Anda di halaman 1dari 107

BAHAN AJAR SEJARAH

Proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G-30-S-1965/ PKI

Latar Belakang Proses Peralihan Kekuasaan pada tahun 1965 Peristiwa G 30 S PKI 1965 Gerakan yang dilakukan oleh PKI untuk merebut kekuasaan dari pemerintah RI yang sah

Cara Mencapai Tujuan


Pada tanggal 30 September 1965 menculik dan membunuh para perwira tinggi TNI AD Menguasai Jakarta : menguasai studio Pusat RRI dan kantor Telekomunikasi

Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah: Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani Mayjen TNI R. Suprapto Mayjen TNI M.T. Haryono Mayjen TNI Siswondo Parman Brigjen TNI DI Panjaitan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo Jenderal TNI A.H. Nasution seorang target namun selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Namun ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tandean tewas.

Penumpasan G 30 S PKI
Mayjen Soeharto selaku Pangkostrad mengambil alih pimpinan pimpinan AD karena Men/Pangad tidak dapat menjalankan tugas.

Penumpasan G 30 S PKI
Operasi penumpasan : Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pimpinan Sarwo Edhi Wibowo.

Bentuk Operasi Penumpasan


Merebut kembali studio Pusat RRI dan Kantor Pusat Telekomunikasi Membebaskan pangkalan udara Halim Perdanakusuma Pengamanan kampung Lubang Buaya Penangkapan para tokoh G 30 S PKI

Proses Peralihan Kekuasaan Politik Setelah Peristiwa G 30 S PKI


Kelahiran KAMMI/KAPPI Tritura

3 perwira tinggi menemui presiden Soekarno di Bogor

1. Bubarkan PKI dan Ormasormasnya 2. Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI 3. Turunkan harga dan perbaiki ekonomi

Isi surat : perintah kepada Pangkostrad untuk mengambil tindakan keamanan, ketertiban, kestabilan dan keutuhan bangsa.

SUPERSEMAR

Tindakan Pengemban Supersemar


Membubarkan PKI dan ormas-ormasnya dan menyatakan sebagai organisasi terlarang (12 Maret 1966) Mengamankan 15 menteri kabinet Dwikora yang tersangkut peristiwa G 30 S PKI Membersihkan lembaga legislatif dan lainnya dari unsur-unsur PKI khususnya MPRS dan DPR-GR Pembentukan kabinet Ampera : TAP No.XIII/MPRS/1966

Pasca pembentukan Kabinet Ampera


Dualisme kepemimpinan Sidang Istimewa : TAP MPRS No.XXXIII/MPRS/1967 : pencabutan kekuasaan dari tangan Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden RI Sidang Umum V : TAP MPRS No. XLIV?MPRS/1968 : pengangkatan Soeharto sebagai Presiden RI

Jendral Ahmad Yani

Mayjen TNI R. SUPRAPTO

Mayjen TNI M.T. HARYONO

Mayjen TNI Siswondo Parman

Brigjen TNI D.I.Panjaitan

Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Lettu Pierre Tendean

Jenderal TNI A.H. Nasution

Materi : KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA Oleh : HARSUN AWUMBAS,S.Pd

1. Latar Belakang
Jatuhnya kota Konstatinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, yaitu perjalanan kembalinya Marco Polo dari negeri Cina melalui pelayaran atau laut. Penemuan kompas (penunjuk arah mata angin) Semangat Reconquesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di manapun yang dijumpainya.

Dengan berlatar belakang inilah bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan samudera yang dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugis, serta diikuti oleh Belanda, Inggris, Perancis dan lain sebagainya.

Untuk dapat menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia Selatan, bangsa Portugis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Memperluas kekuasaannya ke arah barat dengan menghancurkan armada laut Turki, sehingga bangsa Portugis dapat mengawasi perdagangan dan pelayaran di laut antara Asia dan Eropa. Bahkan bangsa Portugis dapat memaksa para pedagang untuk berlayar dari bandar perdagangan Goa (India) menuju ke Afrika Selatan dan selanjutnya sampai di bandar Lisboa, yaitu pusat perdagangan di Eropa dan ibu kota Portugis. Memperluas kekuasannya ke arah timur dengan menguasai Malaka, sehingga dapat menghentikan dan menguasai aktivitas perdagangan langsung yang dilakukan oleh pedagang-pedagang Cina, India maupun kerajaan-kerajaan di Indonesia

KEKUASAAN VOC (KOMPENI BELANDA) Pembentukan VOC dibantu oleh pemerintah Belanda di bawah Van Oldenbarneveldt. VOC diberi hak istimewa, sehingga menjadi badan yang berdaulat. Hak istimewa itu di antaranya:

Hak monopoli untuk berdagang antara Amerika Selatan dengan Afrika Hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah. Hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya Hak untuk memberi pengadilan Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri.

Sebaliknya VOC mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pemerintah Belanda, yaitu:

Bertanggung jawab kepada Staten General (Badan Perwakilan) Pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkatan perang

Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan memiliki utang yang sangat besar. Hal ini diakibatkan oleh:

Persaingan dagang dari bangsa Prancis dan Inggris Penduduk di Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barangbarang yang dijual VOC Perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC

Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari gaji yang diterimanya terlalu kecil VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawaipegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura.

Pada tahun 1808, Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Dalam upaya tersebut, perhatian Daendels hanyalah terhadap pertahanan dan ketentaraan.

KEKUASAAN BANGSA INGGRIS


Pada tahun 1811, tentara Inggris mengadakan serangan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi pasukan Belanda. Di samping itu, pasukan Belanda juga mendapat serangan dari para raja-raja Jawa. Serangan-serangan itu menjadi penyebab menyerahnya Belanda tanpa syarat

Di samping sebagai kepala pemerintahan jajahan Inggris atas wilayah Indonesia, Raffles sangat tertarik kepada sejarah, kebudayaan dan keseniaan di Jawa. Dengan bantuan orang-orang pribumi yang pandai dan beberapa orang Belanda, Raffles berhasil mengetahui sejarah, kebudayaan, keseniaan dan kesusasteraan Jawa. Buah karya Thomas Stamford Raffles adalah buku yang berisikan sejarah Jawa yang berjudul History of Java.

Pemerintah Kolonial Belanda


Pertentangan yang terjadi antara bangsa-bangsa di Indonesia dengan bangsa Belanda disebabkan oleh karena :

Kebencian golongan raja dan bangsawan pribumi terhadap pemerintah Belanda yang menyebabkan kemunduran kekuasaan mereka. Kebencian golongan pedagang pribumi terhadap Belanda yang mematikan mata pencaharian mereka. Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meletusnya Perang Diponegoro

Media Pembelajaran Sejarah

KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN NEGARA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

OLEH : HARSUN AWUMBAS,S.Pd SMA NEGERI 3 GORONTALO

Standar Kompotensi : Kemampuan memahami perjalanan bangsa Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai dengan jatuhnya pemerintahan Orde Baru.

Kompotensi Dasar : Kemampuan menganalisis perkembangan politik, ekonomi serta Perubahan masyarakat di Indonesia di tengah usaha mengisi kemerdekaan

USAHA MENGISI KEMERDEKAAN PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

I SISTEM POLITIK 1. Diwarnai oleh pergantian kabinet

a. Kabinet Natsir ( 6 Sept 1950 21 maret 1951) b. Kabinet Sukiman ( 27 April 1951- 3 April 1952) c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 3 Juni 1953 ) d. Kabinet Ali 1 ( 31 Juli 1953 12 Agust 1955 ) e. Kabinet B. Harahap ( 12 Agust 3 Maret 1956 ) f. Kabinet Ali 2 ( 20 Maret 1956 14 Maret 1957 ) g. Kabinet Djuanda / Karya ( 9 April 1957 10 Juli 1959 )

A. Kabinet Natsir
1. 2. 3. 4. Kabinet Natsir adalah kabinet koalisi yang berintikan partai Masyumi PNI menolak berkoalisi karena tidak mendapatkan keududkan penting Tokoh pendukung ; Sri Sultan Hamangkubuwono IX,Mr. Assaat, Ir, Djuanda, dan Prof. Sumitro Dj. Program terpenting : a. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman b. Menyempurnakan susunan pemerintahan c. Mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi rakyat. d. Menyempurnakan dan memperjuangkan organisasi angkatan perang dan pemulihan anggota tentara dan gerilya dalam masyarakat. Kegagalan perundingan Indonesia Belanda menyangkut Irian Barat menyebabkan munculnya Mosi tidak percaya dan kabinet Natsir bubar dan mengembalikan kepada Presiden 21 Maret 1951

5.

B. KABINET SUKIMAN
1. 2. Kabinet dibentuk oleh Dr. Sukiman Wirjosandjoyo ( Masyumi ) dengan Sidik Djoyosukarto ( PNI ) tanggal 26 April 1951 Program kerja kabinet Sukiman a. Keamanan b. Sosial Ekonomi c. Mempercepat persiapan PEMILU d. Menjalankan Politik Luar negar bebas aktif Runtuhnya kabinet disebabkan oleh adanya penafsiran bahwa Sukiman telah condong kepada Blok Barat karena adanya pertukaran nota antara Menlu Soebardjo dengan Duta Besar Amerika yang berisi pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika

3.

C. KABINET WILOPO
1.

2.

3.

Kabinet merupakan koalisi antar PNI, MASYUMI, PSI,PKRI,Parkindo, Parindra, Partai buruh dan PSII Program kerja kabinet : a. Persiapan PEMILU b. Kemakmuran c. Pendidikan rakyat d. Keamanan e. Penyelesaian Irian Barat f. Menjalankan politik luar negari bebas aktif Permasalahan yang timbul adalah : a. Munculnya provinsialisme dan saparatisme b. Adanya upaya dari kalangan parlemen untuk menempatkan TNI sebagai alat sipil seperti di negara barat c. Adanya pergolakan dalam tubuh TNI ( Peristiwa 17 Oktober 1952 ) d. Terjadinya peristiwa Tanjung Morawa

D.KABINET ALI SOSTROAMIJOYO I


1. 2. 3. Kabinet ini adalah koalisi antara PNI dan Nu sedangkan Masyumi sebagai oposisi Kabinet ini menghadapi masalah keamanan didaerah seperti pemberontakan DI/TII Berhasil membentuk panitia PEMILU pusat tanggal 31 Mei 1954 ketuanya Hadikusumo Berhasil melaksanakan KAA di Bandung 18 s.d 24 April 1955 Runtuhnya kabinet disebabkan oleh a. Persoalan dalam tubuh TNI-AD sebagai kelanjutan peristiwa 17 Oktober 1952 b. Keadaan ekonomi semakin meburuk, maraknya korupsi, dan inflasi.

4. 5.

E. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP


1. 2. Pada saat kabinet Ali Jatuh Presiden sedang menunaikan Ibadah haji sehingga yang bertanggung jawab atas pemerintahan adalah Wapres Moh. Hatta. Pada awalnya Hatta menunjuk 3 orang tokoh ( Sukiman, Wilopo, dan Asaat) untuk membentuk kabinet baru. Tetapi mereka sepakat menunjuk Hatta sebagai perdana Menteri sekaligus sebagai Menhankam Karena banyak tugas maka akhirnya Hatta menunjuk Burhanudin Harahap untuk membentuk kabinet. Masalah yang mucul pada masa kabinet Burhanuddin : a. Polisi menangkap Djodi Gondokusumu mantan menteri kehakiman pada masa kabinet Ali karena korupsi b. Bulan Oktober 1955 terjadi pergantian Kepala Staf TNI-AD yang tidak disetujui oleh parlemen. Kabinet ini berhasil melaksanakan PEMILU I yang dilaksanakan 2 tahap yaitu : a. Tahap I tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR b. tahap II tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Konstituante Pendaftar peserta PEMILU 70 Partai tapi yang lolos hanya 27 Partai Pemenang Pemilu : PNI, NU, Masyumi dan PKI

3. 4.

5.

6. 7.

F. KABINET ALI SOSTROAMIJOYO II


1. 2. Kabinet ini adalah koalisi dari PNI, Masyumi dan NU Program kabinet di sebut REPELITA ( Rencana Pembangunan Lima tahun ) a. Perjuangan pengembalian Irian Barat b. Pembentukan Daerah-daerah Otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPR c. Mengusahakan perbaikan kaum buruh dan pegawai d. Menyehatkan pertimbangan keuangan negara e. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat. Kesulitan yang dihadapi kabinet : a. Berkobarnnya semangat anti Cina dimasyarakat b. Pembatalan hasil KMB oleh Presiden Soekarno yang menyebabkan banykanya pengusaha Belanda menjual asetnya kepada Cina c. Memuncaknya krisis di daerah karena pemerintah pusat dinilai mengabaikan pembangunan di daerah. Munculnya konsep Demokrasi terpimpin dari Presiden Soekarno Gerakan Saparatisme di daerah semakin menjadi-jadi terbutkti dengan dibentuknya dewan militer Seperti; Dewan Banteng dll Timbulnya perpecahan asntara Mashyumi dan PNI

3.

4. 5.
6.

G. KABINET DJUANDA
1. 2. Kabinet Djuanda dipimpin oleh Ir. Djuanda yang berasal dari Non partai. Kabinet Djuanda mempunyai tugas berat yaitu : a. Menghadapi pergelakan di berbagai daerah b. Perjuangan mengembalikan Irian Barat c. Menghadapi ekonomi dan keuangan yang buruk Program kabinet di sebut Pancakarya yaitu : a. Membentuk dewan nasional b. Normalisasi keadaan republik c. Melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB d. Perjuangan Irian Barat e. Mempergiaty Pembangunan Dilaksanakannya MUNAS dan MUNAP Terjadinya Peristiwa Cikini 30 Nopember 1957 Kabinet berakhir dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

3.

