. ) ( Doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. : Ya Tuhanku, Bangunkanlah bagiku akan agamaku yang menjadi pegangan segala urusanku, bangunkanlah duniaku yang menjadi tempat (pencaharian) penghidupanku, bangunkanlah akhiratku yang menjadi tempat pulang bagiku, jadikanlah hidupku menjadi tambahan kekuatanku untuk segala amal kebaikan, dan jadikanlah kematianku untuk beristirahat (berhenti) dari segala kejahatan. (HR. Muslimdari Abi Hurairah).
A. SYARAT-SYARAT DOA YANG MAKBUL Seluruh kaum Muslimin menadahkan tangan memanjatkan doa kepada Allah setiap waktu, apalagi kalau sedang menghadapi kesulitan yang tidak mudah mengatasinya. Masing-masing bermohon kepada Allah, semoga Tuhan mendengarkan dan memperkenankan doa yang diucapkannya baik untuk menolak bala/bencana yang menimpa dirinya ataupun meminta sesuatu kebaikan bagi dirinya. Memang berdoa itulah yang disukai oleh Tuhan dari hamba-Nya. Menurut ajaran Islam, doa adalah inti dari ibadah yang mendampingi amal-amal lainnya yang menjadi rukun-rukun Islam. Bahkan di dalam setiap amal-amal itu terdiri dari doa yang yang dibacanya, seperti di dalam shalat dan haji. Hanya bedanya, ada orang-orang yang memenjatkan doa setiap waktu, dan sebaliknya ada yang berdoa hanya pada waktu ada keperluan saja, atau kalau sudah menghadapi musibah atau bahaya yang tidak sanggup untuk menanggung(menghadapi)nya. Adapun yang selalu dilupakan adalah syarat-syarat yang diperlukan supaya doa- doa itu makbul (diterima oleh Allah SWT). Karena syarat-syarat itu tidak diindahkan, maka timbullah kesan yang salah kalau doa itu tidak makbul : menjadi marah, jengkel atau putus asa. Sehingga perlu kita sampaikan syarat-syarat itu, diantaranya adalah :
1. Menjauhi segala larangan Allah SWT. dan mengerjakan segala perintah-Nya. Seorang yang selalu mendurhakai Allah, senantiasa berbuat maksiat, dan tidak pernah menjalankan perintah-Nya, bagaimana mungkin doanya akan didengarkan oleh Tuhan, apalagi diperkenankan-Nya?
2 2. Makan dan minumdijauhkan dari segala yang haram. Dalam suatu Hadits Nabi menyebutkan : Seorang yang makan dan minumnya terdiri dari yang haram, bagaimana mungkin Tuhan akan mengabulkan doanya?
3. Harus berusaha dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi harapannya(ikhtiar) Sewaktu Khalifah Umar bin Khatthab menghalau orang-orang yang hidup menganggur dan hanya duduk berdoa dalam masjid, beliau mengatkan: J anganlah kamu berdoa kepada Tuhan tanpa bekerja mencari rizki, sebab belum pernah langit menurunkan emas dan perak. Kalau syarat-syarat sudah terpenuhi, Insya Allah permintaan doa itu diperkenankan oleh Tuhan, dan akan terwujudlah janji Allah, sebagaimana dlam firman-Nya _! `, _.`s: `>.`. >l | _ >.`. _s _.:!,s l>. ,. ,.> _>: _ Dan Tuhanmu sudah berfirman : Berdoalah (bermohonlah) kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu, Sesunggunya orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku 1 ) akan masuk neraka dalamdalam keadaan hina dina.(QS. Al- Mumin(40) : 60 )
Di samping itu, akan terbuktilah kebenaran ucapan Umar bin Khaththab : Buat saya tidaklah menjadi soal akan diperkenankan Tuhan atau tidak, tetapi persoalanku yang penting ialah doa itu sendiri. Manakala aku sudah mengilhami betul (meyakini karena segala syaratnya sudah cukup) akan doaku, maka soal perkenan Tuhan tidak merupakan soal lagi.
