Anda di halaman 1dari 86

172 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

surat wasiat itu Hadhrat Khalifatul Masih I r.a,


mengisyaratkan bahwa kesulitan mengenai
pengangkatan Khalifatul Masih II, akan datang dari
pihak Muhammad Ali. Sepuluh hari kemudian terjadilah
itu ketika akan dilakukan pemilihan untuk mengisi
jabatan Khalifatul Masih. Dengan segala jalan
Muhammad Ali berusaha menggagalkan Hadhrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a menjadi Khalifatul
Masih II. Tetapi usaha itu seluruhnya gagal. Kehendak
Tuhan berlaku juga. Hadhrat Mirza Basyiruddin
Mahmud Ahmad r.a terpilih menjadi Khalifatul Masih
II, dengan suara mayoritas yang sangat besar. (Diambil
dari Majalah Sinar Islam, edisi 10, Ikha
1360HS/Oktober 1981, hal.2)






1 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB I
PENGERTIAN NABI DAN RASUL


1. Arti Nabi Menurut Kamus.
Kata Nabi dalam bahasa Arab adalah bentuk mufrad
(tunggal) sedangkan bentuk jamaknya adalah Anbiya
(Qs.2:91) atau Nabiyyun (Qs.2:136). Arti Nabi menurut
Ahmad Warson Munawwir adalah :

) ( :

Artinya: Nabi itu bentuk jamaknya Anbiya, yaitu seorang
laki-laki yang menyampaikan berita dari Allah. (Kamus
Al-Munawwir, Edisi 2 Pustaka Progressif-Surabaya 1997,
h. 1375)

Adapun menurut bahasa Arab, maka arti Nabi itu ialah:

Artinya: seorang laki-laki yang menyampaikan berita


tentang perkara-perkara gaib atau perkara yang akan
datang dengan ilham dari Allah. (Kamus Al-Munjid).
2. Arti Nabi Menurut Ulama
Al-Qadi Iyadh Al-Yashhabi, menulis tentang arti Nabi:
2 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


Artinya: Nabi adalah orang yang kepadanya Allah SWT
memberikan ilmu ghaib dan memberitahukan kepadanya
bahwa ia adalah nabi. (Asy-Syifa, Juz.1, hal.120)
1


Allamah Asy-Syibli An-Numani, menulis:



Artinya: Nabi adalah orang yang Allah SWT berkata
kepadanya: Aku sudah mengutusmu, atau sampaikanlah
kepada manusia dari-Ku atau perkataan-perkataan lain
yang serupa dengan itu. (Al-Kalam, hal.66)
2


Imam Abdul Wahab Asy-Syarani, menulis arti Nabi,
sebagai berikut:



Artinya: Jika engkau bertanya apakah hakikat Nabi?
maka jawabnya ialah bahwa Allah SWT memanggil
seseorang dengan firman-Nya: Engkau Rasul-Ku dan Aku

1
Muhammad Shadiq, H.A, Analisa Tentang Khaataman Nabiyyin, 1997,Hal.11
2
Ibid
171 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Padahal orang-orang Ahmadi umumnya, terutama sekali
orang-orang pandai, sudah mengetahui bahwa Hadhrat
Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a adalah orang
yang akan menjadi Khalifatul Masih II menurut wahyu-
wahyu. Di antara orang pandai itu ialah Hadhrat Hakim
Nuruddin, Khalifatul Masih I r.a. Beliau sudah tahu
siapa yang akan menjadi pengganti beliau. Tanggal 4
Maret 1914, ketika beliau sudah sakit-sakitan, Hadhrat
Khalifatul Masih I r.a, membuat sebuah surat wasiyat.
Dalam surat wasiyat itu beliau katakan antara lain:
Penggantiku haruslah orang yang soleh, dikenal
berpengetahuan dan berakhlak baik. Hadhrat Khalifatul
Masih I r.a kemudian menyuruh Muhammad Ali
membacakan isi surat wasiat itu kepada orang-orang
yang hadir ketika itu, dan beliau menanyakan kepada
Muhammad Ali, apakah ada yang kurang?, tiga kali hal
itu beliau lakukan. Sesuai dengan itu tiga kali pula
Muhammad Ali, membacakan surat wasiat itu dan
memberikan jawaban: Semuanya sudah betul.
Orang yang sedikit arif mengertilah bahwa yang
dimaksud sebagai pengganti itu ialah pengganti dalam
jabatan khilafat, bukan jabatan lain. Dan dari cara yang
beliau lakukan dengan Muhammad Ali bertalian dengan
170 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

pengikut Nabi Muhammad saw. demikian pula Yazid-
yazid abad ke-14 H, menjadikan diri Hadhrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a sebagai sasaran fitnah
yang mereka lancarkan bertubi-tubi. Padahal beliau r.a
adalah orang yang dijanjikan sebagai Mushlih Mauud
(Pendamai yang dijanjikan) oleh Allah SWT kepada
Hadhrat Masih Mauud a.s, Tuhan berfirman: Anak
laki-laki itu adalah dari bibit engkau sendiri, anak
keturunanmu sendiri. (h.137).
Dengan tidak menaruh segan sedikit pun terhadap
Hadhrat Masih Mauud a.s, Yazid-yazid modern
menyerang Hadhrat Mushlih Mauud r.a dengan segala
macam fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.
Fitnah itu mulai dengan Muhammad Ali kemudian
dilanjutkann oleh Yazid-yazid lain. Kebencian Yazid
kepada Hadhrat Hasan dan Husain adalah karena kedua
orang itu menjadi penghalang baginya untuk menduduki
jabatan khilafat Islam. Demikian pula Muhammad Ali
benci kepada Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud
Ahmad r.a adalah oleh karena beliau penghalang bagi
Muhammad Ali untuk mengangkat dirinya sendiri
menjadi Khalifatul Masih II.
3 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

telah memilih engkau untuk urusan diri-Ku (Al-Yawaqitu
wal jawahir, juz.1, hal. 164)
3

3. Arti Nabi dan Rasul Menurut Ahmadiyah.
Arti Nabi Menurut Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s
adalah sebagai berikut : Perkataan Nabi itu menurut
Lughat, artinya ; Orang yang menyampaikan khabar
ghaib yang diterimanya dari Allah SWT....begitu pula
Nabi itu seharusnya Rasul juga, karena kalau dia bukan
Rasul, dia tidak akan mendapat khabar ghaib yang terang
benderang, juga tentu akan berlawanan dengan ayat :



Artinya: Allah Taala tidak akan memberitahukan khabar
ghaib-Nya kepada seseorang, kecuali kepada rasul yang
diridhoi-Nya.(Qs. Al-Jin:26-27).
4

Lebih lanjut Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Nabi ialah : Orang yang banyak mendapat ilham dari
Allah SWT. dan memberitahukan ilham yang diterimanya

3
Ibid
4
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Ek Ghalathi Ka Izalah, 1901/Memperbaiki
Suatu Kesalahan, 1978, hal.14.

4 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kepada orang banyak tentang berita dan khabar-khabar
ghaib di masa yang akan datang. (Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad, Casma-e-Marifat, h. 180).
Dengan jalan inilah maka Allah Taala menamakan saya
Nabi yaitu oleh karena DIA banyak sekali bercakap-
cakap dengan saya dan banyak sekali DIA mengaruniai
saya ilmu-ilmu ghaib di masa ini.(Akhbari Am, 26 Mei
1908)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Kenabian menurut Istilah adalah banyak ber-
Mukallamah (berkata-kata) dan ber-Mukhotobah
(bercakap-cakap) dengan Allah Taala dan pada lafadz
Mukallamah yang di dalamnya mengandung perkhabaran
ghaib. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Casma Marifat,
h.325)
PENJELASAN:
Menurut penjelasan diatas Nabi dan Rasul adalah sama.
Setiap Nabi adalah Rasul dan setiap Rasul pasti seorang
Nabi. Oleh karena itu menurut lughat Arab arti Nabi
adalah orang yang mendapat khabar, orang yang diberi
khabar dan orang yang menyampaikan khabar ghaib dari
Allah SWT dan orang yang menyampaikan khabar ghaib
169 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

itu tidak sampai demikian saja. Yazid-yazid itu betul-
betul akan dikeluarkan dari Qadian, yakni mereka akan
meninggalkan kota itu. Mereka tidak bisa lagi tinggal
lebih lama disana, karena watak mereka yang tidak
bermalu, hal ini memang sudah terjadi. Mulai dengan
Muhammad Ali, maka orang-orang yang tidak suka
kepada Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad,
Khalifatul Masih II r.a, seorang demi seorang
meninggalkan Qadian atau Rabwah yang sementara
menjadi pusat Jemaat Ahmadiyah sedunia. Rata-rata
mereka pindah ke Lahore dan bergabung atau
sekurangnya mendekati Gerakan Ahmadiyah Lahore
yang didirikan dan dipimpin Muhammad Ali.
Yazid adalah tokoh yang amat busuk dalam sejarah
Islam. Ia adalah anak dari Muawiyah yang merusak
sistem khilafat Islam dengan mengangkat dirinya sendiri
menjadi khalifah. Yazid mewarisi kekuasaan itu dari
bapaknya. Dalam pemerintahannya terjadi kekejaman
yang sangat memalukan dunia Islam. Dengan tidak
disertai rasa segan sedikit juga terhadap Nabi
Muhammad saw. Panglima perang dari Yazid
memotong kepala cucu beliau saw, Husain di Karbala.
Namun demikian mereka masih menamai dirinya
168 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

melakukan tindakan penyelewengan terhadap ajaran
Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s. Beberapa hari kemudian Muhammad Ali
meninggalkan Qadian dan pindah ke Lahore. Disini ia
memasukan dirinya ke dalam kriterium yang dimaksud
oleh wahyu Hadhrat Masih Mauud a.s diatas: Di
Lahore ada satu yang tidak bermalu. Dalam wahyu ini
tidak ditegaskan apa atau siapa yang dimaksud dengan
Satu itu. Oleh karena itu yang di maksud mungkin
adalah seorang manusia atau satu golongan. Muhammad
Ali dan organisasi yang didirikannya kemudian di
Lahore dan yang menggunakan nama kota itu,
mewujudkan apa yang di maksud oleh wahyu itu.
Dalam tahun 1891. Hadhrat Masih Mauud a.s
menerima sebuah wahyu tentang Qadian:


"Yazid-yazid akan dikeluarkan daripadanya. (h.176)
Beliau memahamkan dari wahyu ini bahwa orang-orang
berwatak Yazid akan dilahirkan disitu. Tetapi arti wahyu
5 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dari Allah SWT itu disebut Rasul. Sedangkan menurut
Istilah, Nabi adalah orang yang banyak berkata-kata dan
bercakap-cakap dengan Allah SWT, dan dalam
percakapannya banyak mengandung khabar ghaib.
Mln. Muhammad Ali, Pendiri Gerakan Ahmadiyah
Lahore, dalam bukunya Islamologi menulis bahwa, kata
Arab Nabi yang berasal dari kata Naba artinya
pemberitahuan yang besar faedahnya, yang menyebabkan
orang mengetahui sesuatu. Menurut seorang Ahli Bahasa
Arab menjelaskan bahwa kata Nabi artinya duta besar
antara Allah dan Makhluk yang berakal. (Al-Mufradat fi
Gharibil Quran, Imam Abdul Qasim al-Husain bin Abdul
Fadzl al-Raghib). Menurut ulama lain, arti kata Nabi ialah
orang yang memberi informasi tentang Allah. (Qamus,
Allamah Syeikh Nashrul Huraini) dan lebih jelas lagi
bahwa Nabi ialah orang yang diberi informasi oleh Allah
tentang ke-Esa-an-Nya dan dibukakan kepadanya rahasia
zaman yang akan datang, dan ia diberitahu bahwa ia
adalah rasul-Nya (utusan-Nya). Nabi juga disebut Rasul
artinya utusan. Kata Nabi dan Rasul digunakan secara
bergantian dalam Al-Quran suci, tapi orangnya sama.
Kadang-kadang disebut Nabi kadang-kadang disebut
Rasul, bahkan terkadang disebut Nabi dan Rasul sekaligus.
Adapun sebabnya, karena mungkin Nabi itu mempunyai
dua kesanggupan (kapasitas) yaitu ia menerima
6 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

pemberitahuan dari Allah dan menyampaikan risalah itu
kepada manusia.
5


4. Arti Rasul.

Rasul menurut bahasa artinya utusan, pesuruh atau
perantara. Rasul adalah orang yang menyampaikan
kenabian atau khabar-khabar ghaib dari Allah SWT
kepada manusia. Seorang yang menjadi Nabi karena ia
mendapat khabar-khabar dari Tuhan dan ia menjadi rasul
karena ia menyampaikan khabar-khabar ghaib itu kepada
manusia. Nabi dan Rasul adalah dua fungsi yang dipegang
oleh satu orang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:



Artinya: Pada suatu hari Amar bin Absah Assalami
bertanya kepada Rasulullah saw katanya: Siapakah
engkau?, kata Rasulullah: Saya nabi, katanya lagi: Apa
itu nabi? jawab Rasulullah Saw: Saya diutus oleh Allah
azza wa jalla. (Shahih Muslim, jilid 1, hal. 307).

5
Mln. Muhammad Ali, Islamologi, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2001),
hal. 229
167 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Tetapi sesudah tahun 1914, Muhammad Ali
menyeleweng dari ajaran Hadhrat Masih Mauud a.s itu
dan ajaran-ajaran lain. Ia kemudian mengatakan bahwa
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad bukanlah seorang nabi.
Dengan demikian Muhammad Ali memperlihatkan
maksud buruknya terhadap Hadhrat Masih Mauud a.s
dan Jemaat beliau. Dalam tahun itu pula Muhammad Ali
memisahkan diri dan tidak lagi bersama Jemaat asli dari
Hadhrat Masih Mauud a.s. ia meninggalkan Qadian dan
pindah ke Lahore.
Dengan kepindahan Muhammad Ali ke Lahore, dimana
ia melaksanakan maksud-maksud yang tidak baik itu.
Maka menjadi sempurnalah suatu wahyu Hadhrat Masih
Mauud a.s. pada tanggal 13 Maret 1907, Tuhan
mewahyukan kepada beliau a.s :

Di Lahore ada satu yang tidak bermalu (h.704)
Persis tanggal 13 Maret tujuh tahun kemudian sesudah
wahyu itu, Hadhrat Hakim Nuruddin, Khalifatul Masih I
r.a wafat. Kewafatan Khalifatul Masih I r.a ini
merupakan dead line bagi Muhammad Ali untuk
166 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

lagi ada bersama-sama dengan Hadhrat Masih Mauud
a.s dan sudah jauh dari beliau a.s.
Sebelum tahun tahun 1914, Muhammad Ali
mempercayai dan mempertahankan pengakuan dan
tulisan-tulisannya bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
adalah seorang nabi. Dalam tahun 1904 terjadi suatu
perkara diantara Maulwi Karamdin dari Jhelum dan
Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam perkara itu
Muhammad Ali bertindak sebagai saksi di pengadilan.
Dalam kesaksiannya Muhammad Ali mengatakan :
1. Mengenai seorang yang mengaku nabi, jika ada
seorang yang mengingkari pengakuan itu, maka
dengan itu ia menjadi kadzab. Mirza Shabib
mengaku bahwa ia adalah nabi.
2. Dalam banyak tulisannya, Mirza Shahib
mengemukakan pengakuan yang kesimpulannya
ialah bahwa ia adalah seorang nabi dari Tuhan,
sekalipun ia tidak membawa syariat baru. Kalau ada
seorang yang ingkar terhadap pengakuan semacam
ini, maka dengan itu ia menjadi kadzdzab.(berkas
perkara itu, h.362). demikianlah kesaksian
Muhammad Ali yang dibuatnya dengan sumpah.
7 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


PENJELASAN:
Menurut Mln. Muhammad Ali dalam Islamologi dikatakan
bahwa Nabi itu adalah orang yang diberi informasi
(khabar) oleh Allah tentang ke-Esa-an-Nya dan dibukakan
padanya rahasia zaman yang akan datang, dan ia
diberitahu bahwa ia adalah rasul-Nya (utusan-Nya). Dan
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah orang yang diberi
khabar ghaib oleh Allah tentang ke-Esa-an-Nya melalui
wahyu-wahyu-Nya dan juga dibukakan kepadanya rahasia
zaman yang akan datang, dan dalam wahyu-wahyu yang
diterimanya juga diberitahukan bahwa beliau adalah
rasul-Nya (utusan-Nya).

Hal itu sesuai sekali dengan keadaan Hadhrat Masih
Mauud, karena dalam wahyu-wahyu yang diterimanya
beliau banyak sekali disebut sebagai Rasul dan Nabi,
diantaranya Allah SWT telah mewahyukan kepada beliau
a.s sebagai berikut:


Artinya: Kami telah mengutus Ahmad kepada kaumnya,
tetapi mereka berpaling dan berkata: Ia seorang pendusta
8 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dan jahat . (Haqiqatul Wahyi, hal. 266-271/ Arbain, no.3,
hal. 32/Tadzkirah, hal.353)

Artinya: Dan katakanlah! (Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad), Wahai manusia sesungguhnya aku adalah rasul
Allah kepada kalian semua.(Al-Isytihar Miyarul Ahyar,
25 Mei 1900, hal. 3)


Artinya: Sesungguhnya Aku (Allah) yang mengutusmu
kepada kaum yang berbuat kerusakan. (Tadzkirah, hal.
279)


Artinya: Sungguh saya diutus dari Tuhannya para
hamba. (Tuhfah-e-Baghdad, hal.11)

Artinya: Musuh akan berkata: Engkau bukanlah
Rasul.(Arbain, no.3, hal. 32)


165 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .



Semoga Tuhan juga mengampuni dosa saya (h.322).
Dalam wahyu ini digambarkan bahwa Maulwi
Muhammad Ali akan berbuat dosa sehingga ia minta
ampun. Dosa itu bertalian dengan Hadhrat Masih
Mauud a.s karena wahyu tentang itu diturunkan kepada
beliau.
Pada bulan Juni 1904, Hadhrat Masih Mauud a.s
menerima wahyu pula tentang Muhammad Ali:
-

Tuan dahulu orang yang saleh dan beritikad baik.
Ayao, mari duduk bersama kami. (h.518).
Disini dibayangkan bahwa Maulwi Muhammad Ali
tadinya orang baik dan mempunyai maksud baik, tetapi
kemudian berubah menjadi orang tidak baik dan
mempunyai maksud buruk. Karena hal-hal itu ia tidak
164 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

LAMPIRAN 3:

Muhammad Ali Dalam Sorotan
Wahyu
Seorang nabi adalah orang yang membuat nubuwatan-
nubuwatan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi.
Beliau Isa Al-Masih yang dijanjikan dan berpangkat
nabi. Beliau juga membuat nubuwatan-nubuwatan. Ada
yang mengenai kejadian dunia yang akan datang, ada
yang mengenai Jemaat dan sahabat-sahabat beliau dan
ada pula yang mengenai keluarga beliau. Sebagian sudah
menjadi sempurna dan sebagian lain akan terwujud.
Beberapa nubuwatan itu mengenai diri Maulwi
Muhammad Ali, yang dalam hidup beliau adalah
seorang sahabat dan murid yang dekat. Semua
nubuwatan itu terdapat dalam kitab kumpulan wahyu
beliau Tadzkirah, Al-Syirkatul Islamiyah, Rabwah,
1969.
Pada 20 Nopember 1898, Hadhrat Masih Mauud a.s
menerima wahyu tentang Muhammad Ali:
9 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

PENJELASAN:
Jika merujuk pada apa yang disampaikan oleh Mln.
Muhammad Ali diatas tentang arti Nabi, maka jelas sekali
menunjukan bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
adalah seorang Nabi dan Rasul yang benar sesuai dengan
pendapat para ulama tentang arti Nabi dan Rasul dalam
buku-bukunya. Akan tetapi kerasulan dan kenabian beliau
a.s hanya sebagai Nabi Ummati (nabi pengikut) yang tidak
membawa syariat dan agama baru dan beliau a.s bukan
pula seorang nabi Mustaqil (independen prophet).



-------oooOooo-------







10 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB II
MACAM-MACAM KENABIAN MENURUT
AL-QURAN

A. Tingkatan Derajat Para Nabi Berbeda-beda
Allah SWT berfirman:
,l. `l !l. .-, ls _-, _ l < _
`.-, >

Artinya: Rasul-rasul itu kami lebihkan sebagian (dari)
mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang
Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya
Allah meninggikannya beberapa derajat.(Qs. Al-Baqarah:
253)
,, `ls _, ,.l _ 1l !l. _-, _,l
ls _-, !., ` ,

Artinya:Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada)
di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan
163 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Muslim, Babul Amri bi luzumil Jamaah inda Zhuhuril Fitan,
Juz.2, hal.135)

Hadhrat Masih Mauud a.s (Mirza Ghulam Ahmad) bersabda:



Artinya:Allah Taala telah memutuskan, bahwa siapa saja
diantara orang-orang Islam yang memisahkan diri dari aku
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan Jemaatnya, pent), dia akan
diputuskan, biar raja ataupun bukan raja. (Ishtihar, 24 Mei
1897)
Semoga ajakan dan himbauan dari kami ini bisa diterima dan
disambut dengan baik oleh saudara kami dari Gerakan
Ahmadiyah Lahore Indonesia (GAI) dengan memohon kepada
Allah SWT semoga niat baik kami ini mendapatkan Ridho dan
Berkah dari Allah SWT. Amiin Allahumma Amiin.

Salam Sejahtera Bagi Orang Yang Mengikuti Petunjuk

--------ooOOoo--------

162 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

)
(

Artinya: Barangsiapa yang memisahkan diri dari Jamaah
walaupun hanya satu jengkal, maka ia telah melepaskan ikatan
Islam dari lehernya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud dan
Misykatus Syarif, hadits ke 175) Dalam Hadits yang lain
Rasulullah SAW bersabda:

)
(
Artinya: Maka sesungguhnya, baragsiapa yang berpisah dari Al-
Jamaah sekedar sejengkal saja, kemudian ia mati, melainkan
matinya seperti mati jahiliyah. (Hadits riwayat Bukhari dari Ibnu
Abbas r.a. Shahih Bukhari, kitabul Fitan, Bab Qaulin Nabi
Satarauna Badi Umurun, Tunkirunaha, Juz. 4, hal. 222)
Dalam Hadits Muslim, Rasulullah SAW bersabda:


) (

Artinya: Barangsiapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah
dari Jamaah (khilafah), lalu mati, maka matinya itu laksana mati
Jahiliyah. (Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a. Shahih
11 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami
berikan Zabur kepada Daud. (Qs. Bani Israil: 55)
!l._`<l
Artinya: ..... dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung.(Qs. An-Nisa: 164)



PENJELASAN:
Maksud ayat diatas, menunjukan bahwa ada nabi yang
mendapat wahyu secara langsung, diantaranya seperti Nabi
Musa a.s sebagaimana tertera dalam surah An-Nisa ayat 164,
namun demikian, tidaklah maksudnya bahwa Allah SWT tidak
berkata-kata secara langsung kepada nabi-nabi yang lain, tetapi
maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa banyak nabi-nabi
yang diutus sebelum Nabi Musa a.s, bahwa Allah SWT
menurunkan wahyu-Nya kepada mereka kebanyakan dalam
bentuk mimpi-mimpi dan kasyaf-kasyaf, tidak seperti wahyu
yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s, yang kebanyakan
diturunkan secara langsung dalam bentuk kata-kata dan
kalimat-kalimat dengan bahasa yang jelas.

12 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

B. Macam-macam Kenabian

Menurut ayat Al-Quran di atas tidak berarti bahwa ada
beberapa nabi yang kepadanya Allah SWT tidak bercakap-
cakap atau bahwa ada beberapa yang kerohanian mereka tidak
di tinggikan. Kata-kata itu hanya mengandung pengertian
bahwa secara garis besarnya kenabian itu terbagi menjadi 2
(dua) macam, yaitu:


1. Kenabian Tasyrii

Adalah Kenabian yang membawa syariat atau agama baru.
Misal dari nabi-nabi yang membawa syariat adalah seperti:
Nabi Adam a.s, Nabi Nuh a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Ibrahim a.s
dan Nabi Muhammad SAW. Dalam satu riwayat bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda bahwa Adam a.s itu adalah
Nabi Mukallam. Kenabian Tasyrii atau Mukkallam ini sudah
tertutup dan tidak akan datang lagi setelah Nabi Muhammad
SAW, karena beliau SAW adalah nabi paling sempurna dan
terakhir yang membawa syariat. Hadhrat Masih Mauud a.s,
memberikan istilah lain untuk nabi yang membawa syariat
(Nubuwah Tasyrii) yaitu: Nabi Haqiqi, Nabi Mukallam dan
Nabi Taammah.

161 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dengan Jemaat Ahmadiyah yang asli (sesuai pesan dari pendiri
Ahmadiyah dalam buku Al-Wasiyyat) atas dasar pendirian-
pendirian yang sama diantara kita, yaitu dengan meyakini bahwa:
1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s adalah Nabiyullah Isa,
Imam Mahdi (Khalifatullah Al-Mahdi) dan Masih Mauud
serta Mujaddid Azham.

2. Oleh karena Hadhrat Masih Mauud a.s adalah seorang yang
suci, maka apa-apa yang beliau katakan dan beliau tulis adalah
benar semuanya dan kita menerima semuanya secara
keseluruhan, tidak setengah-setengah.

3. Kalau beliau a.s kemudian memperbaiki suatu ijtihad beliau
yang terdahulu, kita akan menerima dan berpegang teguh pada
perbaikan itu.

