Anda di halaman 1dari 8

w w w. p m mc .or.

i d

Tajuk Utama

PMMC
M edia Komunikasi P enjual & P embeli Farmasi
Gallery Photo: Rapat Pleno GPFI dan Bukber Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri AUSTAR - BOJIAN Introduction Silaturahmi GPFI dan BPOM Seminar Continuing Professional Development

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

News

1 - 3 Dari Anggota 4 - 6 Siapa Kita 7 - 8


Silaturahmi PB IDI, GPFI, PMMC, IPMG dan Krista Media Iklan Indo Medica Expo Siapa Kita Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri

Pembatalan Izin Edar Dekstrometorfan dan Karisoprodol Rapat Pleno GP Farmasi Indonesia dan Bukber Berbuka Puasa Bersama Mitra Usaha Seminar BPOM dan GP Farmasi Indonesia Sosialisasi Pedoman CPOB 2012

Pembatalan Izin Edar Dekstrometorfan dan Karisoprodol


"Penyaluran obat dalam jumlah besar tanpa dilengkapi dengan bukti dokumen jadi hanya ada bukti pengeluaran dan bukti pengiriman, sarana distribusi memberikan data penyaluran palsu ke apotek artinya ketika beratus-ratus kaleng itu kataya pergi ke apotek A ternyata tidak ada di sana tidak menerima obat itu ." tutur Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid.
Jakarta - Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 16 Juli 2013 Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid melayangkan surat penarikan obat yang mengandung Karisoprodol dan Dekstrometorfan kepada GP Farmasi Indonesia. Surat tersebut disertai surat keputusan Kepala BPOM RI No. HK. 04. 1. 35.06.13. 3534 (Pembatalan Izin Edar Obat Yang Mengandung Dekstrometorfan) dan No. HK. 04. 1. 35.06.13. 3535 (Pembatalan Izin Edar Obat Yang Mengandung Karisoprodol) ditujukan pada pimpinan dan apoteker penanggungjawab industri farmasi. Surat Keputusan tersebut ditandatangani oleh Kepala BPOM RI Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc tanggal 26 Juni 2013. Dikeluarkannya SK Kepala BPOM dilatarbelakangi laporan temuan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) mengenai penyalagunaan obat yang mengandung Dekstrometorfan dan Karisoprodol yang banyak digunakan oleh masyarakat tanpa menggunakan resep dokter. Dari laporan temuan dan analisa BNN dan Universitas Indonesia, Dekstrometorfan banyak dijumpai sebagai obat batuk maupun flu yang sering dikombinasikan dengan parasetamol, CTM, Fenil Propanol Amin, Guafenisin. Dekstrometorfan merupakan obat penekan batuk atau antitusif dengan indikasi pengobatan batuk kering tidak produktif dan umumnya
bersambung hal. 2

Tajuk Utama

Rapat Pleno GP Farmasi Indonesia dan Buka Puasa Bersama


Jakarta - Kali ini Rapat Pleno GP Farmasi Indonesia Pusat dihadiri oleh pimpinan dari semua bidang dan juga dihadiri oleh Ketua Dewan Penasehat, bapak Anthony Ch Sunarjo bersama bapak Biantoro Wanandi dan bapak Dr. Boenyamin Setiawan. Juga ketua Dewan Kode Etik bapak Syamsul Arifin . Rapat yang dibuka oleh Direktur Eksekutif bapak Darodjatun Sanusi dan dilanjutkan oleh bapak Johannes Setijono selaku Ketua Umum GP Farmasi Indonesia yang memberi gambaran kegiatan GP Farmasi Indonesia saat ini termasuk kunjungan kerja ke CPHI China dan juga dalam pelaksanaan CPHI South East Asia yang berkerjasama dengan PMMC dan UBM,
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

rapat pleno juga lengkap dihadiri oleh Bendahara, Sekjen dan Wakil Sekjen, sehingga membuat suasana rapat pleno terasakan sangat berbobot. Terlebih topik yang dibicarakan juga merupakan isu terkini, seperti persiapan pelaksanaan SJSN, BPJS juga dikaitkan dengan pengalaman pelaksanaan E-Catalog yang masih banyak ditemukan kendala dalam pelaksanaannya, dan juga yang terpenting dalam acara ini adalah dibahasnya keputusan BPOM yang secara mendadak mencabut izin edar 2 produk yang sudah dipasarkan cukup lama di Indonesia, yaitu Dekstrometorfan dan Karisoprodol, untuk ini semua peserta pleno, termasuk

perwakilan dari ketua Pengda DKI Jakarta, Jawa Tengah sepakat dan mendesak agar GP Farmasi Indonesia Pusat membuat surat penolakan terhadap surat keputusan tersebut . Acara Rapat pleno yang dimulai jam 3 sore, diakhiri dengan acara buka puasa bersama, sambil bersilaturahmi, karena sudah cukup lama para pengurus ini tidak saling bertemu . Semoga pertemuan rapat pleno ini menghasilkan manfaat bagi Industri farmasi Indonesia, termasuk keputusan yang diambil dalam pertemuan tersebut , semoga.

Pharma Materials Management Club

Pembatalan izin edar Dextrometorfan dan Carisopordol- lanjutan halaman 1 diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet, sirup atau kaplet. Hasil survei yang dilakukan oleh BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia pada 2010 di 15 provinsi di Indonesia menyebutkan bahwa penyalahgunaan Dekstrometorfan, yang oleh penggunanya lebih dikenal dengan sebutan pil dekstro, dilakukan oleh anak dengan usia 10 -14 tahun sebanyak 184 orang; usia 7-9 tahun sebanyak 7 orang, dan usia 15-18 tahun sebanyak 695 orang. Dari hasil survei tersebut diatas dapat diartikan bahwa penyalahgunaan Dekstrometorfan dilakukan oleh kelompok usia 7 18 tahun (kelompok usia SD SMA) dan populasi terbanyak penyalahgunaan Dekstrometorfan adalah kelompok usia remaja (15 18 tahun ) yang pada umumnya hanya memiliki pendidikan setingkat SD. Bahaya yang perlu diwaspadai akibat penyalahgunaan DMP adalah jika pasien tidak tertangani dengan baik kemungkinan besar dapat terjerumus menjadi pecandu narkoba. Karisoprodol merupakan obat pelemas otot yang bekerja secara sentral dan digunakan untuk mengatasi nyeri otot. Karisoprodol tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang (paling lama 2-3 minggu), karena belum ada bukti kuat mengenai efektivitasnya jangka panjang. Namun, dari penelitian yang dilakukan oleh antropolog Universitas Hasanuddin Makasar, Prof. Nurul Ilmi Idrus, Ph.D terungkap adanya penyalahgunaan obat ini baik di kalangan remaja, waria dan pekerja seks (PSK) seperti di beberapa wilayah di Makasar, Pantai Bira serta Bulukumba. Di Indonesia Karisoprodol merupakan obat anti nyeri dan diresepkan dokter, papar Ilmi pada Seminar Chemical Youth Comparative casestudies Indonesia di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Kamis (4/10). Rapat Pembahasan Dekstrometorfan Dalam rapat pembahasan pertama 21 Nopember 2012, peserta yang hadir terdiri dari Direktorat di Kedeputian I, Biro Hukmas, Pusdik, Tim ahli dari Pusat Studi Farmakologi dan Kebijakan Obat, Universitas Gadjah Mada. Hasil dari pembahasan tersebut antara lain: l Perlunya kebijakan perketatan peredaran DXM sebagai OBT karena banyaknya kasus penyalahgunaan l DXM secara kimiawi merupakan turunan opioid -> memungkinkan untuk dimasukan dalam golongan narkotika, sehingga ada kejelasan sanksi hukum dalam pengawasannya. l Perlu dilakukan kajian risk and benefit. l Konvensi Narkotika 1961: levometorfan Schedul I, dekstro di-exclude l d-metorfan tidak bekerja pada reseptor myu sebagaimana opioid pada umumnya l Karena penyalahgunaan, banyak negara mulai mempertimbangkan pengawasan lebih ketat Rapat pembahasan kedua, 20 - 21 Desember 2012, peserta yang hadir terdiri dari Direktorat di Kedeputian I, Pusat Penyidikan Obat dan Makanan, Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan peserta Balai Besar POM Jakarta dan Bandung. Peserta lintas sektor yang terdiri dari Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN, Direktorat IV TP Narkoba/KT dan Bareskrim POLRI. Peserta dari tim ahli terdiri dari Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat dan Universitas Gadja Mada. Hasil pertemuan kedua tersebut menghasilkan: 1. Tidak dipertahankan beredar di Indonesia: l Dekstrometorfan memiliki resiko penyalahgunaan lebih besar bagi kesehatan masyarakat dibandingkan terapinya, dimana obat ini ternyata tidak efektif sebagai antitusif karena efeknya tidak berbeda bermakna dengan plasebo(informasi dari Prof. Rianto Setiabudi yang mengacu dari Cochrane) sehingga peredaran obat ini perlu
l

PMMC news

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

ditinjau kembali. Mengingat kecilnya manfaat terapi diatas, diusulkan agar Dekstrometorfan: - Dikeluarkan dari Daftar Obat Essensial Nasional(DOEN); - Tidak diedarkan lagi di wilayah Indonesia. Untuk itu perlu ditinjau kembali izin edarnya yang akan dibahas dalam Komnas POJ 2. Tetap diedarkan di Indonesia: l Dekstrometorfan diusulkan dimasukan ke dalam golongan Narkotika l Usulan beberapa alternatif perkuatan pengawasan: - Pengawasan peredaran melalui kewajiban pelaporan(setiap kali realisasi impor bahan baku dan pendistribusiannya, penyaluran dan penyerahan obat jadi) - Larangan peredaran Dekstrometorfan tablet kemasan hospital pack di apotek dan toko obat Rapat ketiga Komnas POJ, 20 Maret 2013 peserta yang hadir terdiri dari Direktorat di Kedeputian I, Pusat Penyidikan Obat dan Makanan, Biro Hukum, Hubungan Masyarakat. Peserta tim ahli dari Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat UGM, Perhimpunan Ahli Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kerongkongan dan Leher (PERHATI KL). Hasil pertemuan tersebut antara lain : 1. Penggunaan Dekstrometorfan tunggal untuk terapi di kalangan medis sudah sangat jarang. 2. Kebutuhan akan sediaan dekstrometorfan dalam bentuk kombinasi masih diperlukan untuk pengobatan. 3. Perlunya perketatan pengawasan agar sediaan mengandung dekstrometorfan tidak dimungkinkan penyaluran ke toko obat dan dijual secara bebas. 4. Tim revisi DOEN berencana untuk mengeluarkan Dekstrometrofan dari DOEN (menunggu rapat pleno) * catatan hasil pleno 18 April 2013 disetujui untuk dikeluarkan dari DOEN. Dektrometorfan tunggal dicabut izin edarnya dan tidak diizinkan lagi diproduksi dalam bentuk sediaan tunggal. Dekstrometorfan dalam sediaan kombinasi menjadi golongan obat keras. Pertimbangan Keputusan dari ketiga rapat tersebut memutuskan: 1. Menjadi Golongan Obat Keras Dampak: a. Sediaan tunggal (dosis 10mg, 15mg dan 5mg/5ml) dan kombinasi harus mengikuti ketentuan sebagai golongan obat keras Konsekuensi: a. Perubahan NIE (regiatrasi variasi) b. Proses ke SK Menkes c. Tidak bisa diiklankan lagi 2. Dosis tunggal dibatalkan a. Kombinasi masih eksis sebagai golongan Obat Bebas terbatas b. Tidak mengubah investasi di industri farmasi Rapat keempat Rakorpimtas tanggal 7 Juni 2013, peserta yang hadir Ka BPOM, Deputi I, Direktur di Kedeputian I, Kabiro Hukmas, staff di Kedeputian I, TU Pimpinan. Dan hasil pembahasan tersebut antara lain: 1. Dekstrometorfan tunggal dicabut izin edarnya dan tidak lagi diproduksi dalam bentuk sediaan tunggal 2. Dekstrometorfan dalam sediaan kombinasi tetap sebagai obat bebas terbatas. Finalisasi dari rapat keseluruhan maka diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Badan POM RI no. HK.04.1.35.06.13.3534 tentang pembatalan izin edar obat mengandung Dekstrometorfan. Rapat Pembahasan Karisoprodol Dalam rapat pembahasan pertama, tanggal 21 Nopember 2012, peserta yang hadir dalam rapat pembahasan yaitu Direktorat di kedeputian I, Biro Hukmas, Pusdik, Tim ahli dari Pusat

Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada. Dan menghasilkan pembahasan sebagai berikut: - Karisoprodol memiliki efek farmakologi sebagai relaksan otot namun hanya berlangsung singkat dan didalam tubuh akan segera dimetabolisme menjadi metabolit berupa senyawa meprobramat yang menimbulkan efek sedatif. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mencabut izin edar obat tersebut dari peredaran mengingat dampak penyalahgunaannya lebih besar daripada efek terapinya. Dalam pembahasan rapat kedua, tanggal 20 - 21 Desember 2012 yang dihadiri oleh Direktorat di kedeputian I, Pusat Penyidikan Obat dan Makanan, Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, Balai Besar POM Jakarta dan Bandung. Dari lintas sektor dihadiri oleh Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN, Direktorat IV TP Narkoba/ KT, Bareskrim POLRI. Juga dari tim ahli dari Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat UGM. Dalam rapat pembahasan tersebut menghasilkan: l Tidak dipertahankan beredar di Indonesia: - Karisoprodol merupakan prodrug meprobamat(Psikotropika golongan IV), berdasarkan efek farmakologisnya karisoprodol hanya memiliki efek relaksasi otot relatif singkat, sehingga tidak direkomendasikan untuk dipertahankan penggunaanya untuk pengobatan. - Mengingat kecilnya manfaat terapi, tingginya penyalahgunaan dan dibeberapa negara (Swedia dan Norwegia) sudah dilarang beredar. Diusulkan agar Karisoprodol tidak boleh beredar dan semua produk yang mengandung Karisoprodol dibatalkan nomor izin edar (NIE). l Tetap diedarkan di Indonesia: - Meningat penyalahgunaan yang telah meluas, diusulkan agar Karisoprodol menjadi golongan psikotropika sebagai prodrug meprobamat. Rapat pembahasan ketiga, 20 Maret 2013 peserta yang hadir terdiri dari Direktorat di Kedeputian I, Pusat Penyidikan Obat dan Makanan, Biro Hukum, Hubungan Masyarakat. Tim ahli yang hadir dari Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat UGM, Perhimpunan Ahli Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kerongkongan dan Leher (PERHATI KL). Hasil pembahasannya: l Untuk Karisoprodol, mengingat efeknya sebagai muscle relaxan tidak lama dan masih ada alternatif obat lain dengan efek yang sama maka disetujui untuk ditarik dari peredaran l Karisoprodol dicabut izin edarnya, ditarik dari peredaran dan tidak diizinkan lagi untuk diproduksi. Rapat keempat Rakorpimtas tanggal 7 Juni 2013, peserta yang hadir Ka BPOM, Deputi I, Direktur di Kedeputian I, Kabiro Hukmas, staff di Kedeputian I, TU Pimpinan. Dan hasil pertemuan tersebut antara lain: - Karisoprodol merupakan prodrug meprobamat (Psikotropika Gol. IV) - Efek farmakologinya, Karisoprodol hanya memiliki efek relaksasi otot relatif singkat, sehingga tidak direkomendasikan untuk dipertahankan penggunaannya untuk pengobatan. - Mengingat kecilnya manfaat terapi, tingginya penyalahgunaan dan di beberapa negara sudah dilarang beredar, diusulkan agar Karisoprodol tidak boleh beredar dan semua produk yang mengandung Karisoprodol dibatalkan nomor izin edarnya (NIE). Finalisasi dari rapat keseluruhan maka diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Badan POM RI no. HK.04.1.35.06.13.3535 tentang pembatalan izin edar obat mengandung Karisoprodol.

Pemimpin Umum: Kendrariadi , Pemimpin Redaksi: Aryo Baskoro , Redaktur Pelaksana: Budi P Editor & Foto: Teguh P Herlambang , Penanggung jawab kolom : Johanes, Franky, Fitri Design: seasiapublisentra@gmail.com

Pharma Materials Management Club

e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

Berbuka Puasa bersama Mitra Usaha

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

PMMC news

Jakarta - Sudah merupakan sebuah tradisi atau yang menjadi keharusan dalam suasana bulan suci Ramadhan ini, yaitu berbuka puasa dengan mitra usaha kita, demikian pula yang terjadi di kalangan pelaku usaha farmasi, beberapa hari yang lalu tepatnya 25 Juli, Actavis Indonesia yang merupakan bagian dari Actavis International dan merupakan perusahaan Generik nomer tiga di dunia, mengadakan BukBer Buka Puasa Bersama dengan mitra usahaanya, Indofarma yang merupakan perusahaan Generik terbesar di Indonesia . Buka Puasa yang di hadiri Board of Director dari kedua perusahaan dan tentunya juga

dihadiri juga oleh key person dari kedua perusahaan, acara BukBer ini berlangsung dengan meriah dan hikmat . Komunikasi terlihat begitu cair dan nuansa persahabatan atau kekeluargaan sangat terlihat kental dalam acara BukBer tersebut . Nuansa bulan suci ini, juga dijadikan sarana untuk mempererat komitmen kemitraan dalam usaha. Semoga kemenangan setelah menyelesaikan sebulan puasa , juga merupakan kemenangan bagi kedua perusahaan ini . Amin (kr)

Seminar BPOM dan GP Farmasi Sosialisasi Pedoman CPOB 2012

Jakarta- CPOB merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap industri farmasi Indonesia. Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 24 - 25 Juli, BPOM dan GP Farmasi Indonesia mengadakan seminar sosialisasi Pedoman CPOB 2012 yang diselenggarakan di hotel Lumire. Ketua penyelenggara seminar ini Direktur Pengawasan Produksi PT dan PKRT BPOM RI. Acara seminar Sosialisasi Pedoman CPOB 2012 dibuka oleh Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid dan dihadiri Ketua Umum dan beberapa pengurus GP Farmasi Indonesia. Peserta yang hadir lebih dari 300 orang, dari berbagai industri
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

farmasi lokal maupun asing. Seminar Sosialisasi Pedoman CPOB 2012 ini, ada beberapa perubahan dalam buku panduan CPOB 2012 yang direvisi oleh BPOM dengan tujuan untuk memberikan kemudahan menjalankan prosedur CPOB. Sosialisasi Pedoman CPOB 2012 menghadirkan beberapa pembicara yang ahli dalam pelaksanaan teknis produksi di industri farmasi. Materi seminar antara lain: - Sosialisasi Pedoman CPOB 2012 - POPP CPOB Aneks 1 - Petunjuk teknis sarana penunjang kritis

- Dokumen induk industri farmasi/IOT tahun 2013 Dalam presentasi ibu Sri Sayekti "Jadi setiap tahun kita harus mereviu dokumen induk industri farmasi kita, ada atau tidak ada perubahan, kalau ada perubahan maka harus direvisi kemudian hasil perubahannya dikirim kembali ke BPOM" papar beliau kepada peserta seminar. Akhir dari acara seminar Sosialisasi Pedoman CPOB 2012 tersebut ditutup oleh Direktur Pengawasan Produksi PT dan PKRT BPOM RI. (tph)

Pharma Materials Management Club

Photo Gallery
Rapat Pleno dan Buka Puasa Bersama GPFI

Photo Gallery

Buka Puasa Bersama IDI, GPFI, PMMC, IPMG, ASKES dan Krista

Pharma Materials Management Club

e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

AUSTAR-BOJIAN
in pharmaceutical industry. The technical team has more than 30 years' experience in machine design, fabrication as well as the related sterile drug production in pharmaceutical and biotechnology industries. The reliable and high efficiency performance results very good reputation from the clients, which makes AUSTAR-BOJIAN occupy the leading position in this field. Innovation, AUSTAR-BOJIAN 's slogan, promotes us improving our technology, especially in the new generation of sterile powder filling technology. At the

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

PMMC news

mean time, many patents are awarded to AUSTAR-BOJIAN for the innovative design. The machines from AUSTAR-BOJIAN are highly appraised by the customers. With technology introduced from Europe&US and support by strictly overseas trained technicians, AUSTAR-BOJIAN is dedicated to provide European quality product at China made cost together with the most professional service to our worldwide customers.

AUSTAR-BOJIAN Technology is specialized in developing and manufacturing the equipment for sterile medicine production

Silaturahmi GP Farmasi Indonesia dan BPOM

Jakarta - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah untuk menjalin erat tali silaturahmi. Beberapa pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC dan IPMG bersamasama datang ke kantor BPOM untuk menjalin silaturahmi, Senin 22 Juli 2013. Acara tersebut dilaksanakan kantor BPOM di gedung F, tepatnya di ruang rapat Deputi I BPOM RI Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid. Pengurus GP Farmasi Indonesia yang hadir antara lain: Ketua Umum Johannes Setijono, F. Tirto Kusnadi, Hamadi Widjaja, Subowo

Timboel , Darodjatun S, dan beberapa pengurus lainnya. Dari PMMC dihadiri oleh Ketua Umum Kendrariadi S, Vincent Harijanto, Nicholaus Suharjanto dan dari IPMG diwakili Parulian S juga dihadiri oleh perwakilan industri farmasi lokal maupun asing salah satunya dari PT. Actavis Indonesia yang diwakili oleh Andreas Halim. Beberapa pembahasan silaturahmi tersebut mengenai berapa Surat Keputusan Kepala BPOM RI No. HK. 04. 1. 35.06.13. 3534 dan No. HK. 04. 1. 35.06.13. 3535, yang

dikeluarkan oleh Kepala BPOM RI Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc tanggal 26 Juni 2013. Banyak pertanyaan yang disampaikan oleh pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC dan IPMG mengenai SK tersebut kepada Deputi I BPOM RI Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid. memberikan penjelasan mengenai latarbelakang dikeluarkan SK tersebut dengan paparan yang jelas. Paparan tersebut diterima oleh pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC dan IPMG. (tph)

Seminar Continuing Professional Development Basic Medical Education

Jakarta- IAI dan Apotek K24 kerjasama menggelar seminar "Continuing Professional Development" Basic Medical Education di hotel Balairung dibilangan Matraman Jakarta Timur. Acara dibuka oleh dr, Gideon Hartono selaku owner dari Apotek K24. Tema yang diangkat "Peran Nutrisi dalam menjaga kesehatan dan Pencernaan Sehat, Hidup Sehat" Seminar yang dihadiri oleh Ketua IAI Jakarta Pusat, pengurus IAI Jakarta Pusat, Apoteker dan Asisten Apoteker K24. Peserta yang
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

hadir sekitar 100 orang Apoteker K24 se Jabodetabek. Peserta yang hadir mendapatkan 5 SKP, yang ditargetkan 50 SKP pada tahun 2013 oleh IAI Pusat. SKP ini difungsikan untuk mendapatkan legalitas profesi dan menambah pengetahuan tentang produk yang akan diinformasikan oleh pasien. Dalam pidatonya," Setiap outlet Apotek K24 harus menyediakan klinik Pratama, untuk bisa melayani masyarakat menengah bawah" tutur dr. Gideon Hartono.

Acara seminar dimulai tepat jam 14:00, yang diisi oleh 1 orang pembicara dari Apotek K24 dan 2 orang pembicara dari PT. Boehringer Ingelheim selaku sponsor acara seminar tersebut. Setiap pembicara mendapat waktu satu jam untuk presentasi yang dipaparkannya. Setelah acara seminar selesai, dilanjutkan berbuka puasa bersama yang telah disediakan oleh pihak panitia penyelenggara dan dilanjutkan kembali dengan pembagian doorprice untuk peserta seminar. (tph)

Pharma Materials Management Club

PMMC news

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

Pharma Materials Management Club

e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

Buka puasa bersama PB IDI, GPFI, PMMC, IPMG, ASKES dan Krista Media

Vol. XVIII Juli - Agustus 2013

PMMC news

Jakarta - Dalam rangka menyambut SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL RANGKAIAN HARI BAKTI DOKTER INDONESIA 2013 yang akan diselenggarakan 26 28 Agustus nanti, PB IDI mengadakan acara BUKBER di sekretariat IDI Jalan Samratulangi, Menteng Jakata Pusat. PB IDI mengundang pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC, IPMG, ASKES dan Krista Media sekaligus penyelenggara INDO MEDICA EXPO 2013 yang akan digelar bersamaan bulan Agustus 2013. Acara buka puasa bersama dibuka oleh Ketua Umum PB IDI Dr. Zaenal Abidin, sekaligus menyampaikan seputar kegiatan SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL RANGKAIAN HARI BAKTI DOKTER

INDONESIA 2013 dan bertemakan Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Berkeadilan di Negeri Berdaulat dan pameran INDO MEDICA EXPO 2013. Dalam pembukaan acara BUKBER, Ketua Umu PB IDI Dr. Zaenal Abidin menuturkan " Kegiatan Urun Rembug Nasional ini bertujuan 1. Mengangkat dinamika bangsa dalam perwujudan ketahanan bangsa di bidang kesehatan. 2. Mengangkat gambaran pembangunan bangsa yang berkaitan erat dengan kesehatan rakyat. 3. Mendiskusikan problematika bangsa yang berkaitan dengan kesehatan rakyat. 4. Menyatukan langkah untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanah konstitusi." Krista Media juga memberikan kata sambutan yang diwakili oleh ibu Rini salah satu "Top Management". Sambutan pengurus GP Farmasi Indonesia yang diwakili oleh bapak F. Tirto Kusnadi dan sambutan bapak Kendrariadi Suhanda selaku Ketua Umum PMMC. Dalam acara BUKBER bersama pengurus besar IDI, setiap tamu undangan yang hadir dipersilahkan untuk foto bersama dan

disediakan properti yang bernuansa Islami. Terdengar suara bedug dan azan magrib, para tamu undangan dipersilahkan untuk berbuka puasa. Menu makanan buka puasa telah disediaan oleh panitia sekretariat IDI dengan beraneka ragam masakan dan minuman buka puasa. Sambil berbuka puasa, para undangan beramahtamah dengan pengurus besar IDI dan undangan yang lainnya diiring dengan suara merdu dari seorang penyanyi yang cantik. Ketua Umum PB IDI Dr. Zaenal Abidin , Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia Darojatun Sanusi, Ketua Umum PMMC Kendrariadi dan Direktur Utama PT. Krista Media Daud Salim foto bersama sebagai salah satu komitmen bersama untuk menyukseskan SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL RANGKAIAN HARI BAKTI DOKTER INDONESIA 2013. Dan acara buka puasa bersama pengurus besar IDI, GP Farmasi Indonesia, PMMC, IPMG, ASKES dan Krista Media selesai tepat pukul 20:00 wib dan saling bersalaman sekaligus bermaaf-maafan untuk menjelang hari raya Idul Fitri. Semoga sukses SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL RANGKAIAN HARI BAKTI DOKTER INDONESIA 2013 dan INDO MEDICA EXPO 2013.

e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id

Pharma Materials Management Club

Anda mungkin juga menyukai