Anda di halaman 1dari 11

1.

2.

3.

4.

Memberikan mutah yang layak kepada bekas Isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali Isteri tersebut Qobla aldhukul; Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil; Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan separoh apabila Qobla al-dhukul; Memberikan biaya hadlanah untuk anak-anaknya yang belum memcapai umur 21 tahun

1.

2.

3.

4.

Berhak mendapatkan mutah yang layak berupa uang atau benda Berhak mendapatkan nafkah , tempat kediaman, dan pakaian selama masa iddah Mendapat hak untuk pemeliharaan anak yang belum mumayiz atau belum berumur 12 tahun Berhak mendapat biaya Hadlanah untuk anakanaknya yang belum mencapai usia 21 tahun

1.

Tentang nafkah anak, berdasarkan ayat 233 QS. Al Baqarah menjadi tanggung jawab ayahnya, juga berdasarkanhadis serta ijma, sebab anak adalah bagian dari ayah. Pembiayaan hidup anak baik laki-laki maupun anak perempuan menjadi kewajiban ayah, bagi anak laki-laki sampai anak dewasa, dapat bekerja dan berdiri sendiri, sedang bagi anak peempuan sampai kawin. Jika anak perempuan sudah kawin, maka nafkahnya menjadi kewajiaban suaminya, kemudian kalau bercerai dengan suaminya, maka kembali nafkahnya menjadi kewajiban ayahnya. Anak-anak yang belum mampu bekerja, meskipun sudah dewasa termasuk kedalammya yang menuntut ilmu dan sudah dewasa, maka nafkahnya menjadi kewajiban ayahnya.

2.

3.

4.

Jika anak sudah bekerja dan belum cukup menafkahi dirinya, maka kekurangan pembiayaan hidupnya menjadi kewajiban ayahnya. Anak perempuan yang bekerja atas kemampuan dan kemauannya sendiri, lalu menjadi mampu menafkahi dirinya sendiri, maka nafkah untuk dirinya diambil dari hasil kerjanya. Jika ayah tidak mampu menafkahi anak-anaknya, karena keadaan fisik yang tidak memungkinkan dan kefakiran yang menimpa dirinya maka kewajiban nafkah anak menjadi gugur, karena dua faktor ini, lalu nafkah anak diwajibkan atas kerabat ahli waris yang terdekat yang mampu, misalnya kakeknya, kemudian ibunya. Jika ayah dapat bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaannya, maka ayah wajib berusaha untuk mendapatkan pekerjaan agar dapat menyelenggarakan nafkah anak-anaknya, Sebelum mendapatkan pekerjaannya itu maka nafkah anak-anaknya ditanggung oleh kakekkakek mereka atau ibu mereka, diperhitungkan sebagai hutang bagi ayah dan dapat diminta kembali seterlah ayah menjadi kaya.

5.

6.

7.

Tentang nafkah cucu, menurut Abu Hanifah, As Syafiiy dan Ahmad, serta Jumhur Ulama, cucu dan cicit nafkahnya menjadi kewajiban ayah, kakek-kakeknya, jadi seseorang diwajibkan mencukupi nafkah cucunya jika anaknya tidak mampu mencukupinya, namun menurut Imam Malik, bahwa bahwa Kakek tidak wajib menafkahi cucunya sebab cucu itu bukan anak, sedang menurut nas Al Quran hanya disebut Maulud lah yang artinya anak, tidak mencakup cucu.
Jika anak masih kecil dan memerlukan pemeliharaan dan pengasuhan, atau disebut hadlanah, maka dalam hal ayah dan ibunya bercerai hidup, ibu menurut hukm Islam dipandang lebih patut mengenai hadlanah terhadap anaknya, jika ibu mampu melaksanakannya dan memenuhi syarat-syaratnya. Apabila pemegang hadlanahternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak, meskipun biaya hadlanah telah dicukupi, maka atas permintaan kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak hadlanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadlanah,

8.

9.

10. Anak yang belum Muwayyis berhak mendapatkan hadlanah dari ibunya, kecuali bila ibunya meninggal dunia, maka kedudukannya diganti oleh ( Psl 156 KHI ) : Wanita-wanita dari garis lurus keatas dari Ibu Ayah Wanita-wanita dari garis lurus keatas Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping ayah 11. Anak yang sudah muwayis, berhak memilih untuk mendapatkan hadlanah dari ayah atau ibunya 12. Semua biaya hadlanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah menurut kemampuannya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri.

Berakal Telah dewasa Mampu melaksanakan Dapat dipercaya Bagi Ibu , belum kawin lagi dengan laki-laki lain Ada pertalian rahim dengan anak yang diasuhnya itu Bermukim di rumah yang tidak menimbulkan kebencian anak yang diasuhnya Tidak menolak hadlanah tanpa biaya.

Jika terjadi sengketa atau berebut antara bekas suami dengan bekas isterinya tentang pengasuhan dan pemeliharaan anaknya, maka hakim wajib mempertimbangkan kemaslahatan anak sebagai titik tolaknya, berdasarkan data-data yang objektif antara mana yang lebih maslahat bagi anak diasuh oleh ibunya atau ayahnya, atau orang lain, terutama kemaslahatan anak bagi dari segi agama maupun untuk masa depannya.

1.

2.

3.

Jika dalam akad perkawinan diadakan perjanjian perkawinan tentang pengurusan dan kedudukan harta perkawinan, maka penyelesaian masalah harta perkawinan ditempuh berdasarkan perjanjian perkawianan yang mereka buat bersama waktu akad perkawinan dilangsungkan. Jika tidak ada perjanjian perkawinan yang berkenaan dengan harta perkawinan, maka cara penyelesaian harta perkawinan wajib ditempuh dengan cara yang seadil-adilnya dan sebaikbaiknya. Menurut Hukum Islam, hak-hak kehartaan suami terpisah dengan hak-hak kehartaan isteri, dalam hal rumahtangga Isteri berhak memiliki dan menguasai hartanya berdiri sendiri begitu pun sebaliknya.

4.

Masing-masing suami dan isteri berhakbertindak hikum terhadap hartanya sendiri sedemikkian rupa sehingga jika dasar ini berlaku dalam kehidupan suami iestri, sudah barang tentu jika terjedai perceraian antara keduanya atau salah seorang meningggal dunia, maka dengan mudah dapat dipisahkan antara harta yang menjadi hak suami atau isteri Segala yang menjadi hak kehartaan isteri maka suami tidak boleh mengganggu gugat dengan dalih apapun, atau menghabiskannya tanpa keizinan isteri , demikian pula sebaliknya Jika semestinya menurut hukum isteri berhak menerima mahar dari suaminya, maka mahar itu menjadi milik isteri sepenuhnya. Jika isteri menerima warisan dari keluarganya sendiri, maka harta warisan itu menjadi menjadi miliknya secara penuh. Jika isteri dalam perkawinan berhak menerima nafkah dari suaminya lalu nafkah itu dihutang, maka jika terjadi perceraian hutang nafkah wajib dilunasi oleh pihak suami kepada isterinya.

5.

6.

7.

8.

Anda mungkin juga menyukai