B. I SI DOA UNTUK PEMBANGUNAN Hadits Nabi yang kita kutip di atas khusus memuat doa yang harus diucapkan oleh setiap muslim. Doa itu menekankan kepada pembangunan yang disebut kata ashlih- ishlah, yang biasa diartikan perbaiki-perbaikan, dan di sini kita pakai kata lain yang seirama dan sama jiwanya, yaitu pembangunan. Adapun perbaikan atau pembangunan yang didoakan oleh kaum muslimin di atas terdiri dari 5 macam, dan alangkah indahnya disusun menurut tingkat-tingkat kebutuhan manusia, sebagai berikut:
1) Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku. 3 1. Pembangunan Pegangan Hidup, yaitu : I man. Kita memohonkan supaya pegangan hidup kita semakin baik dan kokoh, yaitu iman kita semakin kuat didalam menyelesaikan segala persoalan hidup kita, baik di dunia maupun di akherat. Dengan iman yang baik dan kuat, kita tidak dibawa hanyut oleh segala suka-duka kehidupan, karena kuatnya pegangan hidup kita. Bagaikan di tengah lautan hidup yang senantiasa berombak dan bergelombang besar, kapal iman kita tetap berlayar dengan aman dan tenteram menuju tanah tepi bahagia. 2. Pembangunan Dunia Tempat kita Berjuang untuk Hidup. Disamping iman menjadi pegangan hidup, kita mohon pula supaya penghidupan di dunia ini menjadi baik dan bersih. Banyak jenis usaha yang kita lakukan di dunia ini, sebagai pedagang, pengusaha, karyawan, teknokrat, dokter, ahli kimia, fisika, hukum dan seterusnya. Masing-masing bermohon supaya pembangunan hidupnya betul- betul menjadi baik dan memperbaiki. Islam memerintahkan supaya tiap-tiap orang menanjak penghidupaannya, yang dikerjakan dan diusahakannya dengan sekuat ilmu kepandaiannya dan usaha tenaganya. Dalam pada itu, dia disuruh berdoa semoga bakatnya semakin berkembang untuk membangun penghidupan dunianya. Tiada halangan menjadi kaya, berjabatan tinggi, atau memegang pimpinan perusahaan, tetapi jangan lupa Tuhan, dan selalulah berdoa kepada-Nya semoga pembangunan dunianya semakin kuat. 3. Pembangunan Akherat yang Menjadi Tempat Kembali. Tidak seorang pun yang hidup abadi di dunia ini, karena sudah menunggu hidup lain di luar hidup yang sekarang ini, yang dinamakan hidup akherat yang kekal abadi. J ikalau untuk membangun hidup sampai setinggi-tingginya sudah kita mohonkan, maka jangan lupa berdoa supaya di akherat nanti dapat pula hidup yang baik dan dibangun secara sempurna. Alangkah ruginya manusia yang di dalam hidup duniawi yang sangat pendek ini dapat mencapai tingkat yang memuaskan, sedangkan hidup ukhrawinya yang bersifat abadi, dimana ketentuan nasibnya yang terakhir ditentukan : apakah masuk sorga ataukah dicemplungkan kedalam neraka, sama sekali tidak dipedulikan atau kurang diindahkan. Itulah sebabnya doa kaum muslimin selalu berbunyi : !.`, !.., _ ! ,..l ..> _ :> . .> !. , .s !.l _ Wahai Tuhanku, berilah kami bahagia hidup di dunia dan hidup bahagia di akherat, dan jauhkan kami dari siksa neraka. #QS. Al-Baqarah(2) : 201#
4 Membangun hidup bahagia di akherat, hanyalah dapat dicapai dengan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 4. Pembangunan Hidup untuk Beramal Kebajikan. Sesudah disusun 3 pokok yang penting, maka datanglah doa yang bersifat menyeluruh bagi hidup di dunia ini, supaya diisi dengan amal kebajikan. Betapapun besarnya kekayaan atau tingginya pangkat dan jabatan, tetapi kalau hidup sehari-hari penuh dengan kedholiman, kemaksiatan dan kejahatan, kosong dari berbuat amal kebajikan, baik dengan mengabdi kepada Tuhan ataupun kebajikan kepada sesama manusia, maka adalah hidupnya merugi dan kosong melompong. 5. Pemangunan Kematian yang Baik. Bukan saja saat-saat hidup di dunia yang kita doakan supaya baik, tetapi kita berdoa pula supaya saat terakhir bagi kita di dunia ini, yaitu kematian kita hendaklah di bangun secara baik, sebagaimana sabda Nabi : Setiap orang yang meninggal akan menghadapi satu dari dua nasib : dia senang beristirahat, atau manusia yang ditinggalkannya merasa senang (karena kedholiman dan kejahatannya sewaktu masih hidup).
Artinya : meninggalnya seorang mukmin yang baik, berarti pergi beristirahat, tetapi sebaliknya bagi seorang yang ingkar atau sering berbuat jahat (dosa), maka matinya menyenangkan bagi orang-orang hidup yang ditinggalkan, terbebas dari segala gangguan kejahatannya selagi ia masih hidup.
C. MEMBANGUN MANUSI A SEUTUHNYA Selalu menjadi buah kata para pemimpin kita supaya membangun manusia seutuhnya. Perkataan itu senantiasa diartikan : supaya pembangunan fisik (materi dan lainnya) harus sejalan dengan pembangunan mental-spirituil (akhlak dan rohani). Memang maksud perkataan itu adalah baik. Tidaklah mungkin suatu bangsa dibangun hanya fisik jasmaninya dan materi belaka, sedangkan akhlaknya dibiarkan jatuh bangkrut dan rohaninya kosong melompong. Maka doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. di atas meluaskan lagi cita-cita pembangunan itu. Kita berjuang untuk hidup, kita membangun masyarakat dan negara, kita membangun jasmani dan rohani, kita mencari ilmu dan kepandaian disamping membangun akhlak yang tinggi. Tetapi menunjukkan lagi, bukan hanya hidup di dunia ini saja yang harus diusahakan dan dibangun, tetapi perlu kita bangun hidup akherat kita yang 5 bersifat kekal abadi. Bukan saja waktu-waktu hidup kita yang harus diperjuangkan supaya selalu berbuat kebajikan, tetapi juga harus merupakan istirahat yang terbaik bagi mengakhiri hidup kita di dunia ini. Suka dan duka datang silih berganti dalam hidup ini, senang dan susah terjadi bagaikan roda pedati yang sekali ke atas dan sekali ke bawah, tetapi pada akhir putarannya dan pada waktu menghembuskan nafas yang terakhir hendaklah istirahat panjang yang menyenangkan bagi kita sampai kepada datangnya hari kiamat (hari pembalasan).