Anda di halaman 1dari 24

RANGKUMAN MATERI-MATERI

DISKUSI KELOMPOK

Rangkuman ini dibuat berdasarkan materi-materi diskusi kelompok yang telah dibahas dalam setiap
pertemuan, dengan tema-tema sebagai berikut: Aliran Psikoanalisa, Aliran Behavioristik, Aliran
Humanistik, G. Allport, Roger, Abraham Maslow, Erich Fromm, C. G Jung, Frankl, Perls, Penyesuaian
diri & pertumbuhan, Stress, Hubungan Interpersonal, Cinta & Pernikahan, Pekerjaan & waktu
luang,Self directed changes.

Demikianlah tema-tema yang dirangkum dalam makalah ini. Berikut akan di bahas dalam rangkuman
setiap matreri sebagai berikut:

ALIRAN PSIKOANALISA

Aliran ini pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud

Dengan Asumsi Bahwa:

a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-
konflik dari dalam, manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan
tersebut à perilaku manusia menjadi lebih rasional-bisa diterima secara sosial

b) libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi

Psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia,. Fokus aliran ini adalah
totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam
kepribadian manusia yaitu:
a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis
manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan
dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan
tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua
bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan
kosntrukstif.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
ii). thanatos – insting destruktif dan agresif
b. Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah
mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik.
Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan
hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas
c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang
normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan
internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa
ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.
Teori Psikoseksual/Psikoanalisa:

Fokus Karakteristik Perilaku


Tahap Hasil yang tidak diharapkan
Usia Perasaan
Psikoseksual (fiksasi)
Senang

Mencari stimulasi oral, Alkoholisme, merokok, menggigit


Lahir-18 Mulut,
Oral menghisap meski tidak lapar kuku, tidak matang, kepribadian
bulan Bibir
menuntut
Menikmati saat mengeluarkan Konformisme tinggi, kerapian
18 bln
Anal Rektum dan menahan feses kompulsive, permusuhan,
-3 tahun
kepribadian menantang
Tertarik genital, jatuh cinta Problem seksual (impoten,
3—6 pada orangtua dengan jenis frigiditas), homoseksual,
Phalik Genital
tahun kelamin berbeda ketidakmampuan menangani
kompetisi
6—11 Mengembangkan kecakapan
Latensi --- ---
tahun sosial dan intelektual
Pubertas Membangun hubungan dengan
Genital Genital ---
à… lawan jenis

1. Kritikan:

• Kesulitan menguji secara empirik--menilai secara objektifàkarena konsep-


konsepnya ambigous: bagaimana mengukur konsep libido, struktur kepribadian
secara langsung?

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
• Restrospektif, tidak prediktif

• Androsentrik

• Teorinya didasarkan pada observasi terhadap orang-orang tertentu (penderita


neurotik)

2. Kontribusi:

• Pengalaman awal mempengaruhi perkembangan kepribadian berikutnya

• Motivasi yg tidak disadari/ketidaksadaran mempengaruhi perilaku-proses mental


manusia

• Mekanisme pertahanan ego

Mekanisme Pertahanan Diri


 Mekanisme pertahanan diri adalah cara yang ditempuh alam bawah sadar untuk
melindungi ego dari kecemasan.
 Ada dua ciri umum yaitu:
a. Mereka menyangkal, memalsukan dan mendistorsikan kenyataan.
b. Mereka bekerja secara tidak sadar sehingga kadang orangnya tidak
mengetahui yang sedang terjadi.
 Macamnya:
 REPRESI: Menekan kemunculan dorongan dan pikiran-pikiran yang tidak
dapat diterima ego ke alam bawah sadar. Biasanya berhubungan dengan suatu
objek atau pengalaman yang menimbulkan ketidaknyamanan. Secara tidak
sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
 PROYEKSI: Menganggap orang lain memiliki perasaan terhadap dirinya yang
sebenarnya merepresentasikan dari perasaan sesungguhnya yang dia miliki
terhadap orang tersebut. Misalnya untuk mengatakan “Saya membenci dia”,
diubah menjadi “Dia membenci saya”.
 REAKSI FORMASI: Menganggap memiliki perasaan terhadap orang lain yang
sebaliknya dari perasaan dirinya terhadap orang tersebut. Misalnya untuk
mengatakan “Saya suka dia” merubahnya menjadi “Saya benci dia”.
 RASIONALISASI: Mencoba mengungkapkan alasan rasional yang dapat
diterima secara sosial dan menjadi percaya bahwa suatu kondisi yang
bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah hal yang
memang diinginkannya. Misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket
nonton sepakbola, lalu mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak tertarik untuk
pergi.
 REGRESI: Kembali kepada tahap perkembangan yang lebih awal. Misalnya
anak yang takut masuk sekolah di hari pertama bisa melakukan perilaku
infantil seperti menangis, mengisap ibu jari, berpegangan pada guru atau
duduk di pojok kelas. Regresi biasanya akan kembali pada tahap
perkembangan yang mengalami fiksasi.
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
 FIKSASI: Berhenti pada satu tahap perkembangan karena menganggap tahap
berikutnya penuh kecemasan. Misalnya anak yang sangat tergantung pada
orang lain, kecemasan menghambat untuk mandiri.

Sehingga menurut teori-teori yang dikemukakan oleh Sigmun Freud, maka dapat disimpulkan
bahwa mental yang sehat atau kepribadian yang sehat ialah hasil interaksi antara ketiga sub
sistim kepribadian dengan tidak bertolak dari norma yang berlaku. Begitu pula mental yang
sehat dari pandangan psikosexual.

ALIRAN BEHAVIORISTIK

 Perilaku, dalam pandangan ini sangatlah ditentukan oleh pengaruh


lingkungannya.
 John B Watson menekankan betapa dibutuhkannya suatu observasi dan
eksperimen yang sitematis untuk mempelajari perilaku. Manusia pada dasarnya
dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya.
 Segenap perilaku manusia itu dipelajari, termasuk juga perilaku abnormalnya
yang dipelajari dengan cara yang sama pada individu lain.
 Pendekatan ini lebih tertarik pada perilaku-perilaku yang dapat diamati
daripada kondisi-kondisi abstrak atau bawah sadar yang merupakan tema pokok
psikoanalisa.
 Ivan Pavlov (classical conditioning)
 Menggunakan Pavlov’s dog.
 CS (bel) tidak keluar saliva
UCS (daging) keluar saliva
CS diikuti UCS (berulang-ulang) keluar saliva
CS keluar saliva
 BF Skinner (operant conditioning)
 Menggunakan Skinner’s box (merpati)
 Bandura (modelling)
 Individu mengamati model untuk kemudian menirukan perilaku tersebut.
 Misalnya anak kecil akan menunjukkan perilaku jongkok saat berjumpa dengan
anjing, karena dia mengamati orang tuanya berperilaku tersebut saat berjumpa
dengan anjing.

Ciri Aliran Behavioristik:

a). Mementingkan faktor lingkungan. b). Menekankan pada faktor bagian c). Menekankan
pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif. d). Sifatnya
mekanis. e). Mementingkan masa lalu

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
ALIRAN HUMANISTIK

Tokoh utama: Carl Rogers


 Memandang bahwa semua manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi untuk
menjadi sehat dan kreatif. Gangguan mental dapat berkembang akibat tekanan sosial.
 Menerapkan pentingnya pemberian cinta dan penerimaan dari orang tua atau orang
terdekat lainnya terhadap perkembangan kepribadian.
 Rogers menciptakan teori yang terpusat pada individu (person-centered theory).
Prinsip-prinsipnya:
 Untuk memahami seseorang, kita harus melihat dari cara mereka mengalami
peristiwa tersebut daripada terhadap peristiwanya itu sendiri.
 Setiap individu itu unik, perbedaan persepsi dan perasaan pada tiap individu
menentukan perilaku mereka.
 Motif utama yang selalu menggerakkan individu untuk maju adalah self
actualization, merupakan perwujudan dari seluruh potensi yang dimiliki individu.
 Mereka mempunyai tujuan yang sudah ditentukan. Adanya pengaruh dari luar
dirinya (orang tua, teman sebaya, sosial atau tekanan lingkungan) mengakibatkan
individu kehilangan arah yang sudah ditentukan.

Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Aliran
Humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan
memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan
pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis
Neofreudian. “Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah
perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari
makna kehidupan”
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya
adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang
orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu
psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda
dengan aliran –aliran lain:
1. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi
melihat pada yang mungkin dan harus ada.
2. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang
tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.

Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi
menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah
Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia
akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan,
kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.

G. ALLPORT

Allport memberi istilah kesehatan mental dengan “Mature personalaity” dengan memberi
ciri kesehatan mental sebagai berikut:

1). Memiliki kepekaan pada diri sendiri secara luas. 2) Hangat dlm berhubungan dengan org
lain. 3) Keamanan emosional atau penerimaan diri. 4) Persepsi yang realistik, keterampilan
dan pekerjaan. 5) Mampu menilai diri secara objektif dan memahami humor. 6) Menyatunya
filosofi hidup

Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan
raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan
istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu
memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu
tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

CARL ROGER

 Memandang bahwa semua manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi untuk
menjadi sehat dan kreatif. Gangguan mental dapat berkembang akibat tekanan sosial.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
 Menerapkan pentingnya pemberian cinta dan penerimaan dari orang tua atau orang
terdekat lainnya terhadap perkembangan kepribadian.
 Rogers menciptakan teori yang terpusat pada individu (person-centered theory).
Prinsip-prinsipnya:
 Untuk memahami seseorang, kita harus melihat dari cara mereka mengalami
peristiwa tersebut daripada terhadap peristiwanya itu sendiri.
 Setiap individu itu unik, perbedaan persepsi dan perasaan pada tiap individu
menentukan perilaku mereka.
 Motif utama yang selalu menggerakkan individu untuk maju adalah self
actualization, merupakan perwujudan dari seluruh potensi yang dimiliki individu.
 Mereka mempunyai tujuan yang sudah ditentukan. Adanya pengaruh dari luar
dirinya (orang tua, teman sebaya, sosial atau tekanan lingkungan) mengakibatkan
individu kehilangan arah yang sudah ditentukan.

Rogers menyebut kesehatan mental dengan istilah: “Fully functioning (Pribadi yang
berfungsi sepenuhnya”

1). Terbuka terhadap penglaman. 2) Ada kehidupan pada dirinya sendiri. 3) Kepercayaan
kepada organismenya. 4) Kebebasan berpengalaman. 5) Kreativitas

ABRAHAM MASLOW

Menyebut kesehatan mental dengan istilah “self actualization”. Dengan kriteria mental yang
sehat sebagai berikut:

1. Rasa aman yg memadai


2. kemampuan menilai diri sendiri yg memadai
3. Memiliki spontanitas dan perasaan yg memadai terhadap org lain
4. Memiliki kontak yg efisien dgn realitas
5. Keinginan2 jasmani yg memadai dan kemampuan utk memuaskannya.
6. Memiliki kemampuan pengetahuan yg wajar
7. Kepribadian yg utuh dan konsisten
8. Memiliki tujuan hidup yg wajar
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
9. Kemampuan utk belajar dr pengalaman
10. Kemampuan memuaskan tuntutan klp
11. Memiliki emansipasi yg memadai dr klp atau budaya

Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan


dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank
Goble,1993,34 )
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang
berbeda dengan aliran –aliran lain:
3. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata
tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.
4. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada
binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi
menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah
Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia
akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan,
kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.

ERICH FROMM

Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya
bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut
bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu
kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor kunci ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.

Sebagai hasil perkembangan dari analisis-analisis historisnya, Fromm melukiskan hakikat


keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Menurut Fromm, kita adalah
makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang
lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam. Tidak seperti

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.
Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah
terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Kita mengetahui
bahwa kita akhirnya tidak berdaya, kita akan mati, dan terpisah dari alam.

Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan
diantaraya: “Hubungan, Trasendensi. Berakar, Perasaan identitas, Kerangka orientasi”

CARL GUSTAV JUNG

FRANKL

Konsep Dasar Psikologi Frankl

• Hidup memiliki makna dalam semua keadaan

• Motivasi utama untuk hidup yang akan kita menemukan makna dalam hidup.

• Kebebasan untuk menemukan makna.

Logotherapy, dikembangkan dan divalidasi oleh Viktor Frankl telah dikenal sebagai "Aliran
Wina Ketiga dari Psikoterapi," setelah itu Sigmund Freud dan Alfred Adler. Dia memberikan
sinopsis singkat dari teori dalam bukunya, Man's Search for Meaning. Ini adalah teori Frankl
yang digunakan tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga dalam satu pribadinya.

Logos adalah kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "berarti". "Logotherapy


berfokus pada masa depan Logotherapy. "Menurut, yang berarti dapat ditemukan dalam tiga
cara:

• Dengan menciptakan pekerjaan atau melakukan perbuatan

• Dengan mengalami sesuatu atau menghadapi seseorang

• Dengan sikap kita terhadap penderitaan tidak dapat dihindari

Ajaran dalam Logoterapi mempunyai 3 landasan filsafat

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
• The freedom of will: kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari sesuatu tetapi
kebebasan mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di sini
adalah kebebasan yang bertanggungjawab.

• The will to meaning : merupakan motivasi dasar manusia. Yang dimaksudkan dengan
keinginan untuk bermakna adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di luar diri
manusia tersebut, bukan berpusat pada diri sendiri (self-centered)

• The meaning of life : dapat ditemukan oleh manusia dalam kehidupannya, termasuk
pada saat mengalami penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian). Makna hidup setiap
orang sifatnya unik, personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup tidak dapat
diberikan oleh siapapun, jadi harus ditemukan oleh diri sendiri.

Dalam proses terapi, klien diperlihatkan bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti
dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan membuatnya mampu menikmati
ketulusan, keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan manusia dengan keunikan-
keunikan pribadinya.

Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat bahwa penderitaan mungkin sangat
berguna untuk membantunya dalam mengubah sikap hidup.

Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan “kemauan untuk bermakna” dalam individu
tersebut, yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing orang.

Logoterapi merupakan suatu pendekatan eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re-
edukatif yang berbeda, yaitu :

• Paradoxical Intention

memanfaatkan kemampuan mengambil jarak (self-detachment) dan kemampuan


mengambil sikap terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan. Paradoxical intention
terutama cocok untuk pengobatan jangka pendek pasien fobia (ketakutan irrasional).

• de-reflection.

memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap


manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dan
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
tidak lagi memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi mampu mengalihkan dan
mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri

Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang
khas tentang manusia yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam
rangka pengembangan diri.

Asas-Asas Logoterapi

• Hidup itu tetap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan
dan kepedihan sekalipun.

• Setiap manusia memiliki kebebasan- yang hampir tak terbatas- untuk menemukan
sendiri makna hidupnya.

• Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap penderitaan


dan peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan lagi yang menimpa diri sendiri dan
lingkungan sekitar, setelah upaya mengatasinya telah dilakukan secara optimal tetap
tak berhasil.

APLIKASI LOGOTERAPI

1. Aspek Klinis

Penerapan logoterapi sebagai salah satu corak psikologi eksistensial telah


banyak diterapkan dalam berbagai kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi cukup
membantu dalam menyembuhkan pasien-pasien obsessive-compulsive, gangguan kecemasan,
alcoholism, insomnia, dan kasus-kasus kehampaan eksistensialis.

Dalam rangka menangani manusia dengan ketiga dimensinya (fisik, psikis,


spirit) logoterapi setidaknya mengembangkan metode terapi: Medical Ministry untuk
gangguan-gangguan perasaan yang terkait gangguan ragawi; Paradoxical Intention dan
Dereflection untuk penanganan kasus-kasus berkenaan gangguan-gangguan yang bersifat
psikologis; dan Existential Analysis yaitu untuk menangani gangguan yang disebabkan
karena tidak terpenuhinya hasrat hidup bermakna atau gangguan neurosis noogenik
(Bastaman, 2007;98).

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
 

2. Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri

Saat ini telah banyak pelatihan-pelatihan psikologi dalam rangka meingkatkan


kualitas diri dan pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan ESQ, AMT, Brain Gym, Brain
Fitness, Quantum Teaching dan bentuk pelatihan psikologi lainnya sudah banyak
berkembang. Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang khas
tentang manusia juga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam rangka
pengembangan diri. Dalam aplikasinya dalam bentuk pengembangan diri, setidaknya terdapat
Logoanalysis dan Panca Cara Temuan Makna.

PERLS

Fritz Perls (1893-1970), seorang ahli psikoanalisa asal Afrika Selatan yang mengalami
reorientasi aliran psikologi karena kekecewaannya dengan Freud. Perls menjadi seorang
tokoh yang hebat dari suatu bentuk terapi Gestalt dan filsafat tentang kodrat manusia yang
dipraktekkan dalam kehidupannya sendiri. Menurut Martin Shepard, seorang psikiater dan
pengikut terapi Gestalt, Perls digambarkan sebagai seekor binatang yang sempurna -bukan
dalam arti rendah tetapi dalam arti yang tinggi. Dia dapat menjijikkan atau lucu, kasar atau
halus, cabul atau penuh kasih, kikir atau boros, dan dia sama sekali tidak berusaha
menyembunyikannya. Bahkan Shepard mendiskripsikan Perls ketika berusia 70-an tahun
secara fisik yaitu seorang perokok, rambut panjang dan kepala botak, berjanggut lebat terurai,
mata berkilauan, berpakaian lompat, berkemeja cossack, berkalung manik-manik dengan
suara yang sangat keras. Perls adalah seorang individu yang memiliki kecakapan luarbiasa,
kuat, dinamis, sensitif, dan intuitif dalam interaksi – interaksi klinisnya. Karya Perls sangat
berpengaruh dalam gerakan potensi manusia (pertumbuhan manusia) di Amerika Serikat.

Gaya hidup dan penampilan Perls ini dapat menjelaskan daya tariknya karena hal itu sesuai
dengan keadaan jiwa dari akhir tahun 60an dan awal 70an, Perls juga ingin menunjukkan
bagaimana ia hidup “disini dan kini”, bebas untuk menjadi dirinya sendiri.

Pendekatan Perls terhadap kepribadian merupakan suatu bentuk terapi bukan teori tentang
kodrat kepribadian. Namun demikian, setiap bentuk terapi berdasarkan suatu teori bagaimana
kepribadian itu berfungsi. Terapi Perls sangat dekat dengan teori psikologi aliran Gestalt
yang berarti kebulatan atau keparipurnaan. Psikologi Gestalt percaya bahwa persepsi kita ada
sangkut pautnya dengan keseluruhan atau pola-pola yang terorganisasi. Setiap organisme
cenderung mengarah kepada kebulatan atau keparipurnaan. Segala sesuatu yang mencegah
atau mengacaukan Gestalt ini membahayakan organisme dan menimbulkan apa yang disebut
Perls sebagai situasi yang belum selesai (unfinished situation). Situasi itulah yang akan
menimbulkan ketidakseimbangan dan mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan dalam
menyesuaikan diri.
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
Berbeda dengan Freud yang menyatakan bahwa manusia didorong oleh bermacam-mcam
instink. Perls megemukakan bahwa situasi – situasi yang belum selesai itulah yang menjadi
dorongan dalam diri manusia. Jika manusia mengalami ketidakseimbangan, maka ia akan
terdorong untuk memperbaikinya. Gestalt – gestalt yang tidak sempurna akan disusun secara
teratur berdasar tingkat kepentingan. Situasi yang sangat urgen menjadi pengontrol dan
pengatur yang dominan terhadap pikiran, dan tingkah laku sampai situasi itu dipuaskan.
Peraturan terhadap diri sendiri versus peraturan dari luar merupakan salah satu segi penting
untuk menyelesaikan situasi yang belum paripurna.

Menurut Perls, orang – orang yang sehat adalah orang yang dapat mengatur dirinya sendiri,
tanpa adanya campur tangan dari pihak luar seperti kebutuhan atau tuntutan orang lain
maupun peraturan undang – undang. Dengan demikian hanya kesadaran dirilah yang dapat
menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan pribadi yang sehat. Perls percaya bahwa
terlalu banyak orang yang diajarkan oleh orang tua dan kebudayaan untuk mengekang impuls
-impulsnya sehingga mereka takut untuk mengungkapkannya. Padahal untuk mencapai
kesadaran diri, orang harus mengenal dan menerima impuls – impuls dan hasrat – hasratnya
sendiri. Impuls – impuls yang dikekang tersebut tidak begitu saja hilang melainkan dapat
menjelma menjadi cara – cara lain (misalnya sifat agresif yang terhalang dapat menjelma
berupa gerenyet urat syaraf) ataupun diproyeksikan kepada orang lain (misalnya menuduh
orang lain yang agresif).

Segi lain dari pendekatan Perls terhadap kepribadian ialah fokus pada masa sekarang sebagai
satu – satunya kenyataan. Orang yang hidup seolah – olah masa lampau ada dalam diri
mereka (watak retrospektif) atau seolah – olah masa depan telah ada sekarang (watak
prospektif) merupakan orang yang memiliki kepribadian yang tidak seimbang karena tidak
riil dengan mengorbankan waktu sekarang untuk waktu yang tidak ada. Meskipun demikian
Perls tidak menyarankan kita untuk membuang semua ingatan tentang masa lalu kita ataupun
pandangan kita akan masa depan. Masa lalu yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman
dapat membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan masa sekarang, demikian juga kita
harus menyelesaikan situasi – situasi yang belum selesai pada masa lalu di masa sekarang.
Pandangan dan perencanaan untuk masa depan kita perlukan agar kita dapat bertumbuh,
bukan sebagai pengganti untuk masa sekarang.

Dari penjelasan diatas tampak bahwa hakekat dari pendekatan Perls ini sebenarnya adalah
tanggung jawab tiap pribadi untuk mengatur keseimbangan – keseimbangan yang ada dalam
dirinya, menyelesaikan situasi yang belum selesai maupun menerima impuls – impuls dan
hasrat – hasratnya sendiri.

Dalam mendefinisikan orang yang sehat secara psikologis, Perls tidak memberikan sifat –
sifat dari orang yang sehat tersebut tetapi Perls memberikan beberapa pandangannya sebagai
berikut :

1. Orang disini dan kini, orang yang berkepribadian sehat akan menyadari bahwa satu –
satunya kenyataan yang dimiliki adalah kenyataan saat ini, tidak terikat pada peristiwa
masa lampau ataupun pandangan / khayalan masa depan.

