Petualangan Noni Penggembala
Oleh Linea
()
Tentang eBuku ini
Buku ini adalah kumpulan cerita yang menghangatkan hati tentang berbagi kasih, tolong menolong dan menawarkan keceriaan khas kanak-kanak. Kisahnya mengambil latar dari berbagai daerah di Indonesia, yang mengisahkah bocah penggembala kerbau, tikus, kelinci, sapi, angsa, kuda dan rusa. Selamat menikmati kisah yang berbalut cinta dan tawa dari dunia kanak-kanak Nusantara
Terkait dengan Petualangan Noni Penggembala
E-book terkait
Memori Tanpa Nama Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Najwa, Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Lestari Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Lurah Jasmine Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan Bibi Liong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5RUMAH LAMA DI HUJUNG JALAN Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5O Sole Mio Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5The Sincere Peacock Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSuami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Real Friends Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPart Time Lover with Mrs. Nagitta and Mrs. Amelia Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Umur Ketiga Belas Megan: Roh Pemandu, Roh Harimau, Dan Seorang Ibu Yang Menakutkan! Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPart Time Lover with Mrs. Melinda: Seri Selingkuh Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Aku Anak yang Menyimpan Tanya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMy Friend's Wife: Anjani: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Zahra: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Garuda Hitam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Jake with His Trouble Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHarga Seorang Wanita Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Trilogi Pelelangan: Sebuah “Jane Eyre” Zaman Modern (Bahasa Indonesia) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Wono Winnie Chichi Kelinci Keeps Her Fur Clean Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianJentik Jen(T)aka Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kesalahpahaman: Roh Pemandu, Roh Harimau, Dan Seorang Ibu Yang Menakutkan! Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianEliksir Dua Rindu - Permata Dewi Hygea: 3 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Wanita Beristri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pawang Mimpi Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Kategori terkait
Ulasan untuk Petualangan Noni Penggembala
0 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Petualangan Noni Penggembala - Linea
Petualangan Noni Penggembala
A book by
Linea
Noni Gempita,
Penggembala Kerbau Dieng
Nun, di lereng Bukit Dieng, tinggal Noni Gempita bersama tujuh orang adiknya. Kedua orang tua mereka sudah lama meninggal dunia. Noni Gempita dan ketujuh adiknya hidup amat melarat. Namun kemelaratan itu tak menghalangi Noni Gempita untuk merawat adik-adiknya dengan penuh kasih sayang.
Sebelum meninggal, ayah mereka meninggalkan seekor kerbau jantan. Hampir setiap hari, Noni Gempita menggunakan kerbaunya untuk menolong orang-orang untuk membajak di kebun. Penduduk Dieng suka bertanam pepaya carica di kebunnya. Jika pekerjaan membajak telah selesai, Putri Gempita mendapatkan sayuran segar atau pepaya carica untuk dimasak.
Sering kali, Noni Gempita menolak pemberian itu. Terima kasih. Aku hanya ingin menolong saja,
ujarnya sambil menghela kerbau dan pulang ke rumah. Kebaikan Noni Gempita, membuatnya disayangi penduduk lereng Dieng.
Oh .. aku ingin sekali memiliki sebatang pepaya calina. Setiap hari aku bisa memetiknya untuk adik-adikku. Tapi halaman rumahku terlampau sempit,
renung Noni Gempita dalam perjalanan pulang.
Ah ... tapi Noni Gempita tidak membiarkan dirinya bersedih. Seraya menuntun kerbau, Noni Gempita bersenandung menyanyikan lagu. Kerbau bernguik riang gembira. Lebah yang hinggap di ujung bunga bakung, seketika ikut bernyanyi. Capung mengepakkan sayapnya yang keemasan. Kodok berhenti berenang dan ikut berdendang. Bahkan, gumpalan awan urung menurunkan hujan ke bumi.
Indahnya sore di lereng Dieng.
Oh ... namun kegembiraan itu terhenti, ketika Noni Gempita melihat sesosok nenek tua yang membawa beban berat di punggungnya. Nenek bongkok itu memanggul keranjang buah pepaya carica. Napasnya tersengal kelelahan.
Noni Gempita menghentikan langkah. Tertegun. Itu Nenek Dukalo. Nenek itu ditakuti penduduk lereng Dieng. Desas-desus menyebutkan, Nenek Dukalo memiliki ilmu hitam untuk membuat orang lain menderita tak henti tertawa terkikik sampai sakit perut.
Tapi ... kasihan sekali Nenek Dukalo,
guman Noni Gempita iba. Punggungnya bisa patah karena keberatan beban.
Dia menghentikan kerbau di tepi jalan.
Nenek mau kemana?
Ehh .... aduhhh ... berat sekali. Aku mau pulang, Nak. Baru saja aku dari ladang,
Nenek Dukalo ikut berhenti. Dia menghapus keringatnya yang bercucuran. "Keranjang ini