i d
Tajuk Utama
PMMC
M edia Komu n ikasi P e n jua l & P embe l i Farmasi
Gallery Photo: CPhI Brazil 2013 & Halal Bihalal Menggalang Kerjasama dengan Pharmexcil dan Asosiasi Retail Farmasi Brazil Menggalang Kerjasama dengan GPFI, PMMC dan UBM Serba-serbi CPhI Sao Paulo Brazil Gallery Photo: Pameran Indo Medica 2013 Diskusi Kemenkes dan IDI Siapa Kita Iklan Komersial
News
Surat Penolakan Dekstrometorfan dan Karisoprodol Pembukaan Pameran Indo Medica 2013 Menjalin Kerjasama GPFI, PMMC dengan UBM
Tajuk Utama
"Jadi semalam kami menemukan kasus produksi besarbesaran sebagai batch non GMP, dimulai dari supplier bahan baku ilegal ada di Indonesia, kami sedang menginvestigasi, sampai kita bisa harus bisa pegang si supplier ilegal, karena mereka yang mensupplai itu semua zat aktif juga, ternyata setelah kita hubunghubungkan temuan kita juga ternyata mereka diluar jalur dari NSW, yang semua lewat NSW bisa kita pantau." tutur Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid.
Surat yang dilayangkan oleh GP Farmasi Indonesia mengenai penolakan pencabutan ijin edar Dektrometorfan dan Karisoprodol dibahas dalam pertemuan ini.
Jakarta - GP Farmasi Indonesia membuat surat penolakan pencabutan ijin edar Dektrometorfan dan Karisoprodol yang dilayangkan kepada Kepala BPOM. Awal Agustus 2013 pengurus GP Farmasi, PMMC dan IPMG mendatangi kantor BPOM dan ditemui oleh Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid dan jajarannya di gedung utama lantai dua. Dari pengurus GP Farmasi yang hadir yaitu Ketua Umum GP Farmasi Indonesia bapak Johannes
Setijono, bapak Darojatun Sanusi, bapak Tirto Kusnadi, bapak Kendrariadi Ketua Umum PMMC bapak Vincent S, bapak Parulian Simanjuntak Direktur Eksekutif IPMG dan beberapa anggota pengurus lainnya.
Dalam beberapa diskusi tersebut ada beberapa Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M. pertanyaan yang dilontarkan kepada pengurus Epid yang didampingi oleh beberapa pejabat GP Farmasi Indonesia, PMMC, IPMG dan owner BPOM dan stafnya, membuka pertemuan dengan Industri. pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC, IPMG dan beberapa Owner industri farmasi.
bersambung hal. 2
Dalam paparan pidato Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat "Saya menyambut baik atas diselenggarakannya acara ini. Saya harap acara ini bisa menjadi media komunikasi strategis di dunia kesehatan Indonesia," saat membuka acara Indo Medica Expo 2013, Senin (26/8/2013). Penyelenggaraan Indo Medica Expo 2013 ini diharapkan dapat mendorong pelaku usaha di bidang industri kesehatan untuk menghasilkan peralatan kesehatan yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan peralatan sejenis dari luar negeri. "Malapetaka bagi suatu bangsa, terutama di bidang kesehatan, jika masyarakatnya lebih memilih produk kesehatan buatan luar negeri," Dr Zaenal Abidin, MH, dalam kesempatan yang sama. Dr Zaenal juga mengungkapkan bahwa pameran ini sangat penting, agar masyarakat Indonesia tahu bagaimana kemajuan teknologi di bidang kesehatan di negerinya sendiri. Ia menegaskan bahwa teknologi kesehatan dalam negeri tak kalah dari produk luar negeri, terutama negeri tetangga.
bersambung hal. 2
PMMC news
Dalam permasalahaan ini ada beberapa pihak dari distributor bahan baku dan apotek yang melakukan kegiatan yang ilegal. Kegiatan ilegal yang dilakukan oleh distributor bahan baku itu diluar jalur dari NSW, sehingga BPOM sulit untuk menelusuri jalur tersebut. Apotek panel merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ada salah satu apotek yang mempunyai afiliasi dengan peredaran obat ilegal tersebut, dan lokasi apotek tersebut berlokasi di daerah kawasan elit di kebayoran blok M Jakarta Selatan. Ada beberapa pertanyaan yang dilayangkan oleh GP Farmasi Indonesia, salah satunya mengenai Investasi besar untuk menerapkan CPOB dan CPOB terkini. Karena CPOB merupakan salah satu persyaratan untuk bisa memproduksi produk
secara massal yang diberikan oleh BPOM. Sebetulnya CPOB berlaku bukan untuk produk tetapi untuk facility produksi di industri farmasi. "Seharusnya investasi tersebut tidak dikaitkan dengan penyalahgunaan " menurut Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid. Di dalam persyaratan untuk mendapatkan CPOB apabila ditemukan penyimpangan maka BPOM berhak melakukan pembekuan industri tersebut. Nomor ijin edar yang dikeluarkan oleh BPOM merupakan milik BPOM bukan milik dari industri farmasi, industri hanya dipinjamkan nomor ijin edar oleh BPOM. Apabila terjadi penyimpangan, makan BPOM berhak untuk mengambil kembali nomor ijin edar tersebut. Perlu dipertimbangkan Industri Farmasi yang sudah bersudah payah menerapkan CPOB dan CPOB terkini, nilai investasi yang besar. CPOB merupakan salah satu persyaratan untuk bisa memproduksi obat secara masal yang diberikan oleh BPOM kepada industri farmasi. Sebetulnya CPOB berlaku bukan untuk produk tetapi untuk fasilitas, dan tablet bukan hanya dektro dan karisopordol. Belum tersedianya antitusif tunggal pengganti dekstrometorfan harus bisa dicari pengganti, namun batuk itu perlu dipelajari oleh seorang farmasis. "Batuk itu perlu dicari penyebabnya karena batuk mekanisme dari tubuh bukan penyakit, kalau batuk itu non-spesifik barangkali karena alergi maka alerginya harus disembuhkan kalau batuknya karena infeksi berarti infeksinya yang harus disembuhkan" tutur Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid. BPOM merupakan Badan Pengawas Obatobatan, maka pemberitahuan kepada industri farmasi tidak bisa lama. BPOM masih membuka pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal dari pengurus GP Farmasi Indonesia, PMMC, IPMG dan pemilik industri dalam pertemuan tersebut. Ketua Umum GP Farmasi Indonesia bapak Johannes Setijono memberikan kesempatan
kepada pengurus GP Farmasi Indonesia dan anggotanya untuk menyampaikan pertanyaan dan penjelasan yang lebih dari Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid. " Penting sekali kami ingin menyatakan bahwa kami memang sangat menghargai kesempatan ini bagi anggota-anggota kami yang ingin menyakan dan mendapat kejelasan lebih dari pertemuan ini" tutur Ketua Umum GP Farmasi Indonesia kepada anggota-angotanya. Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia bapak Darojatun Sanusi sebagai moderator dari anggota-anggota GP Farmasi Indonesia menuturkan, "Teman-teman ini ingin menyampaikan beberapa konsep apakah kesempatan ini atau kesempatan lain ada semacam penyelesaian dengan cara persaudaraan untuk mencari pengganti dekstro". Mengawali pertanyaan yang diberikan oleh salah satu direksi Actavis Indonesia bapak Andreas Halim kepada Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid, menuturkan " Negara-negara Asean katakanlah di Thailand dan Filipina kemudian negara-negara lain Eropa pun masih ada dan negara-negara lain sudah tidak ada, namun di America khususnya memakan bertahun-tahun untuk mengkaji produk karisopordol bisa menjadi meprobamat tidak begitu bagus namun memberikan daya aditiv yang tidak begitu berbahaya ?". Pengurus GP Farmasi bapak S. Singgih mengutarakan pendapatnya kepada Deputi I BPOM Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt.,M.Epid mengenai nomor ijin edar yang diberikan oleh BPOM dan dekstrometorfan sebagai antitusif. Ketua Umum PMMC bapak Kendrariadi menuturkan " Kami menghimbau untuk bisa diperpanjang lagi tetapi tidak sepanjang dektro tetapi lebih panjang lagi sebab supaya kawankawan kami di PBF bahan baku bisa bernafas untuk bicara dengan teman-teman disana sehingga kalau ada kerugian dan sebagainya, supaya kepercayaan masih ada ditangan kita, dan mereka bisa mengerti, pada prinsipnya kami PMMC mensupport BPOM." Akhir pertemuan, BPOM akan memberikan surat revisi mengenai pencabutan ijin edar Dekstrometorfan dan Carisopordol kepada GP Farmasi Indonesia dan akan diminta untuk meneruskan ke industri farmasi Indonesia. (tph)
PMMC news
Dalam sambutannya juga Menko Kesra meminta kepada PB IDI, diharapkan mampu melaksanakan tugasnya yang mulia ini secara optimal dan menjadi mitra strategis pemerintah untuk membangun dan melaksanakan sistem kesehatan nasional. Pada akhir sambutannya, Menko Kesra mengatakan melalui Seminar Urun Rembug Nasional ini, perlu diketahui bahwa tantangan pelaksanaan perwujudan kesejahteraan rakyat di bidang kesehatan yang harus diselenggarakan adalah: Pertama, penyempurnaan Sistim Kesehatan Nasional Paripurna yang saat ini belum berjalan efektif. Kedua, Mengurangi kesenjangan derajat kesehatan karena masih terjadi disparitas
kesehatan antara provinsi, meskipun secara nasional derajat kesehatan masyarakat telah meningkat. Ketiga, kinerja pelayanan kesehatan terutama promotif dan preventif dinilai harus mampu menjawab tuntutan masyarakat dan tantangan global dengan dilaksanakannya standarisasi pelayanan kesehatan primer dan sistim rujukan medik yang berkualitas. Keempat, perbaikan perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Kelima, memperluas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer dengan memperkuat peralatan kesehatan, menambah tenaga medik dan para medik serta mengatur distribusi dokter secara proposional
khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan. Keenam, meningkatkan sinergi dan menggali sumber pendanaan untuk mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Jamkesmas mulai 1 Januari 2014 sudah beralih ke BPJS. Namun Jamkesda di daerah tetap berjalan sampai dengan 2016, setelah itu terintegrasi ke BPJS. Untuk itu diharapkan menjadikan Seminar Urun Rembug Nasional ini sebagai momentum bagi para pelaku kemanusiaan dengan meningkatkan perannya sebagai penyembuh (agent of treatment), mampu merubah paradigm kesehatan menuju yang lebih baik (agent of change) dan menjadi pilar pembangunan berwawasan kesehatan (agent of development), yang professional dan bertaraf internasional yang tidak membedabedakan masyarakat yang memerlukan jasa pelayanan dokter. (tph/dbs)
Pemimpin Umum: Kendrariadi , Pemimpin Redaksi: Aryo Baskoro , Redaktur Pelaksana: Budi P Editor & Foto: Teguh P Herlambang , Penanggung jawab kolom : Johanes, Franky, Fitri Design: seasiapublisentra@gmail.com
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
Photo Gallery
CPhI Brazil 2013
