Anda di halaman 1dari 4

Nama Nim Jurusan Kelas

: R. Ajeng Dwi Cahyati : 090810301084 : S1 Akuntansi :D

Persekutuan Pembentukan dan Usahanya

Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba. Berbagai masalah akutansi timbul di dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan. Di dalam persekutuan pemisahan antara pemilik dengan manajemen hampir tidak ada, namun penyelenggaraan akutansinya harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang di atur oleh prinsip-prinsip akutansi yang lazim. Karakteristik Persekutuan a) Berusaha bersama-sama b) Jangka waktu terbatas c) Tanggung jawab yang tidak terbatas d) Memiliki suatu bagian/ hak didalam persekutuan e) Pengambilan bagian keuntungan persekutuan Macam-macam Bentuk Persekutuan 1. Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam: Persekutuan perdagangan adalah persekutuan yang usaha pokoknya merupakan pembuatan, pembelian dan penjualan barang-barang Persekutuan jasa-jasa adalah persekutuan yang bertujuan untuk

memberikan jasa-jasa karena keahliannya. 2. Persekutuan dapat pula dibedakan antara: Persekutuan umum adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggota dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat dimintai pertanggung jawaban terhadap kewajiban-kewajiban

persekuituan.

Persekutuan

terbatas

adalah

suatu

persekutuan

dimana

aktifitas

anggotanya tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masingmasing anggota ini dibatasi sampai jumlah tertentu yang mungkin sejumlah investasi yang telah diberikannya. Joint stock companies adalah bentuk persekutuan diman struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindah tangankan. Isi Perjanjian Persekutuan Di samping menyebutkan tentang nama persekutuan, anggota, tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, makan perlu disebut tentang : besarnya investasi dari masing-masing anggota, hak dan kewajiban anggota, buku-buku catatan dan laporan keuangan, pembagian keuntungan, hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu di antara para anggota, penarikan kembali modal yang disetor, asuransi jiwa, kematian slah satu anggota, penyelesaian apabila ada perselisishan diantara para anggota dan lainlain. Akuntansi Terhadap Penyertaan Modal Dalam Persekutuan Masalah akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah yang berhubungan dengan pengukuran milik atau penyertaan hak masing-masing anggota dalam perusahaan. Akuntansi Terhadap Kegiatan (Usaha) Persekutuan Penyelenggaraan akuntansi dalam masa kegiatan (usaha) persekutuan tidak banyak berbeda dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya yang bertujuan untuk mencari laba (profit-orientid businesses) Karakteristik dan Jumlah Relatip Hak Pemilikan, di Dalam Persekutuan Hak dan kewajiban para anggota kepada persekutuan harus diperlakukan secara konsekuen. Atas dasar kriteria hubungan sebagai kreditur-debitur di sisi lain antara perusahaan dengan pemilik dan hak-hak para pemilik atau defisit modal di dalam perusahaan di pihak lain. Hubungan Sebagai Kreditur-Debitur Antara Pemilik Dengan Perusahaan Apabila untuk memenuhi kebutuhan modal dalam perusahaan para pemilik menyerahkan sejumlah uang dalam bentuk hutang yang harus dibayar kembali

oleh perusahaan. perlakuan akuntansi yang demikian harus diikuti sebagai perwujudan adanya pemisahan antara perusahaan sebagai unit usaha dengan para pemiliknya. Hak pemilik dan atau Defisit Modal dalam Perusahaan Jumlah modal perusahaan sama dengan selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang yang dimilikinya. Dalam perseroan terbatas jumlah modal tersebut dinyatakan dalam rekening modal saham, agio (disagio) saham dan laba yang ditahan. Pembagian Laba Rugi di dalam perusahaan Dalam hal perjanjian persekutuan tidak mengatur secara spesifik mengenai pembagian laba (rugi) perusahaan, maka laba atau rugi yang di dapat dibagi kepada anggota persekutuan dalam pembagian yang sama. Cara pembagian laba rugi: 1. Dibagi sama, 2. Dengan perbandingan atas dasar perjanjian, 3. Dengan perbandingan penyertaan modal, 4. Mula-mula ditentukan bunga modal masingmasing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian, 5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian. Masalah Gaji Pemilik dan Bunga Modal Secara teoritis gaji pemilik dan bunga atas modal adalah biaya atas persekutuan dan bukan pembagian laba. Biaya merupakan semua pengorbanan untuk mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa yang dapat dijual untuk memperoleh pendapatan. Gaji pemilik adalah biaya yang terjadi atas jasa yang diberikan kepada perusahaan, sedangkan modal yang ditanamkan oleh para pemilik merupukan biaya atas modal yang diinvestasikan dalam perusahaan. Didalam akuntansi gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) tidak diakui sebagai biaya (usaha) bagi perusahaan, karena pada umumnya jumlah tersebut ditentukan secara sepihak dan bukan atas dasar transaksi yang objektif. Gaji pemilik dan bunga modal diatas laba bersih Gaji pemilik dan bunga modal dari masing-masing anggota harus diperhitungkan lebih dahulu dalam pembagian laba baik perusahaan itu memperoleh keuntungan maupun mengalami kerugian.

Koreksi atas laba(rugi) tahun-tahun yang lalu Koreksi atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu merupakan masalah penting bagi setiap badan usaha, karena mempunyai pengaruh terhadap pelaporan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang sebenarnya. Apabila identitas pemilik masih sama dari tahun-tahun yang bersangkutan dengan koreksi tersebut maka penyelesaian masalah, memerlukan kebijaksanaan dan perhitungan yang cermat. Laporan keuangan pada persekutuan Pada perusahan-perusahan umumnya laporan keuangan biasanya disusun untuk badan usaha yang berbentuk persekutuan terdiri dari antara lain: Laporan perhitungan rugi laba, bunga atas pinjaman dan gaji karyawan merupakan biaya bagi perusahaan dan harus dikurangkan dari pendapatan untuk menentukan besarnya laba rugi periodik. Sedangkan bunga atas modal yang ditanamkan dari gaji pemilik diperlukan sebagai perhitungan pembagian laba rugi. Laporan perubahan modal , laporan perubahan modal didalam persekutuan identik dengan laporan perubahan laba ditahan laporan perubahan modal merupakan ikhtisar semua transaksi baik transaksi usaha maupun transaksi modal yang mengakibatkan kenaikan dan berkurangnya saldo modal masing-masing pemilik selama satu periode tahun buku. Neraca, sebagian besar ketentuan didalam penyusunan neraca persekutuan tidak berbeda dengan neraca persahaan-perusahaan pada umumnya, kecuali penyajian pada sisi pasiva didalam neraca persekutuan menggunakan dasar konsep pemilik ( propritary concep) . Perubahan ratio pembagian laba rugi dalam persekutuan Apabila para anggota pemilik bersepakat untuk mengadakan perubahan ketentuan pembagian laba rugi perusahaan maka terlebih dahulu harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan sebelum ketentuan yang mulai baru berlaku.

Anda mungkin juga menyukai