Anda di halaman 1dari 78

DASAR-DASAR YANG BERFAEDAH DALAM TAUHID, FIQH DAN AKIDAH

Penulis: ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH AL-MUHADDITH

ABI ABDIRRAHMAN YAHYA BIN ALI AL-HAJURI


HAFIZAHULLAH

Penterjemah: Abu Ayyub Muhammad Fashan bin Ahmad Ziadi

Darul Hadith Dammajn

PENDAHULUAN PENTERJEMAH


: .
Buku ini merupakan terjemahan kepada kitab Mabadiul Mufidah FitTauhid wal Fiqh Wal Aqidah Karya Syaikh kami yang dikasihi al`Allamah Al-Muhaddith As-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri Hafizahullah-moga Allah Memeliharanya Buku ini sangat sesuai untuk semua peringkat usia yang ingin mempelajari asas-asas akidah dan fiqh dengan wajah yang sebenar berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah menurut pemahaman As-Salaf As-Soleh.Hal ini kerana buku ini memuatkan penjelasan yang mudah tentang asas-asas Tauhid, Fiqh dan juga Akidah disertai dengan dalil-dalil dari al-Quran, As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman Salaful Ummah. ( generasi Sahabat, tabi`in dan juga tabi`ut tabi`in dan para ulama yang mengikuti jalan mereka) Memandangkan di Malaysia sangat sedikit buku-buku yang membahaskan asas-asas Akidah dan Fiqh berdasarkan dalil-dalil dari al-Quran dan asSunnah yang sahih, maka kami berusaha menggalas tanggungjawab ini untuk menghidangkan kepada para pembaca sekalian hasil tulisan Ulama` dari Negeri Yaman Al-Muhaddith Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri Hafizahullah Ucapan jutaan terima kasih kepada semua yang membantu dalam usaha terjemahan buku ini, terutamanya Abu Daniel, Abu Zaid, Abu Sobir,, Abul `Abbas al-Mulky, Abu Sulaim,Abu Turob,Abu Auzai`e dan juga semua penuntut-penuntut ilmu di Darul Hadith Dammaj.

Semoga usaha kerdil ini dilakukan hanya mengharapkan wajah Allah dan semoga menjadi amalan yang berkekalan sekaligus dapat memberi manfaat kepada kaum muslimin .

Abu Ayyub Muhammad Fashan bin Ahmad Ziadi .Darul Hadith Dammaj , Yaman ,Safar 1431 Hijriyyah 13

PENDAHULUAN , , :
:Allah Ta`ala berfirman di dalam KitabNya yang Mulia


Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah setelah kematianku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (iaitu) Tuhan Yang "Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. ][ al-Baqarah: 133 Dan telah Sahih hadith dari Ibn `Abbas radhiallahu`anhuma dia berkata:


Maksudnya: Saya pernah berada di belakang Nabi sallallahu`alaihiwasallam kemudian beliau bersabda: Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, peliharalah Allah nescaya Allah akan memeliharamu, peliharalah Allah nescaya engkau akan mendapatiNya di hadapanmu.Jika engkau ingin meminta maka mintalah kepada Allah, Jika engkau ingin meminta pertolongan maka mintalah kepada Allah, ketahuilah bahawasanya walaupun seluruh manusia berkumpul untuk menolongmu nescaya mereka tidak dapat menolongmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis(ditetapkan) oleh Allah kepadamu, dan walaupun seluruh manusia berkumpul untuk memudaratkanmu nescaya mereka tidak dapat memudaratkanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis(ditetapkan) oleh Allah kepadamu.Telah diangkat pena-pena dan 1 .telah kering lembaran-lembaran

Ayat dan hadith tersebut serta dalil yang semisal itu merupakan asas di dalam memberi bimbingan untuk anak-anak dan ini adalah kalimat yang merangkumi tauhid kepada Allah 'Azza wa Jalla, bimbingan tentang beribadah kepada-Nya, penjagaan batasan-batasan hukum-hukum-Nya, bertawakal kepada-Nya, beriman kepada takdir (ketetapan)-Nya yang baik dan yang buruk, maka hal ini merupakan Pendidikan Syar`iyyah yang benar. Diharapkan bagi sesiapa yang tumbuh di atas dasar pendidikan seperti itu maka dia termasuk dari sebaik-baik hamba dari kalangan hamba-hamba Allah. Dari apa-apa yang mendorongku menulis untuk anak-anakku aku
1

[ Hadith Riwayat At-Tirmidzi.Berkata al-Imam al-Wadi`I rahimahullah: Hadith ini Sahih lighairihi, para perawinya perawi yang sahih kecuali Qais bin al-Hajaaj, telah berkata Abu Hatim: Sesungguhnya dia Soleh(baik). Lafaz ( Soleh) tidak mengangkatnya kepada darjat hasan.Tetapi hadith ini mempunyai jalan periwayatan yang lain yang sampai kepada Ibn `Abbas, sepertimana yang dijelaskan oleh al-Hafiz Ibn Rojab di dalam Al-Jami`ul `Ulum wal Hikam. Lihat As-Shahih Al-Musnad Mimma Laisa Fi As-Shahihain, jilid 1 hlm 557,558.] Makluman: tambahan yang disertai tanda []-merupakan catatan tambahan dari penterjemah- Abu Ayyub

memohon kepada Allah untuk memperbaiki keadaan mereka dan memperbaiki keadaan penjaga mereka- Ini adalah kalimat yang ringkas dalam pelajaran tentang TAUHID, AKIDAH DAN FIQH, yang isinya penuh dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Aku mengharap dari Allah 'Azza wa Jalla agar dapat memberikan manfaat kepada anak-anakku semuanya dengan tulisan ini serta seluruh anak-anak kaum muslimin. Ditulis oleh Abu Abdir Rahman Yahya Al-Hajuri pada bulan Rejab tahun 1425 Hijriyah An-Nabawiyyah, shalawat dan salam kepadanya.


[Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani]

Jika dikatakan kepadamu : Siapakah yang menciptakanmu ? Maka .1 katakanlah: Yang menciptakanku ialah Allah, dan yang menciptakan seluruh :makhluk, dan dalilnya ialah Firman Allah Ta`ala

.[62/ ]
"Allah yang menciptakan segala sesuatu". (Az-Zumar: 62)2.

2. Jika dikatakan kepadamu : Siapakah Robbmu ? Maka katakanlah: Allah Robb dan Robb segala sesuatu, dalilnya ialah Firman Allah Ta`ala:

/] 164].
"Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Robb selain Allah, Padahal Dia adalah Robb bagi segala sesuatu?".( Al-An`aam:164) :Dan FirmanNya lagi

.[2/]
3

(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". (Al-Fatihah: 2"

2 3

[dan (Ar-Ra'd: 16)]. [dan (Yunus: 10, Az-Zumar: 75, Ghafir: 65)].

Jika dikatakan kepadamu: untuk apa Allah menciptakanmu? Maka .3 katakanlah: Allah menciptakan kami untuk beribadah kepadaNya, dalilnya

:Firman Allah Ta`ala / ] .[56


"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu". (Adz-Dzaariyaat: 56).

4. Jika dikatakan kepadamu: Apa agamamu? Maka katakanlah: Agamaku adalah Islam yang benar, dalilnya Firman Allah Ta`ala:

.[19/ ]
"Sesungguhnya agama (yang diredhai) disisi Allah hanyalah Islam". (Ali Imran: 19).

.[33/ ]
"Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (AlQuran) dan agama yang benar". (At-Taubah: 33).

85/ ] ].

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali " tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat
4

(Termasuk orang-orang yang rugi". (Ali Imran: 85

Jika dikatakan kepadamu: Siapakah Nabimu? Maka katakanlah: .5 Nabiku dan Nabi bagi semua umat ini ialah Muhammad Rasulullah :Sallallahu`Alaihiwasallam, dalilnya firman Allah Ta`ala

.[40/ ]

Islam adalah Shiratul Mustaqim( Jalan yang lurus), dalilnya hadith An-Nawwas bin Sam`aan radiallahu`anhu bahawasanya Nabi sallallahu`alaihiwasallam bersabda: ((....... ...... ( Jalan Islam) Diriwayatkan oleh Ahmad ( 4/182), hadith ini Shahih, sesiapa yang tetap di atasnya dia akan ditetapkan oleh Allah Insya Allah ketika melalui Jambatan yang dipasak di atas jahannam, dalilnya Firman Allah Ta`ala: ( Maryam:71), maksudnya(( Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanku adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.)) dan hadith Abu Hurairah Radiallahu`Anhu bahawasanya Nabi Sallallahua`Alaihiwasallam bersabda: ...... .... .... ... . ".dan diutus amanah dan rahim keduanya tegak di dua sisi jalan (jambatan) yang kanan dan kiri, maka akan melintasi orang diantara kamu (yang kepantasannya) seperti kilat. Kemudian ada (yang kepantasannya) seperti angin yang melintasi. Kemudian ada (yang kepantasannya) seperti burung yang terbang dan seperti orang yang berlari laju, yang melalui jambatan tersebut sesuai dengan amalan mereka.. sehingga melemah amal seorang hamba. Dan di hujung-hujung jambatan terdapat besi-besi yang tajam (kail) diperintahkan untuk mengambil siapa yang diperintahkan untuk diambil, ada yang terkena itu namun selamat (melewatinya) dan ada yang terjerumus langsung ke dalam neraka ". [(HR. Muslim, no. 195)]. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari daripada hadith Abu Sa`id al-Khudri radiallahu`anhu bahawasanya Nabi Sallallahu`alaihiwasallam bersabda: . .... . .... Didatangkan di jambatan maka di panjang di antara punggung jahannam" Kami bertanya: Wahai Rasulullah: Apa itu Jasru? Beliau Sallallahu'alaihiwasallam menjawab: "Tempat yang licin, padanya besi-besi tajam (yang bengkok/kail).ada yang terselamat, ada yang terkena tapi selamat (melewatinya) dan ada yang langsung terjerumus ke dalam neraka".

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapa dari seorang lelaki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. (Al-Ahzab: 40). Dan Firman-Nya:

.[2/ ]
"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata". (Al-Jumu'ah: 2). Dan FirmanNya:

/ ] .[158
"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (Al-A'raf: 158). (Lihat pertanyaan no. 8). 6. Jika dikatakan kepadamu: Apakah perkara pertama yang wajib diketahui oleh seorang hamba? Maka katakanlah: Mempelajari tauhid( mengEsakan) Allah `Azza wa Jalla, dalilnya hadith Ibn `Abbas Radiallahu`anhuma katanya: Ketika Rasulullah Sallallahu`Alaihi Wasallam mengutus Mu`az bin Jabal ke Yaman maka beliau berpesan kepadanya:

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan ahli kitab, maka hendaklah engkau memulai menyeru mereka agar mentauhidkan Allah Ta'ala". (Muttafaqun 'alaih) 7. Jika dikatakan kepadamu: Apakah makna ? Maka katakanlah: Maknanya adalah tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dalilnya ialah Firman Allah Ta`ala:

.[19/ ]
"Ketahuilah bahawa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah". (Muhammad: 19). Dan FirmanNya:

.[6/ ]
"Yang demikian itu, kerana Sesungguhnya Allah, Dialah (sembahan) yang hak (untuk disembah)". (Al-Hajj: 62). 8. Jika dikatakan kepadamu: Apakah makna ? Maka katakanlah: Maknanya bahawasanya beliau ialah utusan Allah kepada seluruh manusia, baik dikalangan jin5 dan manusia, dalilnya Firman Allah Ta`ala:

.[28/ ]
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia " seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

.(peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Saba': 28


Diriwayatkan daripada Abu Hurairah Radiallahu`anhu bahawasanya Nabi

:Sallallahu`Alaihi Wasallam

bersabda

........
6

.Dan aku diutuskan kepada seluruh makhluk

Dan wajib ke atas kita semua mentaatinya, membenarkannya dan menjauhi :apa yang dilarangnya dalilnya Firman Allah Ta`ala

[54/]

dikatakan jin dikalangan manusia sepertimana diriwayatkan di dalam Shahih Al- 5 Bukhari no: 4714, Telah berkata Ibnu Mas`ud Radiallahu`anhu: Dahulunya manusia dikalangan manusia menyembah manusia dikalangan jin, maka jin masuk Islam dan .mereka berpegang teguh dengan agama mereka HR Muslim no: 523 6

Katakanlah: Taatilah kamu kepada Allah dan taatilah kamu kepada

(Rasul.. ( An-Nuur:54 :Dan Firman-Nya [52/ ]


" Inilah yang dijanjikan Ar-Rahman dan benarlah Rasul-rasul (Nya) .( Yaasin:52) Dan diriwayatkan daripada Abu Hurairah Radhiallahu`Anhu katanya: Rasulullah Sallallahu`Alaihi Wasallam bersabda:


Apa saja yang aku larang kamu, maka wajib kamu menjauhinya, dan apa .saja yang aku perintahkan kamu dengannya maka lakukanlah semampumu

