Anda di halaman 1dari 32

Perkembangan e-Health global: Bagaimana di Indonesia?

Anis Fuad -Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM -ACCESS Health International anisfuad@ugm.ac.id anis.fuad@accessh.org

Introduksi e-health
E-health: penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor kesehatan

Jejaring ehealth Asia: Aehin (Asia eHealth Information Network) www.aehin.org IMIA (International Medical Informatics Association) APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics) IFHIMA (International Federation of Health Information Management Association) HIMSS (Health Information Management Systems Society) Asia Pacific

Berbagai contoh e-Health

EMRAM (EMR Adoption Model)


model pemeringkatan rumah sakit berdasarkan tingkat maturitas penerapan rekam medis elektronik. Model pemeringkatan ini dikembangkan oleh HIMSS(Healthcare Information Management Systems Society), yaitu perhimpunan pengembang sistem informasi rumah sakit/kesehatan yang sebagian bersar beranggotakan para vendor. HIMSS berpusat di US. Di wilayah Asia Pasifik, EMRAM dimodifikasi seperti ini.

Daftar rumah sakit yang mencapai stage tertinggi EMRAM di Asia Pasifik
Stage 7 Seoul National University Bundang Hospital (910 TT) Stage 6 India (3 RS) P.R.China (3 RS) Malaysia (1 RS) Singapore (4 RS)
KK Women's & Children's Hospital (832 TT) National University Hospital (991 TT) Singapore General Hospital (1,590 TT) Tan Tock Seng Hospital (1,200 TT)

Bagaimana dengan Indonesia?

Adopsi Electronic Health Record oleh rumah sakit di Korea Selatan*

*Yoon et al(2012)

Kendala adopsi Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)


Kendala adopsi The amount of capital needed to purchase and implement an EHR systems Uncertainty about return on investment Ongoing cost Finding an EHR systems that meets organizational needs Resistance to implementation from physicians Lack of adequate IT Staff Concerns about the lack of future support from vendors Concerns about illegal record or hacking Lack of interoperable IT systems Concens about inappropriate disclosure of patient information Disruption in clinical care during implementation Resistance to implementation from other providers Lack of capacity to select, contract for and implement EHR RS dengan RKE 1 3 5 2 6 4 7 9 8 11 12 13 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 RS tanpa RKE

Fasilitasi yang diharapkan oleh fasilitas kesehatan untuk mengadopsi Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)
Kendala adopsi Additional reimbursement for the use of EHR RS dengan RKE 1 RS tanpa RKE 1

Incentives for the purchase and implementation of HER (tax credit, low interest loans, grants)
Objective evaluation of EHR capabilities and implementation experiences (consumer reports on EHR) Published list of certified HER systems to assure presence of necessary capabilities and functions Changes in the law to protect physicians from personal liability

2
6 4 3 5

Technical assistance for implementation and process change 3 4 5 6

Penerapan sistem informasi rumah sakit berbasis komputer di Thailand

Dampakan kebijakan jaminan kesehatan semesta terhadap E-health di Thailand

Rangkuman situasi E-health di Korsel dan Thailand


Kedua negara tersebut menerapkan kebijakan Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) yang menjamin akses bagi seluruh warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan publik. Korsel menerapkan single payer system sedangkan di Thailand ada 3 lembaga terpisah. Tingginya adopsi rekam kesehatan elektronik di Korsel dan SIM berbasis komputer di Thailand dipengaruhi oleh kebijakan tersebut. Bagaimana di Indonesia?

Situasi di Indonesia
8988 Puskesmas (Risfaskes 2011)
Item Listrik 24 jam Telefon Internet Komputer Percentase 87.4 43.1 17.1 78.4

LAN(local area network)


Software KIA Penggunaan ICD 10

RS Online BUK mencatat 740 RS memiliki SIMRS 1227 RS telah menerapkan INA CBG 1007 RS memberikan pelayanan kpd peserta Askes, Jamsostek, TNI Polri 82% RSU Pemerintah memiliki koneksi Internet (Risfaskes)

GDS survei tahun 2006

Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan di DIY

2017

2013
Belum terkomputerisasi Single user Multi user (web-based) IHIS (provinsi WB) & Ehealth Dinkes kab Human & org behav

2007

Multi user (web-based) Monev dinkes prov(lappus) Dinkes kab Pendanaan puskesmas Kelengkapan Akurasi Luar gedung SDM (+/-) listrik

Model maturitas SIMPUS Kelengkapan dalam/luar gedung

Ketersediaan modul di aplikasi SIMPUS per kabupaten/kota (%) di DIY*


Kab/kota Pendaftaran Rekam medis/ diagnosis KIA Obat Lab/Gigi Bantul (25) Kota(18) Sleman(16)

96 100 100

64 100 100 100 100

48 44 81 86 47

8 39 62 0 97

0 44 0 86 47

Kulonprogo (21)

100
Gunungkidul (30)

100
Survei tahun 2011

Usulan model maturitas SI Puskesmas di DIY


Taha p
5

Deskripsi
SI Puskesmas menjadi sumber bukti untuk pengawasan , penilaian kinerja dan kinerja sistem kesehatan

2007

2012

2017

Puskesmas menggunakan data SI Puskesmas untuk membuat laporan rutin puskesmas maupun program lainnya
SI Puskesmas 100% dalam gedung dan luar gedung, bagi yang rawat inap SI rawat inap terintegrasi SI Puskesmas memasukkan data 100% utk setiap kunjungan dan minimal 50% utk luar gedung SI Puskesmas multiuser terinstal dan berfungsi minimal 50% untuk pendaftaran, BP, farmasi Tidak memiliki SI multi user, tidak ada listrik, tidak ada telpon

Satu operator dengan 2 workstation Dengan 2 aplikasi berbeda

Ada aplikasi billing system tetapi Tidak memenuhi kebutuhan rumah sakit

Entry dg software Billing system

Entry dg software Askes

Status asuhan keperawatan tercetak dengan rapi di RSUD Banyumas

RSCM sudah menerapkan rekam medis elektronik, e-prescribing, PACS

Proses Approval olehApoteker

Beberapa inisiatif terkait e-health


Kemenkes
Pilot project telemedicine (telecardiology dan teleradiology), telemedicine untuk sister hospital SIKDA Generik telah diimplementasikan di 15 kabupaten dan akan diperluas SIMRS Generik telah dikembangkan, banyak permintaan penggunaan dari RS Aplikasi SITT(sistem informasi tuberkulosis terpadu) sudah selesai pengembangan, akan diimplementasikan secara nasional mulai 2014 Program pembelajaran jarak jauh HDD (Health Data Dictionary) akan dikembangkan

Kemdagri:
NIK berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai national ID di kesehatan

PT Askes (BPJS Kesehatan)


Mendukung penerapan KJS (aplikasi SIM Puskesmas)

Pemerintah provinsi, kabupaten: Swasta


SIMRS, EMR

Industri: Institusi pendidikan dan penelitian:

Usulan bagi Indonesia


Konektivitas e-health Indonesia
Kementrian dan Lembaga Negara Penyedia pelayanan kesehatan Institusi pendidikan dan penelitian Industri Asosiasi Mitra kerjasama, donor NGO

WG E-health? Lebih luas, lebih formal, lebih intensif Bagaimana memantau perkembangan? Momentum program Jaminan Kesehatan berpotensi mengakselerasi ehealth di fasilitas kesehatan, bagaimana dengan aspek e-health lainnya?

Rem: Regulasi, Audit


E-health Indonesia

Penarik: Insentif, Kebijakan Leadership, Kebersamaan,

Standarisasi data, Prosedur, teknis, kompetensi

Anda mungkin juga menyukai