Anda di halaman 1dari 17

GARUDA INDONESIA

The Airline of Indonesia iklan : selamugm.scubaholic@gmail.com

Kantor Penjualan Shopping Arcade, Royal Ambarrukmo Hotel Jalan Laksada Adisucipto nomor 81, Yogyakarta 55281 Tel. 0274 551515 / 4469084 / 4469085 Fax 0274 558489 / 558473

Garuda Indonesia Yogyakarta

Scuba Holic diterbitkan oleh Unit Selam UGM, sebagai media informasi dan komunikasi mengenai dunia penyelaman. Majalah ini memiliki versi online yang dapat diunduh di website resmi Unit Selam UGM. Penanggungjawab: Aldian Giovanno Pimpinan Umum : Annisa Filania Pimpinan Redaksi : Moses Parlindungan Editor : Moses Parlindungan Redaktur Tulisan : Arfian Setiaji Redaktur Foto : Firly Fathya Desain Konten : Lola Karlina, Annisa Filania Pimpinan Perusahaan: Fatah Damar Periklanan : Ari Baskoro, Triswanto Produksi : Agung Prakoso, Bobby D. Distribusi: Vega Felicia, Ivonne M. Cover : Lukas Alfario (@Lalfario) Alamat Redaksi: Sekretariat Unit Selam UGM, Gelanggang Mahasiswa UGM Jalan Pancasi la no. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Website : www.selamugm.org Twitter : @selamugm Facebook : Unitselam UGM

DAFTAR ISI
Environtment Dive Jpeg

6 Potret Buram Pelestarian 9

Biota Laut di Muara Angke

Dive Destination Marine Bites

12 Sabang, Pulau Weh 16 Putri Duyung


Aqua Sounds
Sang Petualang

18 Youth Movement
Divers Health

Editorial Notes
Merebaknya event yang melibatkan generasi muda untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan, menjadi salah satu trend yang kini sedang berkembang. Salah satu contohnya, Kegiatan Kapal Pemuda Nusantara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga dengan membawa misi mengajak generasi muda untuk kenal dengan potensi lautan Indonesia. Tidak sampai disitu, ba-nyak corporate sosial responsibility yang juga kini aktif mengadakan kegiatan yang sama, dengan target yang sama, yakni generasi muda untuk melakukan campaign dengan mengusung tema-tema popu-ler mengenai lingkungan, seperti isu save sharks, gerakan satu hati peduli lingkungan, save the ocean, dan lain-lain. Gerakan ini tentu saja tak lepas dari tujuan, agar generasi muda sebagai pemegang kendali dan motor penggerak, diharapkan mampu berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan laut Indonesia. Mengutip kata-kata Marilyn Manson , the aspiration to save the world is a morbid pheno-menon of todays youth, so what are we waiting for? Lets make a blast, youth! Salam bahari!

21 Barotrauma
Gear Up

Whos Bubbling

22 Karania Metta 24 Divephone


Divenotes Vacancy

26 Gorontalo, Surga yang


Tersembunyi

29 Kosong
Dive Event

30 Travel Writing Workshop


with Yudasmoro
Kritik/saran : selamugm.scubaholic@gmail.com dengan subject : kritik/saran. Terimakasih, selamat membaca!

environment

environment
ngan alam. Salah satu biota laut yang diperjualbelikan adalah karang. Pengambilan karang secara liar dan tidak prosedural akan sangat mengganggu keseimbangan lingkungan bawah laut. Ketidakseimbangan di bawah laut bahkan dapat mempengaruhi tingkat keseimbangan ekosistem di darat, karena keduanya yang saling berkesinambungan. Selain itu, karang juga dapat berfungsi untuk membantu mengurangi korosi air laut. Ditinjau dari perkembanganya juga karang hanya tumbuh 1 cm per tahunnya. Jika tidak segera dilakukan upaya penanggulangan praktik pengambilan karang secara liar ini, akan sangat berakibat buruk terhadap ekosistem lingkungan. Di Muara Angke, selain karang terdapat juga biota laut yang diburu dengan cara dibom dan dijaring. Para nelayan atau pemburu biota laut di Muara Angke ini menggunakan kapal untuk mengangkut hasil tangkapan mereka. Biota yang menjadi tangkapan tidak hanya jenis yang mudah berkembang biak, tetapi juga jenis biota laut yang membutuhkan waktu regenerasi cukup lamapun ikut diburu. Ikan dan biota laut yang ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam kantong besar dan dibawa ke Muara Angke untuk dijual. Harga penjualannya bahkan bisa mencapai Rp 10.000.000,00, berdasarkan dialog dengan penjual ikan hias yang ada di Muara Angke. Pada kenyataannya, biota laut tersebut

Potret Buram Pelestarian Biota Laut di Muara Angke


Teks : Ari Baskoro Foto : spesial, Moses Parlindungan

Di Muara Angke, selain karang terdapat juga biota laut yang diburu dengan cara dibom dan dijaring.

DKI Jakarta sebagai kota metropolitan ternyata memiliki daerah dimana terdapat keindahan bawah laut yang mengagumkan, yakni di Kepulauan Seribu. Akan tetapi kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga dan melestarikan laut, ditambah dengan praktik penjualan ikan hias laut yang terus ber-

langsung tanpa henti mengakibatkan lingkungan bawah laut di utara Jakarta ini semakin mengkhawatirkan. Sebagai contoh adalah apa yang terdapat di sekitar pelabuhan Muara Angke, yang menjadi pintu utama menuju Kepulauan Seribu, selain pusat transportasi laut di daerah Jakarta, Pelabuhan Muara Angke juga meru-

pakan pusat kegiatan pelelangan dan penjualan ikan. Ikan yang dijual mulai dari ikan yang biasa dikonsumsi, hingga ikan hias serta biota laut lain yang memiliki penampilan menarik. Hal yang menjadi sorotan adalah tidak semua biota laut yang ada dapat diperjualbelikan. Hal Ini berhubungan dengan keseimba-

environment

dive jpeg

sangatlah penting dalam hal keseimbangan ekosistem bawah laut yang ada. Perburuan dan penangkapan liar akan menimbulkan kelangkaan jenis mahluk laut yang diburu secara liar tersebut. Selain itu, tentu dengan semakin sedikitnya biota bawah laut akan mengurangi daya tarik di daerah bawah laut terkait. Ini men-

jadi tugas kita, khususnya para penyelam yang mengerti seluk-beluk pelestarian lingkungan bawah laut untuk menjaganya dari apapun yang merusak ekosistem bawah laut. Jika kita bergantung dengan alam, maka diharapkan juga kita untuk menjaga alam kita. Alam akan memberi, jika kita menjaganya tentu.

Freedom by Agung Prakoso Lokasi : Gili Trawangan Kamera : Canon 1000 D F 4 | exposure 1/1600

10

dive jpeg

dive jpeg

11

Clown Fish by Prastiano Lokasi : Pulau Kangean Kamera : Canon Powershot G12 F 4 | exposure 1/250

Mini Creature by Rihatma Punta Dewa Lokasi : Taman Nasional Baluran Kamera : Canon Powershot G12 F 4 | exposure 1/250

12

dive destination
nica lengkap dengan jilbab untuk iklan shampoo, maupun Nikita Willy berhijab memegang ice cream. Penegakan syariat Islam di provinsi ini memang menjadi semacam harga mati, namanya saja Negeri Serambi Mekah. Sampai di Sabang, suasananya sangat berbeda dengan Aceh daratan yang kental dengan nuansa islami. Walaupun termasuk dalam kawasan syariat Islam, atas nama pengembangan pariwisata atau apapun yang berhubungan dengan itu, sepertinya daerah ini dijadikan permakluman dalam pelaksanaan syariat Islam itu sendiri. Tanpa membuang waktu, saya bergegas menuju Iboih melalui jalur darat sekitar dua jam. Perlu diingat, Sabang hanya

dive destination 13
mempunyai satu titik paling ramai yang bisa disebut pusat kota, yaitu dekat pelabuhan Teluk Sabang. Serasa terhipnotis, perjalanan dua jam menuju Iboih terasa sangat singkat. Beberapa kali saya harus naik turun melewati bukit dengan panorama laut lepas dan pulau-pulau kecil di kiri jalan. Mengapa saya memilih stay di Iboih? Selain karena dekat dengan dive centre, disana kita bisa menyewa bungalow di tepi pantai lengkap dengan hammock yang langsung meng hadap Pulau Rubiah. Menurut cerita yang beredar, Iboih dan Rubiah diambil dari nama pasa-ngan suami istri yang bertengkar, lalu sang istri mengasingkan diri diseberang pulau yang kemudian diberi nama Rubiah. Di Iboih terdapat dua dive centre yang ke-

Sabang, Pulau Weh


Teks : Indriyani Foto : Spesial

Iboih dan Rubiah diambil dari nama pasangan suami istri yang bertengkar, lalu sang istri mengasingkan diri diseberang pulau yang kemudian diberi nama Rubiah.

abang merupakan salah satu kota di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang terletak di Pulau Weh, ujung paling barat dari wilayah Indonesia. Perjalanan menuju Sabang bisa dibilang susah-susah mudah. Mudah karena bisa dijangkau dengan transportasi umum (kapal) yang bisa dibilang cukup lumayan. Sedangkan bisa dikatakan susah karena kendala yang sering, dan terbukti saya hadapi, untuk menuju kesana adalah cuaca

yang terkadang sulit ditebak dan ketersediaan kapal menuju Sabang. Bila beruntung kita bisa melihat gerombolan lumba-lumba bermigrasi yang mengejar buih kapal selama perjalanan laut. Singgah di Aceh sebelum menyeberang ke Sabang, saya merasakan atmosfer yang sama sekali baru dan pemandangan-pemandangan menarik. Salah satu pemandangan unik tersebut adalah ketika melewati jalanan di Aceh daratan saya melihat baliho iklan Agnes Mo-

14 dive destination
duanya dikelola oleh masyarakat lokal sabang, yaitu Rubiah Tirta Dive dan Lumba-Lumba. Karena kebetulan pemiliknya orang lokal dan sekitar lima tahun yang lalu salah seorang senior saya di Unit Selam UGM pernah melaksanakan KKN di Sabang yang memiliki relasi dengan pemilik dive centre, saya sangat terbantu dalam melakukan penyelaman. Terdapat banyak dive spot di Sabang, namun karena pada hari itu hanya ada satu rombongan yang berangkat, saya hanya bisa mengikuti rombongan itu ke spot Arus Balee. Baru setahun menekuni diving, saya langsung dibuat terkesima oleh makhluk-makhluk bawah air Sabang. Selama diving saya ditemani oleh seorang divemaster yang sangat ramah. Tidak sekedar melayani pelanggan, setelah penyelaman divemaster yang menjadi pemandu saya membawakan buku ikan dan karang, lalu menjelaskan tentang apa saja yang kami temui selama penyelaman. Bila penyelaman-penyelaman sebelumnya saya lebih sering melihat karang, pada penyelaman kali ini saya dikejutkan oleh makhlukmakhluk bawah air yang berukuran besar. Baru beberapa menit setelah descending, saya sudah disambut oleh Octopus dan Moray Eel yang

dive destination 15

kurang lebih diameternya hampir 10 cm. Selama penyelaman saya juga bertemu Marbled Stingray, Leaf Scorpionfish, dan Giant Trevally yang belum pernah saya temui di penyelaman sebelumnya. Selain mendapatkan penyelaman yang memuaskan hati, saya juga beruntung bisa

mendapatkan potongan harga menyelam setelah berbincang lama dengan pemilik dive centre. Sepertinya dengan sekali penyelaman tidak cukup untuk menceritakan keindahan bawah laut Sabang, karena masih banyak spot lain disana yang mungkin lain waktu harus saya selami.

Where to stay: Iboih, Olala Bungalaw, Caf & Restaurant. mobile: +62 852 60 607311 e-mail: eka_olala@hotmail.co.uk. Dive Center: Rubiah Tirta Divers Iboih Beach - Pulau Weh phone: +62 652 3324555. mobile: +62 852 88 415820 How to get there: Terbang dengan maskapai apapun menuju Aceh Bandara Sultan Iskandar Muda Pelabuhan Ulee Lheue (45 menit dengan mobil) Pelabuhan Ulee Lheue - Pelabuhan Teluk Sabang (4 jam kapal ferry/ 2jam kapal cepat) Pelabuhan Teluk Sabang - Iboih (2-3 jam dengan mobil)

16

marine bites
Dugong adalah salah satu dari empat spesies Sirenia atau lembu laut yang masih bertahan hingga kini selain Manatee. Dugong juga merupakan satu-satunya Sirenia yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik. Dugong memiliki beberapa keunikan seperti adaptasinya yang luar biasa di dalam laut dan moncongnya yang menghadap ke bawah yang sangat membantu Dugong saat makan, tanpa harus melihat posisi makanan tersebut sehingga mata Dugong difungsikan untuk mengawasi situasi sekitar. Walaupun gemuk, tetapi dalam beberapa pose, Dugong lebih mirip hewan dalam mitos putri duyung. Sebagai contoh saat dugong berjemur. Tubuhnya yang besar tampak seperti orang sedang berbaring menyamping dan ekornya terjuntai seperti kaki manusia.

marine bites 17
Dugong hanya bisa memakan tumbuhan yang ada di dalam laut, yakni lamun. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang menyesuaikan diri dengan terbenam di dalam laut yang tumbuh subur di daerah pasang surut di perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati, dengan kedalaman hingga 4 meter. Dugong termasuk makhluk sosial. Mereka berkomunikasi dengan suara yang berbeda-beda amplitudonya sesuai dengan keadaan yang sedang mereka hadapi. Dugong biasanya hidup berkelompok. Dugong termasuk spesies semi-nomaden karena mereka akan bepergian ke lokasi yang jauh untuk mencari lamun sebagai pakan utama. Tetapi mereka mungkin juga menetap cukup lama di suatu tempat. Hal ini tergantung dari jumlah dan kualitas pakan yang ada di kawasan tersebut.

Putri Duyung sang Petualang


Teks : Kurnianti Nur Foto : Spesial

18

aqua sounds

aqua sounds 19
dihadapan bangsa lain. Demi kehormatan bangsa, semuanya dibebankan pada pundak kesebelas pemuda itu. Mungkin kita semua lupa bahwa 11 pemuda itu sekedar ingin bermain sepakbola. Mereka hanya ingin menciumi bau rerumputan, menendang bola untuk masuk ke gawang, serta sekedar ingin bersenda gurau dengan kawan dan lawan. Pun bila mereka membawa nama bangsa, mereka hanya ingin membawanya se-bagai kebanggaan tanah airnya. Tetapi ketika mereka kalah, pemuda itu dicaci. Dianggap salah ketika bola yang diperebutkan masuk ke gawang me-reka. Kegagalan membawa piala dianggap kekalahan bangsa. Kita lupa, ketika mereka kecil, mereka pernah bermain setiap sore tanpa pernah pulang untuk dicaci karena kalah. Kini, atas nama harapan bangsa kita bebas mencacinya. Sama seperti ketika disudut lain Indonesia sang harapan bangsa sekedar mampu membakar ban ditengah jalan sembari berorasi tentang kebobrokan bangsa ini, lalu ditutup dengan lemparan batu ke arah polisi. Beban pemuda di bangsa ini terlalu berat. Ditumpangkan masalah politis hingga jargon pemuda pembawa perubahan. Semuanya tentang romantisme sejarah perubahan yang dibawa pemuda. Kita sering lupa bahwa mereka yang berjoget tiap pagi di acara musik televisi juga seorang pemuda-pemudi. Begitu pula dengan mereka yang mengangkut keranjang ikan dipasar-pasar setiap pagi, mereka yang sekedar nongkrong di mall atau pinggir jalan, mereka yang berkumpul untuk bernyanyi di pos ronda tiap malam hingga diusir tetangga, juga mereka yang sekedar duduk-duduk dipantai setiap sore sembari curi-curi pandang ke bule yang sedang berjemur, mereka semua adalah pemuda. Pemuda bukan sekedar mereka yang mengenakan setelan jas ra-

Youth Movement
Teks : Abyatar Foto : Dok. Unit Selam UGM, Sefin, Adhisty

Mereka hanya sekedar sekelompok pemuda yang berusaha berkarya dalam porsi yang kecil, dalam isu yang tidak populis, dan dalam rangka untuk memperjuangkan kebebasan suara mudanya

ell, tema besar yang diangkat oleh Scuba Holic kali ini adalah youth issue, atau yang dapat diterjemahkan bebas sebagai isu tentang kaum muda. Ketika mendengar kata pemuda, hal pertama yang sering terlintas di pikiran saya adalah mengenai heroism. Semisal tentang Soekarno dan Hatta yang mendorong kemerdekaan bangsa ini atau tentang Jenderal Soedirman yang sangat cemerlang de-ngan keberaniannya di usia muda untuk maju memimpin perang melawan Belanda. Ya, kata pemuda memang diidentikkan dengan sosok-sosok pahlawan di atas. Seringkali kata

pemuda terjebak dalam urusanurusan besar mengenai segudang permasalahan nasional bangsa ini. Mulai dari korupsi, kemiskinan, hingga pengangguran. Semuanya kemudian ditanggungkan ke benak pemuda-pemuda harapan bangsa. Saya ingat ketika 11 pemuda Indonesia dipandang sebagai ujung tombak dan titik tumpuan konsep besar bernama nasionalisme. Ketika 11 pemuda yang saat me-reka masih kecil tidak membayangkan hobinya untuk bermain sepakbola membawa beban kehormatan yang begitu tinggi untuk tidak boleh kalah

20

aqua sounds

divers health

21

BAROTRAUMA
Teks : Triswanto Foto : spesial

pih ala paskibraka. Tetapi anak muda yang berada disetiap persimpangan jalan kota hingga mereka yang sedang memandikan kerbau di sawah juga adalah pemuda. Pemuda bukan sekedar mereka yang dianggap menjadi tumpuan masa depan bangsa. Pemuda adalah mereka yang tak takut untuk salah. Pemuda adalah mereka yang berani keluar dari sistem yang lemah untuk membuat perubahan sekecil apapun. Pemuda selalu sama dari dahulu hingga kini. Mereka adalah manusia-manusia bebas. Bebas untuk berkarya dalam karyanya masing-masing dan karya itulah yang akan menjadi pembeda satu pemuda dengan pemuda lainnya. Tak mungkin semua pemuda menjadi pembawa dan pengibar bendera. Tak mungkin pula semua pemuda angkat senjata pada masa kemerdekaan. Semuanya mengambil porsinya masing-masing. Tetapi satu yang pasti, me-

reka adalah pembawa perubahan. Itulah mengapa Scuba Holic kali ini mengangkat tema youth issue atau pemuda. Kami berharap untuk memberi satu suara bahwa masih ada pemuda seperti kami. Menjadi tanda pengingat bahwa pemuda bukan sekedar mereka yang mampu membawa harum nama Indonesia diberbagai Olimpiade Fisika tingkat dunia. Juga bukan mereka yang memiliki nasionalisme begitu tinggi berbentuk patriotisme angkatan bersenjata. Mereka hanya sekedar sekelompok pemuda yang berusaha berkarya dalam porsi yang kecil, dalam isu yang tidak populis, dan dalam rangka untuk memperjuangkan kebebasan suara mudanya. Mereka adalah kita semua yang masih percaya bahwa karya sekecil apapun dari setiap individu yang merdeka atas dirinya sendiri akan mampu terus bersuara dan memberi dampak bagi sekitarnya.

Barotrauma disebabkan karena perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar gendang telinga yang berhubungan dengan perubahan ketinggian seperti misalnya saat dalam penerbangan, menyelam, atau berkendara melewati pegunungan. Jika sedang mengalami hidung tersumbat karena alergi, pilek atau infeksi saluran napas atas, kemungkinan kita me-ngalami barotrauma akan lebih tinggi. Adapun beberapa gejala yang mungkin kita rasakan saat mengalami barotrauma adalah pusing, rasa tidak nyaman atau nyeri pada salah satu atau kedua telinga, daya pendengaran sedikit menurun, dan rasa penuh atau sesak di dalam telinga. Jika kondisi barotrauma yang Anda alami berkepanjangan, maka gejala-gejala yang mungkin muncul adalah nyeri telinga, merasa tekanan pada telinga (seperti ketika berada di dalam air), kehilangan daya pendengaran sedang hingga parah, dan mimisan (keluar darah dari hidung).

Untuk menghilangkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada telinga, cobalah untuk membuka tuba eustasius dan menyamakan tekanan. Bagi penyelam, sebaiknya naik dan turun secara perlahan-lahan. Menyelam ketika kita terserang alergi atau infeksi saluran napas akan sangat berbahaya, karena bisa memicu barotrauma yang serius. Obat-obatan yang direkomendasikan untuk mengatasi barautroma antara lain golongan Antihistamin, Dekongestan, dan Steroid Meski demikian, beberapa komplikasi dapat muncul akibat barotrauma, jika terjadi berkepanja-ngan, berulang atau parah. Beberapa komplikasi tersebut di antaranya adalah infeksi telinga akut, kehilangan pendengaran, gendang telinga pecah atau robek, dan vertigo. Segera hubungi dokter atau menuju pusat pengobatan terdekat, jika pengobatan mandiri dirasa tidak berhasil.

22

whos bubbling
harus tentang #savesharks sih? Karena isu hiu masih belum banyak yang tahu padahal sebena nya hiu itu adalah kunci keseimbangan dalam ekosistem laut yang mulai terancam populasinya. 5. Emang sekarang kondisi populasi hiu di Indonesia bagaimana? Kondisinya semakin parah, Dalam 30 tahun terakhir populasinya sudah mengalami penurunan drastis hingga lebih dari 90%! Bisa dibayangkan sebe rapa menyedihkannya kondisi lautan kita sekarang. Dan Indonesia adalah salah satu negara yang berkontribusi paling besar dalam berkurangnya populasi hiu di dunia. 6. Emang usaha apa aja sih yang bisa kita lakukan dalam upaya melindungi populasi hiu? Usaha paling mudahnya sih stop membeli apapun itu yang berbahan dasar hiu, mulai dari bayi hiu, sirip hiu, minyak hiu, bahkan aksesoris dari gigi hiu. Yang pasti kita harus mulai menjadi konsumen yang lebih bijak, karena sebenarnya kita itu pemegang kunci pasar. Saat permintaan turun, otomatis perburuan hiu juga bisa ikut berkurang, kan? Biar lebih jelas bisa akses video saya, Sefin, dan Riyanni Djangkaru Runaway Shark di youtube. Bantuin sebar juga yah, biar makin banyak yang tahu dan mengerti. 7. Di umur yang masih tergolong muda, kenapa kamu tertarik dengan

whos bubbling 23
isu lingkungan laut seperti #savesharks? Ada banyak alasan saya tertarik dengan #savesharks salah satunya karena meluasnya praktek sharkfinning, sebuah praktek pengambilan sirip hiu dimana hiu yang tertangkap langsung dipotong siripnya dan tubuhnya dibuang kembali ke laut hidup-hidup. Selain itu, karena masih banyak yang belum sadar dengan pentingnya hiu sebagai penjaga & penyeimbang kehidupan laut. Untuk diketahui hiu mengandung zat merkuri 40 kali diatas batas aman untuk dikonsumsi. Dan lewat kampanye #savesharks ini, saya percaya kalau setiap individu punya suara untuk membuat perubahan, buktinya selain saya, banyak loh teman-teman yang udah melakukan gerakan #savesharks secara independent, beberapa diantaranya adalah Adhisty, seorang guru seni yang mengajak muridnya berkarya sambil #savesharks, ada Sefin yang melakukan ge-rakan 1000 anak muda dukung #savesharks, juga Vicho yang bersosialisasi di sekolahnya. 8. Menurut kamu, apa arti laut bagi kehidupan manusia? Saya ingat ucapan Bapak Marcus Wanma, Bupati Raja Ampat, dari laut kita hidup, maka kita harus jaga laut. Buat saya, itu udah cukup merangkum sih. 9. Anyway, kalau ngomongin masa depan nih, cita-cita kamu apa sih?

Karania Metta
Teks : Arfian Setiaji Foto : Dok. pribadi & Dwi Aryo
1. Halo Karin Apakabar? Sekarang kamu lagi sibuk kegiatan apa? Hai Unyil, kabarnya baik banget. Hmm, selain sibuk ngantor, masih tetep update sama kampanye #savesharks dong tentunya. 2. Kalau boleh tau nih, umur kamu berapa sih? Saya masih dua puluh tahun kok, tapi tiga tahun yang lalu , hehehe 3. Gimana sih cerita awalnya kamu bisa tertarik dengan #savesharks campaign? Udah dari jaman kuliah saya tertarik sama isu lingkungan mulai dari global warming, orang utan, gajah, hingga kisah sedih di balik topeng monyet. Hingga akhirnya sampai pada akhir tahun 2012 lalu, saya mengikuti kompetisi Nescafe Journey 2 dengan misi Save The Ocean nya Riyanni Djangkaru tentang alasan-alasan kenapa sih kita harus #savesharks. Jujur, itu pertama kalinya saya tahu tentang isu ini juga tentang hubungan hiu dengan laut juga dengan kita, manusia 4. Ohya, kenapa campaign nya

24

whos bubbling

gear up

25

DivePhone
Teks : Vega Felicia Foto : Spesial
ini menampilkan informasi kedalaman dan temperatur serta no deco time dan deco stop times, selayaknya data yang ditampilkan di dive com. DivePhone ini memiliki baterai dapat tahan selama 8 jam dan diisi ulang dengan menggunakan koneksi USB. Housing yang digunakan dapat mencapai kedalaman 80 meter. Memiliki kelebihan yaitu dapat memungkinkan penyelam untuk mendapatkan data penyelaman yang bisa diakses langsung dalam ponselnya, namun DivePhone ini tidak dapat melakukan fungsinya untuk akses komunikasi misalnya messaging, telepon, internet, dsb. saat sedang menyelam.

Setiap penyelam yang memiliki ponsel pintar atau yang lebih dikenal dengan smartphone sekarang sudah dapat memiliki divecom yang sesungguhnya dalam ponselnya. DivePhone ini didesain oleh Boazii Underwater Research Center di Istanbul, Turki. Give back ke alam dengan cara terjun langsung dan sedikitnya berkontribusi melakukan sesuatu yang bisa berguna untuk alam. Jadi secara tidak langsung, lewat kampanye #savesharks ini, saya sedang menjalani salah satu citacita saya. Dan satu lagi yang sampai sekarang masih digenggam adalah keinginan untuk keliling dunia. 10. Terakhir, kamu punya pesan ga untuk generasi muda Indonesia dalam upaya menjaga lingkungan laut? Jauh lebih mudah menjaga daripada mengembalikan yang sudah rusak atau bahkan hilang, kan? Jadi, yuk, mulai peduli. Itu aja sih, karena saya yakin kalo kepedulian yang dimulai dari diri sendiri adalah awal dari semua langkah kecil yang membawa perubahan. DivePhone adalah sebuah perangkat yang dapat mentransformasikan ponsel menjadi sebuah dive com. DivePhone terdiri dari 3 elemen utama yakni Software (dapat digunakan untuk IOS dan Android), modul elektronik eksternal (dengan WiFi untuk komunikasi), dan housing pelindung. Modul eksternal secara nirkabel akan mengirimkan data penyelaman anda ke ponsel anda. Aplikasi ini disebut Depth Monitor. Aplikasi

26

dive notes
sedikit yang menggunakan motor kopling keluaran terbaru yang tentunya berharga lebih dari 13 juta, harga yang harus penumpang bayar pun tidak menentu. Ketika saya menaiki bentor, pengemudi tidak bisa menjawab berapa tarif menuju suatu tempat kebanyakan malah balik bertanya Ya biasanya berapa?. Alhasil kita pun sebagai penumpang harus pengertian mengira-ngira sendiri berapa jarak yang ditempuh serta bahan bakar yang dihabiskan. Hari itu saya hanya menghabiskan waktu untuk mengelilingi kota saja sambil mencari dive centre yang dapat memandu saya menyelami keindahan bawah laut Gorontalo, tentu dengan harga yang bersahabat. Setelah pencarian selama 3 hari, akhirnya saya menemukan dive cen-

dive notes

27

Gorontalo, Surga yang Tersembunyi


Teks : Arfian Setiaji Foto : Ekhy Indra Wijaya

tre yang pas di hati saya. Divemaster yang ada disana bernama Pak Noldi, beliau merupakan salah satu dari sedikit divemaster yang ada di Gorontalo, beliau pun bercerita panjang. tentang keindahan laut Gorontalo yang belum begitu terekspos. Akan tetapi semakin lama semakin banyak penyelam, baik domestik maupun mancanegara yang mulai mencicipi Gorontalo dan informasi dari penyelam-penyelam tersebut pun lama kelamaan tersebar dan meluas di kalangan penyelam, yang selama ini hanya terfokus pada Bunaken dan Wakatobi jika berbicara tentang pulau Sulawesi. Sesampainya di dive spot pertama yang hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat kota Gorontalo, saya pun segera turun dengan Pak Noldi.

Saya pun makin terkesima dengan Salvador Dali, ketika Pak Noldi kembali mengatakan bahwa Salvador Dali hanya dapat ditemukan di perairan Gorontalo.

agi itu, saya memulai hari dengan mengganti status Blackberry Messenger saya menjadi Yogyakarta-Jakarta-Makassar -Gorontalo. Saya akan terbang dari Yogyakarta, kemudian transit di Jakarta, lalu dari Jakarta mesti harus transit lagi di Makassar, barulah sampai pada tujuan akhir saya di Gorontalo. Perjalanan pesawat domestik terpanjang dan terlama yang pernah saya alami, dan jika melihat tiket pesawat saya, dari Yogyakarta take off pukul 10 pagi,

diperkirakan baru landing di Gorontalo sekitar pukul 20.00 malam. Singkatnya, setibanya di Gorontalo saya langsung menuju ke tempat menginap saya di daerah Lapangan Taruna. Setelah beristirahat seharian, saya pun siap menjelajahi Gorontalo. Hari ke-dua saya habiskan untuk mengelilingi Kota Gorontalo dengan bentor atau becak motor. Hal yang menarik dari bentor di Gorontalo adalah kebanyakan motor yang dipakai dapat dikatakan motor baru dan tak

28 dive notes

vacancy

29

Kosong
Teks : Fatah Damar
ren pariwisata global menunjukkan perkembangan yang luar biasa pesat. Negara berlomba-lomba memajukan sektor pariwisatanya, maskapai penerbangan, terutama mereka yang berbasis LCC (low-cost carrier) bersaing mencari penumpang, hotel-hotel pun saling berkejar-kejaran mendapatkan tamu. Lebih dari itu, bahkan dunia digital pun tak ketinggalan ikut meramaikan sektor pariwisata dengan menawarkan berbagai aplikasi yang memanjakan para wisatawan. Padahal, beberapa tahun lalu, yang namanya berlibur berarti pulang ke kampung halaman saat libur lebaran. Sekarang, setiap akhir minggu pun semua orang ingin pergi berlibur, ke pantai, taman hiburan, atau sekedar pergi makan tak jadi soal, yang penting berlibur. Mulai dari karyawan kantoran sampai penarik becak, semua butuh waktu untuk bersantai, menyingkirkan penat dari kepala mereka. Vakansi sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok bagi semua orang, menjadikannya bisnis bagi setiap kalangan. Vakansi sebenarnya merupakan temuan baru dalam tatanan sosial dunia. Konsepnya banyak berkembang dan mengalami perubahan. Sampai abad 19, kata vakansi

merujuk pada liburan musim panas warga kelas atas yang biasa mereka manfaatkan untuk berpergian jauh atau menghabiskan waktu di rumah musim panas milik keluarga, meninggalkan rumah yang mereka tempati sehari-hari. Pada masa itu, vakansi juga merupakan mark of previlege bagi warga kelas atas. Tapi vakansi bukan hanya soal berpergian. Vakansi secara etimologi berarti kebebasan dari kewajiban dari bahasa Perancis Lama vacation, atau dari vacare yang berarti bebas dari tugas yang juga memiliki arti lain, yaitu kosong Ya, vacancy (dalam bahas Inggris) berarti kosong. Vakansi adalah sebuah kekosongan, idleness dalam tatanan sosial kita. Tatanan sosial, seperti namanya, adalah sebuah sistem, dan di dalam sebuah sistem, terdapat peranan. Jadi, vakansi adalah sebuah konsep tentang kebebasan dari peranan sosial tersebut, atau kalau bisa dibilang, sebuah cuti dari masyarakat. Jadi pada dasarnya vakansi yang sejati mungkin, seperti yang dikatakan komedian Amerika Robert Orben, adalah untuk tidak melakukan apapun dan sehari penuh untuk melakukannya. Sesederhana itu.

Siang itu visibility sangat jernih sehingga saya dapat begitu terang dan jelas melihat panorama bawah laut Gorontalo yang sedang saya jamah tersebut. Sponge besar berwarna kecoklatan dengan ukiran yang sangat rumit dan indah, membuat saya takjub dan terus memperhatikan objek tersebut cukup lama, sebelum akhirnya kembali naik ke permukaan. Ternyata biota laut itu bernama, Salvador Dali Sponge, karena bentuk ukirannya serupa dengan lukisan karya pelukis terkenal asal Spanyol, Salvador Dali. Saya pun makin terkesima dengan Salvador Dali ketika Pak Noldi kembali mengatakan bahwa Salvador Dali hanya dapat ditemukan di perairan Gorontalo.

Hari kedua penyelaman saya habiskan di Taman Laut Olele. Saya kembali takjub dengan bentukan karang yang begitu sehat dan besar, serta visibility yang baik, menambah keindahan Taman Laut Olele. Salvador Dali yang saya lihat kemarin juga banyak ditemukan di Taman Laut Olele, hanya dengan ukuran yang lebih besar dan dengan bentuk yang lebih beraneka macam. Pada perjalanan pulang kembali ke Yogyakarta, keindahan Gorontalo dan Salvador Dali-nya, terus terngiang di pikiran saya. Gorontalo, Surga yang Tersembunyi, suatu saat saya pasti akan kembali ke sana.

30

dive event

Travel Writing Workshop with Yudasmoro


Teks : Annisa Filania Foto : Firly Fathiya
Minggu, 24 Maret 2013, Unit Selam UGM mengadakan sebuah kegiatan yang bertajuk Travel Writing Workshop bersama Yudasmoro, yang diselenggarakan di Ruang Sidang 2, Gelanggang Mahasiswa UGM. Hadir sebagai pembicara adalah Raden Yudasmoro Minasiani, seorang freelance travel writer, yang juga turut berkontribusi pada beberapa majalah bertema travel, seperti JalanJalan dan Garuda in Flight Magazine. Selain itu, Yudasmoro juga telah menerbitkan buku tentang travel writing yang berjudul Travel Writer. Dalam kesempatan ini, Yudasmoro berbagi banyak ilmu dan pengalaman mengenai dunia travel writing antara lain life of travel writer, writing concept, glimpse of travel photography, purposing magazine, dan juga memperkenalkan travel writer sebagai sebuah profesi, mengingat tra veling pun kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Unit Selam UGM Sayap Utara Gelanggang Mahasiswa UGM Jalan Pancasila no. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 www.selamugm.org

Anda mungkin juga menyukai