Gaya Kepemimpinan Yesus
Oleh MICHAEL YOUSSEF
4.5/5
()
Tentang eBuku ini
Tidak peduli apa kepemimpinan arena seseorang berfungsi dalam -- memimpin keluarga, gereja, organisasi sipil, sebuah contoh kepemimpinan Yesus akan membuat orang tersebut lebih efektif dan produktif mengadopsi-perusahaan.
Kepemimpinan adalah pengaruh, dan tidak ada pemimpin yang memiliki pengaruh lebih besar pada dunia dari Yesus Kristus. Pelajaran dari gaya kepemimpinan Nya praktis, keterampilan dipelajari bahwa siapa pun dapat menerapkan hari ini. Michael Youssef, yang memiliki pengalaman eksekutif di kementerian di seluruh dunia, telah meneliti bagaimana kepemimpinan Yesus dimodelkan dan menunjukkan kualitas seperti Kristus setiap kebutuhan pemimpin.
Tapi dia tidak berhenti di situ. Dengan Yesus sebagai standar, Dr. Youssef mempertimbangkan bagaimana berurusan dengan godaan dan tekanan para pemimpin hadapi, termasuk ego, amarah, kesepian, kritik, penggunaan kekuasaan, dan melewati obor kepada orang lain. Pria dan wanita mencari keunggulan dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka akan menemukan banyak untuk membantu pencarian mereka di close-up ini melihat Yesus-pemimpin terbesar yang pernah hidup.
Terkait dengan Gaya Kepemimpinan Yesus
E-book terkait
Meditasi Yesus: "Karena itu haruslah engkau sempurna..." Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Wanita yang Berpengaruh dan Istimewa dalam Alkitab Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Baca Alkitab, Berdoa Setiap Hari Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin! Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Sepuluh Kesalahan Utama yang Dibuat Para Pendeta Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Etika Pelayanan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rahasia-Rahasia Kemenangan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Seni Menggembalakan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPilar-Pilar Iman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Ubah Pelayanan Penggembalaan Anda Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianApa Artinya Menjadi Seorang Gembala Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Seni Melayani Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bagaimana Anda Bisa Menjadi Orang Kristen Yang Kuat Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kebenaran Kunci bagi Para Petobat Baru Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cara Berdoa Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Mereka Yang Mengabaikan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cara untuk Dilahirkan Kembali dan Menghindari Neraka Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Kuasa Darah Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Mempersiapkan Diri untuk Kebangkitan Rohani Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKesetiaan dan Ketidak Setiaan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Laikos: Orang Awam dan Pelayanannya Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5Perintisan Gereja Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bagaimana Anda Dapat Memiliki Saat Teduh yang Efektif Bersama Tuhan Setiap Hari Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Bahaya Rohani Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Melayani Tuhan Adalah Hal Yang Luar Biasa Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerkuat Pelayanan Anda Dengan Berbagai Mujizat & Manifestasi Roh Kudus Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLangkah-Langkah Pertumbuhan Rohani Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Model Pernikahan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kekristenan Sejati Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5
Ulasan untuk Gaya Kepemimpinan Yesus
38 rating5 ulasan
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Belajar untuk lebih berhati hati melakukan hal yang tidak baik terhadap sesama
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5SAYA TERLALU SUKA BUKU INI KARENA BISA MENGAJAR SAYA MENGENAI PEMIMPIN TERHEBAT DI DUNIA DAN JURUSELAMAT DUNIA
1 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5bagus buat bacaan sehari2 dan menjadi motivasi buat semua kalangan
1 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5bagus
2 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Inspirasi yang mendalam dari sang pemimpin Besar, yang memberikan teladan yang sangat baik dan istimewa.
1 orang merasa ini bermanfaat.
Pratinjau buku
Gaya Kepemimpinan Yesus - MICHAEL YOUSSEF
GAYA KEPEMIMPINAN YESUS
BAGAIMANA MEMBUAT SEBUAH
DAMPAK YANG KEKAL
MICHAEL YOUSSEF
DAFTAR ISI
––––––––
BAB 1: PERMULAAN KEPEMIMPINAN
1. Perlunya Pengakuan.......................................................1
2. Pengenalan Akan Mereka Yang
Telah Mendahului.........................................................14
BAB 2: KUALITAS-KUALITAS KEPEMIMPINAN
3. Pemimpin sebagai Gembala.........................................25
4. Peraturan-peraturan Manusia Lawan
Prinsip-prinsip Allah.....................................................42
5. Keberanian..................................................................53
6. Kelembutan.................................................................68
7. Kemurahan hati............................................................72
8. Kebenaran...................................................................87
9. Pengampunan..............................................................98
BAB 3: UJIAN-UJIAN KEPEMIMPINAN
10. Kekuasaan................................................................111
11. Ego...........................................................................132
12. Kemarahan...............................................................140
BAB 4: MASALAH-MASALAH KEPEMIMPINAN
13. Panggilan Bersendirian..............................................155
14. Para Peragu..............................................................170
15. Kritikan......................................................................180
16. Gundukan dan Gunung-gunung..................................197
BAB 5: MASA DEPAN KEPEMIMPINAN
17. Dari manakah Datangnya Para Pemimpin...................207
18. Mengubah Pengikut menjadi Pemimpin......................220
Bab 1
Permulaan
Kepemimpinan
1
Perlunya Pengakuan
eorang teman suatu ketika berbicara kepada sebuah
S kelompok anak-anak. Berjubahkan seperti seorang karakter di masa Alkitab, ia berkata, Aku memiliki sesuatu untuk dikatakan – sesuatu yang tidak pernah aku katakan sebelumnya kepada siapapun.
Ia membuka jubahnya untuk menyingkapkan sebuah S besar yang ada pada kaosnya. Anak-anak,
katanya, Aku adalah Superman!
Anak-anak tertawa. Seorang anak berkata, Jika kamu adalah Superman, terbanglah!
Teman saya menjelaskan bahwa banyak orang mengklaim tentang siapakah mereka, tetapi tidak semuanya bisa menunjukkan bukti. Masalahnya,
ia mengatakan, Ketika saya mengatakan bahwa saya adalah Superman, saya harus membuktikannya.
Kepemimpinan bekerja dalam cara yang sama. Kapanpun seseorang mengatakan, Aku adalah seorang pemimpin,
orang tersebut akan menjalani tes. Dia harus membuktikan klaimnya. Bukti seperti apakah? Bukti yang jelas paling kelihatan bahwa seseorang adalah seorang pemimpin adalah ia harus memiliki pengikut-pengikut. Jika anda tidak memiliki pengikut, anda bukanlah seorang pemimpin.
Pengikut-pengikut adalah orang-orang yang percaya kepada anda dan mempercayai anda untuk mengikuti langkah-langkah anda. Mereka menyokong kepemimpinan anda dengan berkata kepada anda, saya mengakui kemampuan kepemimpinan anda. Saya percaya anda. Saya ingin menjadi seperti anda. Saya ingin belajar dari anda. Saya ingin pergi kemana anda memimpin saya.
1
Seorang pemimpin, dengan definisi, seorang yang bekerja melalui orang-orang lain untuk mencapai suatu tujuan atau visi. Seorang presiden menetapkan sebuah visi atau tujuan untuk bangsanya, kemudian mengangkat staf-stafnya dan kabinetnya untuk mencapai visi tersebut, bekerja dengan Kongres membuat undang-undang visi itu, dan menginspirasi masyarakat untuk merangkul visi itu. Seorang korporasi CEO melemparkan sebuah visi untuk perusahaan bekerja melalui tim manajemen untuk mengimplementasi visi itu, dan memotivasi kekuatan pekerja untuk memenuhi visi itu di setiap level. Seorang pendeta mengartikulasi sebuah visi berdasarkan alkitabiah untuk gerejanya, dan bekerja melalui dewan majelis gereja, pemimpin-pemimpin, dan diaken-diaken, guru-guru dan pekerja kaum muda dan para sukarelawan, dan semua anggota gereja untuk mentransformasi visi itu kedalam pelayanan berpusat kepada Kristus.
Model peranan terakhir dari kepemimpinan yang efektif adalah Yesus Kristus. Selama pelayanan-Nya di bumi, Yesus bekerja melalui orang-orang untuk mencapai visi yang disebut kerajaan surga.
Ia memulainya dengan memanggil bagi diri-Nya sendiri suatu lingkaran dua belas orang dari bermacam-macam temperamen dan latar belakang, termasuk nelayan (Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes), Ekstrimis politisi anti-pemerintah (Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot) dan seorang kaki-tangan pro-pemerintah (Matius pemungut cukai). Yesus mementori pengikut-pengikut ini, mengajar mereka dan menantang mereka, dan m e n y a t u k a n m e r e k a k e d a l a m s e b u a h k e k u a t a n mempersatukan berfokus pada satu tujuan. Kemudian mendorong mereka keluar dari zona nyaman mereka dan mendelegasikan tugas penting kepada mereka, dan akhirnya mendasarkan gerejaNya melalui mereka.
––––––––
2
Yesus bekerja melalui Keduabelas murid untuk membangun sebuah gereja yang sudah bertahan dua milenium dan sekarang melingkari dunia. Yesus mengispirasikan keyakinan dan kepengikutan pada orang-orang yang dijumpai-Nya. Sebagaimana mereka mengikut dan menyaksikan hidup-Nya, mereka menjadi saksi, meneguhkan bahwa Ia sungguh-sungguh Mesias – pemimpin yang dijanjikan di dalam Perjanjian Lama, diurapi Allah, keturunan Daud, dan diutus untuk menyelamatkan umat-Nya.
Yesus juga membagikan visi-Nya bagi lingkaran murid-murid yang lebih besar dan dengan orang-orang banyak, dan Ia mengilhami keyakinan dan antusias tentang visi-Nya dari kedatangan kerajaan. Dalam proses memberikan visi kerajaan-Nya dan mengajarkan dalam perumpamaan, Ia meyakinkan orang-orang bahwa visi-Nya bagi diri mereka sendiri, dan menarik banyak orang kepada visi-Nya. Yesus Sang Mesias menciptakan komunitas orang-orang fokus pada visi kerajaan-Nya, dan dengan memimpin, mengajar, memotivasi, dan menginspirasi orang-orang itu, Ia mengubah dunia.
Seperti kita lihat dalam Injil Yohanes, Yesus menawarkan tujuh bukti dasar, tujuh konfirmasi berbeda bahwa Ia adalah Mesias yang sejati, Pemimpin yang diurapi Allah. Setelah kita meneliti tujuh bukti tersebut, kita akan melihat bagaimana caranya menerapkan pelajaran-pelajaran gaya kepemimpinan Yesus untuk semua arena kepemimpinan pemerintahan dan perusahaan, gereja dan sekolah, unit militer dan tim olahraga, dan arena kepemimpinan yang paling intim dari semuanya, yaitu rumah tangga.
3
Saksi Pertama: Bapa
Bukti pertama yang Yesus tawarkan untuk meneguhkan peran kepemimpinan-Nya adalah saksi-saksi Allah Bapa. Ia mengatakan kepada pendengar-Nya, Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku
(Yoh. 5:37a). Apakah yang dimaksudkan oleh Yesus? Ia berbicara tentang stempel persetujuan Bapa-Nya sebuah konfirmasi bahwa Allah menyatakan didepan umum, segera setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Didalam Injil Matius kita membaca:
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak-Ku y a n g Ku k a s i h i , k e p a d a - N y a l a h A k u berkenan.
(Mat. 3:16-17)
Di hadapan Yohanes Pembaptis dan Banyak saksi lainnya, Allah Bapa menyatakan secara terbuka hubungan kekal-Nya dengan Yesus dari Nazaret. Disini kita melihat perbedaan antara Yesus dan setiap yang dipanggil mesias
lain yang mengklaim datang dalam nama Allah.
Contohnya, Joseph Smith, pendiri Mormonisme, mengklaim dialah seorang yang pada suatu malam di sebuah bukit kayu dikunjungi oleh seorang malaikat; malaikat itu, ia berkata, menyatakan sebuah agama baru kepadanya dari sebuah buku emas. Muhammad, pendiri Islam, konon memasuki Yerusalem pada malam hari dan mengaku mendengar suara Tuhan berbicara padanya ketika ia sedang sendirian.
4
Melalui berbagai cerita agama-agama dan anda mendengar berulang-ulang klaim dari di tengah malam, ketika tidak ada orang lain disekitarnya, Allah berbicara kepada saya.
Tetapi Yesus tidak harus membuat klaim yang belum diverifikasi dari sebuah wahyu di malam hari. Allah Bapa menyatakan secara terbuka Anak-Nya sebagai Mesias yang diurapi.
Pada kesempatan tidak terlalu bersifat umum, Yesus membawa ketiga murid terdekat-Nya, komite eksekutif-Nya, ke sebuah gunung (selanjutnya dikenal sebagai Gunung Penjelmaan). Apa yang ketiga murid itu saksikan pada malam itu dicatat dalam injil Markus:
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus: Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.
Ia berkata demikian, s e b a b t i d a k t a h u a p a y a n g h a r u s dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.
Dan sekonyong-konyong
5
waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. (Markus 9:2-8)
Kemesiasan Yesus dikonfirmasikan ketika Yesus bercakap-cakap dengan Elia dan Musa, dan ketika suara Allah berkata, Inilah Anak yang Kukasihi.
Yesus bukan seorang yang memproklamirkan sendiri, pemimpin yang mengurapi diri sendiri. Hak-Nya untuk disebut Yesus Sang Mesias diproklamirkan oleh Allah Bapa dan proklamasi itu didengar oleh saksi-saksi.
Saksi Kedua: Yohanes Pembaptis
Dalam pasal pembuka injil Yohanes meyatakan kesaksian dari saksi kedua, Yohanes Pembaptis.
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.
(Yohanes 1:32-34)
Ketika kemudian Yesus berkata kepada Yohanes Pembaptis, kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran
(Yohanes 5:33). Yohanes Pembaptis, yang menyebut dirinya sendiri "suara
6
orang yang berseru-seru di padang gurun" ketika itu adalah seorang pelopor dan saksi bagi Yesus, seorang yang diutus Allah dengan pelayanan unik untuk menkonfirmasi kepada dunia identitas dari Yesus Sang Mesias
Saksi Ketiga: Diri Yesus Sendiri
Mungkin tampak aneh bahwa Yesus memanggil diri-Nya sendiri ke tempat saksi untuk bersaksi tentang pelayanan-Nya sendiri sebagai Mesias yang diurapi Allah. Tapi setelah kepada konfirmasi kesaksian Bapa-Nya dan Yohanes Pembaptis, Yesus berkata, Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
(Yoh. 5:36).
Kemudian, Yesus berkata, Aku dan Bapa adalah satu
(Yohanes 10:30), para pendengar-Nya tahu persis apa yang sedang dikatakan-Nya, dan mereka mengambil batu-batu untuk melempari-Nya supaya mati. Mereka membenarkan maksud mereka untuk membunuh-Nya, dengan berkata, Bukan karena pekerjaan-pekerjaan-Mu yang baik itu kami mau melempari Engkau dengan batu, tetapi karena Engkau menghujat Allah. Engkau seorang manusia, mau menjadikan diri-Mu Allah.
(Yohanes 10:33). Pada kesempatan lain, Yesus berkata kepada orang-orang bahwa karena mereka telah melihat-Nya, mereka telah melihat Allah Bapa (lihat Yohanes 14:7).
Yesus tidak hanya mengklaim memiliki hubungan yang kekal dan unik dengan Allah. Segala seusatu tentang kehidupanNya didukung oleh klaim ini. Melalui fakta kehidupanNya, Yesus membuat jelas bahwa Dialah pemimpin yang yang harus diikuti.
7
Saksi Keempat: Roh Kudus
Sebagaimana kita catat, Roh Kudus memberikan berkat dan peneguhan-Nya pada pembaptisan Yesus turun atas-Nya dalam rupa burung merpati dan tetap tinggal di atas-Nya. Meskipun kisah ini disajikan dengan indah bagi kita, dalam bahasa simbol, adalah tidak diragukan lagi secara mendalam pada kesaksian Roh Kudus dalam hidup Yesus bahwa kita tidak sepenuhnya memahami. Tetapi kita tahu b a h w a Ro h Ku d u s m e n e g u h k a n p e l a y a n a n d a n kepemimpinan Tuhan Yesus. Kehadiran Roh memberikan Yesus otoritas untuk menyampaikan Injil dan mengadakan berbagai mukjizat.
Saksi Kelima: Alkitab
Kitab Perjanjian Lama meneguhkan kepemimpinan Yesus. Nabi-nabi menubuatkan kedatangan-Nya, pelayanan mesianis-Nya, dan kematian-Nya. Sebagian nubuatan tentang Yesus yang paling jelas dituliskan oleh nabi Yesaya. Ia menggambarkan kelahiran Yesus (Yesaya 9:6), penderitaan Yesus (Yesaya 53:4-10), pelayanan Yesus (Yesaya 42:1-4), dan bahkan pengumuman tentang Yesus oleh Yohanes Pembaptis (Yesaya 40:3). Banyak ayat-ayat nubuatan lainnya, seperti Mazmur 32, 69, 110, dan 118, berbicara secara jelas tentang kehidupan, pelayanan, pimpinan, penolakan oleh Israel, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Sama seperti ketika Tuhan Yesus berkata kepada para pemimpin rohani korup yang menganiaya-Nya, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu (Yohanes 5:39-40).
8
Saksi Keenam: Mukjizat-Mukjizat
Pelayanan Yesus diteguhkan oleh mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya. Yohanes Pembaptis menyebutnya sebagai tanda-tanda.
Meskipun Yohanes mencatat lebih sedikit mukjizat-mukjizat daripada para penulis Injil lainnya, tanda-tanda yang disebutkannya mengandung kesaksian terhadap tujuan, kuasa, dan otoritas kepemimpinan Yesus.
Penting memahami bahwa Yesus tidak melakukan tanda-tanda itu sebagai sebuah tindakan pamer. Seseorang yang pamer dan mencari perhatian akan menunjukkan trik-trik ajaib untuk memukau dan menarik perhatian orang banyak. Yesus seringkali melakukan mukjizat-mukjizat-Nya yang paling menakjubkan secara diam-diam lepas dari pandangan publik, dan Ia seringkali memberitahu para saksi untuk tidak menceritakan kepada siapapun. Tindakan-Nya untuk menunjukkan mukjizat-mukjizat dihadapan orang banyak meneguhkan ucapan-Nya, Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
(Yohanes 5:41).
Saksi Ketujuh: Murid-Murid
Para murid berjalan bersama-sama dengan Yesus di sepanjang pelayanan-Nya dimuka bumi. Mereka melihat apa yang Ia lakukan, mendengar pengajaran-pengajaran-Nya, dan mempercayai-Nya. Ketika para pemimpin rohani menganiaya Yesus dan Ia secara terbuka berbicara tentang penderitaan karena mengikuti-Nya, banyak murid-murid yang meninggalkan-Nya. Hanya sedikit yang tetap mengikuti-Nya.
Mereka yang bertahan dengan Kristus termasuk Simon Petrus, yang mengatakan, "Tuhan, kepada siapakah kami
9
akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal" (Yohanes 6:68). Sewaktu mengatakannya, Petrus tidak hanya bermaksud bahwa Yesus mengetahui rahasia kehidupan atau dapat menjelaskan bagaimana kehidupan harus dijalani; yang Ia maksudkan adalah bahwa Yesus sendiri adalah Sumber dan Pemberi kehidupan kekal.
Penulis Injil Yohanes sendiri adalah seorang pengikut Yesus. Di dalam ayat terakhir injilnya, Yohanes mengatakan, Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar
(Yohanes 21:24).
Para Pemimpin Sekarang
Kita yang terlibat didalam kepemimpinan saat ini sulit untuk mengklaim memiliki kualifikasi-kualifikasi unik dari Yesus Sang Mesias namun dengan meneliti kehidupan-Nya, kita mempelajari prinsip penting kepemimpinan : Panggilan kepemimpinan harus diteguhkan.
Bagaimana jika ada seseorang yang memasuki kantor anda dan mengatakan, Aku datang untuk memimpinmu menuju kebenaran?
pertama, pendekatan seperti itu sangat aneh sehingga anda mungkin akan memanggil satpam untuk mengusir orang itu.
Namun jika ada sesuatu dari cara orang tersebut yang membuat anda ingin meneliti klaimnya. Bagaimanakah anda akan mengetahui siapa dia? Bagaimana anda dapat mengetahui orang tersebut dapat atau tidak membawa anda kepada kebenaran? Anda mungkin tidak ragu untuk menanyakan beberapa pertanyaan: Dengan hak atau otoritas apa anda berbicara? Kualifikasi-kualifikasi dan surat resmi apakah yang anda miliki? Dapatkah saya melihat surat lamaran anda? Apakah anda memiliki referensi-referensi?
10
Seseorang tidak bisa langsung muncul dan berharap untuk diikuti sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus membuktikan bahwa ia kompeten untuk memimpin. Hal ini benar baik untuk pemimpin agama atau pemimpin sekular.
Seorang gembala sebuah gereja harus mengalahkan beberapa penghalang untuk meraih sebuah posisi kepemimpinan. Normalnya, seorang gembala pertama-tama harus dilatih, lalu ditahbiskan (secara resmi dikenal sebagai seseorang yang dipanggil oleh Allah sebagai seorang pemimpin rohani). Siapapun dapat dilatih dalam kepemimpinan, tetapi hanya Allah yang memanggil orang-orang untuk kepemimpinan rohani. Gembala pada umumnya menjalani masa magang terlebih dahulu agar mereka bertumbuh didalam kepemimpinan, dan supaya mereka lebih dewasa secara intelektual, emosional, dan spiritual. Didalam proses ini, para pemimpin dan jemaat gereja memiliki kesempatan untuk melihat dan mengenali karunia-karunia dan kemampuan-kemampuan unik sang gembala.
Para pemimpin rohani yang sejati juga mendapatkan peneguhan dari mereka yang diluar gereja. Rasul Paulus, ketika memberikan instruksi-instruksi kepada anak didiknya, Timotius, tentang pentahbisan, ia mengatakan bahwa seorang pemimpin rohani yang sejati Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis
(1 Tim. 3:7).
H u k u m k o n f i r m a s i i n i j u g a b e r l a k u d a l a m kepemimpinan sekuler juga. Baik didalam bisnis, pemerintahan, militer, akademis, atau bahkan di rumah, orang harus mengupayakan hak untuk memimpin. Saya mungkin percaya bahwa saya telah terpilih secara ilahi untuk