1 ISSS 2338-3240
Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas Xc SMA Negeri 2 Dolo
Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas Xc SMA Negeri 2 Dolo dengan menerapkan model learning cycle tipe 5E dengan media visual, dimana learning cycle adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tahap-tahap yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Desain penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Mc. Taggart dengan subyek melibatkan 21 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi pokok dinamika partikel, masing-masing siklus meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi dan (iv) refleksi. Penerapan model learning cycle tipe 5E dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas Xc. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa, untuk ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 79,16% dan pada siklus II sebesar 90,47% dan meningkat sebesar 11,31%. Untuk daya serap klasikal pada siklus I sebesar 71,19% dan pada siklus II sebesar 81,19% dan meningkat sebesar 10,00%. Sedangkan untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar 86,25% berada pada kategori baik dan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 96,25% berada pada kategori sangat baik dan meningkat sebesar 10,00%. Untuk aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar 77,50% berada pada kategori cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 95,00% berada pada kategori sangat baik dan meningkat sebesar 17,50%. Kata Kunci: Model Learning Cycle Tipe 5E, Media Visual, Hasil Belajar Fisika. I. PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan pada siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 2 Dolo, kondisi pembelajaran fisika masih belum memuaskan. Siswa menganggap pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dan susah dimengerti. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar ialah siswa kurang berinteraksi pada saat kegiatan pembelajaran, cepat melupakan materi yang diajarkan serta penggunaan media di kelas yang kurang optimal membuat siswa kurang aktif sehingga berimplikasi pada hasil belajar yang rendah. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika bahwa kelas Xc merupakan kelas yang rata-rata masih di bawah standar ketuntasan minimum. Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan adalah model learning cycle tipe 5E dengan media visual. Model learning cycle merupakan model yang berpusat pada siswa, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena mengutamakan pengalaman nyata, dan membentuk siswa menjadi aktif, kritis dan kreatif. [1]
28
29
Berdasarkan analisa tes hasil yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kelas Xc SMA Negeri 2 Dolo sudah cukup baik, hanya ada 5 siswa dari 21 siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan individu (68%) sedangkan ketuntasan belajar klasikal (KBK) siswa mencapai 76,19% dan daya serap klasikal (DSK) siswa mencapai 71,19%, hasil yang diperoleh ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar klasikal dan daya serap klasikal yang harus mencapai 80%. Untuk Peningkatan aktifitas guru dan siswa dijelaskan sebagai berikut: pada aktifitas guru pada pembelajaran siklus I, pertemuan I sebesar 85,00% dan pertemuan II sebesar 87,50% berada pada kategori baik. Untuk pembelajaran siklus II, pertemuan I sebesar 90,00% dan pertemuan II sebesar 97,50 masing-masing berada pada kategori sangat baik. Pada aktifitas siswa pembelajaran siklus I, pertemuan I sebesar 72,50% berada pada kategori cukup dan pertemuan II sebesar 82,50% berada pada kategori baik. Untuk pembelajaran siklus II, pertemuan I sebesar 92,50% dan pertemuan II sebesar 92,70%
30
Aktivitas Guru
Siklus I
Siklus II
100
Aktivitas Siswa
85 72,5
92,5
97,5
80 60 40 20 0
Ketuntasan Klasikal
Siklus II
Penekanan guru pada setiap tahap pembelajaran berpengaruh terhadap aktivitas siswa. Guru berusaha mendorong siswa mengungkapkan ide-ide mereka dan membangun konsepnya melalui pembelajaran serta mendorong siswa agar lebih aktif dalam
31
81,19
Siklus I Siklus II
Gambar 4. Grafik Peningkatan Daya Serap Klasikal
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa model learning cycle tipe 5E dengan media visual meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas Xc SMA Negeri 2 Dolo. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model learning cycle tipe 5E dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas Xc SMA Negeri 2 Dolo. Hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I berada pada kategori baik dan cukup, sedangkan pada siklus II berada pada kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 79,16% dan daya serap klasikal 71,19%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 90,47% dan daya serap klasikal 81,19% yang artinya sudah melewati standar ketuntasan klasikal siswa, peningkatan DSK dan KBK dari siklus I ke siklus II sebesar 10,00% dan 11,31%. Untuk Saran peneliti kepada guru maupun calon guru yang ingin menerapkan model learning cycle tipe 5E dengan media visual disarankan memperhatikan beberapa hal yaitu: model learning cycle tipe 5E dengan media visual harus semenarik mungkin dan punya daya tarik yang besar sehingga membuat siswa lebih aktif dalam KBM, harus lebih memperhatikan dan mengefektifkan waktu selama pembelajaran dan menciptakan suasana keakraban antara guru dengan siswa, tidak membuat jarak antara keduanya, menumbuhkan rasa percaya diri
DAFTAR PUSTAKA
[1] Fajaroh, F. dan Dasna, I. W. 2003 Penggunaan Model Learning Cycle Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif Dalam Bahan Makanan Pada Siswa Kelas Ii SMU Negeri 1 TumpangMalang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran vol II (2) Oktober 2004, hal 112-122. Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Chandra,. 2011. Makalah Media Visual, [Online]. Tersedia: Ceva24Chandra.blogspot.com/2011/06/makalahmedia-visual.html. [13 Agustus 2012]. Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tim Penyusun. 2005. Pedoman Penyusunan dan penilaian Karya Ilmiah. Palu: FKIP UNTAD.
[2] [3]
32