Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan hidup menurut pasal 1 uu no 32 tahun 2009 yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya , keadaan dan

makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri kelangsungn perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain. Adapun yang dimaksud dengan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Ada beberapa bentuk terjadinya kerusakan lingkungan yang ini menjadi permasalahan dan menjadi tanggung jawab bgi setiap kalangan baik pemerintah maupun non pemerintah termasuk setiap warga negara, seperti : 1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam 1. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. Gas yang mengandung racun. Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain. 2. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya: Berbagai bangunan roboh. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. Tanah longsor akibat guncangan. Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5.

2. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain: 1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. 2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. 3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. 3. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: 1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). 2. Perburuan liar. 3. Merusak hutan bakau. 4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). 7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas. Adapun upaya yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah dan warga negara dalam melestarikan lingkungan seperti Pembuatan KLHS yang merupakan kajian yang dilkukan pemerintah dan pemerintah darah untuk memastikn bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program dan lain lain yang tersebut dalam pasal 14 uu no. 32 tahun 2009. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. Pelestarian hutan Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan. Pelestarian flora dan fauna Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. Melarang kegiatan perburuan liar. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. sehingga Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai