Anda di halaman 1dari 2

Mengulik Secuil tentang Teater

Oleh: Evi Anggarini

Pendahuluan

Pada awal pertumbuhannya, secara etimologis teater berasal dari kata “Theatron, θέατρον”
dari Bahasa Yunani yang berarti gedung pertujukan atau tempat untuk menonton. Tetapi
seakarang ini teater memiliki pengertian yang lebih luas dan kompleks dari pada pengertian
sebelumnya. Dalam arti sempit teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media, percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah
yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb. Dalam perkembangannya,
pengertian teater secara luas adalah seluruh aktivitas dan kejadian kisah hidup dan kehidupann
manusia yang dapat dipertunjukkan di depan orang banyak sebagai penonton. Dari pengertian
tersebut teater dapat digolongkan sebagai suatu bentuk kerja kolektif dan sebagai sebuah
tontonan. Sebagai bentuk kerja kolektif, teater merupakan hasil karya seni yang terbangun dari
unsure naskah, pemain, sutradara, pentas, dan kerabat kerja. Sedangkan sebagai sebuah tontonan,
teater dibangun dari ide, pemain, tempat dan penonton.

Unsure naskah mengindikasikan bahwa dalam teater (khususnya teater konvensional)


terdapat dialog, unsure pemain menunjukkan adanya perwatakan yang diekspresikan dan
diaktingkan, unsure sutradara berarti ada yang mengatur pertunjukan, sedangkan unsure pentas
menunjukkan adanya tempat pertunjukan, dan unsure kerabat kerja menggambarkan adanya
sekelompok orang yang membantu dalam pelaksanaan pertunjukan tersebut. Adapun unsure ide
menunjukkan bahwa dalam teater terdapat kasus yang diceritakan, dan unsure penonton
menunjukkan bahwa teater akan sempurna bila ada penikmatnya juga.

Dalam sebuah pementasan teater terdapat hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam kaitannya dengan suksesnya pertunjukan teater itu. Untuk menghasilkan suatu tontonan
yang menarik dan dapat dinikmati, sesorang pelakon atau pemain harus pula menguasai
kemampuan dasar dalam teater. Teater sebagai suatu karya seni yang didalamnya terdapat seni
music, acting, artistic, vocal, gerak, dsb. Maka beberapa kemampuan dasar yang patut kita miliki
antara lain dalam hal: konsentrasi, pernafasan, vocal, ekspresi, meditasi, olah tubuh/ gerak,
acting.

Jenis-jenis Teater

Secara umum, teater dapat digolongkan dalam teater tradisional dan teater modern. Salah
satu bentuk teater tradisonal adalah pertunjukan Sedratari Ramayana yang biasanya ditampilkan
di panggung Candi Borobudur. Sedangkan teater modern umumnya banyak sekali yang dapat
kita jumpai dalam pentas-pentas pertunjukan teater dewasa ini.

Berdasarkan gayanya teater dapat digolongkan menjadi:

a. Teater Realis

b. Teater Surealis

c. Teater Absurd

Bentuk Panggung

Dalam suatu pertunjukan teater, salah satu hal yang sebaiknya turut diperhatikan adalah bentuk
panggung. Ada 3 macam bentuk panggung yang umumnya dapat kita jumpai, antara lain:

1. Panggung proscenium, ialah bentuk panggung dimana terdapat sekat yang menutup areal
belakang panggung dan posisi penonton berhadapan dengan wilayah depan panggung. Bentuk
panggung semacam ini yang biasa kita temui pada setiap pementasan baik teater maupun musik.
2. Panggung arena, ialah bentuk panggung melingkar atau semacamnya dimana posisi
enonton mengitari wilayah panggung. Contohnya adalah panggung lenong betawi.
er Sebagai Alternatif Balajar Hidup. Yang disajikan dalam diklat dasar Teater Air Angkatan I, 2004
3. Panggung Trust, adalah panggung campuran antara proscenium dan arena. Contohnya
panggung peragaan busana, Sasana Langen Budoyo

Sejarah Teater Air

Dulu di SMABA terdapat sebuah komunitas teater yang bernama"Teater Tali" . Hal itu
pernah ditujukkan dengan pernah dilakukannya beberapa penampilan diluar sekolah, bahkan di
luar kota. Seiring dengan berjalannya waktu, teater tali mengalami kevakuman hingga beberapa
tahun. Teater di SMABA mulai nampak lagi ketika diadakannya pentas seni pada bulan
September 2003. Dikala itu ada empat penampilan teater dari siswa-siswi SMABA. Antusiasme
yang begitu besar membuat OSIS Periode 2003-2004 melakukan perintisan untuk mendirikan
komunitas teater guna lebih mengembangkan dunia teater di SMABA. Alhasil, perintisan selama
kurang dari satu tahun membuat berdirinya Komunitas Teater Air yang resmi pada 4 Agustus
2004.

Nama "Air" diperoleh dengan melakukan rapat pleno pengurus dan anggota. Makna air
secara filosofis antara lain : Pertama, Air menyerupai bentuk yang menampungnya (tempatnya).
Teater Air diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan, tentunya dengan prinsip kebaikan.
Kedua, air mempunyai daya kapilaritas. Diharapkan Teater Air dapat menembus lapisan-lapisan
masyarakat yang heterogen dan terkesan tertutup. Ketiga, air senantiasa menyejukkan dan
menyegarkan. Diharapkan Teater Air dapat menyejukkan hati yang gersang dan menyegarkan
hati yang layu. Makna diataslah yang mendasari nama dari Komunitas Teater Air. Semoga teater
Air mampu mengimplementasikan makna yang sekaligus mendasari ideologinya.

Beberapa Kegiatan yang sudah dilakukan oleh Teater Air antara lain :

1. Lomba baca puisi pelajar se-Jatim, atas nama Muftia Nurul, Juara I.

2. Lomba Musikalisasi puisi pelajar se Jatim, Juara II.

3. Lomba baca puisi pelajar se-Kabupaten Lamongan, atas namaMuftia Nurul, Juara II

4. Mengadakan pentas peduli Aceh dan Refleksi akhir tahun

5. Mengadakan Arisan Teater I yang diikuti teater pelajar se-Kabupaten Lamongan

6. Mewakili KTPLA untuk mengikuti Festival Teater Lintas propinsi di Tuban

7. Mengikuti Festival Teater Pelajar I (6 kota) di UNISDA, Juara II, dan aktris terbaik.
Belajar teater sebenarnya tidaklah beda dengan belajar hidup yang sebenarnya, teater sendiri
dapat dikatakan sebagai miniature kehidupan. Memilih bergabung dalam dunia teater bukanlah
pilihan yang salah. karena dalam dunia teater kita dapat belajar banyak tentang makna hidup dan
kehidupan.

“ Orang-orang begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka dapat melakukan
sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan
yang pertama. (Norman Vincent Peale)”

Babat, 22 Juli 2009

Anda mungkin juga menyukai