DISKUSI KELOMPOK
Rangkuman ini dibuat berdasarkan materi-materi diskusi kelompok yang telah dibahas dalam setiap
pertemuan, dengan tema-tema sebagai berikut: Aliran Psikoanalisa, Aliran Behavioristik, Aliran
Humanistik, G. Allport, Roger, Abraham Maslow, Erich Fromm, C. G Jung, Frankl, Perls, Penyesuaian
diri & pertumbuhan, Stress, Hubungan Interpersonal, Cinta & Pernikahan, Pekerjaan & waktu
luang,Self directed changes.
Demikianlah tema-tema yang dirangkum dalam makalah ini. Berikut akan di bahas dalam rangkuman
setiap matreri sebagai berikut:
ALIRAN PSIKOANALISA
a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-
konflik dari dalam, manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan
tersebut à perilaku manusia menjadi lebih rasional-bisa diterima secara sosial
Psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia,. Fokus aliran ini adalah
totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam
kepribadian manusia yaitu:
a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis
manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan
dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan
tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua
bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan
kosntrukstif.
1. Kritikan:
• Androsentrik
2. Kontribusi:
Sehingga menurut teori-teori yang dikemukakan oleh Sigmun Freud, maka dapat disimpulkan
bahwa mental yang sehat atau kepribadian yang sehat ialah hasil interaksi antara ketiga sub
sistim kepribadian dengan tidak bertolak dari norma yang berlaku. Begitu pula mental yang
sehat dari pandangan psikosexual.
ALIRAN BEHAVIORISTIK
a). Mementingkan faktor lingkungan. b). Menekankan pada faktor bagian c). Menekankan
pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif. d). Sifatnya
mekanis. e). Mementingkan masa lalu
Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Aliran
Humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan
memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan
pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis
Neofreudian. “Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah
perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari
makna kehidupan”
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya
adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang
orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu
psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi
menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah
Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia
akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan,
kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.
G. ALLPORT
Allport memberi istilah kesehatan mental dengan “Mature personalaity” dengan memberi
ciri kesehatan mental sebagai berikut:
1). Memiliki kepekaan pada diri sendiri secara luas. 2) Hangat dlm berhubungan dengan org
lain. 3) Keamanan emosional atau penerimaan diri. 4) Persepsi yang realistik, keterampilan
dan pekerjaan. 5) Mampu menilai diri secara objektif dan memahami humor. 6) Menyatunya
filosofi hidup
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan
raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan
istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu
memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu
tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
CARL ROGER
Memandang bahwa semua manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi untuk
menjadi sehat dan kreatif. Gangguan mental dapat berkembang akibat tekanan sosial.
Rogers menyebut kesehatan mental dengan istilah: “Fully functioning (Pribadi yang
berfungsi sepenuhnya”
1). Terbuka terhadap penglaman. 2) Ada kehidupan pada dirinya sendiri. 3) Kepercayaan
kepada organismenya. 4) Kebebasan berpengalaman. 5) Kreativitas
ABRAHAM MASLOW
Menyebut kesehatan mental dengan istilah “self actualization”. Dengan kriteria mental yang
sehat sebagai berikut:
ERICH FROMM
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya
bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut
bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu
kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor kunci ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan
diantaraya: “Hubungan, Trasendensi. Berakar, Perasaan identitas, Kerangka orientasi”
FRANKL
• Motivasi utama untuk hidup yang akan kita menemukan makna dalam hidup.
Logotherapy, dikembangkan dan divalidasi oleh Viktor Frankl telah dikenal sebagai "Aliran
Wina Ketiga dari Psikoterapi," setelah itu Sigmund Freud dan Alfred Adler. Dia memberikan
sinopsis singkat dari teori dalam bukunya, Man's Search for Meaning. Ini adalah teori Frankl
yang digunakan tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga dalam satu pribadinya.
• The will to meaning : merupakan motivasi dasar manusia. Yang dimaksudkan dengan
keinginan untuk bermakna adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di luar diri
manusia tersebut, bukan berpusat pada diri sendiri (self-centered)
• The meaning of life : dapat ditemukan oleh manusia dalam kehidupannya, termasuk
pada saat mengalami penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian). Makna hidup setiap
orang sifatnya unik, personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup tidak dapat
diberikan oleh siapapun, jadi harus ditemukan oleh diri sendiri.
Dalam proses terapi, klien diperlihatkan bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti
dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan membuatnya mampu menikmati
ketulusan, keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan manusia dengan keunikan-
keunikan pribadinya.
Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat bahwa penderitaan mungkin sangat
berguna untuk membantunya dalam mengubah sikap hidup.
Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan “kemauan untuk bermakna” dalam individu
tersebut, yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing orang.
Logoterapi merupakan suatu pendekatan eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re-
edukatif yang berbeda, yaitu :
• Paradoxical Intention
• de-reflection.
Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang
khas tentang manusia yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam
rangka pengembangan diri.
Asas-Asas Logoterapi
• Hidup itu tetap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan
dan kepedihan sekalipun.
• Setiap manusia memiliki kebebasan- yang hampir tak terbatas- untuk menemukan
sendiri makna hidupnya.
APLIKASI LOGOTERAPI
1. Aspek Klinis
PERLS
Fritz Perls (1893-1970), seorang ahli psikoanalisa asal Afrika Selatan yang mengalami
reorientasi aliran psikologi karena kekecewaannya dengan Freud. Perls menjadi seorang
tokoh yang hebat dari suatu bentuk terapi Gestalt dan filsafat tentang kodrat manusia yang
dipraktekkan dalam kehidupannya sendiri. Menurut Martin Shepard, seorang psikiater dan
pengikut terapi Gestalt, Perls digambarkan sebagai seekor binatang yang sempurna -bukan
dalam arti rendah tetapi dalam arti yang tinggi. Dia dapat menjijikkan atau lucu, kasar atau
halus, cabul atau penuh kasih, kikir atau boros, dan dia sama sekali tidak berusaha
menyembunyikannya. Bahkan Shepard mendiskripsikan Perls ketika berusia 70-an tahun
secara fisik yaitu seorang perokok, rambut panjang dan kepala botak, berjanggut lebat terurai,
mata berkilauan, berpakaian lompat, berkemeja cossack, berkalung manik-manik dengan
suara yang sangat keras. Perls adalah seorang individu yang memiliki kecakapan luarbiasa,
kuat, dinamis, sensitif, dan intuitif dalam interaksi – interaksi klinisnya. Karya Perls sangat
berpengaruh dalam gerakan potensi manusia (pertumbuhan manusia) di Amerika Serikat.
Gaya hidup dan penampilan Perls ini dapat menjelaskan daya tariknya karena hal itu sesuai
dengan keadaan jiwa dari akhir tahun 60an dan awal 70an, Perls juga ingin menunjukkan
bagaimana ia hidup “disini dan kini”, bebas untuk menjadi dirinya sendiri.
Pendekatan Perls terhadap kepribadian merupakan suatu bentuk terapi bukan teori tentang
kodrat kepribadian. Namun demikian, setiap bentuk terapi berdasarkan suatu teori bagaimana
kepribadian itu berfungsi. Terapi Perls sangat dekat dengan teori psikologi aliran Gestalt
yang berarti kebulatan atau keparipurnaan. Psikologi Gestalt percaya bahwa persepsi kita ada
sangkut pautnya dengan keseluruhan atau pola-pola yang terorganisasi. Setiap organisme
cenderung mengarah kepada kebulatan atau keparipurnaan. Segala sesuatu yang mencegah
atau mengacaukan Gestalt ini membahayakan organisme dan menimbulkan apa yang disebut
Perls sebagai situasi yang belum selesai (unfinished situation). Situasi itulah yang akan
menimbulkan ketidakseimbangan dan mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan dalam
menyesuaikan diri.
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
Berbeda dengan Freud yang menyatakan bahwa manusia didorong oleh bermacam-mcam
instink. Perls megemukakan bahwa situasi – situasi yang belum selesai itulah yang menjadi
dorongan dalam diri manusia. Jika manusia mengalami ketidakseimbangan, maka ia akan
terdorong untuk memperbaikinya. Gestalt – gestalt yang tidak sempurna akan disusun secara
teratur berdasar tingkat kepentingan. Situasi yang sangat urgen menjadi pengontrol dan
pengatur yang dominan terhadap pikiran, dan tingkah laku sampai situasi itu dipuaskan.
Peraturan terhadap diri sendiri versus peraturan dari luar merupakan salah satu segi penting
untuk menyelesaikan situasi yang belum paripurna.
Menurut Perls, orang – orang yang sehat adalah orang yang dapat mengatur dirinya sendiri,
tanpa adanya campur tangan dari pihak luar seperti kebutuhan atau tuntutan orang lain
maupun peraturan undang – undang. Dengan demikian hanya kesadaran dirilah yang dapat
menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan pribadi yang sehat. Perls percaya bahwa
terlalu banyak orang yang diajarkan oleh orang tua dan kebudayaan untuk mengekang impuls
-impulsnya sehingga mereka takut untuk mengungkapkannya. Padahal untuk mencapai
kesadaran diri, orang harus mengenal dan menerima impuls – impuls dan hasrat – hasratnya
sendiri. Impuls – impuls yang dikekang tersebut tidak begitu saja hilang melainkan dapat
menjelma menjadi cara – cara lain (misalnya sifat agresif yang terhalang dapat menjelma
berupa gerenyet urat syaraf) ataupun diproyeksikan kepada orang lain (misalnya menuduh
orang lain yang agresif).
Segi lain dari pendekatan Perls terhadap kepribadian ialah fokus pada masa sekarang sebagai
satu – satunya kenyataan. Orang yang hidup seolah – olah masa lampau ada dalam diri
mereka (watak retrospektif) atau seolah – olah masa depan telah ada sekarang (watak
prospektif) merupakan orang yang memiliki kepribadian yang tidak seimbang karena tidak
riil dengan mengorbankan waktu sekarang untuk waktu yang tidak ada. Meskipun demikian
Perls tidak menyarankan kita untuk membuang semua ingatan tentang masa lalu kita ataupun
pandangan kita akan masa depan. Masa lalu yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman
dapat membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan masa sekarang, demikian juga kita
harus menyelesaikan situasi – situasi yang belum selesai pada masa lalu di masa sekarang.
Pandangan dan perencanaan untuk masa depan kita perlukan agar kita dapat bertumbuh,
bukan sebagai pengganti untuk masa sekarang.
Dari penjelasan diatas tampak bahwa hakekat dari pendekatan Perls ini sebenarnya adalah
tanggung jawab tiap pribadi untuk mengatur keseimbangan – keseimbangan yang ada dalam
dirinya, menyelesaikan situasi yang belum selesai maupun menerima impuls – impuls dan
hasrat – hasratnya sendiri.
Dalam mendefinisikan orang yang sehat secara psikologis, Perls tidak memberikan sifat –
sifat dari orang yang sehat tersebut tetapi Perls memberikan beberapa pandangannya sebagai
berikut :
1. Orang disini dan kini, orang yang berkepribadian sehat akan menyadari bahwa satu –
satunya kenyataan yang dimiliki adalah kenyataan saat ini, tidak terikat pada peristiwa
masa lampau ataupun pandangan / khayalan masa depan.
2. Orang yang sehat psikologis memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap diri
mereka siapa dan apa. Mereka menerima kelemahan dan kekuatan serta potensinya
sebagai manusia.
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
3. Orang yang sehat dapat mengungkapkan impuls – impuls dan hasrat – hasrat mereka
dengan terbuka dan sepenuhnya tanpa hambatan atau rasa bersalah. Mereka juga harus
dapat mengungkapkan kebencian – kebencian mereka dengan terbuka.
4. Orang yang berkepribadian sehat mampu memikul tanggung jawab terhadap kehidupannya
sendiri. Mereka tidak saling lempar tanggung jawab kepada orang lain atau sember luar
lainnya.
5. Orang yang sehat psikologis berhubungan dengan diri dan dunia. Mereka berhubungan
dengan panca indera, perasaan dan apa yang berlangsung di sekitar mereka sesuai dengan
kenyataannya.
6. Orang yang sehat secara psikologis memiliki ciri – ciri yaitu batas – batas ego yang tidak
mengkerut tapi fleksibel. Keterbukaan baik bagi batas ego luar (lingkungan) maupun batas
ego dalam (diri). Mereka harus menerima semua segi dari kodrat mereka agar dapat
menggunakan seluruh potensi mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.
7. Orang yang sehat psikologis tidak mengejar kebahagiaan dan menjadikannya tujuan, tetapi
mereka harus dapat menjadi siapa dan apa pada saat sekarang.
FREDERIK S (“FRITZ”) PERLS (1893-1970) Pencetus Utama dan pengembang teori Gestalt. Lahir di
Berlin dari keluarga yahudi kelas menengah bawah. Dia merasa bahwa dirinya menjadi sumber
masalah bagi orangtuanya, dia gagal dua kali pada tingkat tujuh dan terbuang dari sekolahnya. Dia
berusaha menyelesaikan sekolahnya dan mendapat gelar MD. Dengan spesialisasi sebagai psikiater.
Pada tahun 1916 ia bergabung dengan tentara jerman sebagai tenaga medis pada perang dunia I.
Setalah perang Perls bekerja bersama Kurt Goldstein pada institut Goldstein untuk Kerusakan otak
tentara di Frankfrut. Dari sinilah ia melihat pentingnya manusia dipandang sebagai satu keseluruhan
bukan dari sejumlah fungsi bagian-bagiannya. Kemudian ia pindah ke Wina dan memulai latihan
psikoanalitisnya. Perls di analisis oleh wilhem Reich, ahli psikoanalis yang menokohi metode-metode
pemahaman diri dan perubahan kepribadian melalui terapi tubuh. Dia juga di awasi oleh sejumlah
tokoh kunci pergerakan psikoanalitis, termasuk Karen Horney.
Setelah itu Perls pidah ke Amerika pada tahun 1946 dan mendirikan Institut Terapi Gestalt New York
pada tahun 1952. Bahkan dia tinggal di Big Sur, California, dan memberi workshop dan seminar di
Institut Esalen, menata reputasinya sebagai seorang inovator psikoterapi. Disini ia memilki pengaruh
besar pada masyarakat, sebagian karena profesionalisme menulisnya, dan sebagian besar karena
hubungan pribadinya dalam workshopnya.
Secara pribadi Perls adalah orang penting dan membingungkan. Masyarakat menyeganinya atau
kadangkala menggapnya sebagai orang yang kejam. Dia dipandang berbeda-beda sebagai orang
yang berwawasan, bijak, cemerlang, provokatif, manipulatif, bermusuhan, penuntut, dan
inspirasional. Sayangnya, beberapa orang yang mengikuti workshopnya menjadi pengikut dan
menyebarkan ajaran terapi Gestalt.
LAURA POSNER PERLS (1905-1990) lahir di Pforzhein, German. Dia mulai main piano semenjak usia 5
tahun dan mampu memainkanya secara profesional pada usia 18 tahun. Sejak usia 8 tahun dia
mengikuti tarian modern yang kemudian menjadi bagian penting dalam hidupnya. Dari sana Laura
mulai praktek sebagai psikoanalis, dia mempersiapkan karirnya sebagai pemain piano, masuk
sekolah Hukum, mendapat title di Psikologi Gestalt, dan mendirikan studi Filsafat Gestalt. Jelasnya
Laura memilki latar belakang yang kaya ketika bertemu dengan Fritz tahun 1926 dan memulai
kerjasamanya yang menghasilkan terapi Gestalt, Laura dan Fritz menikah pada tahun 1930. Mereka
mendirikan institut New York untuk Terapi Gestalt dan membuat pelatihan dalam pendekatannya.
Sebagai tim mereka memberikan kontribusi bagi perkembangan dan mempertahankan pergerakan
terapi Gestalt di Amerika dari akhir tahun 1940an sampai kematiannya tahun 1990.
Model-model stress
a. Model Stress berdasarkan Stimulus
Model stimulus berdasarkan pada analogi sederhana dengan hukum elastisitas, Hooke
menjelaskan hukum elastisitas untuk menguraikan bagaimana beban dapat
menimbulkan keruksakan, jika strain yang dihasilkan oleh stres yang diberikan berada
pada batas elestisitas dari material tersebut akan kembali kekondisi semula, tetapi jika
strain yang dihasilkan melampaui batas elastisitasnya maka kerusakan akan terjadi.
Pendekatan model stimulus ini mengangap stress sebagai ciri-ciri dari stimulus
lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak, model
yang digunakan pada dasarnya adalah stressor eksternal akan menimbulkan reaksi
stres atau strain dalam diri individu, pendekatan ini menepatkan stres sebagai sesuatu
yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stress.
Hal ini memandang stress tanpa suatu tuntutan yang berasal, pasti mendatangkan stres
tanpa memandang bagaimana sumber daya individu.
Kelemahan dari model stimulus ini adalah kegagalanya dalam memperhitungkan cara
orang menyatakan realita dari stimulus lingkungan terhadap respon, misalnya
beberapa perawat menyatakan bahwa bekerja dilingkungan RSJ Bandung
memberikan tantangan sementara perawat lain menyatakan hal ini merupakan
lingkungan pekerjaan yang selalu menimbulkan stress.
Macam-macam Stressor
a. Stresor yang bersumber dari pribadi
Kepribadian dan persepsi memainkan peranan penting terhadap tinggi V rendahnyastres.
Saat seseorang mempersepsikan bahwa perceraian itu adalah sesuatu yang sangat
menyakitkan dan tidak ada jalan keluarnya, maka individu akan merasakan
makin stress.
Beberapa tipe kepribadian lebih mudah terkena stress dibading tipe kepribadian lainnya.
Orang dengan tipe kepribadian A, emosinya tinggi, sehingga lebih mudah terkena stres.
Ciri kepribadian A : sangat kompetitif, terburu-buru, agresif, ambisius, keinginan sukses
besar, tidak sabar, perfeksionis, mudah tersinggung dan mudah tegang.
b. Stresor pekerjaan
c. Stresor lingkungan
Beberapa lingkungan fisik dapat menimbulkan stres, seperti : suara gaduh/bising, ribut,
berantakan, tidak teratur. Kondisi penuh sesak, temperatur ruangan yang tinggi (gerah),
pencahayaan yang menyilaukan, polusi udara ,menataan mebeuler yang tidak nyaman,
polusi udara, limbah kimia dll.
e. Stresor Psikososial
Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan
dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, atau dewasa); sehingga orang itu terpaksa
mengadakan adaptasi atau menanggulangi stresor yang timbul. Namun, tidak semua
mampu mengadakan adaptasi dan mampu menanggulanginya, sehingga timbulah
kelluhan-keluhan kejiwaan, antara lain depresi.
Menurut Alfred Adler, “permasalahan hidup selalu berasal dari masalah sosial”
(Ansbacher and Ancbacher, 1956). Bagi Freud, komponen esensial dari kehidupan yang sehat
adalah kemampuan untuk “mencintai dan bekerja”. Bagi Adler, fungsi hidup sehat bukan
hanya mencintai dan bekerja tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan
mempedulikan kesejahteraan mereka. Ciri kedua dari teori Adler adalah pandangannya
tentang ego kreatif. Ciri ketiga, Adler menekankan adanya keunikan kepribadian. Adler
berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat,
minat-minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas
gaya hidupnya sendiri. Ciri keempat, Adler memandang bahwa kesadaran sebagai pusat
kepribadian yang menyebabkan ia menjadi perintis perkembangan psikologi yang
berorientasi kepada ego, oleh karenanya manusia membutuhkan hubungan interpersonal.
Cinta
1. Ashley Montagu, seorang Psikolog Amerika memandang cinta sebagai sebuah perasaan
memperhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam. Biasanya, rasa cinta disertai
dengan rasa rindu dan hasrat terhadap objek yang dicintai. (Widianti, 2006)
2. Elain dan William Walsten lebih menekankan suatu keterlibatan individu yang mendalam
saat mendefinisikan cinta. Keterlibatan diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan
fisiologis yang kuat dan diiringi dengan perasaan mendambakan pasangan dan keinginan
untuk memuaskannya.
3. Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah
tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu
hubungan. (Tambunan, 2001) menurutnya, kisah tersebut telah ada pada manusia dan
proses pembentukkannya terbentuk melalui pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini
pula yang akan membentuk bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam suatu pola
hubungan.
4. Scott Peck yang sepanjang karirnya dalam psikologi berusaha menghasilkan karya dan
menjelajahi definisi cinta dan kejahatan menggambarkan cinta sebagai kombinasi dari
“perhatian akan perkembangan spiritual orang lain“ serta narsisisme biasa. ( Karan, 2003)
5. Erich Fromm menekankan cinta sebenarnya pada cinta yang dewasa. Cinta yang dewasa
adalah penyatuan di dalam kondisi tetap memelihara integritas seseorang, individualitas
seseorang. Cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan yang meruntuhkan
tembok yang memisahkan manusia dari sesamanya, yang menyatukan dirinya dengan
yang lain ; cinta membuat dirinya mengatasi perasaan isolasi dan keterpisahan, namun
tetap memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri, mempertahankan integritasnya.
(Fromm, 2005).
Cinta romantic, Cinta memiliki, Cinta kawan baik, Cinta pragmatic, Cinta altruistic, Cinta
main-main
Menurut Erich Fromm Unsur-unsur dasar dari cinta yaitu sebagai berikut :
Pernikahan
Menurut Tiwin Herman, M.Psi, pernikahan adalah komitmen dari sepasang insan
untuk saling menyesuaikan diri secara terus-menerus.
Menurut John Gray, pakar perkawinan dan penulis buku Men are from Mars, Women are
from Venus, memandang komitmen sebagai rantai, ikatan yang membelenggu langkah dan
sarat dengan tanggung jawab
Pernikahan itu sendiri, bisa kita katagorikan dalam beberapa kelompok, dilihat dari motivasi
dan hal-hal yang menyebabkan terjadinya pernikahan yaitu;
4. Pernikahan'bisnis'.
Tak perlu di pungkiri bahwa jenis pernikahan memang ada, bahkan semakin trend,
seiring dgn pola hidup manusia yg semakin konsutif. Di sini, entah laki atau perempuan,
akan 'mematok' syarat-2 tertentu dalam menentukan calon pasangan, tentunya hal ini sah
- sah saja, tergantung pribadi kita masing masing
Namun demikian, meski pernikahan tidak selamanya di dasari rasa saling cinta, entah itu
katagori pertama, kedua ketiga, ataupun ke empat tingkat kesuksesan pernikahan tsb. tidak
bisa di ramalkan, sebab hal itu sangat tergantung dgn pribadi, adat, tradisi, agama, dan tingkat
konsistensi dan konsekwensi masing-masing individu.
Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi
yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut
Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas
dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan
Tuhan.
Sama seperti Fromm, dan tokoh-tokoh lain yang menggambarkan kepribadian yang sehat
(Carl Rogers, Maslow, Fritz Pearls), Frankl juga menegaskan faktor
kebebasan/independency/otonomi (kebalikan dari ketergantungan). Kegagalan dalam
menegakkan tiga faktor tersebut akan mengakibatkan frustrasi eksistensial yang ditandai oleh
perasaan hampa/absurd (ragu akan makna hidupnya sendiri).
Ada 4 segi tambahan dari kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati
yang produktif. Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu
pertumbuhan dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang
berfokus pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam
potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan
mengatur diri sendiri. Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan
sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri orang
tidak terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta
produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Suatu perasaan akan
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara Cinta yang
produktif itu merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu nafsu.
Cinta yang produktif tidak terbatas pada cinta yang erotis, tetapi mungkin merupakan cinta
persaudaraan. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dari prestasi-prestasi
kehidupan yang lebih sulit. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka) kesejahteraan mereka, membantu pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Mencintai berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain.
Fromm mengingatkan bahwa cinta yang produktif ini sukar dicapai. Pikiran yang produktif
meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.
Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pikiran
yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajari dan bukan pada kepingan-
kepingan atau potongan-potongan gejala yang terpisah. Fromm percaya bahwa semau
penemuan dan wawasan yang hebat pasti melibatkan pikiran objektif. Kebahagiaan
merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif. Kebahagiaan bukan karena suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan
melainkan kondisi yang meningkatkan seluruh organisme, menghasilkan penambahan gaya
hidup, meningkat kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi-potensi seseorang. Fromm
menyatakan bahwa suatu perasaan kebahagiaan merupakan bukti bagaimana keberhasilan
seseorang ”dalam seni kehidupan”. Suara hati ada dua tipe suara hati, yaitu suara hati otoriter
dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang
diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.
Apabila orang itu bertingkah laku berlawanan dengan kode moral itu (atau bahkan berpikir
untuk bertingkah laku demikian), maka dia mengalami perasaan bersalah. Jadi ’wasit’ dari
tingkah laku dan pikiran terletak diluar diri dan bertindak untuk menghalangi fungsi dan
pertumbuhan yang penuh dari diri.