Oleh: Dr. Judilherry Justam, MM, ME Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari mekanisme alokasi sumber daya. Dapat diterapkan di segala aspek ketika terjadi kelangkaan sumber daya dan adanya konsekuensi untuk mengambil keputusan (choices). Mengapa orang mempelajari ekonomi? karena manusia menghadapi sumberdaya yang terbatas dalam memenuhi keinginannya. Economics is defined as the study of how individuals and societies choose to employ scarce resources that could have alternative uses in order to produce various commodities and to distribute them for consumption, now or in the future, among various persons and groups in society (Samuelson, 1992)
KOMODITAS
Suatu komoditas yang menghadapi keterbatasan sumber daya, disebut economics commodity.
- ada keterbatasan sumber daya untuk memproduksi (scarce resources). - harus ada pengorbanan untuk memperolehnya (sacrifice to obtain it) biasanya moneter (uang) atau non moneter (kerja).
Komoditas = barang/jasa
- tangilble commodity (barang, kongkrit, berwujud) - intangible commodity (jasa)
Suatu komoditi yang tidak menghadapi keterbatasan sumberdaya, disebut non economic commodity (misal: udara).
EKONOMI KESEHATAN
Ekonomi Kesehatan adalah cabang ilmu ekonomi yang mengaplikasikan teori, konsep, dan teknik ekonomi dalam sektor kesehatan, seperti: alokasi sumber daya kesehatan besaran sumber daya yang digunakan dalam pelayanan kesehatan pengorganisasian dan pembiayaan pelayanan kesehatan alokasi dan penggunaan sumber daya yang efisien dampak pencegahan dan pengobatan terhadap individu dan masyarakat.
ECONOMIC EVALUATION
Consequences A Costs A Program A
Choice
BIAYA (COST)
Dalam pengertian awam, cost adalah apa yang kita bayar untuk memperoleh atau menikmati barang atau jasa. Untuk seorang akuntan atau petugas pajak, cost dipandang sebagai pengeluaran dimana untuk itu ada tanda terimanya (bukti pengeluarannya). Bagi seorang ekonom, cost adalah pengorbanan manfaat dari menggunakan sumber daya untuk suatu keperluan tertentu ketimbang menggunakannya untuk berbagai keperluan terbaik yang lain.
BIAYA (COST)
Misalkan setelah SMA kita ingin memasuki perguruan tinggi. Manfaat yang kita ingin capai adalah pengayaan intelektualitas (intellectual enrichment) dan kesempatan untuk memperoleh peluang kerja dan karir yang lebih baik. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk itu? Tentu jawabnya adalah dengan menjumlahkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk SPP, bukubuku, kos, kebutuhan hidup, transportasi dan lain sebagainya. Sebetulnya ada yang lebih penting dari semuanya itu yaitu waktu. Ketika kita menghabiskan waktu selama 4 atau 5 tahun mendengarkan kuliah, membaca buku teks, berdiskusi dan mengerjakan tugas, kita tidak dapat menggunakan waktu tersebut untuk bekerja. Upah atau gaji yang dikorbankan karena tidak bekerja merupakan biaya (cost) untuk menempuh pendidikan. Biaya inilah yang disebut sebagai opportunity cost dari suatu pilihan yang timbul bila kita mengorbankan kesempatan lain untuk memperoleh pilihan tersebut. Seorang artis, penyanyi atau atlit top yang dapat menghasilkan uang ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah sangat menyadari adanya pengorbanan atau opportunity cost yang timbul bila ia memilih untuk kuliah di perguruan tinggi dan meninggalkan profesinya.
BEBERAPA ISTILAH Biaya (cost) Anggaran (budget) Pembiayaan (financing) Belanja (expenditures)
BEBERAPA ISTILAH
Biaya (cost) Nilai ekonomi dalam ukuran uang dari barang dan jasa yang dipergunakan untuk memproduksi atau mengkonsumsi suatu komoditas (all sacrifices in terms of monetery value) Anggaran (budget) Nilai uang yang diperlukan atau dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Besar anggaran tergantung pada voume kegiatan dan biaya (quantity times unit cost).
BEBERAPA ISTILAH
Pembiayaan (financing) Cara untuk mencukupi anggaran (budget), misalnya pengumpulan pajak, meminjam (hutang), mengembangkan asuransi dan lain-lain. Belanja (expenditures)
FIXED COST
Quantity
Natural monopolies
- excludable, tetapi non-rivalry - barang dapat dikonsumsi bersamaan (non-rival), tetapi untuk menikmatinya harus membayar (eksklusif)
NO Natural monopolies Cable TV Jalan tol Listrik, air, telpon Public Goods National defense Health Insurance for the poor.
MERIT GOODS
Ada Ada Ada, tetapi tidak selalu Tidak
BARANG PRIVAT
Ada dan besar Tidak ada Tidak Bersaing (competitive)
Dalam nilai uang. a. Dalam satuan output. b. Membandingkan biaya satuan. Tidak ada
SYARAT CEA
1. Ada tujuan yang jelas (rumusan yang jelas) 2. Ada pilihan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut? 3. Alternatif tersebut comparable 4. Cost dan effect bisa dan harus diukur.
CONTOH CEA UNTUK MENENTUKAN PILIHAN ALTERNATIF IMMUNISASI YANG COST-EFFECTIVE ALTERNATIF COST Crash program 75.000 Klinik KIA 45.000 Puskes / mobile 65.000 unit EFFECTIVENESS 15.000 15.000 15.000 CE RATIO 5.00 3.00 4.33
CONTOH CEA UNTUK MENENTUKAN PILIHAN ALTERNATIF SUMBER DAYA KIA YANG COST-EFFECTIVE KOMBINASI INPUT Dokter + bidan Bidan + perawat Bidan + kader COST 45.000 30.000 22.500 EFFECTIVENESS 25.000 20.000 15.000 CE RATIO 1.8 1.5 1.5
Kelemahan
Walaupun mahal, alternatif ketiga terbukti lebih efektif. Kalau kemudian dihitung biaya yang diperlukan untuk menyembuhkan seorang penderita TB, ternyata alternatif ketiga ini yang paling murah.
Angka-angka di atas menunjukkan bahwa transplantasi ginjal adalah Yang paling cost-effective di antara ketiga alternatif tindakan tersebut. Ukuran effectiveness adalah tahun tambahan hidup setelah tindakan dilakukan.
Compounding
PVC = C x (1 + r)t PVB = B x (1 + r)t
Catatan:
PV= present value C= cost B= benefit r = suku bunga t = waktu
CONTOH COMPOUNDING
Menghitung PV biaya / penerimaan yang terjadi di masa lalu PVC = C x (1 + r)t
PV = present value C = biaya (cost) r = suku bunga (interest rate) atau disbut juga dengan discount rate t = jumlah waktu (tahun) sejak biaya terjadi sampai sekarang (saat analisis dilakukan. Contoh: Pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001 dan 2002 telah terjadi biaya masingmasing Rp 1 juta. Analisis biaya dilakukan pada tahun 2003. Kalau r = 9%, maka: PVC = ( 1 jt x 1,54) + (1 jt x 1,41) + (1 jt x 1,29) + (1 jt x 1.19) + (1 jt x 1,09) = Rp 6.523.335.
CONTOH DISCOUNTING
Menghitung PV biaya / penerimaan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
PVB = B / (1 + r)t
PVB = present value benefit (penerimaan) Contoh: Analisis biaya dilakukan pada tahun 2003. Diperkirakan akan terjadi penerimaan pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1 juta. Kalau diasumsikan r= 9%, maka PVB = 1 jt / (1,09) + 1 jt / (1,19) + 1 jt / (1,29) + 1 jt (1,41) + 1 jt (1,54) = Rp 3.889.651.00.
FAKTOR INFLASI
Dalam contoh sebelumnya faktor inflasi belum diperhitungkan. Misal r = 9% dan i (inflasi) = 7%, maka discount rate yang dipergunakan adalah
(1 + r) / (1 + i)
= ( 1 + 0,09 ) / ( 1 + 0,07) = 1,019 Ini disebut the real discount rate
B/C ratio 2.3 artinya investasi Rp 1 juta untuk program KB menghasilkan manfaat Rp 2.3 juta dalam 3 tahun, dengan asumsi: 1. Biaya program KB = Rp 4.500/penduduk 2. Kontribusi sektor kesehatan = 25% x biaya BKKBN 3. Net reduksi jumlah penduduk selama 2001, 2002, 2003 masing-masing adalah: 135.905, 142.619 dan 149.545.
292,654,600,087
187,773,237,153
61