CPhI SEA yang sudah dua kali berlangsung di Kemayoran Jakarta International Expo . Pameran yang seluas sekitar 2500m2 ini diikuti oleh sekitar 700 exhibitors dikunjungi sekitar 15000 pengunjung dari manca Negara . Pameran ini terdiri sekitar 40 % exhibitor dari API ( bahan baku farmasi ), 40 % dari food ingredients, sisanya dari perlengkapan farmasi seperti mesin farmasi, packaging dan lainnya. Pangsa pasar farmasi Brazil diharapkan mencapai sekitar 40 Billion usd di tahun 2016, sebagai pembanding pangsa pasar Indoensia Sao Paulo - Brazil yang kita kenal sebagai tahun ini diperkirakan sebesar 5.5 Billion US$. negara sepak bola, kali ini menjadi Tiga negara yang mempunyai pangsa pasar penyelenggara CPhI Brazil atau Amerika Latin yang diselenggarakan dari 6 - 8 agustus 2013 . 70% di Amerika Latin adalah Brazil, Argentina dan Venezuela . Penyelenggara exhibition yang juga conference adalah UBM, yang juga sebagai penyelenggara Exhibitors pameran ini dari manca Negara, terutama dari Negara Amerika Latin dan
USA, juga beberapa pavilion seperti China, India, Brazil sendiri terlihat banyak dikunjungi pengunjung . GP Farmasi Indonesia atau PMMC untuk pertama kalinya datang ke pameran akbar ini, pertama untuk melihat peluang atau opportunity untuk perusahaan farmasi di Indonesia utk mengembangkan penjualannya ke Amerika latin dan juga menggalang hubungan dengan para pelaku usaha farmasi di amerika latin. Pada kesempatan ini juga, atas nama organisasi, penulis memberikan kenang kenangan berbentuk kerajinan asli Indonesia, Rama dan Sinta, juga selendang batik. Kenang kenangan ini diberikan kepada penyelenggara pameran ini yaitu dari UBM, Mr Chris Kilbee yang didampingi oleh Senior Sales executive, Mr Lewis Hart dan Mr Scott Donovan . (kr)
PMMC news
Photo Gallery
Halal Bihalal 2013
Photo Gallery
CPhI Brazil 2013
Sao Paulo - Pada kesempatan yang berharga ini, PMMC maupun GP Farmasi Indonesia, menggalang kerjasama dengan organisasi exportir Pharmexcil yang kali ini diwakili oleh Mr Sudhanshu Pandey, Joint Secretary, Department
Demikian selintas informasi tentang kunjungan kerja ke CPHI Brazil, yang tentunya sangat berharga sebagai tambahan pengetahuan serta pengalaman ataupun pembanding dengan kemajuan industri farmasi di Indonesia dan juga berbagai pameran yang diselenggarakan, seperti CPHI SEA dan juga IPEX yang secera rutin diselenggarakan setiap tahunnya. (kr)
juga mencampurkan kacang hitam atau kacang merah tergantung selera dan yang juga lain dari kebiasaan kita, sebagai bagian dari kelengkapan makanan atau sop Budak tadi mereka juga menghidangkan berbagai gorengan daging yang juga dilengkapi pisang goreng, mereka makan bersama nasi atau kentang goreng dan berbagai jenis minuman Brazil, diantaranya guarana, acerola juice dan Caipirinha, yang menurut mereka berasal dari kebudayaan Amazon, yang letaknya ribuan kilo meter dari Sao Paulo . Penulis berkesempatan makan di retoran ternama di Sao Paulo yang bernama Parada Mineira, yang terletak di Av. Joao Carlos da Silva Borges, 543 Granja Julieta dan makanan itu mereka namakan Feijoada, bagi yang ingin mencoba dapat berkunjung ke restoran ini, pasti puas !! (kr)
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
PMMC news
Photo Gallery
foto by tph
Jakarta - SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL RANGKAIAN HARI BAKTI DOKTER INDONESIA 2013 yang akan diselenggarakan 26 - 28 Agustus lalu, PB IDI mengadakan diskusi bersama Ibu Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi dan sebagai moderator Ketua Umum PB IDI Dr. Zaenal Abidin. Diskusi ini bertemakan " Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan di Negeri Berdaulat", yang dititik utamakan mengenai fungsi pelayanan dokter terhadap program Kesehatan Nasional yang akan diberlakukan 1 Januari 2014. Dalam diskusi tersebut, hanya diberikan kepada tiga penanya yang diajukan kepada ibu Menteri Kesehatan. Diskusi tersebut mempertanyakan mengenai mutu kurikulum yang diajarkan oleh lembaga
pendidikan yang kurang memenuhi standar pendidikan dokter, pembatalan Workshop Indonesia Case Base Groups (Ina-CBGs) yang dibatalkan secara sepihak oleh Kementerian Kesehatan, Kapitasi untuk jasa dokter sebesar Rp 2.500,- dalam program SJSN, mengenai permasalahan Jamkesda. Penjelasan ibu Menteri Kesehatan mengenai pendidikan kedokteran yang kurang memenuhi standar menurut IDI, Kementerian Kesehatan tidak mempunyai wewenang semenjak UU mengenai DIKTI dikeluarkan, karena yang mempunyai wewenang adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi seharusnya PB IDI mendiskusikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai standar pendidikan kedokteran harus
bekerjasama dengan asosiasi profesi. Mengenai kapitasi untuk dokter sebesar Rp. 2.500,- sudah menjadi kesepakatan kita bersama. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan sebagai kepanjangan tangan pemerintah menghimbau kepada para dokter memberi pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat Indonesia sehingga dapat memakmurkan dan menyehatkan rakyat dan memakmurkan para tenaga kesehatan kita. Dalam penjelasan ibu Menteri Kesehatan mengharapkan dokter harus bisa mandiri, tidak egois dan tidak cengen harus saling bahu-membahu saling membantu pemerintah dalam menjalankan program kesehatan demi melayani kesehatan rakyat Indonesia. (tph)
Halal bihalal bersama Kemenkes, BPOM, GPFI, PMMC, APSI dan Krista Media
Dewan kode etik bapak Samsul Arifin hadir dalam acara tersebut. Dari pengurus provinsi yang hadir yaitu Pengprov Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Halal bihalal ini juga mengulas tentang Proyeksi ekonomi Indonesia 2013 - 2014, yang diberikan oleh Dr. Aviliani. Ulasan ilmiah tentang proyeksi ekonomi Indonesia 2013 - 2014 Dr. Aviliani menjadi pencerahan kepada pelaku industri farmasi yang hadir. Sambutan dimulai dari Direktur Eksekutif bapak Darojatun Sanusi, Ketua Umum GP Farmasi Indonesia bapak Johannes Setijono, Deputi I BPOM ibu Retno Tyas dan diakhiri oleh Dirjen Binfar ibu Maria Linda Sitanggang. Akhir acara diikuti dengan foto bersama yang disponsori oleh Krista Media yang akan menggelar IPEX 2013 Oktober 30 - 2 Nopember 2013, yang akan dilaksanakan di JIPEx Kemayoran Jakarta . (kr/tph)
Jakarta - Beberapa hari lalu dan tepatnya 2 September 2013, GP Farmasi Indonesia mengadakan acara Halal Bihalal bersama pengurus pusat GP Farmasi Indonesia, PMMC,
Kemenkes dan BPOM. Dari Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh ibu Maria Linda Sitanggang dan Ibu Engko, dari BPOM diwakili oleh ibu Retno, bapak Roy, bapak Agus dan ibu Agustine. Yang paling mengejutkan semua para peserta yang hadir, datangnya mantan kepala BPOM ibu Kustantinah dan ibu Lucky S Slamet. Bapak Anthony C Sunarjo Ketua Umum ApSI dan pak Mulyadi, bapak GT Mulyadi Wakil Ketua Umum ApSi Dewan pengurus harian hadir semua, dewan penasehat yang hadir antara lain ApSI, bapak Biantoro Wanandi dan dr. Boen Setiawan.
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
SiapaKita?
PMMC news
Vincent Harijanto
Teddy Saputra
InfoKita?
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id