Anda di halaman 1dari 13

Khotbah Minggu : 28 Juli 2013 Serial Khotbah 7 Jemaat (Part 7b)

LAODIKIA : JEMAAT YANG SUAM-SUAM KUKU


By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Wah 3:14-22 (14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. (17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, (18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. (19) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (20) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (22) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

P
III.

ada bagian pertama kita sudah membahas 2 hal yakni Kota dan Jemaat Laodikia dan Gelar Kristus Sang pemberi surat. Sekarang kita akan melanjutkan pembahasan tentang jemaat Laodikia ini :

KONDISI ROHANI JEMAAT LAODIKIA.

Sebagaimana sudah saya jelaskan bahwa jemaat Laodikia ini adalah salah satu jemaat dari 2 jemaat yang hanya mendapat celaan dari Tuhan tanpa pujian sama sekali. Ini disebabkan karena Tuhan hanya menemukan keburukan di dalam jemaat ini. Ia tidak mendapati satu pun yang baik dari jemaat ini. Lalu apa sebenarnya keburukan mereka? Atau dengan kata lain

bagaimana sebenarnya kondisi mereka sehingga Tuhan begitu mengecam mereka? Kondisi rohani jemaat Laodikia ini adalah mereka berada dalam kesuaman rohani. Wah 3:15-16 (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. (16) engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Mereka suam-suam kuku karena mereka tidak dingin dan juga tidak panas. Sebagaimana sudah saya jelaskan pada bagian pertama bahwa gambaran ini diangkat Kristus dari apa yang ada di dalam kota Laodikia sendiri di mana di dalam kota ini mengalir suatu sungai yang airnya hangat / suam-suam kuku sebagai akibat pertemuan air panas dari Hierapolis dan air dingin dari Kolose. Jadi dengan kata lain Tuhan mau katakan bahwa sama seperti air Laodikia yang suam-suam, demikian juga kondisi rohani dari gereja Laodikia. Suam-suam kuku, tidak panas dan tidak dingin. Lalu apa sebenarnya arti dari suam-suam kuku di sini? Karena suam-suam kuku adalah percampuran antara dingin dan panas, maka kita baru bisa mengerti artinya kalau kita tahu apa yang dimaksudkan dengan dingin dan apa yang dimaksudkan dengan panas. Herman Hoeksema menolak untuk menafsirkan bagian ini kata demi kata (dingin, panas, suam-suam kuku). Ia mengatakan bahwa bagian ini harus diartikan secara keseluruhan di mana artinya adalah Tuhan muak dengan keadaan mereka. Hanya itu saja! Tetapi mayoritas penafsir tidak beranggapan demikian. Mereka menganggap bahwa dingin berarti orang yang kafir secara total, tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan Tuhan sedangkan panas berarti orang Kristen yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, bersemangat / berapi-api bagi Tuhan. Dasar dari penafsiran ini adalah bahwa kata Yunani yang digunakan untuk dingin dan panas di sini adalah kata yang menunjuk pada dingin dan panas secara ekstrim. Kata dingin di sini menggunakan kata Yunani PSUCHROS yang berarti dingin yang mendekati titik beku.

Sedangkan kata panas menggunakan kata Yunani ZESTOS yang artinya panas pada titik didih.

Bandingkan dengan Apolos yang dikatakan bersemangat yang dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata ZEO yakni kata dasar yang sama dengan ZESTOS dalam Wah 3:15. Kis 18:25 - Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat (Yun. ZEO) ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Jadi Apolos adalah seorang yang benar-benar panas / mendidih (berapi-api) dalam berbicara. Bandingkan juga dengan nasihat Paulus bagi jemaat Roma. Rom 12:11 - Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala (Yun. ZEO) dan layanilah Tuhan. Jadi jemaat Roma harus panas / mendidih dalam roh mereka untuk melayani Tuhan. John Stott Kata-kata Yunani ini menarik perhatian, dan memberikan kepada kita suatu pengertian yang pasti. Dingin berarti sedingin es, dan panas berarti sepanas air mendidih. (Bagaimana Pandangan Kristus Akan Gereja?, hal. 130). Dengan demikian dapat diartikan bahwa dingin menunjuk pada orang yang sama sekali kafir dan tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Tuhan (sedingin / sebeku es) dan panas berarti orang yang bersungguh-sungguh / bersemangat / berapi-api di dalam mengikuti dan melayani Tuhan. Jikalau pengertian dari dingin dan panas seperti ini maka suam-suam kuku artinya suatu kondisi di antara kafir total dan kesungguhan bagi Tuhan. Orang yang suam-suam kuku bukanlah orang yang kafir total, yang tidak mengenal Tuhan sama sekali, yang tidak tahu beribadah, yang tidak tahu berdoa, dll. Tapi ia juga bukan juga orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan, bukan orang yang bergairah untuk perkara rohani, bukan orang yang bersemangat di dalam melayani Tuhan. Orang ini tidak hitam legam tetapi juga tidak putih

bersih. Orang ini abu-abu, setengah hitam setengah putih. Tidak panas, tidak dingin, suamsuam kuku. Seperti itulah kondisi rohani jemaat Laodikia. Adam Clarke Mereka bukannya orang kafir tetapi juga bukan Kristen, mereka bukan orang jahat dan juga bukan orang baik mereka tidak disesatkan oleh ajaran palsu tetapi juga tidak sepenuhnya ketagihan terhadap apa yang benar. Singkatnya, mereka itu tidak bergairah dan acuh tak acuh, dan kelihatannya tak terlalu peduli apakah kekafiran atau kekristenan yang menang. Jadi dari kata-kata Clarke ini, kalau saudara tidak sepenuhnya ketagihan terhadap apa yang benar / kebenaran, maka pada dasarnya saudara adalah orang yang suam-suam kuku seperti jemaat Laodikia. Perhatikan juga komentar-komentar berikut terkait dengan kondisi suamsuam kuku ini : Agnes M. Layantara - Jemaat ini memang bukan orang kafir. Mereka percaya kepada Kristus, bahkan mereka rajin pergi ke gereja dan persekutuan. Jadi, mereka tidak dingin. Jika mereka tidak datang ke gereja, mereka merasa tidak enak hati. Mereka sangat melekat dan terikat pada gereja atau persekutuan. Tapi, mereka juga tidak panas. Artinya, roh mereka tidak bergelora. Tidak ada semangat melayani. (Wahyu Tuhan Yesus Bagi Gereja-Nya, hal. 98). Budi Asali - Orang dingin adalah orang yang menolak Kristus secara total. Ini menunjuk kepada orang yang di luar gereja secara total. Orang panas adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh / serius / bersemangat. Orang suam-suam kuku adalah orang yang secara lahiriah adalah orang Kristen, ia pergi ke gereja, sudah dibaptis, membaca Kitab Suci / melakukan Saat Teduh, berdoa, dan bahkan melayani Tuhan. Tetapi semua itu dilakukan tanpa semangat / secara tidak sungguh-sungguh / asal-asalan. Jadi singkatnya, orang yang suam-suam kuku itu adalah orang yang secara lahiriah ikut Tuhan, tetapi tidak ada keseriusan dalam hatinya. Pdt. Budi Asali memberikan contoh-contoh dari orang yang suam-suam kuku ini : Budi Asali Contoh tentang ketidaksungguhannya adalah : (1) Gampang sekali membolos dari kebaktian / Pemahaman Alkitab. Alasannya 1001 macam, seperti undangan kawin / HUT, repot, lembur, ada teman datang, harus keluar kota, hujan lebat, arisan, dsb. Tetapi alasan yang sebenarnya adalah dalam hatinya memang tidak terlalu niat! (2) Doa hanya 5 menit sehari atau bahkan kurang dari itu! Saat Teduhnya Senin Kamis / bogang-bogang. Juga banyak alasannya yang menyebabkan hal ini, seperti acara TV, pulang kemalaman dsb. (3) Dalam melakukan pelayanan ia tidak terlalu bertanggung jawab, sedikit-sedikit pelayanannya dioverkan ke orang lain / dibatalkan, dan kalaupun ia melakukan pelayanan itu, ia melakukannya asal-asalan, tidak dengan usaha terbaik / maksimal. Mungkin ada dari saudara yang berkata : O, aku nggak pernah gitu, soalnya nggak pernah pelayanan. Itu tambah parah lagi! (4) Dalam pengudusan diri juga begitu. Baru godaan sedikit, sudah ndelosor / jatuh tersungkur!

