Anda di halaman 1dari 30

MANFAAT SHALAT TARAWIH UNTUK KESEHATAN

JASMANI DAN ROHANI DI SAAT BULAN RAMADHAN






Nurul Hidayati
XI IPA A
SMA NEGERI 10 Samarinda

ABSTRAK
Shalat Tarawih, merupakan shalat sunnah yang dikerjakan di bulan
Ramadhan sebanyak 11 (dengan witir) atau 23 (dengan witir) rakaat. Shalat
Tarawih merupakan amalan yang disukai Allah, dan banyak orang berbondong-
bondong untuk melaksanakan shalat Tarawih ini baik 11 ataupun 23 rakaat agar
mendapat berkah serta pahala yang berlipatganda dari Allah SWT. Tetapi, banyak
masyarakat yang belum menyadari bahwa dengan shalat Tarawih ini juga
memberikan efek-efek pada tubuh. Karena menurut para ilmuwan bahwa gerakan
shalat itu merupakan gerakan yoga yang membantu memperlancar peredaran
darah. Keberadaan shalat Tarawih yang dilaksanakan dimalam hari sesudah shalat
Isya juga memliki tafsir tersendiri. Peneliti akan meneliti beberapa rahasia Allah
SWT yang dibuat-Nya agar manusia berpikirdan segala yang manusia perbuat
untuh Tuhannya sebenarnya juga memberikan manfaat untuk dirinya sendiri.
Dengan penelitian ini, peneliti berharap agar umat muslim yang melaksanakan
Tarawih agar tetap beribadah hanya dengan kepada Allah SWT tanpa memikirkan
hal lain.










DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 5
BAB II ISI
2.1 Kajian Teori ................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 20
3.2 Latar Penelitian ............................................................................................. 20
3.3 Sampel Penelitian .......................................................................................... 20
3.4 Populasi Penelitian ......................................................................................... 21
3.5 Kekurangan Penelitian ................................................................................... 21
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 30
5.2 Saran............................................................................................................. 30


4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bulan Ramadahan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan
Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk
agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di
dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari
malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian
mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaanIdul
Fitri. Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam
tergambar pada Alquran pada surat Al - Baqarah ayat 185 yang artinya:
"bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir
di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang teramat penting untuk umat
Islam, karena pada bulan ini semua amal dan ibadah di lipat gandakan.
Tarawih merupakan salah satu upaya yang dilakuka untuk meningkatkan
amala dan ibadah di bulan Ramadhan. Tarawih dilaksanakan setelah shalat
Isya, karena shalat ini dilakukan setelah berbuka puasa sehingga orang-
orang enggan untuk melakukannya dalam keadaan perut yang kenyang.
Tetapi, sebenarnya ada hikmah yang baik serta manfaat yang dapat
disimpulkan secara ilmiah, mengapa shalat ini dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW, dan merupakan amalan yang dicintai Allah SWT.
Dengan ini peneliti akan meneliti tentang keadaan ilmiah pada tubuh
manusia saat melaksanakan shalat Tarawih.


5

1.2 Rumusan Masalah
1. Hubungan shalat Tarawih di malam hari dengan keadaan tubuh.
2. Fungsi shalat Tarawih untuk tubuh.
3. Fungsi shalat Tarawih untuk psikologis.


1.3 Tujuan
1. Agar menambah semangat dalam melaksanakan shalat Tarawih.
2. Mengetahui rahasia-rahasia tentang shalat Tarawih.
3. Membuka wawasan semua orang, terutama umat Muslim tentang
hebatnya Islam serta perintah-Nya.
4. Sebagai bahan dasar untuk penelitian selanjutnya .
1.4 Manfaat
1. Umat muslim mengerti tentang pentingnya shalat Tarawih terhadap
tubuh, meskipun dengan alasan ini tidak dapat merubah tujuan awal
umat muslim untuk beribadah kepada Allah SWT karena-Nya dengan
ikhlas.
2. Masyarakat umum juga dapat mempelajari tentang shalat Tarawih ini.
3. Mengenalkan kepada anak tentang pentingnya shalat Tarawih bagi
fisik dan psikis.












6

BAB II
ISI
2.1 Kajian Teori
1. Pengertian shalat Tarawih
Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh)
adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan.
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama dari

yang
diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan
salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara
berjama'ah di masjid.
1


Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan hanya pada bulan
Ramadlan, dan shalat tarawih ini dikerjakan beliau Nabi pada tanggal
23 Ramadlan tahun kedua hijriyyah, namun pada masa itu beliau Nabi
mengerjakan shalat tarawih tidak di masjid terus menerus, kadang di
masjid, kadang mengerjakannya di rumah. Sebagaimana dalam Hadist:
Dari Aisyah Ummil Muminin ra: sesungguhnya Rasulullah
SAW pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu banyak orang
sholat mengikuti beliau, beliau sholat dan pengikut bertambah ramai
(banyak) pada hari ke-Tiga dan ke-empat orang-orang banyak
berkumpul menunggu beliau Nabi, tetapi Nabi tidak keluar (tidak
datang) ke masjid lagi. Ketika pagi-pagi, Nabi bersabda:
sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi
aku tidak datang kemasjid karena aku takut sekali kalau sholat ini
diwajibkan pada kalian. Siti Aisyah berkata: hal itu terjadi pada
bulan Ramadlan. (HR. Bukhari dan Muslim).





