Anda di halaman 1dari 1

TARIKH MATAHARI

Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan adanya perhitungan tarikh matahari


(syamsiyah, solar kalendar). Periode 1 tahun matahari adalah 365 hari 5 jam 46 detik atau
disebut juga tahun tropik. 1 tahun tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik
aries sampai titik itu lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada
ekliptika.
Telah diutarakan di atas bahwa matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika
berarah negatif. Sementara itu Aries menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yang
dibutuhkan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek daripada satu tahun siderik
dimana 1 tahun siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan satu tahun matahari menjadi 365 hari 6
jam atau 365,25 hari. Saat ini berlaku ketentuan yang kemudian dinamakan Tarikh Julian dengan
aturan :
1. 1 tahun biasa = 365 hari
2. 1 tahun kabistat = 366 hari
3. Tahun kabisat terjadi sekali dalam setiap 4 tahun, agar jatuhnya musim kembali pada
waktunya atau ketidakcocokan waktu dapat diperbaiki (yaitu 0,25 hari tiap tahunnya).

Ketidakcocokan tarikh Julian dengan tahun matahari :


1 tahun Julian = 365 hari 6 jam
1 tahun matahari = 365 hari 5 jam 48 detik 46 detik
Sehingga terdapat selisih dalam 1 tahun yaitu 11 menit 14 detik
Selisih waktu dalam 100 tahun 1.100 menit 1.400 detik atau 18 jam 43 menit.
Dalam 128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau 1 hari (terlambat 1 hari).

Usaha perbaikan :

1. Pada tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka tiga berdasarkan
perhitungan dari 46 SM sampai 325 hari.
371/128 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 hari
2. Tahun1582 dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius 13 sebanyak 10 hari. Yang 10
hari itu berasal dari (1582-325) : 128 = 9,8
Pada tanggal 4 oktober 1582 diumumkan bahwa esok harinya bukan tanggal 5 oktober
melainkan tanggal 15 Oktober.
Sejak saat itu berlaku ketentuan tambahan dalam menentukan tahun kabisat yaitu untuk
tahun abad menjadi tahun kabisat jika angka abadnya habis dibagi 4. Contoh :

1600  16 dapat dibagi 4  tahun kabisat


1700  17 tidak dapat dibagi 4  bukan tahun kabisat
Selain itu masih berlaku ketentuan Julian.

Anda mungkin juga menyukai