Dari semua pengertian dan contoh-contoh yang diberikan ini, coba saudara renungkan, saudara termasuk yang mana? Dingin atau panas atau suam-suam kuku? Sudah pasti tidak ada yang dingin di sini karena kalau saudara dingin, saudara tidak ada di sini sekarang. Jadi tinggal 2 pilihan, saudara panas atau suam-suam kuku? Yang mana? Kondisi suam-suam kuku ini juga bukan hanya menjadi problem orang-orang Kristen secara pribadi tetapi juga menjadi problem dari banyak gereja secara kolektif. Ada banyak gereja yang tidak dingin tetapi juga tidak panas. Gereja itu adalah gereja yang suamsuam. Mereka melakukan misi gereja tetapi tidak pernah melakukannya dengan sungguhsungguh. Mereka bicara tentang Pemberitaan Injil tetapi tidak pernah serius di dalam memberitakan Injil. Mereka acuh tak acuh! Mereka berani mengeluarkan banyak uang untuk acara lain, tetapi untuk penginjilan dan pelayanan yang sungguh-sungguh sangat sukar. William Barclay Masalah di dalam pemberitaan Injil masa kini bukanlah permusuhan terhadap kekristenan; malah akan lebih baik kalau ada permusuhan. Masalahnya justru terlalu banyak gereja dan aliran kekristenan yang tidak relevan dan orang menanggapi semua itu dengan sikap acuh tak acuh. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5. hal. 211). Kiranya semua ini membuat kita menilai gereja-gereja yang ada termasuk gereja kita dan juga diri kita sendiri, apakah kita termasuk gereja / orang Kristen yang suam-suam kuku? Kalau saudara ternyata suam-suam kuku, saudara tidak bisa menipu Tuhan! Tuhan sendiri yang menilai saudara. Dia berkata : Wah 3:15-16 (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. (16) engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,

IV.

RESPON TUHAN TERHADAP KONDISI SUAM-SUAM KUKU.

Bagaimana respon Tuhan terhadap kondisi jemaat Laodikia ini? Perhatikan ayat 15 : Wah 3:15-16 (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Dari ayat ini kita bisa melihat sikap dan respon Tuhan yakni : a. Tuhan lebih suka mereka dingin atau panas daripada mereka suam-suam kuku. Wah 3:15 - Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Bahwa Tuhan lebih menginginkan seseorang panas dari pada suam-suam kuku, itu tidak mengherankan. Tetapi menarik bahwa ayat ini juga berkata bahwa Tuhan menginginkan seseorang dingin daripada suam-suam kuku. Ingat bahwa dalam