2. Orang yang sehat psikologis memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap diri
mereka siapa dan apa. Mereka menerima kelemahan dan kekuatan serta potensinya
sebagai manusia.
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
3. Orang yang sehat dapat mengungkapkan impuls – impuls dan hasrat – hasrat mereka
dengan terbuka dan sepenuhnya tanpa hambatan atau rasa bersalah. Mereka juga harus
dapat mengungkapkan kebencian – kebencian mereka dengan terbuka.

4. Orang yang berkepribadian sehat mampu memikul tanggung jawab terhadap kehidupannya
sendiri. Mereka tidak saling lempar tanggung jawab kepada orang lain atau sember luar
lainnya.

5. Orang yang sehat psikologis berhubungan dengan diri dan dunia. Mereka berhubungan
dengan panca indera, perasaan dan apa yang berlangsung di sekitar mereka sesuai dengan
kenyataannya.

6. Orang yang sehat secara psikologis memiliki ciri – ciri yaitu batas – batas ego yang tidak
mengkerut tapi fleksibel. Keterbukaan baik bagi batas ego luar (lingkungan) maupun batas
ego dalam (diri). Mereka harus menerima semua segi dari kodrat mereka agar dapat
menggunakan seluruh potensi mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.

7. Orang yang sehat psikologis tidak mengejar kebahagiaan dan menjadikannya tujuan, tetapi
mereka harus dapat menjadi siapa dan apa pada saat sekarang.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
BIOGRAFI PERLS

FREDERIK S (“FRITZ”) PERLS (1893-1970) Pencetus Utama dan pengembang teori Gestalt. Lahir di
Berlin dari keluarga yahudi kelas menengah bawah. Dia merasa bahwa dirinya menjadi sumber
masalah bagi orangtuanya, dia gagal dua kali pada tingkat tujuh dan terbuang dari sekolahnya. Dia
berusaha menyelesaikan sekolahnya dan mendapat gelar MD. Dengan spesialisasi sebagai psikiater.
Pada tahun 1916 ia bergabung dengan tentara jerman sebagai tenaga medis pada perang dunia I.
Setalah perang Perls bekerja bersama Kurt Goldstein pada institut Goldstein untuk Kerusakan otak
tentara di Frankfrut. Dari sinilah ia melihat pentingnya manusia dipandang sebagai satu keseluruhan
bukan dari sejumlah fungsi bagian-bagiannya. Kemudian ia pindah ke Wina dan memulai latihan
psikoanalitisnya. Perls di analisis oleh wilhem Reich, ahli psikoanalis yang menokohi metode-metode
pemahaman diri dan perubahan kepribadian melalui terapi tubuh. Dia juga di awasi oleh sejumlah
tokoh kunci pergerakan psikoanalitis, termasuk Karen Horney.
Setelah itu Perls pidah ke Amerika pada tahun 1946 dan mendirikan Institut Terapi Gestalt New York
pada tahun 1952. Bahkan dia tinggal di Big Sur, California, dan memberi workshop dan seminar di
Institut Esalen, menata reputasinya sebagai seorang inovator psikoterapi. Disini ia memilki pengaruh
besar pada masyarakat, sebagian karena profesionalisme menulisnya, dan sebagian besar karena
hubungan pribadinya dalam workshopnya.
Secara pribadi Perls adalah orang penting dan membingungkan. Masyarakat menyeganinya atau
kadangkala menggapnya sebagai orang yang kejam. Dia dipandang berbeda-beda sebagai orang
yang berwawasan, bijak, cemerlang, provokatif, manipulatif, bermusuhan, penuntut, dan
inspirasional. Sayangnya, beberapa orang yang mengikuti workshopnya menjadi pengikut dan
menyebarkan ajaran terapi Gestalt.
LAURA POSNER PERLS (1905-1990) lahir di Pforzhein, German. Dia mulai main piano semenjak usia 5
tahun dan mampu memainkanya secara profesional pada usia 18 tahun. Sejak usia 8 tahun dia
mengikuti tarian modern yang kemudian menjadi bagian penting dalam hidupnya. Dari sana Laura
mulai praktek sebagai psikoanalis, dia mempersiapkan karirnya sebagai pemain piano, masuk
sekolah Hukum, mendapat title di Psikologi Gestalt, dan mendirikan studi Filsafat Gestalt. Jelasnya
Laura memilki latar belakang yang kaya ketika bertemu dengan Fritz tahun 1926 dan memulai
kerjasamanya yang menghasilkan terapi Gestalt, Laura dan Fritz menikah pada tahun 1930. Mereka
mendirikan institut New York untuk Terapi Gestalt dan membuat pelatihan dalam pendekatannya.
Sebagai tim mereka memberikan kontribusi bagi perkembangan dan mempertahankan pergerakan
terapi Gestalt di Amerika dari akhir tahun 1940an sampai kematiannya tahun 1990.

PENYESUAIAN DIRI & PERTUMBUHAN

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
STRESS

Model-model stress
a. Model Stress berdasarkan Stimulus
Model stimulus berdasarkan pada analogi sederhana dengan hukum elastisitas, Hooke
menjelaskan hukum elastisitas untuk menguraikan bagaimana beban dapat
menimbulkan keruksakan, jika strain yang dihasilkan oleh stres yang diberikan berada
pada batas elestisitas dari material tersebut akan kembali kekondisi semula, tetapi jika
strain yang dihasilkan melampaui batas elastisitasnya maka kerusakan akan terjadi.
Pendekatan model stimulus ini mengangap stress sebagai ciri-ciri dari stimulus
lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak, model
yang digunakan pada dasarnya adalah stressor eksternal akan menimbulkan reaksi
stres atau strain dalam diri individu, pendekatan ini menepatkan stres sebagai sesuatu
yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stress.
Hal ini memandang stress tanpa suatu tuntutan yang berasal, pasti mendatangkan stres
tanpa memandang bagaimana sumber daya individu.
Kelemahan dari model stimulus ini adalah kegagalanya dalam memperhitungkan cara
orang menyatakan realita dari stimulus lingkungan terhadap respon, misalnya
beberapa perawat menyatakan bahwa bekerja dilingkungan RSJ Bandung
memberikan tantangan sementara perawat lain menyatakan hal ini merupakan
lingkungan pekerjaan yang selalu menimbulkan stress.

b. Model Stres berdasarkan Respon.


Model ini mengidenfisikasi stres sebagai respon individu terhadap stressor yang
diterima, Selye ( 1982 ) menjelaskan stres sebagai respon non – spesifik yang timbul
terhadap tuntutan lingkungan, respon umum ini disebut sebagai General adaptation
Syndrome ( GAS ) dan dibagi dalam tiga fase yaitu fase sinyal, fase perlawanan, dan
fase keletihan. Reaksi alarm merupakan respon siaga ( fight or flight). Pada fase ini
terjadi peningkatan cortical hormone, emosi, dan ketegangan.
Fase perlawanan ( resistance ) terjadi bila respon adaptif tidak mengurangi persepsi
terhadap ancaman, reaksi ini ditandai oleh hormone cortical yang tetap tinggi. Ushan
fisilogis untuk mengatasi stres mencapai kapasitas penuh, dan perlawanan melalui
mekanisme pertahanan diri dan strategi mengatasi stres. Sedangkan reaksi kelelahan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
yaitu perlawanan terhadap stres yang berkepanjangan mulai menurun, fungsi otak
tergantung oleh perubahan metabolisme, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang
efisien dan penyakit yang serius mulai timbul pada saat kondisi menurut.

c. Model Stres berdasarkan Transaksional.


Pendekatan ini mengacu pada interaksi yang timbul antara manusia dan
lingkungannya. Antar variable lingkungan dan individu terhadap proses penilaian
kognitif ( cognitive appraisal ) yang menjadi mediatornya. Studi yang berlandaskan
pada pendekatan ini menyimpulkan bahwa kita tidak akan dapat memprediksikan
penampilan seseorang hanya dengan mengenali stimulus, individu bervariasi dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu dengan melakukan koping terhadap
berbagai tuntutan.
Tiga tahap dalam mengukur potensial yang mengandung stress yaitu pengukuran
suatu situasi pontesial mengandung stres yaitu : (1 ) Pengukuran primer ; menggali
persepsi individu terhadap masalah saat ia menilai tantangan atau tuntutan yang
menimpanya, ( 2 ) Pengukuran sekunder; mengkaji kemampuan seseorang atau
sumber – sumber tersedia diarahkan untuk mengatasi masalah, ( 3 )Pengukuran
tersier, berfokus pada perkiraan keefektifan perilaku koping dalam mengurangi dan
menghadapi ancaman.

Macam-macam Stressor
a. Stresor yang bersumber dari pribadi
Kepribadian dan persepsi memainkan peranan penting terhadap tinggi V rendahnyastres.
Saat seseorang mempersepsikan bahwa perceraian itu adalah sesuatu yang sangat
menyakitkan dan tidak ada jalan keluarnya, maka individu akan merasakan
makin stress.
Beberapa tipe kepribadian lebih mudah terkena stress dibading tipe kepribadian lainnya.
Orang dengan tipe kepribadian A, emosinya tinggi, sehingga lebih mudah terkena stres.
Ciri kepribadian A : sangat kompetitif, terburu-buru, agresif, ambisius, keinginan sukses
besar, tidak sabar, perfeksionis, mudah tersinggung dan mudah tegang.

b. Stresor pekerjaan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
Profesi-profesi tertentu ternyata mempunyai potensi lebih besar dibandingkan profesi
lainnya. Profesi tersebut : polisi, pemadan kebakaran, dokter, perawat, petani, pekerja
tambang, sekretaris, masinis dll

c. Stresor lingkungan
Beberapa lingkungan fisik dapat menimbulkan stres, seperti : suara gaduh/bising, ribut,
berantakan, tidak teratur. Kondisi penuh sesak, temperatur ruangan yang tinggi (gerah),
pencahayaan yang menyilaukan, polusi udara ,menataan mebeuler yang tidak nyaman,
polusi udara, limbah kimia dll.

d. Stresor dalam presfektif Agama


Firman Allah surah Al Baqarah ayat 155 : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. 2: 155) . Sedangkan
Firman Allah surah Al-Maidah ayat 19-23 : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang
mereka itu tetap mengerjakan sholat.” (Q.S. 70 : 19-23).

e. Stresor Psikososial
Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan
dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, atau dewasa); sehingga orang itu terpaksa
mengadakan adaptasi atau menanggulangi stresor yang timbul. Namun, tidak semua
mampu mengadakan adaptasi dan mampu menanggulanginya, sehingga timbulah
kelluhan-keluhan kejiwaan, antara lain depresi.

Pada umumnya jenis streor psikososial dapt digolongkan sebagai berikut :

1. Perkawinan, 2 Problem Orangtua, 3. Hubungan Interpersonal (Antar Pribadi), 4.


Pekerjaan, 5. Lingkungan Hidup. 6. Keuangan. 7. Hukum. 8. Perkembangan. 9. Penyakit
Fisik atau Cidera. 10. Faktor Keluarga

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Interpersonal berkaitan dengan cara kita memperlakukan orang lain dan perlakuan
orang lain terhadap diri kita sesuai dengan yang kita harapkan. Orang dewasa seperti halnya
anak-anak, berbeda caranya berkomunikasi dengan orang lain. Ada orang yang hanya sedikit
memberikan andil bagi orang lain, tetapi banyak sekali yang mengharapkan dari andil orang
lain. Ada orang yang memanfaatkan kemarahan yang meluap-luap untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan atau membisu atau menarik diri bila keadaan dirasakannya tidak
menyenangkan. Ada pula yang mencoba mempermainkan atau “memanfaatkan” orang lain
dan adapula yang sangat menghargai orang lain dan memperlakukannya sebagaimana mereka
ingin diperlakukan. Seperti halnya gaya moral, kita mengikuti suatu cara tertentu dalam
menuju kematangan hubungan pergaulan.

Menurut Alfred Adler, “permasalahan hidup selalu berasal dari masalah sosial”
(Ansbacher and Ancbacher, 1956). Bagi Freud, komponen esensial dari kehidupan yang sehat
adalah kemampuan untuk “mencintai dan bekerja”. Bagi Adler, fungsi hidup sehat bukan
hanya mencintai dan bekerja tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan
mempedulikan kesejahteraan mereka. Ciri kedua dari teori Adler adalah pandangannya
tentang ego kreatif. Ciri ketiga, Adler menekankan adanya keunikan kepribadian. Adler
berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat,
minat-minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas
gaya hidupnya sendiri. Ciri keempat, Adler memandang bahwa kesadaran sebagai pusat
kepribadian yang menyebabkan ia menjadi perintis perkembangan psikologi yang
berorientasi kepada ego, oleh karenanya manusia membutuhkan hubungan interpersonal.

Gaya Hidup Interpersonal


Gaya interpersonal berkaitan dengan cara kita memperlakukan orang lain dan
perlakuan orang lain terhadap diri kita sesuai dengan yang kita harapkan. Orang dewasa
seperti halnya anak-anak, berbeda caranya berkomunikasi dengan orang lain. Ada orang yang
hanya sedikit memberikan andil bagi orang lain, tetapi banyak sekali yang mengharapkan
dari andil orang lain. Ada orang yang memanfaatkan kemarahan yang meluap-luap untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan atau membisu atau menarik diri bila keadaan
dirasakannya tidak menyenangkan. Ada pula yang mencoba mempermainkan atau
“memanfaatkan” orang lain dan adapula yang sangat menghargai orang lain dan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
memperlakukannya sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Seperti halnya gaya moral, kita
mengikuti suatu cara tertentu dalam menuju kematangan hubungan pergaulan.
 

CINTA & PERNIKAHAN

Cinta

1. Ashley Montagu, seorang Psikolog Amerika memandang cinta sebagai sebuah perasaan
memperhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam. Biasanya, rasa cinta disertai
dengan rasa rindu dan hasrat terhadap objek yang dicintai. (Widianti, 2006)
2. Elain dan William Walsten lebih menekankan suatu keterlibatan individu yang mendalam
saat mendefinisikan cinta. Keterlibatan diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan
fisiologis yang kuat dan diiringi dengan perasaan mendambakan pasangan dan keinginan
untuk memuaskannya.
3. Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah
tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu
hubungan. (Tambunan, 2001) menurutnya, kisah tersebut telah ada pada manusia dan
proses pembentukkannya terbentuk melalui pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini
pula yang akan membentuk bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam suatu pola
hubungan.
4. Scott Peck yang sepanjang karirnya dalam psikologi berusaha menghasilkan karya dan
menjelajahi definisi cinta dan kejahatan menggambarkan cinta sebagai kombinasi dari
“perhatian akan perkembangan spiritual orang lain“ serta narsisisme biasa. ( Karan, 2003)
5. Erich Fromm menekankan cinta sebenarnya pada cinta yang dewasa. Cinta yang dewasa
adalah penyatuan di dalam kondisi tetap memelihara integritas seseorang, individualitas
seseorang. Cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan yang meruntuhkan
tembok yang memisahkan manusia dari sesamanya, yang menyatukan dirinya dengan
yang lain ; cinta membuat dirinya mengatasi perasaan isolasi dan keterpisahan, namun
tetap memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri, mempertahankan integritasnya.
(Fromm, 2005).

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
Berdasarkan hasil dari penelitiannya tentang gaya atau bentuk-bentuk cinta yang pada
umumnya terjadi dalam hubungan percintaan dalam kehidupan manusia, Lee (Brigham,
1991) menyimpulkan ada enam bentuk atau gaya percintaan yaitu:

Cinta romantic, Cinta memiliki, Cinta kawan baik, Cinta pragmatic, Cinta altruistic, Cinta
main-main

Menurut Erich Fromm Unsur-unsur dasar dari cinta yaitu sebagai berikut :

Perhatian (Care), Tanggungjawab (Responsibility), Rasa Hormat (Respect), Pengetahuan


(Knowledge).

Menurut Sternberg unsur-unsur dalam cinta yaitu sebagai berikut:

Keintiman (Intimacy), Gairah (Passion) , Komitmen

Pernikahan

Menurut Tiwin Herman, M.Psi, pernikahan adalah komitmen dari sepasang insan
untuk saling menyesuaikan diri secara terus-menerus.

Menurut John Gray, pakar perkawinan dan penulis buku Men are from Mars, Women are
from Venus, memandang komitmen sebagai rantai, ikatan yang membelenggu langkah dan
sarat dengan tanggung jawab

Pernikahan itu sendiri, bisa kita katagorikan dalam beberapa kelompok, dilihat dari motivasi
dan hal-hal yang menyebabkan terjadinya pernikahan yaitu;

1. Pernikahan Karena Orang Tua:


Siapa yg berani mengatakan bahwa pernikahan ini di bangun dari rasa cinta? sedangkan
yg terjadi adalah terkadang kedua calon mempelai tidak saling mengenal, bagaimana kita
tahu bahwa yg akan menikah telah saling jatuh cinta? sedangnkan cinta bisa tumbuh
karena adanya perkenalan dan interaksi.

2. Pernikahan karena terpaksa (married by accident)


Hal ini sering terjadi bila kita hilang kontrol dan bersikap masa bodoh, hingga terjadi sex

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
diluar nikah, atau yg lebih menyedihkan bila terjadi satu perkosaan sebelum terjadinya
kehamilan yg akhirny 'mengharuskan' seseorang musti
Bisa kita bayangkan, bagaimana suatu keluarga bisa di bangun dgn fondasi yg lemah
seperti itu? tak ubahnya kita berlayar dgn sampan kecil di tengah lautan dgn ombak yg
besar.

3. Menikah karena malu/gengsi.


Terkadang, karena suatu hal hingga kita terlambat menikah ( berumah tangga ), bagi yg
tidak siap mental, hal itu bisa membawa dampak yg buruk, rasa malu, rendah diri dan
bahkan akan mengakibatkan sikap canggung ke`pada lawan jenis, hal itu tentunya tidak
terjadi di masyarakat yg sudah modern, German misalnya, disana orang bahkan
beranggapan menikah berarti 'mencari masalah'. Nah, karena budaya dan tradisi kita yg
masih kuat, kita merasa malu terlambat menikah, buntut, main embat saja! asal ada yg
mau, sikat!!!.

4. Pernikahan'bisnis'.
Tak perlu di pungkiri bahwa jenis pernikahan memang ada, bahkan semakin trend,
seiring dgn pola hidup manusia yg semakin konsutif. Di sini, entah laki atau perempuan,
akan 'mematok' syarat-2 tertentu dalam menentukan calon pasangan, tentunya hal ini sah
- sah saja, tergantung pribadi kita masing masing

5. Pernikahan karen cinta


Meski pernikahan ini adalah pernikahan yg paling ideal, tapi ironisnya, justru pernikahan
seperti ini sangat jarang terjadi, bahkan hampir mustahil, mungkn yg ada hanya di
dongeng atau serita fiksi, yg lebih ironis lagi, justru sepasang manusia yg saling cinta,
acapkali gagal berumah tangga dan hidup bersama, dongeng tentang Romeo - Juliet, atau
Sampei - Ingtai , itu membuktikan bahwa pernikahan itu 'mengharamkan' dua manusia
yg saling cinta ( dalam arti cinta yang murni dan sejati).

Namun demikian, meski pernikahan tidak selamanya di dasari rasa saling cinta, entah itu
katagori pertama, kedua ketiga, ataupun ke empat tingkat kesuksesan pernikahan tsb. tidak
bisa di ramalkan, sebab hal itu sangat tergantung dgn pribadi, adat, tradisi, agama, dan tingkat
konsistensi dan konsekwensi masing-masing individu.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
PEKERJAAN & WAKTU LUANG

SELF DIRECTED CHANGES

Kesimpulan Tentang Kepribaian yang sehat:

Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi
yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut
Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas
dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan
Tuhan.

Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta


menjadi pencipta yang aktif-kreatif). Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan
dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam
masyarakat. Perasaan identitas sebagai individu yang unik. Memiliki kerangka orientasi
(frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai
peristiwa. Menurut tokoh lain, Viktor Frankl, hakekat eksistensi manusia terdiri dari tiga
faktor, yaitu spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab.

Sama seperti Fromm, dan tokoh-tokoh lain yang menggambarkan kepribadian yang sehat
(Carl Rogers, Maslow, Fritz Pearls), Frankl juga menegaskan faktor
kebebasan/independency/otonomi (kebalikan dari ketergantungan). Kegagalan dalam
menegakkan tiga faktor tersebut akan mengakibatkan frustrasi eksistensial yang ditandai oleh
perasaan hampa/absurd (ragu akan makna hidupnya sendiri).

Ada 4 segi tambahan dari kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati
yang produktif. Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu
pertumbuhan dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang
berfokus pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam
potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan
mengatur diri sendiri. Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan
sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri orang
tidak terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta
produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Suatu perasaan akan
Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007
Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar
hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara Cinta yang
produktif itu merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu nafsu.

Cinta yang produktif tidak terbatas pada cinta yang erotis, tetapi mungkin merupakan cinta
persaudaraan. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dari prestasi-prestasi
kehidupan yang lebih sulit. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka) kesejahteraan mereka, membantu pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Mencintai berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain.
Fromm mengingatkan bahwa cinta yang produktif ini sukar dicapai. Pikiran yang produktif
meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.

Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pikiran
yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajari dan bukan pada kepingan-
kepingan atau potongan-potongan gejala yang terpisah. Fromm percaya bahwa semau
penemuan dan wawasan yang hebat pasti melibatkan pikiran objektif. Kebahagiaan
merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif. Kebahagiaan bukan karena suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan
melainkan kondisi yang meningkatkan seluruh organisme, menghasilkan penambahan gaya
hidup, meningkat kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi-potensi seseorang. Fromm
menyatakan bahwa suatu perasaan kebahagiaan merupakan bukti bagaimana keberhasilan
seseorang ”dalam seni kehidupan”. Suara hati ada dua tipe suara hati, yaitu suara hati otoriter
dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang
diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.
Apabila orang itu bertingkah laku berlawanan dengan kode moral itu (atau bahkan berpikir
untuk bertingkah laku demikian), maka dia mengalami perasaan bersalah. Jadi ’wasit’ dari
tingkah laku dan pikiran terletak diluar diri dan bertindak untuk menghalangi fungsi dan
pertumbuhan yang penuh dari diri.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007


Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok
Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Anda mungkin juga menyukai