Anda di halaman 1dari 4

TEMA POKOK, UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA

Dengan synopsis ini diharapkan pembaca dapat memahami urgensi dan nait baik penggagas untuk mewujudkan gagasan ini, yang untuk pelaksanaannya diperlukan partisipsi dari berbagai kalangan yang punya keterkaitan dengan kepentingan pembangunan sumberdaya manusia. Pelatihan akan dilaksanakan dalam bentuk in house training. Jika Anda tertarik dengan program pelatihan ini, hubungi kami melalui kontak person yang tertera pada kolom Himbauan Partisipasi di akhir halaman. Kami bisa datang untuk menjelaskan lebih detail lewat audiensi. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. ---------------------------------------------------------------------------PENJELASAN SUBSTANSI MATERI

Upload February 7, 2013

SYNOPSIS LAHIRNYA SEBUAH GAGASAN (REVISI)


Tema Pokok : UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA Penulis : Widjaja Kartadiredja/Letkol. Purn. Rujukan : 1. Buku panduan program pelatihan kinerja 2. Profil buku panduan program pelatihan kinerja ---------------------------------------------------------------------------KATA PENGANTAR Hendaknya tulisan ini dimaknai sebagai Surat Terbuka" yang ditujukan kepada mereka yang punya kepedulian terhadap masa depan anak cucu pada generasi mendatang terkait masalah mentalitas dan budaya kerja. Teristimewa surat terbuka ini ditujukan kepada Pejabat Publik yang punya keterkaitan kepentingan dengan masalah pembinaan sumberdaya manusia, diantaranya institusi/lembaga : Pemerintah Daerah. Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Organisasi Kepemudaan & Mahasiswa. Manajer HRM Perusahaan. Lemabaga Donor Pengembangan Kemanusiaan. Tulisan ini berupa synopsis (ulasan singkat) lahirnya sebuah gagasan tentang perlunya membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan SDM yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja, yang kemudian realisasinya perlu diwujudkan dalam Program Pelatihan Kinerja sebagai langkah awal dalam upaya mengejar ketertinggalan dari bangsa-bngsa lain yang telah maju.

Dengan Surat Terbuka ini kami sangat berharap mendapatkan dukungan partisipasi dari kalangan publik terutama yang terkait kepentingan bidang pembinaan SDM di negeri ini, karena tanpa dukungan partisipasi kecil harapan gagasan dan program pelatihan ini bisa diwujudkan. Inti dari materi pokok pelatihan kinerja difokuskan pada penanaman pemahaman tentang implementasi kebijakan sistem HRM berdasarkan hasil studi banding dengan sistem Thomson CSF Cooperation, Perancis, dimana dengan adanya pemahaman ini akan lahir perspektif baru dalam bidang pembinaan SDM, yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja. Sistem ini tidak akan kontradiksi dengan sistem yang ada di bidang pembinaan SDM, melainkan justru untuk menghidupkan kembali Sistem HRM dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang berpengaruh pada upaya peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja, baik secara individu maupun secara lembaga. Pelatihan ini tidak dikomersilkan karena tujuannya untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa demi perbaikan generasi mendatang. Kecuali konpensasi untuk Pengajar ditanggung oleh institusi/lembaga pengguna jasa training. Kepada calon peminat yang benar-benar tertarik dengan program pelatihan in house training lebih lanjut dapat kami jelaskan secara detail lewat audiensi, untuk melihat bahwa program pelatihan ini benar-benar dapat digunakan sebagai langkah awal terobosan dalam upaya membangunkan bangsa dari ketertinggalan dalam budaya kerja. Atas perhatian dan partisipasinya sebelumnya diucapkan terima kasih. Bandung, 07/02/2013 Salam Penulis/Penggagas 1

TEMA POKOK, UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
SYNOPSIS memprihatinkan pada beberapa dekade belakangan ini, pengalaman tersebut mendorong lahirnya gagasan yang dapat dikembangkan dalam bentuk program pelatihan kinerja untuk diaplikasikan di semua regional (Provinsi/Kabupaten/Kota) di negara kita dengan tema pokok dan bentuk programnya telah dipaparkan tadi, yang realisasinya diwujudkan dalam bentuk Program Pelatihan kinerja.

A. Latar Belakang Pemikiran

1.

Istilah kinerja yang bahasa sehari-harinya mengandung arti hasil kerja, adalah merupakan proses budidaya dalam dunia kerja, atau tepatnya disebut hasil proses budaya kerja. Tinggi rendahnya nilai kinerja bisa dikaitkan dengan nilai kemajuan suatu bangsa. Karenanya rendahnya tingkat kinerja suatu bangsa, menunjukkan ciri ketertinggalan bangsa itu dari bangsabangsa lain yang telah maju.

2.

Program ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan dilaksanakan di lembaga-lembaga/institusi pemerintahan mau pun di perusahaan. Materi pokoknya difokuskan pada Sistem Penilaian Kinerja dimana sistem penilaian kinerja merupakan bagian dari proses implementasi kebijakan sistem HRM. Secara mendasar finalisasi dari rancangan sistem HRM Thomson CSF Cooperation (yang digunakan sebagai alat banding dalam Buku Panduan) diutamakan pada peletakan dasar yang mengarah pada pembenahan kebijakan sistem penggajian/upah dan pembinaan karir. Dengan demikian, rancangan sistem yang dibuat akan mendorong pihak manajemen menciptakan reward system yang adil, baik yang terkait dengan masalah penggajian/upah atau pun masalah karir. Yang menjadi alat ukurnya adalah bobot pekerjaan yang ditetapkan dalam job requirement, yang penggunaannya dalam penilaian dikaitkan dengan kualifikasi performa, dan prestasi kerja. Itulah prinsip dasarnya. Dalam pelatihan akan dipelajari cara membuat rancangan sistem penilaian kinerja yang akan digunakan sebagai perangkat penilaian tenaga kerja dimana dengan penggunaan sistem ini dalam jangka panjang akan membawa dampak positif pada upaya perbaikan mendalitas dan budaya kerja.

2.

Yang dimaksud dengan budaya kerja adalah sikap mental atau perilaku dalam dunia kerja yang landasan filosofinya ditujukan pada upaya peningkatan hasil kerja dan perbaikan etika kerja, yang subjeknya dapat berupa bangsa atau insitusi sebagai lembaga, dan aparat atau tenaga kerja sebagai individu.

3.

Kenyataan yang tak bisa dipungkiri, bahwa siapa pun warga negara yang masih merasa mencintai bangsa dan negaranya, akan merasa prihatin terhadap kondisi bangsa saat ini yang dalam dunia kerja sangat jauh tertinggal dibanding bangsa-bangsa lain yang telah maju. Seyogianya keprihatinan ini dapat memberikan dorongan kearah lahirnya prakarsa untuk mengadakan upaya perubahan.

4.

Suatu keniscayaan yang wajib bangkit di kalangan bangsa kita saat ini, adalah kemauan dan kreativitas positif untuk membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan sumberdaya manusia yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah mentalitas dan budaya kerja, yang tujuan utamanya untuk membekali kesiapan generasi mendatang agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dari generasi sekarang. pembekalan ini harus dilakukan lewat lintas generasi. Artinya dilakukan melalui pewarisan nilai-nilai dari generasi ke generasi, karena pada dasarnya pembangunan mentalitas adalah penanaman nilai-nilai positif menjadi sebuah budaya yang prosesnya membutuhkan waktu jangka panjang. Untuk tercapainya tujuan ke arah ini langkah awalnya harus dimulai sejak sedini mungkin, tegasnya sejak sekarang, yang pelaksanaannya harus melibatkan pejabat publik dan keterlibatan kalangan generasi muda.

C. Gambaran Persiapan Program Pelatihan

1.

Persiapan program pelatihan yang telah dilakukan oleh Penulis selaku penggagas dan yang nantinya sekaligus akan bertidak sebagai Pengajar, adalah : a. Penulis telah menyiapkan materi pokok pelatihan kinerja untuk digunakan dalam pelatihan singkat yang durasinya hanya 3 hari a 5 jam, namun dilakukan secara berkelanjutan tanpa dibatasi limit waktu karena tak terbatasnya luas wilayah garapan yang sifatnya nasional. b. Target yang ingin dicapai program pelatihan dalam tahap 3 tahun pertama adalah sebanyak 1.800 peserta. Diantaranya 100 orang dari mantan peserta terbaik akan diambil untuk dijadikan kader pengajar atau tim pengajar yang sifatnya mobile. c. Nantinya di bawah bimbingan Penulis yang sekaligus sebagai Pengajar, kader pengajar ini harus dapat men2

B. Lahirnya Sebuah Gagasan

1.

Penulis tergugah oleh pengalaman Penulis yang pernah mempelajari sistem HRM di sebuah lembaga pelatihan di Perancis (yakni Thomson CSF Cooperation) tahun 1992 khususnya tentang materi sistem penilaian kinerja. Dalam kondisi bangsa yang semakin

TEMA POKOK, UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
transfer ilmu yang didapat dalam pelatihan lewat regional yang dibentuk di tiap Provinsi/Kabupaten/Kota, yang pelaksanaanya didasarkan atas dukungan kebijakan dari Pemerintah Daerah minimal yang terkait dengan maslah perijinan, tempat/fasilitas, atau kesediaan Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan pelatihan dalam bentuk in house training. kader atau tim pengajar yang sifatnya mobile yang akan disiapkan sebelumnya. b. Walaupun pelaksanaan akan dilakukan melalui in house training, namun tidak menutup harapan jika adanya pemilik dana atau lembaga donor yang ingin bekerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan akan kami sambut dengan baik, agar Program Pelatihan Kinerja dapat direalisasikan secara luas dan merata di setiap regional di Provinsi-provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Indonesia.

2.

Materi pelatihan dibuat secara rinci, sistematis dan mudah difahami, yaitu berupa : 1) Buku Panduan Pelatihan Kinerja (140 hal) untuk pegangan Peserta Pelatihan. 2) Buku Presentasi Pelatihan Kinerja (120 hal), untuk pegangan Pengajar. Untuk keperluan pemasaran pelatihan, dibuat : 3) Proposal Umum Program Pelatihan Kinerja (24 hal). 4) Profil Buku Panduan Program Pelatihan Kinerja (32 hal).

E. Peserta Pelatihan

1.

D. Gambaran Pelaksanaan Pelatihan


Gambaran tentang pelaksanaan pelatihan sebagai berikut : dijelaskan

1.

Biaya Pelatihan. Program Pelatihan akan dilaksanakan dalam bentuk in house training (yaitu pelaksanaan pelatihan didasarkan atas permintaan Lembaga/Institusi/Perusahaan), dengan kapasitas kelas 15 peserta, durasi pelatihan selama 3 (tiga) hari. Dana yang dibutuhkan jika program pelatihan ditangani oleh lembaga berdiri sendiri dengan biaya kegiatan untuk tahap 3 tahun pertama mencapai Rp. 1,45 M (data tertuang pada Naskah Proposal Umum Masalah Pendanaan).

Peserta pelatihan tidak menekankan pada persyaratan akademis. Siapa saja karyawan Instansi Pemerintan dan Perusahaan yang tugasnya di bidang SDM bisa menjadi peserta, walau pun diutamakan yang posisinya sebagai direct supervisor, kecuali calon peserta yang bukan berasal dari Instansi dan Perusahaan. Karena itu Peserta pelatihan bisa berasal dari: 1) Instansi pemerintah dan Perusahaan; 2) Organisasi Kepemudaan; 3) Mahasiswa sebagai calon pemimpin generasi mendatang tanpa membedakan asal Fakultas.

2.

Gambaran selengkapnya tentang Program Pelatihan Kinerja, tertuang pada buku Proposal Umum Program Pelatihan Kinerja dan Profil Buku Panduan Pelatihan Kinerja.

F. Manfaat mengikuti Program Pelatihan Kinerja

1.

2.

Dalam proposal umum dijelaskan, jika kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh lembaga berdiri sendiri, maka biaya pelatihan ditetapkan Rp. 1.5 juta tiap peserta. Namun jika dilaksanakan melalui in house training biaya penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungan lembaga/institusi selaku pengguna jasa training, dengan konpensasi dan biaya trnasportasi dan akomodasi Pengajar sebesar antara Rp. 3 s/d 4,5 juta per-kelas a 15 peserta dalam 3 hari ditanggung oleh pengguna jasa training. Biaya ini teramat murah, 70 s/d 80 prosent direduksi dari biaya yang seharusnya.

Manfaat yang akan didapat ada dua, yaitu yang bersifat wawasan dan yang bersifat aplikatif. Yang bersifat wawasan dibutuhkan oleh institusi/lembaga untuk adanya bahan masukan untuk merumuskan kebijakankebijakan dalam sistem HRM dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berlandasan pada kebijakan manajemen yang menganut reward system yang adil. Dengan pengetahuan dan penguasaan yang bersifat aplikatif, akan meningkatkan kualitas tenaga kerja secara individu, yang dalam proses jangka panjang akan memberikan konstribusi dalam upaya perbaikan etika (etos) kerja ditingkat kelembagaan.

3.

Keterangan dan data penting lainnya.

2.

a. Penulis yang sekaligus akan bertindak sebagai Pengajar, dapat melaksanakan pelatihan 4 kali dalam sebulan dengan kapasitas kelas 15 Peserta, durasi pelatihan 3 hari. Dengan demikian dalam 1 bulan Pengajar/lembaga dapat men-train trainee sebanyak 60 orang, dan dalam 1 tahun diperkirakan 600 orang, atau dalam tahap 3 tahun pertama 1.800 orang. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan oleh Pengajar dengan

Pelatihan dilakukan seminggu sekali dengan durasi 3 hari, dengan kapasitas kelas 15 orang. Kalau institusi/lembaga memiliki 6 satuan administrasi (tingkat Kabupaten atau Kota), maka dalam 6 minggu akan dilatih sebanyak 6 x 15 orang = 90 orang. Mantan trainee ini insya Allah cepat atau lambat akan membaw perubahan di lingkungan regionalnya.

3.

Institusi/lembaga pengguna jasa training tidak akan banyak mengeluarkan pengeluaran. Kebutuhan biaya diperuntukaan bagi : 1) Makan siang, snack dan coffee 3

TEMA POKOK, UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
break bagi para peserta, 2) sewa ruangan kelas yang refresentatif (atau cukup menggunakan fasilitas yang ada tanpa harus sewa, 3) falititas belajar (white board dan perlengkapan belajar , 4)sound system, alat presentasi berupa in focus, dan 5) alat tulis, sedangkan buku panduan dan bahan hand-out tanggung jawab Pengajar, 6) sertifikat dikeluarkan oleh lembaga pengguna jasa training( ditanda tangan pihak lembaga dan Pengajar). 4. Kompensasi Pengajar, termasuk transportasi dari Bandung ke kota tujuan p.p. dan akomodasi 3 hari ditanggung pengguna jasa training.
Pokok Bahasan-8 (Peranan Manajer HRM / Manajer Personlia), 30 menit. Pokok Bahasan-9 (Penutup Materi),30 menit. Materi pelajaran penunjang dalam keilmuan lain jika diperlukan akan ditetapkan kemudian oleh oleh pengguna jasa training yang biayanya tanggungan user.

H. Himbauan Partisipasi.
Kepada yang berminat menyelenggarakan in house trainig, atau bentuk kerjasama lainnya, maka dapat menghubungi kami melalui : email : widiakertapranata@yahoo.co.id atau khusus SMS ke : 0853 5261 3773; 0853 1508 0481; 0853 5190 3001; 0821 3049 632; 0821 1798 3181; Kontak person : Widjaja Kartadiredja. Insya Allah Tuhan akan memberkahi siapa berbuat di jalan yang diridhai-Nya. Amiin. Bandung, 7 Februari 2013. yang

G.Skedul & Materi Pokok Pelatihan Kinerja


Lama pelatihan 3 (tiga) hari, Pk. 13.15 s/d 17.45 WIB, break 30 menit.
Hari pertama Pokok Bahasan-1 (Tujuan Pelatihan & Pengenalan Prfill HRM), 60 menit. Pokok Bahasan-3 (Pengenalan Sistem Penilaian Kinerja), 75 menit. Pembahasan Job Description (dan penetapan Job Requirement), berikut latihan cara membuatnya, 75 menit. Hari kedua Pokok Bahasan-4 (Menetapkan Faktor-faktor penilaian dalam membuat Rancangan Sistem Penilaian Kinerja), 60 menit. Mendesain Format Penilaian, 30 menit. Pokok Bahasan-5 (Membuat Petunjuk Cara Mengisi Format Penilaian), 90 menit. Pokok Bahasan-6 (Cara Melaksanakan Penilaian melalui Interview), 60 menit. Hari ketiga Pokok Bahasan-7 (Penggunaan Sistem Penilaian Kinerja yang Multiguna), 30 menit. Latihan membuat job description & menetapkan job requirement, 45 menit.

Pokok Bahasan-10, tukar waktu (Dokumentasi Format Penilaian hasil rancangan sistem untuk aplikasi). 30 menit.

Anda mungkin juga menyukai