Sajak Sang Pencari Inspirasi
Oleh Slamet Widodo
4.5/5
()
Tentang eBuku ini
Slamet Widodo
Lahir di Grobogan, 7 September 1967. Seorang guru di SMPN 1 Toroh, Kab. Grobogan, Jawa Tengah.
Senang menulis cerpen dan puisi dan telah diterbitkan menjadi beberapa antologi. Aktif mengikuti event nubar dari beberapa penerbit di Indonesia, untuk menambah teman literasi.
Terkait dengan Sajak Sang Pencari Inspirasi
E-book terkait
4 Cara Mendapatkan Uang dari Instagram Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Hati Yang Purnama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Hidup di Abad Pertengahan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Etika Pelayanan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rindu yang Memanggil Pulang Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Dunia yang Menyesatkan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pengembangan Karakter untuk Anak: Panduan Pendidik Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Seni Mendengarkan (Edisi Ke Dua) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Terlalu Luka Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Motivasi: Sebuah perjalanan ke dalam perilaku termotivasi, mulai dari studi tentang proses batin hingga teori neuropsikologis terbaru Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianNak, Engkau Bisa Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Antologi Puisi Dan Haiku: Bulan, Bintang dan Cintaku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Solo: Cara dan Trik Traveling Sendirian Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Negosiasi dalam 4 langkah: Bagaimana bernegosiasi dalam situasi sulit dari konflik hingga kesepakatan dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRahasia-Rahasia Kemenangan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Setan-Setan dan Bagaimana Menangani Mereka Penilaian: 5 dari 5 bintang5/521 Ide Bisnis Online Dan Offline Super Dashyat Edisi Bahasa Indonesia Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Menyingkap Sandi Al-Qur'an: Tafsir Sufi yang Unik Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Pengantar Design and Build Contract Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Jiwa Bahagia Hidup Sejahtera Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Guide Memulai Bisnis Internet Dan Bisnis Online Untuk Pemula Edisi Bahasa Indonesia Standar Version Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5PSIKOLOGI, DEPRESI DAN DISTURBILITAS HUMOR: Memahami mekanisme dasar Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menanam Pohon Emas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Mengenal Kenikmatan Surga Firdaus Yang Kekal Dan Abadi Edisi Bahasa Indonesia Ultimate Version Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Surat Untuk Adinda Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Seni Melayani Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Teori bipolar dunia:Jalan ke komunisme ditemukan dalam struktur evolusi sejarah dunia Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda: Tafsir-Tafsir Pantun Sunda Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5
Kategori terkait
Ulasan untuk Sajak Sang Pencari Inspirasi
2 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Sajak Sang Pencari Inspirasi - Slamet Widodo
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat merampungkan buku Kumpulan Puisi berjudul Sajak Sang Pencari Inspirasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Ikhwanul Halim, selaku Direktur Pimedia beserta jajarannya yang telah berkenan membantu menerbitkan buku ini. Tak lupa ucapan terima kasih untuk istriku tercinta, Tri Wahyuningsih yang memberikan dorongan dan support pada penulis, serta anak-anakku, M.Tanzil Pramudya Nugraha, M. Rizal Malik Setiaji, Anisa Widya Nugrahaeni dan juga cucuku, M. Hafizh Joanis Muafa'. Teman-teman guru di SMPN 1 Toroh yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Buku Kumpulan Puisi Sajak Sang Pencari Inspirasiini merupakan buku antologi kedua, setelah buku kumpulan puisi yang pertama berjudul Zaman Milenial yang diterbitkan Ahsyara Kendal pada bulan Mei 2020.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, untuk perbaikan pada buku-buku antologi berikutnya. Semoga buku ini bermanfaat, Aamiin.
Purwodadi, Agustus 2021
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
PERPISAHAN
LELAH
BUNGA FLAMBOYAN
I'TIKAF
CINTA YANG HILANG
ISTRI TAK BERHATI
HANCURNYA SEBUAH IMPIAN
MERAH PUTIH
TUMBAL
MUSEUM
PIKNIK
MUKA BADAK
MACET
KELANA KECIL
PENANTIAN DI AKHIR BULAN
AKHIR SEBUAH PENANTIAN
SORE DI TEPI SUNGAI LUSI
SERUAN DINI
PEREMPUAN DI BALIK KACA
SEBATAS IMPIAN
SAJAK SLAMET
IKAN ASIN
SULIT
ISNA AINA HIDAYANTI
HILANGNYA SEBUAH HARGA DIRI
SUARA-SUARA DI ATAS LAUT
REMBULAN BERPELANGI
YANG AKU TAKUT
SENANDUNG HATI UNTUK SATU NAMA
KENANGAN PAHIT
MASA TUA
PEREMPUAN PENUNGGU REMBULAN
SAJAK KOPI
SECANGKIR KOPI SUSU
UNTUK SATU NAMA
TERPISAH
SENJA DI PUNCAK SIKUNIR
KENANGAN PAHIT
TRAUMA
PUPUS HARAPAN
MERENDA RINDU
KEJAM
MAJAS HUJAN
SAAT PERTAMA JATUH CINTA
SEGENGGAM HARAP
SAJAK SANG PENCARI INSPIRASI
PERTANYAAN
HIKMAH CORONA
SUARA TAK MENJELMA
KEBEBASAN BERPENDAPAT
ULANG JANJI
TAK SEMUDAH BALIKKAN TELAPAK TANGAN
MENARI DI ATAS LUKA
KASIH SAYANG IBU
DUA IBU (DUA-DUANYA TERNYATA IBUKU)
SAJAK UNTUK IBU
SUMPAH SERAPAH
SLAMET WIDODO
JENUH
HUJAN TANGIS
BURONAN
SEBUAH PENGAKUAN
DUKA PALESTINA DI HARI KEMENANGAN
PALESTINA OH PALESTINA
TANPA JUDUL
TRAGEDI WARUNG APUNG KEDUNG OMBO
BULAN SYAWAL
KEBAHAGIAAN SEMU
TAK ADA ARTI
MEDINA
TRAUMA
BULAN PENUH MAKNA
PENDAR RINDU
NENEKKU PAHLAWANKU
MELEPAS IKATAN HATI
SETANGKUP HARAP
NEGERI BERJUTA KEINDAHAN
TERKENANG KISAH SEDIH
JATUH HATI
KENANGAN PAHIT
CERITA SEDIH DI BATAS ASA
ANTARA TENGGANG RASA DAN EGOISME
HARI PEMBALASAN
PASRAH
BALADA SEORANG PENAMBANG TANAH URUG
MENGGAPAI MATAHARI (1)
MENGGAPAI MATAHARI (2)
SUJUD DI SEPERTIGA MALAM
PERBEDAAN
HILANGNYA SEBUAH KEPRIBADIAN
CINTA TANPA RASA
DUKA AWAL TAHUN
KEPADA GURUKU
GENERASI TANGGUH
NYAI AGENG SERANG
KEMERDEKAAN YANG SEBENAR-BENARNYA KEMERDEKAAN
ELEGI CINTA
ASTRAL (KASIH SAYANG SEMU)
RINDU AYAH
AYAH
DERAI HUJAN DI PANTAI KARANG JAHE
BEGAL
PUISI
TERSIKSA
PECANDU NARKOBA
TERPERANGKAP DOSA
TANAH AIR KEBANGGAANKU
RUNTUHNYA SEBUAH KEANGKUHAN
AKU ADALAH AKU
DI TEPI PANTAI
SENANDUNG RINDU
ADUH
SEBAIT IMPIAN
SEORANG SUAMI PADA ISTRINYA
BILA KAU TIDAK ADA
CINTA
PRASASTI CINTA
TERKESIMA
ISTRI
ANGAN
DIANA (NAMA PANGGILANMU)
PENDAM RINDU
RINDU MERINDU
SELINGKUH
HIKAYAT CINTA
MASIH ADAKAH?
PERJALANAN CINTA
MENUNGGU
DIANA WAHYU WIDIANTI (NAMA LENGKAPMU)
SEKUNTUM BUNGA GEMILANG
ADAKAH DI ANTARA KITA?
SEPARUH HARAP
MALAM DI STASIUN NGROMBO
SUATU MALAM DI STASIUN KROYA
GADIS BERKAOS MERAH
TERLANJUR
PISAH
KENANGAN
SUARA HATI
RINDU LALU
BUNGA TERPUJA
SATU PUISI BUAT SUM
TERLANJUR JATUH
ASA
JOGJA KEMBALI
PENDAR RINDU
MERENDA RINDU
SECERCAH CAHAYA
SEKEPING HATI
RINDU TAK SAMPAI
TAK TERJAWAB
PERJUMPAAN
PERTANYAAN
ISTRI (2)
PENERIMAAN
SUATU MALAM DI TAMAN KOTA
MENCARI SATU HATI
KESUMBA CINTA
GENIT
BAYANGAN MASA SILAM
MERTUA
MASIH ADAKAH? (2)
SEANDAINYA KAU TAHU
TERLANJUR (2)
TENTANG PENULIS
PERPISAHAN
Selamat tinggal, yang kutinggalkan
Kau tinggalkan segelintir kenangan
Tertempel di dinding permukaan
Semakin pudar tersapu angin pusaran
Harapan yang tak ada kepastian
Saat kusulam berhari-hari satu narasi
Kau tak memberi ilustrasi
Kau hanya melempar mimpi-mimpi
Menyentuh luka dalam hati
Perih kala di ambang batas
Pertemuan yang tanpa bekas
Meninggalkan cerita bagai ampas
Pada secangkir kopi yang mulai mengeras
Andai waktu tak cepat berlalu
Masa terus kencang melaju
Masih adakah keinginan bertemu
Satu pandang penyejuk kalbu
Sungguhkah ini waktu yang terakhir
Kau diamkan aku di pinggir
Penantian yang terus mengalir
Ibarat surya yang terus hadir
Tanpa pernah bisa berpikir
Lelah menunggu sampai jiwa terjulur
Selamat tinggal!
Kita pernah saling mengenal
Mungkin ini akan janggal
Kita tak lagi saling kenal.
Purwodadi, Awal Juni 2019
LELAH
Lama kutelusuri kehidupan berduri
Derita yang sering menghampiri
Perasaan gundah menyelimuti diri
Kadang tak dapat ku mengerti
Apa arti semua ini?
Hiruk pikuknya alam sekitar
Tak membuatku begitu sadar
Jiwaku mengembara tak menyasar
Terkadang timbul rasa gusar
Semua pandangan jadi pudar
Padahal dunia itu jembar
Sering ku mengais sisa-sisa mimpi
Yang tertinggal di malam sepi
Nyatanya tak dapat dipungkiri
Lautan letih mendera hati
Gelisah sampai tak tahu diri
Kelelahan yang sering ku jemput
Keletihan memangku rasa takut
Senang dan sedih sering berebut
Di antara suka dan duka
Masih ada rasa kalut.
Pejaren, Akhir Mei 2019
BUNGA FLAMBOYAN
Untuk Ibu Ani Yudhoyono
Flamboyan yang tetap di hati
Kini telah pergi
Tinggalkan duka seluruh negeri
Tiada lagi senyum berseri
Flamboyan warnanya telah sirna
Terbang ke alam nirwana
Raga kehilangan sukma
Kembali ke pangkuan Sang Pencipta
Flamboyan akan selalu dikenang
Harum semerbak kembang
Menorehkan kuncup perlambang
Wanita tangguh berhias bintang
Flamboyan ibu Pertiwi
Panutan para gadis anak negeri
Setia mendampingi suami
Sampai lupa putik tak lagi bersemi
Layu setelah itu mati.
Purwodadi, Juni 2019
I'TIKAF
Mencumbu sajadah di malam gelap
Diam memohon dan berharap
Saat lainnya masih terlelap
Di rumah Allah yang suci beratap
Merenung berbaur bingung
Akan dosa yang menggunung
Kehidupan dunia bagai pelampung
Mencari ridho dari Sang Maha Agung
Malam semakin larut
Tiada henti untuk bersujud
Gejolak batin terus menuntut
Beribadah dengan patut