bagian sebelumnya sudah dijelaskan kalau dingin berarti kafir total. Mengapa Ia lebih senang seseorang dingin dari pada suam-suam kuku? Ada 3 alasan yang dikemukakan oleh para penafsir : a. Sikap dingin seperti itu lebih jujur dari pada sikap suam-suam kuku. Tidak ada kepura-puraan, penyamaran, kemunafikan dan penipuan diri sendiri. Kalau saudara jatuh cinta kepada seseorang maka ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi yakni cinta saudara diterima, cinta saudara ditolak atau cinta saudara diterima tidak, ditolak juga tidak. Saya pernah mempunyai seorang teman yang jatuh cinta kepada seorang gadis. Gadis itu diajak pergi mau, diajak nonton juga mau, diajak ke pesta juga mau, diajak dansa juga mau. Teman saya mengira gadis itu membalas / menerima cintanya. Tetapi pada saat mereka sedang berdansa, dan ia menyatakan cintanya kepada gadis itu, gadis itu menjawab: Aku senang kepada kamu, tetapi aku tidak cinta kepada kamu. Saya yakin, bahwa semua orang paling tidak senang mendapatkan tanggapan ketiga ini. Jauh lebih baik ditolak mentah-mentah, dari pada menerima tanggapan setengahsetengah seperti ini. Tuhan juga mempunyai sikap yang sama. Ia mencintai manusia di dunia ini, termasuk saudara. Dan Ia paling tidak senang kalau saudara membalas cinta-Nya setengah-setengah. b. Lebih ada harapan untuk bertobat bagi orang yang dingin dari pada yang suamsuam kuku. Albert Barnes - Orang yang paling tidak ada harapan dalam persoalan keselamatan adalah mereka yang adalah anggota-anggota gereja tanpa bukti apapun atau kesalehan pribadi; yang puas untuk hidup dengan sebuah nama. Mungkin kata-kata yang puas untuk hidup dengan sebuah nama maksudnya adalah bahwa orang itu sudah cukup puas untuk disebut sebagai orang Kristen, sekalipun sebutan itu tidak punya bukti apapun. Pulpit Commentary - Sikap acuh tak acuh secara rohani merupakan kondisi yang paling tidak bisa diperbaiki. Kekafiran teoritis bisa dihancurkan oleh argumentasi, tetapi sikap acuh tak acuh secara moral tidak bisa disentuh oleh logika. Orang yang acuh tak acuh secara rohani mengucapkan Pengakuan Imannya dengan keras setiap hari Minggu, mengecam orang ateis, tetapi ia sendiri tanpa Allah di dunia ini. G. R. Beasley-Murray - Seorang atheis yang jujur lebih bisa diterima oleh Tuhan dari pada seorang beragama yang puas dengan dirinya sendiri, karena agama dari orang seperti itu telah menumpulkan hati nuraninya dan membutakannya terhadap kebutuhan pertobatan. Jalan kepada salib selalu lebih mudah bagi pemungut cukai dari pada bagi orang Farisi.

c. Orang yang dingin kalau sampai beriman / bertobat sungguh-sungguh, biasanya lebih sungguh-sungguh dan berkobar-kobar bagi Tuhan (panas) daripada orang yang sejak kecil Kristen tetapi suam-suam kuku. Karena itu kalau saudara adalah orang yang suam-suam kuku, di mata Tuhan masih lebih baik orang kafir total daripada saudara. Pikirkan dan renungkan ini sungguhsungguh, kalau saudara ada di dalam gereja tetapi acuh tak acuh, tidak bersemangat, tidak berkobar-kobar untuk Tuhan, tidak ada kesungguhan untuk Tuhan (tidak panas), Tuhan lebih memandang baik seorang kafir total daripada saudara. Ini tidak boleh membuat saudara mengambil keputusan untuk menjadi dingin (kafir total), tapi ini harus membuat saudara mengambil keputusan untuk menjadi panas (Kristen yang bersungguh-sungguh). Ingat bahwa dari 3 keadaan itu, tentu saja Tuhan paling senang melihat seseorang itu panas. b. Tuhan akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya. Tentu gambaran ini diambil juga dari air suam-suam kuku yang mengalir di Laodikia yang tidak bisa diminum / dimuntahkan orang. Kata-kata Tuhan bahwa Ia akan memuntahkan orang yang suam-suam kuku menunjukkan adanya suatu perasaan jijik dari Tuhan pada kesuaman seperti ini. Jadi kalau saudara adalah orang yang suam-suam kuku, dengarlah, Tuhan jijik pada saudara. Mengapa Tuhan sangat tidak suka dengan orang yang suam-suam kuku? Pertama-tama karena orang yang suam-suam kuku ini, sekalipun ada dalam gereja, sebetulnya bukanlah orang Kristen. Ada beda antara orang yang suam-suam kuku dengan orang yang kehilangan kasih yang semula (Wah 2:1-7). Orang yang kehilangan kasih yang semula, dulunya pernah sungguh-sungguh tetapi lalu mundur. Ini orang Kristen yang sejati yang sedang jatuh. Tetapi orang yang suam-suam kuku dari dulu tidak pernah sungguhsungguh. Ini adalah orang kristen KTP, dan ini terlihat dari ayat 20 : Wah 3:20 - Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Ini menunjukkan bahwa Yesus ada di luar pintu hati mereka. Mereka ada di dalam gereja, tetapi di luar Kristus, dan Kristus ada di luar diri mereka. Jadi, jelas bahwa mereka juga belum selamat! Kalau saudara adalah orang yang suam-suam kuku dan suatu hari saudara mati dan menghadap Tuhan, mungkin saudara akan berkata: Tuhan bukankah aku sudah ke gereja, sudah dibaptis, sudah ikut Pemahaman Alkitab, sudah melayani Tuhan, dsb? Maka Tuhan akan menjawab: Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah dari hadapanKu!. Jadi kalau ada orang yang paling tidak disukai oleh Tuhan adalah golongan setengah ini yang tidak panas, tidak dingin melainkan suam-suam kuku. Boleh juga ditambahkan bahwa orang yang suam-suam kuku itu adalah orang yang paling tidak dapat berguna / dipakai secara maksimal.

William Hendriksen - Dengan orang kafir, yaitu dengan mereka yang tidak pernah berhubungan dengan Injil dan karena itu bisa disebut dingin, engkau bisa berbuat sesuatu. Dengan orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh dan rendah hati, engkau bisa bekerja / melayani dengan sukacita. Tetapi dengan orang-orang Laodikia yang menganggap diri baik ini, engkau tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Kristus sendiri tidak tahan menghadapi mereka. William Barclay Ada yang mengatakan bahwa seorang pengarang dapat menulis biografi yang baik jika ia menyukai orang yang menjadi subyek tulisannya atau membencinya benar-benar. Namun, tulisannya akan jelek bila ia bersikap acuh tak acuh terhadap subyeknya itu. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5. hal. 210-211). Seorang yang kafir secara total bisa dipakai secara ajaib oleh setan dan seorang yang sungguh-sungguh untuk Tuhan dapat dipakai secara ajaib oleh Tuhan. Tetapi orang yang setengah-setengah seperti ini tak akan pernah bisa berguna secara maksimal baik oleh setan maupun oleh Tuhan. Perhatikan juga, kalau saudara sungguh-sungguh dengan Tuhan, setan akan memusuhi saudara. Kalau saudara sungguh-sungguh dengan setan, Tuhan akan memusuhi saudara. Tapi kalau saudara ada di tengah-tengah, saudara dimusuhi keduanya. Jadi mau pilih yang mana? Yang pasti Tuhan sangat jijik dengan orang yang suam-suam kuku. William Hendriksen - Suatu emosi, suatu perasaan di sini digambarkan ada pada Tuhan, yang tidak pernah digambarkan tentang Dia di tempat lain dari Kitab yang baik ini. Kita tidak membaca bahwa Ia sedih karena mereka. Juga kita tidak membaca bahwa Ia marah kepada mereka. Tidak, Ia jijik / muak terhadap orang-orang yang ada di tengah-tengah ini. Dan bukan hanya agak jijik / muak tetapi sepenuhnya muak. Begitulah saudara di mata Tuhan kalau saudara suam-suam kuku sekalipun saudara beribadah, saudara berdoa, saudara bernyanyi atau bahkan saudara melayani. Saudara tetap jijik di hadapan-Nya dan Dia muak pada saudara!

V. PEBNYEBAB DAN AKIBAT DARI KONDISI KESUAMAN ROHANI.


Kita sudah melihat bahwa persoalan utama dari jemaat Laodikia adalah mereka menjadi suam-suam kuku. Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan mereka jatuh pada kesuaman seperti ini? Kelihatannya penyebabnya ada dalam ayat 17a : Wah 3:17 - Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa,. Bahwa kota Laodikia adalah kota yang kaya telah saya jelaskan sebelumnya. Ini adalah kota pusat perekonomian dan perbankan, ini adalah kota yang memproduksi pakaian wool yang terbaik, ini adalah kota yang menjadi pusat kedokteran pada masa itu terlebih untuk mata dan telinga. Jadi kota ini dan sudah tentu adalah warganya adalah orang-orang yang kaya.