4. Apa-apa yang dikatakan dan ditulis oleh tokoh-tokoh
Ahmadiyah sebelum tahun 1914 akan menjadi pegangan kita
disamping perkataan dan tulisan dari Hadhrat Masih Mauud
a.s dan juga para Khalifahnya sebagai penerusnya yang disebut
dengan Qudrat kedua (kekuasaan kedua). Sesuai dengan
perintah beliau a.s dalam buku Al-Wasiyat.
Marilah kita renungkan sabda Rasulullah SAW dan sabda Hadhrat
Masih Mauud a.s dibawah ini:
160 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB XI
SERUAN UNTUK ANGGOTA GERAKAN AHMADIYAH
LAHORE INDONESIA (GAI)

Untuk saudara kami dari Gerakam Ahmadiyah Indonsia (GAI)
untuk mengakhiri perselisihan dan perbedaan ini, marilah kita
menghayati firman Allah SWT dalam Al-Quranul Karim, sebagai
berikut:
! .>l l!-. || l _, !, />, ,- | <
: ., !: . !.-, !.-, !,!, _ < | l.
l1 : !!, l`.`
Artinya: Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang)
kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan
antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah
dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)". (Qs. Ali-Imran:64)
Kami mengajak dan menghimbau kepada anggota Gerakan
Ahmadiyah Indonesia supaya bergabung dan bersatu kembali
13 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

2. Kenabian Ghoir Tasyrii

Adalah kenabian yang tidak membawa syariat dan agama.
Kenabian jenis ini tugasnya hanya menjalankan syariat nabi
sebelumnya. Misal dari nabi-nabi yang tidak membawa syariat
adalah seperti: Nabi Harun a.s, Nabi Daud a.s, Nabi Sulaiman
a.s, Nabi Isa a.s. dan lain-lain.Nabi-nabi tersebut tugasnya
hanya meneruskan syariat nabi sebelumnya. Sebagaimana
Allah SWT berfirman:

!., _` .>l ! _ .-, l!, .....
Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah mendatangkan Al
Kitab (Taurat) kepada Musa, dan kami Telah mengikutkannya
(berturut-turut) sesudahnya dengan rasul-rasul......(Qs. Al-
Baqarah: 87)

Allah SWT berfirman:
!| !l 1.l !, " `>> !, ,l _%!
l` _%#l ! .

Artinya: Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab
Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
14 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

menerangi), yang dengan Kitab itu nabi-nabi yang tunduk
(kepada syareat nabi sebelumnya) memutuskan perkara bagi
orang-orang Yahudi ... (Qs. Al-Maidah: 44). Dalam ayat
lain Allah SWT berfirman:

Syeikh Muhammad Abduh menafsirkan ayat di atas (Qs.
Al-Maidah: 44) sebagai berikut:



Artinya: Yakni yang dimaksud dengan nabi-nabi dalam
ayat tersebut itu (Qs. 5:44) adalah orang-orang (nabi-nabi)
yang dibangkitkan sesudah Musa a.s karena Allah SWT telah
membangkitkan ribuan nabi-nabi dari bani Israel yang tidak
mempunyai kitab sendiri, mereka hanya diperintah untuk
meneguhkan dan menegakan Taurat dengan hukum-
hukumnya. (Tafsir Al-Quranul Hakim)
Beliau juga menulis bahwa: Risalah dan kerasulan Nabi
Musa a.s itu sebagai pangkalnya dan Nabi Harun a.s sebagai
pengikutnya supaya dia menjadi Wazir (Pembantu) bukan
menjadi kepala. Dan Musa a.s diberi syariat Taurat dan
Harun menjadi pembantunya dalam menyampaikan syariat
tersebut kepada Bani Israil.
159 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Syaikhul Ulama, Muhyiddin Ibnu Arabi, berkata:



Artinya: Kenabian akan berjalan pada manusia sampai kiamat,
sedangkan kenabian syariat sudah terputus, karena syariat
adalah satu dari bagian-bagian kenabian. (Futuhatul Makiyah,
jld.II, hal.100, bab. 73)

Pendapat para ulama besar tersebut juga sesuai dengan pernyataan
Hadhrat Masih Mauud a.s (Mirza Ghulam Ahmad a.s), beliau
bersabda:


Artinya: Dan sesungguhnya Nabi kita (Muhammad SAW) adalah
Khaataman-Nabiyyin, tidak ada nabi sesudah beliau kecuali nabi
yang disinari cahayanya sehingga keha-dirannya sebagai
bayangan (zhil) dari kehadiran beliau (Nabi Muhammad SAW).
(Al-Istifta, bab. 2, hal. 30)


-------oooOooo-------

158 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Pendapat Syeikh Muhyidin ibnu Arabi di atas itu juga diperkuat
oleh Seorang ulama besar yaitu Imam Abdul Wahab Syarani,
beliaumengatakan bahwa:

: ) (



Artinya: Dan sabda dari Nabi Muhammad saw yang mengtakan
bahwa: Tidak ada nabi dan rasul sesudah aku, adalah
maksudnya: Tidak ada nabi yang membawa syariat baru
sesudahku. (Al-Yawaqit wal Jawahir, jld.II, hal.22).

Bahkan seorang imam besar dari Madzhab Hanafi yang terkenal
yaitu Syaikh Mula Ali Al-Qori juga mengatakan bahwa maksud
dari Hadits: Laa Nabiya Badiy itu maknanya adalah Tidak ada
nabi setelah Nabi Muhammad SAW yang membawa syariat
dan yang akan membatalkan syariatnya. Sebagaimana
penjelasannya:



Artinya: Makna Laa Nabiya Badiy menurut para ulama
bahwa sesudah beliau saw tidak akan ada seorang nabi dengan
membawa syareat yang akan memansukhan (membatalkan)
syariat beliau saw. (Al-Isyaah fi asyrathis saah, h.226)

15 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Menurut Hadhrat Masih Mauud a.s Kenabian Ghair
Tasyrii ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:


2.1. Ghair Tasyrii wa Mustaqil.

Adalah Kenabian yang tidak membawa syariat dan
berdiri sendiri atau tidak terikat dengan syariat nabi
sebelumnya. Maksudnya Kenabian Mustaqil ini bukan
karena hasil dari mengikuti dan mentaati nabi
sebelumnya yang membawa syariat (kenabian jenis ini
diperoleh bukan melalui jalan Fana fir rasul tetapi
langsung diangkat oleh Allah SWT). Seperti: Nabi Idris
a.s, Nabi Hud a.s, Nabi Shaleh a.s, Nabi Sulaeman, Nabi
Harun a.s dan seluruh nabi-nabi dari Nabi Idris a.s
sampai dengan Nabi Isa a.s kecuali para nabi yang
membawa syareat seperti: Nabi Adam a.s, Nabi Nuh
a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Ibrahim a.s dan Nabi
Muhammad SAW.

Dalam buku Haqiqatul Wahyi, Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s menulis: Sekalipun banyak nabi yang
datang di kaum Bani Israel, akan tetapi kenabian mereka
itu bukanlah karena mengikuti nabi Musa a.s akan tetapi
kenabian mereka itu adalah kenabian Mustaqil
16 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

(kenabian yang berdiri sendiri) tidak karena mengikuti
nabi yang lain sebagai satu karunia dari Allah SWT.
Kenabian mereka itu sedikitpun tidak menyinggung
kepada Nabi Musa a.s. maka karena itulah kenabian
mereka (nabi-nabi dari Bani Israel) itu bukanlah seperti
kenabian saya, karena dengan jelas sekali gelar nabi
diberikan kepada saya, akan tetapi dari satu sisi saya
adalah nabi dan dari sisi lain saya adalah ummati
(pengikut). Tetapi nabi-nabi yang datang pada kaum
Bani Israel itu adalah nabi-nabi yang Mustaqil dan
berpangkat nabi bukan karena perantaraan nabi yang
lain. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Haqiqatul Wahyi,
hal.100/Ruhani Khazain, vol.22, Ziaul Islam Press,
2008).

2.2. Ghair Tasyrii wa Ghoir Mustaqil.

Yaitu Kenabian yang tidak membawa syariat dan tidak
berdiri sendiri. Kenabian jenis ini diperoleh hanya
dengan melalui pintu Fana fir rasul Muhammad SAW.
Misalnya seperti kenabian Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s (Imam Mahdi dan Masih Mauud). Derajat
kenabian beliau diperoleh karena beliau benar-benar
mentaati dan mengikuti dengan benar dan sempurna
157 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kenabian) kepada siapapun. Untuk memperkuat pendiriannya
itu, GAI mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

) (
Artinya: Sesungguhnya risalah dan nubuwah telah terputus,
maka tidak ada rasul dan nabi setelahku. (HR. Turmudzi)
(Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, PB GAI, 1988M,
hal.17)

JAWAB:
Tentang Hadits Rasulullah SAW tersebut, Syeikh Muhyidin ibnu
Arabi menjelaskan makna dan maksud dari hadits Rasulullah
SAW yang telah dikutip oleh GAI tersebut, adalah sebagai
berikut:
:



Artinya: Maksud dari Hadits ini sesungguhnya Kerasulan dan
kenabian sudah terputus maka tidak akan ada lagi rasul dan nabi
sesudahku maksudnya adalah tidak akan ada lagi rasul dan
nabi yang membawa syariat sesudah Nabi Muhammad SAW
(Futuhat Makiyah, jld. 2, h. 3)

156 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: Dan Dia (Allah SWT) telah menjadikan Al-Masih Al-
Mauud sebagai Mazhar nama Ahmad dengan dengan kondisi
Rahimiyah dan Jamaliyah (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,
Ijazul Masih, hal.118 dan Ruhani Khazain, vol.18)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Imam Mahdi itu akan menjadi Pewaris beliau SAW (Nabi
Muhammad SAW) seperti seorang anak akan menjadi waris
bapaknya, juga akan mewarisi yang mulia Rasulullah SAW dalam
hal Nama, Ilmu dan Keruhanian. Jelasnya dalam segala hal dan
aspek akan memperlihatkan gambar kemuliaan dan kepribadian
beliau SAW. hal ini bukan datang dari pihaknya sendiri, akan
tetapi semua itu diambilnya dari yang mulia Rasulullah SAW
dikarenakan kepatuhannya. Dia (Imam Mahdi) benar-benar mem-
perlihatkan wajah yang mulia Rasulullah SAW keseluruh dunia.
Dengan jalan Zhilli dia akan mewarisi dan menunjukan Nama,
Akhlak, Ilmu pengetahuan dan juga gelar kenabian Nabi kita
Muhammad SAW. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati
Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 26)
Pernyataan ke-13:
Di dalam buku Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonsia, ada
tertulis: Kami percaya bahwa sesudah Nabi Muhammad saw,
Malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat (wahyu
17 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

terhadap Nabi Muhammad SAW dan kenabian beliau
terikat dengan syariat Nabi Muhammad SAW, karena
kedatangan beliau a.s hanya untuk meneruskan,
menjalankan dan menguatkan syariat Nabi Muhammad
SAW saja, bukan untuk merubah atau mengganti syariat
beliau SAW. Hadhrat Masih Mauud a.s memberikan
nama untuk kenabian jenis ini dengan istilah Nabi
Ummati, Nabi Zhilli, Nabi Majazi dan Nabi Buruzi.
Menurut beliau a.s kenabian jenis inilah yang tetap
terbuka di dalam umat Nabi Muhammad SAW. dan saat
ini yang memperoleh kedudukan kenabian jenis ini
adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s sebagai Imam
Mahdi dan Masih Mauud). (Lihat Lampiran Diagram
1)











18 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Diagram 1:
MACAM-MACAM KENABIAN MENURUT
AHMADIYAH























Tasyrii
Mustaqil
NABI
GHOIR
TASYRII
Ghoir
Mustaqil

Nabi Haqiqi
Nabi
Mukallam
Nabi Taammah
Nabi Tasyrii
Nabi Ummati
Nabi Zhilli
Nabi Buruzi
Nabi Majazi
Nabi Tabii
Nabi Adam a.s
Nabi Nuh a.s
Nabi Ibrahim a.s
Nabi Musa a.s
Nabi Muhammad
SAW
Mustaqil
TERTUTUP
TERBUKA
Qs. 2:87
Qs. 5:44
Qs. 2:253
Qs. 17:55
Hz. Mz. Ghulam Ahmad a.s
(Imam Mahdi / Masih Mahud)
Kenabian yang berdiri sendiri, kenabianya
di peroleh bukan karena mentaati nabi
sebelumnya yang membawa syariat,
seperti nabi-nabi bani Israel
TERTUTUP
155 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

beliau a.s terwujud kedatangan kedua atau diutusnya yang kedua
kali Rasulullah SAW. Ayat ketiga Surah Al-Jumuah dengan tegas
mengisyaratkan kepada kedatangan kedua kali Rasulullah
SAW... (Lihat Al-Quran dengan Terjemah dan Tafsir Singkat,
Editor: Malik Ghulam Farid, Edisi kedua, 1987, note: 3037)
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s
sendiri dalam bukunya Ijazul Masih, mengatakan bahwa nama
Ahmad yang terdapat dalam surah Ash-Shaf ayat 6 itu, telah
diwariskan oleh Allah SWT kepada Al-Masih Al-Mauud
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Sebagaimana beliau a.s
bersabda:


Artinya: Demikian juga Dia (Allah SWT) mewariskan kepada Al-
Masih Al-Mauud nama Ahmad yang menjadi Mazhar dari sifat
Rahimiyah (kasih sayang) dan Jamaliyah (keindahan). (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad, Ijazul Masih, hal.114 dan Ruhani
Khazain, vol.18)


154 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Ahmadiyah Lahore kepada pengikutnya (GAI) yang belum
mengerti semua tulisan dan ajaran haqiqi dari Hadhrat Masih
Mauud a.s. yang terdapat dalam buku-buku beliau a.s.
Ada satu pertanyaan, mengapa Mlv. Muhammad Ali melakukan
Brain Wash (cuci otak) kepada para pengikutnya untuk membenci
Hadhrat Muslih Mauud r.a, (Mirza Basyiruddin Mahmud
Ahmad) yang notabene beliau r.a merupakan Putra yang
dijanjikan (Mushlih Mauud)? Hal ini disebabkan Mlv.
Muhammad Ali sangat kecawa karena dirinya tidak bisa menjadi
Pemimpin Ahmadiyah yang ke-dua (Khalifatul Masih II) setelah
wafatnya Khalifatul Masih I (Hadhrat Al-Haj. Hakim Nuruddin
r.a). (ingin mengetahui lebih jelas, Lihat lampiran 3:
Muhammad Ali Dalam Sorotan Wahyu)
Untuk menghilangkan kebencian dan keraguan dari anggota
Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (GAI), saya kutipkan
pernyataan dari Hadhrat Muslih Mauud r.a sendiri (Hadhrat
Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a) dalam menafsirkan kata
Ahmad yang terdapat pada surat Ash-Shof ayat 6, beliau r.a
mengatakan sebagai berikut:
Nubuwatan yang disebut dalam ayat ini ditujukan kepada
Rasulullah SAW, tetapi sebagai kesimpulan dapat pula dikenakan
kepada Hadhrat Masih Mauud a.s, Pendiri Jemaat Ahmadiyah,
sebab beliau telah dipanggil dengan nama Ahmad di dalam
wahyu (Barahin Ahmadiyah), dan oleh karena di dalam diri
19 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

PENJELASAN:

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, Nabi Musa a.s adalah Nabi
pembawa syariat (hukum). Sedangkan nabi-nabi yang datang
sesudah Nabi Musa a.s seperti Nabi Harun a.s, Nabi Ilyas a.s,
Nabi Daud a.s. Nabi Sulaiman a.s, dan Nabi Isa a.s, mereka semua
itu adalah nabi dan rasul yang tidak membawa syariat,
kedatangan mereka hanya untuk menjalankan dan mengamalkan
kitab Taurat serta menguatkan syariat Nabi Musa a.s. saja.
Walaupun dalam pelaksanaannya tidak mesti harus persis sama
dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Musa a.s, karena tentunya
keadaan umat di zaman Nabi Musa a.s tidak sama dengan
keadaan umat di zaman nabi-nabi sesudahnya sehingga mereka
sendiri mempunyai aturan atau methode sendiri dalam
melaksanakan ijtihad dan dakwahnya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi di zamannya. Muslim dari golongan Ahmadiyah
sangat meyakini bahwa setelah Nabi Muhammad SAW tidak
akan ada lagi nabi dan rasul yang membawa syariat dan agama
serta kitab suci baru, karena agama Islam dan syariat yang
dibawanya sudah sangat sempurna sehingga tidak perlu lagi
syariat dan agama baru. sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-
Quran:
20 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

l l >l > . >l. _.- . `>l
l` !
Artinya: Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...(Qs. Al-
Maidah: 3)
Hadhrat Masih Mauud a.s, bersabda : Tidak ada kitab
kami selain Al - Quran Syarif dan tidak ada Rasul kami
kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu alaihi wasallam.
Tidak ada agama kami kecuali Islam dan kami mengimani
bahwa Nabi kita, Muhammad shallallaahu alaihi wasallam
adalah Khaatamul Anbiya, dan Al-Quran Syarif adalah
Khaatamul Kutub. (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld.5, No. 4)
Jadi secara jenisnya Kenabian itu dapat diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: (1). Kenabian Tasyrii, (2).
Kenabian Tasyrii wa Mustaqil dan (3). Kenabian Ghair
Tasyrii wa Ghair Mustaqil. (untuk lebih jelasnya lihat
lampiran 2)

-------oooOooo-------



153 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Allah SWT mengetahui bahwa saya ini benar cinta dengan Islam
dan saya mengorbankan jiwaku sebagai pelayan Nabi Ahmad
Musthofa saw. (kitab Ainah Kamalati Islam, hal.393)
Allah swt telah menamakan Masih yang kedua dengan nama
Ghulam-i-Ahmad (artinya: pelayan Ahmad). (kitab Dafial
Bala, hal. 13)
Komentarnya:
Dalam buku tersebut dijelaskan: Disini Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad, menyatakan dirinya sebagai pelayannya Nabi Ahmad
Musthofa SAW, padahal Nabi Ahmad SAW disini adalah jelas
Nabi Muhammad SAW, dengan demikian jelaslah nama Ahmad
yang tercantum dalam surat Ash-Shof ayat 6 itu sebenarnya
untuk diri Nabi Muhammad saw, bukan untuk diri Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad. (Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonsia,
Yogyakarta: PB GAI, 1988, hal. 24)
JAWAB:
Kesimpulan yang keliru serta tuduhan yang tidak berdasar dari
buku Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (PB GAI),
terhadap Putra Pendiri Ahmadiyah yang dijanjikan yakni Hadhrat
Muslih Mauud r.a ini (Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad).
Mungkin disebabkan karena kebencian yang mendalam yang
disebarkan oleh Mlv. Muhammad Ali, Pendiri Gerakan
152 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kebenarannya, maka sekarang bagaimana pula aku dapat
mengingkari pangkat kenabian dan kerasulanku itu? dan bila
Allah SWT sendirilah yang telah memberikan nama ini (nabi dan
rasul) kepadaku, maka bagaimana pula aku akan dapat
menolaknya? Atau apakah perlu aku takut kepada orang lain
selain daripada Dia (Allah)?.
32

Lalu beliau a.s bersabda lagi:
Jika ada orang yang marah, karena wahyu yang turun kepadaku
ada yang menerangkan bahwa aku ini Nabi dan Rasul maka
hal ini menunjukan kebodohannya sendiri, sebab kenabian dan
kerasulan ini tidak akan merusak khaatam (cap) Allah Taala.
33

Pernyataan ke-12:
Orang-orang dari Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (GAI),
meragukan bahwa nama Ahmad dalam surah Ash-Shof ayat 6,
kata mereka tidak ada kaitanya dengan nama Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Al-Masih Al-Mauud a.s, sebagaimana
pernyataan mereka yang ditulis dalam bukuAqidah Gerakan
Ahmadiyah Lahore Indonsia, dengan mengutip pernyataan dari
Hadhrat Masih Mauud a.s, sebagai berikut:

32
Ibid, h. 18.
33
Ibid, h. 21.

21 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Diagram 2:
KLASIFIKASI JENIS-JENIS KENABIAN
MENURUT AHMADIYAH
























N A B I
Tasyrii
(Mustaqil)
Ghair
Tasyrii
Wa Mustaqil
Ghair Tasyrii
wa
Ghair Mustaqil
Kenabian yang tidak
membawa syareat dan
berdiri sendiri. Seperti
Nabi-nabi dari bani Irael.
Kenabian yang
membwa
syareat.
Kenabian yang tidak
membawa syareat dan
tidak berdiri sendiri.
Al-Masih Al-Mauud a.s
Al-Mahdi aAl-Mahud
a.s
Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. yang ke dua
(Hz. Mirza Ghulam
Ahmad )
(1835 1908 M)
1. Nabi Idris a.s
2. Nabi Hud a.s
3. Nabi Ishaq a.s
4. Nabi Sholeh a.s
5. Nabi Luth a.s
6. Nabi Zulkifli a.s
7. Nabi Ilyas a.s
8. Nabi Ilyasa a.s
9. Nabi Ismail a.s
10. Nabi Yakub a.s
11. Nabi Yusuf a.s
12. Nabi Ayyub a.s
13. Nabi Syuaib a.s
14. Nabi Dawud a.s
15. Nabi Sulaiman a.s
16. Nabi Zakariya a.s
17. Nabi Yahya a.s
18. Nabi Harun a.s
19. Nabi Yunus a.s
20. Nabi Isa a.s
1. Nabi Adam a.s
2. Nabi Nuh a.s
3. Nabi Ibrahim a.s
4. Nabi Musa a.s
5.Nabi Muhammad
SAW.
(NABI TERAKHIR)
TERTUTUP
TERTUTUP
TERBUKA
22 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

PENJELASAN:
Ada beberapa orang yang menyangka bahwa maksud dari ayat
di bawah ini, mengandung pengertian bahwa setiap nabi itu
membawa kitab suci:
,l` _%! `., .>l />>' ,l | > !, ,
1 !l !, ! .l !, _>,

Artinya:Mereka itulah orang-orang yang telah Kami
anugerahkan kepada mereka Kitab dan kekuasaan, dan
kenabian. Tetapi, jika mereka mengingkarinya maka
sesungguhnya Kami telah menyerahkannya kepada satu kaum
yang tidak akan menolaknya. (Qs. Al-Anam : 89)

Ayat diatas tidak bisa diartikan bahwa setiap nabi membawa
kitab dan syariat sendiri-sendiri, sebab hal itu akan
bertentangan dengan (Qs. Al-Baqarah: 253) dan (Qs. Bani
Israil: 55), kalau setiap nabi sama-sama membawa kitab dan
hukum sendiri-sendiri kenapa dua ayat itu menyebutkan,
Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang
lain) . Bahkan lebih jelas lagi dalam (Qs. Al-Maidah: 44)
bahwa nabi-nabi setelah Nabi Musa as. tunduk kepada hukum
Taurat.
151 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


Kata Nubuwat (kenabian) di dalam ilham-ilham saya,
mengandung dua syarat. Pertama, di dalamnya (dalam ilham
tersebut) tidak mengandung syariat. Kedua, Hal itu (Ilham)
diterima melalui perantaraan Rasulullah SAW. (Malfuzhat, jilid
5, hal. 363)
Sedangkan pendapat Hadhrat Masih Mauud a.s tentang arti
Muhaddats, Beliau a.s menjelaskan:

Perkataan Tahdits (Muhaddats) di dalam lughat manapun tidak
ada yang berarti menzahirkan khabar ghaib, sedangkan
nubuwwat (kenabian) artinya menzahirkan khabar ghaib. Nabi
adalah suatu perkataan yang sama maknanya dalam bahasa Arab
dan Ibrani. Dalam bahasa Ibrani kata nabi itu diambil dari kata
naabaa yang berarti Menyampaikan khabar ghaib yang
diterimanya dari Allah SWT.
Dan nabi tidak harus membawa syariat baru, karena ini
hanyalah satu anugerah, dengan perantaraan mana hal-hal yang
masih ghaib akan terbuka.
Alhasil bila sampai waktu ini telah menerima khabar-khabar
ghaib sejumlah kurang lebih 150 buah dan dengan mata kepala
sendiri sudah menyaksikan kesempurnaannya dan terbukti
150 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


Artinya: Ketika pertama kali Nabi Muhammad SAW menjadi
Nabi, mulai beliau mendapatkan mimpi-mimpi, maka beliau itu
tiada pernah melihat suatu mimpi pun melainkan itu sempurna
seperti terbitnya Shubuh. Dikatakan bahwa masa mendapatkan
mimpi-mimpi itu adalah enam bulan, sedang masa Kenabian
beliau itu semuanya 23 tahun lamanya. Maka sudah tentu masa
mimpi itu 1/46 (seper empat puluh enam) dari masa Kenabian
itu. (Zadul-Maad, Jilid I, hal. 20).
Oleh karena itu Wahyu Kenabian, Wahyu Muhaddats dan Wahyu
Walayat (kewaliyan), ketiga wahyu tersebut tidak bisa dipisahkan
dari seorang nabi. Sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s
menjelaskan:
Wujud seorang nabi itu pada hakikatnya paduan antara dua hal
yaitu Kenabian dan Kewaliyan. Melalui Kenabian dia
menyampaikan hukum-hukum dan syariat kepada manusia.
Sedangkan melalui Kewalian dia dapat menjalin hubungan
dengan Allah Taala...(Malfuzhat, jilid, 3, hal.53)
Berkenaan dengan wahyu-wahyu Kenabian (wahyu nubuwat)
yang beliau a.s terima, beliau a.s bersabda:
23 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hal tersebut telah dijelaskan oleh Syeikh Muhammad Abduh
dalam menafsirkan surat al-Maidah ayat 44 ini. Adapun
perkataan dalam (Qs. Al-Anam : 89) Kami beri mereka Kitab
berarti bahwa mereka diberi pengetahuan tentang Kitab atau
mereka mewarisi Kitab atau syariat nabi pembawa syariat yang
mendahuluinya.
Berpedoman pada kitab suci Al-Quran mengenai macam-
macam kenabian dapat disimpulkan bahwa Kenabian itu ada 2
(dua) macam, pertama, Nabi yang membawa syariat (Nabi
Tasyrii) dan kedua, Nabi yang tidak membawa Syariat
(Ghair Tasyrii). Kenabian yang tidak membawa syariat ada
yang berdiri sendiri atau yang disebut Ghair Tasyrii wa
Mustaqil dan ada yang tidak berdiri sendiri atau disebut Ghair
Tasyri wa Ghair Mustaqil.
Jenis kenabian Ghair Tasyri wa Ghair Mustaqil ini yang akan
ada di dalam ummat Nabi Muhammad SAW, hal tersebut telah
di isyaratkan dalam Al-Quran :
_ _L` < l ,l`! _ _%! - < ,ls _ _,l
_,1.l ,:l _,>l.l _.> ,l` !1 _
Artinya: Dan, barangsiapa taat kepada Allah Swt. dan Rasul
ini maka mereka akan termasuk di antara orang-orang yang
kepada mereka Allah Swt. memberikan nikmat, yakni : nabi-
24 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang saleh.
Dan, mereka itulah sahabat yang sejati . (Qs. An-Nisa :70)
Kata Rasul ini , dalam kalimat () adalah isim
marifat yang di maksud adalah Nabi Muhammad SAW,
artinya tanpa adanya ketaatan yang benar dan sempurna
terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, maka tidak
seorangpun dapat meraih derajat kenabian.


