Anda di halaman 1dari 7

IMUNOGLOBULIN Saya akan membahas tentang imunoglobulin. Apa itu imunoglobulin? Kenapa penting harus dibahas?.

Jawabannya sederhana, karena kita membutuhkannya. Kita sebagai makhluk hidup yang perlu sosialisasi dan interaksi dengan makhluk lainnya pasti akan mengalami ketidakcocokan, baik dalam hal emosi maupun fisik. Dalam hal iniyang berkaitan dengan imunoglobulin adalah masalah fisik kita, lebih tepatnya dampak bagi kesehatan kita jika berinteraksi dengan orang lain atau makhluk lain. Di udara, air dan media lainnya tidaklah sepenuhnya bersih yang dimaksud bersih disini adalah bebas dari virus, kuman, dan bakteri (makhluk hidup) yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang. Jika virus dan kawan-kawannya masuk ketubuh kita pasti yang diserang untuk pertama kalinya adalah kekebalan tubuh kita, ibaratnya jika perang maka yang diserang terlebih dahulu adalah prajurit pada pintu utama.Nah, sistem kerja imunoglobulin adalah sama seperti prajurit tersebut yaitu melindungi bagian dalam dari benda asing (virus dan lain-lain) yang masuk ke dalam tubuh. Apa sebenarnya imunoglobulin itu? Imunoglobulin atau antibodi merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk kedalam tubuh makhluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merepon terhadap antigen-antigen tertentu saja. Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfidinterchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (), rantai A (), rantai M (), rantai E () dan rantai D (). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain.

Klasifikasi Imunoglobulin
Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas mempunyai berat molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih sedikit dari pada perbedaan antar kelas. 1. Imunoglobulin G IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah imunoglobulin. Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi ikatan C1q pada molekul IgG adalah pada domain CH2. Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan antibodi dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen yang telah dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada lokasi domain CH3. Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks imun yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan sel dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi sel. Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc pada trombosit akan menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin. Merupakan satu-satunya imunoglobulin yang mampu melewati plasenta Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya serta merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya (dari kolostrum).

2. Imunoglobulin M Imunoglobulin M merupakan 10% dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12% dari beratnya adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara alami. Gabungan antigen dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade komplemen. IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai dan CH. Molekul monomer dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan akhirnya oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci. Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen Tidak dapat melalui plasenta 3. Imunoglobulin A (IgA) Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur, air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus ( Corpo Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantaiJ. Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium 4. Imunoglobulin D Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai mempunyai berat molekul 60.000 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama IgD belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini. Melekat pada permukaan luar sel limfosit B. Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivasi sel limfosit B tersebut

5. ImunoglobulinE (IgE) Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara. Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga meningkat selama infeksi parasit cacing. Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi.

Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin Nama (WHO) Angka sedimentasi Berat molekul Jumlah unit peptida dasar Rantai berat (H) Rantai ringan Susunan molekul 22 22 Valensi untuk 2 mengikat antigen Konsentrasi % serum normal (mg/ml) 8-16 4IgG 7S 150.000 1 , IgA 7S,9S, 11S* IgM 19S IgD 7S 185.000 1 , 22 2 2 (?) IgE 8S 200.000 1 , 22 2 2

160.000 dan 900.000 dimmer 1, 2* , (22)1-2 (22) 1-2 (22) 2S* (22) 2S* 2, 4 1,4-4 13 5 , (22)5 (22)5

10 0,5-2 6

2 0-0,4 0-1

2 17-450 ** 0,002

imunoglobulin 80

total % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia IgG IgA IgM IgD IgE Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen Tembus plasenta + + + +

Ig Sifat utama terbanyak dalam cairan tubuh

Aglutinin Ig utama efektif dalam produksi sekresi

Terdapat pada

permukaan dini reaksi limfosit bayi imun

Melekat pada mast cell dan sel basofil Daya pelekatan pada makrofag +

+/-

Imunitas dan alergi Sistim imun adalah mekanisme pertahanan yang diorganisir oleh tubuh melawan penyerbu-penyerbu asing, terutama infeksi-infeksi. Pekerjaannya adalah mengenali dan bereaksi terhadap bahan-bahan asing ini, yang disebut antigens. Antigens adalah bahan-bahan yang mampu menyebabkan produksi dari antibodi-antibodi. Antigens mungkin dapat atau tidak dapat menjurus pada reaksi alergi. Allergens adalah antigens tertentu yang menyebabkan reaksi alergi dan produksi dari IgE. Tujuan dari sistim imun adalah memobilisasi kekuatannya pada tempat penyerangan dan menghancurkan musuh. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menciptakan proteinprotein pelindung yang disebut antibodi-antibodi yang khusus ditujukan melawan bahan-bahan asing tertentu. Begitu membuat mudah sel-sel imun lainnya untuk menghancurkannya. Bagaimanapun orang yang alergi, mengembangkan tipe spesifik dari antibodi yang disebut immunoglobulin E, atau IgE, sebagai tanggapan pada bahan asing tertentu yang umumnya tidak berbahaya, seperti dander

kucing. Ringkasannya, immunoglobulins adalah grup dari molekul-molekul protein yang bekerja sebagai antibodi-antibodi. Manusia dan Vertebrata lainnya memiliki sistem pertahanan tubuh yang berperan untuk melindungi dirinya dari serangan agen-agen penyebab penyakit. Sistem pertahanan tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: a. Pertahanan Nonspesifik yang memiliki sifat alami (innate) artinya sudah ada sejak organisme itu lahir dan berlaku bagi semua agen infeksi, dan b. Pertahanan Spesifik atau disebut juga pertahanan perolehan (acquired) karena pertahanan ini diperoleh setelah adanya rangsangan oleh benda asing (agen infeksi). Pertahanan spesifik merupakan tanggungjawab dari klone-klone sel limfosit B yang masing-masing spesifik terhadap antigen. Adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B akan merangsang sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga didapatkan sel yang mempunyai ekspresi klonal untuk menghasilkan antibodi. Tubuh kita dilindungi dari infeksi oleh sistem kekebalan tubuh. Kita memproduksi sejenis protein yang disebut antibodi untuk menandai kuman yang menyebabkan infeksi. Ada berbagai jenis antibodi, dan yang menyebabkan reaksi alergi disebut imunoglobulin E (IgE). Antibodi IgE biasanya dihasilkan sebagai respon terhadap infeksi parasit, seperti pada malaria. Namun, beberapa orang memproduksi IgE sebagai respon terhadap makanan tertentu. Saat pertama kali Anda memakan makanan penyebab alergi, sistem kekebalan tubuh Anda merespon dengan membuat IgE. IgE dalam hal ini bertindak seperti penanda molekul makanan penyebab alergi (alergen). Ketika Anda memakan makanan itu lagi, tubuh akan mengeluarkan antibodi IgE dan bahan kimia lainnya, termasuk histamin, untuk mengusir protein musuh dari tubuh Anda. Histamin adalah bahan kimia kuat yang dapat memengaruhi sistem pernafasan, saluran pencernaan, kulit, atau sistem kardiovaskular. Sebagai akibat respon ini, gejala alergi makanan terjadi. Gejala yang Anda rasakan tergantung pada bagian tubuh mana histamin dilepaskan. Jika dilepaskan di telinga, hidung, dan tenggorokan, Anda mungkin merasakan hidung dan mulut gatal, atau kesulitan bernapas atau menelan. Jika histamin dilepaskan di kulit, Anda dapat mengembangkan gatal-gatal atau ruam. Jika histamin dilepaskan dalam saluran pencernaan, Anda mungkin akan mengembangkan sakit perut, kram, atau diare. Banyak orang mengalami kombinasi gejala-gejala tersebut. Kita tidak tahu mengapa beberapa makanan dapat menyebabkan alergi dan yang lainnya tidak, tapi kemungkinannya adalah karena beberapa protein dalam makanan sangat mirip dengan protein yang terdapat dalam virus dan bakteri. Oleh karena itu, alergi biasanya adalah kecenderungan genetik di mana sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu membedakan protein makanan dengan virus atau bakteri.

http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2010/06/struktur-dan-fungsi-imunoglobulin.html http://www.ilmufisioterapi.info/penyebab-alergi.html http://dunianyasari.blogspot.com/2011/06/macam-macam-antibodi-immunoglobulin.html http://www.ilmufisioterapi.info/penyebab-alergi-makanan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi

Anda mungkin juga menyukai