Anda di halaman 1dari 5

PSIKO ANALISIS

Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswil dan meninggal pada tanggal 6 Juni 1961 di
Kusnach, Swiss. Ia lulus dari Fakultas kedokteran Universitas Basle pada tahun 1900. Pada tahun
1923 ia berhenti menjadi dosen untuk mengkhususkan dirinya dalam riset-riset. Sejak 1906 ia
mulai tulis menulis surat kepada Sigmund Freud yang baru dijumpainya pertama kali setahun
kemudian yakni tahun 1907. Pertemuan yang terjadi di Wina tersebut sangat mengesankan
kedua belah pihak, sehingga terjadi tali persahabatan antara mereka. Freud begitu menaruh
kepercayaan kepada Jung, sehingga Jung dianggap sebagai orang yang patut menggantikan
Freud di kemudian hari.
Carl Gustav Jung adalah murid Sigmund Freud. Freud adalah adalah penggagas psikoanalisa yang
merupakan seorang Jerman keturunan Yahudi. Ia dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1865 di Freiberg,
dan pada masa bangkitnya Hitler ia harus melarikan diri ke Inggris dan meninggal di London pada
tanggal 23 September 1939.
Meskipun mengambil beberapa pendapat gurunya, ia tidak sepenuhnya sependapat dengan
Freud, terutama karena gurunya tersebut terlalu menekankan pada seksualitas dan berorientasi
terhadap materialistis dan biologis di dalam menjelaskan teoriteorinya
Doktrin Jung
Doktrin Jung yang dikenal dengan psikologi analitis (analytical psychology), sangat dipengaruhi
oleh mitos, mistisisme, metafisika, dan pengalaman religius. Ia percaya bahwa hal ini dapat
memberikan keterangan yang memuaskan atas sifat spiritual manusia, sedangkan teori-teori
Freud hanya berkecimpung dengan hal-hal yang sifatnya keduniaan semata. (Carl Gustav Jung,
1989: 10.)
Jung mendefinisikan kembali istilah-istilah psikologi yang dipakai pada saat itu, khususnya yang
dipakai oleh Freud. Ego, menurut Jung, merupakan suatu kompleks yang terletak di tengah-
tengah kesadaran, yakni keakuan.
Istilah Freud lainnya yang didefinisikannya kembali adalah libido. Bagi Jung, libido bukan hanya
menandakan energi seksual, tetapi semua proses kehidupan yang penuh energi: dari aktivitas
seksual sampai penyembuhan (Kohnsamm dan B.G Palland, 1984: 92).
Id, ego, dan superego, adalah istilah istilah yang tak pernah dipakai oleh Jung. Sebagai gantinya,
ia menggunakan istilah conciousness (kesadaran), personal unconciousness (ketidaksadaran
pribadi), dan collective unconciousness (ketidaksadaran kolektif
Conciousness dan personal unconciousness sebagian dapat diperbandingkan dengan id dan ego,
tetapi terdapat perbedaan yang sangat berarti antara superego-nya Freud dengan collective
unconciousness, karena Jung percaya bahwa yang terakhir ini adalah wilayah kekuatan jiwa
(psyche) yang paling luas dan dalam, yang mengatur akar dari empat fungsi psikologis, yaitu
sensasi, intuisi, pikiran, dan perasaan. Selain itu, juga mengandung warisan memori-memori
rasial, leluhur dan historis.
Untuk dapat mengerti aspek-aspek metafisik dalam teori mimpi Jung, menurut penulis kita harus
menelusuri dan memahami berbagai terma yang biasa dipakai oleh Jung di dalam menguraikan
teori mimpinya.
Struktur Psyche Menurut Jung
Menurut Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan
tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu sama lainnya.
Struktur psyche menurut Jung terdiri dari :
1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan
sadar. Ego bekerja pada tingkat consciousDari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas
seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan
secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang
membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-
pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan
cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan
kedalampersonal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat
dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang
kuat dan lebih berkuasa. Kompleks adalah kelompok yang terorganisir dari perasaan, pikiran dan
ingatan-ingatan yang ada dalam personal unconscious. Setiap kompleks memilki inti yang
menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan tematik, semakin
kuat daya tarik inti semakin besar pula pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Kepribadian
dengan kompleks tertentu akan didominasi oleh ide, perasaan dan persepsi yang dikandung oleh
kompleks itu.
3. Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang
tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur
pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari
beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang
berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi terentu secara hampir
menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya.
Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan
membentuk satu sistem sendiri. Empat archetype yang penting dalam membentuk kepribadian
seseorang adalah :

1. Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-
tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.
2. Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap
sifat bisexual manusia. Anima adalaharchetype sifat kewanitaan / feminine pada laki-laki,
sedangkan Animus adalah archetype sifat kelelakian / maskulin pada perempuan.
3. Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia
dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang lebih tinggi.
4. Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis
didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen kepribadian
terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-actualization, merupakan
tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan manusia tetapi jarang tercapai.

Tipologi Jung
Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan
fungsi. Sikap terdiri dari introvert danekstrovert, sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling,
sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :

1. Thinking ekstrovert :

Hidup mengikuti peraturan yang pasti. Objektif dan dingin. Pemikirannya positif dan dogmatic.

1. Feeling ekstrovert :

Sangat emosional dan sangat menghormati otoritas dan tradisi. Mudah bergaul dan mencari
harmoni dengan dunia.

1. Sensing ekstrovert :

Mencari kesenangan, riang, mudah menyesuaikan diri, secara konstan mencari pengalaman-
pengalaman sensoris yang baru, sangat mungkin tertarik pada makanan yang baik dan seni,
sangat realistis.

1. Intuition ekstrovert :
Keputusan dilandasi oleh penelusuran dan bukan fakta, sangat mudah berubah dan kreatif, tidak
tahan dengan satu ide terlalu lama, lebih suka beralih dari satu id eke ide yang lain, sangat
mengenal unconscious dirinya

1. Thingking introvert :

Sangat menghargai privasi, terhambat secara social dan penilaiannya payah, merupakan seorang
yang sangat intelek yang mengabaikan segi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

1. Feeling introvert :

Pendiam, pemikir, sangat peka, kekanak-kanakan, tidak mempedulikan perasaan dan pendapat
orang lain, emosi sangat kurang.

1. Sensing introvert :

Kehidupannya hanya diarahkan oleh apa yang terjadi, artistic, pasif dan kalem. Menghindari “
Human Affair” karena dia juga lebih mempedulikan apa yang terjadi.

1. Intuition introvert :

Aneh, eksentrik, suka menciptakan ide baru tapi aneh, sulit dimengerti oleh orang lain tapi tidak
menjadi masalah, hidupnya dipengaruhi oleh pengalaman-pengalam subjektifnya.
Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Tahap perkembangan kepribadian Jung terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood, youth dan young
adulthood, middle age dan old age. Pada tahap kedua menekankan akan adaptasi terhadap
kehidupan social dan ekonomi. Jung memperlihatkan ketertarikannya pada tahap perkembangan
kepribadian ketiga yaitu middle age, karena disini terdapat proses yang penting dari puncak
dari individuation dan orang mulai merubah kepedulian terhadap materi menjadi kepedulian
spiritual.
Aktivitas Energi Psikis, Individuation, dan Transcendent Function
Energi psikis muncul dari pengalaman individual dan merupakan energi untuk berpikir,
berkeinginan, memelihara, dan berjuang. Energi psikis mengikuti hukum equivalence dan
entropy dari hukum thermodinamika. Dimana jumlah energi tidak akan berubah dan saling
berinteraksi agar mencapai keseimbangan. Energi psikis melakukan dua tujuan hidup yaitu
mempertahankan diri dan mengembangkan budaya dan aktivitas spiritual dengan
melakukan progression, sublimation (energi bergerak maju) , regression dan repression (yang
menekan ke ketidak sadaran).
Progression adalah keadaan dimana kesadaran/ ego dapat menyesuaikan diri secara memuaskan
baik terhadap tuntutan dunia luar maupun kebutuhan ketidak sadaran, yang menyebabkan
perkembangan bergerak maju. Apabila gerak maju ini terganggu oleh suatu rintangan, dan
karenanya libido tercegah untuk digunakan secara maju maka libido akan melakukan regresi,
yaitu kembali ketahap sebelumnya atau masuk ke ketidak sadaran atau dikenal
dengan repression. Sedangkan sublimation adalah transfer energi dari proses yang lebih primitif,
instinktif dan rendah diferensiasinya ke proses yang lebih bersifat kultural, spiritual dan tinggi
diferensiasinya.
Individuation adalah proses untuk mencapai kepribadian yang integral serta sehat, dimana semua
sistem atau aspek kepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang
sepenuh-penuhnya, disebut juga proses pembentukan diri, atau penemuan diri.
Transcendent function adalah kemampuan untuk mempersatukan segala kecenderungan yang
saling berlawanan dan mengolahnya menjadi satu kesatuan yang sempurna dan ideal. Tujuan
dari fungsi ini adalah menjelmakan manusia sempurna, realisasi serta aktualisasi segala aspek-
aspek yang tersembunyi dalam ketidak sadaran. Fungsi inilah yang mendorong manusia
mengejar kesempurnaan kepribadian.
Contoh perilaku :
Dengan mengkombinasikan 2 attitude dan 4 fungsi, Jung menguraikan 8 tipe manusia, yaitu:

• Introversion-Thinking

Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak memiliki
emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka memiliki
kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan orang-orang dan lingkungan
sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan pemikirannya tanpa memperdulikan
apakah ide mereka diterima oleh orang lain atau tidak.

• Extraversion-Thinking

Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan dan
peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong. Seperti
pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling. Kenyataan yang obyektif merupakan
aturan untuk mereka dan mereka menginginkan orang lain juga berpikir hal yang sama.

• Introversion-Feeling

Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka
menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvertdan fungsi feeling yang dominan adalah
seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya dalam bentuk seni.
Mereka mungkin menampilkan keselarasan didalam dirinya dan self-efficacy, namun perasaan
mereka dapat meledak dengan tiba-tiba.

• Extraversion-Feeling

Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan perasaan dapat berubah
sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung untuk
emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.

• Introversion-Sensation

Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari hal yang tidak
menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang,
kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.

• Extraversion-Sensation

Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik, praktis, dan
pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta
dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada
berbagai hal.

• Introversion-Intiuting

Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikap introvert dan
fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang artinya
tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka. Mereka memiliki
kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis namun memiliki intuisi yang
sangat tajam dibandingkan orang lain.

• Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang dominan,
mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik dalam
mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat bertahan pada satu ide,
pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang baru merupakan tujuan hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai