Anda di halaman 1dari 34

inpassing

PELAKSANAAN PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
(GBPNS) GURU BUKAN PNS
KEMENAG RI

Direktorat pendidikan Madrasah


Latar belakang
 revitalisasi kinerja guru : memperketat
persyaratan dlm karir profesi di bidang
keguruan.
 Amanat UU Nomor 14 Thn 2005, PP Nomor

19 Tahun 2005, dan PP No. 74 Tahun 2008


yaitu guru wajib memiliki kualifikasi
akademik & kompetensi sbg agen
pembelajaran sesuai dgn Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
Latar belakang
 Dlm keprofesionalannya guru berhak
mendapatkan tunjangan yg ada( tunj
Khusus / tunj. profesi ) utk PNS satu
kali gaji sedangkan GBPNS diberikan
sesuai dgn kesetaraan tingkat, masa
kerja, & kualifikasi akademik yg
berlaku bagi guru PNS
 UU No. 20 Thn 2003 ttg Sisdiknas.
 UU No. 14 Thn 2005 ttg Guru & Dosen.
 PP No. 19 Thn 2005 ttg SNP.
 PP No. 74 Thn 2008 ttg Guru.
 Perpres No. 47 Thn 2009 ttg Pembentukan &
Organisasi Kementerian Negara.
 Perpres No 9 Thn 2005 ttg Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, & Tata
Kerja kementerian Negara Republik Indonesia
diubah terakhir dgn Perpres No. 94 Thn
2006.

Dasar Hukum
 Keppres No. 87 Thn 1999 ttg Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
 Keppres No. 84/P Thn 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II.
 PP No. 41 Thn 2009 ttg Tunj. Profesi Guru
&Dosen, Tunj. Khusus Guru & Dosen, serta
Tunj. Kehormatan Profesor.
 Permendiknas No.22 Thn 2010 ttg
Perubahan atas Permendiknas no 47 th 2007

Dasar Hukum
Inpassing
 Inpassing GBPNS adlh proses
penyetaraan jabatan & kepangkatan
GBPNS dgn jabatan & kepangkatan Guru
PNS.

GBPNS: guru bukan pegawai negeri sipil


Persyaratan:
1. kualifikasi akademik minimal S-1 / D-IV;
2.Guru tetap pd TK/TKLB/RA/BA / satuan
pendidikan formal lainnya yg sederajat;
SD/SDB/MI / satuan pendidikan formal lainnya
yg sederajat; SMP/SMPLB/MTs/ satuan
pendidikan formal lainnya yg sederajat; &
SMA/SMK/SMALB/MA/MAK/ satuan pendidikan
formal lainnya yg sederajat;

PELAKSANAAN INPASSING GBPNS (GURU


bukan PNS )
Persyaratan:
3. Masa kerja min. 2 (dua) thn scr terus menerus pd
1 (satu) satuan pendidikan pd tgl 30 Des 2007, &
msh aktif melaksanakan tugas sbg guru sampai
saat ini;
4. Usia setinggi-tingginya 59 thn pd saat diusulkan.
5. Memiliki NUPTK yg dikeluarkan oleh Kemdiknas.
6. Memiliki beban kerja minimal 24 jam tatap muka/
minggu dgn ketentuan: minimal 6 jam tatap muka
pd satminkal.
PELAKSANAAN INPASSING
GURU bukan PNS
Persyaratan
7. Melampirkan syarat-syarat administratif :
a. Fotokopi surat keputusan pengangkatan sbg GT oleh:
1) Pemerintah dilegalisasi oleh pejabat Kantor Kemenag bg
guru madrasah/atase yg menangani pendidikan bg guru yg
bertugas di SILN;
2) Pemda dilegalisasi pejabat dinas yg menangani urusan
pendidikan jalur formal;
3) Penyelenggara pendidikan dilegalisasi oleh ketua badan
hukum penyelenggara pendidikan;
4) Satuan pendidikan negeri dilegalisasi oleh pejabat dinas yg
menangani urusan pendidikan kab/kota/pejabat Kntr
Kemenag Kab/Kota ssuai kewenangannya
5) Satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh masyarakt
dilegalisasi oleh ketua badan hukum penyelenggara penddkn.