-------oooOooo-------














149 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dalam syariat ini.(Syahadat al-Quran,1893, hal.23-24/ F.
Ahmadi, Kemenangan Islam, hal.57)

JAWAB:
Pernyataan pada no. 10 dan 11 diatas itu merupakan pendapat
lama (Qaul Qadim) Hadhrat Masih Mauud a.s sebelum beliau a.s
mendapatkan ilmu dan pelajaran baru melalui ilham dan wahyu
yang diterimanya dari Allah SWT berkenaan masalah kenabian
dan pendapat-pendapatnya. Dan memang sebelum seseorang itu
diangkat menjadi nabi atau mendapat wahyu kenabian, Allah
SWT biasa menurunkan khabar-khabar-Nya secara bertahap,
biasanya diawali dengan Wahyu Muhaddats, Wahyu Walayat
(Kewalian) dan juga mendapat Wahyu Mubasyirat (mimpi-mimpi
benar) sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi suci
Muhammad SAW sebelum mendapat wahyu kenabian. Begitu
pula yang dialami oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, sebelum
mendapat wahyu kenabian, yang pertama-tama beliau terima dari
Allah SWT adalah Mukallamah dan Mukhathabah (Wahyu
Muhaddats), Mimpi-mimpi benar (wahyu Mubasyiraat), serta
Wahyu Walayat (kewaliyan) dan wahyu-wahyu tersebut
merupakan suatu tahapan dari kenabian.
Ibnul-Qayyim berkata:
148 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Masih banyak lagi kata-kata Nabi dan Rasul yang berhubungan
dengan hamba ini (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Akan tetapi
banyak orang salah paham dan mereka mengira bahwa hamba
ini mendakwahkan Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) dan
Risalah (pembawa kitab suci baru) yang lazim disebut Shohib-i-
Syariat atau Pembawa Syariat (nabi tasyrii). Akan tetapi kata
Nabi dan Rasul disini hanya demikian artinya yakni pembawa
kabar ghaib dan orang yang menyampaikan berita tentang
rahasia pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari ilmu Allah
SWT. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Hakam, jld.3, hal. 29)

Pernyataan ke-10
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda :Tidak ada
pendakwaan (pengakuan) sebagai nabi. Sebaliknya pengakuannya
adalah kepada Muhaddatsiyat yang telah diperintahkan oleh
Tuhan.(Izalah Auham, 1891, hal. 421-422/Ruhani Khzain, jilid.3,
hal. 320/ F. Ahmadi, Kemenangan Islam, hal. 57)
Pernyataan ke-11
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Karena pimpinan kita dan utusan (Nabi Suci Muhammad SAW)
adalah Khaatam al-Anbiya dan tidak ada nabi yang datang setelah
beliau, maka untuk alasan ini Muhaddatsdijadikan pengganti nabi
25 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB III
TUJUAN DIUTUSNYA SEORANG NABI DAN RASUL

Diantara tujuan Allah SWT mengutus seorang nabi dan rasul
kepada manusia adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengenalkan Allah SWT kepada manusia
Allah SWT berfirman :
! !l _ l, _ | _- l| l| | !
,s!
Artinya: dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun
sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". (Qs. Al-
Anbiya: 25)
2. Mengajarkan Rahasia Firman Allah SWT
Allah SWT berfirman :
! !l l. >l. !., `
`l-` .>l >' >l-` ! l >. l-.
26 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: sebagaimana (kami telah menyempurnakan
nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu
Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Qs. Al-
Baqarah: 151).
3. Menyelamatkan Manusia dari Perselisihan
Allah SWT berfirman:
! !l ,ls .>l | _,,.l ` %! l.>
- 1l ``
Artinya: dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab
(Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan
kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan
menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(Qs. An-Nahl: 64)
4. Untuk Menegakan Agama, Firman-Nya
!| !l ,l| .>l _>l!, >`>.l _,, _!l !. ,1 <
_>. _,!ll !.>
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab
kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
147 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Pernyataan ke-9
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Suatu kebodohan yang lainnya adalah menghasut orang-orang
yang bodoh, mereka menyatakan bahwa saya mendakwahkan diri
sebagai Nabi. (Haqiqatul Wahyi, 1906, hal. 390/F. Ahmadi,
Kemenangan Islam, 2002, hal. 57)
JAWAB:
Maksud dari pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s di atas
(pernyataan no. 6, 7, 8 dan 9) seperti dalam kalimat: Nabi
Terakhir, Tidak akan datang Nabi dan Nabi yang dimaksudkan
adalah Kedatangan nabi yang membawa syariat baru dan
agama baru atau kitab suci baru. Kedatangan nabi-nabi
tersebut sudah tertutup setelah Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana beliau a.s sendiri menjelaskan:
Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatmaul Anbiya,
Allah SWT tidak sekali-kali akan mengutus Seorang Rasul yang
membawa Syariat (agama) dengan perantaraan malaikat
Jibril. Karena ini akan menghilangkan tanda keagungan
kehormatan Nabi Muhammad SAW dan bertentangan dengan
Islam. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Izalah Auham, hal.557)
146 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

penutup para nabi dan yang paling utama dari sekian
nabi.(Hakikatul Wahyi,1906, hal. 141/ Aqidah Gerakan
Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)
Pernyataan ke-7
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Karena itu semua kenabian berakhir pada diri Nabi Muhammad
SAW, dan perlu diketahui, segala sesuatu itu ada awal dan ada
akhirnya.(Al-Wasiyat, 1905, hal.10/ Aqidah Gerakan
Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal. 16)
Pernyataan ke-8
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Setiap orang yang sehat akalnya, bisa memahami bahwa Tuhan
senantiasa menjaga firman-Nya, yakni tersebut dalam Quran suci
bahwa Nabi Muhammad SAW itu adalah Nabi penutup dan juga
telah jelas tersebut dalam Hadits sahih bahwa setelah wafatnya
Nabi Muhammad SAW, maka malaikat Jibril tidak diperkenankan
untuk menyampaikan Risalah atau wahyu Nubuwat untuk masa-
masa sesudahnya. Karena fakta-fakta ini sungguh benar, maka
tiada seorangpun akan datang (menjadi nabi) sesudah Nabi
Muhammad SAW.(Izalah Auham, 1891, hal.577/ Aqidah
Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)
27 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi
penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang khianat. (Qs. An-Nisa: 105)
5. Untuk Memberikan Kabar Gembira Kepada Orang-
Orang Beriman
Allah SWT berfirman:
_:, _` l > _!ll ls < >`> -,
l l < s !>>
Artinya: (mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar
supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah
sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs. An-Nisa: 165)
6. Untuk Memberikan Uswah Hasanah Kepada Manusia
Tentang Akhlak, Prilaku yang lurus, Ibadah dan
Istiqomah
Allah SWT berfirman:
1l l >l < ` .> _l l `> <
l > < ,:
28 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab: 21)

7. Untuk Mengajarkan Al-Quran, dan Hikmah serta
Mensucikan Jiwa Manusia
Allah SWT berfirman:
1l _ < ls _,l | -, , _ . l.
,l. .., ,` `l-` .>l
>' | l _ `, l l. _,,
Artinya: Sungguh Allah telah memberi karunia kepada
orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus
diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat
Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya
sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-
benar dalam kesesatan yang nyata. (Qs. Ali-Imran: 164)

145 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Telah terputus hukum kenabian syariat sesudahnya dan Nabi
Muhammad SAW itu adalah Khaataman-Nabiyyin. (Al-
Insanul Kamil, fasal.36)
5. Dalam Kitab Fususul Hikam, tertulis:
Adapun kenabian syariat telah terputus sampai Muhammad
SAW, maka tidak akan ada nabi lagi yang membawa syariat,
melainkan Allah memilih hamba-hambanya dan akan
menjatuhkan kenabian yang umum yang tidak ada hukum
syariat di dalamnya. (Syeikh ibnu Arabi)
6. Sayyid Abu al-Hasanat Abdul Hayyi al-Liknawi al-
Faranghi Mahalli, mengatakan:
Ulama Ahlus Sunnah selalu menerangkan bahwa mustahil di
zaman Rasulullah SAW ada nabi dengan syariat baru karena
kenabian beliau SAW adalah kenabian umum. Maka Nabi yang
ada di zaman beliau SAW adalah Nabi yang mengikuti
syariat Nabi Muhammad SAW. (Majmuatul Fatawa, juz.1,
hal.17)

Pernyataan ke-6
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Setelah Nabi Adam a.s diciptakan, Rasul-rasul diutus dan setelah
semuanya, Nabi Muhammad SAW diciptakan yang menjadi segel
144 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

tidak memenuhi syarat-syarat ini (fana fir rasul dan pengikutan
yang sempurna) maka teranglah dia menjadi kafir.
31

Pendapat beliau a.s ini sesuai dengan pendapat para ulama
diantaranya:


1. Imam Syaroni berkata:
Sabda Rasulullah SAW: Tidak ada nabi dan rasul
setelahku maksudnya adalah Tidak ada nabi dan rasul yang
membawa syariat setelahku. (Al-Yawakit wal Jawahir, Juz.
2, h. 42)
2. Imam Zarqum (ulama Tasawuf) berkata bahwa:
Nabi yang membawa syariat baru itu tidak akan datang lagi,
tetapi yang bisa datang lagi itu adalah nabi yang menguatkan
syariat Islam.



3. Muhammad Thahir berkata:
Hadits: Tidak ada nabi sesudahku, maksudnya adalah tidak
ada nabi yang akan mengganti syariat Rasulullah SAW.
(Takmila Majmaul Bihar)
4. Sayyid Ibrahim Jailani berkata:

31
Ibid, hal. 15
29 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

8. Untuk Menjadi Rahmat Bagi Manusia, Firman-Nya
_,l-ll-|l!
Artinya: Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Qs. Al-
Anbiya: 107)
9. Untuk Mengajarkan Tujuan Tuhan Menciptakan
Manusia

Allah SWT berfirman:

``.,.> ! >1l> !.,s > !l| `->.
l-. < ,ll _>l l| | , _-l l
Artinya: Maka Apakah kamu mengira, bahwa
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
kami? Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya;
tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai)
'Arsy yang mulia. (Qs. Al-Muminun: 115-116)

10. Untuk Menyampaikan Amanat Tuhan
Allah SWT, berfirman :
30 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

!! `l _l, ! l| _ ,, | `l -. ! -l,
.l! < .- _ _!l | < 1l _>l
Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan
(apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(Al-Maidah
:67).
11. Untuk Memisahkan Golongan yang Buruk Dari yang
Baik
Allah SWT berfirman :
! l < l _,l ls ! . ls _.> , ,' _
Ll ! l < >-lL`l ls -l _>l < _,.> _ .&#
_ ',!: `! <!, .&#' | `. 1.. >l '> 'Ls
Artinya: Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-
orang yang beriman dalam Keadaan kamu sekarang ini,
sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang
baik (mukmin). dan Allah sekali-kali tidak akan
memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan
tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di
143 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya:Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Qs. Al-Maidah:3)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Kalau kita tidak mempercayai kedatangan Nabi sesudah Nabi
Muhammad SAW menurut makna (bahwa dia akan bernubuwat
dan menyampaikan khabar-khabar ghaib yang akan terjadi),
maka hal itu berarti umat Muhammad SAW tidak akan lagi
memperoleh Mukallamah dan Mukhathabah Ilahiyah (bercakap-
cakap dan menerima sabda-sabda Allah SWT). Karena orang
yang menjadi perantara terlahirnya khabar-khabar ghaib dari
Allah SWT menurut ayat: Liyuzhhiru ala Ghaibihi, sudah
tentu dia akan disebut Nabi. Demikian pula seorang nabi yang
diutus oleh Allah SWT akan kita sebut sebagai Rasul.
Hanya ada sedikit perbedaan yaitu sesudah Nabi kita
Muhammad SAW sampai hari kiyamat tidak ada lagi nabi yang
membawa syariat baru atau tidak akan ada yang dapat pangkat
kenabian, jika tidak dengan perantaraan yang mulia Nabi
Muhammad SAW atau lebih dahulu harus melalui keadaan
Fana fir Rasul sehingga dia di langit disebut Muhammad dan
Ahmad. Barangsiapa yang mendakwahkan menjadi nabi dan
142 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Khaataman Nabiyyin. Tetapi dengan mempercayai akan
turunnya Isa a.s yang dahulu, maka kedatangannya itu akan
bertentangan dengan makna Khaataman Nabiyyin.
30


2. Nabi Baru

Yang dimaksud dengan Nabi Baru menurut Hadhrat Masih
Mauud a.s ialah Nabi yang membawa agama baru, kitab suci
baru, kalimah syahadat baru dan terpisah dari Islam serta Nabi
Muhammad SAW. jika ia datang maka kedatangannya juga akan
merusak Segel Khataman-Nabiyyin Nabi Muhammad SAW.
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah, hal. 30)

Kedatangan kedua macam nabi ini (nabi lama atau nabi baru)
sepeninggal Rasulullah SAW, menurut Pendiri Jamaah
Ahmadiyah akan bertentangan dengan makna Khaatman
Nabiyyin, karena Islam dan Al-Quran adalah Agama dan Kitab
suci terakhir. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
l l >l > . >l. _.- . `>l
l` !

30
Ibid, hal. 14
31 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

antara rasul-rasul-Nya karena itu berimanlah kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan
bertakwa, Maka bagimu pahala yang besar. (Qs. 3: 179)
12. Sebagai Duta Perdamaian antara Allah Dengan
Hamba-Nya
Imam Ar-Raghib berkata :


Artinya: Kenabian itu adalah duta yang
memperdamaikan antara Allah dengan orang-orang
yang berakal di antara hamba-hamba-Nya untuk
memudahkan kesulitan mereka dalam urusan agama dan
urusan kehidupan mereka. (Kitab Mufrodat Roghib, Imam
Abdul Qasim al-Husain bin Abdul Fadzl al-Raghib, di pinggir ibnu
Atsir, jld.4, hal.143/499)

PENJELASAN:
Kalau kita melihat tujuan diutusnya seorang nabi dan
rasul sebagaimana yang telah dijelaskan Al-Quran,
Hadits dan Ulama diatas, maka begitu penting dan
perlunya bagi umat manusia akan kedatangan seorang
nabi dan rasul, tetapi sayang sekali kebanyakan manusia
32 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

menolaknya setiap kali Allah SWT mengutus seorang
nabi kepada manusia. Oleh karena itu kalau tidak ada
lagi kenabian setelah Nabi Muhammad SAW untuk
selama-lamanya, itu artinya kita menghendaki hubungan
manusia dengan Allah SWT dalam keadaan tegang dan
tidak bersahabat untuk selama-lamanya. Padahal tujuan
diutusnya seorang nabi merupakan bentuk kasih sayang
Allah SWT kepada manusia dan juga sebagai bentuk
adanya hubungan baik dan harmonis antara hamba
dengan Tuhannya.




-------oooOooo-------










141 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Islam pada umumnya dan umat Kristen, maka kedatangannya
menurut Pendiri Ahmadiyah, bukan saja akan mendustakan ayat:
Walaakin Rasulallahi wa Khaataman Nabiyyin, tetapi juga akan
merusak Cap atau Segel Khataman itu. kepercayaan yang
bukan-bukan itu sedikitpun tidak berasal dari Al-Quran Suci,
karena hal ini jelas menyalahi ayat: Walaakin Rasulallahi wa
Khaataman Nabiyyin (Nabi Muhammad SAW) serta
memecahkan Cap atau Segel Khaatam itu seperti dijelaskan di
atas.
29
. Karena menurut beliau, Nabi Isa ibnu Maryam a.s diutus
hanya untuk Bani Israel saja. Sebagaimana Allah SWT
berfirman:
l-` .>l >' 1.l > || _.,
,`.|
Artinya:Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa ibnu
Maryam) Al Kitab, hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul
kepada Bani Israil. (QS. Ali Imran: 48-49)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Kenabian dan kerasulanku ini adalah karena dijadikannya aku
Muhammad dan Ahmad dan sekali-kali tidaklah karena
keinginanku sendiri dan nama ini aku peroleh disebabkan Fana
fir Rasul (bersatu dalam kecintaan yang sempurna terhadap Nabi
Muhammad SAW). oleh karena itu tidak akan mengurangi arti

29
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Opcit, hal. 30
140 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:
Saya bersumpah dihadapan orang-orang yang menyaksikan,
bahwa Nabi kita Muhammad SAW adalah sebagai penutup
sekalian nabi, dan sesudah beliau tidak akan datang lagi nabi, baik
Nabi lama maupun Nabi baru. (Anjami Atham, 1896, hal. 47/
Aqidah Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.14)
JAWAB:
Pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s yang telah dikutip oleh
GAI dipahaminya secara tidak benar sehingga terjadi kesalahan
dalam memahami maksud dari perkataan beliau a.s. hal tersebut
dikarenakan tidak mau membaca dan meneliti pernyataan-
pernyataanHadhrat Masih Mauud a.s yang ditulis dalam buku
yang lain. Adapun maksud dari perkataan beliau a.s tentang Nabi
Lama dan Nabi Baru adalah sebagai berikut:
1. Nabi Lama
Yang dimaksud Nabi Lama menurut Hadhrat Masih Mauud a.s
(Pendiri Jamaah Ahmadiyah) sebagaimana pernyataan beliau di
atas (pernyataan no.5) adalah: Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari
bani Israel, seperti yang diyakini oleh umat Kristiani dan
mayoritas umat Islam, yang diyakini akan turun dari langit
dengan tubuh kasarnya dari langit pada akhir zaman nanti. Jika
yang dimaksudkan Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari Bani Israel,
yang akan datang dari langit seperti yang diyakini oleh umat
33 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB IV
KEDUDUKAN IMAM MAHDI DAN MASIH
MAUUD A.S.

1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Imam Mahdi
dan Nabiyullah Isa ibnu Maryam a.s yang Dijanjikan
Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
%! `&! !, _ _>' L`l ls
_l .&# l :l _

Artinya: Dialah yang mengutus rasul-Nya (Muhammad)


dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun
orang musyrik membenci.(Qs. Ashaf: 9)

Allama Allusi, dalam Tafsir Ruhul Maani, juz.3, berkata
bahwa : Banyak mufassirin berkata bahwa :
yakni kemenangan atas sekalian agama ini akan terjadi
bila Al-Masih Mauud telah datang, waktu itu tidak akan
34 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

tinggal dari semua agama-agama kecuali hanya Islam. (Ruhul
Maani, juz. 3)

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Kabirnya menulis:
Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa: Allah SWT berjanji
kelak akan meninggikan agama Islam di atas segala agama
dan hal itu terjadi ketika Isa ibnu Maryam yang dijanjikan
telah datang (turun). (Tafsir Kabir, juz.4)

Rasulullah SAW bersabda:

) / /
/ /
4039 / / - / 2004 (

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Yunus bin abdil
ala, Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Idris
Al-syafii, Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin
khalid al-jundi al-Shanani al-muadzin dari Aban bin Shaleh
139 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Masih banyak lagi kata-kata Nabi dan Rasul yang berhubungan
dengan hamba ini (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Akan tetapi
banyak orang salah paham dan mereka mengira bahwa hamba ini
mendakwahkan Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) dan Risalah
(kitab suci baru) yang lazim disebut Shohib-i-Syariat atau
Pembawa Syariat (nabi tasyrii). Akan tetapi kata Nabi dan
Rasul disini hanya demikian artinya yakni pembawa kabar ghaib
dan orang yang menyampaikan berita tentang rahasia
pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari ilmu Allah SWT.
(Al-Hakam jld.3, hal. 29)
28


Dan bilamanapun atau dimanapun aku telah mengingkari
panggilan Nabi atau Rasul, maka hal itu adalah dengan makna
bahwa aku bukanlah (nabi atau rasul) yang Mustaqilyang
membawa syariat baru dan menjadi nabi yang berdiri sendiri,
melainkan dengan makna bahwa aku ini menerima karunia-
karunia keruhanian dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW,
karena aku mentaati beliau SAW serta dianugerahi nama dari
Yang Mulia Nabi Muhammad SAW. maka karena itu aku
menerima ilmu-ilmu ghaib dari Allah SWT (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah, hal. 14)
Pernyataan ke-5

28
Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, Pedoman Besar Gerakan
Ahmadiyah Lahore Indonesia, Bagian Tabligh dan Tarbiyat, 1409-1988 M,
hal.44
138 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Nabi Muhammad SAW. setelah Al-Quran Majid tidak ada kitab
yang mengajarkan hukum-hukum baru atau menghapuskan
(memansukh) hukum Quran Syarif atau memberhentikan
pengamalannya. Sebaliknya penga-malannya berlangsung hingga
Kiyamat.
26

Yang kami maksudkan dengan Khaataman Nubuwwah adalah
Khaatamnya (tertutupnya) kesempurnaan kenabian pada Nabi
kita (Muhammad SAW). yakni beliau SAW adalah seutama-
utamanya para Rasul Allah dan para Nabi-Nya. Dan kami
berkeyakinan bahwasannya tidak ada Nabi sesudahnya, kecuali
Nabi yang berasal dari umat beliau SAW (umat Islam) dan
karena mengikuti beliau SAW dengan sempurna.
27

Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatamul Anbiya,
Allah SWT sekali-kali tidak akan mengutus seorang Rasul yang
membawa Syariat (agama) dengan perantara Malaikat Jibril,
karena akan menghilangkan tanda keagungan dan kemuliaan
Nabi Muhammad SAW dan bertentangan dengan Islam. (Izalah
Auham, hal.557)

26
Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10 Nopember 1994M, hal. 23,
dalam CATATAN
27
Mawahibur Rahman dalam Ruhani Khazain, jilid. 19, Additional Naazhir
Isyaat London, 1984, hal. 285
35 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dari Hasan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin
sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil, dan
tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling
buruk. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam.
(Sunan Ibnu Majah / Juz II/Kitab Al-fitan /Bab Syiddat Al-
zaman/No.4039/Darul Fikr/Beirut-Libanon/2004 M).
Rasulullah SAW bersabda:



Artinya: Dari Anas ibnu Malik dari Nabi SAW bahwasannya
beliau bersabda : Tidak ada Mahdi kecuali Isa (HR.
Baihaqi dan Hakim)

) : : (

Artinya: Hampir orang yang hidup diantara kalian bahwa
dia akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam yang menjadi
Imam Mahdidan Hakim yang adil, memecahkan
36 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

salib,membunuh babi, menghilangkan jizyah dan peperangan.
(Musnad Ahmad bin Hanbal, juz. 2, h. 411, No. 9343, Daarul
Kutubil Alamiyah, Bairut, Libanon, 1993)

, :
) (

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata : bersabda Rasulullah
Saw : Bagaimana sikapmu apabila turun Isa ibnu Maryam di
dalam kalian dan yang jadi imam kalian dari antara kalian
(Shahih Bukhari, jld.2, juz.4, h. 141. Cet. Istambul )



Artinya: Bagaimana umat ini akan hancur, kalau
permulaannya ada aku dan di akhir zamannya ada Isa ibnu
Maryam (Hadits Kanzul Umal/Hujajul Kiromah, hal. 423)



