Anda di halaman 1dari 3

Pendidik Bersemangat Emas

Oleh Amir Tengku Ramly, (dimuat diharian online kabarindonesia) Mengacu pada Peraturan Mendiknas Nomor 18/2007, dalam empat kompetensi guru profesional, ada 10 komponen portofolio yang harus dipenuhi seorang guru. Itu antara lain: (1) kualifikasi akademis; (2) pendidikan dan pelatihan; (3) pengalam an mengajar; (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (5) penilaian dari atasan dan pengawas; (6) prestasi akademik; (7) karya pengembangan profesi; (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah; (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang kependidikan.

Masing-masing komponen harus dibuktikan dengan dokumen atau bukti fisik, misalnya ijazah, sertifikat, piagam, surat keputusan, atau karya cipta. Dalam sebuah tulisan blogger Shabiel Zakaria ( Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNM, Penggiat di Indonesian Education Care (IEC) Makassar ) menuliskan, Maka, tidaklah mengherankan, jika para guru, baik guru lama maupun guru baru, bahkan calon guru, sudah kasak kusuk mengumpulkan berkas-berkas, seperti sertifikat pelatihan, sertifikat seminar, hingga SK kepanitiaan dan kepengurusan organisasi. Inikah yang dimaksud guru kaya? Bayangkan, jika seorang guru dengan gelar S1 yang sudah berpenghasilan sekitar 1,5 juta rupiah, setelah sertifikasi akan mendapatkan penghasilan 3-4 juta rupiah. Belum lagi berbagai tunjangan lain yang akan mengikutinya. Menjanjikan bukan? Di sisi lain, guru yang gagal harus berusaha keras untuk lulus dalam uji sertifikasi tersebut. Mereka harus berusaha mengumpulkan berkas-berkas yang menjadi syarat mutlak untuk meraih gelar guru profesional. Seorang guru harus memenuhi standar empat kompetensi sebagi guru profesional, seperti kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam buku Menjadi Guru kaya saya menjelaskan inti dari guru kaya adalah kemampuan guru untuk masuk dalam paradigma to be. Ubahlah dari To Have Ke To Be atau cara pandang memiliki berubah ke cara pandang menjadi. To Have: Adalah suatu gagasan atau pola pikir seorang-orang yang cenderung mengutamakan pada kebutuhan materi. To Be : Adalah suatu gagasan atau pola pikir seorang-orang yang cenderung pada nilai-nilai non materi Berdasarkan cara pandang tersebut, guru akan terbagi dalam 4 kuadran utama, yaitu : GURU PEKERJA, GURU PROFESIONAL, GURU PEMILIK, dan GURU PERANCANG. Perbedaan secara mendasar adalah GURU PEKERJA: guru yang menunaikan tugas sebatas melaksanakan pekerjaan, GURU PROFESIONAL: guru yang telah memiliki profesionalitas (keahlian, tanggung jawab dan kesejawatan/jiwa korsa). GURU PEMILIK: Guru yang memposisikan diri menjadi intelektual dan mampu mengendalikan system. GURU PERANCANG: Guru yang dalam lingkup pekerjaan, memahami makna profesi, memiliki visi, leadership, manajemen dan merancang pengajarannya secara hidup,

1/3

Pendidik Bersemangat Emas

mengubah energi menjadi cahaya. Apakah Anda termasuk Guru Kaya? Secara kuadran tersebut yang disebut guru kaya adalah guru perancang dan guru pemilik. Guru Kaya merupakan Guru yang memiliki cara pandang bahwa jabatan Guru itu adalah profesi, karenanya senantiasa harus dilatih keahliannya sehingga melahirkan sosok Guru pemilik dan Guru Perancang. Guru kaya merupakan guru yang memiliki pola hubungan [interaksi] khusus dengan siswa/ murid yang mengedepankan energy positif (epos), sikap proaktif dan mentalitas yang kaya (WIN-WIN SOLUTION). Guru kaya merupakan guru yang melakukan proses pembelajaran yang senantiasa tidak mematikan potensi siswa dan terkait antara dunia pengajaran dengan dunia realitas. Guru yang mengajar dengan teknik ini (mengedepankan cinta dan kasih saying) dan melakukan proses ini disebut GURU BEOFILI. Guru kaya merupakan guru yang senantiasa belajar dengan mensinergikan otak kiri dan otak kanan, pancaindera dan hatinya untuk memperoleh sumber ilmu yang hakiki. Guru yang memperoleh sumber ilmunya sebagai mata air ini disebut GURU BERHATI BINTANG. Bagaimana Menjadi Guru Kaya? Pertanyaan yang sangat sering muncul ini sesuatu yang sangat mudah tetapi menjadi sangat sulit karena perbedaan cara pandang ( paradigm ). Setidaknya ada tiga fondasi dasar untuk menjadi guru kaya: 1. Fondasi pertama adalah membangun keyakinan (belief System) pada guru itu sendiri, bahwa menjadi guru kaya suatu keadaan yang mungkin dicapai oleh seorang guru. 2. Fondasi kedua Setelah paradigma ini terbagun maka membangun perilaku dan karakter terbaik menjadi jalan menuju guru kaya. Seorang penyair Muhammad Iqbal berseru; bangunlah pribadimu demikian hebat dan jayanya, hingga bila Tuhan menentukan takdir bagimu. Sudilah Tuhan bermusyawarah denganmu dulu, apakah kehendakmu sebenarnya. Dengan perilaku dan karakter yang kuat maka keinginan, sikap dan tindakan keseharian kita akan fokus pada jalur sukses pribadi. 3. Fondasi ketiga adalah meningkatkan diri terus menerus menyakut kualitas iman; pola pikir; proses pembelajaran ; proses dan kualitas hidup pribadi baik melalui pendidikan, training, membaca, menulis, dan lain-lain. Ketiga fondasi diatas dapat dimulai dengan mengembangkan 18 langkah perubahan baik fisik, mental, emosi maupun spiritrual. Jadikan perubahan-perubahan ini sebagai amalan harian bagi guru-guru yang ingin berubah: 1. Kembangkan senyum 127 dalam aktifitas pengajaran anda 2. Perbaiki dan rawatlah hubungan Anda dengan para sejawat dan murid dalam koridor positif 3. Bangun hubungan baru dengan 1 atau 2 rekan kerja baru setiap hari

2/3

Pendidik Bersemangat Emas

4. Bersikap terbuka terhadap lingkungan rumah, sekolah dan orang lain 5. Ciptakan lingkaran pengaruh sebesar mungkin 6. Mengajarlah dalam suasana yang terkendali dan peka secara emosi 7. Pelajari ketrampilan baru dalam empati dan kepekaan emosi 8. Hargai selalu perbedaan dengan orang lain dengan tetap menebarkan kebahagiaan 9. Membaca buku dan menulis secara kreatif 10. Mengembangkan hobi tertentu yang memberi suasana rileks 11. Menulis puisi, lagu dan kata-kata bijak 12. Membangun kerjasama proaktif dan lingkaran positif 13. Belajar saecara mandiri dan melanjutkan studi yang memberikan hal-hal baru dan tantangan 14. Tinjau ulang, temukan dan ciptakan visi pembelajaran dan hidup Anda 15. Perhatikan, dengarkan dan amati tanda-tanda alam (hukum sunnatullah) 16. Pelajari karya-karya sastra agung, hargai musik dan seni 17. Lakukan kegiatan ritual, itikaf, dzikir, dan kegiatan-kegiatan keagamaan 18. Tumbuhkan kebiasaan hidup sebagai pribadi kaya, dengan memberi secara ikhlas. Dengan 3 fondasi dasar dan 18 langkah tersebut, maka guru akan masuk dalam kuadran guru kaya, penuh rasa syukur dan senantiasa tidak akan berkekurangan dalam segala urusan dunia. Guru kaya sesungguhnya adalah guru yang memiliki paradigma to be, mengajar dengan teknik Biofili, membangun hubungan dengan energy positif dan kelimpahan mentalitas, dan senantiasa belajar memberdayakan fungsi hati dalam mereferensi pengajaran, menjadikan ilmu sebagai mata air dan memberi ilmu seperti cahaya bintang. Salam Sukses bermakna. (*)

Oleh Amir Tengku Ramly, Motivator Pendidikan Indonesia. Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&jd=Pendidik+Bersemangat+Emas&dn=2009 0622204933

3/3

Anda mungkin juga menyukai