PELAKSANAAN INPASSING
GURU bukan PNS
b. Fotokopi ijazah terakhir yg dilegalisasi oleh pejabat yg
berwenang sesuai ketentuan yg berlaku (Perguruan Tinggi
(PT)/Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yg
menerbitkan ijazah dimaksud).
c. Keterangan asli dr kepala sekolah/madrasah bahwa yg
bersangkutan aktif melakukan kegiatan proses
pembelajaran /pembimbingan pd satminkal guru yg
bersangkutan.
d. Fotokopi sertifikat pendidik bagi yg sudah memiliki, &
dilegalisasi oleh pejabat yg berwenang sesuai ketentuan yg
berlaku (PT/LPTK yg menerbitkan sertifikat pendidik
dimaksud).

PELAKSANAAN INPASSING
GURU bukan PNS
e. Fotokopi Surat Keputusan Kepala Sekolah/Madrasah ttg
pembagian tugas mengajar yg menunjukkan bahwa GBPNS yg
bersangkutan memiliki beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam
tatap muka perminggu bagi guru kelas & guru mata
pelajaran/mengampu bimbingan & konseling paling sedikit 150 siswa
pertahun bagi guru Bimbingan & Konseling, yg dilegalisasi oleh
pejabat Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag Kab/Kota. Bagi guru yg
mengajar 6 jam mengajar pd satminkal, utk kekurangan 18 jam
mengajar juga harus melampirkan Surat Keputusan dari kepala
sekolah/Madrasah lain ttg pembagian tugas mengajar guru yg
bersangkutan.
f. Fotokopi Surat Keputusan pengangkatan sbg kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala
laboratorium, kepala perpustakaan atau sejenisnya, yg dilegalisasi
oleh pejabat Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag Kabupaten
Kota/Provinsi setempat.
g. Fotokopi bukti memiliki NUPTK

PELAKSANAAN INPASSING
GURU bukan PNS
Bagan Inpassing guru KEMENAG
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag

a. KAMAD RA/BA, MI, MTs, MA/MAK/ satuan


pendidikan formal lainnya yg sederajat,
meneliti kelengkapan administrasi &
keabsahan bukti fisik yg diusulkan oleh
GBPNS, & atas persetujuan
yayasan/penyelenggara pendidikan (bagi
madrasah swasta) mengusulkannya ke
Kantor Kemenag Kab/Kota, dgn
menggunakan Format 1b (Lampiran 1).
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag
b. Kepala Kantor Kemenag Kab /Kota meneliti
kelengkapan administrasi & keabsahan bukti
fisik yg diusulkan oleh KAMAD spt tsb pd
butir 1 (satu) dan mengusulkannya kpd
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dgn
menggunakan Format 1c (Lampiran 1)
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag
c. Kepala Kanwil meneliti kelengkapan
administrasi & keabsahan bukti fisik yg
diusulkan oleh Kepala Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota & meneruskannya kpd
Menteri Agama melalui Direktur Jenderal
terkait, u.p. Direktorat yg menangani
pembinaan guru dgn menggunakan Format
2b (Lampiran 2).
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag
d. Direktorat yg menangani pembinaan guru
pd ditjen terkait meneliti & menilai
kelengkapan administrasi & keabsahan bukti
fisik yg diusulkan oleh Kanwil Kemenag
Provinsi. Selanjutnya, Direktorat yg
menangani pembinaan guru dimaksud,
berdasarkan hasil penilaian, mengusulkan ke
Menteri Agama melalui Kepala Biro
Kepegawaian Kemenag utk ditetapkan Jabatan
Fungsional GBPNS & Angka Kreditnya, dgn
menggunakan Format 3b (Lampiran 3).
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag
e. Kepala Biro Kepegawaian Kemenag meneliti
hasil penilaian kelengkapan administrasi &
keabsahan bukti fisik usulan penetapan
inpassing dari Direktur yg menangani
pembinaan guru terkait utk ditetapkan
Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS & Angka
Kreditnya, dgn menggunakan Format 5b
(Lampiran 5).
Prosedur Pengusulan inpassing
satker dibawah Kemenag
f. Biro Kepegawaian Kemenag
mengirimkan SK Inpassing Jabatan
Fungsional GBPNS yg telah diterbitkan
ke Kanwil Kemenag Provinsi utk
disampaikan kpd guru yg
bersangkutan melalui Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota.
Dasar Penetapan Inpassing
Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS
& Angka Kreditnya ditetapkan
berdasarkan dua hal, yaitu:

a. kualifikasi akademik; dan


b. masa kerja.
Tata cara penetapan inpassing
Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS
& Angka Kreditnya dilakukan dgn
menggunakan tata cara sbb:

a. Menghitung masa kerja GBPNS yg


bersangkutan terhitung sejak diangkat sbg
GT pd satuan pendidikan yg diselenggarakan
oleh pemerintah, pemda, & yayasan/
masyarakat penyelenggara pendidikan
Tatacara Penetapan Inpassing

b. Menghitung masa kerja GBPNS yg


bersangkutan terhitung sejak
diangkat sbg GT pd satuan
pendidikan yg diselenggarakan oleh
pemerintah, pemda, & yayasan
/masy. Penyelenggara pendidikan.
Tatacara Penetapan Inpassing

c. Masa kerja GBPNS diperhitungkan


dgn satuan tahun penuh. Misalnya,
GBPNS yg memiliki masa kerja 10 thn
6 bulan, dihitung 10 tahun, sedang yg
memiliki masa kerja 10 tahun 7 bulan,
dihitung 11 tahun
Tatacara Penetapan
d. Kelebihan masa kerja 6 bulan
diperhitungkan utk kesetaraan
kenaikan jabatan berikutnya, sedang
masa kerja 7-11 bulan yg sudah
dihitung pembulatannya ke atas, tdk
lagi diperhitungkan utk kesetaraan
kenaikan jabatan berikutnya
Tatacara Penetapan
e. Berdasarkan kualifikasi akademik &
masa kerja GBPNS yg bersangkutan,
ditetapkan jenjang jabatan
fungsional guru tsb & angka
kreditnya dgn menggunakan tabel
konversi pd Lampiran 4.
f. Contoh penetapan jenjang jabatan
fungsional GBPNS & Angka Kreditnya

disajikan pd Lampiran 5.
g. Dgn memperhatikan kualifikasi
akademik & masa kerja GBPNS
ybs, ditetapkan jenjang Jab.
Fungsional GBPNS & Angka Kreditnya
menggunakan Format 4 (Lampiran
4).

Tatacara Penetapan
1. Guru adlh tenaga profesional yg menurut UU Nomor 14 Thn
2005 ttg Guru & Dosen harus memiliki kualifikasi akademik
minimal S-1 atau D-IV. PNS dgn kualifikasi akademik S-1 dgn
masa kerja 0 tahun, menurut Keputusan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 memiliki
jabatan fungsional Guru Madya dgn golongan/ruang III/a.
Dlm rangka kesetaraan jabatan fungsional & golongan/ruang
GBPNS dgn Guru PNS, maka jenjang jabatan fungsional
GBPNS hasil inpassing minimal Guru Madya (III/a) dan
maksimal Guru Pembina (IV/a). Dgn demikian jenjang jabatan
fungsional GBPNS hasil inpassing adalah:
1) Guru Madya,
2) Guru Madya Tk.I,
3) Guru Dewasa,
4) Guru Dewasa Tk.I, atau
5) Guru Pembina.
Jenjang Jabatan Fungsional
Jenjang Jabatan Fungsional
2. Angka kredit kumulatif terendah hasil inpassing
yg diperoleh GBPNS adalah III/a & tertinggi IV/a.
3. Bagi GBPNS yg sudah memiliki sertifikat
pendidik wajib mengajukan inpassing jabatan
fungsional & angka kreditnya sesuai peruntukan/
bidang studi sertifikat pendidik yg dimilikinya,
meskipun jurusan/program studi ijazah S-1/D-IV
yg dimilikinya berbeda dgn sertifikat pendidik/
bidang yg menjadi tugasnya.
Permohonan inpassing jabatan fungsional &
angka kredit GBPNS harus ditolak jika berbeda
dgn peruntukan sertifikat pendidiknya.
Jenjang Jabatan Fungsional

4. Angka kredit hasil inpassing GBPNS,


berdasarkan kualifikasi akademik & masa
kerja, dikurangi 25 point angka kredit
apabila GBPNS yg brsangkutn mengalami
mis-match. GBPNS dinyatakan mis-match
apabila tdk memiliki sertifikat pendidik &:
a. ijazah yg dimiliki dari PT LPTK, ttp
tdk sesuai dgn bidang tugas
mengajarnya ; atau
b. ijazah yg dimiliki dr PT Non LPTK
tdk sesuai bidang tugas mengajar.
Jenjang Jabatan Fungsional
5. Angka kredit hasil inpassing GBPNS,
berdasarkan kualifikasi akademik & masa
kerja tdk dikurangi bila GBPNS yg
bersangkutan memiliki sertifikat
pendidik, & mengajukan inpassing
jabatan fungsional & angka kreditnya
sesuai peruntukan sertifikat pendidiknya.
Jenjang Jabatan Fungsional
6. GBPNS yg diangkat sbg guru tetap
berdasarkan kualifikasi akademik SLTA
atau yg sederajat, & yg bersangkutan
memperoleh ijazah sarjana (S1) setelah
yg bersangkutan mempunyai masa kerja
5 thn atau lebih pd satminkal yg
sama, maka masa kerja kumulatif dlm
penetapan inpassing dikurangi 5 tahun.
Jenjang Jabatan Fungsional
7. GBPNS yg diangkat sbg guru tetap
berdasarkan kualifikasi akademik SLTA atau
yg sederajat, & yg bersangkutan
memperoleh ijazah sarjana (S1) sebelum yg
bersangkutan mempunyai masa kerja 5 thn
pd satminkal yg sama, maka masa kerja
kumulatif dlm penetapan inpassing
diperhitungkan sejak yg bersangkutan
memperoleh ijazah sarjana (S1) tsbt.
Jenjang Jabatan Fungsional
8. GBPNS yg diangkat sbg guru tetap
berdasarkan kualifikasi akademik D-III/A-
III /yg sederajat, & yg bersangkutan
memperoleh ijazah sarjana (S1) setelah
yg bersangkutan mempunyai masa kerja
2 thn /lebih pd satminkal yg sama,
maka masa kerja kumulatif dlm
penetapan inpassing dikurangi 2 thn.
a. Menteri Agama utk jabatan fungsional
Guru Madya s/d Guru Pembina;
b. Sekretaris Jenderal Kemenag utk jabatan
fungsional Guru Madya s/d Guru Pembina;
c. Kepala Biro Kepegawaian Kemenag atas
nama Menteri Agama utk jabatan fungsional
Guru Madya s/d Guru Pembina;
d. Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian pd Biro
Kepegawaian Kemenag atas nama Menteri
Agama utk jabatan fungsional Guru Madya
s/d Guru Dewasa.

Pejabat yg Berwenang Menetapkan pd KEMENAG


1. Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS & Angka
Kreditnya mulai berlaku terhitung tanggal 1 Oktober 2007 s/d
30 Desember 2011.

2. GBPNS yg telah ditetapkan jabatan fungsional & Angka


Kreditnya, apabila yg bersangkutan diangkat menjadi PNS, maka
jabatan fungsional & angka kreditnya yg telah dimiliki tdk dapat
digunakan dlm pengangkatan pertama sbg guru PNS.

3. Utk mempercepat penyelesaian Inpassing, pedoman ini perlu


disosialisasikan scr optimal kpd semua pihak terkait, terutama
GBPNS & yayasan/penyelenggara satuan pendidikan. Dlm
pelaksanaan sosialisasi itu, Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/
Provinsi & Kantor Kemenag Kab/Kota/Provinsi dpt melibatkan BMPS/
organisasi/lembaga pd masyarakat yg bergerak di bid. pendidikan &
pembinaan GBPNS yg ada di daerah setempat.

Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai