Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI
II. 1. Standarisasi Ruang

No. 1. 2. 3. 4.

Kebutuhan Kursi tunggu Berdiri mengantri Counter makanan Bilik toilet

Kapasitas 3 orang 1 orang 2 orang 1 orang

Ukuran Standar Masing-masing lebar 50cm Total panjang kursi 150cm 50cm x 30cm Lebar selasar minimal 96cm 150cm x 120cm

sumber : Data Arsitek, Ernest Neufert. yang telah dikalikan 0,8 sebagai standarisasi tubuh orang Asia II. 2. Definisi Prilaku Dalam Arsitektur JB. Watson (1878-1958) mengembangkan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia karena perilaku dianggap lebih mudah diamati, dicatat, dan diukur. Perilaku mencakup dua jenis yaitu : perilaku yang kasat mata : seperti makan, memasak, duduk, dsb. perilaku yang tidak kasat mata : seperti fantasi, motivasi, dsb.

perilaku merupakan pola tingkah yang meunjukkan manusia dalam aksi atau kegiatannya, Perilaku mmanusia terbagi menjadi 2 yaitu : Interaksi manusia dengan manusia lain Interaksi manusia dengan lingkungannya

Perilaku erat kaitannya dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku.

PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

II. 3. Dasar pembentukan Perilaku Dasar pembentukan perilaku manusia dalam arsitektur terdiri dari 2, yaitu : 1. Nature, merupakan pembentukan perilaku manusia melalui

pembawaan biologis yang diatur oleh naluri genetika 2. Nurture, merupakan pembentukan perilaku manusia yang bersumber dari pengalaman yang ikut pula dipengaruhi oleh budaya. Setiap manusia memiliki proses dan pola perilaku yang dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu : 1. Proses individual, proses dan pola dimana manusia merupakan makhluk individu yang berdiri sendiri dengan keinginannya sendiri untuk bertahan.

tabel proses individual

PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

2. Proses sosial, proses dan pola ini menunjukkan kedudukan manusia dalam kehidupan berkelompok dimana tingkat kebutuhan dan saling membutuhkan menjadi prioritas untuk bertahan.

tabel proses sosial II. 4. Teori-teori Perilaku Dalam Arsitektur Teori teori mengenai perilaku manusia dalam Arsitektur terdiri dari 2 yaitu : a) Personal Space b) Private II. 4. a) Personal Space Personal space adalah suatu batas maya yang mengelilingi diri kita yang tidak boleh dilalui oleh orang lain (J.D. Fisher dkk, 1994). seolah-olah sebuah balon yang dapat membesar dan mengecil sesuai dengan orang yang kita hadapi. Mempunyai beberapa jarak yaitu :

PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

Jarak intim (0-18 inci / 0-0,5 m) jarak untuk berhubungan maupun untuk berolahraga.

Jarak personal (o,5 1,3 m) jarak untuk bercakapan dengan teman yang akrab.

Jarak sosial (1,3 4 m) jarak yang bersifat formal misalnya teman bisnis Jarak publik (4 8,3 m) jarak untuk hubungan yang lebih formal misalnya aktor dengan fansnya.

II. 4. b) Privasi Privasi adalah keinginan / kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya. Ada 6 jenis privasi yang terdapat dalam 2 golongan : a. Keinginan untuk tidak diganggu secara fisik, terwujud dalam perilaku menarik diri sendiri seperti : keinginan untuk menyendiri keinginan untuk menjauh dari pandangan,

gangguan suara tetangga atau suara lalu lintas keinginan untuk intim baik keluarga atau orang tertentu (pacar), tetapi jauh dari semua orang b. Keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri yang terwujud dalam tingkah dengan hanya memberi informasi yang dianggap perlu. Adapun jenisnya : keinginan merahasiakan jati diri keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada orang lain keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga

Guna dan fungsi privasi menurut Holahan, 1982, yaitu : 1. Mengelola interaksi sosial Pengelola interaksi Pengelola informasi Memelihara aturan kelompok
PERILAKU DALAM ARSITEKTUR 8

2. Memantapkan rasa identitas pribadi Identitas diri Evaluasi diri Otonomi pribadi Mengurangi de-individualis

Guna dan fungsi privasi menurut Westin, 1970, yaitu : Menyediakan untuk otonomi personal Mengijinkan untuk melepaskan emosi Menolong evaluasi diri Membatasi atau menjaga komunikasi

II. 5. Definisi Area Komersil Definisi area komersil adalah area yang digunakan yang berhubungan dengan perniagaan. dapat juga berarti area yang memiliki nilai niaga yang tinggi, kadang kadang mengorbankan nilai nilai lainnya seperti nilai sosial, budaya, dan sebagainya.

II. 6. Teori-teori tema arsitektur perilaku II. 6. 1 Menurut Donna P. Duerk Lingkungan yang mempengaruhi perilaku manusia contohnya : orang cenderung menduduki suatu tempat yang biasanya diduduki meskipun tempat tersebut bukan tempat duduk, misalnya : susunan anak tangga di depan rumah, bagasi mobil yang besar, pagar yang rendah dan sebagainya Perilaku manusia yang mempengaruhi lingkungan Contohya : pada saat orang cenderung memilih jalan pintas yang dianggapnya terdekat daripada melewati pedestrian yang memutar, sehingga orang tersebut tanpa sadar telah membuat jalur pedestrian sendiri meski telah disediakan pedestrian.
Sumber: http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/05560014-muammar-q.ps PERILAKU DALAM ARSITEKTUR 9

II. 6. 2. Menurut Y. B. mangun Wijaya dalam Buku Wastu Citra Perilaku manusia didasari oleh pengaruh sosial budaya yang juga mempengaruhi terjadinya proses arsitektur. Perilaku manusia yang dipengaruhi oleh kekuatan religi dari pengaruh nilai-nilai kosmologi. Perilaku alam dan lingkungan mendasari perilaku manusia dalam berArsitektur. Dalam berarsitektur terdapat keinginan untuk menciptakan perilaku yang lebih baik
Sumber: http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/05560014-muammar-q.ps

II. 6. 3. Menurut Paco Underhill dalam bukunya Why We Buy Produk diletakkan secara berkelompok sesuai dengan fungsinya Presentasi akan meningkatkan penjualan. Jangan biarkan informasi Anda out of date

sehingga dapat disimpulkan bahwa prilaku manusia sangat mempengaruhi desain dan perancangan tempat tempat komersil. masih menurut Paco Underhil dalam bukunya yang berjudul why we buy, dijelaskan pula mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan apabila pemilik tempat komersil ingin meningkatkan nilai penjualannya, berikut beberapa poin tersebut : memberikan pelanggan sebuah alasan untuk kembali. pengecer yang sukses memiliki tingkat intersepsi yang tinggi. Memiliki display yang menarik,sehingga konsumen tertarik untung datang

PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

10

Anda mungkin juga menyukai