(Muttafaqun 'alaih)
9. Jika dikatakan kepadamu: Apakah hak Allah ke atas hamba-Nya? Maka katakanlah: Hak Allah ke atas hambaNya iaitu mereka menyembahNya dan tidak mensyirikkanNya dengan sesuatu apa pun, dalilnya hadith riwayat Mu`az bin Jabal Radiallahu`anhu bahawasanya Nabi Sallallahu`Alaihi Wasallam bersabda:


Hak Allah ke atas hambaNya iaitu mereka beribadah kepadaNya dan tidak mensyirikkanNya dengan sesuatu apa pun, dan hak hamba ke atas Allah iaitu Allah tidak akan mengazab sesiapa yang tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun. (Muttafaqun 'alaih)

Jika dikatakan kepadamu: Apakah makna syirik? Maka katakanlah: .10 Syirik adalah beribadah kepada selain Allah `Azza wa Jalla, maka kesemua jenis ibadah7 kepada Allah `Azza Wa Jalla kemudian memalingkannya

:kepada selain Allah adalah syirik, dalilnya Firman Allah Ta`ala [36/ ]
Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu

(mensyirikkanNya dengan sesuatu apa pun. ( An-Nisa`:36


Jika dikatakan kepadamu: Apakah hukum mengambar makhluk .11 bernyawa 8? Maka katakanlah: Mengambar makhluk bernyawa termasuk dari dosa-dosa besar, dalilnya hadith Ibnu Mas`ud Radiallahu`anhu :bahawasanya Nabi Sallallahu`Alaihi Wasallam bersabda


Sesungguhnya orang yang paling pedih azabnya pada hari kiamat adalah (tukang gambar( makhluk bernyawa (Muttafaqun 'alaih) Dan dalam hadith Abu Juhaifah Radiallahu`anhu katanya:

....
Nabi Sallallahu`alaihiwasallam melarang dari harga( jual beli) anjing, dan harga( jual beli) darahdan telah melaknat para pembuat .(gambar( makhluk yang bernyawa). ( HR Al-Bukhari

Ibadah ialah kata yang mengumpulkan setiap apa yang dicintai oleh Allah dan ] 7 diredhaiNya berupa perkataan-perkataan(ucapan), perbuatan-perbuatan(amalan) baik batin dan zahir. Rujuk karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah, Al[.`Ubudiyyah ,hlm 19, Cet. Dar Al-Mugni, Riyadh 8 [Sila rujuk kitab Hukm` Tashwir Zawatil Arwah karya As- Syaikh Muqbil Rahimahullah]

Jika dikatakan kepadamu: Apa kaitan antara gambar makhluk dengan .12 syirik? Maka katakanlah: Sesungguhnya menggambar makhluk bernyawa menyebabkan pelakunya menyerupai dan berkongsi dengan Allah `Azza wa Jalla dalam(mencipta) hal tersebut, dalilnya hadith `Aisyah Radiallahu`anha :bahawasanya Nabi Sallallahu`alaihiwasallam bersabda


Sesungguhnya orang yang paling pedih azabnya pada hari kiamat adalah orang yang cuba meniru ciptaan Allah (Muttafaqun`alaih ) Dan hadith Abu Hurairah Radiallahu`anhu bahawasanya Nabi :Sallallahu`Alaihi Wasallam bersabda: Allah Ta`ala berfirman

Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang cuba mencipta seperti .ciptaanKu (Muttafaqun`alaih ) 13. Jika dikatakan kepadamu: Apakah maksud Ibadah? Maka katakanlah: Ibadah ialah kata yang mengumpulkan setiap apa yang Allah mencintainya dan meredhainya, dalilnya Firman Allah Ta`ala:

.[7/ ]
"Jika kamu kafir Maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) kamu dan Dia tidak meredhai kekafiran bagi hambaNya; dan jika kamu bersyukur, nescaya Dia meredhai bagi kamu diatas kesyukuranmu itu". (AzZumar: 7).

14. Jika dikatakan kepadamu: Dimana Allah? Maka katakanlah: Allah di atas langit, beristiwa`9di atas `ArsyNya, dalilnya Firman Allah Ta`ala

.[16/ ]
"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahawa Dia akan menenggelamkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?". (Al-Mulk: 16). Dan Firman Ta'ala: .[5/]

"Ar-Rahman yang beristiwa' di atas 'Arsy". (Thaahaa: 5). Dan hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Tuhan kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia, tatkala 1/3 (sepertiga) akhir malam Dia berkata: Barang siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku akan mengabulkannya, dan barang siapa yang meminta kepadaKu maka Aku akan memberinya, dan barang siapa beristighfar kepadaKu maka Aku akan mengampuninya". Dan turun keberadaannya dari atas [ke bawah]10. Jika dikatakan kepadamu: Apakah Allah bersama kita? Maka .15 kamu katakan: Allah 'Azza wa Jalla bersama kita dengan ilmuNya, :dengan dalil Firman Allah Ta'ala

. [4/ ]
9

[Rujuk Kitab Mukhtasar Al-`Uluw lil `Aliy Al-Ghaffar, karya Al-Hafiz Az-Zahabi tahqiq oleh Al-`Allamah Al-Albani Rahimahullah.] Kitab ini mengumpulkan dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadith-hadith serta Athar-athar Salaf yang shahih dalam menetapkan sifat Al-`Uluw( ketinggian) Allah Ta`ala sekaligus merupakan hujjah yang kukuh bagi mereka yang menafikan sifat Allah ini]-Abu Ayyub10 [Dalil-dalil tersebut adalah sebagai bantahan terhadap orang yang berkeyakinan bahwa Allah ada di mana-mana, atau keyakinan lain bahwa Allah ada di dalam hati setiap hamba]-Abu Ayyub-

"Dan Dia bersama kamu dimana pun kamu berada". (Al-Hadiid: 4). Dan FimanNya Ta'ala:

.[3/ ]
"Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nampakkan dan Dia mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan". (Al-An'am: 3). Berkata Ibnu Kathir: Yang dimaksud bahwasanya Allah mengetahui segala sesuatu yang di langit dan di bumi dari yang rahasia dan yang tampak". Jika dikatakan kepadamu: Apakah pengertian Islam? Maka kamu .16 katakan: Islam adalah menyerah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan ketaatan dan membersihkan diri dari syirik, :dengan dalil perkataan Allah Ta'ala

.[34/ ]
"Maka sembahan kamu adalah Al-Ilah Al-Waahid(sembahan yang satu), karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk (kepada Allah)". (Al-Hajj: 34). Dan FirmanNya Ta'ala:

.[102/ ]

"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam". (Ali Imran: 102). Apabila dikatakan kepadamu: Apakah agama Islam telah .17 sempurna, atau masih memerlukan penyempurnaan? Maka kamu katakan: Islam adalah agama yang telah sempurna, dengan dalil Firman :Allah Ta'ala

.[3/ ]

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, dan telah Aku redhai Islam sebagai agama bagi kamu". (Al-Maidah: 3). Jika dikatakan kepadamu: Dari mana seorang muslim mengambil .18 (mempelajari) agamanya? Maka kamu katakan: Seorang muslim mempelajari agamanya dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan :pemahaman Salafush Shalih, dengan dalil Firman Allah Ta'ala

.[51/ ]
"Dan Apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) sedang yang dibacakan kepada mereka?". (Al-'Ankabut: 51). Dan FirmanNya Ta'ala:

.[59/ ]
"Jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (As-Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat". (An-Nisa': 59). Dan FirmanNya Ta'ala:

(6) (7) .[7 6/ ]


"Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus, (iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat". (Al-Fatihah: 6-7). Dan FirmanNya Ta'ala:

.[115/ ]
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang beriman, maka Kami biarkan dia terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami

masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali". (An-Nisa': 115). Dan lihat hadith yang setelah ini [no. 19]. Jika dikatakan kepadamu: Apakah akidahmu? Maka kamu katakan: .19 Akidahku adalah sunni, salafi11, dengan dalil hadith Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :bersabda

.
"Maka wajib bagi kamu untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah al-khulafa'ur rasyidin yang diberi petunjuk dan berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah kuat-kuat sunnah tersebut dengan gigi geraham12, dan waspadalah dari perkara baru [yang di ada-adakan dalam agama]. Maka sesungguhnya semua perkara baru itu adalah bid'ah dan setiap kebid'ahan adalah sesat". (HR. Abu Dawud13 dan selainnya) dan ini adalah hadith hasan. Jika dikatakan kepadamu: Siapakah rasul yang pertama (yang .20 diutus) kepada penduduk bumi dan siapakah yang terakhir dari kalangan mereka? Maka kamu katakan: Yang pertama dari mereka diutus sebagai rasul adalah Nuh 'Alaihis Salam, dan yang terakhir dari mereka adalah nabi yang paling utama yaitu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dengan diutusnya beliau adalah sebagai tanda kecil yang pertama (tentang) hari kiamat dan wajib bagi kita untuk mengimani para rasul itu semuanya, dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda tentang ahli mahsyar (orang-orang yang bekumpul di :padang mahsyar) pada hari kiamat

11

[Sunni-Salafi atau disebut pula Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah orang yang beramal dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah dan berpegang teguh dengannya. (Lihat Al-Wajiz: 1/ 29)]. 12 [iaitu suatu ungkapan supaya benar-benar berpegang teguh dengannya (lihat "Jami'ul 'Ulum wal Hikam" ( 28/ 23)]. 13 [(no. 4609), Ibnu Majah (no. 44 dan 45), Ahmad (no. 17606, 17608, 17609) dan AtTirmidzi (no. 2891) beliau berkata: Hadith ini adalah hadith hasan shahih].

.
"Lalu mereka datang kepada Nuh dan mereka berkata: Wahai Nuh engkau adalah rasul yang pertama yang diutus kepada penduduk bumi dan Allah telah menamaimu dengan hamba yang bersyukur" (Muttafaqun 'Alaih14). Dan dalil bahwasanya yang terakhir dari kalangan mereka (para nabi dan rasul) itu adalah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah Firman Allah Ta'ala:

.[40/ ]
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapa dari seorang lelaki dikalangan kamu, tetapi beliau adalah Rasulullah dan penutup para nabi". (Al-Ahzab: 40). Dan hadith Tsauban Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Dan aku adalah penutup para nabi dan tidak ada nabi setelahku". (HR. Muslim). Dan dalil bahwasanya beliau adalah nabi yang paling utama adalah hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Aku adalah tuan (pemimpin) manusia pada hari kiamat". (Muttafaqun 'Alaih15). Dan dalil bahwasanya beliau adalah tanda pertama tentang hari kiamat adalah hadith Sahl bin Sa'd Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:

. .

14 15

[HR. Al-Bukhari (no. 3340, 4712) Muslim (no. 501)] [HR. Al-Bukhari (no. 4712) dan Muslim (no. 501, 502)].

"Aku diutus dan (datangnya) hari kiamat seperti dua ini". Dengan mengisyaratkan kedua jarinya. (Muttafaqun 'Alaih16). Dan wajib bagi kita untuk mengimani mereka (para nabi dan rasul) itu semua dan barang siapa mengingkari salah seorang dari mereka maka dia telah mengingkari mereka semua, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[285/ ]
"Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeza-bezakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya". (Al-Baqarah: 285). Dan FirmanNya Ta'ala:

) ( 150 .[151 150/( ]151)


"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeza-bezakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasulNya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir)". Merekalah orang-orang yang kafir sebenarbenarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu seksaan yang menghinakan". (An-Nisa': 150-15117).
16

[HR. Al-Bukhari (no. 5301, 6503, 6504, 6505) dan Muslim (no. 2042, 7592, 7593, 7594, 7597)]. 17 Pada akhir Firman Allah Ta'ala: .[131/ ] "Dan peliharalah diri kalian dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir". (Ali Imran: 31). Dan perkataan-Nya Ta'ala: / ] .[133 "Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Robb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa" . (Ali Imran: 133). Ini adalah dalil bahwa Syurga dan Neraka kedua-duanya telah ada

Jika dikatakan kepadamu: Apakah yang diseru oleh para rasul kepada .21 segenap manusia? Maka kamu katakan: Mereka menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah sahaja dan tidak membuat tandingan-tandingan (syirik) :denganNya, dengan dalil Firman Allah Ta'ala

[36/ ]
"Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut18". (An-Nahl: 36). Jika dikatakan kepadamu: Apakah pengertian tauhid yang para rasul .22 mendakwahkannya? Maka kamu katakan: Tauhid adalah mengesakan Allah :dalam beribadah, dengan dalil Firman Allah Ta'ala

.[36/ ]
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun". (An-Nisa': 36). Dan FirmanNya Ta'ala:

.
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Satu". [(Al-Ikhlas: 1)]. 23. Jika dikatakan kepadamu: Berapakah pembahagian tauhid kepada Allah 'Azza wa Jalla? Maka kamu katakan: Tiga bahagian: Pertama: Tauhid Ar-Rububiyyah19. Kedua: Tauhid Al-Uluhiyyah20.
sekarang. 18 [Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah: Ath-Thaghut adalah setiap apa yang melampaui hadnya dari kalangan hamba daripada sembahan,atau pemimpin yang diikuti atau yang ditaati, dan thagut adalah setiap kaum yang berhukum kepada selain daripada hukum Allah dan RasulNya atau yang menyembah selain Allah atau mereka yang mengikuti sesuatu bukan di atas al bashirah (ilmu) daripada Allah.`Ilam al-Muwaqi`iin 1/50. Thagut sangat banyak dan pemimpinnya ada lima: Iblis La'natullah, orang yang disembah(dipuja) dan dia redha, orang yang mengajak manusia untuk menyembahnya(memujanya), orang yang mengaku mengetahui ilmu gaib, dan orang yang berhukum dengan hukum yang bukan hukum Allah"].- Abu Ayyub19

[Tauhid Ar-Rububiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya. (Lihat "Ushulul Iman": 1/ 15)].

Ketiga: Tauhid Al-Asma' wa Sifat21. Dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.
"Dengan menyebut nama Allah Ar-Rahmaan(Yang Maha Pemurah) lagi ArRahiim( Maha Mengasihani)"22.

.[65/ ]
"Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?!". (Maryam: 65). Pada dua ayat tersebut terdapat padanya pembagian tiga tauhid tersebut. Jika dikatakan kepadamu: Apakah kebaikan yang paling besar23 .24 dan apakah kemungkaran yang paling besar? Maka kamu katakan: Kebaikan yang paling besar adalah tauhid kepada Allah 'Azza wa Jalla dan kemungkaran yang paling besar adalah syirik kepada Allah 'Azza :wa Jalla, dengan dalil Firman Allah Ta'ala
20

[Tauhid Al-Uluhiyyah adalah mengesakan Allah Ta'ala dalam peribadahan hamba. Tauhid ini dinamakan pula tauhid ibadah. (Lihat Al-Wajiz fii 'Aqidahis Salafish Shalih Ahlis Sunnah wal Jama'ah: 1/ 38)]. 21 [Tauhid Al-Asma' wash Sifat adalah mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifatNya, yang Allah tetapkan untuk diriNya dan yang ditetapkan RasulNya Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk-Nya. (Lihat "Ushulul Iman": 1/ 95)]. [Kesemua dalil dari ayat-ayat di atas merupakan bantahan ke atas dakwaan sebahagian kelompok yang menafikan dan mempersoalkan pembahagian Tauhid kepada tiga bahagian ini, antaranya ialah Mahfuz Muhammad sebagaimana dakwaannya itu yang menunjukkan kejahilannya]-Abu Ayyub22 [Semua surat terdapat ayat (Basmalah) ini kecuali surat At-Taubah]. 23 Penamaan tauhid dengan kebaikan adalah sesuai dengan hadith Abdullah bin 'Amr Radhiallahu 'Anhu sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan hadith tersebut adalah hadith shahih. Dan penamaan syirik dengan kemungkaran adalah pada perkataan Allah Ta'ala: "(Bukan demikian) yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". [(Al-Baqarah: 81)]. Berkata Mujahid dan Abu Wail dan selain keduanya sebagaimana dalam Tafsir Ibnu Jarir ketika menafsirkan ayat tersebut-: Kemungkaran yang disebutkan pada ayat tersebut dia adalah syirik. Pada ayat ini merupakan penjelasan terhadap kebodohan dan kesesatan Khawarij dalam memahami dalil seperti ayat ini di atas dakwaan mereka bahawa kafirnya pelaku maksiat dari kalangan kaum muslimin.

.[48/ ]
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar". (An-Nisa': 4824). Dan FirmanNya Ta'ala:

) (100) (102) (101 .[102-100/ ]


"Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorangpun, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab (paling dekat), maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) nescaya kami menjadi orang-orang yang beriman". (Asy-Syu'ara': 100-102). Dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Syafa'atku untuk pelaku dosa besar dari kalangan umatku (yang bertauhid)". (HR. Ahmad25) dan ini adalah hadith shahih. Ini menunjukan bahwa orang yang paling berbahagia dengan syafa'at Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah mereka para pelaku dosa besar dari kalangan kaum muslimin, dan tidak ada syafa'at untuk orang musyrik. Dari Jabir bin 'Abdillah Radiallahu 'Anhuma beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Barang siapa yang mati dan dia tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk Syurga.Dan barang siapa yang mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun maka dia masuk neraka". (HR. Muslim26).
24 25 26

[(An-Nisa': 116)]. [HR. Ahmad dalam "Musnadnya" no. 13245]. [(no. 279)].

25. Jika dikatakan kepadamu: Ada berapakah tingkatan agama? Maka kamu katakan: Agama memiliki tiga tingkatan iaitu: Islam, Iman dan Ihsan, dengan dalil hadith 'Umar bin Al-Khatthab Radhiallahu 'Anhu dalam "Shahih Muslim" (no. 8), pada hadith tersebut bahwa Jibril 'Alaihis Salam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang Islam, kemudian Iman dan kemudian Ihsan. 26.Jika dikatakan kepadamu: Berapakah rukun Islam? Maka kamu katakan: Rukun Islam ada lima, dengan dalil hadith Abdullah bin 'Umar Radhiallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Islam dibina di atas lima perkara, iaitu: Persaksian bahwa tidak ada sembahan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan". (Muttafaqun 'Alaih27). Jika dikatakan kepadamu: Apa itu iman? Maka kamu katakan: Iman .27 adalah pengucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan pengamalan dengan anggota badan. Dan iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, dalil bahwasanya iman itu pengucapan dengan lisan dan pengamalan dengan anggota tubuh adalah hadith Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :bersabda

.
"Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh tingkatan, tingkatan yang paling tertinggi adalah perkataan: Tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Allah dan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu adalah sebahagian dari iman". (Muttafaqun 'Alaihi28).

27 28

[HR. Al-Bukhari (no. 8) dan Muslim (no. 122). HR. Al-Bukhari (no. 9) dan Muslim (no. 161 dan 162).

Dalil bahwasanya iman adalah keyakinan dengan hati adalah hadith Umar yang telah lewat pada "Rukun Iman" (no. 25)29 dan Firman Allah Ta'ala:

/ ] .[23
"Dan hanya kepada Allah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Al-Maidah: 23). Dan dari hadith Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Alamat keimanan adalah mencintai orang Anshar dan alamat kemunafiqan dan membenci (para shahabat) Anshar". (Muttafaqun 'Alaihi30). Dan dalil bahwasanya iman bertambah dengan ketaatan adalah Firman Allah Ta'ala:

.[2/ ]
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu apabila disebut nama Allah gementarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayatayat-Nya bertambahlah iman mereka. Dan kepada Tuhannya mereka bertawakal". (Al-Anfaal: 2). Dan FirmanNya Ta'ala:

.[4/ ]
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan di dalam hati-hati orang yang beriman, supaya iman mereka bertambah di samping keimanan (yang ada) pada mereka".(Al-Fath: 4). Dan FirmanNya Ta'ala:
29 30

[Dan akan datang pula pada (no. 28)]. [HR. Al-Bukhari (no. 17 dan 3784) dan Muslim (no. 245)].

.[31/ ]
"Dan orang-orang yang beriman bertambah keimanannya". (Al-Mudatsir: 31). Dan dalil bahwasanya keimanan berkurang dengan maksiat adalah dalil-dalil yang menunjukan bertambahnya keimanan, karena sesungguhnya keimanan sebelum bertambah maka sebelum itu dalam keadaan berkurang, berkata Al-Imam Al-Bukhari dalam "Kitabul Iman" dalam "Shahihnya" (Bab: 33): Jika meninggalkan sesuatu dari keimanan maka dia berkurang. Dan hadith tingkatan keimanan yang baru saja kami sebutkan, dan hadith Abu Sa'id Al-Khudri bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya, dan apabila dia tidak mampu maka dengan lisannya dan bila tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu merupakan selemah-lemah keimanan". (HR. Muslim31). Pada hadith ini menunjukan bahwa mengingkari kemungkaran adalah termasuk dari keimanan. 28. Jika dikatakan kepadamu: Ada berapakah rukun iman? Maka kamu katakan: Rukun iman ada enam dengan dalil hadith Umar bin Al-Khatthab dalam "Shahih Muslim" bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam ditanya oleh Jibril 'Alaihis Salam tentang iman maka beliau menjawab:

.
"Engkau beriman kepada Allah, MalaikatNya, Kitab-KitabNya dan RasulrasulNya dan hari akhir serta beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Berkata Jibril 'Alaihis Sallam: Engkau benar". (HR. Al-Bukhari dan Muslim32 dari Abu Hurairah).
31 32

[(no. 186)]. [HR. Al-Bukhari (no. 50 dan 4777) HR. Muslim (no. 102)].

Jika dikatakan kepadamu: Apakah pengertian ihsan antara seorang .29 hamba dengan Tuhannya? Maka kamu katakan: Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya meskipun engkau tidak melihatNya maka yakinlah bahwasanya Dia melihatmu, sebagaimana hadith Umar bin Al-Khatthab dalam "Shahih Muslim" .((no. 8 30. Jika dikatakan kepadamu: Apakah hukum mencela Allah, mencela RasulNya dan mencaci maki agamanya atau mengolok-olok? Maka kamu katakan: Perbuatan ini adalah perbuatan kufur akbar (perbuatan kekafiran yang paling besar), barang siapa yang sengaja maka dia telah keluar dari agama Islam, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

(65) .[66 65/ ]


"Katakanlah (wahai Muhammad): Apakah terhadap Allah, Ayat-ayatNya dan Rasul-rasulNya kamu mengolok-olok. Dan tidak ada uzur (alasan) bagi kamu, kamu telah kafir setelah keimanan kamu"33. (Al-Maidah: 65-66).
33

Tidak ada perbezaan dalam hukum antara orang yang mencela Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa sallam atau mencela selainnya dari kalangan para nabi dan para rasul. Atau mencela malaikat dari kalangan para malaikat, atau memusuhi mereka atau memusuhi salah satu malaikat dari para malaikat, dengan dalil Firman Allah Ta'ala: .[75/ ] "Allah memilih utusan-utusanNya dari malaikat dan dari manusia. (Al-Hajj: 75). Dan FirmanNya Ta'ala:

.[285/ ]
"Kami tidak membeza-bezakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasulrasulNya". (Al-Baqarah: 285). Dan FirmanNya Ta'ala:

[136/( ]136)

"Katakanlah (Wahai orang-orang Beriman): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeza-bezakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya". (AlBaqarah: 136).

Jika dikatakan kepadamu: Apakah balasan bagi orang-orang yang .31 beriman dan apakah balasan bagi orang-orang yang kafir pada hari kiamat nanti? Maka kamu katakan: Balasan bagi orang-orang beriman adalah Syurga di puncak yang paling tinggi, dengan dalil Firman Allah :Ta'ala

(7) .[8-7/( ]8)


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Robb mereka adalah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah redha kepada mereka dan merekapun redha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Robbnya". (Al-Bayyinah: 7-8). Dan balasan bagi orang-orang yang kafir adalah neraka yang paling dangkal, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

[36/ ]
"Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir". (Fathir: 36). Dan dalil bahwa balasan bagi orang-orang beriman adalah Syurga di puncak yang paling tinggi adalah perkataan Firman Allah Ta'ala:
Dan FirmanNya Ta'ala:

.[98/ ]
"Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir". (AlBaqarah: 98).

) (13) .[15-13/( ]15) (14


"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (iaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal". (An-Najm: 13-15). Dan dalil bahwa balasan bagi orang-orang yang kafir adalah neraka yang paling dangkal, dengan dalil hadith Bara' bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata dalam satu riwayat yang diriwayatkan langsung dari Rabbnya 'Azza wa Jalla:

.
"Tulislah kamu catatan hambaKu di Sijjin di bagian bumi yang paling bawah". (Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam "Al-Musnad" dan ini adalah hadith shahih). Dan kita tidak memastikan bagi seseorang bahawa dia masuk syurga atau masuk neraka kecuali telah dipastikan oleh dalil, dengan Firman Allah Ta'ala:

.[36/ ]
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu (pengetahuan tentangnya)". (Al-Isra': 36). 32. Jika dikatakan kepadamu: Berapakah jumlah negeri (tempat tinggal manusia)? Maka kamu katakan: Ada tiga: Pertama: Alam dunia yang fana (tidak kekal), dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

/ ] .[185
"Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu". (Ali Imran: 185). :Kedua: Alam Barzakh (kubur), dengan dalil Firman Allah Ta'ala

/ ] .[100
"Dan di hadapan mereka ada barzakh (kubur) sampai hari mereka dibangkitkan". (Al-Mu'minun: 100). Ketiga: Alam Qaraar (akhirat), dengan dalil perkataan Allah Ta'ala :34dalam mengkhabarkan tentang orang yang beriman dari keluarga Fir'aun

. [39/ ]
Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan " (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal". (Ghafir: .(39 33. Jika dikatakan kepadamu: Tempat apakah yang pertama kali di lewati di akhirat? Maka kamu katakan: Tempat yang pertama kali dilewati di akhirat adalah kubur, dengan dalil hadith Uthman bin 'Affan Radhiallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Sesungguhnya kubur adalah tempat awal di akhirat, apabila selamat darinya maka yang setelahnya akan mudah. Dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya akan lebih parah (azabnya) dari sebelumnya". (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad35. Dan ini adalah hadith hasan). Apabila dikatakan kepadamu: Apakah keyakinanmu tentang azab .34 kubur dan kenikmatannya? Maka kamu katakan: Aku berkeyakinan bahwasanya azab kubur dan kenikmatannya adalah benar bagi siapa yang melewatinya, dengan dalil hadith 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
34

[Diantara keluarga Fir'aun yang beriman adalah isterinya sendiri (Asiyah Radhiallahu 'Anha) sebagaimana Allah sebutkan kemuliannya dalam surat "AtTahriim" ayat ke 11 ]. 35 [HR. At-Tirmidzi (no. 2478) dan beliau berkata: Ini adalah hadith hasan gharib, Ibnu Majah (no. 4408), dan Ahmad (no. 463)].

Sallam tentang azab kubur maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa :Sallam mengatakan

.
"Azab kubur adalah hak (benar adanya)" (Muttafaqun 'Alaih36). Dan ini adalah lafaz Al-Imam Al-Bukhari. Dan dari 'Aisyah bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam meminta perlindungan (kepada Allah) dari fitnah dan azab kubur, dan berlindung dari fitnah Al-Masih Dajjal (Muttafaqun 'Alaih37). Pada dalil tersebut merupakan penetapan adanya azab kubur, fitnah kubur, dan adanya fitnah Dajjal yang besar. Dan dalil tentang adanya kenikmatan kubur adalah hadith Al-Bara' iaitu:

: , .
"Dan adapun orang-orang yang beriman maka dikatakan kepada mereka: Pakaikanlah kepadanya pakaian dari syurga, bukakanlah kepadanya pintu ke syurga dan datangkan kepadanya minyak wangi dan wangi-wangian (yang harum) serta luaskan baginya kuburnya sejauh mata memandang". (HR. Al-Imam Ahmad dalam "Musnad38" dan ini adalah hadith shahih). 35. Jika dikatakan kepadamu: Apakah keyakinanmu tentang hari kebangkitan, hari perhitungan dan hari mengambil kitab (catatan amal)? Maka kamu katakan: Aku berkeyakinan bahwasanya itu adalah hak (benar adanya), dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[7/ ]
36 37 38

[(HR. Al-Bukhari (no. 1372)]. [(HR. Al-Bukhari (no. 8320) dan Muslim (no. 1353)]. [(no. 19038)].

"Orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Robbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah". (At-Taghabun: 7). Dan Firman Ta'ala:

(7) .[8 7/ ]
"Maka berpalinglah kamu dari mereka, (ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang sulit". (Al-Qomar: 6-8). Dan Firman Ta'ala:

(7) (9) (8) (10) .[12-7/( ]12) (11)


"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: "Celakalah aku" dan dia akan masuk ke dalam api yang menyalanyala (neraka)". (Al-Insyiqaq: 7-12). Dan Firman Ta'ala:

) (71 .[72 71/( ]72)


"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini,

nescaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)". (Al-Isra': 71-72).

36. Jika dikatakan kepadamu: Apakah orang-orang yang beriman melihat Robb mereka pada hari kiamat? Maka kamu katakan: ya, mereka melihat Robb mereka pada hari kiamat di padang mahsyar dan di syurga, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

(23) ( 22) [23 22/ ]


"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada Robbnyalah mereka melihat". (Al-Qayyimah: 22-23). Dan di dalam "Shahihain"39 dari hadith Jarir bin 'Abdillah Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:

.
"Sesungguhnya kamu akan melihat Robb kamu pada hari kiamat". Dan diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim [(no. 467)] dari jalan Hammad bin Salamah, dari Tsabit, dari Abdirrahman bin Abi Laila, dari Shuhaib Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:

: : : .
"Jika penduduk syurga masuk ke dalam syurga maka Allah Tabaraka wa Ta'ala berkata: "Mahukah kamu Aku tambahkan sesuatu?" Mereka berkata: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam syurga dan menyelamatkan kami dari neraka? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata: "Maka dibukalah
39

[HR. Al-Bukhari (no. 4736) dan Muslim (no. 1466)].

hijab (wajah Allah), maka tidaklah diberikan kepada mereka yang paling mereka cintai iaitu melihat wajah Robb mereka 'Azza wa Jalla"40. Dan orang kafir mereka tidak melihat wajah Allah 'Azza wa Jalla pada hari kiamat dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

/ ] .[15
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (melihat) Robb mereka". (Al-Muthaffiffin: 15). Jika dikatakan kepadamu: Apakah keyakinanmu tentang Al-Qur'an .37 Al-Karim yang ada di mushaf? Maka kamu katakan: Aku berkeyakinan bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah (perkataan Allah) 'Azza wa Jalla, :dan dia bukan makhluk dengan dalil Firman Allah Ta'ala

.[6/ ]
"Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah dia supaya dia sempat mendengar kalam( perkataan) Allah". (Al-Maidah: 6). 38. Jika dikatakan kepadamu: Apakah Al-Qur'an bahasa Arab atau bahasa selain Arab? Maka kamu katakan: Al-Qur'an adalah bahasa Arab dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

/ ] .[3
"Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya)". (Az-Zukhruf: 3). Dan Firman Ta'ala:
40

Hadith ini adalah shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, aku tidak berpendapat bahwa kritikan ini tidak sempurna, dan telah dinukil oleh Al-Imam Muslim dalam "Tamyiiz" Telah sepakat bahwa Hammad bin Salamah adalah orang yang lebih terpercaya dari Tsabit. Berkata Ibnu Ma'in: Barang siapa yang menyelisihi Hammad bin Salamah dari Tsabit, maka perkataan yang diambil adalah perkataan Hammad. Dan pada hadith tersebut pula merupakan penjelasan terhadap Firman Allah 'Azza wa Jalla: [106/ ] "Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram". (Dua ayat dari surat Ali Imran: 106-107).

(193) (195) ( 194) .[195-193/ ]


"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas". (Asy-Syu'ara: 193-195). Jika dikatakan kepadamu: Apakah Allah memiliki nama-nama dan .39 sifat-sifat? Maka kamu katakan: ya, Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat sesuai dengan keagunganNya dengan dalil Firman Allah :Ta'ala

/ ] [180
"Dan Allah memiliki asmaa-ul husna (nama-nama yang indah)". (Al-A'raf: 180). Dan Firman Ta'ala:

/ ] [60
"Dan Allah mempunyai sifat Al-A'laa (Yang Tertinggi); dan Dia-lah Al-'Aziiz (Yang Maha Kuasa) lagi Al-Hakiim (Maha Bijaksana).". (AnNahl: 60). Dan Firman Ta'ala:

( 2) ( 1) -1/( ]4) (3) .[4


"Katakanlah: "Dialah Allah, Al-Ahad(Maha Esa). Allah adalah AsShamad(Tempat tumpuan segala makhluk). Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Al-Ikhlas: 1-4). Dan dalam "Shahihain" dari hadith 'Aisyah bahwa ada seseorang berkata: (Bahwasanya surah Al-Ikhlas adalah sifat Ar-Rahman)

maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membenarkan yang demikian itu41. Dan nama-nama 'Azza wa Jalla tidaklah terbatasi jumlahnya dengan yang kita ketahui, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

....
"Tidak ada batasan pujian kepada-Mu" (HR. Muslim42 dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha)43. Jika dikatakan kepadamu: Apakah ada sesiapa pun selain Allah yang .40 mengetahui ilmu ghaib? Maka kamu katakan: Tidak ada sesiapa pun (dari kalangan makhluk) yang mengetahui ilmu ghaib kecuali Allah, dengan :dalil Firman Allah Ta'ala

/ ] .[179
"Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu perkaraperkara yang ghaib". (Ali Imran: 179). Dan Firman Ta'ala:

.[20/ ]
"Maka katakanlah: "Sesungguhnya perkara yang ghaib itu kepunyaan Allah". (Yunus: 40). Dan Firman Ta'ala:

.[59/ ]
"Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia". (Al-An'am: 59). 41. Jika dikatakan kepadamu: Bilakah hari kiamat akan berlaku ? Maka kamu katakan: Perkara hari kiamat adalah termasuk dari perkara-perkara ghaib yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:
41

Pada ayat tersebut terdapat keutamaan surat yang agung ini, yang dia mengimbangi sepertiga Al-Qur'an sebagaimana dalam "Shahih Al-Bukhari" dari hadith Abu Sa'id Al-Khudri, dalam "Shahih Muslim" dari hadith Abu Hurairah. 42 [(no. 1118)]. 43 Dan sungguh telah kami sebutkan tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah yang Indah, yang telah Allah mudahkan kami menyebutkannya dengan dalil-dalil dari AlQur'an dan As-Sunnah pada akhir kitab ini.

.[34/ ]
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sahajalah pengetahuan tentang hari Kiamat". (Luqman: 34). Dan Firman Ta'ala:

.[47/ ]
"Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari (Fushilat: 47). Dan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Kiamat".

.
"Tidak ada yang mengetahui bila hari kiamat akan berlaku kecuali Allah". (HR. Al-Bukhari dari hadith Ibnu 'Umar Radhiallahu 'Anhuma44). Jika dikatakan kepadamu: Berapakah syarat-syarat diterimanya .42 :amalan? Maka kamu katakan: Diterimanya amal ada tiga syarat Pertama: Islam (muslim), orang kafir Allah tidak menerima amalannya, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[23/ ]
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan". (Al-Furqan: 23). Dan Firman Ta'ala:

.[27/ ]
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertaqwa". (Al-Maidah: 27). Kedua: Ikhlas, dengan dalil:

(4) .[5 4/ ]
44

[(no. 4697 dan 7379)].

"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan mengiklaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama". (AlBayyinah: 5). Dan dalam hadith Qudsi dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Allah Tabaraka wa Ta'ala berkata: Aku tidak tidak perlu dengan sekutu (tandingan) dari kesyirikan. Barang siapa yang mengerjakan suatu amalan dan dia berbuat syirik padanya denganKu maka Aku tinggalkan dia dengan kesyirikannya". (HR. Muslim45). Ketiga: Mutaba'ah (Mengikuti petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), dengan dalil hadith Ummul Mu'minin 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwasa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang bukan dari perkara (agama) kami maka amalan tersebut tertolak". (HR. Muslim46).

43. Jika dikatakan kepadamu: Berapakah pembahagian tawasul (permohonan kepada Allah) yang disyari'atkan? Maka kamu katakan: Ada tiga bahagian: Pertama: Permohonan dengan menggunakan nama-nama Allah dan sifat-sifatNya, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

/ ] .[180
"Hanya milik Allah asmaa-ul husna (nama-nama yang indah), Maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul husna itu". (Al-A'raf: 180). Dan Firman Ta'ala:
45 46

[(no. 7666)]. [(no. 4590)].

/ ] .[19
"Dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hambahambaMu yang shalih". (An-Naml: 19). Kedua: Permohonan seseorang kepada Allah dengan amalan soleh, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[16/ ]
"(Iaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan lindungilah kami dari siksa neraka". (Ali Imran: 16). Dan Firman Ta'ala:

.[53 : ]
"Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". (Ali Imran: 53). Dan diantara dalil dari As-Sunnah adalah hadith tentang tiga orang yang tertutup oleh batu besar, sehingga mereka terkurung dalam gua, maka mereka pun bertawasul dengan setiap amalan soleh mereka (Muttafaqun 'Alaih). Ketiga: Permohonan dengan doa orang soleh, dengan dalil hadith Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata:

- : - .
"Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang berkhutbah tibatiba datang seseorang lalu berkata: Wahai Rasulullah hujan sudah lama tidak turun, mohon agar Rasulullah berdoa kepada Allah agar menurunkan hujan

kepada kami, maka beliau pun berdoa kepada Allah kemudian Allah menurunkan hujan47. Jika dikatakan kepadamu: Apakah dalam agama ada bid'ah .44 hasanah (bid'ah yang baik)? Maka kamu katakan: Semua bid'ah adalah sesat dengan dalil hadith Al-Irbadh yang telah disebutkan pada nombor :19, pada hadith tersebut

.(())
"Semua bid'ah adalah sesat". Dan hadith Jabir bin 'Abdillah Radhiallahu 'Anhuma, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila berkhutbah.. beliau mengatakan:

:)) .((
"Kemudian dari pada itu, Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah perkataan Allah Ta'ala, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bid'ah adalah sesat". (HR. Muslim).
47

Di dalam hadith ini terdapat penjelasan bahwa mereka yang bertawasul kepada Allah dengan doa makhluknya yang paling mulia (Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam) dan mereka tidak duduk di rumah mereka sambil berkata: Aku memohon kepadaMu Ya Allah dengan kedudukan NabiMu, atau dengan hak NabiMu". Jika seandainya hal itu disyariatkan nescaya mereka (para shahabat) akan melakukannya semasa hidup beliau (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam). Akan tetapi kenyataannya tidak ada seorangpun dari mereka semasa hidup beliau dan tidak pula setelah wafatnya beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Umar bin Al-Khatthab telah meminta hujan setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan meminta Al-Abbas untuk memohon kepada Allah agar Allah merunkan hujan untuk mereka. Sebab AlAbbas adalah orang tua yang soleh sebagaimana di jelaskan dalam "Fathul Bari" (Juz 3/Hal. 150). Al-Abbas berdoa kepada Allah. Kalau seandainya mereka bertawasul dengan kedudukannya nescaya mereka juga akan bertawasul dengan kedudukan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika beliau masih hidup, beliau jelas lebih mulia, namun kenyataannya mereka tidak melakukakannya. Dan Mu'awiyah juga telah meminta hujan dan berkata: "Ya Allah, sesungguhnya kami meminta syafaat kepada Engkau pada hari ini dengan Yazid bin Al-Aswad Al-Jasri. Wahai Yazid! Angkatlah tanganmu berdoalah kepada Allah! Maka Yazid pun mengangkat kedua tangannya dan orang-orang pun mengangkat tangantangan mereka, kemudian Allah pun menurunkan hujan kepada mereka. Hampir orang-orang tidak kuasa untuk kembali ke rumah-rumah mereka. (HR. Ibnu Asakir (65/112-113) dengan sanad shahih. Lihat "At-Tawasul" karya Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah (hal. 45).

Dan dari Abi Sa'id Al-Khudri Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku menunggu kamu di atas telagaku, barang siapa mendatanginya maka meminum (air)nya, dan barang siapa meminumnya maka dia tidak akan haus selama-lamanya, sungguh akan mendatangiku suatu kaum yang aku mengenal mereka dan mereka mengenalku, kemudian dihalangi antaraku dengan mereka. Lalu aku mengatakan: Sesungguhnya mereka termasuk dari (umat)ku. Maka dikatakan kepadaku: Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka kerjakan (dari kebid'ahan) setelahmu. Maka aku katakan: Singkirkan, singkirkan (jauhkan) siapa saja yang melalukan kebid'ahan setelahku". (Muttafaqun 'Alaih). Jika dikatakan kepadamu: Siapakah seburuk-buruk makhluk yang .45 wajib bagi kita untuk membenci mereka? Maka kamu katakan: Mereka adalah yahudi dan nasrani serta musyrikin dengan dalil Firman Allah :Ta'ala

.[6 :]
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (Al-Bayyinah: 6). Dan Firman Ta'ala:

.[22 : ]
"Tidaklah kamu akan mendapati suatu kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya". (Al-Mujadilah: 22). Jika dikatakan kepadamu: Apakah itu demokrasi? Maka kamu .46 katakan: Dia adalah hukum yang berlandaskan atas kekuasaan rakyat [dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat] yang bukan berlandaskan .(Kitab (Al-Qur'an) dan bukan dengan Sunnah (Al-Hadith

Jika dikatakan kepadamu: Apakah hukum demokrasi? Maka .47 kamu katakan: Demokrasi adalah syirik akbar (syirik yang paling :terbesar) dengan dalil Firman Allah Ta'ala

.[40 : ]
"Sesungguhnya hukum itu hanyalah kepunyaan Allah". (Yusuf: 40). Dan Firman Ta'ala:

.[26 : ]
"Dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusan". (Al-Kahfi: 26). Jika dikatakan kepadamu: Apakah hakikat intikhabat .48 (pilihanraya)48? Maka kamu katakan: Pilihanraya adalah termasuk sebahagian dari ketentuan-ketentuan (peraturan-peraturan) demokrasi yang bertentangan dengan syari'at Allah yang benar. Dan pilihanraya termasuk salah satu bentuk penyerupaan terhadap orang-orang kafir, dan menyerupai mereka adalah tidak boleh. Dan di dalam pilihanraya itu terdapat kerosakan yang banyak dan tidak ada manfaat serta tidak ada faedahnya untuk kaum muslimin, diantara kerosakannya yang paling jelas adalah penyamaan alhaq (kebenaran) dan kebatilan, penyamaan orang-orang yang baik dengan orang yang jahat (batil) dengan melihat suara terbanyak (majoriti), menyempitkan al-wala wal bara, memecah belah persatuan kaum muslimin, menebarkan benih-benih permusuhan, kebencian, berkelompokkelompok dan menebarkan faham fanatik (fanatisme) diantara mereka, kecurangan, penipuan, tipu daya, menyia-nyiakan waktu dan harta, menghancurkan kewibawaan wanita dan meruntuhkan kepercayaan .terhadap ilmu-ilmu syari'at dan ahli ilmu Jika dikatakan kepadamu: Apa hukum hizbiyyah (berkelompok- .49 kelompok)? Maka kamu katakan: Hizbiyyah adalah haram, kecuali :Hizbullah dengan dalil Firman Allah Ta'ala

48

[Untuk mengetahui bantahan terhadap syubhat para pemuja demokrasi dan pilihanraya sila rujuk kitab Tanwir Az-Zulumaat Bikasyfi Mafasid wa Syubuhaat Al-Intikhabaat cetakan Dar Al-Athar San`a, karya As-Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Imam].

* : ] .[32-31
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok merasa bangga dengan apa yang ada pada kelompok mereka". (Ar-Rum: 31-32). Dan Firman Ta'ala:

: ] .[103
"Dan berpegang teguhlah kamu kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai". (Ali Imran: 103). Dan Firman Ta'ala:

.[92 :]
"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu; dia adalah agama yang satu dan aku adalah Robbmu, maka sembahlah Aku". (Al-Anbiya': 92). Dan Firman Ta'ala:

.[22 :?]
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Hizbullah itu adalah golongan yang beruntung". (Al-Mujadilah: 22). Dan dari Abdillah bin 'Amr Ibnul 'Ash Radhiallahu 'Anhuma baliau bekata:Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.....)) : .(( ) ( .(( )) :


"Dan akan berpecah belah umatku menjadi tujuh puluh tiga millah(kelompok) semuanya masuk nereka kecuali satu millah (iaitu kelompok). Para shahabat berkata: Siapa satu kelompok itu wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Iaitu golongan yang menempuh di atas (Jalan)ku dan para shahabatku berada di

atasnya". (HR. At-Tirmidzi (5/26) dan hadith ini memiliki penguat dari hadith Mu'awiyyah Radhiallahu 'Anhu yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4597) dan Ahmad (4/102). Dan pada hadith ini pula terdapat penguat dari hadith lain. Maka hadith ini adalah hasan. Dan Sabdanya:


"Semuanya dalam neraka" padanya terdapat penjelasan tentang perihal ahli ahwa (para pengekor hawa nafsu) dan celaan terhadap mereka. Jika dikatakan kepadamu: Siapakah kelompok-kelompok yang .50 paling sesat yang mendakwa (mengaku) Islam? Maka kamu katakan: Mereka adalah al-bathiniyyah49, ar-rafidhah50, jahmiyyah51 dan sufi yang .52(ekstrim (melampui batas
49

Berkata Syaikhul Islam dalam "Al-Fatawa'" (Juz. 18/ Hal. 82): (Ilmu bathin) yang mereka dakwahkan mengandung pengkufuran kepada Allah, malaikat-malakat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasulNya serta hari akhir, bahkan dakwah mereka itu meliputi segala macam kekufuran, akan tetapi masing-masing mereka memiliki tingkatan-tingkatan yang tidak sama dalam kekufuran, karena pada mereka ada tujuh thabaqat (tingkatan/kelas), setiap tingkatan mengajak manusia sesuai dengan keberadaan jauh dan dekatnya mereka dari agama. Mereka memiliki gelar-gelar dan tingkatan-tingkatan yang diserap dari mazhab orang-orang majusi". 50 Berkata Asy-Syaikh Khalil Harraas Rahimahullah dalam "Syarh Al-'Aqidah AlWasithiyyah" (Hal. 225): Telah terkenal bahwa Rafidhah Qabbahumullah(moga Allah menghodohkan wajah-wajah mereka) mereka mencela para shahabat Radhyallahu 'Anhum dan melaknat para shahabat dan adakalanya mereka mengkafirkan para shahabat atau mengkafirkan sebagian shahabat. Dan yang mendominasi, mereka mencela kebanyakan shahabat dan khulafa' [Abu Bakar, Umar dan Uthman], mereka ghuluw (melampui batas) terhadap Ali dan anak cucunya, dan mereka meyakini bahwa Ali dan anak cucunya memiliki sifat Uluhiyyah [makna Uluhiyyah lihat pada pembagian tauhid tiga]. 51 Al-Jahmiyyah adalah penisbatan kepada Jahm bin Shafwan At-Tirmidzi pencetus fitnah dan kesesatan. Mereka (Al-Jahmiyyah) melakukan penafian nama-nama dan sifat-sifat Allah, dan Jahmiyyah ini meliputi semua kelompok yana melakukan penafian (peniadaan nama-nama dan sifat-sifat bagi Allah), baik dari kalangan Ahli falsafah, mu'tazilah, asy'ariyyah, dan qaraamithah baathiniyyah. (lihat "Syarhu Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah" Hal. 219). 52 Sufi ghuluw( melampau) yang ada di Malaysia sangat banyak kelompoknya, ada dari mereka membahagikan islam ada tingkatan; tingkatan ma'rifat dan hakikat, ada pula dari mereka mengaku mewarisi ilmu laduni dari Nabi Khidhir 'Alaihis Salam atau mengaku bertemu dengannya atau mengaku sebagai muridnya, tentu bagi orang yang berakal akan tertanya-tanya: Bagaimana mungkin boleh belajar dengan orang sudah meninggal? Atau pertanyaan dalam bentuk pengingkaran: Nabi Musa termasuk dari nabi dan rasul pilihan tidak lulus untuk menjadi muridnya [sebagaimana dalam surat "Al-Kahfi"] lalu bagaimana kiranya orang yang tidak pernah solat atau orang tidak tahu cara solat yang pendusta dan penipu semacam orang-orang sufi itu, maka sangat dan paling mustahil dan tidak masuk akal kalau

Dasar-Dasar Fiqh
Dari Abi Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkhutbah ketika haji wada', beliau bersabda:

.
"Bertaqwalah kamu kepada Allah, solat lima waktulah kamu, berpuasa Ramadhanlah kamu, tunaikanlah zakat harta-harta kamu dan taatilah oleh kamu pemimpin kamu, maka dengan itu Robb kamu akan memasukan kamu ke Syurga". [(HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi, dan beliau berkata: Ini adalah hadith hasan shahih)]. 51. Setiap ibadah harus disertai dengan niat, dan niat tempatnya di dalam hati, dengan dalil hadith Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'Anhu Bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Hanyasanya amalan itu tergantung pada niatnya". (Muttafaqun 'Alaih). 52. Melafazkan niat adalah bid'ah, dengan dalil hadith 'Aisyah Radhiallahu 'Anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Barang siapa membuat-buat perkara dalam urusan (agama) kami ini yang bukan bagian darinya maka dia tertolak". (Muttafaqun 'Alaih). 53. Jika dikatakan kepadamu: Apakah bid'ah itu? Maka kamu katakan: Bid'ah adalah apa-apa yang diada-adakan setelah wafatnya
mereka diterima sebagai murid oleh Nabi Khidhir?!

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan tujuan beribadah, dan tidak ada padanya dalil dari Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dari As-Sunnah (AlHadith). 54. Allah menciptakan air dalam keadaan suci yang dapat mensucikan najis dan hadas, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[48 : ]
"Dan Kami turunkan dari langit air yang suci". (Al-Furqan: 48). Dan Firman Ta'ala:

? .[11 :]
"Dan diturunkan kepada kamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu". (Al-Anfal: 11). 55. Apa yang diucapkan bagi orang yang hendak masuk tempat buang air (tandas)? Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, beliau berkata: Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila handak masuk tandas, beliau berkata:

.(())
"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan". (Muttafaqun 'Alaih). 56. Diantara adab-adab buang hajat: Dari Salman Al-Farisi Radhiallahu 'Anhu bahwasanya beliau pernah dikatakan oleh seorang Yahudi: Nabi kamu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu hingga permasalahan buang hajat! Salman berkata: Memang (ya), beliau melarang kami menghadap kiblat ketika buang hajat, ketika kencing atau istinja' (bersuci setelah buang hajat) dengan tangan kanan serta beristinja` dengan batu kurang dari tiga biji. (HR. Muslim). 57. Tidak sah solat seseorang kecuali dengan wudhu', dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Tidak akan diterima solat seorang yang berhadas sampai dia berwudhu'". (Muttafaqun 'Alaih). Dan dari Ibnu 'Umar Radhiallahu 'Anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Tidak diterima solat tanpa bersuci". (HR. Muslim). 58. Anggota-anggota wudhu': Wajah; termasuk di dalamnya almadhmadhah (berkumur-kumur) dan al-istinsyaq (memasukan air ke dalam lubang hidung). Kedua tangan; keduanya dibasuh sampai ke siku. Kepala; diusap dengan sekali usapan. Kedua kaki; keduanya dibasuh sampai ke dua mata kaki, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[6: ]
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan solat, maka basuhlah muka kamu dan tangan kamu sampai siku, dan sapulah kepala kamu dan (basuh) kaki kamu sampai kedua mata kaki". (Al-Maidah: 6). Dan dalilnya pula adalah hadith Abdullah bin 'Amr Radhiallahu 'Anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:

(())
"Kecelakaanlah bagi tumit-tumit (yang tidak kena air wudhu) dari seksaan neraka". (Muttafaqun 'Alaih). 59. Mendahulukan anggota wudhu yang kanan ketika berwudhu, memperpanjangkan al-ghurrah dan at-tahjil53, dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mencuci tangannya yang kanan sampai lengan bahagian yang atas, dan mencuci lengan kiri sampai lengan bahagian atas, kemudian mengusap
53

[Lihat penjelasan dua kata tersebut pada hadith Abu Hurairah].

kepalanya, dilanjutkan mencuci kaki kanannya hingga ke betis kemudian mencuci kaki kiri hingga ke betis, kemudian beliau mengatakan:

)) .((
"Kamu adalah orang-orang yang putih bersinar pada anggota wudhu kamu pada hari kiamat disebabkan kamu menyempurnakan wudhu". (HR. Muslim). Dan telah shahih dalam "Sunan Abu Dawud" dari hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(( ))
"Jika kamu memakai sesuatu dan kamu berwudhu maka mulailah dengan yang kanan". 60. Sifat Wudhu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang paling baik: Bahwasanya beliau membasuh tangannya tiga kali, kemudian madhmadh (berkumur-kumur), istinsyaq (memasukan air ke dalam hidung) dan istinsyar (mengeluarkannya kembali) beliau melakukannya (dengan menggabungkan antara madhmadh, istinsyaq dan istinsyar dengan sekali cedokan tangan sebanyak tiga kali), kemudian membasuh wajah tiga kali dan membasuh kedua tangan sampai siku tiga kali dan meneruskannya hingga lengan atas. Kemudian mengusap kepala bukan dengar air sisa yang ada di tangan beliau satu kali- memulai dari kepala bagian depan menuju ke belakang hingga tengkuk kemudian mengembalikannya ke tempat pertama mengusap. Kemudian mencuci kedua kakinya tiga kali sampai kedua mata kaki dan meneruskannya sampai pada betis.Cara wudhu seperti itu telah shahih dari hadith Uthman Radhiallahu 'Anhu (Muttafaqun 'Alaih) dan pada hadith tersebut terdapat tambahan-tambahan penguat dari hadithhadith lain tentang keshahihannya. Dan disunnahkan untuk bersiwak (membersihkan gigi dan mulut dengan siwak) sebelum solat, dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((

"Kalaulah tidak memberatkan umatku nescaya aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak solat". (Muttafaqun 'Alaih). 61. Barang siapa memakai khuf (sepatu) atau stokin maka disyari'atkan baginya untuk mengusap di atas keduanya, apabila dia dalam keadaan mukim (menetap/tidak musafir), diperbolehkan mengusapnya sehari semalam, dan jika dia dalam keadaan safar maka boleh baginya mengusap selama tiga hari tiga malam, dengan dalil hadith Abu Bakrah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan keringanan bagi musafir apabila berhadas dan ingin berwudhu dan dia menggunakan khufnya maka diperbolehkan baginya mengusap khufnya selama tiga hari tiga malam dan bagi yang mukim hanya sehari semalam. (HR. Ibnu Majah, dan ini adalah hadith hasan, pada hadith ini terdapat penguat-penguat yang menjadikannya shahih). Dan mengusap pada bahagian atas khuf dengan dalil hadith Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu beliau berkata54:

- . -
"Dan sungguh saya telah melihat Rasulallah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengusap atas kedua khufnya". (HR. Abu Dawud dan hadith ini adalah shahih). 62. Apabila telah masuk waktu solat dan kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah! Dengan dalil Firman Ta'ala:

.[6: ]
"Bila kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang baik (bersih); usaplah muka kamu dan tangan kamu dengan tanah tersebut".(Al-Maidah: 6). Ash-Sha'id adalah tanah bumi (debu), dengan dalil hadith Huzaifah bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
54

[Sebelum perkataan tersebut beliau berkata: "Kalaulah agama ini (di bangun di atas) akal maka lebih patut diusap bawah sepatu dari pada atasnya" (Lihat "AshShahih Al-Musnad" Juz. 2/Hal. 53-54, no. 967)].

)) .((
"Dijadikan bumi untuk kita sebagai tempat solat (masjid) dan dijadikan tanahnya untuk kita sebagai pensuci apabila kita tidak mendapatkan air". (HR. Muslim). 63. Jika kamu telah selesai berwudhu maka ucapkanlah:


"Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya", dengan dalil hadith Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu 'Anhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Tidaklah salah seorang diantara kamu berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya lalu mengucapkan: "Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya" melainkan akan dibukakan baginya lapan pintupintu Syurga dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia inginkan". (HR. Muslim). 64. Pembatal-pembatal wudhu: Pertama: Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur, dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu:

.(())
"Tidak diterima solat seseorang yang berhadas sehinggalah dia berwudhu". (Muttafaqun 'Alaih).

Kedua dan Ketiga: Tidur lelap dan junub, Safwan bin Assal Radhiallahu Anhu beliau berkata:

dengan dalil hadith

- - .
Dahulu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kami apabila kami dalam keadaan safar untuk tidak kami lepaskan khuf kami selama tiga hari tiga malam kecuali dalam keadaan junub (janabah), akan tetapi BAB (buang air besar), kencing, dan tidur (beliau tidak memerintahkan kami untuk melepaskannya). (HR. At-Tirmidzi, dan ini adalah hadith hasan). Dan tidur para Nabi tidaklah membatalkan wudhu mereka, dengan (dalil) hadith Anas bin Malik Radhiallahu Anhu yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
Para Nabi tidur hanya pada mata-mata mereka dan hati-hati mereka tidak tidur. Dan ini hanya khusus bagi mereka Alaihimush Shalatu wa Sallam. Keempat: Menyentuh kemaluan, dengan dalil hadith Busyrah binti Safwan Radhiallahu Anha bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
Barang siapa menyentuh kemaluannya maka tidak boleh dia melakukan solat sehinggalah dia berwudhu. (HR. At-Tirmidzi, dan ini adalah hadith hasan. Hadith ini shahih dengan adanya penguat-penguat yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan selainnya dari hadith Abdillah bin Amr Radhiallahu Anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Lelaki mana sahaja yang menyentuh kemaluannya, maka hendaklah berwudhu, dan wanita mana sahaja yang menyentuh kemaluannya maka hendaklah berwudhu". Kelima: Makan daging unta, dengan dalil hadith Jabir bin Samurah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

.(( )):
Apakah kita harus berwudhu karena memakan daging unta? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "ya". (HR. Muslim). Keenam: Murtad (kafir/keluar dari agama Islam), dan ini adalah pembatal wudhu dan pembatal keislaman, dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[5: ]
"Barangsiapa yang kafir sesudah beriman maka batallah amalannya". (AlMaidah: 5). Ketujuh: Hilang akal disebabkan gila, pengsan, mabuk, dan apa sahaja yang serupa dengannya umpamanya ubat-ubatan yang menyebabkan hilangnya akal. Telah sepakat para ulama bahwa wudhu batal disebabkan hal-hal tersebut. 65. Wajib bagi seorang muslim menegakan solat lima waktu sehari semalam, dengan dalil hadith Thalhah bin 'Ubaidillah Radhiallahu 'Anhu bahwasanya ada seorang Arab Badwi (orang pegunungan/pedalaman) bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang Islam, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Solat lima waktu sehari semalam". (Muttafaqun 'Alaih).

Jika dikatakan: Berapa rakaat dalam solat lima waktu? Maka kamu katakan: Semuanya ada tujuh belas rakaat, zohor empat rakaat, 'asar empat rakaat, maghrib tiga rakaat, isya' empat rakaat dan subuh dua rakaat, dan ketika safar diqasar (diringkas) solat zohor, asar dan 'isya' [masing-masing] menjadi dua rakaat maka berubalah menjadi sebelas rakaat. 66. Setiap solat harus dikumandangkan azan padanya pada waktu (yang telah ditentukan)nya, dengan dalil hadith Malik bin Al-Huwairits Radhiallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Jika telah masuk waktu solat maka azanlah salah seorang diantara kamu dan hendaklah menjadi imam adalah orang besar (orang yang tertua) dikalangan kamu". (Muttafaqun 'Alaih). 67. Barang siapa yang mendengar azan maka hendaklah dia mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh mu'azin (orang yang mangumandangkan azan), dengan dalil hadith Abi Sa'id Al-Khudri Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Apabila kamu mendengar azan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazin". (Muttafaqun 'Alaih). 68. Apabila kamu hendak mendirikan solat menghadaplah ke kiblat (Ka'bah), dengan dalil Firman Allah Ta'ala:

.[144:]
"Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah muka kamu ke arahnya". (Al-Baqarah: 144).

69. Mengangkat kedua tangan ketika solat terdapat pada empat tempat, dengan dalil hadith Abdillah bin Umar Radhiallahu 'Anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika memulai solat beliau bertakbir dan mengakat kedua tangannya hingga sejajar dengan bahunya, jika hendak rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya, jika beliau mengucapkan:


Beliau mengangkat kedua tangannya (dan jika beliau berdiri dari rakaat kedua maka beliau mengangkat kedua tangannya, dan terus menerus Ibnu Umar mengerjakan yang demikian itu. (Muttafaqun 'Alaih), Adapun mengangkat kedua tangan jika berdiri dari rakaat kedua diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari secara sendirian). 70. Meletakan tangan kanan di atas tangan kiri dalam solat, dengan dalil hadith Sahl bin Sa'ad, beliau berkata:

.
"Dahulu orang-orang diperintahkan supaya meletakan tangan kanan di atas tangan kiri dalam solat". Dan hadith tersebut terangkat sampai kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. 71. Doa yang paling shahih yang berkaitan dengan istiftah (pembukaan solat) setelah takbiratul ihram (takbir pertama), sebagaimana yang ada pada hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika telah bertakbir dalam solat beliau berdiam sejenak sebelum membaca (Al-Fatihah), maka ditanyakan tentang apa yang beliau ucapkan: Maka beliau berkata: "Aku mengucapkan:

)) .((

"Ya Allah jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahankesalahanku dengan air, salji dan ais". (Muttafaqun 'Alaih). 72. Sebelum membaca Al-Fatihah ber-taa'wudz (memohon perlindungan) kepada Allah dari syaitan yang terkutuk dan membaca Basmallah (menyebut nama Allah) dengan suara perlahan, dengan dalil [Firman Allah Ta'ala]:

.[98: ]
"Jika kamu hendak membaca Al-Qur'an maka mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk". (An-Nahl: 98). Dan dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Abu Bakar dan Umar Radhiallahu 'Anhuma mereka semuanya memulai solat dengan membaca:

.()
"Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam". (Muttafaqun 'Alaih). Dan dalam suatu riwayat: Mereka semuanya tidak mengeraskan bacaan:

.()
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang". (HR. Ahmad: 3/179, dan An-Nasa'i: 2/531, dengan sanad shahih). 73. Setelah membaca taa'wudz dan basmalah bacalah Al-Fatihah, dengan dalil hadith 'Ubadah Ibnu Shamit bahwa Nabi Shallallahu 'Alihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Tidak ada solat bagi sesiapa saja yang tidak membaca pembukaan AlQur'an (Al-Fatihah)". (Muttafaqun 'Alaih).

74. Ta'min (Mengucapkaan Aamiin), dengan dalil hadith Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau mengatakan: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

) ( .
"Jika imam telah mengucapkan:

) (
"Maka kamu katakan: Aamiin!". Dan dari hadith Aisyah Radhiallahu 'Anha dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:


"Tidaklah orang-orang Yahudi hasad kepada kamu atas sesuatu sebagaimana hasadnya mereka kepada kamu atas ucapan salam dan ucapan Aamiin". (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan). 75. Solat dengan thuma'ninah (tenang dan khusyu'), dengan dalil hadith Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajar seorang shahabat yang salah solatnya dan beliau mengatakan:

)) .((
"Jika kamu hendak solat maka bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur'an, kemudian ruku'lah sehingga posisimu tenang (thuma'ninah) dalam ruku', kemudian bangkitlah dari ruku' (i'tidal) sampai posisimu benar-benar berdiri tegak, kemudian sujudlah sampai kamu tenang dalam sujud. Kemudian kerjakan yang demikian itu pada setiap solatmu". (Muttafaqun 'Alaih).

76. Turun ketika sujud dengan bertumpu pada kedua tangan, dengan dalil hadith Al-Bara' bin 'Azib Radhiallahu 'Anhu beliau berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika telah mengucapkan:


Tidak ada seorang pun dari kami yang membongkokkan punggungnya sampai Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sujud, kemudian kami sujud setelahnya". (Muttafaqun 'Alaih). Dan membongkokkan punggung akan terjadi ketika turun sujud dengan bertumpu pada dua tangan. 77. Zikir-zikir ruku' dan sujud: Dari Huzaifah Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membaca dalam ruku'nya:

.(())
"Maha Suci Robbku Al-'Azhiim". Dan dalam sujudnya:

.(())
"Maha Suci Robbku Al-A'laa". (HR. Muslim, no. 772). Dan jumlah tasbih paling minimal dalam ruku' adalah tiga kali tasbih, telah ada yang demikian itu pada sebuah hadith dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan banyak periwayatannya. Dan hendaklah dalam ruku' memperbanyakkan zikir dan hendaklah dalam sujud memperbanyakkan do'a, dengan dalil hadith Ibnu 'Abbas Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Adapun ketika ruku' maka agungkanlah Robb kamu 'Azza wa Jalla, dan adapun ketika sujud maka bersunguh-sungguhlah kamu dalam berdo'a kerana lebih cepat untuk dikabulkan bagi kamu (doa kamu)". (HR. Muslim).

78. Yang dibaca oleh Imam dan munfarid (orang yang shalat sendirian) setelah bangkit dari ruku', dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika berdiri untuk melakukan solat, beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika hendak ruku', kemudian mengucapkan ketika beliau berdiri (dari ruku'):


"Allah mendengar orang yang memujiNya". punggungnya dari ruku' kemudian berkata: Ketika mengangkat


"Wahai Robb kami hanya kepadaMulah segala pujian"..Al-Hadith (Muttafaqun 'Alaih). Pada hadith ini terdapat perintah untuk takbiratul intiqal [takbir ketika berpindah dari satu gerakan ke gerakan yang lain]. 79. Tasyahhud dalam solat, dan yang paling shahih tentang bentuk bacaan tasyahud adalah hadith Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Jika salah seorang diantara kamu telah duduk dalam solat maka hendaklah mengucapkan:

)) .((
"Segala penghormatan hanya untuk Allah, shalawat dan segala kebaikan salam ke atasmu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkahNya. Semoga salam untuk kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya". (Muttafaqun 'Alaih). 80. Sifat (cara) duduk dalam solat dan memberi isyarat (jari telunjuk) ketika tasyahhud, sebagaimana dalam hadith Abdillah Ibnu Zubair Radhiallahu 'Anhuma beliau berkata:

- - .
"Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika duduk dalam solat maka beliau meletakan tangannya kanannya di atas paha kanannya dan meletakan tangan kirinya di atas paha kirinya dan memberi isyarat dengan jari telunjuknya". (HR. Muslim). 81. Mengucapkan shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah tasyahhud, dengan dalil hadith Fudhalah bin 'Ubaid Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) - - .((
"Jika salah seorang diantara kamu solat maka mulailah dengan memuji Robbnya Subhanahu wa Ta'ala dan memujiNya kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian berdo'a sesuai dengan apa yang dia inginkan". (HR. Abu Dawud, dan ini adalah hadith shahih). Dan termasuk yang paling bagus bentuk lafaz shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah apa yang ada pada hadith Abu Mas'ud Al-Badri Radhiallahu 'Anhu bahwa Basyir bin Sa'd berkata kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Allah memerintahkan kepada kami untuk bershalawat kepadamu wahai Rasulullah, lalu bagaimana caranya kami bershalawat kepadamu? Berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Kamu ucapkan:

)) .((

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia". (HR. Muslim). 82. Doa sebelum salam kemudian zikir setelahnya, dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) : .((
"Jika salah seorang dari kamu telah selesai dari tasyahhud yang terakhir maka hendaklah bertaa'wudz (berlindung) kepada Allah dari empat perkara: Berlindung dari fitnah neraka jahannam, dari azab kubur dan dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian dan berlindung dari kejelekan almasih Ad-Dajjal". (HR. Muslim, no. 588). Dan dari Mu'az bin Jabal Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memegang tangannya dan berkata:

: : . : .
"Wahai Mu'az sesungguhnya aku menyenangimu, aku ingin memberimu wasiat wahai Mu'az agar jangan sekali-kali kamu meninggalkan pada penghujung setiap solat ucapan:

.
"Ya Allah tolonglah aku untuk selalu mengingatMu dan mensyukuri (ni'mat)Mu dan memperbaiki ibadahku kepadaMu". Ini adalah hadith shahih.

82. Diantara zikir-zikir tidur dan bangun tidur: Dari Huzaifah Radhiallahu 'Anhu beliau berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika ingin tidur beliau mengucapkan:

(())
"Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup". Dan jika bangun dari tidurnya beliau berkata:

)) .((
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan (menidurkan) kami dan hanya kepada-Nya-lah kami dibangkitkan". (HR. Al-Bukhari). 84. Membaca basmalah ketika hendak makan, dengan dalil hadith Umar bin Abi Salamah bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepadanya:

.(( ))
"Wahai anak (remaja) sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah dari yang dekat denganmu". Maka aku sentiasa makan seperti itu. (Muttafaqun 'Alaih). 85. Mengganggu jiran dan kaum muslimin adalah haram, dengan dalil hadith Ibnu 'Amr Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(())
"Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari kejelekan lisannya dan gangguan tangannya". (Muttafaqun 'Alaih). Jika kamu ingin masuk rumah maka minta izinlah sebelum kamu .86 :masuk, dengan dalil Firman Allah Ta'ala

.[27: ]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumah kamu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya". (An-Nuur: 27). Dan dari seorang shahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada seorang pembantunya:

: : )) .((
"Keluarlah kepada orang ini dan ajarkanlah kepadanya tata cara meminta izin, katakan kepadanya: Ucapkanlah: Assalamu 'alaikum, bolehkah aku masuk?!". Dan dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.(( ...))
"Sebarkan salam diantara kalian". (HR. Muslim). 87. Wajib bagi kamu untuk jujur, karena kejujuran itu menunjuki (membawa) kepada syurga, dengan dalil hadith Ibnu Mas'ud Radhiallahu 'Anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) .((
"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada Syurga dan dusta membawa kepada kejahatan, dan sungguh kejahatan membawa ke neraka". (Muttafaqun 'Alaih). 88. Wajib bagimu untuk berbakti kepada kedua ibu bapa, dan sungguh Allah 'Azza wa Jalla telah memerintahkan hal yang demikian itu, Allah Ta'ala berfirman:

.[23:]
"Dan Robbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan sebaikbaiknya". (Al-Isra': 23). 89. Menjauhi perbuatan menyerupai orang-orang kafir, karena sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda:

.(())
"Barang siapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari mereka". (HR. Ahmad dan selainnya dari hadith Ibnu 'Umar dan hadith ini hasan). 90. Hendaklah kamu memperbanyak zikir (mengingati) Allah 'Azza wa Jalla, dengan zikir-zikir yang telah pasti (keshahihannya) dengan dalil yang ada, karena hal itu termasuk dari sebab-sebab keberuntungan di dunia dan di akhirat, Allah Ta'ala berkata: .[10: ] "Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung". (AlJum'ah: 10). Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu beliau berkata: Berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

)) : ((
"Dua kalimat yang sangat ringan di lisan dan sangat berat di mizan (timbangan) yang dicintai oleh Ar-Rahman: Maha Suci Allah dengan segala pujianNya, dan Maha Suci Allah Al-'Azhiim"55. (Muttafaqun 'Alaih). 91. Penutup majlis: Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika duduk dalam suatu majlis atau solat maka beliau mengucapkan beberapa kalimat, maka Aisyah bertanya kepadanya
55

Hadith ini merupakan penetapan tentang adanya mizan (timbangan amalan) dan dia berat dengan kebaikan.

tentang kalimat-kalimat tersebut, lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

)) : .((
"Apabila kamu berbicara dengan pembicaraan yang baik maka kalimat ini sebagai pengikutnya hingga hari kiamat, dan jika kamu berkata dengan perkataan selain demikian itu maka itu sebagai kaffarah (tebusan)nya: "Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku beristighfar (memohon ampun) kepada Allah dan aku bertaubat kepadaNya". (HR. Ahmad, dan ini adalah hadith shahih).


Menyebut Nama-nama Allah Yang Indah dengan Dalil-dalilnya Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

.
"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, (seratus) kurang satu, barang siapa menghafal [dan menjaganya] maka akan masuk syurga, dan sesungguhnya Allah Al-Witr dan dia menyukai al-witir (yang ganjil)". (HR. Al-Bukhari, no. 6410 dan Muslim, no. 2677 dan ini adalah lafaz beliau). 1.Allah, 2. Al-Ilah, 3. Al-Hayyu, 4. Al-Qayyuum, Allah Ta'ala berfirman:

[255/ ]

"Allah, tidak ada sembahan (yang berhak disembah) melainkan Al-Hayyu (Yang tetap hidup) Al-Qayyum (Yang kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya)). ". (Al-Baqarah: 255).

5. Ar-Robb, 6. Ar-Rahmaan, 7. Ar-Rahiim, Allah Ta'ala berfirman:

(3) ( 2) [3 2/]
"Segala puji bagi Allah Robb( Tuhan Yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam semesta) , Ar-Rahmaan lagi Ar-Rahiim". (Al-Fatihah: 2-3). Dan dari Ibnu 'Abbas Radiallahu 'Anhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Adapun ruku' maka agungkanlah kamu pada ruku' tersebut Ar-Robb 'Azza wa Jalla". (HR. Muslim, no. 479). 8. Al-Malik, 9. Al-Qudduus, 10. As-Sallaam, 11. Al-Mu'min, 12. AlMuhaimin, 13. Al-Jabbaar, 14. Al-Mutakabbir, 15. Al-Khaaliq, 16. AlBaari', 17. Al-Mushawwir, 18. Al-'Aziiz, 19. Al-Hakiim, Allah Ta'ala berfirman:

(22) (23) .[24-22/( ]24)


"Dialah Allah yang tidak ada sembahan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Ar-Rahmaan lagi Ar-Rahiim. Dialah Allah yang tidak ada sembahan selain Dia, Al-Malik, Al-Qudduus, As-Salaam, AMu'min, Al-Muhaimiin, Al-'Aziiz, Al-Mutakabbir, Maha suci Allah dari apa

yang mereka persekutukan. Dialah Al-Khaaliq, Al-Baari, Al-Mushawwir, yang mempunyai nama-nama yang Indah. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah Al-'Aziiz lagi Al-Hakiim". (Al-Hasyr: 22-24). 20. Al-Awwal, 21. Al-Aakhir, 22. Azh-Zhaahir, 23. Al-Baathin, 24. Al-'Aaliim, Allah Ta'ala berfirman:

[3/ ]
"Dialah Al-Awwal dan yang Al-Aakhir, Azh-Zhaahir, dan Al-Baathin; dan Dia Al-'Aliim terhadap segala sesuatu". (Al-Hadiid: 3). 25. Al-Ghafuur, 26. Al-Waduud, 27. Al-Majiid, Allah Ta'ala berfirman:

(14) (15) [15 14/]


"Dia-lah Al-Ghafuur lagi Al-Waduud, yang mempunyai 'Arsy Al-Majiid". (Al-Buruuj: 14-15). Ar-Razzaaq, 29. Al-Qawwiy, 30. Al-Matiin, Allah Ta'ala .28 :berfirman

[58/ ]
"Sesungguhnya Allah Dialah Ar-Razzaaq, Dzul Quwwah lagi Al-Matiin". (Adz-Dzaariyaat: 58). Dan Allah Ta'ala berkata:

[19/ ]
"Dialah Al-Qawiiy lagi Al-'Aziiz". (Asy-Syura'a: 19). 31. Al-Khair, 32. Al-Haafidz, 33. Al-Hafiidz. Allah Ta'ala berfirman:

[64/ ]

"Maka Allah adalah Al-Haafidz dan Arhamur-Raahimiin". (Yusuf: 64). Dan Firman Ta'ala:

[57/ ]
"Sesungguhnya Robbku adalah Al-Hafiidz". (Huud: 87). 34. Al-'Aalim, 35. Al-Kabiir, 36. Al-Muta'aal. Allah Ta'ala berfirman:

[9/ ]
"Al-'Aalim terhadap semua yang ghaib dan yang nampak; Al-Kabiir lagi AlMuta'aal". (Ar-Ra'd: 9). 37. Al-Maalik, 38. Al-Maliik, 39. Al-Muqtadir. Allah Ta'ala berfirman:

[55/ ]
"Di tempat yang disenangi di sisi Al-Maliik lagi Al-Muqtadir". (Al-Qamar: 55). 40. Al-Ahad, 41. Ash-Shamad. Allah Ta'ala berfirman:

1/( ]2) ( 1) [2
"Katakanlah: "Dia-lah Allah Al-Ahad. Allah Ash-Shamad". (Al-Ikhlash: 12). Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:

..... : .
"Allah 'Azza wa Jalla berfirman:. Dan Aku Al-Ahad lagi Ash-Shamad, tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan tidak ada sesuatupun yang setara (dengan-Ku)". (HR. Al-Bukhari, no. 4979). 42. Al-Waahid, 43. Al-Qahhaar. Allah Ta'ala berfirman:

[16/ ]
"Dialah Al-Waahid lagi Al-Qahhar". (Ar-Ra'd: 16). 44. Al-Waliyy, 45. Al-Hamiid. Allah Ta'ala berfirman:

[28/ ]
"Dan Dialah Al-Waliyy lagi Al-Hamiid". (Asy-Syuuraa: 28). 46. Al-Maulaa, 47. An-Nashiir. Allah Ta'ala berfirman:

[78/ ]
"Maka Dialah sebaik-baik Al-Maulaa dan sebaik- baik An-Nashiir". (AlHajj: 78). 48. Ar-Raqiib, 49. Asy-Syahiid. Allah Ta'ala berfirman:

[117/ ]
"Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkaulah Ar-Raqiib atas mereka. dan Engkau adalah Asy-Syahiid atas segala sesuatu". (Al-Maidah: 117). 50. As-Samii', 51. Al-Bashiir. Allah Ta'ala berfirman:

[20/ ]
"Sesungguhnya Dia-lah As-Samii' lagi Al-Bashiir". (Ghaafir: 20). 52. Al-Haq, 53. Al-Mubiin. Allah Ta'ala berfirman:

[25/ ]
"Dan mereka mengetahui bahwa Allah-lah Al-Haq lagi Al-Mubiin". (AnNuur: 25). 54. Al-Lathiif, 55. Al-Khabiir. Allah Ta'ala berfirman:

[14/ ]
"Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahsiakan); dan Dialah Al-Lathiif lagi Al-Khabiir". (Al-Mulk: 14). 56. Al-Qariib, 57. Al-Mujiib. Allah Ta'ala berfirman:

[61/ ]
"Sesungguhnya Robbku Al-Qariib lagi Al-Mujiib". (Huud: 61). 58. Al-Kariim, 59. Al-Akram. Allah Ta'ala berfirman:

[6/ ]
"Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat derhaka) terhadap Robbmu Al-Kariim". (Al-Infithaar: 6). Dan FirmanNya Ta'ala:

[3/ ]
"Bacalah, dan Robbmulah Al-Akraam". (Al-'Alaq: 3). 60. Al-'Aliyyu, 61. Al-'Azhiim. Allah Ta'ala berfirman:

/ ] [255
"Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dialah Al-'Aliyyu lagi Al-'Azhiim". (Al-Baqarah: 255). 62. Al-Hasiib, 63. Al-Wakiil. Allah Ta'ala berfirman:

] [173/
"Maka bertambahlah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Allahlah Al-Hasiib bagi Kami dan Allahlah Al-Wakiil". (Ali Imran: 173). 64. Asy-Syakuur, 65. Al-Haliim. Allah Ta'ala berfirman:

[17/ ]
"Dan Allah adalah Asy-Syakuur lagi Al-Haliim". (At-Taghaabun: 17). 66. Al-Biir. Allah Ta'ala berfirman:

[28/ ]
"Sesungguhnya Dialah Al-Biir lagi Ar-Rahiim". (Ath-Thuur: 28). 67. Asy-Syakiir. Allah Ta'ala berfirman:

[147/ ]
"Dan Allah adalah Asy-Syaakir lagi Al-'Aliim". (An-Nisa': 147). 68. Al-Wahhaab. Allah Ta'ala berfirman:

[9/ ]
"Atau Apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Robbmu Al-'Aziiz lagi Al-Wahhab". (Shaad: 9). 69. Al-Qaahir. Allah Ta'ala berfirman:

[18/ ]
"Dan Dialah Al-Qaahir atas semua hamba-hambaNya". (Al-An'am: 18). 70. Al-Ghaffaar. Allah Ta'ala berfirman:

[66/]
"Robb langit-langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Al-'Aziiz lagi Al-Ghaffaar". (Shaad: 66). 71. At-Tawwab. Allah Ta'ala berfirman:

[37/ ]
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Robbnya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah At-Tawwab lagi Ar-Rahiim". (AlBaqarah: 37). 72. Al-Fattaah. Allah Ta'ala berfirman:

[26/ ]
"Dan Dialah Al-Fattaah lagi Al-'Aliim". (Saba': 26). 73. Ar-Rauuf. Allah Ta'ala berfirman:

[20/ ]
"Dan Sekiranya tidaklah kerana kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu semua, dan sungguh Allah adalah Ar-Rauuf lagi Ar-Rahiim". (An-Nuur: 20). 74. An-Nuur. Allah Ta'ala berfirman:

[35/ ]
"Allahlah An-Nuur langit dan bumi". (An-Nuur: 35). 75. Al-Muqiit. Allah Ta'ala berfirman:

[85/ ]
"dan Allahlah Al-Muqiit atas segala sesuatu". (An-Nisa': 85). 76. Al-Waasi'. Allah Ta'ala berfirman:

[247/ ]
"Dan Allah adalah Al-Waasi' lagi Al-'Aliim". (Al-Baqarah: 247).

77. Al-Waarith. Allah Ta'ala berfirman:

[23/ ]
"Dan Kami-lah Al-Waarith". (Al-Hijr: 23). 78. Al-A'laa. Allah Ta'ala berfirman:

[1/ ]
"Sucikanlah nama Robbmu Al-A'laa". (Al-A'laa: 1). 79. Al-Muhiith. Allah Ta'ala berfirman:

[54/ ]
"Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia adalah Al-Muhiith". (Fushshilat: 54). 80. Al-'Allaam. Allah Ta'ala berfirman:

[78/ ]
"Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allahlah Al-'Allaam segala yang ghaib". (AtTaubah: 78). 81. Al-Musta'aan . Allah Ta'ala berfirman:

/ ] [112
"Dan Robb kamilah Ar-Rahmaan lagi Al-Musta'aan terhadap apa yang kamu katakan".(Al-Anbiya': 112). 82. Al-Haadiy. Allah Ta'ala berfirman:

[54/]

"Dan sesungguhnya Allah adalah Al-Haadiy bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus". (Al-Hajj: 54). 83. An-Naashir. Allah Ta'ala berfirman:

/ ] [150
"Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindung kamu, dan Dialah An-Naashir". (Ali Imraan: 150). 84. Al-Khallaaq. Allah Ta'ala berfiman:

[86/ ]
"Sesungguhnya Robbmu, Dia-lah Al-Khallaaq lagi Al-'Aliim". (Al-Hijr: 86). 85. Al-'Afuw. Allah Ta'ala berfirman:

[149/ ]
"Maka Sesungguhnya Allah adalah Al-'Afuw lagi Al-Qadiir". (An-Nisa': 149). 86. Al-Haakim. Allah Ta'ala berfiman:

[109/ ]
"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Al-Haakim". (Yunus: 109). 87. Al-Ghaniy. Allah Ta'ala berfirman:

[133/ ]
"Dan Robbmu Al-Ghaniy lagi memiliki Ar-Rahmah". (Al-An'am: 133). 88. Al-Kafiil. Allah Ta'ala berfiman:

[91/ ]
"Dan sungguh kamu telah menjadikan Allah atas kamu sebagai Al-Kafiil". (An-Nahl: 91). Dan Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullah telah meriwayatkan tanpa sanad dalam Kitab Al-Hawaalaat, setelah hadith (no. 2291) dan Al-Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad [yang bersambung sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam] (Juz 2/Hal. 348) dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwasanya beliau menyebutkan seseorang dari Bani Israil:

. :.....
..Berkata: Cukuplah bagi Allah Al-Kafiil". Dan ini adalah hadith shahih. 89. Al-Hayy, 90. As-Sittiir. Allah Ta'ala berfirman:

[53/ ]
"Dan Allah tidak malu daripada (menerangkan) yang benar". (Al-Ahzaab: 53). Dan dari Ya'laa bin Umayyah, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla adalah Al-Hayy lagi As-Sittiir". (HR. Abu Dawud (no. 4012), Ahmad (4/224) dan An-Nasai (406)), dan ini adalah hadith shahih. 91. Al-Musa'ir, 92. Al-Qaabidh, 93. Al-Baasith, 94. Ar-Razzaaq, dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah adalah Al-Musa'ir, Al-Qaabidh, Al-Baasith, ArRaaziq. Dan aku berharap berjumpa dengan Robbku dan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman penumpahan darah dan pengambilan harta". Ini adalah hadith shahih (HR. Abu Dawud, no. 3450, dan selainnya). 95. Al-Muqaddim, 96. Al-Muakhkhir, 97. Al-Qadiir, dari Abu Musa, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

.....
"Engkau Al-Muqaddim, Engkau Al-Muakhkhir, dan Engkau atas segala sesuatu Al-Qadiir". (HR. Al-Bukhari, no. 6398 dan Muslim, no. 2719). 98. As-Subbuuh, dari Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

....
"As-Subbuuh Al-Qudduus". (HR. Muslim, no. 487). 99. Ar-Rafiiq, dari Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:


"Ya Aisyah, sesungguhnya Allah adalah Ar-Rafiiq, Dia mencintai kelembutan pada semua perkara". (HR. Al-Bukhari, no. 6927 dan Muslim, no. 2597). 100. Ath-Thayyib, dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

...
"Wahai Manusia, sesungguhnya Allah adalah Ath-Thayyib, tidaklah Dia menerima kecuali yang baik-baik.". (HR. Muslim, no. 1015).

101. Al-Hakam, dari Abu Syuraih Haanii' bin Yaziid Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

....
"Sesungguhnya Allah adalah Al-Hakam, dan kepadanya keputusan (hukum) .". (HR. Abu Dawud, no. 4955, An-Nasai, no. 5387, dan ini adalah hadith shahih. 102. Asy-Syaafiy, dari Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika sakit maka beliau berkata:

....
"Hilangkanlah derita (sakit) Robb manusia, sembuhkanlah aku, Engkau Asy-Syaafiy.". (HR. Al-Bukhari, no. 5675 dan Muslim, no. 2191). 103. Al-Mu'thiy, dari Mu'awiyyah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

. ....
"..Allah Al-Mu'thiy dan aku Al-Qasiim". (HR. Al-Bukhari, no. 3116 dan Muslim, no. 1037) dan ini adalah lafaz Al-Bukhari. 104. Al-Witir, dengan dalil hadith yang telah disebutkan pada awal nama-nama (Allah) ini. 105. Ath-Thabiib, dari Abi Rimtsah, beliau berkata: Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

....
"..Allah Ath-Thabiib". (HR. Abu Dawud, no. 4206, dan Ahmad: 4/163), dan ini adalah hadith shahih. 106. Al-Jamiil, dari Abdillah bin Mas'ud Radhiallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah adalah Al-Jamiil, Dia mencintai kecantikkan". (HR. Muslim, no. 91). 107. Al-Mannaan, dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendengar seseorang berkata: Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu bahawa bagiMu pujian, tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, tidak ada sekutu bagiMu, Al-Mannaan. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"Sungguh benar-benar dia telah meminta kepada Allah dengan namaNya Al-A'zham yang jika diminta dengannya maka diberi, dan jika memohon dengannya maka dikabulkan". (HR. Ibnu Majah, no. 3858), dan ini adalah hadith hasan. 108. As-Sayyid, dari Abdillah Ibnu-As Syikhkhir, beliau berkata: Kami berkata: Ya Rasulullah engkau sayyid kami, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

.
"As-Sayyid adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala". (HR. Abu Dawud, no. 4806) dan ini adalah hadith shahih. 109. Ad-Dayyan, berkata Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullah (dalam "Kitab Tauhid"), Bab (32) dan disebutkan dari Jabir, dari Abdillah bin Unais, beliau berkata: Aku mendengar Rasulallah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: .....

"Allah mengumpulkan hamba-hambaNya, lalu diserulah mereka dengan seruan yang dapat didengar oleh orang yang jauh sebagaimana seruan tersebut didengar oleh orang yang dekat: Aku Al-Malik, Aku AdDayyaan". Sanad hadith ini disambung oleh Al-Imam Ahmad dalam "Musnadnya" (3/495), dan hadith ini hasan, dan sungguh telah ditetapkan (dishahihkan) nama ini oleh Al-Imam Ibnu Qayyim dalam "AnNuuniyyah"56.

56

[Selesai diterjemahkan pada hari Isnin 12 Jamadil Ula/1431 H. sebelum zohor di `Uzzab Darul Hadith Dammaj-Sho'dah-Yaman Walhamdulillah. ]

Anda mungkin juga menyukai