Nah rupanya kekayaan materi ini menyedot perhatian dan orientasi mereka sehingga hidup mereka lalu lebih condong pada kekayaan materi dan lupa pada kerohanian mereka. Kekayaan materi bertambah, kerohanian merosot. Semangat untuk memburu kekayaan menyebabkan semangat untuk mencari kebenaran menjadi pudar. Kesungguhan di dalam memburu uang menyebabkan ketidaksungguhan di dalam mencari Firman Tuhan. Lama kelamaan mereka makin bertambah kaya secara jasmani tetapi semakin miskin secara rohani. Menjadi konglomerat secara jasmani tetapi menjadi melarat secara rohani. Mendapatkan untung secara jasmani tetapi menjadi malang secara rohani. Mengenakan pakaian yang bagus-bagus untuk tubuh jasmani tetapi telanjang secara rohani. Mata jasmani sehat (karena ada salep mata Laodikia) tetapi menjadi buta secara rohani. G. R. Beasley-Murray - Sekalipun mereka mempunyai bank-bank yang melimpah mereka miskin; sekalipun mereka mempunyai dokter-dokter dan obat-obat mereka buta; sekalipun mereka mempunyai pabrik-pabrik pakaian, mereka telanjang. Sebenarnya mereka malang dan perlu dikasihani. Itulah sebabnya dikatakan dalam ayat 17b : Wah 3:17 - Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Jadi rupanya kemapanan jasmani menyebabkan kekacauan rohani. Yang mereka pikir hanya hal-hal duniawi dan mengabaikan hal-hal surgawi. Inilah penyebab kesuaman rohani mereka. Ini persis seperti Israel pada zaman dahulu, seperti yang dikatakan dalam Ul 32:15,18. Ul 32:15,18 (15) Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang, bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun - dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu keselamatannya. (18) Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Apakah saudara adalah orang seperti itu? Yang dipikirkan hanya uang, pekerjaan, pacar, keluarga, hobi, kesenangan-kesenangan duniawi, tetapi tidak pernah memikirkan bagaimana bisa lebih menyenangkan / memuliakan Tuhan? Ingat godaan pertama yang dialami Yesus di padang gurun. Pada saat Ia sedang berpuasa (aktivitas rohani, menyangkal keduniawian), setan justru menawarkan keduniawian / makanan. Dan kalau setan melakukan itu terhadap Yesus, ia pasti juga melakukannya terhadap saudara. Ia pasti berusaha supaya saudara lebih mementingkan keduniawian / hal-hal jasmani dari kerohanian. Dan banyak orang Kristen jatuh pada godaan seperti ini. Mereka lebih mementingkan yang jasmani daripada yang rohani sebagaimana contoh-contoh yang diberikan Pdt. Budi Asali : Budi Asali Kalau acara makan, bazar, pekan keluarga, gembrudug datang semua. Tetapi kalau Pemahaman Alkitab, seminar, sunyi senyap. Banyak gereja yang jemaatnya 1000 orang, tetapi yang datang Pemahaman Alkitab cuma 5-10 orang. Kalau urusan kerja bisa datang tepat waktu, kalau urusan gereja datang terlambat. Kalau kebaktian cari gereja yang

dekat, tetapi kalau mencari makanan di pelosok kota yang paling jauh pun tetap didatangi, kalau diundang kemanten di Banyuwangi pun mau datang. Kalau mau kebaktian, hujan sedikit, tidak berangkat; tetapi kalau mau pergi ke orang kawin, biarpun banjir tetap berangkat! Membaca Kitab Suci jarang-jarang, dan selalu merasa mengantuk pada waktu membacanya, tetapi kalau membaca majalah, koran, buku novel, dsb, bisa berjam-jam. Kalau mendengar khotbah selama 1 jam teler, tetapi kalau nonton bioskop 3 film berturut-turut bisa. Yang mana yang lebih saudara pentingkan: keduniawian / hal-hal jasmani atau kerohanian? Ya! Pementingan perkara-perkara jasmani di atas perkara-perkara rohani menyebabkan gereja Kristen atau orang-orang Kristen menjadi orang yang suam-suam kuku. Jangan anggap enteng kondisi rohani seperti ini karena kalau itu dibiarkan, ini akan membawa saudara pada kondisi yang lebih parah seperti yang dialami oleh jemaat Laodikia yakni : Wah 3:17 karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. a. melarat. Kata melarat di sini tidak tepat terjemahannya. Kata Yunaninya adalah TALAIPAOROS yang berarti sangat buruk / malang. Itulah sebabnya Alkitab-Alkitab bahasa Inggris menerjemahkannya dengan wretched yang memang berarti sangat buruk / malang. KJV and knowest not that thou art wretched, and miserable, and poor, and blind, and naked Bandingkan : TL padahal tiada engkau mengetahui bahwa engkaulah orang malang, dan yang tiada terkasihan, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang, Kata ini juga bisa berarti celaka karena kata Yunani yang sama dipakai oleh Paulus di dalam Rom 7:24. Rom 7:24 - Aku, manusia celaka (Yun. TALAIPOROS)! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Jadi suam-suam kuku pada akhirnya menyebabkan seseorang menjadi sangat buruk / malang, atau sebagai manusia celaka. b. malang. Kata Yunaninya adalah ELEEINOS yang artinya menyedihkan / menimbulkan belas kasihan. NIV But you do not realize that you are wretched, pitiful, poor, blind and naked.

10

Jadi orang yang suam-suam kuku itu adalah orang yang paling menyedihkan dan patut dikasihani. Albert Barnes - Tidak ada kondisi yang lebih menyedihkan / menimbulkan belas kasihan dari pada kondisi di mana seseorang mempunyai banyak kekayaan, dan merasa puas diri dan bangga, tetapi yang sebetulnya tidak mempunyai Allah, Juruselamat, pengharapan tentang surga, dan yang mungkin pada hari itu akan mengangkat matanya / pandangannya dalam neraka, sementara ia ada dalam siksaan. Bagian terakhir dari kutipan di atas ini itu merupakan kutipan dari Luk 16:23a versi KJV, dan menunjukkan sikap / tindakan orang kaya pada waktu ada dalam neraka, di mana ia memandang ke surga dan melihat Abraham dan Lazarus dalam pelukan Abraham. William Hendriksen - Siapa yang lebih harus dikasihani dari pada seseorang yang membayangkan bahwa ia adalah seorang Kristen yang baik, padahal dalam kenyataannya Kristus sendiri sama sekali muak terhadapnya? c. miskin. Kata miskin di sini memakai kata Yunani PTOCHOS, yang menunjukkan miskin tanpa punya apa-apa sama sekali. Ini tentu digunakan di sini dalam arti rohani. Ini berbeda dan bahkan bertentangan dengan miskin rohani yang dibicarakan oleh Mat 5:3. Dalam Mat 5:3 itu orang yang miskin secara rohani disebut berbahagia / diberkati dan dikatakan sebagai pemilik kerajaan surga, karena miskin rohani di sana berarti bahwa orangnya sadar bahwa dirinya penuh dengan dosa (jemaat Laodikia jelas tidak seperti ini). Tetapi miskin rohani yang dibicarakan di sini, adalah dalam arti bahwa di surga mereka tidak mempunyai apa-apa. Albert Barnes - Manusia bisa mengira diri mereka kaya, tetapi dalam faktanya mereka sangat miskin. Mereka mungkin mempunyai kekayaan dunia ini secara berlimpahlimpah, tetapi tidak mempunyai apapun yang betul-betul memenuhi kebutuhan mereka pada waktu mereka kecewa, kehilangan, sakit, mati; kebutuhan dari jiwa yang tidak pernah mati; kebutuhan mereka dalam kekekalan. Bandingkan : Luk 12:21 - Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. Jadi suam-suam kuku akan menjadikan saudara adalah orang yang tidak kaya / miskin di hadapan Allah. d. buta. Sudah tentu yang dimaksudkan di sini adalah buta secara rohani. Kebutaan inilah yang

11

menyebabkan semua dugaan / anggapan mereka tentang diri mereka sendiri begitu salah, dan bahkan terbalik. Jadi suam-suam kuku dapat menyebabkan saudara buta secara rohani dan menganggap diri saudara begitu baik. e. telanjang. Ini juga dalam arti rohani. Dalam Alkitab seringkali keselamatan digambarkan sebagai pakaian. Dan kalau orang yang suam-suam digambarkan sebagai orang yang telanjang maka artinya adalah bahwa kesuaman rohani itu menjadi bukti bahwa seseorang bukan benar-benar orang percaya dan ia tidak akan pernah diselamatkan oleh Tuhan. Inilah akibat yang sangat buruk dari kondisi suam-suam kuku ini. Tetapi ada yang lebih buruk dari 5 penggambaran ini yakni mereka tidak tahu kondisi mereka yang sudah parah. Wah 3:17 karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Memang yang paling celaka adalah orang lemah yang tidak tahu bahwa dia lemah dan menyangka ia kuat. Orang sakit yang tidak tahu dia sakit dan menyangka dia sehat. Orang miskin yang tidak tahu dia miskin dan menyangka dia kaya. Orang bodoh yang tidak tahu dia bodoh dan menyangka dia pintar. Orang salah yang tidak tahu bahwa dia salah dan menyangka dia benar. Orang sesat yang tidak tahu dia sesat dan menyangka dia lurus, dll. Dan itulah kondisi dari orang yang suam-suam kuku. Dia bisa mengira bahwa rohani baikbaik saja padahal dia dalam keadaan yang sangat fatal. Karena itu saudara-saudara berhati-hatilah dengan kondisi kesuaman rohani ini. Jangan anggap remeh kondisi ini. Saudara boleh mencari uang yang banyak, membuat bisnis ini dan itu, prospek sana dan prospek sini, tetapi jangan sampai saudara mengabaikan perkaraperkara rohani. Saudara pasti akan jatuh pada kondisi suam-suam kuku ini. Ingat bahwa semua yang duniawi akan berlalu, tetapi yang rohani yang akan menetap! 1 Tim 4:8 - Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. 1 Yoh 2:17 - Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. J. Sidlow Baxter, dalam buku saat teduh tahunannya yang berjudul Awake My Heart, tanggal Maret, memberikan suatu cerita sebagai berikut: Ada seorang muda di Lancashire yang menguatirkan keselamatannya pada saat ia mendengar pengkhotbah-pengkhotbah di gereja lokal. Tetapi ia telah memutuskan bahwa kalau ia dewasa ia akan menjadi pemilik dari pabrik pemintalan kapas; dan bahkan keselamatan tidak boleh mencampuri hal itu. Selama bertahun-tahun ia bekerja bukan main banyaknya, sampai pada usia 40-an ia memiliki pemintalan kapas yang besar dan banyak uang. Lalu ia jatuh sakit dan terbaring dalam keadaan sekarat. Ia mati dengan sangat

12

ketakutan sambil berkomat-kamit : Di sana ... Yesus ... berkata sesuatu ... tetapi ... saya tidak bisa mendengarnya karena suara bising mesin pemintalan kapas. Ya! Ada banyak orang yang menyia-nyiakan kesempatan untuk datang kepada Yesus karena uang / pekerjaan seperti pemuda kaya dalam Mat 19:16-22. Juga seperti pemilik babi dalam Mark 5:1-20. J. Sidlow Baxter, dalam buku saat teduh tahunannya Awake My Heart, tanggal 9 Maret, memberikan puisi tentang pemilik babi itu sebagai berikut : Rabi / Guru, enyahlah! Kuasa-Mu membawa kerugian / kehilangan kepada kami dan milik kami Jalan kami tidaklah seperti jalanMu Engkau mengasihi manusia, kami mengasihi babi. Oh, pergilah dari sini, Yang mahakuasa. Dan bawalah orang bodoh milik-Mu ini! Jiwanya? Apa peduli kami tentang jiwanya? Apa untungnya bagi kami bahwa Engkau telah membuatnya sembuh, Karena kami telah kehilangan babi kami? Dan Kristus pergi dengan sedih, Ia telah membuat tanda untuk mereka Tentang kasih, dan pengharapan, dan kelembutan ilahi; Mereka menginginkan - babi! Kristus berdiri di luar pintu kita dan mengetuk dengan lembut; Tetapi jika emas kita, atau babi, menutup jalan masuk, Ia tidak memaksa penolakan manusia - Ia akan pergi, Dan meninggalkan kita pada kepicikan / kejahatan hati kita. Semoga kekayaan dunia ini, semoga kesenangan dunia ini, semoga pekerjaan, semoga uang, tidak membuat saudara menjadi orang suam-suam kuku dan menolak Yesus.

- AMIN -

13

Anda mungkin juga menyukai