4. 5. 6.

2. Sistem Ekonomi Liberal


a. Kondisi Ekonomi sangat buruk disebabkan oleh : 1. Situasi keamanan yang tidak menguntungkan 2. Adanya Instabilitas dibidang politik 3. Hanya mengandalkan eksport hasil perkebunan 4. Belum memiliki pengalaman dalam menata ekonomi 5. Angka pertumubuhan penduduk yang besar 6. Politik keuangan yang tidak dibuat oleh Indonesia melainkan dirancang Belanda 7. Berdasarkan hasil KMB Indonesia harus menanggung hutang luar negeri 1,5 triliun dan dalam negeri 2,8 triliun rupiah. b. Upaya yang dilakukan 1. Program Gunting Syarfuddin 2. Program Benteng ( Benteng Grouf ) 3. Merangsang eksport 4. Menggalakkan perdagangan 5. Membentuk BAPPEM 6. Nasionalisasi De Javasche Bank 7. Sistem Ekonomi Ali Baba 8. Persetujuan Finansial Ekonomi ( Finek ) 9. Rencana Pembangunan Lima Tahun ( RPLT ) 10. Melaksanakan Musyawarah Nasional Pembangunan ( MUNAP )

3.Solidaritas Dan Kerja sama Antarbangsa


Konfrensi Asia Afrika A. Gagasan KAA 1. Dicetuskan oleh PM Ali Sostroamidjoyo pada konferensi Colombo 28 April s.d 2 Mei 1954 2. Ditindaklanjuti dengan konferensi Bogor 28 s.d 31 Des 1954 3. Rekomondasi konferensi Bogor a. Mengadakan KAA di Bandung bulan April 1955 b. Mentepkan 5 negara peserta konferensi sebagai negara sponsor c. Menetapkan 25 negara Asia Afrika yang akan diundang 4. 5 Tujuan dilaksanakan KAA

B. Dokumen yang dihasilkan dalam KAA

1. KAA berlangsung di bandung dari 18 s.d 24 April 1955. 2. KAA di hadiri oleh 24 negara yang diundang dan 5 negara sponsor. 3. Negara yang tidak hadir adalah Rhodesia karena negaranya dalam keadaan kacau 4. Dokumen yang dihasilkan : a. Basic paper on Racial Discrimination b. Basic Paper on Radio Activity c. Declaration on the Promotion of Word Peace and Co operation ( Piagam Dasa Sila Bandung )

Konferensi London
1. 2. 3. Konferensi London adalah konferensi yang dilaksanakan dalam rangka penyelesaian masalah terusan Suez 16 Agustus 1956 Awal penggalian terusan suez dilakukan oleh Ferdinand de Lesep dari perancis tahun 1854 setelah mendapat izin dari pemrintah Mesir.Namun penggalian pertama nanti dimulai 25 April 1859 Akibat terbukanya terusan Suez : a. Perdagangan antara Eropa dan Asia makin ramai b. Cepatnya pembauran budaya barat ke timur c. Mudahnya faham Eropa masuk ke Asia yang mempercepat Nasionalisme di Asia Karena betapa pentingnya terusan suez maka pemakainnya diatur melaui perjanjian internasional yaitu Konvensi Istambul 28 Oktober 1887 Keinginan Mesir untuk menasionalisasi terusan suez menyebabkan Inggris dan Perancis marah dan berencana menyerang Mesir Tahun 1956 Perancis dan Inggris mengajukan masalah ini ke PBB dan PBB dengan mengajukan 6 prinsip

4.

5.
6.

Pengiriman Kontingen Garuda

1. 2.

Pengiriman pasukan perdamaian sesuai dengan UUD 1945 alinea 4 dan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas dan aktif Wilayah Pengiriman Kontingen garuda: a. Kontingen Garuda I dan VI Mesir b. Kontingen Garuda II dan XX Kongo c. Kontingen Garuda III s.d V dan VIIVietnam d. Kontingen Garuda VIII Timur Tengah e. Kontingen Garuda IX Irak f. Kontingen Garuda X Namibia g. Kontingen Garuda XI Perbatasan Irak - Kuwait h. Kontingen Garuda XII Kamboja i. Kontingen Garuda XIII Somalia j. Kontingen Garuda XIV Bosnia Herzegovina k. Kontingen Garuda XV Georgia

Deklarasi Djuanda ( 13 Desember 1957 )


1. Deklarasi Djuanda adalah pernyataan tentang perubahan laut teritorial Indonesia yang dikeluarkan Belanda 3 mil dari pantai setiap pulau saat air surut menjadi 12 mil diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Deklarasi didasarkan pada keputusan Mahkamah International dalam Anglo Norwegian Fisheries Case dan diterapkan dalam konsep nusantara. Pemerintah meningkatkan prinsip wawasan Nusantara menjadi hukum laut yang kuat dengan Perpu No. 4 tahun 1960 yang berisi jaminan hak lalu lintas damai melalui pedalaman Inodnesia yang dilanjutkan dengan PP No. 89 tahun 1962 tentang pelayarana laut damai dan laut dalam Tanggal 17 Februari 1969 pemerintah mengumumkan bahwa landasan wilayah laut sebagai usaha perjuangan untuk memperoleh pangekuan internasional yang berisi : a. Segala sumber kekayaan yang terdapat di dalam landas kontinen Indonesia adalah milik ekslusif negara RI b. Pemerintah RI bersedia menyelesaikan garis batas kontinen dengan negara negara tetangga melalui perundingan

2.
3.

4.

USAHA MENGISI KEMERDEKAAN PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN


Dekrit Presdien 5 Juli 1959 1. Lahirnya Dekrit diawali dengan pengajuan gagasan oleh Presiden tanggal 21 februari 1957 yang dkenal dengan Konsepsi Presiden 2. Isi Pokok Konsepsi Presiden : a. Sistem Demokrasi Liberal Parlementer perlu diganti dengan demokrasi terpimpin b. Perlu dibentuk kabinet gotong royong yang merupakan kabinet kaki empat yakni; PNI, Masyumi,NU dan PKI c. Perlu dibentuk Dewan Nasional 3. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 a. Pembubaran Konstituante b. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945 c. Pembentukan DPRS dan DPAS

Sistem Politik Demokrasi Terpimpin


1. 2. 3. Istilah demokrasi terpimpin diartikan oleh Soekarno bahwa demokrasi harus dipimpin oleh Presiden 9 Juli 1959 kabinet Djuanda diganti dengan kabinet kerja dimana Presdien bertindak sebagai perdana menteri dan Ir Djuanda sebagai menteri pertama Program kabinet disebut Tri Program Kabinet Kerja yaitu : a. Masalah sandang dan pangan b. Keamanan dalam negeri c. Pengembalian Irian Barat Pembentukan MPRS berdasarkan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 dan salah satu ketetapan MPRS adalah mengangkat Soekarno sebagai Pemimpin besar revolusi Pembentukan DPA berdasarkan Penpres No. 3 tahun 1959 yang dipimpin langsung oleh Presiden dan Roeslan Abdulgani sebagai wakilnmya. Pembentukan DPR-GR sebagai pengganti DPR hasil pemilu 1955 yang menolak APBN 1960 yang diajukan pemerintah Komposisi DPR-GR terdiri dari dolongan Nasionalis,Islam dan Komunis. Pada awalnya 44, 43 , 30. Namun setelah diadakan penambahn menjadi 94, 67, 81. Tanggal 17 Agustus 1959 Presiden menyampaikan pidato Penemuan Kembali Revolusi Kita yang kemudian menjadi GBHN. Lanjutan

4. 5. 6. 7. 8.

Lanjutan Sistem Demokrasi Terpimpin


9. Pembentukan DPR-GR menimbulkan reaksi dari berbagai pihak dan para tokoh tersebut bergabung dalam Liga Demokrasi namun liga demokrasi ini akhirnya dibubarkan oleh Presdien 10. Berdasarkan Penpres No. 13 tahun 1959 Presiden membentuk Front Nasional yaitu suatu organisasi yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945. 11. Presiden mengeluarkan kepres no. 94 tahun 1962 tentang pengintegrasian lembaga-lembaga tinggi negara dengan aksekutif ( MPRS, DPR-GR, DPA, Depernas, dan Front nasional ) dan pimpinannya diangkat menjadi menteri. 12. TNI dan Polisi disatukan menjadi ABRI tahun 1964. ABRI diakui sebagai salah satu golongan fungsional yang mempunyai wakil dalam MPRS. 13. Presiden mengambil alih secara langsung pimpinan tertinggi ABRI dengan membentuk Komando Operasi Tertinggi ( Koti ).

MATERI : REVOLUSI PERANCIS, AMERIKA, DAN RUSIA

Standar Kompetensi

Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indonesia dari abad ke 18 sampai dengan abad ke 20

Kompetensi Dasar :
Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia

REVOLUSI ?
PERUBAHAN
RADIKAL CEPAT

MENGHANCURKAN

TATANAN LAMA

TATANAN BARU
DISERTAI KEKERASAN

Revolusi Prancis
1789

Latar belakang
Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan. Sistem seigneurialisme di kalangan kaum petani, Pencerahan Utang nasional yang tidak terkendali Pajak yang tak seimbang. Ekonomi yang buruk Hak-hak istimewa kaum bangsawan Kebencian terhadap intoleransi agama. Kegagalan Louis XVI

Semboyan Revolusi Prancis

Liberte Egalite Fraternite

Tokoh tokoh

Montesqui Voltaire J.J Rousseau

proses
Penyerbuan terhadap Penjara Bastille MERUPAKAN AKHIR

Dari
Monarki Absolut
14 Juli 1789

Akibat Revolusi Prancis Nasionalisme Demokrasi Feodalisme dihapus Keterbukaan Persamaan

Revolusi Amerika

(17751783)

Latar belakang
PENDUDUKAN INGGRIS DEMOKRASI NASIONALISME

Proses
PERANG ANTARA PASUKAN GEORGE WASHINGTON MELAWAN TENTARA INGGRIS DI VIRGINIA

GEORGE WASHINGTON THOMAS JAFFERSON

Jatuhnya kekuasaan Inggris di Amerika

Merdekanya 13 negara Amerika bagian Utara


Liberalisme dan Demokrasi semakin berkembang Amerika menjadi negara besar

REVOLUSI

RUSIA
1917

BOLSYEWIK MENUNTUT KEBEBASAN PAHAM KOMUNIS SOSIALIS ABSOLUTISME TSAR NICOLAS II KEMISKINAN

Proses
Pada bulan oktober ia kembali lagi dan Berusah mengadakan Revolusi Oktober.
Pada saat ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917 menurut

Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum buruh.

MASUKNYA PAHAM BARU KESENGSARAAN TEKANAN BANGSA LAIN

PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN MASA ORDE BARU

LATAR BELAKANG KEBIJAKKAN PEMERINTAH ORBA


Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966

Tap MPRS No. XXXIII/MPRS 1967

TAP MPR NO.XIII/MPRS/1966 berisi pencabutan Tap MPR No.III/MPRS/1963 tentang pengangkatan presiden seumur hidup

Tap MPR NO.XIII/MPRS/1967 dikeluarkan setelah MPRS menolak pidato pertanggungjawaban Soekarno atas G 30 S PKI. Pidato ini dikenal dengan nama Nawaksara. Isi Tap MPR NO.XIII/MPRS/1967 : 1. Mencabut mandat MPR dari tangan Soekarno 2. Menetapkan Jenderal Soeharto menjadi pejabat Presiden hingga Pemilu

KEBIJAKAN PEMERINTAH ORBA

KEBIJAKAN DI BIDANG POLITIK

KEBIJAKKAN DI BIDANG EKONOMI

KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH ORDE BARU

Stabilitas Politik Dalam Negeri

PENYEDERHANAAN KEHIDUPAN KEPARTAIAN

POLITIK DALAM NEGERI

PENYEGARAN DPRGR

PEMBINAAN PANCASILA

PELAKSANAAN PEMILU

DASAR PEMILU: DEMOKRATISASI PANCASILA DENGAN PELAKSANAAN UUD 45 SCR MURNI DAN KONSEKUEN Pemilu 1971 : diikuti 10 Partai Politik (Soeharto menjadi presiden RI, dengan wakilnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX) Terbentuk Kabinet Pembangunan II dengan program Sapta Krida Pemilu 1977 : perampingan partai melalui fusi sehingga diikuti 3 Partai Politik (Soeharto kembali menjadi presiden dengan wakilnya Adam Malik Terbentuk Kabinet Pembangunan III Pemilu 1982 : Partai Golkar menang kembali (Soeharto kembali menjadi presiden dengan wakilnya Umar Wirawadi Kusuma) Terbentuk Kabinet Pembangunan IV Pemilu 1987 : Golkar kembali menang (Soeharto kembali menjadi Presiden dengan wakilnya Sudharmono) Pemilu 1992 : dari hasil pemilu MPR RI mengangkat Soeharto sebagai Presiden dengan wakilnya Tri Sutrisno Pemilu 1997 : Kembali Soeharto terpilih menjadi sebagai Presiden dengan wakilnya BJ. Habibie

Normalisasi Hub. dgn negara tetangga (1966)

Aktif kembali sbg anggota PBB

POLITIK LUAR NEGERI

Kerjasama Regional ASEAN

Tap MPRS No. XII/MPRS/1966 Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1966 Tap MPRS No. XII/MPRS/1968 Tap MPRS No. IV/MPRS/1973

Aktif memelihara keamanan dan stabilitas Asia Tenggara

Aktif dalam gerakan Non Blok

KEBIJAKAN DI BIDANG EKONOMI Landasan Tap MPR No. XXXIII/MPRS1966

PROGRAM PENYELAMATAN NEGARA

PROGRAM STABILITAS DAN REHABILITASI

PROGRAM
PEMBANGUNAN Rencana

TRILOGI PEMBANGUNAN

Jangka panjang
Rencana Jangka Pendek ( PELITA )

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PENDEK


Pelita I (1969-1974) diarahkan pada pertanian,industri dan pertambangan serta prasarana Pelita II (1974-1979) dengan pertanian akan meningkatkan industri yangmengolah bahan baku Pelita III (1979-1984) prioritas pada pertanian, industri bahan baku menjadi bahan jadi. Menekankan aspek kesejahteraan dengan 8 jalur pemerataan Pelita IV (1984-1989) meletakkan perekonomian pertanian, industri dan teknologi ringan dan berat Pelita V (1984-1989) meningkatkan SDM yang berkualitas dan berkuantitas Pelita VI (1994-1999) kebijaksanaan anggaran berimbang dan dinamis

DAMPAK PEMBANGUNAN MASA ORBA


Dampak Positif : Pertumbuhan ekonomi yang tinggi Penurunan angka kemiskinan Pemerataan penduduk (transmigrasi) Peningkatan kesejahteraan ibu dan anak (KB)

Dampak Negatif : Kerusakan lingkungan hidup Timbulnya kelompok marginal Absolutisme kepemimpinan melahirkan budaya KKN dan kasus lain

Beberapa Kasus Korupsi - Kolusi - Penyalahgunaan Wewenang

KASUS BPPC Timor DAKAB SUPER SEMAR Tata Niaga Jeruk Impor Gandum Jalan Tol PERTAMINA Listrik Swasta

PERKIRAAN KORUPSI (Rp.) 118 Milyar 100 Milyar 85 Milyar 90 Milyar 32 Milyar 800 Trilyun 60 Trilyun 77 Trilyun 160 Trilyun

KETERANGAN Monopoli penanaman dan distribusi Cengkeh Manipulasi pembuatan Mobil Nasional Manipulasi dan korupsi melalui Yayasan Manipulasi dan korupsi melalui Yayasan Monopoli tata niaga jeruk di Kalimantan Manipulasi dan korupsi Impor Gandum dari AS Monopoli Pengelolaan Jalan Tol Korupsi dan penyelundupan minyak di Pertamina Korupsi dan manipulasi pembelian listrik swasta Korupsi, manipulasi dan konsesi Freeport di Papua Korupsi dana Departemen yang tak tertulis di Budget Korupsi dan manipulasi dana BUMN Korupsi dana Reboisasi untuk IPTN

FREEPORT
Dana Non Budgeter Mark Up dana BUMN Dana Reboisasi

200 Trilyun
200 Trilyun 150 Trilyun 50 Milyar

Sumber : http://www.geocities.com/frontnasional/kasusorba.htm

DEKRIT PRESIDEN
5 JULI 1959

PENGERTIAN

PERNYATAAN POLITIK PRESIDEN DALAM RANGKA MENGATASI SITUASI DARURAT NEGARA ( STAATSNOODRECHT )

LATAR BELAKANG
SITUASI NEGARA BERADA DALAM KEADAAN BAHAYA
1. JATUH BANGUNNYA KABINET AKIBAT PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL 2. KONSTITUANTE GAGAL MENJALANKAN TUGASNYA 3. KRISIS EKONOMI 4. GANGGUAN KEAMANAN

ISI DEKRIT
PEMBUBARAN KONSTITUANTE UUD 1945 DINYATAKAN BERLAKU LAGI AKAN SEGERA DIBENTUK MPRS DAN DPAS

TUJUAN DEKRIT

MENYELAMATKAN BANGSA DAN NEGARA

KERAJAANKERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

1. KERAJAAN SAMUDRA PASAI

LETAK.
Di daerah Pantai Timur Pulau Sumatra bagian Utara RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH. Nazimuddin Al Kamil Sultan Malikul Saleh (1285-1297 M) Sultan Malikul Thahir (1297-1326 M)

LETAK.

2.KERAJAAN MALAKA

Di Pulau Sumatra & Di Semenanjung Malaya

RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH.


Iskandar Syah (1396-1414 M) Muhammad Iskandar Syah (1414-1424 M) Mudzafat Syah (1424-1458 M) Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M) Sultan Alauddin Syah (1477-1488 M) Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)

3. KERAJAAN ACEH
LETAK.
Di Pulau Sumatra Bagian Utara.

RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH.


Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M) Sultan Salahuddin (1528-1537) Sultan Alauddin Riayat Syah Al Kahar (1537-1568 M) Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) Sultan Iskandar Thahir (1636-1641 M)

4. KERAJAAN DEMAK
LETAK.
Di Daerah Jawa Tengah

RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH.


Raden Patah (1500-1518 M) Adipati Unus (1518-1521 M) Sultan Trenggana (1521-1546 M)

5. KERAJAAN BANTEN
LETAK. Di Daerah Jawa Barat Bagian Utara RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH. Raja Hasanuddin (1552-1570 M) Panembahan Yusuf (1570-1580 M) Maulana Muhammad Abu Mufakir Sultan Agung Tirtayasa (1651-1692 M)

6. KERAJAAN MATARAM
LETAK. Di Daerah Jawa Tengah Bagian Selatan RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH. Panembahan Senapati Mas Jolang (1601-1613 M) Sultan Agung (1613-1645 M) Amangkurt I (1645-1677 M) Amangkurat II (1677-1703 M)

7. KERAJAAN GOWA & TALLO


LETAK. Di Daerah Sulawesi Selatan RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH. Raja Alauddin (1591-1638 M) Sultan Hasanuddin Mapasomba

8. KERAJAAN TERNATE & TIDORE LETAK.


Di Daerah Kepulauan Maluku

RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH.


Sultan Hairun Sultan Baabullah

A. PROSES AWAL PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

1. Pendapat-pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia


Pendapat Marco Polo Pendapat Ibn Batuta Pendapat Mohamad Ghor Pendapat Diego Lopez de Sequeira Pendapat Sir Richard Winsted

2. Sumber-sumber Pendukung Masuknya Islam di Indonesia


Sumber-sumber berita itu diantaranya: Berita Arab Berita Eropa Berita India Berita China Sumber Dalam Negeri Terdapat sumber-sumber dari dalam negeri yang menerangkan perkembangan pengaruh Islam di Indonesia. pertama, penemuan batu bersurat di Leran (dekat Gresik). Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Mamun (1028). Kedua, makam Sultan Malikul Saleh di Gresik yang wafat tahun 1419 M. di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H atau tahun 1297 M. Ketiga, makam Syekh Maulana Malik Ibrahim

3. Saluran Penyiaran Agama Islam di Indonesia


Perdagangan, Perkawinan, Kesenian, Akulturasi dan Asimilasi kebudayaan Politik, Pendidikan, Tasawuf,

B. PERANAN WALISONGO DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM

1. Walisongo di Jawa
Kesembilan wali tersebut adalah :
Sunan Gresik Sunan Gunung Jati Sunan Ampel Sunan Muria Sunan Giri Sunan Kalijaga Sunan Bonang Sunan Drajat Sunan Kudus

2. Peranan Wali (Ulama) di Jawa


Peranan Wali (Ulama) dalam Bidang Agama Peranan Wali (Ulama) dalam Bidang SosialBudaya Peranan Wali )Ulama dalam Bidang Politik

3. Ulama di Jawa Setelah Para Wali


Para ulama di Jawa setelah Walisongo, antara lain Syekh Bentong di sekitar Lawu, Sunan Bayat di Klaten, Syekh Majagung, Sunan Prapen, dan Sunan Sendang. Mereka pada umumnya mempunyai pondok pesantren.

4. Tokoh Ulama di Luar Jawa


Selain para wali di Jawa terdapat tokoh-tokoh ulama di luar Jawa, antara lain Datori Bandang, Dato Sulaeman, Datori Bandang dan Tuan Tunggang Parang, serta Penghulu Demak. Datori Bandang, ulama di daerah Gowa Makassar; Dato Sulaeman, ulama di daerah Sulawesi Tengah dan Utara; Datori Bandang dan Tuan Tunggang Parang, ulama di Kalimantan Timur. Penghulu Demak, ulama di daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan.

1) 2) 3)

4)

C. KERAJAAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


Samudra Pasai Kerajaan Malaka Kerajaan Aceh Kerajaan Demak Kerajaan Banten Kerajaan Mataram Kerajaan Gowa dan Talo Kerajaan Ternate dan Tidore

D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI GORONTALO Proses masuknya agama Islam di Gorontalo Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Gorontalo Bukti peninggalan Islam di Gorontalo Pengaruh kebudayaan Islam pada masyarakat Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai