PMMC
M edia K omunikasi P en J ual & P embeli F armasi
Seminar ISPE: Vendor Qualification 2013 Dukungan Sri Paduka KGPAA Sri Paku Alam IX terhadap acara ACCSQ TMHSPWG ke-20 Kaleidoskop Kegiatan GPFI - PMMC bersama Kemenkes, BPOM, IDI, Perbakin dan usaha farmasi Indonesia.
PMMC news
News
Kaleidoskop Bisnis Farmasi 2013 PMMC : Merry Christmas & Happy New Year 2014 Usaha Farmasi : Merry Christmas & Happy New Year 2014 Lunch Meeting GPFI, PMMC dan Produsen Paracetamol
w w w. p m mc. or. id
Tajuk Utama
Kaleidoskop Bisnis Farmasi 2013 Beberapa faktor yang mengoncang bisnis farmasi
foto: http://www.flickr.com/photos/sehatnegeriku
breaking news
Di pembukaan CPhI SEA 2012 , saat itu bapak Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc., Ph.D mewakili BPOM dalam pembukaan CPhI SEA pertama tersebut 10 Mei 2012, Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta .
Selamat atas diangkatnya bapak Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc., Ph.D sebagai Kepala Badan POM semoga bisa menjadikan Industri farmasi Indonesia lebih maju dalam mendukung derajat kesehatan masyarakat Indonesia
GP FARMASI DAN PMMC TAHUN 2014 akan segera BEREDAR. TERIMA KASIH atas peran serta perusahaan bapak dan ibu di tahun 2013.
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
PMMC
w w w. p m m c . or. i d
News
Kawasan Industri Era Prima, Blok I - 10 Jl. Daan Mogot Km. 21 No.1, Tangerang 15122 INDONESIA Phone : +62-21-2951-6204
PT. Pameran Niaga Indonesia 3/F Aquarius Building, 7, Jalan Sultan Iskandar Muda Pondok Indah, Jakarta 12240, Indonesia Tel: +62 21 729 2662 Fax: +62 21 729 3539 website :www.ubmindonesia.com
Pemimpin Umum: Kendrariadi , Pemimpin Redaksi: Aryo Baskoro Redaktur Pelaksana: Budi P Editor & Foto: Teguh P Herlambang
Penanggung jawab kolom : Johanes, Franky, Fitri Design: seasiapublisentra@gmail.com website : www.pmmc.or.id
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
banyak kita jumpai informasi mengenai akuisisi industri farmasi lokal yang tidak mampu untuk meng-upgrade industrinya. Beban berat untuk mengikuti standar GMP dan cGMP yang diterapkan oleh Regulator, membuat industri farmasi lokal menjual industrinya ke perusahaan farmasi asing. Matinya industri farmasi lokal bisa terjadi bilamana Regulator memperketat standar GMP dan cGMP pada industri farmasi lokal menengah. Berbondong-bondong industri lokal menengah akan menjualnya kepada industri farmasi asing. Ada industri farmasi lokal menengah yang berkeinginan diakuisisi oleh industri farmasi asing dengan alasan karena industri asing lebih mengedepankan kemajuan teknologi industri farmasinya dibandingkan diakuisisi oleh industri farmasi lokal besar dan secara finacial industri farmasi asing lebih mumpuni dibandingkan industri farmasi lokal besar. Industri farmasi Indonesia mengalami beberapa terpaan dahsyat di pertengahan tahun, penarikan ijin edar Dekstro tunggal & Karisopordol dipasaran karena banyak penyalahgunaan dikalangan pelajar. Hal tersebut berdampak ditariknya ijin edar Dekstro tunggal dan Karisopordol di Indonesia oleh BPOM. Penarikan ijin edar tersebut membuat industri farmasi di Indonesia mengalami kerugian yang besar dan industri farmasi diberi batas waktu oleh BPOM hingga pertengahan tahun 2014. BPOM selaku perpanjangantangan dari pemerintah, juga membatasi
peredaran obat OTC baik itu blue dot maupun green dot, hal tersebut berdampat sangat merugikan kalangan industri farmasi Indonesia. Banyaknya industri farmasi Indonesia yang bermain di obat OTC, bisa mengalami turunnya pendapatan di pasar obat OTC. Program e-catalog untu penyediaan obat yang digelontorkan oleh pemerintah untuk mendukung SJSN juga mengalami permasalahan besar. Implementasi e-Catalog bisa menyebabkan perang harga di dalam usaha bisnis farmasi, dan harga akan mengalami penurunan yang sangat menekan. Banyaknya industri farmasi yang tidak bisa masuk untuk memenuhi kebutuhan e-catalog obat, juga tersendatnya pembayaran pengadaan obat yang terdaftar didalam e-catalog oleh pemerintah. Akibatnya banyak industri farmasi di Indonesia yang mengalami kerugiaan yang mempengaruhi keuangan di industri farmasi. Isu beberapa bulan ini, bahan baku paracetamol yang di produksi oleh Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd China yang tercemar mikroba. Penggunaan bahan baku paracetamol yang diproduksi oleh Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd, banyak digunakan oleh industri farmasi indonesia. Bahan baku paracetamol yang diimpor dari Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd China relatif lebih murah dibandingkan dengan produsen lainnya yang berasal dari China. Kenaikan Tarif Dasar Listrik
(TDL) untuk industri, berdampak besar di industri farmasi Indonesia. Bengkaknya pengeluaran untuk TDL, mengurangi laba dari bisnis farmasi dan bisnis-bisnis lainnya. Kenaikan upah buruh yang terjadi dua bulan lalu, buruh menuntut kenaikan upah sekitar 50%, mempunyai dampak yang sangat besar dalam bisnis industri farmasi. Di DKI Jakarta, buruh menuntut kenaikan upah sebesar Rp. 3,7jt dan yang disepakati oleh pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp. 2,6jt perbulan. Hal ini menjadi bengkaknya pengeluaran di industri farmasi Indonesia. Di awal Desember ini diisukan kembali mengenai sertifikasi halal terhadap obat dan makanan yang tengah di proses Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Jamina Produk Halal yang tengah berjalan di DPR. Menurut Ketua Dewan Penasehat GP Farmasi Indonesia bapak Anthony Charles menegaskan sejumlah kendala akan dihadapi dalam upaya pemberian sertifikasi halal produk farmasi. Bukan saja perihal biaya melainkan juga karena tidak ada industri farmasi yang benar-benar
milik Indonesia. Juga disampaikan Dirjen Bina Farmasi dan Alatalat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ibu Maura Linda Sitanggang. "Bahkan untuk satu jenis obat bisa jadi untuk di seluruh dunia hanya satu perusahaan farmasi yang memproduksinya. Itu yang kita tidak bisa kontrol halal atau tidaknya, lagi pula proses bahan baku menjadi obat tersebut juga tidak sebentar melainkan berdasarkan hasil riset puluhan tahun, jadi tidak bisa asal diganti" menurut ibu Linda kepada wartawan. Bagamana industri farmasi di Indonesia bisa bersaing dengan baik dan berkembang secara merata, sementara peran pemeritah dalam mengambil kebijakan kurang mendukung industri farmasi ? (tph)
Megatrading dan Mr Dai Zhing Ming CEO atau pemilik salah satu Changsu Huagang Ltd menghadiri pertemuan tersebut. Pertemuan dan sekaligus makan siang skaligus juga membicarakan komitmen Changsu Huagang dalam hal mutu atau kualitas yang mengacu ke standard internasional dan mencari peluang kerjasama dengan pelaku usaha farmasi Indonesia untuk membuka atau investasi pabrik bahan baku farmasi di Indonesia. Mr Dai Zhing Ming menyepakati kemungkinan
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
besar akan berinvestasi pabrik bahan baku farmasi di Indonesia. Selesai pertemuan dan jamuan makan siang bersama, pengurus GP Farmasi Indonesia bersama tamu memberikan kejutan kepada bapak Hamadi dengan merayakan hari ulang tahun beliau. Bapak Hamadi diperkenankan meniup 3 buah lilin ulang tahun dan semua yang hadir dalam pertemuan tersebut memberikan selamat kepada bapak Hamadi. (kr/tph)
PMMC news
Jakarta - ISPE pada 13 Nopember 2013 mengadakan seminar mengenai Vendor Qualification yang digelar di Gedung Titan Center di Bintaro Tangerang. Seminar tersebut diikuti oleh 135 peserta dari industri farmasi dan distributor bahan baku obat. Seminar yang diawali oleh presentasi dari Deputi I Pengawas Produk Terapetik dan Napza Badan POM RI, ibu Retno Tyas Utami dan dilanjutkan oleh Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT ibu Ratna Irawati. Topik Kualifikasi Pemasok sesuai dengan
Aspek Cara Distribusi Obat yang Baik di angkat oleh ibu Ratna Irawati. Topik tersebut antara lain mengangkat kerangka pengawasan pre dan post market obat, peraturan terkait pengelolaan obat, analisis resiko dalam import bahan baku obat serta regulasi yang terkait. Dalam sesi yang sama, bapak Agus Prabowo Direktur Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan PKRT menyampaikan topik Kualifikasi Pemasok dalam kacamata CPOB yang ditetapkan oleh Badan POM RI. Beliau menjelaskan secara umum kondisi bahan baku obat di Indonesia, tantangan
pengawasan obat dan bahan baku obat, strategi pengawasan bahan baku obat dan penerapan CPOB untuk kualifikasi pemasok bahan baku obat. Bapak Agus berharap kedepan, industri farmasi Indonesia semakin mampu menghasilkan produk obat-obatan yang berkualitas. Dalam sesi selanjutnya, seminar tersebut dilanjutkan dengan presentasi para ahli dibidang bahan baku menjelaskan kualifikasi pemanufaktur dan pemasok serta teknik dalam pelaksanaan audit.
(sumber: ispeindonesia.org/foto: eea / tph)
Dukungan Sri Paduka KGPAA Sri Paku Alam IX terhadap Acara ACCSQ TMHSPWG ke-20
sumber: http://www.pom.go.id
Yogjakarta - Suasana penuh keramahan dan keakraban terasakan ketika tim panitia TMHS-PWG mengadakan audiensi kepada Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX pada hari Rabu tanggal 14 November 2013. Tim panitia terdiri dari Direktur Penilaian Obat Tradisional, Suplemen dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Dra. Frida Tri Hadiati, Apt.; APSKI (Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia) Patrick L. Kalona; Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi konsumen BBPOM di Yogyakarta Dra. Dyah Sulistyorini, M.Sc., Apt.; Kasubdit Surveilan Keamanan Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik BPOM RI Dra. Rosita, Apt., M.Epid.; Kasie Surveilan Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan BPOM RI Erayadi Soekaryo, S.Si., Apt.; dan staf BBPOM di Yogyakarta Joko Suharyono. Tujuan audiensi tersebut adalah untuk meminta dukungan Sri Paku Alam IX dalam acara pertemuan the 20th ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality (ACCSQ) Traditional Medicines and Health Supplements Products Working Group (TMHS-PWG) yang diselenggarakan di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta tanggal 11-16 November 2013 sekaligus meminta kesediaan beliau untuk membuka acara pada tanggal 15 November 2013.
Pertemuan tersebut diikuti oleh perwakilan 10 negara ASEAN, dan perwakilan asosiasi ASEAN di bidang obat tradisional dan suplemen kesehatan, yaitu AATMI (ASEAN Alliance of Traditional Medicines Industry), AAHSA (ASEAN Alliance of Health Supplement Association) serta observer industri obat tradisional dan suplemen kesehatan. ACCSQ TMHS-PWG merupakan forum kerjasama yang telah dibentuk sejak tahun 2004 di antara negara-negara ASEAN di bidang Obat Tradisional dan Suplemen Makanan, di bawah ASEAN Economic Community (AEC). Blue print AEC menetapkan komunitas dengan pilarpilar sebagai berikut; pasar tunggal dan basis produksi regional, kawasan berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, dan integrasi dengan perekonomian dunia. Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan integrasi ASEAN dengan meningkatkan kerja sama antar negara-negara anggota ASEAN dengan cara menyelaraskan peraturan dan persyaratan teknis dalam rangka menjamin mutu, keamanan dan efikasi/manfaat obat tradisional dan suplemen makanan yang dipasarkan di ASEAN, mengurangi hambatan perdagangan obat tradisional dan suplemen makanan serta meningkatkan daya saing produk obat tradisional dan suplemen makanan. Hal tersebut menjadi bahasan utama dengan
Sri Paduka Paku Alam IX yang terlihat antusias mendengarkan penjelasan ketua panitia, Dra. Frida Tri Hadiati, Apt. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan industri obat tradisional sehingga keberadaannya harus dikawal terus menerus dengan meningkatkan pemahaman para pelaku usaha terhadap standar yang berlaku, serta dapat diterima oleh pasar lokal dan internasional. Sri Paduka Paku Alam IX mengharapkan dengan adanya acara ACCSQ TMHS-PWG ini dapat berdampak pada peningkatan daya tawar produk dalam negeri di dunia internasional dan membawa manfaat bagi peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah. Selanjutnya beliau mengharapkan Badan POM RI dapat terus-menerus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memilih obat tradisional yang baik dan bermutu serta terjamin keamanannya sehingga masyarakat dapat melindungi dirinya sendiri dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan obat tradisional, juga edukasi kepada pelaku usaha sehingga para pelaku usaha selalu menghasilkan produk secara bertanggung jawab. Di akhir pertemuan, Sri Paduka Paku Alam IX menyatakan kesediaan beliau untuk membuka acara pertemuan 20th ACCSQ TMHS-PWG di antara kesibukan beliau yang sangat padat.
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
Kaleidoskop
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
7 7
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
10
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
11
PMMC news
Vol. XXI Nopember - Desember 2013 Kaleidoskop Kegiatan IDI, PMMC dan GP Farmasi Indonesia 2013
12
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
Vol. XXI Nopember - Desember 2013 Kaleidoskop Kegiatan BPOM, GP Farmasi Indonesia dan PMMC 2013
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
13
PMMC news
14
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
15
PMMC news
Vol. XXI Nopember - Desember 2013 Kaleidoskop Kegiatan GPFI, PMMC dan UBM 2013
Pameran CPhI China GPFI, PMMC dan Pelaku Usaha Farmasi Indonesia
24 - 28 Juni 2013
16
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
17
PMMC news
18
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
19
PMMC news
18
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
19
PMMC news
Pameran IndoMedica Expo bersama IDI, PMMC, GP Farmasi dan Krista Media
26 - 29 Agustus 2013
22
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
23
PMMC news
24
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
25
PMMC news
26
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
24 pmmc-info@pmmc.or.id e-mail:
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
27
PMMC news
atas terselenggaranya Rapat Kerja Nasional bidang Industri TAHUN 2013 Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia
28
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id