_| _ _l> ,...l _ .l.> _,l !.l ., _|` .,l _ _ `., < !.., :`- _ls ,`.`> ` ., _ _l> ,.,.l _ !.`, !. 1l> ..> L., ,..>,. !.1 , .s !.l _ Sesungguhnya dalampenciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malamdan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.(191) #QS.Ali I mran(3):190-191#
Suatu saat ketika Rasulullah SAW tengah shalat tahajjud, turunlah ayat ini dan beliau pun menangis. Bilal yang berada di dekat Rasulullah SAW melihat beliau menangis bertanya: Mengapa engkau menangis, ya Rasulullah? Celakalah orang yang membaca ayat-ayat ini namun tidak juga mengambil pelajaran darinya. Digambarkan dalam 2 ayat di atas keterpaduan antara ayat qauliyah dan kewajiban mentadabburinya serta ayat-ayat kauniyah dan kewajiban mentafakkurinya. Kemudian juga antara kegiatan berzikir dan berfikir. Rasulullah SAW sebagai pribadi mulia yang menjadi panutan digambarkan sebagai orang yang diamnya fikir (senantiasa berfikir) dan bicaranya adalah zikir (senantiasa berzikir). Beliau tidak pernah berdiam diri, melamun yang tidak berguna, melainkan diamnya selalu dengan konteks berfikir. Begitu pula bila beliau berkata-kata, seluruh kata-katanya mengandung zikir atau paling tidak mengandung muatan zikir. Dalam QS.Ali-Imran:102, Allah Taala berfirman: !!., _ `.., 1. < _> ..!1. _. | .. .l`.. _ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalamKeadaan beragama Islam.
Makna taqwa yang haqqa tuqatihi dijabarkan dalam hadits sebagai berikut : Allah senantiasa kau ingat (dzikrullah) dan tidak kamu lupakan. Allah selalu kau syukuri (bersyukur kepada-Nya) dan tidak mengkufuri nikmatnya. Dan Allah senantiasa kau taati dan tidak kau kufuri. Salah satu ciri ketaqwaan yang hakiki ternyata adalah berzikir pada-Nya dimana saja dan kapan saja. Artinya di dalam kondisi yang bagaimanapun kita tetap mengingatnya, berzikir dengan hati, akal dan lisan kita. Zikirullah juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan. Orang-orang yang lalai dari mengingat Allah akan mudah terperosok atau terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan. Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna ditaqdirkan Allah lahir ke dunia sebagai seorang mujtahid dan pejuang/mujahid. Ia seorang imam dalam segala hal, demikian ungkap Syaikh Ramadhan Al-Buthi. Ia juga pemimpin yang menyejarah, fenomenal, demikian ungkap Abul Hasan Ali An-Nadwi. Sedangkan komentar Al-Bahi al-Khuli, ia adalah sebuah gagasan yang menyimpan kekuatan. Robert J ackson, pengamat asing menilai bahwa dalam diri Imam Hasan Al-Banna terkumpul kecerdikan politisi, kekuatan para panglima, hujjah para ulama, keimanan kaum sufi, ketajaman analisa para ahli matematika, analogi para filosofi, kepiawaian para orator dan keindahan susunan kata para sastrawan.