Artinya:Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW
bersabda:Ingatlah, sesungguhnya Isa Ibnu Maryam itu
137 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

nubuwat setelah ditutup.(Aina Kamalati Islam, 1893,
hal.337/Aqidah Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988,
hal.15)
Pernyaatan ke- 4
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:
Nabi Muhammad SAW bersabda berulang-ulang, bahwa
sesudahku tidak akan datang lagi nabi. Dan hadits Laa Nabiya
Badii begitu masyhur dan kebenarannya tidak diragukan lagi.
Dan beliau membenarkan ayat Walaakin rasulallahi wa
khaataman nabiyin (33:40), bahwa sesungguhnya wahyu
nubuwat telah ditutup pada diri Nabi Muhammad SAW. (Kitabul
Bariyah, 1898, hal. 184/Aqidah Gerakan Ahmadiyyah Lahore
Indonesia, 1988, hal.14)
JAWAB:
Maksud perkataan Hadhrat Masih Mauud a.s (pernyataan no.
1, 2, 3 dan 4) di atas yakni: Kenabian telahTertutup dan
berakhir adalah maksudnya: Kenabian yang membawa agama
dan syariat baru serta Kenabian Mustaqil yakni kenabian yang
berdiri sendiri dan terpisah dari syariat Nabi Muhammad
SAW. Sebagaimana beliau a.s sendiri jelaskan:
Hendaklah diingat benar-benar bahwa pintu Kenabian
Bersyariat (Nubuwat Tasyrii) benar-benar tertutup sesudah
136 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Kita tidak membutuhkan lagi nabi setelah Nabi kita Muhammad
SAW. (Hamamatul Busyro, 1894, hal. 69, / Aqidah Gerakan
Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal. 14)
Pernyataan ke-2
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:
Apakah mereka tidak tau bahwa sesungguhnya Allah telah
menetapkan Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatamul Anbiya
tanpa perkecualian (istisna). Dan Nabi Muhammad SAW sendiri
telah menafsiri ayat itu bahwa sesudahku tidak akan datang lagi
nabi. Maka jelaslah keterangan ini bagi orang-orang yang
mencari kebenaran. Bahwa apabila kita menerima Nabi baru
sesudah Nabi Muhammad SAW kita seakan-akan membuka
pintu wahyu nubuwat. Padahal wahyu nubuwat telah ditutup.
Bagaimana mungkin akan datang Nabi lagi sesudah Nabi kita
Muhammad SAW padahal setelah beliau wafat wahyu nubuwat
telah ditutup? Dan Allah SWT telah menetapkan beliau sebagai
nabi penutup. (Hamamatul Busyro, 1894, hal. 27/Aqidah Gerakan
Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)
Pernyataan ke-3
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:
Allah tidak rela mengutus nabi setelah ayat Khaatamun
Nabiyyin dan Allah SWT tidak rela pula memulai lagi silsilah
37 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

(seorang nabi yang akan datang setelah Nabi Muhammad.
Peny.) antara aku (Muhammad SAW) dan sampai
kedatangannya (Al-Masih yang dijanjikan), tidak akan datang
nabi dan juga rasul. Ingatlah, dia adalah khalifahku
(penggantiku di akhir zaman) dalam umatku (Islam) setelah
aku wafat. Ingatlah, sesungguhnya dia akan membunuh Dajjal,
menghancurkan Salib dan meniadakan Jizyah (upeti), dan
meniadakan perang (menghilangkan jihad dengan senjata).
Ingatlah, siapa saja diantara kalian yang menjumpainya, maka
sampaikanlah salam saya kepadanya. (HR. Haitsami dalam
majmauz Zawaid 8/205, dengan komentar sebagian shahih
dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Uqbah As-Sudusi,
seorang tsiqah (terpercaya) bagi Ibnu Hiban)
6



Artinya: Demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi yang
membawa kebenaran, sesungguhnya Isa ibnu Maryam a.s (Al-
Masih Al-Mauud) dari umatku (Islam) akan mendapatkan
pengganti (para khalifah) dari para pengikutnya (yang telah

6
Imam Jalaluddin Abdur-rahman Asy-Suyuthi, Turunnya Isa Ibnu Maryam di
Akhir Zaman, hal. 108
38 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

beriman). (Riwayat Tirmidzi dalam Nawadir al-Usul, h. 156,
Addurul Mantsur, h. 2 dan 245).
7

PENJELASAN:
Dari penjelasan hadits-hadits diatas menunjukan bahwa Al-
Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan Rasulullah SAW akan
datang di akhir zaman itu satu orangnya. Orang yang akan
datang dengan memakai nama Imam Mahdi dan Masih Mauud
(Nabiyullah Isa ibnu Maryam) ini berasal dari umat Rasulullah
SAW bukan dari Bani Israel atau umat lain. Karena dalam
Hadits diatas Rasulullah SAW bersabda bahwa Nabiyullah Isa
ibnu Maryam atau Imam Mahdi ini, akan diutus di antara umat
Islam (Fiikum), dan yang akan menjadi pemimpin adalah
orang-orang dari antara umat Islam yang telah beriman kepada
Imam Mahdi atau Nabiyullah Isa a.s (wa imamukum minkum).
Dan Imam Mahdi dan Nabiyullah Isa ibnu Maryam yang
dijanjikan itu adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dan
dalam hadits diatas juga diisyaratkan bahwa setelah Imam
Mahdi wafat maka dari antara pengikutnya yang beriman akan
menggantikannya sebagai Khalifah. Hadits tersebut juga sesuai
dengan petunjuk Hadhrat Masih Mauud (Mirza Ghulam
Ahmad a.s) yang tertulis dalam buku Al-Washiyat. Beliau a.s
bersabda:

7
Ibid, hal. 105

135 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB X
MENJAWAB BUKU PEDOMAN BESAR
GERAKAN AHMADIYAH LAHORE INDONESIA
(PB GAI)

Di dalam buku yang ditulis oleh tokoh maupun anggota Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (GAI), mereka banyak mengutip dan
menulis pernyataan-pernyataan dari Hadhrat Masih Mauud a.s
lalu ditafsirkan sendiri sehingga banyak yang kontradiksi dengan
pernyataan Masih Mauud a.s dalam buku-buku beliau a.s yang
lainnya. Kesalahfahaman ini diakibatkan karena mereka (GAI)
hanya membaca pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s yang
ditulis sebelum tahun 1901, tanpa mau membaca dan memahami
kembali pernyataan beliau a.s yang ditulis setelah tahun 1901 dan
ada juga yang tidak lengkap dalam mengutipnya. Sehingga
mereka salah menyimpulkan dan memahami maksud dari
pernyataan-pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s. Diantara
pernyataan dan tulisan Hadhrat Masih Mauud a.s yang telah
disalah fahami oleh anggota dan tokoh Gerakan Ahmadiyah
Lahore (GAI) adalah sebagai berikut:
Pernyataan ke-1
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:
134 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

berdirinya Khilafat sepeninggal beliau a.s. Sebagaimana
sabdanya:
Maka demikian itulah, bahwa Allah telah berjanji, akan
selalu menjadikan Khalifah, supaya mereka (Khalifah-
khalifah) melayani dunia dengan bayangan Nur Nubuwwat
(Kenabian) yang mereka dapati. Dan menunjukan kepada
umat keindahan serta kemurnian Al-Quran. Dan masalah ini
hendaklah direnungkan!. (Syahadatul Quran, hal. 44).
Dalam Khuthbah Ilhamiyah, beliau a.s, bersabda:
Perhatikanlah oleh kalian, akan karunia Allah yaitu Dia
akan menzahirkan suatu kesaksian untukku dari langit dan
satu kesaksian dari bumi dan satu kesaksian dari antara
keduanya. Dan aku melihat perkara ini seperti terangnya
cahaya Dhuha. Adakah kalian melihat persamaan dalam
perkara ke-Khalifahan yang telah datang dan ke-
Khalifahan yang telah berlalu..?. Di dalam hal ini ada suatu
tanda bagi orang yang sadar ingatan dan cerdas akalnya.
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Khutbah Ilhamiyah, hal.15)

--------ooOOoo--------



39 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai jiwa suci,
mengambil Baiat atas namaku dari orang-orang sesudahku.
Allah Taala menghendaki, seluruh ruh yang ada dalam
penduduk di berbagai belahan bumi, baik di Eropa maupun di
Asia, semuanya yang memiliki fitrat baik tertarik ke arah
Tauhid dan semua hamba-Nya berhimpun dalam satu agama
(Islam). Inilah maksud dan kehendak Allah, untuk itulah aku
dikirim ke dunia ini. Maka ikutilah maksud ini!. Tetapi
hendaknya lebih mengutamakan dengan kehalusan, akhlak
(luhur) dan doa-doa. Selama belum ada orang yang bangkit
dengan menerima Ruhul Qudus, semuanya hendaknya bekerja
bersama-sama sesudahku. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
a.s,Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar
Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10
Nopember 1994M, hal. 6)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Maka demikian itulah, bahwa Allah telah berjanji, akan
selalu menjadikan Khalifah, supaya mereka (Khalifah-
khalifah) melayani dunia dengan bayangan Nur Nubuwwat
(Kenabian) yang mereka dapati. Dan menunjukan kepada
umat keindahan serta kemurnian Al-Quran. Dan masalah ini
hendaklah direnungkan!. (Syahadatul Quran, hal. 44).

40 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

2. Wahyu-wahyu Yang Menunjukan bahwa Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad adalah Nabiyullah Isa ibnu Maryam yang
dijanjikan.
Allah SWT telah banyak mewahyukan kepada Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad bahwa beliaulah Nabiyullah Isa ibnu Maryam
yang dijanjikan akan datang diakhir zaman itu.Diantara wahyu-
wahyu-Nya itu adalah:

Artinya :Sesungguhnya Al-Masihil Al-Mauud dan Al Mahdi


Al Masuud yang ditunggu-tunggu dan dinanti-nantikan
kedatangan-nya; dia itu engkaulah orangnya. Kami melakukan
apa yang Kami kehendaki. Maka janganlah engkau menjadi (
peragu ) di antara orangorang yang ragu.(Atmamul Hujjah,
Hal 3 Urdu Tahun 1896)


Artinya: Kami telah menjadikan engkau Al-Masih ibnu
Maryam.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Izalah Auham, h. 633)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan
133 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

membangkitkan seorang dari keturunanmu untuk
Jemaatmu. Dan aku akan mengistimewakannya dengan
kedekatan-Ku dan wahyu-Ku. Dan dengan lantaran dia
kebenaran akan meningkat. Dan banyak orang yang
menerima kebenaran. Oleh karenannya nantikanlah hari-
hari itu. ingatlah ada waktunya tersendiri untuk mengenal
setiap sesuatu. Mungkin sebelumnya dia kelihatan sebagai
orang biasa. Atau mungkin oleh pikiran-pikiran sebagian
orang yang hendak menipu, ia dianggap bercacat.
Sebagaimana seorang yang akan jadi manusia sempurna-
pun, sebelumnya ketika di dalam perut ibu hanya merupakan
setitik nutfah atau segumpal darah. (CATATAN, Al-
Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (Yogyakarta: PB GAI, 10 Nopember
1994M), hal. 22/ Catatan kaki, Al-Wasiat, terj. JAI, 2006, hal.16)
Berdasarkan pesan dari Masih Mauud a.s (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad a.s) yang tertulis dalam buku Al-Washiyyat
tersebut. Diharuskan kepada para pengikutnya yang memiliki
jiwa yang suci dan bersih, sesudah beliau a.s wafat,
hendaknya mengambil Baiat atas nama beliau a.s kepada
orang yang diangkat sebagai Khalifah atau pengganti beliau
a.s. Dan bekerja bersama-sama dalam memajukan Jemaat
Ahmadiyah untuk memenangkan kebenaran agama Islam di
atas agama lain. Inilah janji Allah Taala kepada Masih
Mauud a.s (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s) tentang akan
132 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

akhlak (luhur) dan doa-doa. Selama belum ada orang yang
bangkit dengan menerima Ruhul Qudus, semuanya
hendaknya bekerja bersama-sama sesu-dahku. (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s,Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS,
Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia, Yogyakarta: PB
GAI, 10 Nopember 1994M, hal. 6).
PENJELASAN:
Dalam Al-Washiyyat Hadhrat Masih Mauud a.s (Hadhrat
Mirza Ghulam) mengabarkan tentang keturunan beliau a.s
yang dijanjikan yang akan memajukan Jemaat dan melaluinya
banyak orang yang akan menerima kebenaran Jemaat
ini.Yang dimaksud dengan keturunan beliau a.s itu adalah
Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a (Mushlih
Mauud). Dan pada zaman kepemimpinan beliau r.a terbukti
Jemaat mengalami kemajuan yang pesat. Sebagaimana
Hadhrat Masih Mauud a.s sabdanya:
Pemilihan orang-orang itu (sesepuh Jemaat Ahmadiyah
yang pantas untuk mengambil Baiat. pent) berdasarkan
kesepakatan para Mukmin. Karena itu jika 40 (empat puluh)
Mukmin menyepakati orang yang dipandang layak
mengambil Baiat atas namaku dari orang-orang, dia
berwenang mengambil Baiat. Dan hendaknya dia
menjadikan dirinya sendiri sebagai teladan bagi orang lain.
Allah telah memberi khabar kepadaku: Aku akan
41 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

sebagai Al-Masih ibnu Maryam (Tazkirah, Hal 488, Edisi
1969,Urdu)



Artinya: Al-Masih ibnu Maryam Rasul Allah telah wafat, dan
engkau datang dalam jiwanya sesuai dengan
janjinya.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Izalah Auham, h. 561)


Artinya: Aku Jadikan engkau Isa ibnu Maryam dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu (Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad, Aina Kamalati Islam)


Artinya: aku adalah cahaya kebenaran itu, dan aku adalah
Mujaddid yang diperintah oleh Tuhan dan hamba yang
ditolong dan akulah Al-Mahdi Al-Mahud dan Al-Masih
Mauud yang dijanjikan (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,
Khutbah Ilhamiyah, bab awwal, hal. 5-6)
42 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .



Artinya: Ketahuilah oleh kalian, sesunguhnya aku adalah Al-
Masih Al-Mauud dan Al-Mahdi yang dijanjikan, yang datang
dari Allah Sang Pemilik Segala Rahasia.(Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Khutbah Ilhamiyah, Bab 2, hal. 16)
Untuk meyakinkan bahwa beliaulah Al-Masih yang dijanjikan
Rasulullah SAW akan turun diakhir zaman itu (Masih
Mauud). Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s bersabda:
Saya bersumpah dengan nama Allah, yang jiwa saya di dalam
Tangan-Nya, bahwa Dialah yang mengutus saya dan Dialah
yang menamakan saya nabi. Dengan jalan inilah, maka Allah
Taala menamakan saya nabi, yakni oleh karena Dia banyak
sekali bercakap-cakap dan banyak sekali Dia mengaruniai
saya ilmu-ilmu ghaib di masa kini. (Akhbari Am, 26 Mei
1908)
3. Sabda Nabi Muhammad SAWTentang Kedudukan Al-
Masih dan Al-Mahdi Yang Dijanjikan.
Dalam hadits Nawas bin Saman yang menceritakan dengan
panjang lebar tentang kedatangan Nabiyullah Isa yang di
janjikan di akhir zaman terdapat 4 kali perkataan nabi, kutipan
sebagian hadits tersebut sebagai berikut :
131 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kamu dengan aku. Agar sesudah itu datang hari yang disebut
Hari Perjanjian Abadi. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s,
Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10 Nopember
1994M, hal. 5-6 / Al-Wasiat, terj. A. Wahid, H.A, JAI, 2006, hal.
14-15).
B. Perintah Baiat Kepada Khalifah (Qudrat Kedua)
Masih Mauud a.s
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s (Masih Mauud) berpesan
kepada pengikutnya bahwa jika Qudrat Kedua (Kekuasaan
Kedua) yang disebut dengan Khilafat ini telah datang, maka
hendaklah para sesepuh Jemaat yang memiliki jiwa suci
mengambil Baiat atas nama beliau a.s (Masih Mauud a.s).
Sebagaimana pesan beliau a.s yang terdapat dalam buku Al-
Washiyyat tersebut, yaitu:
Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai jiwa suci,
mengambil Baiat atas namaku dari orang-orang
sesudahku. Allah Taala menghendaki, seluruh ruh yang ada
dalam penduduk di berbagai belahan bumi, baik di Eropa
maupun di Asia, semuanya yang memiliki fitrat baik tertarik
ke arah Tauhid dan semua hamba-Nya berhimpun dalam satu
agama (Islam). Inilah maksud dan kehendak Allah, untuk
itulah aku dikirim ke dunia ini. Maka ikutilah maksud ini!.
Tetapi hendaknya lebih mengutamakan dengan kehalusan,
130 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

meneguhkan agama mereka (islam) yang Dia ridhai bagi
mereka dan setelah itu Dia akan menggantikan ketakutan
mereka dengan kea-manan....(24:56).
Lalu beliau a.s bersabda:
Wahai saudara-saudaraku yang tercinta!, sudah menjadi
sunnah Allah sejak dahulu bahwa Allah Taala menunjukan
dua kekuasaan, supaya terlihat kehan-curan dua
kebahagiaan palsu para musuh. Kini tidak mungkin Allah
Taala meninggalkan Sunnah-Nya (Hukum-Nya) yang
Qadim (kekal). Oleh karena itu, janganlah engkau sedih
karena masalah yang saya jelaskan di hadapanmu.
Janganlah hatimu gelisah, karena engkau pasti akan melihat
Kekuasaan Kedua (khilafah). Dan kedatangannya lebih
baik bagimu, karena itu abadi, yang silsilahnya tidak
terputus hingga Kiyamat. Kekuasaan Kedua itu tidak
akan datang selama aku tidak pergi (wafat), maka Allah
akan mendatangkan Kekuasaan Kedua (Qudrat Kedua)
untukmu, yang senantiasa akan menyertaimu. Sebagaimana
Allah telah berjanji dalam Barahin Ahmadiyah. Janji itu
tidak berhubungan dengan saya pribadi, melainkan janji
yang berhubungan denganmu. Sebagaimana yang difirman-
kan oleh Allah, Aku akan menjadikan Jemaat yang
menjadi pengikutmu ini unggul di atas yang lain hingga
Kiamat. Karena itu pasti datang hari perpisahan antara
43 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

.....:



Artinya: Dari Tsauban bin Saman berkata, Suatu pagi
Rasulullah SAW bercerita tentang Dajjal:...Kemudian Allah
membangkitkan yajuj majuj yang dengan cepat turun dari
tempat-tempat yang tinggi, ketika yang terdengar dari mereka
melewati danau Thabariah mereka minum apa yang ada disitu
mereka berkata: sunguh ditempat pernah ada air. Dan
Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya dikepung, sehingga
44 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

seekor lembu bagi mereka lebih baik dari pada seratus dinar.
Kemudian Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa
kepada Allah, maka Allah mengirim ulat ketengkuk mereka
(yajuj majuj), sehingga mereka semua mati seperti matinya
satu jiwa. Setelah itu Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya
turun kebumi. Mereka tidak menemukan sejengkal pun tempat
dibumi kecuali telah dipenuhi bangakai yajuj majuj yang
berbau busuk. Maka Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya
berdoa kepada Allah, Maka Allah mengirimkan burung besar
sebesar leher unta yang kemudian membawa mereka dan
melemparkannya di tempat yang dikehendaki Allah. (Sahih
Muslim/ kitabul-Fitan wa asyrath al-saah/bab dzikr al-dajjal
/no.2937/Dar al-fikr/Beirut-Libanon/2005 M).
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW. bersabda :

Artinya: Dari Tsauban r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda:
Apabila kamu melihatnya (Imam Mahdi), maka berbaiatlah
padanya, walaupun kamu harus merangkak di atas salju,
karena beliau adalah khalifah Allah dan Al-Mahdi. (Sunan
Ibnu Majah, Kitabul Fitan, bab. Khurujil Mahdi, Jilid. 2, Hal.
1367, Darul Fikr, Hadis no. 4084, dengan sanad sahih).
Hadits di atas dengan sangat jelas menunjukan bahwa Al-
Mahdi yang dimaksud Rasulullah SAW tiada lain adalah Isa
129 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Mauud) diposisikan sebagai Qudrat Pertama (Kekuasaan
Pertama). Benih yang ditanam itu kemudian akan tumbuh
dan berkembang karena dipelihara oleh pengganti-pengganti
beliau a.s (para Khalifah) sebagai penerusnya, yang dalam
buku Al-Washiyyat para Khalifah tersebut beliau a.s
namakan sebagai Qudrat Kedua (Kekuasaan Kedua). Adapun
yang Hadhrat Masih Mauud a.s maksudkan sebagai Qudrat
Kedua adalah sebagaimana yang beliau a.s terangkan dalam
buku Al-Washiyyat tersebut dengan menyebutkan kedudukan
Hadhrat Abu Bakar r.a sebagai Khalifah (Pengganti dan
Penerus) dari Nabi Muhammad SAW setelah beliau SAW
wafat. Persis seperti itulah yang akan terjadi terhadap Jamaah
Ahmadiyyah setelah kewafatan Hadhrat Masih Mauud a.s
pada tanggal 26 Mei 1908 M di Lahore. Sebagaimana beliau
a.s bersabda:
Sebagaimana telah terjadi di waktu Hadhrat Abu Bakar
Shidiq r.a ketika Rasulullah SAW wafat, yang mana disangka
orang bukan pada waktunya, dan banyak diantara orang-
orang dusun yang bodoh menjadi murtad dan sahabat-
sahabatpun karena terlampau sedih, hampir-hampir seperti
gila rupanya, maka pada waktu itulah Allah SWT menegakan
Hadhrat Abu Bakar Shidiq r.a untuk memperlihatkan
Qudrat-Nya yang Kedua (Khilafah), dan Islam yang hampir-
hampir tumbang itu ditopangnya kembali dan janji yang
difirmankan-Nya Dia tepati, yaitu: Dia pasti akan
128 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

(khilafah) dari antara pengikutnya (yang beriman dan
setia). (HR. Tirmidzi dalam Nawadir al-Ushul, hal. 156).
25

Imam Jalaluddin Abdur-Rahman As-Suyuthi berpendapat
bahwa Al-Masih yang dijanjikan akan datang itu adalah
seorang Nabi dan Rasul yang sebenarnya. Sebagaimana
beliau berkata:


) , : (

Artinya: Maka meskipun dia (Masih Mauud) adalah
Khalifah (penerus) di kalangan umat Nabi Muhammad SAW
namun dia adalah seorang Nabi dan Rasul yang mulia
seperti keadaannya. (Hujajul Kiromah, h. 426)
PENJELASAN:
Dalam buku Al-Washiyyat Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
a.s (Masih Mauud) mengemukakan bahwa tugas kedatangan
beliau sebagai Nabi Ummati (nabi pengikut yang tidak
membawa syareat baru) ini adalah hanya sebagai Penanam
Benih dalam kedudukan tersebut beliau a.s (Hz. Masih

25
Jalaluddin As-Suyuthi, Turunnya Isa ibnu Maryam pada Akhir Zaman, hal.
105

45 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

ibnu Maryam yang di janjikan akan turun di akhir zaman yang
berkedudukan sebagai Nabiyullah dan Khalifatullah (nabi).
Nawab Shidiq Hasan Khan dalam Bukunya Hujajul Kiramah
menulis sebagai berikut :
) (

Artinya : Meskipun Al-Masih itu khalifah dalam Ummat
Muhammad SAW, dia tetap juga rasul dan nabi yang mulia
seperti keadaanya. (Hujajul Kiramah, h.426)
8

PENJELASAN :
Ada yang berpendapat mengenai Nabiyullah dalam hadits
Muslim di atas sebagai kiasan (majaz) alasannya karena Isa
Ibnu Maryam yang datang juga dalam bentuk kiasan, yakni
orang yang dalam beberapa hal memiliki banyak kesamaan
dengan Isa Ibnu Maryam dahulu, pendapat itu ternyata tidak di
dukung oleh Ilmu tata bahasa Arab ( Balaghoh ).
Di dalam Ilmu Balaghah tidak pernah kita dapati contoh gelar
Nabi bagi seorang hamba dijadikan sebagai Kiasan (Majaz)
atau diartikan lain selain arti nabi yang sebenarnya. Pada

8
Mln. Muhammad Shadiq HA, Menyingkap Keraguan Tentang Al-Masih dan
Al-Mahdi, (Parung: JAI,1993), h 70.
46 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

umumnya yang biasa diartikan sebagai Majaz atau Kiasan
dan Istiarah hanya pada gelar Nama atau Julukan (laqob)
dari seseorang, bukan pada Kedudukan, Derajat atau
Jabatan seseorang. Misalnya: Orang yang mempunyai ilmu
Nahwu yang sempurna dan yang luas itu dinamakan
Sibawaih (Miratusy-Syuruh, hal. 91). Mengapa orang yang
ahli dalam ilmu Nahwu, dijuluki Sibawaih? Karena Sibawaih
adalah seorang Alim besar yang ahli dalam ilmu Nahwu.
Jadi Nabi Isa ibnu Maryam a.s yang disabdakan oleh Nabi
Muhammad SAW akan turun di akhir zaman itu maksudnya
adalah bukan Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari bani Israel yang
sudah wafat itu, tetapi yang akan datang itu adalah Matsil dari
Nabi Isa ibnu Maryam a.s atau orang yang mempunyai
persamaan dengan Nabi Isa ibnu Maryam a.s. dan keduanya
(Isa ibnu Maryam a.s dan Matsil-nya) merupakan dua orang
Nabi dan Rasul yang benar, dalam istilah Tashawwuf
kedatangan seorang nabi dengan spirit nabi sebelumnya yang
sudah wafat disebut Buruzun Nabi, atau Zhillun Nabi. (Lihat
penjelasan tentang Nabi Buruzi)


-------oooOooo-------

127 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

a.s ini sebagai perwujudan diutusnya Rasulullah SAW yang
ke-2 kalinya di akhir zaman ini dalam bentuk Buruzi
(bayangan) beliau SAW sebagaimana yang tersirat dalam
ayat:
_>, . !l 1>l , '-l `>>'
Artinya: Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka
yang belum berhubungan dengan mereka. dan Dia-lah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs. Al-Jumuah: 3)

Di dalam kitab Misykaatul Mashaabiih di dekat perkataan:
Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti jejak kenabian,
lalu beliau terdiam terdapat tulisan: Hadits tersebut akan
terwujud pada zaman Imam Mahdi dan Isa a.s.(kitab
Misykaatul Mashaabiih, hal. 461).
Rasulullah SAW bersabda:


) (
Demi Allah yang telah mengutusku sebagai Nabi pembawa
kebenaran, sesungguhnya Isa ibnu Maryam (Masih Mauud)
dari umatku (Islam) dan ia akan mendapatkan pengganti
126 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Dari Numan bin Basyir dari Hudzaifah r.a berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Adalah masa kenabian itu ada
di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah,
kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia telah kehendaki
untuk megangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang
mengikuti jejak Kenabian (Khilafah ala minhajin Nubuwah
pertama), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah
mengangkatnya, apabila Ia telah menghendaki untuk
mengangkatnya. Kemudian adalah masa kerajaan yang
menggigit (Mulkan Adlan), adanya atas kehendak Allah.
Kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia telah
menghendaki untuk megangkatnya. Kemudian adalah masa
kerajaan yang sombong (Mulkan Jabariyyah) adanya atas
kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Ia
telah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian akan
ada masa Khilafah yang mengikuti jejak Kenabian (Khilafah
ala minhajin Nubuwah kedua). Kemudian Beliau SAW
diam.
24

Khilafah Ala Minhajin Nubuwah kedua ini sudah tergenapi
dengan berdirinya Khilafah Islam Ahmadiyah yang didirikan
oleh Imam Mahdi a.s (Al-Masih Al-Mauud a.s). atas
petunjuk dan perintah dari Allah SWT dan kedatangan beliau

24
HR.Ahmad dan Baihaqi, Misykatul Mashaabih: bab Al-Indzar wa Tahdzir,
Al-Maktabah Ar-Rahimiyah, Delhi, India, hal. 461/Musnad Ahmad bin
Hambal, juz. 4, hal. 273.
47 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB V
WAHYU ALLAH KEPADA HADHRAT MASIH MAUUD
a.s

1. Bukti Hadhrat Masih Mauud a.s Sebagai Nabi dan
Rasul
Sebagaimana kita ketahui di dalam Hadis Shahih Muslim
disebutkan bahwa Nabi Isa yang akan datang itu akan
mendapatkan wahyu dari Allah SWT, yaitu:

.....:

... ) (
Artinya: Dari Nawas bin Saman berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda: .....Setelah itu Isa ibnu Maryam didatangi
suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari kejahatan dajjal, lalu
beliau a.s mengusap wajah mereka dan mengatakan tentang
derajat mereka disurga,ketika beliau a.s dalam keadaan
demikian tiba-tiba Allah memberikan wahyu kepada Isa
sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hambaku di
48 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

gunung Thur.. (Sahih Muslim/kitab Al-fitan wa asyrath al-
saah/bab dzikr al-dajjal /no.2937/Dar al-fikr/Beirut-
Libanon/2005 M).
Hadhrat Imam Jalaluddin As-Sayuthi telah menulis dalam
kitabnya: Al-Ilam sebagai berikut:


Artinya: Dan sungguh sesudah turunnya Isa, wahyu hakiki
akan diwahyukan oleh Allah kepadanya dengan perantaraan
Jibril.
Hadhrat Imam Abdul Wahhab Syarani, berkata bahwa:


Artinya: Bahwasannya, pada akhir zaman akan diwahyukan
kepada Sayyid Isa a.s menurut syariat Muhammad SAW
dengan perantaraan Jibril. (Al-Mizan, Juz I, hal. 46/Solusi
Hukum Islam Nahdlatul Ulama, 2007, hal. 49).
Jadi menurut hadits diatas menerangkan bahwa turunnya
wahyu kepada Nabi Isa alaihis salam adalah shahih dan
dibenarkan oleh para imam Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah, akan
tetapi para Imam itu telah menjelaskan bahwa wahyu yang
akan turun kepadanya nanti tidak akan mengandung syariat
125 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB IX
WASHIYAT PENTING HADHRAT MASIH MAUUD a.s


A. Khilafah Sebagai Qudrat Kedua

Nubuwatan Nabi Muhammad SAW, empat belas abad yang
lalu tentang kedatangan Nabiyullah Isa ibnu Maryam yang
kedua kalinya (Masih Mauud), telah sempurna (zhahir)
dengan diutusnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s sebagai
Imam Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan. Begitupula
Rasulullah SAW menubuatkan akan adanya khilafah (Qudrat
kedua) dari antara para pengikutnya yang setia yang akan
meneruskan perjuangan Masih Mauud (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad a.s) setelah kewafatannya. Hal ini terbukti
ketika Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s wafat, maka Allah
SWT melalui tangan-tangan-Nya yang tersembunyi telah
mengangkat Mln. Al-Haj Hakim Nuruddin r.a sebagai
Khalifah yang pertama dalam silsilah Jamaah Ahmadiyah,
dan sekarang dalam Jamaah Ahmadiyah sudah ada Khalifah
yang ke-5, yang juga merupakan keturunan keempat dari
Hadhrat Masih Mauud (Mirza Ghulam Ahmad a.s.) yang
bernama Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. Sebagaimana
yang telah dinubuwatkan oleh Rasulullah SAW, yakni:
124 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

karunia kenabian dengan perantaraan Nabi Muhammad
SAW, hanya muslim yang benar dan pengikut Nabi
Muhammad SAW saja yang bisa mendapat pangkat nabi
itu. (Mln. Muhammad Ali, Ahmad The Promised
Messiah)
Semua pernyataan yang dikemukakan oleh Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad a.s sebelum tahun 1901 bukanlah
maksudnya bahwa beliau a.s itu bukan seorang Nabi yang
benar, tetapi hanya menjelaskan tentang ijtihad dan
pendapat beliau mengenai arti Kenabian sebelum tahun
1901 dan perubahan tentang pemahaman beliau a.s
sebelumnya terhadap arti kenabian. Tetapi sesudah tahun
1901, beliau a.s mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru
tentang arti kenabian melalui wahyu-wahyu dari Allah
SWT. Buku Ek Ghalati Ka Izalah adalah kunci untuk
memahami pendirian dan pendapat beliau a.s mengenai
arti kenabian yang sebenarnya.


--------ooOOoo--------




49 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

baru. Artinya dengan kata lain bahwa nanti Allah Taala akan
menurunkan wahyu kepada Al-Masih Al-Mauud (Nabiyullah
Isa) yaitu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s pendiri Jamaah
Ahmadiyah melalui Malaikat Jibril. Adapun bukti bahwa
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s (Masih Mauud) telah
menerima wahyu kenabian adalah berdasarkan wahyu Allah
SWT yang diterimanya, karena dalam wahyu-wahyu-Nya
beliau sering kali disebut nabi dan rasul. Diantara wahyu-
wahyu yang diterimanya adalah sebagai berikut :
1.1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s Sebagai Nabi yang
Benar
Beliau as. bersabda:


Artinya: Demi Allah, Sesungguhnya aku ini adalah
seorang yang benar dan aku bukanlah termasuk
golongan orang-orang yang membuat kedustaan .
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam Tuhfah Baghdad,
hal. 15)
1.2. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s Dipanggil Nabi
dan Rasul dalam Wahyu-wahyu-Nya
50 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .



Artinya: Sesungguhnya Allah telah menamakan Nabi
kepada saya melalui wahyu-Nya, demikian juga Allah
telah menamakan aku nabi sebelum (datangnya wahyu)
ini melalui sabda Rasul kita Al-Mushthafa (Muhammad
SAW) (Al-Istifta, BabAwwal, hal. 21)


Artinya: Pahlawan Allah dalam pakaian nabi-nabi.
(Barahin Ahmadiyah, h.504/ Ek Ghalathi Ka Izalah,
1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 11)

Artinya: Di dunia telah datang seorang Nadzir
(nabi).(Barahin Ahmadiyah, hal.557/ Ek Ghalathi Ka
Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 11)

Artinya: Di dunia ini telah datang seorang nabi.
(Barahin Ahmadiyah, hal.557/ Ek Ghalathi Ka Izalah, hal.
11)
123 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

nabi yang muqaddas. Begitu juga dalam surat kabar yang
bernama Badhar tanggal 9 Januari 1913 ia menulis
bahwa: Ahmad nabiyullah dan murid-muridnya akan
menang di seluruh dunia.(Al-Hakam, 1905)
7) Dr. Yaqub Beg telah menulis dalam surat kabar Al-
Hakam tanggal 13 Januari 1906 bahwa di zaman ini
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s lah Basyar
Rasul(seorang rasul). (Al-Hakam, 1906)
8) Di zaman Mushlih Mauud r.a (Al-Haj Hadhrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad) masih hidup, Mln.
Muhammad Ali menulis brochure dalam bahasa Inggris
yang bernama Ahmad The Promised Messiah pada
halaman 25 dia menulis sebagai berikut:
This Movement helds that the holy prophet is the seal of
prophets and no other prophet can appear after him axcept
one who is spiritually his disciple who receives the gift of
prophet through him. It is onlya true moslem who walks in
the footsteps of the holy prophet that can become a
prophet.
Jamaat ini mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah cap untuk semua nabi-nabi, dan tidak akan datang
seorang nabipun sesudahnya, melainkan orang yang
menjadi muridnya dalam ruhani. Dia akan mendapat
122 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

4) Dalam surat kabar Pegham Sullah tanggal 16 Oktober
1913, ia menulis bahwa tiap-tiap orang yang berhubungan
dengan surat kabar tersebut berpendirian seperti tersebut
dibawah ini:
Kami (Muhammad Ali dan lain-lainya) di muka Tuhan
yang mengetahui rahasia-rahasia hati berkata dengan
jelas bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad itu adalah
seorang Nabi dan Rasul untuk zaman ini dan kami
percaya, bahwa dari beliau kami bisa mendapat najat
(keselamatan) dan terhadap apa-apa yang Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad a.s terangkan tentang pangkatnya dan
kalau ada orang yang menambah atau mengurangi, maka
imannya akan rusak.
5) Dalam surat kabar Pegham Sullah tanggal 7 September
1913, Mln. Muhammad Ali berkata dengan sumpah
bahwa:
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s adalah Masih Mauud
dan Mahdi Mauud serta rasul yang benar dari Allah SWT
yang diturunkan pada zaman ini untuk memberi
petunjuk.
6) Khawaja Kamaluddin dalam Al-Hakam tanggal 30
September 1905 telah menulis bahwa Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad a.s itu adalah seorang nabi Allah dan
51 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Allah SWT memberikan Wahyu:
%! `&! !, _ _>' L`l ls
_l .&# l :l _

Artinya: Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar (Islam) agar
dia memenangkannya di atas segala agama-agama
meskipun orang musyrik membenci. (Haqiqatul Wahyi,
hal.71 / Ek Ghalathi Ka Izalah, hal. 10)
1.3. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Diangkat Allah
Sebagai Rasul melalui Wahyu-Wahyu-Nya.
Allah SWT memberi wahyu kepada beliau a.s:


Artinya: Kami telah mengutus Ahmad kepada kaumnya,
tetapi mereka berpaling dan berkata: Ia seorang
pendusta dan jahat. (Haqiqatul Wahyi, hal. 266-271/
Arbain, no.3, hal. 32/ Tadzkirah, hal. 353)

52 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: Dan katakanlah! (Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad), Wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasul
Allah kepada kalian semua.(Al-Isytihar Miyarul Ahyar,
25 Mei 1900, hal. 3).


Artinya: Sesungguhnya Aku (Allah) yang mengutusmu
kepada kaum yang berbuat kerusakan. (Tadzkirah, hal.
279)


Artinya: Sungguh saya diutus dari Tuhannya para
hamba. (Tuhfah-e-Baghdad, hal.11)

Artinya: Hai Ahmad, Engkau telah dijadikan sebagai
rasul. (Tadzkirah, hal. 493)

Artinya: Musuh akan berkata: Engkau bukanlah
Rasul.(Arbain, no.3, hal.32)
2. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Haqiqi
121 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Kita adalah para pembantu yang paling dahulu bagi Al-
Masih yang dijanjikan. Kita beriman bahwa yang mulia
adalah seorang rasul Allah yang sebenarnya dan yang
haq dan diutus untuk mengarahkan dan memberi petunjuk
kepada manusia di zaman ini. Sebagaimana kita juga
beriman bahwa tidak ada keselamatan, melainkan dengan
mengikutinya. (Surat kabar, Pegham Sullah, 7 September
1913)
Dan dibawah sumpah pernyataan diatas ini telah ditanda
tangani oleh orang-orang yang berhubungan dengan
Pegham Sullah pada waktu itu. (Pegham Sullah, 1913)
3) Dalam Review of Religion, Mln. Muhammad Ali juga
menulis tentang keyakinannya bahwa Al-Masih dan Al-
Mahdi yang ditunggu-tunggu itu adalah seorang Nabi dan
Rasul Allah yang benar. Sebagaimana pernyataannya:
Kita yakin bahwa Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang
dijanjikan dan Al-Mahdi yang ditunggu-tungu. Dan dia
adalah Rasul Allah dan Nabi-Nya. Lalu ia diposisikan
pada suatu kedududkan dan manzilah yang dijelaskan
bagi dirinya. Sebagaimana kita beriman bahwa tidak ada
keselamatan bagi orang yang tidak beriman kepadanya.
(Review of Religion, jilid. XI, nomor 7, hlm. 248)
120 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Nubuwatan ayat ini telah tergenapi juga di masa Hadhrat
Masih Mauud a.s. sebab ketika beliau mendakwakan diri
sebagai Al-Masih yang dijanjikan terjadi kehebohan yang
sangat dahsyat dikalangan umat Islam ataupun dikalangan
non muslim.
B. Pengakuan Jujur Maulvi Muhammad Ali Terhadap
Kenabian Hadhrat Masih Mauud a.s
Berikut ini adalah Fakta sejarah tentang pengakuan Jujur
Mln. Muhammad Ali terhadap kenabian Hadhrat Masih
Mauud (Mirza Ghulam Ahmad a.s.):
1) Pada tahun 1904 dalam perkara seorang yang bernama
Kamaruddin dari Jehlum ketika dimuka Pengadilan
Gurdaspur, Mln. Muhammad Ali berkata dengan sumpah
bahwa:
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad itu telah mendakwahkan
kenabian. Dan tiap-tiap orang yang ingkar kepadanya
adalah orang yang kadzib (pendusta), sebagaimana orang
Kristen tidak percaya kepada Rasulullah SAW adalah
kadzib.
2) Mln. Muhammad Ali, mempublikasikan suatu makalah
berkenaan dengan keyakinannya terhadap kenabian
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, dengan bersumpah
beliau berkata sebagai berikut:
53 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Beliau a.s bersabda:

Artinya: Aku dinamakan nabi oleh Allah SWT atas


jalan Majazi bukan atas jalan Haqiqi . (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Tatimmah Haqiqotul Wahyi, hal. 25 / Al-
Istifta, Bab. Dzikrul Mubahalah, hal. 86)

Apa itu Kenabian Haqiqi?

Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) itu harus dipahami
dalam2 (dua) Pengertian, yaitu:

2.1. Kenabian Haqiqi Menurut Etimologi
Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) menurut etimologi
atau bahasa adalah artinya Kenabian (Nabi) yang benar
bukan Nabi Palsu atau bukan Nabi Bohongan (nabi-
nabian) sebagaimana yang dipahami oleh golongan
Ahmadiyah Lahore. Karena kata Haqiqi itu adalah Isim
sifat, sedang Masdar dari kata Haqiqi adalah Haq yang
artinya Benar.

54 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Kata-kata Haqiqi Nabi yang dikatakan oleh Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad (Muslih Mauud) harus
difahami secara etimologi atau lughowi atau bahasa, bukan
secara istilah atau terminologi. Sebagaimana kita sering
mendengar sebutan Islam Haqiqi, itu artinya Islam yang
benar secara bahasa. Jadi perkataan Haqiqi Nabi tersebut
maksudnya adalah Nabi yang benar. Dan perkataan
Haqiqi Nabi yang disampaikan oleh Muslih Mauud itu,
merupakan bantahan beliau ra. atas tuduhan dari para
ulama yang memusuhi dan mengatakan bahwa Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s adalah bukan Imam Mahdi yang
dijanjikan oleh Rasulullah SAW dan seorang Nabi Palsu
(nabi yang tidak benar).

Jadi perkataan dari Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud
Ahmad (Mushlih Mauud r.a) sebagaimana yang dikutip
oleh Gerakan Ahmadiyah Lahore ( GAI), bahwa beliau r.a
berkata: aya percaya bahwa Masih Mauuda.s (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad) adalah seorang Haqiqi Nabi
(kitab Haqiqotun-Nubuwah, Maret 1915, hlm. 8, 133 dan
172-174).
9
Perkataan tersebut maksudnya Haqiqi Nabi
dalam arti Lughowi atau Bahasa saja yakni bahwa
Hadhrat Masih Mauud a.s adalah Nabi yang benar, bukan

9
Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, PB GAI, 1409 H-1988 M,
Hal.16
119 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

menyangkal aku tiga kali. (Mat.26:34). Begitu pula di
zaman Masih Mauud a.s juga ada beberapa pengikut beliau
yang mengingkari kenabian dan kerasulannya karena takut
difatwakan sesat oleh majelis ulama. Rupanya fatwa ulama
lebih mereka takuti daripada hukum Tuhan. Dan kita
mengetahui sejarah berulang dengan sendirinya.
Pengingkaran terhadap kenabian dan kerasulan Hadhrat
Masih Mauud a.s. dari beberapa orang murid beliau menjadi
satu fakta lagi, bahwa Isa Ibnu Maryam dan Matsil Isa
memiliki banyak kemiripan. Itulah sebabnya Hadits-hadits
Nabi Muhammad SAW. berkenaan dengan janji kedatangan
juru selamat beliau di akhir Zaman merujuk kepada satu kata
kunci Wa Laa Mahdiyyu illa Isa ibn Maryam Tetapi yang
datang bukanlah Isa ibnu Maryam yang dahulu di utus kepada
kaum Bani Israil, melainkan seseorang dari Ummat
Muhammad SAW. sendiri yang memiliki banyak kemiripan
dengan Isa Israili, terhadap hal ini Allah SWT berfirman :
!l ,. _ . | ,` .
Artinya: Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan
perumpamnaan tiba-tiba kaummu hingar bingar karenanya.
(Qs. Az-Zukhruf : 57).
118 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB VIII
NUBUWATAN HADHRAT MASIH MAUUD a.s
TENTANG SEORANG SAHABAT YANG MENGINGKARI
KENABIANNYA

A. Nabi Isa a.s Pernah Disangkal Oleh Murid-
muridnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di zaman Yesus (Nabi Isa
a.s) ada beberapa murid-muridnya dikarenakan kelemahan
iman dan ketidak jujurannya terhadap keyakinannya sehingga
mereka tega mengingkari Yesus sebagai sahabat dan gurunya
yang diangkat oleh Allah sebagai Nabi dan Rasul,
dikarenakan takut akan ditangkap oleh Pilatus, oleh karena
Imam besar Yahudi (Kayaphas/Caiphas) telah memfatwakan
Yesus sebagai Nabi palsu, anak zina dan dituduh penentang
kerajaan Romawi, berdasarkan pengakuannya sebagai raja
orang Yahudi, yang oleh mereka dianggap bisa
membahayakan kerajaan Romawi, padahal kerajaan Yesus
bukan dari dunia ini (kerajaan Yesus adalah kerajaan
Ruhani/spiritual) (Yoh.18:33-36). Yang dalam bahasa agama
kerajaan Ruhani adalah Kenabian dan Kerasulan (maksudnya
beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul Allah). Sebagaimana
Yesus meramalkan tentang muridnya bahwa: Yesus berkata
kepadanya: Sebelum ayam berkokok, engkau telah
55 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Haqiqi Nabi dalam arti Istilah (Terminologi). (lihat Arti
Nabi Haqiqi Menurut Istilah)

Kata Haqiqi Nabi yang dikatakan oleh Muslih Mauud
r.a itu maksudnya adalah bahwa Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad as, adalah Al-Masih dan Al-Mahdi yang
disabdakan oleh Rasulullah SAW itu dan beliau a.s juga
seorang Rasul dan Nabi yang benar, yang dalam bahasa
Arab disebut Haqiqi Nabi. Sebagaimana yang disabdakan
oleh Nabi Muhammad SAW bahwa Isa ibnu Maryam
kedua atau Al-Masih Al-Mauud yang akan datang dari
umat Islam itu adalah seorang Nabi yang benar (nabi
Haqiqi). Bukan Nabi Palsu atau Nabi-nabian,
sebagaimana yang dipahami oleh saudara kita dari
Gerakan Ahmadiyah Lahore (GAI) dan sekaligus sebagai
bantahan terhadap tuduhan bahwa beliau a.s adalah Nabi
Palsu dan juga bukan Al-Masih dan Al-Mahdi yang
dijanjikan. Dalam hal ini Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
a.s sendiri bersabda:

Artinya: Tidak ada perkataan yang dibuat-buat. Bahkan


aku datang dengan benar (bil-Haq), dan Sungguh aku
56 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

telah diutus sebagai seorang rasul yang benar, tetapi
sayang kalian tidak mengenalinya . (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Al-Istifta, hal. 46 / Tuhfatu Baghdad,
hal.11)
Beliau a.s bersabda:


Demi Allah, sesungguhnya aku adalah seorang (nabi dan
rasul) yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-
orang membuat-buat kebohongan. (Tuhfah Baghdad,
hal. 15)
Hadhrat Mirza Basyiruddin r.a (Mushlih Mauud)
meyakini bahwa kedudukan dari Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s adalah sebagai Nabi Ummati atau Zhilli (Nabi
Pengikut dan Nabi yang berada dalam bayangan syariat
Nabi Muhammad SAW). Sebagaimana dalam buku
Dawatul Amir, beliau r.a berkata:
Sebenarnya di dalam Nubuwatan-nubuwatan itu
diberitahukan tentang seorang utusan Ummati dari
Rasulullah SAW, agar dengan perantaraannya kebenaran
Rasulullah SAW akan dikukuhkan dan segala agama akan
berkumpul di bawah naungan beliau SAW. ternyata semua
Nubuwatan itu telah menjadi sempurna dengan
117 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: ....Dan tidaklah Kami jadikan kiblat yang
kepadanya dahulu engkau berkiblat, melainkan supaya
Kami mengetahui orang-orang yang mengikuti Rasul dari
orang-orang yang berpaling membelakangi (iman). Dan
sesungguhnya hal ini sangat berat, kecuali bagi orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu, sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap manusia.(Qs. Al-
Baqarah: 143).
Peristiwa di masa Nabi Muhammad SAW hampir sama
dengan yang terjadi pada pengikut Hadhrat Masih Mauud
a.s. Perubahan pendapat dan pendirian dari Hadhrat Masih
Mauud a.s tentang masih terbukanya pintu kenabian setelah
Nabi Muhammad SAW dan pendakwaan dirinya sebagai
Nabi Ummati (nabi yang tidak membawa syariat) di zaman
ini, merupakan batu ujian bagi para pengikut beliau a.s
untuk mengetahui siapa-siapa dari antara pengikutnya yang
benar-benar beriman kepada Masih Mauud a.s ini dengan
seluruh ajaran dan pendapatnya serta tentang kenabiannya
dan untuk mengetahui siapa-siapa dari pengikutmya yang
berpura-pura beriman dan berpaling dari keimanannya ?.

--------ooOOoo--------

116 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kebiasaan lama sewaktu di Makkah Nabi Muhammad SAW
selalu menghadapkan wajahnya ke Baitul Muqaddas di
Yerusalem yang merupakan kiblat para nabi dari Bani Israel.
Ketika di Madinah pun beliau SAW tetap menghadapkan
kiblatnya ke Yerusalem. Tetapi beberapa bulan setelah
Rasulullah SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan
diperintahkan supaya merubah kiblat dan menghadapkan
wajah beliau ke arah Kabah. Melihat perubahan arah kiblat
tersebut membuat orang-orang Yahudi menjadi marah dan
mencela Rasulullah SAW. dan mereka berusaha dengan
berbagai macam cara untuk mengembalikan arah kiblat kaum
muslimin ke Baitul Muqaddas di Yerusalem. Bahkan mereka
(orang-orang Yahudi) dengan tipu muslihatnya mengatakan
kepada Rasulullah SAW bahwa mereka akan mau jadi
pengikutnya jika Nabi Muhammad SAW mau kembali ke
kiblat semula (Baitul Muqaddas). Tetapi dalam hal ini Allah
SWT mempunyai maksud lain dengan adanya perubahan
kiblat tersebut. Sebagaimana firman-Nya:
! !l-> '#,1l _.l !,l. | l-l _ _,. l _
l1 ls ,1s | l ,,>l | ls _%! < !
l < _.`l >| | < _!l!, ',l '>

57 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

perantaraan wujud beliau (Pendiri Jamaah Ahmadiyah)
dan bagi orang-orang Kristen dan Yahudi, beliau a.s
menjadi Al-Masih, bagi orang-orang Zoroaster, beliau
menjadi Masiodarbahmi, dan bagi orang-orang Hindu,
beliau menjadi Krisna, agar kebenaran beliau terbukti
bagi pengikut segala agama dari (menurut keterangan)
Kitab-kitab suci mereka sendiri. Dan kemudian dengan
perantaraan beliau a.s kebenaran agama Islam diketahui
oleh mereka, lalu mereka dijaring dan masuk ke dalam
lingkungan orang-orang yang menjadi pengikut
Rasulullah SAW.
10

Lalu beliau r.a juga berkata dalam Dawatul Amir, sebagai
berikut:
Jelas kita mengetahui dari banyak ayat pada tempat lain
juga di dalam Al-Quran, bahwa bagi umat ini masih
terbuka pintu kenabian yang merupakan Bayangan atau
Zhill kenabian Rasulullah SAW, dan untuk menyebarkan
kenabian Nabi Muhammad SAW. Kenabian beliau a.s
diperoleh karena penghambaan (Fana fir Rasul) dan
ketaatan kepada Rasulullah SAW.
11



10
Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Dawatul Amir, 2006, hal. 64
11
Ibid, hal. 55
58 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

PENJELASAN:
Sebagaimana kita ketahui, bahwa di kalangan umat Islam
terdapat satu ramalan dari Nabi Muhammad SAW tentang
akan turunnya Nabi Isa ibnu Maryam a.s yang kedua.
Begitu pula di kalangan kaum Bani Israel telah diramalkan
tentang turunya Nabi Ilyas a.s yang kedua. Ada
persamaan kejadian antara Nabi Ilyas a.s dengan Nabi Isa
ibnu Maryam a.s. Dalam Bible Nabi Ilyas a.s dikatakan
bahwa: Maka demikianlah peri Elia naik ke Surga dalam
Guruh (angin badai).(kitab Raja-raja II, 2:11).
Maksudnya Bible mengatakan bahwa Peri Elia (Nabi Ilyas
a.s) dianggap telah naik ke Surga atau langit dengan tubuh
kasarnya oleh umat Yahudi. Begitu pula tentang Nabi Isa
Ibnu Maryam a.s,umat Islampada umumnya telah
menganggap bahwa Nabi Isa ibnu Maryam a.s telah
diangkat ke langit oleh Tuhan untuk diselamatkan dari
tiang Salib. Sebagaimana Al-Quran menceritakan:

Artinya:Dan mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami
Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul
Allah , padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi disamarkan kepada mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-
raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak
115 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s secara pribadi juga
berpendapat bahwa Nabi Isa ibnu Maryam a.s telah naik dan
masih hidup di langit. Bahkan pendapat kenaikan dan masih
hidupnya Nabi Isa a.s di langit, beliau a.s tuliskan di
beberapa tempat dalam karya besar pertama beliau a.s yakni
Barahin Ahmadiyah (1884). Tetapi pada akhir tahun 1890
beliau a,s mendapat ilham dan wahyu dari Allah SWT bahwa
Nabi Isa a.s yang diyakini masih hidup di langit, ternyata
telah wafat. Setelah beliau a.s menerima wahyu tersebut, lalu
beliau a.s meralat pendapatnya dalam buku beliau yang
lainnya yakni Ayyam-e-Sulh (1899) dan Kisyti Nuh (1902).
Dan pada tahun 1898 beliau memperoleh informasi bahwa
kuburan Nabi Isa a.s ada di Srinagar, Kasymir, India.
Perubahan pendapat inilah kalau menurut ulama fiqh disebut
dengan istilah Qaul Jadid (pendapat baru)

B. Perubahan Terhadap Suatu Pendapat Merupakan
Hal Biasa
Para Imam-pun terbiasa merubah pendapatnya yang lama
dengan pendapatnya yang baru yang lebih benar dan tepat
yang biasa dikenal dengan istilah Qaul Qadim dan Qaul
Jadid. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah
merubah pendiriannya tentang arah kiblat. Sesuai dengan
114 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

perkataan:Man Nestam rasul wa niya wurdah am kitab
(aku bukanlah nabi dan tidak membawa kitab), maksudnya
hanya bahwa aku ini bukanlah rasul dan nabi yang
membawa syariat.
22

Beliau a.s bersabda:
Jika ada orang yang marah, karena wahyu yang turun
kepadaku ada yang menerangkan bahwa aku ini Nabi dan
Rasul maka hal ini menunjukan kebodohannya sendiri,
sebab kenabian dan kerasulan ini tidak kan merusak
khaatam(cap) Allah Taala.
23

PENJELASAN:
Pendirian dan pendapat baru tentang adanya Kenabian
Ummati (nabi pengikut) yang tidak membawa syariat ini,
beliau a.s anut sejak tahun 1901 setelah mendapatkan ilmu
dan pelajaran baru dari Allah SWT melalui wahyu dan ilham-
ilhamnya sampai beliau a.s meninggal tahun 1908. Tentang
perubahan pendapat dan pendirian ini pernah juga dilakukan
oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s sebelum mendapat
petunjuk dari Allah SWT melalui Wahyu-Nya. Pada
mulanya, seperti kebanyakan kaum muslimin lainnya,

22
Ibid, h. 19-20.
23
Ibid, h. 21.

59 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

mempunyai keyakinan tentang pembunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin
bahwa mereka telah membunuhnya. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa kepada-Nya
dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Qs. An-Nisa: 157-158)

Menurut umat Yahudi bahwa Nabi Ilyas a.s (Elia) telah
diangkat ke langit dengan tubuh kasarnya dan diramalkan
nanti akan turun lagi ke bumi. Begitu pula menurut umat
Islam pada umumnya menganggap bahwa Nabi Isa ibnu
Maryam a.s telah diangkat ke langit dengan tubuh
kasarnya dan nanti di akhir zaman akan turun lagi ke bumi.
Padahal kedua nabi tersebut (Nabi Elia dan Nabi Isa yang
kedua) telah turun secara ruhani (spirit). Nabi Ilyas a.s atau
Elia kedua telah turun dalam wujud Nabi Yahya a.s atau
menurut Bible disebut Yahya Pembaptis.
12
(Luk 1:17).

12
Pembaptis artinya Proses Inisiasi atau masuknya seseorang ke dalam Jemaat
Tuhan. Dalam agama Islam Baptis atau Pembaptis itu hampir sama dengan
Baiat atau orang yang mengambil baiat. Sedangkan Baiat sendiri artinya
proses masuknya seseorang ke dalam Jamah Ilahi dan perintah Baiat ini hanya
diperintahkan kepada seorang Nabi (Khalifatullah) atau Khalifah penggantinya.
Oleh karena itu Nabi Yahya a.s (Yahya Pembaptis) hampir sama dengan
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Masih dan Mahdi Mauud) yang sama-sama
Pengambil Baiat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Apabila kalian
melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-Baiat-lah (masuklah), walaupun harus
merangkak di gunung Salju, karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-
Mahdi.(Shahih Ibnu Majah, J. 2, Hadits no. 4084)
60 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Sedangkan Nabi Isa ibnu Maryam yang kedua sebenarnya
telah turun dalam wujud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
a.s yang bergelar Al-Masih Al-Mauud dan Al-Mahdi
Al-Mahud.

Oleh karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa Nabi Ilyas
a.s (Elia kedua) yang diramalkan oleh Bible akan turun
ternyata telah turun dalam wujud Nabi Yahya a.s (Yahya
Pembaptis). Sedangkan Nabi Isa ibnu Maryam a.s yang
diramalkan oleh Hadits akan turun, ternyata sekarang
telah turun dalam wujud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
a.s (Imam Mahdi dan Masih Mauud a.s) yang tentunya
beliau a.s berpangkat Nabi, sebagaimana Yahya a.s yang
berpangkat Nabi pula. Dan pada zamannya kedatangan
keduanya juga sama-sama tidak dikenal oleh umatnya.
(Mat. 17: 12-13)

2.2. Kenabian Haqiqi Menurut Terminologi.
Arti Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) yang
dinyatakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah
maksudnya Kenabian Haqiqi menurut Terminologi atau
Istilah, yaitu maksudnya Kenabian yang membawa
syareat baru (Nabi Tasyrii), gama baru, syahadat baru


113 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Mengenai pendirian Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s yang
menyatakan bahwa beliau tidak pernah mendakwakan diri
sebagai nabi dan rasul, maksud pernyataan beliau a.s tersebut
adalah pendakwahan sebagai Nabi Mustaqil dan Nabi yang
membawa syariat baru. Pernyataan kenabian macam inilah
yang beliau ingkari dan tidak pernah beliau a.s dakwahkan.
Tetapi tentang pendakwaan sebagai Nabi Ummati yang tidak
membawa syariat, hal itu tidak pernah beliau ingkari
sedikitpun. Sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s sendiri
bersabda :
Dan bilamanapun atau dimanapun aku telah mengingkari
panggilan Nabi atau Rasul maka hal itu adalah dengan
makna bahwa aku bukanlah (nabi atau rasul) yang Mustaqil
yang membawa syariat baru dan menjadi nabi yang berdiri
sendiri, melainkan dengan makna bahwa aku ini menerima
karunia-karunia keruhanian dari Nabi Muhammad
Rasulullah SAW, karena aku mentaati beliau SAW serta
dianugerahi nama dari Yang Mulia Nabi Muhammad SAW.
maka karena itu aku menerima ilmu-ilmu ghaib dari Allah
SWT. Dengan demikian memang aku adalah Rasul dan Nabi
tetapi tidak membawa syariat baru. nabi dengan arti
semacam ini tidak pernah aku ingkari, malah dengan makna
inilah Allah Taala selalu memanggilku Nabi dan Rasul. Jadi
sekarang ini juga aku tidak mengingkari kerasulan dan
kenabianku secara makna yang aku sebutkan di atas. Adapun
112 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


Kalau kita tidak mempercayai kedatangan Nabi sesudah
Nabi Muhammad SAW menurut makna (bahwa dia akan
bernubuwat dan menyampaikan khabar-khabar ghaib yang
akan terjadi), maka hal itu berarti umat Muhammad SAW
tidak akan lagi memperoleh Mukallamah dan Mukhathabah
Ilahiyah (bercakap-cakap dan menerima sabda-sabda Allah
SWT). Karena orang yang menjadi perantara terlahirnya
khabar-khabar ghaib dari Allah SWT menurut ayat:
Liyuzhhiru ala Ghaibihi, sudah tentu dia akan disebut
Nabi. Demikian pula seorang nabi yang diutus oleh Allah
SWT akan kita sebut sebagai Rasul. Hanya ada sedikit
perbedaan yaitu sesudah Nabi kita Muhammad SAW
sampai hari kiyamat tidak ada lagi nabi yang membawa
syariat baru atau tidak akan ada yang dapat pangkat
kenabian jika tidak dengan perantaraan yang mulia Nabi
Muhammad SAW atau lebih dahulu harus melalui keadaan
Fana fir Rasul sehingga dia di langit disebut Muhammad
dan Ahmad. Barangsiapa yang mendakwahkan menjadi
nabi dan tidak memenuhi syarat-syarat ini (fana fir rasul dan
pengikutan yang sempurna) maka teranglah dia menjadi
kafir.
21


21
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Opcit, hal. 15
61 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dan kitab suci baru serta Kenabian Mustaqil (tidak
terikat dengan syareat kenabian sebelumnya)
Tentang arti dari Istilah Kenabian Haqiqi tersebut,
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:

Nabi yang membawa agama baru, kitab suci baru,
kalimah syahadat baru, dan Mustaqil yakni kenabian yang
terpisah dari Islam dan Nabi Muhammad SAW. jika ia
datang maka kedatangan-nya juga akan merusak Segel
Khataman-Nabiyyin Nabi Muhammad SAW.
13


Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatmaul
Anbiya, Allah SWT tidak sekali-kali akan mengutus
Seorang Rasul yang membawa Syariat (agama)
dengan perantaraan malaikat Jibril. Karena ini akan
menghilangkan tanda keagungan kehormatan Nabi
Muhammad SAW dan bertentangan dengan Islam.
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Izalah Auham, hal.557)
Beliau a.s bersabda:
Artinya:Sungguh saya diberikan kemuliaan ini lantaran
mengikuti Sayyidina Muhammad SAW dengan sempurna.

13
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Opcit, h.30-31dan dalam Mahzarnamah,
Penjelasan Akidah Jemaat Ahmadiyah, Islam International Publikacations
2002 : 85-89.
62 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Seandainya aku bukan umatnya Rasulullah SAW dan tidak
mengikuti beliau, maka sekiranya ada amal-amalku
besarnya seperti sejumlah gunung-gunung, namun
demikian sekali-kali aku tidak akan mendapat kehormatan
mukallamah mukhatabah itu. Sebab, pada waktu
sekarang, kecuali kenabian Muhammad, semua kenabian
sudah tertutup. Nabi yang membawa syariat tidak
mungkin dapat datang lagi, akan tetapi nabi yang tidak
membawa syariat adalah mungkin bisa datang, namun
syaratnya ialah ia harus menjadi umat beliau SAW lebih
dahulu (jika datang seorang nabi harusdari umat Nabi
Muhammad saw) bukan dari umat lain. (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Tajalli Ilahiyat, hal. 38-39/Ruhani
Khazain, jld.XX, Additional Nazir Isyaat London 1984,
hal. 411-412)

Artinya: Masih banyak lagi kata-kata Nabi dan Rasul
yang berhubungan dengan hamba ini (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad). Akan tetapi banyak orang salah paham
dan mereka mengira bahwa hamba ini mendakwahkan
Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) dan Risalah yang
lazim disebut Shohib-i-Syariat atau Pembawa Syariat
(nabi tasyrii). Akan tetapi kata Nabi dan Rasul disini
hanya demikian artinya yakni pembawa kabar ghaib dan
orang yang menyampaikan berita tentang rahasia
111 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

tulis pada tanggal 5 Nopember 1901, dan dalam bahasa
Indonesia diterbitkan pada tahun 1978 dengan judul :
Memperbaiki suatu kesalahan. Di dalam buku tersebut
beliau a.s menyatakan dengan tegas dan pasti bahwa beliau
adalah seorang Nabi Ummati yang tidak membawa syariat
baru (nabi pengikut syariat Nabi Muhammad SAW) yang
benar. Sebagaimana beliau a.s bersabda:
Sungguh saya diberikan kemuliaan ini lantaran mengikuti
Sayyidina Muhammad SAW dengan sempurna. Seandainya
aku bukan umatnya Rasulullah SAW dan tidak mengikuti
beliau, maka sekiranya ada amal-amalku besarnya seperti
sejumlah gunung-gunung, namun demikian sekali-kali aku
tidak akan mendapat kehormatan mukallamah mukhatabah
itu. Sebab, pada waktu sekarang, kecuali kenabian
Muhammad, semua kenabian sudah tertutup, nabi yang
membawa syariat tidak mungkin dapat datang lagi, akan
tetapi nabi yang tidak membawa syariat adalah mungkin
bisa datang, namun syaratnya ialah ia harus menjadi umat
beliau SAW lebih dahulu (jika datang seorang nabi
harusdari umat Nabi Muhammad saw) bukan dari umat
lain. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tajalli Ilahiyat, hal. 38-
39/Ruhani Khazain, jld.XX, Additional Nazir Isyaat London 1984,
hal. 411-412).

Beliau a.s bersabda:
110 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hadhrat Masih Mauud a.s (Mirza Ghulam Ahmad a.s)
sebelumnya berpendapat bahwa jenis kenabian beliau a.s
hanya dalam arti muhaddats, nubuwwah juzi atau setengah
nabi, dan lain sebagainya. Sebagaimana yang terdapat dalam
buku Taudhih Maram, yang beliau tulis pada tahun 1891.
Beliau a.s berpendapat demikian, karena dahulu beliau a.s
memahaminya, sebagaimana yang dipahami oleh para ulama
ketika itu bahwa setiap nabi dan rasul adalah pembawa
agama dan syariat baru. Sedangkan nabi Ummati yang
menjadi nabi karena mengikuti Nabi sebelumnya yang
membawa syariat tidak mungkin ada sebelum kedatangan
Nabi Muhammad SAW. Tetapi setelah tahun 1901,
mengingat wahyu-wahyu Tuhan yang beliau a.s (Hadhrat
Masih Mauud) terima seperti hujan lebat, maka beliau a.s
mengubah ijtihadnya (pendapatnya). Mulai saat itu beliau a.s
berpendapat bahwa seorang Nabi atau Rasul tidak mesti harus
membawa agama dan syariat baru dan ternyata seorang Nabi
Ummati (Nabi pengikut yang tidak membawa syariat) bisa
datang sesudah Nabi Muhammad SAW. Perubahan pendapat
beliau a.s ini berdasarkan pada wahyu-wahyu yang beliau a.s
terima dari Tuhan. Oleh karena itu sejak tanggal itu (5
Nopember 1901), beliau a.s melahirkan pendapat bahwa nabi
baru yang tidak membawa syariat bisa datang.
Pendapat baru itu, beliau a.s tuangkan dalam sebuah buku
yang diberi nama : Ek Ghalati Ka Izalah, yang beliau a.s
63 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari ilmu Allah
SWT . (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Hakam, jld.3,
hal. 29)
14


Artinya: Oleh karena pada hematku, sebutan Nabi
dikenakan kepada seseorang yang terhadapnya kalam
ilahi turun dengan cara yang meyakinkan, tegas dan
bertubi-tubi turunnya dan mengandung nilai kegaiban.
Oleh karena itu aku disebut oleh Allah Nabi, akan tetapi
tanpa membawa syariat. Pengemban syariat itu sampai
hari kiyamat adalah kitab suci Al-Quran. (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Penampakan Kebesaran Tuhan, 1992, hal.
40)

Kenabian yang membawa agama baru, kitab suci baru,
kalimah syahadat baru, terpisah dari Islam dan Nabi
Muhammad SAW. maka kenabian semacam inilah yang
beliau a.s tolak dan ingkari. Sebagaimana sabdanya :



14
Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, Pedoman BesarGerakan
Ahmadiyah Lahore Indonesia (GAI), 1409-1988 M,, hal. 44
64 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: Dan barangsiapa yang berkata bahwa saya ini
seorang nabi dan rasul sesudah Nabi kita dan penghulu
kita (Muhammad SAW) dalam arti Haqiqi (pembawa
syariat dan agama baru) dan Iftiro (mengada-ngada
dusta) serta meninggalkan Al-Quran dan hukum syariat
maka orang itu adalah kafir dan pendusta.(Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Anjam Atham, hasyiah hal. 27-28)
Beliau a.s bersabda:
Artinya: Sungguh saya diberikan kemuliaan ini lantaran
mengikuti Sayyidina Muhammad SAW dengan sempurna.
Seandainya aku bukan umatnya Rasulullah SAW dan tidak
mengikuti beliau, maka sekiranya ada amal-amalku
besarnya seperti sejumlah gunung-gunung, namun
demikian sekali-kali aku tidak akan mendapat kehormatan
mukallamah mukhatabah itu. Sebab, pada waktu
sekarang, kecuali kenabian Muhammad, semua kenabian
sudah tertutup, nabi yang membawa syariat tidak
mungkin dapat datang lagi, akan tetapi nabi yang tidak
membawa syariat adalah mungkin bisa datang, namun
syaratnya ialah ia harus menjadi umat beliau SAW lebih
dahulu (jika datang seorang nabi harusdari umat Nabi
Muhammad SAW) bukan dari umat lain. (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Tajalli Ilahiyat, hal. 38-39/Ruhani
109 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB VII
QAUL QODIM DAN QAUL JADID
HADHRAT MASIH MAUUD a.s


A. Penjelasan Hadhrat Masih Mauud a.s Tentang
Kenabian
Tentang pendapat beliau a.s pada masa awal atau yang
disebut dengan Qaul Qadim (pendapat lama) dari Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s tentang arti kenabian. Perlu
diketahui bahwa pendapat-pendapat dan tulisan-tulisan buah
tangan beliau a.s dapat dibagi menjadi dua masa. Pertama,
masa sebelum tanggal 5 Nopember 1901 dan yang kedua,
masa sesudah tahun 1901. Dalam masa sebelum tahun 1901,
pendapat beliau a.s mengenai pengertian kenabian sama saja
dengan pendapat ulama pada umumnya, bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah nabi terakhir, dan juga seorang nabi
harus membawa syariat baru dan lain-lain. Sesuai dengan itu
beliau berpendapat bahwa tidak mungkin lagi seorang nabi
baru datang, karena syariat Nabi Muhammad SAW adalah
yang terakhir. Tetapi sesudah 5 Nopember 1901, beliau a.s
(Hadhrat Masih Mauud) berpendapat bahwa tidak semua
nabi membawa syariat, yakni ada nabi yang membawa
syariat dan ada pula nabi yang tidak membawa syariat.
108 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

22. Dan sesungguhnya Nabi kita Muhammad SAW adalah
Khaatamul Anbiya, tidak ada nabi sesudah beliau, kecuali
nabi yang diberi cahaya dengan cahaya beliau SAW. (Al-
Istifta, Bab, 2. hal.30)

Syekh Abu Abdullah Muhammad bin Ali Al-Hakim At-
Tirmidzi, dalam kitabnya Khaatamul Auliya, beliau mengkritik
pendapat ulama yang mengartikan Khaataman nabiyyin dengan
arti Nabi terakhir atau Nabi penutup, beliau menulis:


Artinya: Maka sesungguhnya orang yang buta tentang berita ini
menyangka bahwa arti Khaataman-nabiyyin adalah nabi yang
diutus paling akhir sekali. Apakah kelebihannya (bagi Nabi
Muhammad SAW ) di dalam arti ini? Dan apakah ilmu penge-
tahuan yang terkandung dalam arti demikian (nabi terakhir) ini?
Arti demikian itu hanya dipakai oleh orang-orang yang dungu
dan bodoh saja.(Khaatamul Auliya, h. 341/Mln. Muhammad
Shadiq, HA, Analisa Khaataman Nabiyyin, 1997, hal.21)
--------ooOOoo--------
65 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Khazain, jld.XX, Additional Nazir Isyaat London 1984,
hal. 411-412)


PENJELASAN:

Jadi sangat jelas sekali yang dimaksud dengan Haqiqi
Nubuwah (Nabi Haqiqi) adalah Kenabian yang membawa
syariat baru, kitab suci baru, kalimah syahadat baru dan
agama baru serta kenabian yang terpisah (mustaqil) dari
kenabian Nabi Muhammad SAW. Sedangkan yang
dimaksud dari Nabi Majazi, Nabi Zhilli, Nabi Buruzi dan
Nabi Ummati adalah kenabian yang tidak membawa
syariat baru, kitab suci baru, kalimah syahadat baru dan
agama baru serta kenabian yang tidak terpisah (Ghair
Mustaqil) dari kenabian Nabi Muhammad SAW.

3. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Bukan Nabi Mustaqil

Apa Itu Nabi Mustaqil ?
Nabi Mustaqil adalah Nabi yang berdiri sendiri
(independen prophet). Nabi ini dikatakan berdiri sendiri
adalah karena ia diangkat langsung oleh Allah SWT dan
kenabian ini diperoleh bukan karena ketaatan terhadap nabi
66 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

sebelumnya yang membawa syariat. Semua nabi sebelum
Nabi Muhammad SAW adalah nabi-nabi mustaqil (berdiri
sendiri). Seperti Nabi Isa a.s, dan Nabi Harun a.s, beliau
diangkat langsung oleh Allah dan bukan karena perantaraan
mengikuti Nabi Musa a.s. atau kenabiannya bukan karena
fana fir rasul (bukan karena meleburkan diri dalam
kecintaan dan ketaatan terhadap Nabi Musa a.s) tetapi
karena kesalehan pada dirinya sendiri sehingga Allah SWT
mengangkatnya menjadi nabi, inilah dimaksud dengan
istilah Nabi Mustaqil. Jadi setiap Nabi Tasyrii pasti
Mustaqil. Tetapi tidak semua Nabi Mustaqil membawa
syariat. seperti nabi-nabi dari Bani Israel.
Beliau a.s bersabda:


Artinya: Maka tidaklah dibenarkan bagi seseorang yang
mendakwahkan kenabian sesudah Rasul kita Al-Mushthafa
(Muhammad Rasulullah SAW) dengan jalan Mustaqil.
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Istifta, Bab. Dzikrul
Mubahalah, hal.86)
107 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

ada tokoh lain yang telah dijadikan Khaataman Nabiyyiin.
Ya, pertanyaan yang timbul adalah : apabila tidak ada
yang baru maka apa bedanya, dan mengapa dibentuk
suatu jemaat baru? Jawabannya adalah, iradah (kehendak)
yang telah dilakukan oleh Allah adalah, Dia akan
mengutus seorang Masih Mau'ud, dan orang itu akan
datang pada waktu dunia tengah dilanda kegelapan yang
pekat. Serangan kekafiran bangkit dari segala arah. Akan
dilancarkan upaya-upaya untuk mencelakakan Islam dari
segala sudut. Maka ada dua manfaat kedatangan orang itu
: Manfaat pertama, ini merupakan suatu zaman dimana
Islam dipenuhi oleh bid'ah-bid'ah. Masing-masing bid'ah
itu dimulai dari abad ketiga Hijriah dan mencapai
puncaknya pada abad keempat belas, serta telah tampil
dalam bentuk dajjali (kedustaan) yang sempurna. Hadits-
hadits dengan suara keras mengabarkan tentang zaman ini.
Seperti halnya masa kehamilan adalah sembilan bulan,
bersesuaian dengan itu setelah lewat 9 abad sejak abad ke-
3, Allah telah mengirim seorang utusan untuk
menghapuskan bid'ah-bid'ah dan kekacauan tersebut.
Sebab orang-orang [Islam] telah memenuhi kriteria
"mereka bukan dari kalanganku dan aku [Muhammad
saw.] bukan dari kalangan mereka, dan Islam sudah
tinggal nama saja di lidah mereka. (Malfuzat, jld.VI,
hlm.415-422)
106 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

SAW. (Ainul Masihiyah, dalam Ruhani Khazain, jld. 19,
Additional Nazhir Isyaat, London 1984, hal. 398)
20. Keimanan saya adalah Rasulullah SAW merupakan Nabi
Suci yang padanya telah berakhir segenap kemuliaan
nabi. Dan segala bentuk kesempurnaan serta kedudukan
telah berakhir dalam wujud beliau SAW. dan kepada
beliau telah diturunkan kitab yang sempurna dan kamil,
yang sesudahnya tidak akan datang lagi syariat lain
hingga hari kiamat. Ia merupakan satu kalam yang
padanya terdapat cap Allah Taala, yang telah diturunkan
kepada Rasulullah SAW bersama ribuan Malaikat dalam
rangka memeliharanya. (Malfuzat, Add. Nazir Isyaat,
London, 1984, jld. 10, h.11/MI, jld. 3, h. 123)
21. Bai'at taubah dan bai'at taslim yang telah kalian lakukan
pada hari ini, dan ikrar yang telah kalian lakukan di
dalamnya dengan hati yang tulus, peganglah erat-erat. Dan
berjanjilah dengan sesungguh-sungguhnya untuk
mentaatinya hingga nafas penghabisan. Pahamilah bahwa
pada hari ini kita telah keluar dari keangkuhan jiwa kita,
dan apa pun petunjuk yang akan diberikan akan senantiasa
kita amalkan. Saya tidak membawa suatu petunjuk baru,
atau agama baru, atau pun amal baru. Petunjuknya tetap
sama, agama pun sama, amal pun sama yang telah
diberikan oleh Rasulullah saw.. Kepada kalian tidak
diberikan suatu Kalimah [Syahadat] baru, dan tidak pula
67 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Perkataan beliau a.s tersebut sesuai dengan pendapat
seorang Mujaddid abad XII, yaitu Syeikh Waliyullah Al-
Muhaddats Ad-Dahlewi r.h. beliau berkata:


Artinya: Terlarang adanya seorang Nabi Mustaqil (yang
terlepas dari kenabian Muhammad SAW) setelah beliau
SAW.(Al-Khairul Katsir, Maktabah al-Qahiruh at-
Thibaatil Muhammadiyah, Al-Azhar, 1974, cet.I, hal. 87)
PENJELASAN:
Dalam buku Haqiqatul Wahyi, Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s menulis: Sekalipun banyak nabi yang datang di
kaum Bani Israel, akan tetapi kenabian mereka itu bukanlah
karena mengikuti nabi Musa a.s akan tetapi kenabian
mereka itu adalah Kenabian Mustaqil (kenabian yang
berdiri sendiri) tidak karena mengikuti nabi yang lain
sebagai satu karunia dari Allah SWT. Kenabian mereka itu
sedikitpun tidak menyinggung kepada Nabi Musa a.s. maka
karena itulah kenabian mereka (nabi-nabi dari Bani Israel)
itu bukanlah seperti kenabian saya, karena dengan jelas
sekali gelar nabi diberikan kepada saya, akan tetapi dari
satu sisi saya adalah nabi dan dari sisi lain saya adalah
umati. Tetapi nabi-nabi yang datang pada kaum Bani
Israel itu adalah nabi-nabi yang Mustaqil dan berpangkat
68 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

nabi bukan karena perantaraan nabi yang
lain.(Haqiqatul Wahyi, hal.100/Ruhani Khazain, vol.22,
Ziaul Islam Press, 2008)
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s menegaskan tentang
pengakuannya itu sebagai berikut:
Dan bilamanapun atau dimanapun aku telah mengingkari
panggilan Nabi atau Rasul maka hal itu adalah dengan
makna bahwa aku bukanlah (nabi atau rasul) yang
Mustaqil, yang membawa syariat baru dan menjadi nabi
yang berdiri sendiri (secara langsung) melainkan dengan
makna bahwa aku ini menerima karunia-karunia
keruhanian dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW, karena
aku mentaati beliau SAW serta dianugerahi nama dari Yang
Mulia Nabi Muhammad SAW. Maka karena itu aku
menerima ilmu-ilmu ghaib dari Allah SWT dengan demikian
memang aku adalah Rasul dan Nabi tetapi tidak membawa
syariat baru. nabi dengan arti semacam ini tidak pernah
aku ingkari, malah dengan makna inilah Allah Taala selalu
memanggilku Nabi dan Rasul. Jadi sekarang ini aku tidak
mengingkari kerasulan dan kenabianku secara makna yang
aku sebutkan di atas. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek
Ghalati Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan,
1978, h. 19-20).

105 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

SAW. pen), maka tidak akan mungkin datang seorang nabi
yang membawa syariat baru, akan tetapi nabi yang tidak
membawa syariat baru mungkin bisa datang, dengan
syarat ia terlebih dahulu harus menjadi umat Nabi
Muhammad SAW. Maka atas dasar inilah, saya adalah
seorang Nabi dan juga Ummati (nabi yang menjadi
pengikut dari Nabi Muhammad SAW. pen). Kenabianku
adalah Mukallamah dan Mukhatabah Ilahiyyah adalah
bayangan dari kenabian Rasulullah SAW dan tanpa itu
kenabianku tidak ada artinya. (Ruhani Khazain, jld. 20,
Additional Nazhir Isyaat, London 1984, hal.411-
412/Tajalli Ilahiyat, hal. Terj. Indonesia 1992, hal.39)
19. Wahai, orang-orang yang sedikit pemahamannya ! wahai,
orang-orang yang tidak memiliki pengli-hatan!
sesungguhnya Nabi kita, Sayyidina dan Maulana
Muhammad SAW, kedatangan beliau SAW telah
didahului oleh semua nabi-nabi dari aspek berkat
ruhaniyah. Karena berkat-berkat dari nabi terdahulu telah
diputus pada waktu yang ditentukan. Maka kaum-kaum itu
dan agama-agama itu sekarang telah mati dan sudah tidak
ada kehidupan di dalamnya, kecuali berkat dari Rasul kita
Muhammad SAW, yang secara ruhaniyah terus
berlangsung sampai kiyamat. Maka tidak perlu Al-Masih
dibangkitkan dari luar (dari umat agama lain) karena akan
menghalangi berlangsungnya berkat Nabi Muhammad
104 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

SAW. artinya kenabiannnya itu sebagai bayangannya
(zhilli). Dan kenabian itu ada karena perantaraannya dan
dari kenabian itu dilimpahkan. (Ainul Marifat dalam
Ruhani Khaazain, jld. 13, Additional Nazhir Isyaat,
London 1984, hal. 340)

17. Sesungguhnya orang-orang yang berhasil mendapat
kenabian yang sempurna karena mengikuti jalan dan
pewarisan sesudah diutusnya Nabi Muhammad SAW
sebagai Khaatamur-Rasul. Dan andaikan pada semua nabi
dan rasul ada sholawat dan tahiyyat, maka sama sekali
tidak menghilangkan keadaannya sebagai Khaatamun-
Nabiyyin. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang
yang ragu. (Al-Maktubat, Juz.I, nomor: 301, hal. 432)

18. Sungguh saya diberikan kemuliaan ini lantaran saya
mengikuti Sayyidina Muhammad SAW dengan sempurna.
Seandainya saya tidak menjadi umat beliau SAW, dan
tidak mengikuti beliau SAW, maka sekiranya ada amal-
amalku, namun demikian sekali-kali aku tidak akan
mendapat kehormatan Mukallamah dan Mukhatabah
selamanya. Walaupun amal-amal saya besarnya bagaikan
sejumlah gunung-gunung yang ada di dunia ini. Karena
kenabian semuanya telah terputus kecuali kenabian
Muhammadiyah (kenabian dari umat Nabi Muhammad
69 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Maksud dari segala penjelasan yang diterangkan di atas
bahwa orang-orang yang tidak mengetahui dan
memusuhiku serta menuduhku bahwa aku telah mengaku
Nabi dan Rasul yang berdiri sendiri (Mustaqil). Aku tidak
pernah mengaku Nabi dan Rasul sebagaimana yang
dipikirkan mereka. Hendaklah diketahui bahwa aku
benar-benar adalah Nabi dan Rasul sebagaimana yang
aku terangkan diatas. Barangsiapa yang berburuk sangka
terhadapku dan menuduhku dengan menyatakan bahwa aku
menjadi Nabi dan Rasul (yang membawa syariat dan
Mustaqil), maka orang itu adalah pendusta dan berfikiran
keji. Memang aku telah menjadi Nabi dan Rasul, tetapi
dengan jalan Buruzi dan berdasarkan kejadian demikian
Allah SWT berkali-kali menyebutkan namaku Nabiyullah
dan Rasulullah, tetapi dengan jalan Buruzi (gambaran).
Dalam hal ini wujudku tidak ada, yang ada hanyalah
Muhammad SAW. itulah sebabnya aku dinamakan
Muhammad dan Ahmad. Jadi nubuwat dan risalah itu tidak
dipindahkan kepada orang lain, tetapi tetap menjadi milik
Nabi Muhammad SAW. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek
Ghalati Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan,
1978, hal.32).
-------oooOooo-------
70 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

BAB VI
ISTILAH KENABIAN SYARIAT DAN NON
SYARIAT MENURUT HADHRAT MASIH
MAUUD a.s


A. Jenis Kenabian Hadhrat Masih Mauud a.s

1. Hadhrat Masih Mauud a.s Seorang Nabi Ummati
Beliau a.s bersabda:



Artinya: Dengan jelas sekali gelar nabi diberikan
kepada saya, akan tetapi dari satu sisi saya adalah Nabi
dan dari sisi lain saya adalah Ummati . (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Ruhani Khazain, juz 22, hal. 154)
PENJELASAN:
Apa Itu Nabi Ummati ?
103 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Rasulullah SAW menjadi Khaatamul Anbiya. Akan tetapi
dengan arti bahwa pelimpahan ruhani dimasa akan datang
tidak akan ada tanpa pertolongannya. Bahkan dengan
makna bahwa pemilik Khaatam tidak akan memberikan
berkah kepada seorang pun kecuali dengan karunia
Khaatamnya Nabi Muhammad SAW. dan pintu
Mukallamah dan Mukhatabah Ilahiyah tidak ditutup pada
umat ini sampai hari kiyamat. Dan disana tdak ada nabi
yang memiliki Khaatam (cap) kecuali beliau SAW dan
beliau SAW sendiri yang memungkinkan memberikan
suatu kenabian (nubuwah) dengan karunia Khaatamnya,
yang harus ada dari umat ini. (Haqiqatul Wahyu dalam
Ruhani Khazain, jld. 22, Additional Nazhir Isyaat, London
1984, hal. 29-30)

16. Sesungguhnya saya mengimani kenabian beliau SAW
dengan membenarkan dalam hati. Dan saya mengetahui
bahwa kenabian semuanya telah ditutup (khutimat)
diatasnya dan syariat beliau SAW merupakan penutup
syariat-syariat (Khaatimatus-Syariat) kecuali
sesungguhnya disana ada kenabian (nubuwah) yang tidak
terputus yakni kenabian yang diberikan dari sumber yang
sempurna dan kenabian yang disinari dengan lampunya.
Sesungguhnya kenabian itu tidak terputus, karena
kenabiannya itu sebenarnya kenabian Muhammadiyah
102 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


14. Syair: Rasul yang bernama Muhammad SAW, selalu
kami pegang teguh wujudnya yang suci# Dia adalah
sebaik-baik para rasul dan sebaik-baik manusia dan ditutup
(khutimat) denganya setiap kenabian#Air (wahyu)
seluruhnya kami minum darinya# Dan setiap orang akan
meminum dengan puas hanya karena meminum
keutamaannya# Dan dengan keutamaannya Muhammad
SAW kami memperoleh setiap cahaya dan
kesempurnaannya# Dan mustahil dapat mencapai
kecintaan dari Yang Maha Azali (Allah), kecuali karena
melalui perantaraan beliau SAW#Ini adalah kecintaanku
kepada Muhammad SAW, dan hati terbang menuju Al-
Mushthafa SAW bagaikan seekor burung . (Siraaj-e-
Munir, dalam Ruhaani Khazain, jld. 12, Additional Nazhir
Isyaat, London 1984, hal. 95)

15. Khaataman-Nubuwah mempunyai makna lebih tinggi
daripada batasan zaman. Diantara penjelasan berbagai
ulama bahwa kalimat Khaataman-Nabiyyin mempunyai
arti hiasan (zinah) dan cincin yang diletakan di jari-jari,
serta melimpahkan karunia dan berkah dengan maksud
Khaatam digunakan untuk kebenaran. Sehubungan dengan
ini Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Al-Masih Al-Mauud
a.s) menjelaskan : Sungguh Hadhrat Muhammad
71 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Kenabian Ummati adalah kenabian yang menjadi
pengikut kenabian sebelumnya yang membawa syariat.
Kenabian jenis ini tidak berdiri-sendiri dan tidak
membawa syariat baru. Anugerah Kenabian ini di
peroleh sebagai hasil dari mengikuti dan mentaati secara
sempurna (fana fil-ar-Rasul) terhadap Nabi Muhammad
SAW. Menurut beliau a.s, Allah SWT telah memutuskan
untuk selama-lamanya, bahwa seorangpun tidak akan
dapat sampai ke pintu Tuhan kalau tidak mengikuti Nabi
Muhammad SAW. Oleh karena itu Allah SWT telah
menjadikan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s sebagai
seorang Nabi Ummati (nabi pengikut dari kenabian
Muhammad SAW yang tidak membawa syariat baru)
dan Allah SWT memanggil beliau hanya dengan gelar
atau julukan ini.
Dalam buku Al-Wasiyat yang dicetak oleh PB Gerakan
Ahmadiyah Lahore (GAI) tertulis bahwa Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad bersabda:
Dengan mengikuti beliau saw, orang dapat memperoleh
pahala yang lebih besar daripada yang diperoleh orang
sebelumnya, yaitu kecintaan Allah Taala dan dapat
Mukallamah dan Mukhathabah (berwawan sabda
dengan Allah). Tetapi pengikut beliau yang sempurna
(kamil) tidak dapat hanya disebut nabi saja, karena ini
72 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

berarti penghinaan pada Nabi sempurna Muhammad
saw. Ya dapat dibenarkan bila lafadh Ummati dan Nabi
keduanya dalam perpaduan. (Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad, Al-Wasiyat, terj. Yatimin AS, (Pedoman Besar
Gerakan Ahmadiyah Indonesia /PB GAI, hal.11).

Beliau a.s bersabda:
... Nabi yang membawa syariat tidak mungkin dapat
datang lagi, akan tetapi nabi yang tidak membawa
syariat adalah mungkin (bisa datang), namun syaratnya
ialah ia harus menjadi Ummati terlebih dahulu
(maksudnya jika datang seorang nabi harus dari umat
Nabi Muhammad SAW.pen) dan bukan dari umat lain.
Ringkasnya, atas dasar itu, aku adalah Ummati juga lagi
pula Nabi. Dan kenabianku, yakni mukaalamah-
mukhaathabah Ilahiyah adalah bayangan dari
kenabian Rasulullah saw dan tanpa itu kenabianku
tiada artinya. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tajalli
Ilahiyat/Penampakan Kebesaran Tuhan, hal. 38-
39/Ruhani Khazain, jld.XX, Additional Nazir Isyaat
London 1984, hal. 411-412)

Pendapat beliau a.s ini sesuai dengan pendapat ulama
Ahlus Sunnah, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyid
Abu al-Hasanat Abdul Hayyi al-Liknawi al-Faranghi
101 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Khazain, jld.10, Additional Nazhir Isyaat, London 1984,
hal. 381)
12. Kenabian-kenabian dan kitab-kitab yang datang sebelum
itu tidak perlu lagi diikuti secara terpisah, karena kenabian
Muhammad SAW mencakup semuanya. Semua jalan
selain dari kenabian ini sudah tertutup. Di dalamnya ada
setiap macam kebenaran yang mengantarkan kepada Allah
SWT. Sesudah itu tidak akan ada kebenaran-kebenaran
yang ada sebelumnya dan tidak didapatkan di dalamnya.
Karena itu kebenaran-kebenaran itu semuanya tertutup
dengan kenabian itu. (Al-Wasiyat dalam Ruhani Khazain,
jld.10, Additional Nazhir Isyaat, London 1984, hal. 211)

13. Syair : Tidak diragukan lagi bahwa Muhammad SAW itu
adalah sebaik-baiknya manusia#Bangunan utama bagi
kemuliaan dan air tangisan mata# Setiap sifat-sifat yang
istimewa sudah sempurna padanya# Nikmat-nikmat setiap
zaman telah tertutup dengannya # Dia sebaik-baiknya
orang yang mendekati dirinya dan yang didatangi #
Keutamaanya karena kebaikan-kebaikan, bukan
disebabkan zaman # Wahai Tuhanku, karuniakanlah
rahmat atas Nabi-Mu selalu # Di dunia ini dan pada
kebangkitan kedua kalinya. (Aina Kamalati Islam, dalam
Ruhani Khazain, jld.5, Additional Nazhir Isyaat, London
1984, hal. 592-593)
100 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

pandangan dan pemahaman semua nabi itu tidak bisa
menyamai pandangan Nabi yang mulia Muhammad SAW.
(Izalah Auham dalam Ruhani Khazain, jld.3, Additional
Nazhir Isyaat, London 1984, hal. 307)

10. Sesungguhnya semua kenabian dan Risalah (kitab Suci)
telah mencapai kesempurnaannya ketika sampai pada
puncaknya, yaitu pada sosok Sayyidina dan Imam kita
Muhammad SAW. (Islam Usul Ki Filasafi, 1896, dalam
Ruhani Khazain, jld. 5, Additional Nazhir Isyaat, London
1984, hal. 367)
11. Sesungguhnya Nabi kita yang paling mulia, Muhammad
SAW itu adalah orang yang mengumpulkan semua
kesempurnaan yang beraneka macam, sebagaimana Allah
SWT berfirman:


Mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah oleh
Allah, maka ikutilah hidayah mereka.(Qs. Al-Anan/6:
89)
Yang jelas beliau SAW akan mengumpulkan pada diri
beliau hidayah-hidayah yang bermacam-macam yang
membuat beliau SAW menjadi paling sempurna dan paling
utama dari semua nabi. (Chasma-e-Masih dalam Ruhani
73 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Mahalli r.h. beliau berkata tentang akan adanya Nabi
pengikut setelah Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai
berikut:




Artinya: Ulama Ahlus Sunnah selalu menerangkan


bahwa mustahil di zaman Rasulullah SAW ada nabi
dengan syariat baru karena kenabian beliau SAW
adalah kenabian umum. Maka nabi yang ada di zaman
beliau SAW adalah Nabi yang mengikuti syariat Nabi
Muhammad SAW . (Majmuatul Fatawa, juz.1, hal.17)

Tentang pengakuan Hadhrat Masih Mauud a.s sebagai
nabi pengikut (nabi Ummati) dari kenabian Nabi
Muhammad SAW. Beliau a.s bersabda :


Artinya: Dan demi Allah, sesungguhnya aku benar-
benar telah mengikuti Nabi Muhammad Rasulullah
SAW. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tuhfah Baghdadi,
hal. 15)
74 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Beliau a.s bersabda:


Artinya: Saya adalah salah satu dari umat kenabian
(Muhammad SAW) oleh karena itu Allah SWT
menamakan diri saya seorang nabi dibawah limpahan
dan kemurahan dari Kenabian Muhammad SAW dan
kenabian saya itu tidak lain kecuali kenabiannya .
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Istifta, bab awal, hal.
21)
Hadhrat Khalifatul Masih ke II (Muslih Mauud)
Bersabda :
Siapakah yang tidak mengerti bahwa tanda seorang
guru yang cakap ialah adanya sejumlah murid yang
cakap, dan tanda seorang maharaja yang berkuasa ialah
adanya raja-raja besar bernaung dibawah
kedaulatannya. Apabila murid-murid seorang guru
rendah dalam mutunya, guru itu tidak dapat disebut guru
cakap.Apabila orang-orang bawahan seorang raja
rendah mutunya, raja itu tidak dapat disebut raja
besar.Raja diraja adalah gelar kemuliaan, bukan
kehinaan serta kenistaan. Demikian pulalah halnya
seorang nabi yang umatnya mencapai martabat
99 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Arya, pada Ruhaani Khazain, jld.2, Additional Nazhir
Isyaat, London 1984, hal. 71)
19


8. Kebenaran yang tidak mengandung keraguan ialah bahwa
tidak seorangpun nabi yang mempunyai kemungkinan bisa
menyamai Nabi yang paling mulia (Muhammad SAW)
dalam kesempurnaannya, dan yang paling suci dalam
bentuk yang sebenarnya. Bahkan malaikat juga tidak
mampu menyamai beliau SAW dalam kemuliannya.
(Barahin Ahmadiyah dalam Ruhani Khazain, jld.I,
Additional Naazhir Isyaat, London 1984, hal. 268)
20


9. Inilah pengertian Khaatamun-Nubuwah yang sebenarnya,
yaitu sesungguhnya Nabi Muhammad SAW lebih luhur
kedudukannya dari semua makhluk dan malaikat juga.
Diantara yang dimaksudkan adalah bahwa Khaatamun-
Nubuwah dan Miraj itu adalah dua nama sesuatu yang
satu. Sesungguhnya pandangan serta pemahaman Nabi kita
Muhammad SAW lebih baik daripada pandangan dan
pemahaman semua umat. Sesungguhnya jalan saya yang
saya dapatkan menetapkan dengan bukti-bukti bahwa

19
Surma Chasym Arya (celak untuk mata orang-orang Arya) adalah kitab yang
ditulis oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Masih Mauud a.s) yang terbit
tahun 1886.
20
Barahin Ahmadiyah, terbit tahun 1880 (jilid: I,II), 1882 (jilid. III), 1884
(jilid.IV), 1905 (jilid. V)
98 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dengan ikhtiarnya beliau SAW mendapat jalan
keselamatan yang belau tempuh di atas jalan yang rata.
(Izalah Auham, pada ruhani khazain, jilid.3, Additional
Nazhir Isyaat, London 1984, hal.169-170)
18


7. Dengan Khaatamun-Nubuwah itu, Nabi Muhammad SAW
adalah Nabi yang paling utama diantara semua nabi,
paling tinggi, paling sempurna, paling luhur, paling agung
dan paling suci diantara mereka dalam tuntutan kesucian
batin, kelapangan hati, penjagaan, kehidupan, kebenaran,
tawakal, penunaian dan kecintaan Allah. Karena ini, Allah
Yang Maha Mulia memberikan keharuman dengan
harumnya kesempurnaan yang lebih banyak secara pribadi
daripada lainnya. Hati dan jantung dua-duanya lebih
banyak kelapangannya, kesuciannya, kesehatannya, dan
kecintaannya daripada hati dan jantung orang-orang awal
dan akhir. Karena itu keduanya berhak serta layak
dikaruniai wahyu yang lebih kuat, sempurna dan luhur
daripada wahyu orang-orang awal dan akhir semuanya,
agar beliau SAW menjadi cermin yang luas dan bersih
guna memantulkan sifat-sifat ketuhanan. (Surma Chasym

18
Izalah Auham (menghilangkan prasangka) adalah kitab yang ditulis oleh
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Masih Mauud a.s) yang diterbitkan pada tahun
1891/1308 H. Dalam bahasa Urdu diterbitkan dua jilid terpisah. Ruhaani
Khaazain adalah kumpulan kitab karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Masih
Mauud a.s) yang dikumpulkan oleh Maulana Jalaluddin syams r.h.
75 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kenabian Ummati dan tetap menjadi Ummati, adalah
lebih agung dari nabi-nabi terdahulu.(Hadhrat Mirza
Basyirudin Mahmud Ahmad, Dawatul Amir,2001, h. 45)
2. Hadhrat Masih Mauud a.s Seorang Nabi Zhilli
Beliau a.s bersabda:


Artinya: Dan sesungguhnya Nabi kita (Muhammad
SAW) adalah Khaataman-Nabiyyin tidak ada nabi
sesudah beliau kecuali nabi yang disinari cahayanya
sehingga kehadirannya sebagai Zhil (bayangan) dari
kehadirannya (Nabi Mu-hammad SAW) . (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad, Al-Istifta, Bab.2, hal.30)
PENJELASAN:
Nabi Zhilli (Nabi bayangan). adalah Nabi yang berada
dalam bayangan atau naungan syareat kenabian
sebelumnya. Nabi ini adalah menjadi bayangan dari nabi
sebelumnya, karena ia tunduk, mengikuti dan mencontoh
akhlak, ilmu, sifat-sifat dan perintah-perintah nabi
sebelumnya itu dan begitu sempurna dalam kepatuhan,
pengikutan dan keteladanan nabi itu, sehingga ia menjadi
bayangan dari nabi yang diikutinya itu. Zhillun Nabi ini
76 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

juga berarti nabi yang tidak membawa syariat dan tidak
berdiri sendiri.
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Imam Mahdi itu akan menjadi waris beliau (Nabi
Muhammad SAW) seperti seorang anak akan menjadi
waris bapaknya, juga akan mewarisi yang mulia
Rasulullah SAW dalam hal Nama, Ilmu dan Keruhanian.
Jelasnya dalam segala hal dan aspek akan
memperlihatkan gambar kemuliaan dan kepribadian
beliau SAW. hal ini bukan datang dari pihaknya sendiri,
akan tetapi semua itu diambilnya dari yang mulia
Rasulullah SAW dikarenakan kepatuhannya. Dia (Imam
Mahdi) benar-benar memperlihatkan wajah yang mulia
Rasulullah SAW keseluruh dunia. Dengan jalan Zhilli
dia akan mewarisi dan menunjukan nama, akhlak, ilmu
pengetahuan dan juga gelar kenabian Nabi kita
Muhammad SAW. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek
Ghalati Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan,
1978, hal. 26)
Dalam buku Ijazul Masih, Beliau a.s bersabda:


97 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kalimat ini dari bapak-bapak mereka dan mereka tidak
mengetahui hakikatnya serta mereka juga tidak
mengetahui, Apa khaataman-Nubuwah itu dan apa maksud
dari mengimani Khaataman-Nabiyyin itu. kita mengimani
Nabi Muhammad SAW sebagai Khaataman-Nabiyyin
dengan penglihatan yang sempurna (sesuai apa yang
diajarkan Allah SWT). Sesungguhnya Allah SWT telah
membukakan kepada kita hakikat Khaatamun-Nubuwah
dengan cara meminum marifat yang telah diminumkan
kepada kami dengan terasa lezat yang tidak seorangpun
bisa menggambarkannya, kecuali mereka yang diberi
minum dari sumbernya ini. (Malfuzhaat, jld.I, Additional
Naazhir Isyaat, London 1984, hal. 342)

6. Sesungguhnya intisari dari agama kita (Islam) adalah
Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah dan Muhammad adalah
Rasul Allah. Sungguh akidah yang kami pegang teguh
dalam kehidupan dunia ini dan atas kalimah itu pula kita
akan meninggalkan alam yang fana ini. Dengan Karunia
dan Taufik dari Allah bahwa Sayyidina wa Maulana
Muhammad Al-Mushthafa SAW adalah Khaataman-
Nabiyyin dan Khairul Mursalin, dimana agama Islam
disempurnakan melalui tangan beliau SAW dan nikmat
telah sempurna yang melalui perantaraan nikmat itu
manusia dapat sampai (bertemu) kepada Allah. Dan
96 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kulit atau tulang saja, sedangkan inti dan isi sudah tidak
ada lagi, kekuatan iman sudah lemah, kekuasaan dan
dominasi setan semakin besar, kenikmatan dan kelezatan
iman sudah tidak ada lagi, maka pada saat-saat seperti itu
sunnatullah (kebiasaan Allah) adalah Dia mengutus
seorang hamba-Nya yang sempurna. Yaitu hamba-Nya
yang fana dan tenggelam dalam ketaatan sejati terhadap
Allah Taala. Hamba itu diutus-Nya dengan
menganugerahkan mukaalamah-Nya. Dan sekarang, Allah
Taala telah mengutus saya, sebab ini adalah zaman
dimana kecintaan terhadap Allah sama-sekali telah
menjadi dingin. (Malfuzat, jld. VI, hlm. 235-239).
5. Kamu harus ingat baik-baik dalam menghadapi tuduhan
busuk yang dilontarkan kepada saya dan Jamaah saya
seperti tuduhan bahwa kita tidak mengimani Rasulullah
SAW sebagai Khaataman-Nabiyyin, itu merupakan
kedustaan besar yang dituduhkan kepada kita. Kita
mengimani dan meyakini bahwa beliau SAW adalah
sebagai Khaataman-Nabiyyin dengan keyakinan yang
kuat, marifat dan penglihatan yang orang-orang lain tidak
mengimaninya walaupun seper seratus ribu bagiannya, dan
itupun tidak mereka kuasai juga. Sesungguhnya mereka
tidak memahami hakikat dan rahasia yang tersembunyi
dalam pemahaman Khaataman-Nubuwah bagi Khaataman-
Nabiyyin beliau SAW. Sungguh mereka telah mendengar
77 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Artinya: Demikian juga Dia (Allah SWT) mewariskan
kepada Al-Masih Al-Mauud nama Ahmad yang menjadi
Mazhar dari sifat Rahimiyah (kasih sayang) dan
Jamaliyah (keindahan). (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,
Ijazul Masih, hal.114 dan Ruhani Khazain, vol.18)
Beliau a.s bersabda:

: ).....
(
Artinya: Maka Al-Masih Al-Mauud (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad) dan Jamaah-nya adalah Mazhar dari
Allah dan untuk menampilkan sifat Rahimiyah-Nya dan
Ahmadiyah-Nya (keindahan-Nya). Guna
menyempurnakan firman-Nya: Wa akhorina
minhum....(Qs. Al-Jumuah: 3) (Ijazul Masih, hal. 114-
115)
Hadhrat Khalifatul Masih II (Mirza Basyirudin Mahmud
Ahmad r.a) bersabda :
Siapakah yang tidak mengerti bahwa tanda seorang
guru yang cakap ialah adanya sejumlah murid yang
cakap, dan tanda seorang maharaja yang berkuasa ialah
ada raja-raja besar bernaung (zhil) dibawah
78 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kedaulatannya . (Hz. Mirza Basyirudin Mahmud
Ahmad, Dawatul Amir,2001, h. 45)
3. Hadhrat Masih Mauud Seorang Nabi Buruzi
Beliau a.s bersabda:

Artinya: Dan Dia (Allah SWT) telah menjadikan saya
sebagai Buruzi (cerminan) dari Khaataman-Nabiyyin
dan penghulu para rasul (Muhammad SAW) .
15


PENJELASAN:
Nabi Buruzi adalah Nabi yang menjadi cerminan atau
gambaran dari Nabi Muhammad SAW dalam hal akhlak
dan amal perbuatannya. Pengertian istilah ini juga sama
dengan pengertian nabi yang tidak membawa syariat
yang tidak berdiri sendiri.
Menurut Ahli Tashawwuf, Buruzi berarti pemunculan
seseorang dalam kekuatan dan semangat orang lain yang
sudah meninggal. Seperti Yahya Pembaptis adalah Elia
kedua (Nabi Ilyas a.s) yang ditunggu akan datang oleh

15
Khutbah Ilhamiyah, Bab. V, hal. 50
95 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


4. Perhatikan, ingatlah baik-baik, Rasulullah saw. merupakan
Khaatamul Anbiya. Yakni, sesudah Nabi kita saw. tidak
akan datang lagi suatu syariat baru dan kitab baru.
Hukum-hukum baru tidak akan ada lagi. Hanya Kitab
inilah dan hanya hukum-hukum inilah yang akan tetap
bertahan.Kata-kata (istilah) nabi dan rasul yang terdapat
di dalam buku-buku saya mengenai diri saya, sama-sekali
tidak berarti bahwa akan diajarkan suatu syariat baru atau
hukum-hukum baru, melainkan artinya adalah, ketika
Allah Taala mengutus seseorang pada waktu yang sangat
diperlukan, maka Allah menganugerahi-nya mukaalamaat
Ilahiah (percakapan dengan Allah), dan Allah
memberitahukan kabar-kabar gaib kepadanya. Terhadap
hal itulah dipakai kata (istilah) nabi. Dan orang yang
diutus itu memperoleh sebutan nabi. Hal demikian tidak
berarti bahwa orang itu akan mengajarkan suatu syariat
baru. Atau, na'udzubillaah, dia akan memansukhkan
(membatalkan) syariat yang dibawa oleh Rasulullah
SAW., melainkan segala sesuatu yang dia terima adalah
karena dia mengikuti Rasulullah saw secara benar dan
secara sempurna. Dan tanpa itu dia sama-sekali tidak akan
dapat memperolehnya.Ya, ini penting, ketika di suatu
zaman ternyata dosa-dosa telah berkembang sangat
banyak, dan orang-orang dunia tidak lagi memahami
hakikat iman, dan yang ada pada mereka hanya tinggal
94 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

(Malfuzhat, jld. V, hlm. 358-359).
17

2. Dan kami maksudkan dengan Khaataman-Nubuwah
adalah Khaatamnya kesempurnaan kenabian pada Nabi
kita Muhammad SAW adalah paling utama dari para rasul
dan nabi Allah dan kami berkeyakinan tidak ada nabi
sesudahnya, kecuali nabi yang berasal dari umat beliau
SAW (Islam) dan karena mengikuti beliau SAW dengan
sempurna. (Mawahibur-Rahman, dalam Ruhani Khaazain,
jld. 19, Additional Nazhir Isyaat, London 1984, hal. 285)

3. Ada orang yang melontarkan kritikan: "Mirza Sahib di
dalam buku-bukunya kadang-kadang menolak
kedudukannya sebagai nabi, dan kadang-kadang
menyatakan dirinya nabi." Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
menanggapi: Itu kesalahan diri orang itu sendiri. Jika
saya menggunakan kata nabi untuk diri saya, maka selalu
maknanya adalah [nabi] yang tidak melanggar Khaatamun
Nubuwwat. Dan bila saya mengingkari [kedudukan saya]
sebagai nabi, maka artinya adalah kenabian yang
melanggar Khatamun Nubuwwat. (Malfuzat, jld. V,
hlm.382 )

17
Malfuzhaat adalah kitab kumpulan dari sabda-sabda Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad (Masih Mauud a.s) yang dikumpulkan oleh Maulana Jalaluddin
Syams r.h.

79 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

umat Yahudi. Padahal Nabi Ilyas a.s telah wafat dan
beliau a.s tidak akan hidup kembali. Keyakinan Datang
Kembali terhadap orang yang sudah meninggal ini,
diapakai oleh Ahli Tashawuf dalam pengertian
Keruhanian dan Kiasan. Istilah Isa kedua atau Budha
kedua bukanlah berarti bahwa kedua orang yang telah
meninggal dunia itu memperoleh suatu kelahiran baru
(reinkarnasi). Orang kedua (seperti Isa kedua atau Budha
kedua) itu secara pribadi (personalnya) berbeda dari
orang pertama. (misalnya Nabi Isa yang pertama yang
sudah wafat, tidak sama dengan Nabi Isa Kedua atau al-
Masih yang dijanjikan akan turun), tetapi mempunyai
persamaan dengan prototipenya (jenis atau modelnya)
dalam beberapa sifat dan ruhaninya. Ahli-ahli
Tashawwuf dulu mengemuka-kan salah satu sabda Nabi
Muhammad SAW bahwa beberapa orang diantara para
pengikut beliau lahir dalam jiwa Ibrahim a.s, sedangkan
lainnya dalam semangat Musa a.s, Isa a.s dan nabi-
nabi lainnya, tetapi mereka tidak sama. Hanya
penonjolan dalam persamaan yang memberi hak kepada
seseorang untuk memakai nama tertentu.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s dari Qadian, telah
bangkit di zaman ini dengan kekuatan dan jiwa Isa ibnu
Maryam a.s, dan itulah sebabnya mengapa
80 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

kedatangannya adalah merupakan kedatangan Nabi Isa
ibnu Maryam yang kedua. Oleh karena itu menurut para
Ahli Tashawwuf bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
Manusia sempurna (Insan Kamil). Maka untuk
merealisasikan aspek dari Nur Muhammad tersebut,
maka para nabi lain telah muncul di dunia ini, dan
kesempurnaan itu secara penuh telah terwujud tatkala
Muhammad SAW sendiri muncul. Semua nabi yang
datang sebelum beliau SAW adalah hanya sebagian
pantulan, realitasnya hanyalah Muhammad SAW sendiri.
Persis halnya Yahya Pembaptis adalah kedatangan kedua
Nabi Ilyas a.s. Maka demikian pula para nabi terdahulu
merupakan pelopor dari kedatangan Nabi Muhammad
SAW. dan sekarang beliau SAW telah datang, maka
beliau menjadi materai nabi-nabi.

Para nabi lain datang hanya untuk memberitakan
kedatangan beliau SAW. mereka adalah perintis dan
dalam ketidak hadiran sang penghulu kepada mereka
diberikan kebebasan bergerak. Karena itu mereka disebut
Nabi-nabi yang berdiri sendiri (Nabi Mustaqil). Oleh
karena, sekarang Sang Penghulu (Nabi Muhammad
SAW) sedang memerintah dan menjalankan
kekuasaannya, maka tak seorangpun dapat berdiri
sendiri. Setiap orang harus bertindak dibawah pimpinan
93 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

keji.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah,
1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 31)
C. Arti dan Makna Khaataman Nabiyyin Menurut
Hadhrat Masih Mauud a.s.

Hadhrat Masih Mauud a.s. memiliki pandangan yang luas
tentang arti dan makna Khataman Nabiyyiin, berikut ini kami
sampaikan beberapa kutipan dari sabda-sabda beliau a.s
mengenai arti Khataman Nabiyyiin, diantaranya adalah:
1. Ada seseorang yang menanyakan penjelasan tentang
Khaataman Nabiyyiin. Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
menjelaskan:"Qul in kuntum tuhibbuunallaaha
fattabi'uunii yuhbibkumullaah (katakanlah, Jika kamu
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
inencintaimu)". (Ali Imran, 32). Orang yang mencintai
seseorang, tidak akan bisa hidup tanpa berbicara
dengannya. Demikian pula Allah Taala, seseorang yang
Dia cintai, Dia tidak bisa tanpa berkata-kata dengan orang
itu. Ketika manusia mulai mencintai Allah dengan cara
mengikuti Rasulullah saw., maka Allah juga berkata-kata
dengannya, dan menzahirkan kabar-kabar gaib kepada
orang itu. Dan hal itu dinamakan nubuwwat (kenabian).
92 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

menurut keterangan-keterangan beliau a.s yang lain,
dapatlah kita simpulkan bahwa ada nabi yang membawa
syariat (Tasyrii) dan ada nabi yang tidak membawa
syariat (Ghair Tasyrii) dan ada lagi nabi karena
perantaraan mengikuti nabi yang lain (Ghair Tasyrii wa
Ghair Mustaqil). Jadi kalau Hadhrat Masih Mauud a.s
berkata bahwa beliau bukan Nabi Haqiqi, bukan Nabi
Tasyrii, dan bukan Nabi Taammah serta bukan pula Nabi
Mustaqil, maka menurut istilah beliau a.s, berarti bahwa
beliau a.s (Hadhrat Masih Mauud) bukanlah nabi yang
membawa syariat baru dan agama baru dan bukan pula
nabi yang berdiri sendiri (independen prophet).
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Maksud dari segala penjelasan yang diterangkan di atas
bahwa orang-orang yang tidak mengetahui dan
memusuhiku serta menuduhku bahwa aku telah mengaku
Nabi dan Rasul yang berdiri sendiri (Mustaqil). Aku tidak
pernah mengaku Nabi dan Rasul sebagaimana yang
dipikirkan mereka. Hendaklah diketahui bahwa aku
benar-benar adalah Nabi dan Rasul sebagaimana yang
aku terangkan diatas. Barangsiapa yang berburuk sangka
terhadapku dan menuduhku dengan menyatakan bahwa
aku menjadi Nabi dan Rasul (yang membawa syariat dan
Mustaqil), maka orang itu adalah pendusta dan berfikiran
81 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dan naungan beliau SAW. Itulah sebabnya mengapa para
Ahli Tashawwuf, seluruhnya menganggap hukum
(syariat) beliau SAW adalah final dan Nabi Muhammad
SAW adalah yang terakhir dari nabi-nabi.

Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
Perkataan Khaataman-Nabiyyin itu adalah Stempel
Ilahi, yang sudah dicapkan di atas Kenabian yang mulia
Muhammad SAW, sekarang tidak mungkin lagi cap itu
akan pecah. Ada kemungkinan bahwa dengan jalan
Buruzi, yang mulia Muhammad SAW datang ke dunia
ini, bukan saja sekali atau dua kali, malah beribu kali.
Dan dengan jalan Buruzi pula orang itu akan
memperlihatkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam
pelbagai tingkat kesempurnaannya serta menunjukan
dalam dirinya sifat-sifat Kenabian. Buruzi itu adalah
suatu pangkat yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya:


Dan juga kepada kaum lain dari mereka yang belum
berhubungan dengan mereka.(Qs.62:3)
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:
82 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Di dalam ayat ini (Wa akhorina minhum lamma
yalhaqu bihim) nyata sekali bahwa dalam satu bangsa
yang akan datang, akan turun seorang nabi dan nabi itu
akan menjadi Buruz (cerminan) Nabi Muhammad SAW
dan dalam ayat ini (Qs. 62: 3) mengandung satu khabar
ghaib tentang seorang nabi yang akan datang di akhir
zaman. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tatimmah
Haqiqatul Wahyi, hal. 67)
Para Nabi tidak akan cemburu atau marah terhadap
Buruzinya, karena buruzinya adalah rupa dan
gambarannya sendiri, tetapi kepada yang bukan
Buruzinya, mereka tentu akan menunjukan cemburu dan
kemarahannya. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek
Ghalati Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan,
1978, hal. 28)
Dan karena Buruzi Muhammad SAW, sebagaimana
telah dijanjikan dari dahulu kala adalah aku sendiri.
Itulah sebabnya Kenabian (Nubuwat) secara Buruzi
telah dianugerahkan kepadaku dan sekarang ini seluruh
dunia tidak akan berdaya untuk menandingi Kenabian
(nubuwat) tersebut, karena kenabian itu telah dicap.
Satu Buruzi Muhammad SAW yang memiliki segala sifat
kesempurnaan Nabi Muhammad SAW telah ditakdirkan
akan lahir di akhir zaman, dan wujud itu sudah datang
91 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

SAW. Dalam satu riwayat Rasulullah SAW telah bersabda,
bahwa Adam a.s itu adalah Nabi Mukallam. (Musnad).
Oleh karena itu Kenabian Tasyrii ini sudah tertutup dan
tidak akan datang lagi setelah Nabi Muhammad SAW. (
Catatan Kaki No. 314, Al-Quran Dengan Terjemahan
Dan Tafsir Singkat, jld.I, Yayasan Wisma Damai, 2007).
4. Nabi Taammah adalah nabi yang sempurna. Maksudnya
sama dengan Nabi Tasyrii atau Nabi yang membawa
syariat. Misalnya seperti Nabi Muhammad SAW.
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s berkata:



Artinya: Al-Hadits (Lam yabqo minan-Nubuwwah illa
mubasysyiraat) itu menunjukan bahwa Nubuwah Tammah
(kenabian yang sempurna) yang mengandung wahyu
syariat baru itu, memang sudah terputus.... (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad,Taudih Maram, h. 19/At-Tablig, hal.
14)
KESIMPULAN:
Istilah nabi yang membawa syariat menurut Hadhrat
Masih Mauud a.s (Mirza Ghulam Ahmad) dan juga
90 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

yakni pembawa kabar ghaib dan orang yang
menyampaikan berita tentang rahasia pengetahuan-
pengetahuan yang didapat dari ilmu Allah SWT . (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad, Al-Hakam, jld.3, hal. 29)
16

Beliau a.s bersabda:


Artinya: Dan barangsiapa yang berkata bahwa saya ini
seorang nabi dan rasul sesudah Nabi kita dan penghulu
kita (Muhammad SAW) dalam arti Haqiqi (pembawa
syariat dan agama baru) dan Iftiro (mengada-ngada
dusta) serta meninggalkan Al-Quran dan hukum syariat
maka orang itu adalah kafir dan pendusta. (Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad,Anjam Atham, hasyiah hal. 27-28)
3. Nabi Mukallam adalah sama artinya dengan Nabi yang
membawa syariat. Seperti: Nabi Adam a.s, Nabi Nuh a.s,
Nabi Musa a.s, Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Muhammad

16
Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, Pedoman Besar Gerakan
Ahmadiyah Lahore Indonesia, Bagian Tabligh dan Tarbiyat, 1409-1988 M,
hal.44

83 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah,
1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 29)
Memang aku telah menjadi Nabi dan Rasul, tetapi
dengan jalan Buruzi dan berdasarkan kejadian demikian
Allah SWT berkali-kali menyebutkan namaku Nabiyullah
dan Rasulullah, tetapi dengan jalan Buruzi (gambaran/
penampakan). Dalam hal ini wujudku tidak ada, yang
ada hanyalah Muhammad SAW. itulah sebabnya aku
dinamakan Muhammad dan Ahmad. Jadi nubuwat dan
risalah itu tidak dipindahkan kepada orang lain, tetapi
tetap menjadi milik Nabi Muhammad SAW. (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah,
1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 32).

4. Hadhrat Masih Mauud a.s Seorang Nabi Majazi

Beliau a.s, bersabda:




Artinya: Aku dinamakan nabi oleh Allah SWT atas jalan
Majazi bukan atas jalan Haqiqi . ( Hadhrat Mirza Ghulam
84 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Ahmad, Tatimmah Haqiqotul Wahyi, hal. 25 / Al-Istifta,
Bab. Dzikrul Mubahalah h. 86 )

PENJELASAN:
Apa Itu Kenabian Majazi ?

Kenabian Majazi maksudnya adalah kenabian yang
tidak membawa syariat baru, karena Istilah Kenabian
Majazi adalah kebalikan atau lawan dari Istilah Kenabian
Haqiqi sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s diatas. Pengertian Istilah Nabi
Majazi ini sama dengan pengertian Istilah Nabi Zhilli
atau Nabi Ummati. Istilah-istilah Nabi Zhilli, Nabi
Buruzi, Nabi Ummati dan Nabi Majazi telah
dipergunakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s
untuk kenabian beliau sendiri sebagai Nabi yang tidak
membawa syariat baru dalam hubungannya atau
kaitannya dengan kenabian Nabi Muhammad SAW.
Tetapi bukan berarti bahwa beliau itu bukan seorang
nabi yang sebenarnya (nabi-nabian), karena beliau a.s
telah diangkat oleh Allah SWT melalui wahyu-wahyu-
Nya sebagai nabi dan rasul pengikut Nabi Muhammad
SAW yang tidak membawa syariat baru. Sebagaimana
sabdanya:
89 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dengan perantaraan malaikat Jibril. Karena ini akan
menghilangkan tanda keagungan kehormatan Nabi
Muhammad SAW dan bertentangan dengan Islam.
(Izalah Auham, hal.557)
Hendaklah diingat benar-benar bahwa pintu Kenabian
Bersyariat (Nubuwat Tasyrii) benar-benar tertutup
sesudah Nabi Muhammad SAW. setelah Al-Quran Majid
tidak ada kitab yang mengajarkan hukum-hukum baru
atau meng-hapuskan (memansukh) hukum Quran Syarif
atau memberhentikan pengamalannya. Sebaliknya
pengamalannya berlangsung hingga Kiyamat. (Catatan,
Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar
Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10
Nopember 1994M, hal. 23)
2. Nabi Haqiqi adalah Sama artinya dengan nabi yang
membawa syariat (Nabi Tasyrii).
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda : Masih banyak lagi
kata-kata Nabi dan Rasul yang berhubungan dengan
hamba ini (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Akan tetapi
banyak orang salah paham dan mereka mengira bahwa
hamba ini mendakwahkan Kenabian Haqiqi (Haqiqi
Nubuwah) dan Risalah yang lazim disebut Shohib-i-
Syariat atau Pembawa Syariat (nabi tasyrii). Akan
tetapi kata Nabi dan Rasul disini hanya demikian artinya
88 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

Istilah-istilah kenabian yang telah dijelaskan oleh
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. diatas tidak boleh
diartikan dengan makna lain atau berbeda. Jika ada orang
yang memaksakan istilah kenabian tersebut dengan
mengartikan sendiri sehingga maknanya bertentangan
dengan istilah kenabian yang sudah dijelaskan oleh
beliau a.s, (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Jika hal itu
dilakukan, maka orang tersebut serupa dengan istilah
berikut :


Artinya: Menafsirkan suatu perkataan yang tidak
dikehendaki oleh orang yang mengatakannya.

B. Istilah Kenabian Yang Membawa Syariat Menurut
Hadhrat Masih Mauud a.s.
1. Nabi Tasyrii adalah Nabi yang membawa syariat atau
agama, seperti Nabi Muhammad SAW, Nabi Adam a.s,
Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Musa a.s.
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad bersabda:
Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatmaul
Anbiya, Allah SWT tidak sekali-kali akan mengutus
Seorang Rasul yang membawa Syariat (agama)
85 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .



Artinya: Tidak ada perkataan yang dibuat-buat. Bahkan
aku datang dengan benar, Sungguh aku telah diutus
sebagai seorang rasul yang benar, tetapi sayang kalian
tidak mengenalinya. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-
Istifta, Bab. 2. hal. 55 / Tuhfatu Baghdad, hal.11)


Artinya: Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan
nama kepadaku Nabi melalui wahyu-Nya. Dan demikian
juga aku diberi nama (nabi) sebelum (datangnya wahyu
ini) berdasarkan sabda Rasul kita Al-Mushthofa
(Muhammad SAW).(Al-Istifta, Bab.Awal, hal.21)
Karunia kenabian yang didapat oleh beliau a.s itu
semata-mata karena beliau a.s telah mengikuti, mematuhi
dan menteladani pribadi Nabi Muhammad SAW dengan
benar dan sempurna. Sebagaimana sabdanya bahwa:
Dan demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar telah
mengikuti Nabi Muhammad Rasulullah SAW. (Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad, Tuhfah Baghdadi, hal. 15).
86 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .


PENJELASAN:
Di dalam Ilmu Balaghah tidak pernah kita dapati contoh
gelar Nabi bagi seorang hamba dijadikan sebagai
Kiasan (Majaz) atau diartikan lain selain arti nabi yang
sebenarnya. Pada umumnya yang biasa diartikan sebagai
Majaz atau Kiasan dan Istiarah hanya pada gelar
Nama atau Julukan (laqob) dari seseorang, bukan
pada Kedudukan, Derajat atau Jabatan seseorang.
Jadi Nabi Isa ibnu Maryam a.s yang disabdakan oleh
Nabi Muhammad SAW akan turun di akhir zaman itu
maksudnya adalah bukan Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari
bani Israel dari Nazaret yang sudah wafat itu, tetapi yang
akan datang itu adalah Matsil dari Nabi Isa ibnu Maryam
a.s atau orang yang mempunyai persamaan sifat dengan
Nabi Isa ibnu Maryam a.s. dan keduanya (Isa ibnu
Maryam a.s dan Matsil-nya) merupakan dua orang Nabi
dan Rasul yang benar. Dan Matsil dari Nabi Isa ibnu
Maryam a.s di zaman ini adalah Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad a.s yang bergelar sebagai al-Masih al-Mauud
dan Imam Mahdi Mahud (Nabi Isa ibnu Maryam yang
dijanjikan) akan datang di akhir zaman. Dan perlu
diketahui bahwa keempat Istilah kenabian itu (Nabi
Zhilli, Buruzi, Majazi dan Ummati) tidak dapat
87 | K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

dipakaikan kepada salah seorang manapun dari nabi-nabi
sebelum Nabi Muhammad SAW. Istilah keempat
kenabian itu hanya bisa dipakaikan untuk kenabian
setelah Nabi Muhammad SAW seperti kenabian Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s.

KESIMPULAN:
Pengertian Istilah-istilah Nabi Zhilli, Nabi Buruzi, Nabi
Ummati dan Nabi Majazi, telah dipergunakan oleh
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s hanya untuk kenabian
beliau sendiri sebagai nabi yang tidak membawa
syariat baru dalam hubungan-nya dengan kenabian
Nabi Muhammad SAW. tetapi bukan berarti bahwa
beliau itu bukan seorang nabi yang benar, karena beliau
telah diangkat oleh Allah SWT melalui wahyu-wahyu-
Nya sebagai Nabi Ummati (nabi pengikut non syariat).
Dan karunia kenabian tersebut semata-mata diperoleh
dari mata air ruhani Rasulullah SAW, karena beliau a.s
telah mencapai ketaatan yang sempurna kepada Allah
SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW sehingga
mengalami fana fir rasul (meleburkan diri dalam
kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW). Sebaliknya
keempat istilah kenabian itu tidak dapat dipakaikan
kepada salah seorang manapun dari nabi-nabi sebelum
Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai