P
endidikan nasional sangat berperan bagi pembangunan manusia dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan masyarakat
karena dapat menginvestasikan perwujudan manusia Indonesia mengingat luas dan heterogennya cakupan sasaran. Untuk itulah,
yang berakhlak mulia, berkarakter produktif, dan berdaya saing maka acuan bantuan penyelenggaraan program ini disusun agar
sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. dapat menjadi pedoman bagi PKBM, LSM, Organisasi Sosial, Organisasi
Pendidikan sebagai hak azasi manusia tercantum pada pasal 28B Perempuan, organisasi keagamaan dan pemangku kepentingan
ayat (2) UUD 1945 yang tertulis: “Setiap anak berhak atas kelangsungan lainnya dalam mengajukan permohonan bantuan dan dalam rangka
hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal
kekerasan dan diskriminasi”. Pasal 28C ayat (1) yang tertulis, “Setiap orang dan informal.
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan acuan
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan ini. Akhirnya semoga acuan yang disusun dengan kesungguhan,
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
Sejalan dengan Undang-undang tersebut untuk memenuhi dengan harapan semoga Allah Swt berkenan memberikan rakhmat
hak-hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu dan dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.
kesempatan meningkatkan kualitas hidup, Direktorat Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Jakarta, Januari 2009
Direktur Jenderal
Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009 membina dan
Pendidikan Nonformal dan Informal,
mengembangkan program-program pendidikan masyarakat melalui
Pendidikan Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan
Usaha Mandiri, Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan
Keluarga Berwawasan Gender, dan Peningkatan Budaya Baca.
Pelaksanaan progam-program pendidikan masyarakat tersebut masih
Hamid Muhammad, Ph.D.
perlu dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif
NIP 195905121983111001
ii ACUAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PBA INOVASI KEAKSARAAN UNTUK PEMBERDAYAAN iii
Kata Pengantar
K
eaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai Departemen Pendidikan Nasional menetapkan pada tahun
kemampuan dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, 2009 akan mencapai tingkat literasi sebesar 95% atau tersisa
memperoleh, menggunakan dan mengelola informasi untuk sekitar 7,7 juta orang. Untuk mencapai hal ini Direktorat
meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu keaksaraan penting Pendidikan Masyarakat melaksanakan program pemberantasan
dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan kelompok buta aksara yang sejalan dengan Prakarsa Keaksaraan untuk
usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum Pemberdayaan (Literacy Initiative for Empowerment-LIFE). Prakarsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “… ini dicanangkan oleh UNESCO dan dipahami sebagai kerangka
keaksaraan penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, kerja strategis global sebagai kunci mekanisme pelaksanaan untuk
baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mencapai tujuan dan sasaran Dasawarsa Keaksaraan PBB (United
mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hidup Nations Literacy Decade-UNLD) pada skala internasional. Prakarsa
mereka dan merupakan langkah pokok dalam pendidikan dasar, yang Keaksaraan untuk Pemberdayaan ini dalam skala nasional terfokus
merupakan faktor yang sangat diperlukan untuk bisa berpartisipasi pada pemberantasan buta aksara melalui Keaksaraan Dasar,
secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi abad ke-21.” Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan Usaha Mandiri, Pendidikan
Sampai akhir tahun 2008, terdapat 9.763.256 orang atau 5,97% Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Keluarga Berwawasan
penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara, sebagian Gender, dan Peningkatan Budaya Baca.
besar diantaranya yaitu 6.248.484 orang atau 7,51% adalah Tujuan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan adalah
perempuan, dan laki-laki sebanyak 3.514.772 orang atau 4,27%. membangun keaksaraan penduduk dewasa yang belum bisa
Penduduk dewasa (15 tahun ke atas) yang tidak dapat membaca ini membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi dalam bahasa
dengan sendirinya kurang mempunyai harapan yang cerah karena nasional melalui pengalaman dan penerapan keberhasilan
tidak mempunyai keterampilan untuk menghadapi tantangan seseorang dalam pendidikan keaksaraan dan pemberdayaan
dan mencari penyelesaian terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat.
dalam kehidupan orang dewasa.
vi ACUAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PBA INOVASI KEAKSARAAN UNTUK PEMBERDAYAAN vii
BAB IV PENYELENGGARAAN PROGRAM .................................. 18
A. Pelaksanaan Program .............................................. 18
BAB I
B. Monitoring dan Evaluasi ......................................... 19 Pendahuluan
C. Pelaporan ................................................................. 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 22
Lampiran I : Contoh Format Penyusunan Proposal ..... 23 A. Latar Belakang
Lampiran II : Contoh Akad Kerjasama....................... 34
Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas pada tahun 2008
Lampiran III : Contoh Format Laporan ....................... 41
berjumlah 9.763.256 orang, sekitar 64% di antaranya adalah
perempuan. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah
perdesaan seperti petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok
masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah
atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan,
keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan.
Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting
untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena
mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.
Kondisi ini telah mengakibatkan Indeks Pembangunan Manusia
(Human Development Index) Indonesia tergolong rendah. Untuk
menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu negara, United
Nations Development Program (UNDP) menetapkan angka melek
aksara sebagai variabel penting dari indeks pendidikan, di samping rata-
rata lama sekolah. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mengurangi
jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas melalui program
pendidikan keaksaraan atau pemberantasan buta aksara.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/
PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan
viii ACUAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PBA INOVASI KEAKSARAAN UNTUK PEMBERDAYAAN 1
Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP- b. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang
PWB/PBA, maka untuk memperluas akses penyelenggaraan dan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
peningkatan kualitas layanan program pemberantasan buta aksara 5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan
pada tahun 2009, Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-
Nasional memberikan berbagai bantuan penyelenggaraan program PWB/PBA).
pendidikan keaksaraan termasuk bantuan operasional keaksaraan,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006
keaksaraan keluarga, keaksaraan usaha mandiri, program pendidikan
tentang Acuan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan
pemberdayaan perempuan, program pengembangan budaya baca,
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
dan pendidikan keluarga berwawasan gender.
dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).
Bantuan Penyelenggaraan Program Pemberantasan Buta
7. Komitmen Internasional:
Aksara ”Inovasi Keaksaraan untuk Pemberdayaan” kerjasama
a. Konvensi internasional tentang Penghapusan Segala
dengan Perguruan Tinggi/Lembaga/Organisasi Mitra, merupakan
Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (the Convention
upaya pemerintah untuk mendorong partisipasi dan komitmen
on the Elimination of All Forms of Discrimination against
Perguruan Tinggi/Lembaga/Organisasi Mitra dalam mendukung
Women-CEDAW).
program pendidikan keaksaraan. Bantuan ini dapat diakses oleh
b. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang
Perguruan Tinggi/ Lembaga/Organisasi Mitra yang memenuhi
dewasa atau CONFINTEA V, Adult Education, the Hamburg
persyaratan sesuai dengan acuan ini.
Declaration-the Agenda for the Future.
c. Kerangka Aksi Dakar Pendidikan untuk Semua-PUS (The
B. Dasar Hukum Dakar Framework for Action on Education for All).
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem d. Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development
Pendidikan Nasional. Goals-MDG’s).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Rencana e. Dasawarsa Keaksaraan PBB (United Nations Literacy
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. Decade) 2003-2015.
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi 8. Dasawarsa Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita. PBB (United Nations Decade of Education for Sustainable
4. Peraturan Pemerintah: Development) 2004-2014.
a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
LOGO
Oleh:
SURAT PERNYATAAN
SURAT REKOMENDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pimpinan Perguruan Tinggi/
Lembaga/Organisasi ........ menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Pendidikan kami sanggup:
Provinsi/Kabupaten/Kota .......... menerangkan bahwa: 1. Menyelenggarakan Program PBA Inovasi Keaksaraan untuk
Pemberdayaan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan
Perguruan Tinggi/
Lembaga/Organisasi Mitra tahun 2009, sesuai dengan ketentuan
Lembaga/Organisasi : ...................................... yang diatur dalam akad kerjasama.
Alamat : ...................................... 2. Mengupayakan dana pendamping untuk mendukung penye-
Nomor Telepon/HP/Faks : ...................................... lenggaraan program.
3. Membuat laporan kegiatan, yaitu:
adalah Perguruan Tinggi/Lembaga/Organisasi yang memiliki a. Laporan awal, disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu
kelayakan dan pengalaman untuk melaksanakan program PBA, setelah dana diterima.
untuk seterusnya dapat mengajukan proposal kepada Direktorat b. Laporan akhir, disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu
Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal setelah program selesai dilaksanakan.
3. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/
dan Informal, Departemen Pendidikan Nasional untuk memperoleh
Kota serta instansi/lembaga/organisasi masyarakat setempat
dana bantuan Tahun 2009. dalam penyelenggaraan program.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya 4. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan
yang berlaku.
untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
................................ 2009
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Dinas Pendidikan ................................ 2009
Pimpinan Perguruan Tinggi/
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
Lembaga/Organisasi …….....
Materai
Rp 6.000,
(......................................)
(.........................)
2. Tujuan
3. Sasaran/peserta
7. Fasilitas/sarana kegiatan
8. Mitra kerja
Semua kelengkapan administrasi
9. Kelengkapan administrasi
dilampirkan fotokopinya.
Ket.
(..................................................)
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
Lulus (TL)
Lulus (L)/
Tidak
A. LEMBAGA/ORGANISASI
Ketua Lembaga
1. Nama Lembaga/Organisasi :……....................…………..............
Keteram-
2. Alamat Lengkap :……....................…………..............................
pilan
3. Nama Ketua :...……....................…………............................
4. No. Telp/HP :……....................………...................................
Hitung
Nilai
Rekapitulasi Data Kelulusan Warga Belajar
B. URAIAN KEGIATAN
Tulis
No Kegiatan Penjelasan
1. Jenis/ Kegiatan .......................................................
Baca
2. Tujuan dan sasaran /peserta .......................................................
Kelamin
Fasilitas/sarana kegiatan yang .......................................................
Jenis
3
digunakan .......................................................
Langkah-langkah dan proses .......................................................
Tpt, Tgl
4.
Lahir
pelaksanaan kegiatan .......................................................
Pencapaiaan dan indikator .......................................................
5.
Lengkap
kunci sukses .......................................................
Alamat
(.............................................)
6. Mitra Kerja .......................................................
Rencana kegiatan pasca .......................................................
Nama
7.
Kepala Dinas
WB
Contoh Lampiran Laporan
program .......................................................
a. Pemanfaatan dana beserta
No. Seri
Sukma
bukti-bukti kuitansi pengeluaran,
termasuk setoran pajak sesuai
ketentuan yang berlaku;
Kabupaten
8. Lampiran-lampiran:
b. Rekapitulasi data kelulusan warga
belajar yang ditandatangani oleh
kepala Dinas;
c. Dokumen pendukung lainnya.
No