Kelompok 2
Hafizah 1006754740
Rusmalita P.S 1006754024
Sherly M. 1006754365
Syatiani A.S 1006754030
Titiek K. 1006754062
PENGERTIAN
• Nutrisi parenteral merupakan pemberian
nutrisi melalui pembuluh darah vena, apabila
dengan nutrisi enteral atau oral keadaan gizi
yang adekuat tidak bisa dicapai.
Nutrisi
Parenteral
Sentral
Perifer
NUTRISI PARENTERAL PERIFER
(PPN)
Definisi
• Peripheral Parenteral Nutrisi (PPN)
Gagal melakukan
Kontraindikasi
Riwayat trombosis pada vena sentral
telah mengalami komplikasi akibat kateterisasi
vena sentral.
pasien dengan fobia jarum atau takut dengan
injeksi melalui kulit.
pasien malnutrisi yang hendak diberikan nutrisi
enteral dalam 5-7 hari.
jika hasil yang diperkirakan tidak seimbang
dengan risiko komplikasi, beban psikologis atau
financial, atau dengan penurunan kualitas
hidup.
Keuntungan
kateter sekali terpasang dapat menetap di
tempat untuk waktu yang panjang, sehingga baik
digunakan untuk pasien dengan kebutuhan
pemberian nutrisi secara parenteral dalam waktu
lama
tidak ada batas osmolaritas larutan karena
dimasukkan ke dalam vena besar, sehingga
dapat memasukkan larutan dengan konsentrasi
tinggi.
dapat dimasukkan nutrisi dalam jumlah besar.
Kerugian
membutuhkan proses pembedahan untuk
memasukkan kateter
dapat terjadi kesalahan dalam
memasukkan kateter ke dalam vena yang
tepat
risiko terjadi infeksi lebih tinggi
dapat terjadi trombosis vena
biaya mahal
Komplikasi
Komplikasi insersi
Kanulasi vena sentral dapat menimbulkan
komplikasi 3-12%.
Pada jalur infraklavikula sering terjadi trauma
pleura menyebabkan pneumothorax serta trauma
arteri subklavia.
Komplikasi lain : hemothorax, emfisema
subkutan, hematoma subklavia, efusi pleura,
hydromediastinum, trauma pleksus brakhialis,
kerusakan duktus torasikus (apabila jalur dari
lengan kiri), trauma jantung dengan tamponade,
perforasi vena kafa inferior atau pembuluh darah
paru.
Trombosis vena
Angka kejadian trombosis berbanding
lurus dengan pemakaian kateter.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
trombosis ini antara lain:
1. Jenis material kateter
2. Posisi kateter
3. Kerusakan endotel vena saat insersi
4. Infeksi yang menyertai
Trombosis vena
Pasien dengan trombosis vena ditandai
dengan pembengkakan anggota gerak
atau sindroma obstruksi vena kava
superior. Penatalaksanaan keadaan ini
meliputi:
1. Kateter dilepas
2. Anggota gerak ditinggikan
3. Pemberian antikoagulan
Penyumbatan Kateter
Kateter dapat tersumbat disebabkan
bekuan darah, tumpukan lemak atau
garam kalsium.
Penyumbatan dapat dicegah dengan
prinsip bahwa bekuan darah dan sisa
cairan nutrisi tidak boleh tertahan meski
sebentar.
Pemberian 1-3 unit heparin dalam setiap
ml cairan dapat menurunkan resiko
penyumbatan.
Sepsis Kateter
Terjadi akibat kontaminasi organisme kulit
terutama Staphylococcus aureus. Apabila
dilakukan tunneling dapat terjadi sepsis akibat
Corynebacterium, Enterococcus, gram negatif
dan jamur.
Mengganti kateter secara periodik dalam rangka
mencegah sepsis kateter sudah tidak dianjurkan
lagi, sebab insiden sepsis kateter tdak terbukti
disebabkan lamanya pemakaian kateter. Kateter
hanya diganti apabila terjadi komplikasi.
Central parenteral Nutrition
Kriteria Nutrisi
• Osmolaritas >600 mosmol
• Cairan hipertonik atau
• Dextrose > 12,5% (15-25%)
• Asam amino >2% dan
• Kalsium glukonas > 400 mg/dl
• Karbohidrat 50 %, lemak 30-40 %, sisa
protein
Jenis vena
• Vena femolaris (paha)
• Vena jugularis (leher)
• Vena subclavia (dada) lebih sering digunakan