Naskah Akademik Pendirian Badan Pengatur Jalan Tol
Oleh Dedy Gunawan
3.5/5
()
Tentang eBuku ini
In adalah contoh naskah akademik untuk pendirian lembaga baru yaitu Badan Pengatur Jalan Tol yang disusun pada tahun 2004
Terkait dengan Naskah Akademik Pendirian Badan Pengatur Jalan Tol
E-book terkait
Pengantar Design and Build Contract Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Garuda Hitam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kecerdasan Buatan: Revolusi Industri Keempat Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Masalah Internal TNI AD 1945-2000 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Keindahan Manajemen Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAntologi Esai Menjemput Kesuksesan (PPMN Goes To Jakarta) Integrasi Literasi Motivasi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianManajemen Hosting Berbasis WHM/cPanel Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Teori bipolar dunia:Jalan ke komunisme ditemukan dalam struktur evolusi sejarah dunia Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5E-BOOK KAMU, Cara Mudah Membuat dan Menerbitkan EBook Sendiri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Amaenudu Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pemrograman Berorientasi Objek dengan Visual C# Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Talent Conversation: What They Are, Why They're Crucial, and How to Do Them Right (Bahasa Indonesian) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5L Factor Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPembunuhan di Penerbangan 1829 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Analisis swot dalam 4 langkah: Bagaimana menggunakan matriks SWOT untuk membuat perbedaan dalam karir dan bisnis Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kuasa Pengurbanan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Membuat Aplikasi Bisnis Menggunakan Visual Studio Lightswitch 2013 Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Berpikir dan berinvestasi seperti Warren Buffett: Manual yang mengungkapkan pola pikir dan strategi berpikir investor terbesar sepanjang masa Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAnarcho-transcreation: Anarko-transkreasi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPraktis Profesional Inggris dalam 1 Bulan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Hermeneutika Sunda: Simbol-Simbol Babad Pakuan/Guru Gantangan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Seni Mendengarkan (Edisi Ke Dua) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Rahasia-Rahasia Kemenangan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Metaverse, Neuralink & Matinya Negara Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHow To Master English Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kantor pers digital: Cara membangkitkan minat dalam media 2.0 dan mengelola hubungan masyarakat berkat potensi web Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKata-kata Harmoni dan Cerita Lainnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRefleksi Internal TNI AD 1945-2021 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAntologi Puisi Dan Haiku: Bulan, Bintang dan Cintaku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Sumber Daya Manusia & Manajemen Personalia untuk Anda
Naskah Akademik Pendirian Badan Pengatur Jalan Tol Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekatan sederhana terhadap psikologi kerja: Panduan pengantar penggunaan pengetahuan psikologi dalam bidang pekerjaan dan organisasi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Ulasan untuk Naskah Akademik Pendirian Badan Pengatur Jalan Tol
8 rating1 ulasan
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Bagi Yang suka main game / Gamers silahkan bisa coba game di qqharian,net Cukup 1 user id saja anda bisa banyak bermain game.
Modal perdana kurang beruntung? tenang, kami ganti dgn Bonus Welcome Cashback 100% Dansaat anda regist/daftar jangan lupa masukan kode referal :8FE83FDE
Utk info lebih lanjut lsg cek ke TKP atau bisa follow IG : kellymagdalena97 yah terima kasih. :)
Pratinjau buku
Naskah Akademik Pendirian Badan Pengatur Jalan Tol - Dedy Gunawan
2004
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ I
DAFTAR ISI.................................................................................................................... II
DAFTAR TABEL............................................................................................................. IV
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... V
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud Dan Tujuan
1.3 Lingkup/Batasan Penulisan
1.4 Cara Pendekatan
BAB 2 PENYELENGGARAAN JALAN TOL DI INDONESIA SELAMA INI
2.1 Umum
2.2 Analisis Ekonomi Kegagalan Pasar
2.2.1 Perkembangan Pasokan Jalan Tol di Indonesia
2.2.2 Laju Pasokan Jalan Tol di Indonesia
2.2.3 Kebutuhan Jalan Tol Di Indonesia
2.2.4 Kemampuan Pasokan Untuk Memenuhi Kebutuhan
2.3 Permasalahan Mendasar Investasi Jalan Tol di Indonesia
2.3.1 Masalah Pembiayaan Jalan Tol
2.3.2 Masalah Penanganan/Pengaturan Penyelenggaraan Jalan Tol
2.4 Permasalahan PT Jasa Marga sebagai Operator dan Regulator
2.5 Rekomendasi Reformasi Kelembagaan Jalan Tol Di Indonesia
BAB 3 PENGEMBANGAN MODEL PENYELENGGARAAN JALAN TOL KE DEPAN DAN MODEL BADAN PENGATUR JALAN TOL
3.1 Dasar Pengembangan
3.1.1 Paradigma Baru Pengembangan Infrastruktur Indonesia
3.1.2 Reposisi Peran Pemerintah
3.1.3 Desentralisasi Sebagai Pilihan
3.1.4 Kesinambungan Lingkungan Hidup
3.1.5 Partisipasi Swasta
3.1.6 Model Penyelenggaraan Jalan Tol Kedepan
3.2 Pelajaran Dari Pengalaman Internasional
3.3 Badan Pengatur Jalan Tol di Malaysia : MHA
3.4 Contoh Kasus Indonesia : BP Migas
3.5 Badan Administrasi Kontrak Baru : BPJT
3.5.1 Amanah UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
3.5.2 Kesepakatan Final Workshop
Tentang Pengaturan Institusional Sektor Jalan Tol Di Jakarta Tanggal 8 September 2003
3.5.3 Kesepakatan Forum Diskusi Pengaturan Jalan Tol
Di Jakarta Tanggal 27 Oktober 2004
3.5.4 Pendekatan Pasar Untuk Model BPJT
3.5.5 Bentuk Dukungan Pemerintah
BAB 4 PERAN DAN KEWENANGAN BPJT
4.1 Umum
4.2 Fungsi Teknis
4.3 Fungsi Adminitrasi Kontrak
4.4 Fungsi Pengaturan Dalam Kontrak
4.5 Fungsi Fasilitator
4.6 Fungsi Penyelesaian Perselisihan
4.7 Keterlibatan Pemerintah Daerah
BAB 5 ORGANISASI BPJT
5.1 Struktur Organisasi BPJT
5.2 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, Fungsi Pokok Divisi
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1 Kesimpulan
6.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Panjang Jalan Tol Di Beberapa Negara Asia dan Asean (2002)
Tabel 2.2 Jalan Tol Yang Telah Beroperasi
Tabel 2.3 .............................................................Laju Pasokan Jalan Tol di Indonesia
Tabel 2.4 Proyek Jalan Tol Yang Diambil Alih Oleh PT Jasa Marga Pada Tahun 2001
Tabel 2.5 Proyek Jalan Tol Yang Dilanjutkan Katagori A1 (Dibangun Pada 2002-2004)
Tabel 2.6 Proyek Jalan Tol Yang Dilanjutkan Katagori A2 (Proses Finalisasi Investasi Dan Dibangun Pada Tahun 2004)
Tabel 2.7 Jalan Tol yang Diusulkan oleh Pemerintah Daerah Katagori B (Atas Dasar Usulan Pemda)
Tabel 2.8 Usulan Proyek Jalan Tol Baru
Tabel 2.9 Daftar Proyek Jalan Tol Prioritas 1, 2 dan 3
Tabel 2.10 Program Pembangunan Jalan Tol Tahun 2005 - 2009
Tabel 2.11 Kebutuhan Jalan Tol di Indonesia
Tabel 2.12 Perkiraan Biaya Investasi Infrastruktur di Indonesia (2005 – 2009)
Tabel 2.13 Rekomendasi Reformasi Kelembagaan Jalan tol Di Indonesia
Tabel 3.1 Ringkasan Kewenangan Lainnya Yang Terkait antara Pemerintah Pusat dan Propinsi Khusus Bidang Pekerjaan Umum Dalam Pengelolaan Infrastruktur Menurut PP No 25/2000
Tabel 3.2 Indikator Pembangunan Jalan Tol Di Beberapa Negara Berdasarkan Keekonomiannya
Tabel 3.3 Bentuk Umum dan Ciri-ciri Kontrak Konsesi
Tabel 3.4 Struktur Kontrak Konsesi Proyek Jalan Tol Di Beberapa Negara
Tabel 3.5 Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan Jalan Tol
Tabel 3.6 Perubahan Pola Pikir Dalam Penyelenggaraan Jalan Tol Kedepan
Tabel 3.7 Visi dan Misi untuk BPJT Dibandingkan dengan Jasa Marga
Tabel 3.8 Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Model BPJT
Tabel 3.9 Anggota Dewan BPJT dan Kertelibatannya Masing-Masing Dalam BPJT
Tabel 3.10 Keuntungan dan Kerugian Adanya Dukungan Pemerintah dalam Pembangunan Jalan Tol
Tabel 4.1 Siklus Pengembangan Jalan Tol
Tabel 5.1 Hirarki Jabatan BPJT Dibedakan Dengan Jabatan Struktural Departemen
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Alir Cara Pendekatan Penulisan
Gambar 2.1 ................................................................Pertumbuhan Panjang Jalan Tol
Gambar 2.2 ......................Kemampuan Pasokan dan Rencana Kebutuhan Jalan Tol
Gambar 2.3 Bentuk Badan Otorita Jalan Tol
Gambar 3.1 ....................................Skema Pemisahan Fungsi Regulator Jasa Marga
Gambar 3.2 .Sasaran Pengembangan Model Penyelenggaraan Jalan Tol Kedepan
Gambar 3.3 ........................................Diagram Penyelenggaraan Jalan Tol Kedepan
Gambar 3.4 ...........................................Struktur Organisasi Kementrian Kerja Raya (Ministry of Works) Malaysia
Gambar 3.5 ...Perbedaan Status dan Tanggung Jawab MHA dengan Departemen Pekerjaan Umum (Public Works Department) dalam Kementrian Kerja Raya (Ministry of Works) Malaysia
Gambar 3.6 Struktur Organisasi Malaysian Highway Authority
Gambar 3.7 ...............Diagram Fungsi dan Peran Penyelenggara Jalan Tol Dalam UU RI No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
Gambar 3.8 Proses Perubahan Pola Pikir Penyelenggaran Jalan Tol Kedepan
Gambar 3.9 ...............Strategi Implementasi Program Pembangunan Jalan Tol Dalam Berbagai Modaliti
Gambar 3.10......Strategi Implementasi Program 1.500 km Jalan Tol (2005 – 2009)
Gambar 3.11...............Model Struktur Organisasi BPJT -1 (Dewan BPJT sebagai Unit Pembuat Keputusan)
Gambar 3.12...............Model Struktur Organisasi BPJT – 2 (Dewan BPJT sebagai Unit Pengawasan)
Gambar 4.1 Fungsi Teknis BPJT Dalam Proses Pengambilan Keputusan Penetapan Ruas Jalan Tol
Gambar 5.1 Struktur Organisasi BPJT
Gambar 6.1 Struktur Organisasi BPJT
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang tentang Jalan yang baru, dan merupakan Amandemen Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan telah mendapatkan pengesahan pada rapat paripurna DPR RI tanggal 29 September 2004 dan selanjutnya telah pula ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2004.
Dengan ditetapkannya UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan ini, maka pada saat Undang-Undang ini mulai dinyatakan berlaku, Undang-Udang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186) dinyatakan tidak berlaku lagi.
Perubahan yang sangat signifikan yang terdapat pada UU Jalan yang baru ini adalah terwujudnya peraturan perundang-undangan tentang Jalan yang sesuai dengan tuntutan paradigma reformasi penyelenggaraan jalan di Indonesia. Perubahan karakteristik UU Jalan yang lama (UU 13/1980) dan yang baru ini adalah sebagai berikut :
UU Nomor 13 Tahun 1980 memiliki karakteristik : Sentralistik dalam hal kewenangan penyelenggaraan jalan termasuk jalan tol, bersifat monopolistik serta belum adanya pengaturan peran-serta masyarakat dan sektor swasta.
Amandemen UU 13/1980 atau UU-RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan yang baru ini memiliki karakteristik : Desentralistik, kewenangan penyelenggaraan Jalan Tol telah melibatkan Pemerintah Daerah, tidak monopolistik yaitu dengan adanya pemisahan regulasi dan operasi serta telah adanya pengaturan peran-serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan Jalan Tol.
Pada Undang-Undang Jalan yang baru ini telah pula diakomodasi berbagai tuntutan sehubungan dengan perkembangan lingkungan strategis, yaitu : 1) Keterbukaan dalam perdagangan dan investasi; 2) Demokratisasi; 3) Otonomi Daerah; 4) Peran masyarakat dan swasta; serta 5) Akuntabilitas.
Dibidang penyelenggaraan Jalan Tol, perubahan ini sangat melegakan dan diharapkan akan dapat memperlancar dan meningkatkan pembangunan Jalan Tol dimasa datang, karena dengan perubahan tersebut berbagai kendala utama penyelenggaraan Jalan Tol telah dapat diatasi dan rantai birokrasi telah dapat diperpendek. Perubahan ini antara lain adalah (UU RI No. 38 Tahun 2004):
a) Undang-Undang ini mengamanahkan adanya satu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang akan menggantikan fungsi Regulator yang selama ini dilakukan oleh Jasa Marga. BPJT dibentuk oleh Menteri, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Pembentukan BPJT ini dilaksanakan dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak berlakunya UU Jalan yang baru ini (Pasal 45, Pasal 50 dan Pasal 66);
b) Tarif tol ditetapkan pemberlakuannya bersamaan dengan penetapan penggunaan jalan tersebut sebagai jalan tol. Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali dan pemberlakuan tarif tol awal dan penyesuaiannya ditetapkan oleh Menteri (Pasal 48);
c) Pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol dilaksanakan oleh Pemerintah dan dapat menggunakan dana yang berasal dari Pemerintah dan/atau Badan Usaha (Pasal 61).
Selanjutnya Undang-Undang tentang Jalan yang baru ini perlu ditindak lanjuti dengan pembuatan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jalan dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jalan Tol. Sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang, maka dalam jangka waktu satu tahun semenjak diundangkannya UU tentang Jalan ini, maka kedua Peraturan Pemerintah tersebut harus pula dapat berlaku secara efektif.
Sejalan dengan penyelesaian kedua Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jalan dan tentang Jalan Tol tersebut, maka persiapan pembentukkan Badan Pengatur Jalan Tol secara paralel harus pula dapat disiapkan secara final. Hal ini berarti bahwa konsep pembentukan BPJT ini seyogyanya telah pula dapat dirampungkan secara lebih awal dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya agar dapat diakomodasi dalam RPP dimaksud. Naskah Akademis Badan Pengatur Jalan Tol ini dibuat dengan maksud utama untuk memberikan konsep pembentukan BPJT tersebut.
1.2 Maksud Dan Tujuan
SEBAGAIMANA TELAH DITULISKAN diatas, maksud utama yang merupakan tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk memberikan konsep/rumusan pembentukan BPJT yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jalan Tol, pembentukan Organisasi BPJT dan rekrutmen personil kunci.
Adapun secara lebih khusus tujuan dari penulisan ini adalah untuk :
a) melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Jalan Tol serta praktek bisnis investasinya di Indonesia selama ini;
b) mencari alternatif model penyelenggaran Jalan Tol yang dapat diterapkan di Indonesia kedepan;
c) memberikan rekomendasi alternatif model BPJT yang terbaik untuk diterapkan di Indonesia dan penyiapan perangkat organisasinya secara bertahap;
d) merumuskan peran dan fungsi BPJT, sedemikian rupa agar memiliki efektifitas sebagai Badan Tunggal Pengembangan Jalan Tol (Key