1
Wikipedia.com, 11:50

7

2. Sejarah Shalat Tarawih
Nabi Muhammad SAW memang pernah melaksanakan sholat
tarawih, pada malam hari yang ke-dua beliau datang lagi mengerjakan
sholat dan pengikutnya tambah banyak. Pada malam yang ketiga dan
ke-empat Nabi tidak datang ke masjid, dengan alasan bahwa beliau
takut sholat tarawih itu akan diwajibkan Allah, karena pengikutnya
sangat antusias dan bertambah banyak, sehingga hal ini ada
kemungkinan beliau berfikir, Allah sewaktu-waktu akan menurunkan
wahyu mewajibkan sholat tarawih kepada ummatnya, karena orang-
orang Muslimin sangat suka mengerjakannya. Jika hal ini terjadi
tentulah akan menjadi berat bagi ummatnya. Atau akan memberikan
dugaan kepada ummatnya, bahwa sholat tarawih telah diwajibkan,
karena sholat tarawih adalah perbuatan baik yang selalu dikerjakan
beliau Nabi, sehingga ummatnya akan menduga sholat tarawih adalah
wajib. Hal ini sebagaimana keterangan dibawah ini:



Artinya: Sesungguhnya Nabi ketika menekuni sesuatu dari amal
kebaikan dan diikuti ummatnya, maka perkara tersebut telah
diwajibkan atas ummatnya.
Langkah bijaksana dan sangat sayangnya beliau Nabi saw kepada
ummatnya. Pada hadist di atas dapat ditarik kesimpulan:
1) Nabi melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid hanya dua
malam. Dan beliau tidak hadir melaksanakan shalat tarawih bersama-
sama di masjid karena takut atau khawatir shalat tarawih akan
diwajibkan kepada ummatnya.
8

2) Shalat tarawih hukumnya adalah sunnah, karena sangat digemari
oleh rasulullah dan beliau mengajak orang-orang untuk
mengerjakannya
.3) Dalam hadist di atas tidak ada penyebutan bilangan rakaat dan
ketentuan rakaat shalat Tarawih secara rinci.

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Abu Bakar
Dan Umar Ra.
Shalat tarawih adalah bagian dari shalat sunnah Al-Muakkadadah
(sholat sunnah yang sangat disunnahkan). sedangkan rakaat shalat
tarawih adalah 20 rakaat tanpa witir, sebagaimana yang telah
dikerjakan sahabat Umar dan mayoritas sahabat lainnya yang sudah
disepakati oleh umatnya, baik ulama salaf atau ulama kholaf mulai
masa sahabat Umar sampai sekarang ini, bahkan ini sudah menjadi
ijma sahabat dan semua ulama madzhab, SyafiI, Hanafi, Hanbali
dan mayoritas Madzhab Maliki, karena dalam Madzhab Malikyi ini
masih ada khilaf, seperti hadist yang diriwayatkan dari Imam Malik
bin Anas ra, Imam darul Hijroh Madinah yang berpendapat bahwa
shalat tararawih itu lebih dari 20 rakaat sampai 36 rakaat. Adapun
hadist Malik bin Anas adalah sebagaimana berikut: Beliau berkata;
Saya dapati orang-orang melakukan ibadah malam di bulan Ramadlan
yakni shalat tarawih dengan tiga puluh sembilan rakaat yang tiga
adalah sholat Witir.
Dan Imam Malik sendiri memilih 8 rokaat namun secara mayorits
Malikiyyah yaitu sesuai dengan pendapat mayoritas Syafiiyyah,
Hanabilah dan Hanafiyyah yang telah sepakat bahwa shalat tarawih
adalah 20 rakaat, hal ini merupakan pendapat yang lebih kuat dan
sempurna ijmanya.
9

a) Shalat Tarawih Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ra.
Shalat tarawih Pada masa Khalifah Abu Bakar ra. Umat Islam
melaksanakan shalat sendiri-sendirian atau berkelompok ada 3
ada 4 dan ada yang 6 orang.
Pada masa khalifah Abu Bakar shalat tarawih dengan satu
imam di masjid belum ada, sehingga pada masa tersebut rakaat
shalat tarawihpun belum ada ketetapan yang secara jelas,
karena para shahabat ada yang melaksanakan shalat 8 rakaat
kemudian menyempurnakan di rumahnya seperti pada
keterangan di awal.
b) Shalat Tarawih Pada Masa Khalifah Umar Ra.
Setelah sayyidina umar mengetahui umat Islam shalat tarawih
dengan sendiri-sendirian, barulah muncul dalam pikirannya
untuk mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat
tarawih di dalam masjid dengan satu imam, sebagaimana
keterangan dibawah ini:

( )

Artinya: Dari Abi Hurairah ra, beliau berkata: Rasulullah saw
keluar di bulan Ramadlan, beliau melihat banyak manusia yang
melakukan shalat tarawih di sudut masjid, beliau bertanya,
Siapa mereka? kemudian di jawab: Mereka adalah orang-
orang yang tidak mempunyai al-Quran (tidak bisa menghafal
atau tidak hafal al-Quran), dan sahabat Ubay bin Kaab sholat
mengimami mereka, lalu Nabi berkata: benar mereka itu, dan
sebaik-baiknya perbuatan adalah yang mereka lakukan. (HR:
Abu Dawud).

10

Kemudian Sahabat Umar berinisiatif mengumpulkan para
sahabat shalat Tarawih dalam satu Masjid dengan satu imam.
Sebagaimana keterangan:

( )

Artinya: Dari Abdirrohman bin Abdil Qori beliau berkata;
Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin Khatthab ra ke
Masjid pada bulan Ramadlan. (Didapati dalam masjid tersebut)
orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang shalat
sendiri-sendiri dan ada juga yang shalat berjamaah. Lalu
Sayyidina Umar berkata: Saya punya pendapat andai kata
mereka aku kumpulkan dalam jamaah satu imam, niscaya itu
lebih bagus. Lalu beliau mengumpulkan kepada mereka
dengan seorang imam, yakni shohabat Ubay bin Kaab.
Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid.
Orang-orang sudah melaksanakan sholat tarawih dengan
berjamaah di belakang satu imam. Umar berkata: sebaik-
baiknya bidah adalah ini (shalat tarawih dengan berjamaah).
(HR: Bukhari).

Dari sini sudah sangat jelas bahwa pertama kali orang yang
mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan tarawih
dengan cara berjamaah adalah sahabat Umar ra, sedangkan
jamaah shalat tarawih pada waktu itu dilakukan dengan 20
rakaat.


11


Sebagaimana keterangan:

( )

Dari Yazid bin Ruman telah berkata: Manusia senantiasa
melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan
Ramadlan sebanyak 23 rokaat. (HR. Malik)

Yang dimaksud 23 rakaat adalah, melaksanakan shalat Tarawih
20 rakaat dan witir. Dengan bukti hadist yang diriwayatkan
Saib bin Yazid:

)

Artinya: Dari Saaib bin Yazid berkata: para sahabat
melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan
Ramadlan sebanyak 20 rakaat. (HR. Al-Baihaqi).

Dua dalil di atas sangat jelas sekali menjelaskan jumlah
bilangan shalat tarawih 20 rakaat, dalil tersebut juga dikuatkan
dengan perilaku para shahabat yang telah mengikutinya bahkan
Sayyidah Aisyahpun juga mengikuti, hal ini telah
menunjukkan menjadi ijma sahabat karena tiada satu orangpun
yang mengingkari atau menentang, begitu juga para ulama
empat madzhab atau madzhab lainnya. Jadi shalat tarawih 20
rakaat ini sangat jelas dan harus kita ikuti karena ini adalah
sunnah Khulafaur Rosyidin yang harus kita ikuti, dan
Sayyidina Umar adalah juga salah satu sahabat yang telah
diakui kebenarannya oleh Nabi. Sebagaimana sabda Nabi:
12


(
)

Artinya: Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran
melalui lisan dan hati umar. (HR. Turmudzi).
Dan Hadist Nabi SAW:

)

Artinya: Dan sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:
maka ikutilah sunnahku dan sunnah Khulafaur Rosyidin yang
mendapatkan pentunjuk setelah aku meninggal, maka
berpegang teguhlah padanya dengan erat.
Dan Hadist Nabi SAW:

)

Artinya: Dari Hudzaifah ra ia berkata, Rasulullah SAW telah
bersabda; ikutilah dua orang setelahku, yakni abu bakar dan
Umar. (HR. Turmudzi).

c) Shalat Tarawih Menurut Pandangan Ulama


13

. ( . 27 142)

Artinya: Maka menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama
Hanafiyyah, Syafiiyyah, Hanabillah, Dan sebagian
malikiyyah, bahwa shalat tarawih adalah 20 rakaat, karena pada
hadist yang telah diriwayatkan Malik bin Yazid bin Ruman dan
Imam al-Baihaqyi dari Saib bin Yazid tentang shalatnya umat
Islam di masa Sayyidina Umar bin Khatthab ra dengan 20
rakaat, dan Umar mengumpulkan manusia untuk melakukan
tarawih 20 rakaat dengan jamaah (golongan) yang terus
menerus sampai sekarang. Imam As-Sakakyi berkata: Umar
telah mengumpulkan para sahabat Rasulullah saw pada Ubay
bin Kaab ra, kemudian Kaab sholat mengimami mereka 20
rakaat, dan tidak ada satu orang pun yang mengingkarinya,
maka hal itu sudah menjadi ijma (kesepakatan) mereka. Dan
Imam Ad-Dasukyi berkata: dan itu yang dilakukan shohabat
dan tabiin, dan Imam Ibnu Abidin berkata: itu adalah yang
dilakukan manusia mulai dari bumi timur sampai bumi barat,
dan Ali As-Sanhuryi berkata: itu adalah yang dilakukan
manusia sejak dulu sampai masaku dan masa yang akan datang
selamanya, dan berkata ulama Hanabilah: ini telah yaqin
terkenal (mashur) di masa para sahabat, maka ini merupakan
ijma dan banyak dalil-dali Nash yang menjelaskanya.

Imam Ibnu Taimiyyah dan Syekh Abdullah bin Muhammad
bin Abdil Wahab juga menegaskan sebagaimana
berikut:Keterangan yang terdapat dalam sebuah kitab Tashhih
Hadistis Sholah At-Tarawih Isriina Rokaah . Imam ibnu
14

Taimiyyah juga sepakat dan berpendapat, bahwa rokat shalat
tarawih 20 rikaat, dan beliau menfatwakan sebagaimana
berikut, Artinya: Imam Ibnu Taimiyyah berkata dalam
fatwanya, Telah terbukti bahwa sahabat bin Ubay bin Kaab
mengerjakan sholat Ramadlan bersama-sama orang pada waktu
itu sebanyak 20 rakaat, lalu mengerjakan Witir 3 rakaat,
kemudian mayoritas Ulama mengatakan bahwa itu adalah
sunnah. Karena pekerjaan itu dilaksanakan di tengah-tengah
kaum Muhajiriin dan Anshor, dan tidak ada satupun diantara
mereka yang menentang atau melanggar perbuatan itu. Dan di
dalam kitab Majmu Fatawyi Al-Najdiyyah diterangakan
tentang jawaban Syekh Abdullah bin Muhammad bin Abdil
Wahab tentang bilangan rakaat shalat tarawih. Ia mengatakan
bahwa setelah sahabat Umar mengumpulkan manusia untuk
melaksanakan shalat berjamaah kepada sahabat Ubay bin
Kaab, maka sholat yang mereka lakukan adalah 20 rakaat.
2


3. Jam-Jam Penting Manusia
a) 05:0007:00: Pembersihan usus besar.
b) 07:0009:00: Penyerapan gizi di usus kecil
c) 12:0020:00: Tubuh siap mencerna makanan berat.
d) 21:0023:00: Waktunya tubuh detoks/membuang zat beracun
e) 23:0001:00: Organ hati sedang membuang racun dan zat tak
berguna.
f) 03:0005:00: Proses detoks di bagian paru-paru & pernapasan.
3


4. Keadaan Tubuh saat Shalat

a. Keadaan Fisik

1) Saat Takbiratul Ihram

2
nu.or.id, 23:55, 5 Juli 2014
3
New Breakthrouh in Science, hal.39
15

Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga
sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin
Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika
bangkit dari rukuk.
Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah
bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di
bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh
tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang
sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian
kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian
bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan
persendian, khususnya pada sendi bagian atas.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa
maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu,
maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah
dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke
bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan
telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga .

2) Saat Ruku
Ruku'lah dengan tenang (tumaninah). Ketika ruku',
Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut
(HR Bukhari dari Saad bin Abi Waqqash). Apa maknanya?
Ruku' yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat
merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang
belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran
darahnya. Ruku' pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem
keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis
belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran
syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.
Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat
kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat
16

sujud.
Ruku yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus
sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut
tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi
serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai
penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan
otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan
otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana
latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.

3)Saat Itidal
Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Apa maknanya?
Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala
akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang
mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini
dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna
mencegah pingsan secara tiba-tiba .

4)Saat Sujud
Selepas itu, sujudlah dengan tenang. Apa maknanya? Bila
dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan
aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke
mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini
efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di
jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat
diminimalisasi.
Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian
leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan
daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini
berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu,
17

sebaiknya lakukan sujud dengan tumaninah, tidak tergesa-gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini
menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik ruku maupun sujud memiliki manfaat luar biasa
bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

5) Duduk Di Antara Dua Sujud (awal & akhir )
Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.
Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat
menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan
tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian
paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari
kaki .
iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru (tahiyat akhir). Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh
bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf
nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada
pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarru sangat baik bagi pria sebab
tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin
pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan
benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru menyebabkan
seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks
kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga
kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

6) SaatSalam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot
sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di
18

kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga
kekencangan kulit wajah.
4



b. Keadaan Psikis
Shalat adalah tangga orang yang beriman untuk menuju Tuhannya.
Saat mengerjakannya, seluruh pikiran tentang dunia dan
pengaruhnya terhadap jiwa pun ditinggalkan. Saat seorang hamba
yang beriman menghadap Tuhannya, jiwanya pun menjadi tenang,
dengan hati yang penuh keikhlasan dan kerendahan diri, serta ruh
yang khusyu.

Keadaan luar biasa ini paling sedikit terulang sebanyak lima kali
dalam sehari semalam. Maka hilanglah seluruh penyebab
ketegangan, kekhawatiran, dan stress. Dan jadilah shalat sebagai
pembawa ketenangan jiwa yang berpengaruh pada seluruh anggota
tubuh. Manakala konsentrasi dan keasyikan dalam shalat
meningkat, pengaruhnya akan sampai pada titik-titik otak bagian
atas hingga ke Hipotalamus yang menimbulkan rasa tenang dalam
jiwa diiringi dengan menurunnya aktivitas saraf simpatetik, kadar
Adrenalin dalam darah, begitu pula dengan hormon-hormon
penyebab stress dan tegang seperti hormon Kortizol.

Ketika seseorang dalam keadaan cemas, maka kadar Kortizol di
dalam darah akan meningkat tiga kali lipat. Begitu juga ketika
sedang dalam kondisi sedang kesal, dan pada beberapa penyakit
mental yang lainnya.

Dengan mental yang dalam keadaan rileks, tenang dan tentram,
kadar Kortizol akan selalu berada pada levelnya yang normal.
Kondisi semacam ini akan melindungi manusia dari efek-efek

4
Dr.Jamal Muhammad az-Zaki
19

negatif yang dihasilkan oleh hormon tersebut. Misalnya seperti
naiknya tekanan darah, meningkatnya kadar gula dalam darah,
kerapuhan tulang, dan lain sebagainya. Apalagi jika kadar Kortizol
tersebut naik secara berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang
lama.

Selain itu, pemanfaatan waktu shalat yang dimulai dari
persiapannya, kemudian setelah selesai shalat membaca zikir-zikir,
akan menjauhkan pikiran manusia dari aktivitas keduniaan sehari-
hari, begitu juga dari kelelahan akibat bekerja terus-menerus. Maka
manakala kondisi yang demikian terus terulang-ulang melalui
shalat, akan hilanglah waktu-waktu tegang dan kelelahan, dan
ketenangan jiwa pun akan selalu datang.

Dalam sebuah penelitian khusus ditangkap suatu perubahan
psikologis yang muncul dari pengaruh perasaan rileks yang terus
berulang-ulang beberapa kali dalam sehari. Dalam hal ini
digambarkan sebagai meningkatnya produksi Insulin dan
Testos-terne (hormon laki-laki) dan berkurangnya
kadar Cathecolamine (Adrenalin dan Non Adrenalin), hormon
Kortizol, gula dan lemak, serta berkurangnya kecepatan detak
jantung dan tekanan darah. Semua kondisi yang menyenangkan ini
kembali pada rasa tenang dan pengaruhnya pada sistim saraf dan
kelenjar.

Jadi, shalat beserta manfaatnya yang memberikan ketenangan jiwa
secara berulang-ulang, terkadang juga akan berpengaruh pada
perubahan psikologis yang semuanya adalah perubahan bagi
ke-sehatan.
5



5
Dr. Alexis Carrel
20

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah rencana
yang akan di lakukan. Kali ini peneliti akan mencari tahu apa saja manfaat
dari Shalat Tarawih dengan menggunakan beberapa cara yang akan
dilaksanakan,

1. Mencari Referensi-Referensi yang Tepat dari Para Ahli
Melalui sumber-sumber tertulis yang ada , baik melalui buku, blog, serta
referensi yan lain dan penulis atau peneliti sebelumnya yang sudah diakui
ke benarannya. Peneliti akan mencari data-data tersebut serta mencoba
menghubungkan data yang ada serta kuesioner yang akan dibuat.

2. Melalui Kuesioner Online (Survey)
Di dalam sebuah penelitian dibutuhkan yang namanya percobaan dengan
sampel yang ada, jadi dengan adanya kuesioner online dengan tujuan
responden para remaja dapat mempermudah pengumpulan data dari sampel
yang ada berdasarkan pengalaman pribadi dari hal yang hendak di teliti
yaitu tentang manfaat Shalat Tarawih. Kemudian, dijadikan sebuah
dokumen dan diperhitungkan serta dicocokkan dengan referensi-referensi
yang telah dicari.

3.2 Latar Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan melalui dua tempat yaitu:
1. Di Gunung Pasir, Kec. Muara Jawa, Kel. Muara Jawa Ulu
2. Melalui jajak pendapat di jejaring sosial (survey)
3.3 Sample Penelitian
Melalui kuesioner online/survey yang elah dibuat. Peneliti
bermaksud untuk menujukan survey tersebut ke siswa-siswi SMAN 10
Samarinda.
21




3.4 Populasi Penelitian
Sepuluh siswa-siswi SMAN 10 Samarinda yang berumur 16 tahun
- 18 tahun
3.5 Kekurangan Penelitian
Sulitnya menemukan kriteria umur yang tepat di daerah peneliti
yang dapatmenghambat penelitian. Keberadaan remaja pada umur yang
telah ditentukan sangat berpengaruh karena, ketika manusi berumur 16-18
tahun, perkembangan tubuuh yang normal dan belum rentan akan
penyakit. Berbeda dengan anak-anak atau orang tua yang mulai mudah
terserang penyakit terutama penyakit tulan untuk orang tua. Karena hal
tersebut lah merupakan kesulitan yang dihadapi peneliti.


















22

BAB IV
PEMBAHASAN
Dari Aisyah bahwa Rasulullah s.a.w. pada suatu malam (di bulan Ramadhan)
mendirikan sholat, lalu datang orang-orang pada berikutnya (ingin sholat bersama
beliau). Kemudian datanglah malah ketiga atau keempat dan orang-orang pun
sudah berdatangan, namun beliau tidak keluar. Saat pagi datang beliau
bersabda:"Aku telah melihat yang kalian lakukan, dan aku tidak keluar karena aku
takut sholat itu nantinya diwajibkan kepada kalian". (H.R. Muslim).
Dari Abdurrahman bin al-Qari berkata" suatu malam di bulan Ramadhan aku
berjalan bersama Umar bin Khattab melihat-lihat masjid, lalu beliau melihat
orang-orang berbeda-beda dalam mendirikan sholat (sunnah), sebagian sholat
sendiri, sebagian sholat bersama kelompok kecil. Lalu Umar berkata: "Aku
melihat seandainya mereka dikumpulkan di belakang satu qari (pembaca Qur'an)
tentu lebih baik. Lalu beliau menganjurkan agar semua sholat di belakang Ubay
bin Ka'ab. Kemudian aku keluar bersama Umar pada malam lain dan orang-orang
sudah sholat berjamaah di belakang imam satu, lalu Umar berkata:"Inilah sebaik-
baik bid'ah, dan sholat yang mereka tinggalkan untuk tidur tetap lebih baik
dibandingkan dengan sholat yang mereka dirikan" (maksudnya sholat malam di
akhir malam lebih utama dibandingkan dengan sholat di awal waktunya). R.
Bukhari dan Muslim.
Hadist di atas merupakan salah satu dalil sholat tarawih. Tarawih merupakan kata
plural dari raahahyang artinya istirahat. Konon disebut sholat tarawih karena pada
saat umat Islam melaksanakan sholat tersebut secara berjamaah, mereka
malakukan istirahat setiap dua kali salam. Sholat tarawih hukumnyasunnah
muakkadah pada malam bulan suci Ramadhan.
6


1. Shalat Tarawih yang dilaksanakan pada malam hari
Ramadhan merupakan bulan panen pahala. Ibadah wajib dilipatgandakan 70 kali
lipat dan sunah disejajarkan dengan ibadah wajib. Pada bulan suci ini, Allah SWT
memberikan sarana menghapus dosa pada masa lampau.

6
www.masukislam.org , 17 juli 2014
23


Di antara sarana itu, yakni shalat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, Barang
siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan (sebulan penuh) dengan keimanan
(meyakini pahala yang dijanjikan Allah) dan mencari pahala dari Allah maka
dosanya yang terdahulu akan diampuni. ( HR al-Bukhari dan Muslim).

Dosa yang diampuni, menurut Ibnu Al Mundzir, mencakup dosa besar dan kecil.
Berbeda dangan An-Nawawi yang mengatakan, dosa yang kecil saja yang dihapus
melalui shalat malam tersebut. Kendati demikian, shalat Tarawih memperingan
dosa besar.

Shalat Tarawih, termasuk qiyamullail yang menjadi kebiasaan atau amalan rutin
orang saleh. Shalat Tarawih hukumnya sunah muakkadah (yang dikukuhkan).
7


1. Apabila hal ini dihubungkan dengan jam kerja tubuh akan ada titik temu
secara fisik ?(fisik manusia) tentang Tarawih yang dilaksanakan pada malam
hari.
Menurut Traditional China Medicine (TCM) serta laporan para dokter pada
saat kita melakukan shalat Tarawih ada dua organ yang bekerja pada waktu
tersebut yaitu :

LAMBUNG : 19.00 21.00
Organ lambung bekerja lemah pada jamjam ini. Maka dianjurkan untuk
tidak mengkonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna atau lama dicerna
atau lebih baik untuk berhenti makan pada jamjam ini.
8


Dengan referensi tersebut membuktikan bahwa pada saat umat muslim
melakukan Tarawih organ tubuh juga sedang bekerja. Pada saat kita berbuka
puasa banyak sekali makanan yang terkadang kita makan, sehngga hal
tersebut menyulitkan organ lambung untuk mencerna pada jam kerjanya.

7
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof Ahmad Satori Ismail, 05 Juli 2014
8
http://www.blogdokter.net/2007/03/22/jam-piket-organ-tubuh/ , 18 juli 2014
24

Tetapi, pada saat yang bersamaan itupula dibantu oleh gerakan-gerakan shalat
dari takbir, rukuk, itidal, sujud, hingga duduk iftirasy.

2. Hubungan Shalat Tarawih dimalam hari dengan kesehatan tubuh.
Shalat merupakan kumpulan gereakan yang saling terkait dan membentuk
gerakan-gerakan yang menyehatkan badan seperti berikut:
A. Takbiratul Ihram
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan
melatih otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu mengalami
peregangan sehingga aliran darah kaya oksigen akan menjadi lancar.

B. Berdiri bersedekap
Manfaat: Gerakan ini menghindarkan gangguan persendian pada tulang-
tulang anggota gerak atas

C. Rukuk
Manfaat: Apabila dilakukan dengan sempurna, yaitu tubuh ditekuk
membentuk sudut 90 derajat, postur ini akan menjaga kesempurnaan posisi
dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat saraf. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk relaksasi
otot-otot bahu hingga ke lengan bawah. Selain itu, rukuk juga dapat
melatih sistem kemih sehingga dapat mencegah gangguan prostat.

D. I'tidal
Manfaat: Variasi gerakan berdiri dan bungkuk pada rangkaian gerakan
rukuk-i'tidal-sujud merupakan latihan bagi organ pencernaan yang baik.
Organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran
secara bergantian. Hal ini dapat melancarkan dan memelihara fungsi
sistem pencernaan.

E. Sujud
Manfaat: Posisi jantung yang lebih tinggi dari otak menyebabkan darah
kaya oksigen mengalir lancar menuju otak. Sebuah riset yang dilakukan di
AS menyimpulkan bahwa sujud dapat menyebabkan pasokan darah kaya
oksigen mengalir lancar menuju otak, hal ini dapat memelihara dan
memacu kerja sel-sel otak yang akan meningkatkan kecerdasan. Karena itu,
bersujudlah dengan tuma'ninah (tidak tergesa-gesa) agar pasokan darah
kaya oksigen mencukupi kebutuhan sel-sel otak. Menurut kabar, seorang
dokter berkebangsaan AS dari Harvard University yang telah
25

membuktikan kebenaran hasil riset tersebut melalui penelitian yang
dikembangkannya sendiri secara diam-diam mengenai gerakan sujud
menyatakan dirinya menjadi muallaf. Bersujud juga dapat mencegah wasir.
Khusus bagi wanita, rukuk dan sujud dapat memelihara organ kewanitaan
sehingga dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Bersujud juga dapat
melatih otot dada. Hal ini disebabkan karena saat sujud, beban tubuh
bagian atas bertumpu pada lengan sampai tangan. Hal ini merangsang otot
dada untuk ikut berkontraksi. Bagi pria, hal ini berguna untuk membentuk
tubuh lebih indah. Bagi wanita, hal ini dapat membantu mengencangkan
dan memperindah payudara dan meningkatkan kualitas ASI. Sujud juga
dapat melatih otot perut dan rahim untuk berkontraksi sekuat mungkin saat
persalinan sehingga mempermudah proses persalinan, hal ini karena saat
sujud, otot perut dan rahim berkontraksi penuh.

F. Duduk Iftirasy (Duduk di Antara 2 Sujud/Duduk Tahiyat Awal)
Manfaat: Saat duduk iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang
dilewati saraf skiatik (nervus ischiadicus), hal ini dapat memelihara fungsi
saraf skiatik. Hal ini dapat mencegah penyakit skiatika (ischialgia), yaitu
gangguan di sepanjang daerah yang dipersarafi saraf skiatik yang
menyebabkan nyeri dari punggung bagian bawah sampai kaki yang luar
biasa sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan.

G. Duduk Tawarruk (Duduk Tahiyat Akhir)
Manfaat: Duduk tawarruk yang sempurna sangat baik bagi pria karena
dapat membantu mencegah impotensi dan mencegah gangguan pada ureter,
kandung kemih (vesica urinaria), vas deferens, dan uretra. Variasi posisi
telapak kaki pada duduk iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot
tungkai berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian gerakan. Gerakan
yang harmonis dan teratur inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan
organ kaki kita.

H. Salam
Manfaat: Gerakan menoleh kiri dan kanan secara maksimal dapat
merelaksasikan otot leher dan sekitar kepala, hal ini dapat melancarkan
peredaran darah di kepala. Gerakan ini mencegah mudah sakit kepala dan
migrain. Selain itu, hal ini dapat menjaga kekencangan kulit wajah
sehingga dapat menunda timbulnya keriput dan membuat kesan awet muda.


26

Isya dan Tarwih: Terapi Perikardium dan Triple Burner (San Jiao)
Shalat Isya dilaksanakan setelah habis waktu maghrib hingga menjelang
shubuh.
San Jiao adalah konsep dalam ilmu kesehatan China, yaitu sebuah organ
fungsional yang tidak dikenal oleh ilmu kedokteran Barat modern. Menilik
makna kata asalnya, yaitu lapisan yang terletak di bawah kulit dan di antara
otot-otot, sebagian ahli mengajukan teori bahwa organ ini sama dengan
sistem limfatik. San Jiao dianggap terutama bersifat energetik dan tidak
memiliki komponen fisik.
Fungsi perikardium adalah membuang kelebihan energi jantung dan
mengarahkannya pada titik Laogong yang terletak pada pusat telapak
tangan. Dari Laogong, kelebihan energi akan dilepaskan secara alamiah
sehingga terciptalah stabilitas tingkat energi jantung. Titik Laogong
digunakan dalam ilmu kesehatan China untuk mengurangi suhu tubuh
selama terkena sakit demam.
Waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ perikardium adalah pada
pukul 19:00 21:00. Pada waktu tersebut hawa di sekitar sudah mulai
rendah daripada hawa tubuh. Maka, diperlukan penyesuaian sistem energi
di dalam tubuh manusia untuk bisa menyesuaikan diri dengan hawa di
sekitarnya.
Pada waktu pelaksanaan shalat Isya, dimulailah penurunan kerja organ
internal yang telah digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tubuh memasuki
masa istirahat, terutama kerja jaringan otot yang digunakan untuk gerak
dan berpikir. Waktu isya bisa disebut sebagai masa pendinginan
keseluruhan sistem organ dan saraf. Proses pengistirahatan tubuh kemudian
disempurnakan dengan tidur pada malam hari.
9


3. Hubungan Shalat Tarawih dengan keadaan psikis

9
Dukutip oleh http://lppdmutiaraummah.blogspot.com/2012/02/fakta-dan-hikmah-dibalik-
gerakan-shalat.html ,
27

Sebelum masuk ke pembahasan yang inti yaitu shalat Tarwih dengan
keadaan psikis, mari kita lihat apa fungsi shalat itu sendiri untuk keadaan
psikis.

Menurut Dr.ThomasHeslop, Salah satu bagian kehidupan sehari-hari yang
paling penting aku ketahui selama bergelut di dunia penelitian adalah shalat.
Aku mengatakan pendapat ini sebagai seorang dokter. Bagiku shalat adalah
cara terpenting yang dikenal oleh manusia untuk menebarkan perasaan
tenang di dalam jiwanya dan kenyamanan sarafnya.

Membaca ayat-ayat Al-Quran sesuai aturan tajwidnya di dalam shalat
dengan tarikan dan hembusan nafas yang teratur, juga sangat bermanfaat
dalam mengurangi ketegangan. Sebagaimana juga gerakan otot mulut yang
mengeluarkan bacaan dapat mengurangi rasa lelah dan menstimulasi kerja
dan vitalitas otak seperti yang sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian
ilmiah.

Rajin mengerjakan shalat dan pelaksanaannya yang benar, merupakan
cerminan dari iman yang terpatri di dalam jiwa. Shalat adalah tangga orang
yang beriman untuk menuju Tuhannya. Saat mengerjakannya, seluruh
pikiran tentang dunia dan pengaruhnya terhadap jiwa pun ditinggalkan.
Saat seorang hamba yang beriman menghadap Tuhannya, jiwanya pun
menjadi tenang, dengan hati yang penuh keikhlasan dan kerendahan diri,
serta ruh yang khusyu.

Keadaan luar biasa ini paling sedikit terulang sebanyak lima kali dalam
sehari semalam. Maka hilanglah seluruh penyebab ketegangan,
kekhawatiran, dan stress. Dan jadilah shalat sebagai pembawa ketenangan
jiwa yang berpengaruh pada seluruh anggota tubuh. Manakala konsentrasi
dan keasyikan dalam shalat meningkat, pengaruhnya akan sampai pada
titik-titik otak bagian atas hingga ke Hipotalamus yang menimbulkan rasa
tenang dalam jiwa diiringi dengan menurunnya aktivitas saraf simpatetik,
28

kadar Adrenalin dalam darah, begitu pula dengan hormon-hormon
penyebab stress dan tegang seperti hormon Kortizol.

Ketika seseorang dalam keadaan cemas, maka kadar Kortizol di dalam
darah akan meningkat tiga kali lipat. Begitu juga ketika sedang dalam
kondisi sedang kesal, dan pada beberapa penyakit mental yang lainnya.

Dengan mental yang dalam keadaan rileks, tenang dan tentram, kadar
Kortizol akan selalu berada pada levelnya yang normal. Kondisi semacam
ini akan melindungi manusia dari efek-efek negatif yang dihasilkan oleh
hormon tersebut. Misalnya seperti naiknya tekanan darah, meningkatnya
kadar gula dalam darah, kerapuhan tulang, dan lain sebagainya. Apalagi
jika kadar Kortizol tersebut naik secara berulang-ulang dan dalam jangka
waktu yang lama.
Selain itu, pemanfaatan waktu shalat yang dimulai dari persiapannya,
kemudian setelah selesai shalat membaca zikir-zikir, akan menjauhkan
pikiran manusia dari aktivitas keduniaan sehari-hari, begitu juga dari
kelelahan akibat bekerja terus-menerus. Maka manakala kondisi yang
demikian terus terulang-ulang melalui shalat, akan hilanglah waktu-waktu
tegang dan kelelahan, dan ketenangan jiwa pun akan selalu datang.
Dalam sebuah penelitian khusus ditangkap suatu perubahan psikologis
yang muncul dari pengaruh perasaan rileks yang terus berulang-ulang
beberapa kali dalam sehari. Dalam hal ini digambarkan sebagai
meningkatnya produksi Insulin dan Testosterne (hormon laki-laki) dan
berkurangnya kadar Cathecolamine (Adrenalin dan Non Adrenalin),
hormon Kortizol, gula dan lemak, serta berkurangnya kecepatan detak
jantung dan tekanan darah. Semua kondisi yang menyenangkan ini kembali
pada rasa tenang dan pengaruhnya pada sistim saraf dan kelenjar.

Oleh karena itu, pada saat satu hari penuh umat muslim berpuasa dan
keadaan tubuh tidak normal, serta terkadang hilang konsentrasi. Dengan
29

adanya shalat Tarawih ini keadaan psikis tubuh dapat kembali normal dan
lebih rileks.

Beradasar kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti, 20 % responden
memberi jawaban bahwa setelah berbuka keadaan fisik mereka
kekenyangan (lambung dipenuhi oleh makanan) berarti tugas berat yang
amat berat untuk lambung.
Serta sebanyak 30% merasa tentram setelah meelaksanakan shalat Tarawh
ini.























30

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Didalam bulan Ramadhan banyak sekali cara untuk mendapatkan
pahala, diantaranya yaitu dengan shalat Tarawih baik itu 11 rakaat dengan
witir atau 23 rakaat dengan witir. Karena sesungguhnya Allah SWT
menyukai sesuatu yang sunnah. Tidak hanya itu tahukah anda sangat
banyak ekali keuntungan shalat Tarawih ini untuk tubuh (fisik) dan rohani
(psikis). Seperti berikut:
1. Saat tubuh mulai kelelahan makan makanan berbuka, dan pada pukul 8
hingga 9 malam tubuh harus bekerja keras untuk menghancurkan
makanan (memproses) dengan benar. Disaat itu pula tubuh menjadi
terbantu akan adanya shalat Tarawih terutama lambung.
2. Ketika shalat Tarawih semua bagian tubuh ikut bergerak dan
berpengaruh positif terhadap kesehatan. Karena saat rukuk gerakan
ini membantu dalam pekerjaan malam lambung yang berat setelah
berbuka.
3. Selama puasa, umat muslim merasa lelah dan kurang konsentrasi
sehingga terkadang untuk melaksanakan shalat pun berat. Pada saat
Tarawih tubuh akan dapat keluar dari stres, ditambah lagi ketika tubuh
sudah melakukan shalat Tarawih yang jumlahnya banyak tubuh akan
tenang dan rileks untuk beristirahat.

5.2 Saran
Penelitian ini tidak bermaksud untuk merubah niat shalat seorang muslim
untuk Tarawih. Tetapi, hanya sebagai benteng pemerkuat shalat Tarawih
dengan niat kepada Allah SWT, bahwa semua yang dilakukan manusia
untuk Tuhannya itu memiliki manfaat juga untuk diri manusia itu sendiri.
Dan didalam penelitian ini dibutuhkan banyak responden untuk kuesioner
dengan umur yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai