Pd
MATA
1. Bagian bagian Mata
Fungsi bagian mata:
Pupil : celah cahaya, mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.
Iris : selaput yang membentuk celah berfungsi memberi warna pada mata.
Lensa Mata : mengatur pembiasan cahaya yang masuk pada mata.
Retina : tempat bayangan ( sebagai layar)
Otot Siliar berfungsi untuk memegang lensa mata dan mengatur tebal / tipisnya lensa mata.
2. Lukisan Pembentukan Bayangan
3. Akomodasi Mata
a. Akomodasi Maksimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih cembung ketika mata melihat
benda yang dekat.
Jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dengan jelas disebut titik dekat atau Punctum
Proximum ( PP )
Untuk mata Normal PP = 25 cm.
b. Akomodasi minimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih tipis ketika melihat benda jauh.
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata dengan jelas tanpa akomodasi disebut titik
jauh atau punctum remotum ( PR ).
Untuk mata normal PR = jauh tak terhingga.
3. Cacat Mata
A. Miopi ( rabun jauh / terang dekat )
Yaitu mata yang dapat melihat jelas pada jarak dekat tetapi kabur ( rabun ) melihat benda jauh.
Terjadi karena bayangan bend jauh jatuh didepan retina.
Dapat ditolong dengan Kaca mata lensa Negatif ( cekung )
Keterangan :
1. Kornea mata
2. Cairan mata
3. Pupil
4. Otot siliar
5. Iris
6. Lensa mata
7. Retina
8. Syaraf optik
1
2
3
4
5
6
7
8
Sifat bayangan : - nyata
- terbalik
- diperkecil
B
a
y
a
n
g
a
n
Bayangan
2F
2
F
2 2F
1
F
1
( + )
Bayangan
Benda
Created by Johansen, S.Pd
Setelah memakai kaca mata :
Si = - PR
So = Jauh tak hingga
si so f
1 1 1
+ = =
PR
+
1 1
Jadi : f = - PR
Kuat lensa P =
PR
100
=
(
=
ok f
Sn
X
Sob
ob S
M
.
'
(
+ = 1
.
'
ok f
Sn
X
Sob
ob S
M
Keterangan :
f = jarak fokus Lup
PP = jarak titik dekat mata
M = perbesaran
Created by Johansen, S.Pd
Keterangan :
S.ob = jarak bayangan objektif
S.ok = jarak bayangan okuler
S.ob = jarak benda thd objektif
S.ok = jarak benda thd okuler
f.ok = jarak fokus okuler
f.ob = jarak fokus objetif
d = panjang mikroskop
Sn = jarak titik dekat mata
6. TEROPONG
Adalah alat optik untuk mengamati benda jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.
Ada 2 macam teropong :
1. Teropong Bias
2. Teropong Pantul
Teropong Bias ada 4 macam :
1. Teropong Bintang
2. Teropong Bumi
3. Teropong Panggung ( Teropong Galileo )
4. Teropong Prisma
TEROPONG BINTANG
Terdiri dari 2 lensa cembung ( positif )
1. Lensa objektif Lensa ke objek
2. Lensa okuler lensa dekat mata
Jarak fokus objektif harus lebin besar dari jarak fokus lensa okuler ( f.ob > f.ok )
Lukisan pembentukan bayangan:
Perbesaran teropong : M =
ok f
ob f
.
.
Panjang teropong : d = f.ob + f.ok
Sifat bayangan akhir :
- maya
- terbalik thd benda semula
- diperbesar
- - O
-
f.ok
f.ob
f.ob = f.ok
d = panjang teropong
Objektif
Okuler
Mata Pengamat
Created by Johansen, S.Pd
Perbesaran teropong / alat optik pada umumnya merupakan perbesaran anguler ( sudut )
TEROPONG BUMI
Terdiri dari 3 lensa cembung ( positif )
1. Lensa Objektif
2. Lensa Okuler
3. Lensa Pembalik
Lensa pembalik berfungsi hanya untuk membalik bayangan saja, tidak ikut berperan dalam
perbesaran bayangan.
Susunan Lensa
Teropong bumi menjadi lebih panjang dibanding dgn teropong bintang untuk jarak fokus objektif dan
okuler sama.
Sifat bayangan akhir :
- maya
- tegak seperti bendanya
- diperbesar
Teropong Panggung ( Teropong Galileo )
- Teropong ini merupakan penyempurnaan dari teropong bumi.
- Lensa Okuler dibuat dari Lensa cekung yang seali gus bertindak sebagai lensa pembalik .
- Terdiri dari 2 lensa :
1. Lensa objektif ( lensa cembung )
2. Lensa okuler ( lensa cekung )
Panjang teropong : d = f.ob + f.ok
Perbesaran teropong : M =
ok f
ob f
.
.
Sifat bayangan akhir :
~ maya
~ tegak seperti benda
~ diperbesar.
Perbesaran bayangan : M =
ok . f
ob . f
Panjang teropong : d = f.ob + 4.fp + f.ok