Anda di halaman 1dari 28

PENGKAJIAN KEPERAWATAN Nama Mahasiswa yang Mengkaji: Sitti Nur Asti Abubakar Nim : 09061007

Unit Ruang/ Kamar Tgl. Masuk RS A. IDENTIFIKASI I. KLIEN Nama Initial

: Interna

Tgl. Pengkajian

: 14-06-2012

: Franciskus V/II Waktu Pengkajian : 14.00 WITA : 13-06-2012 No. RM : 029135

: Tn . Y.M : Pinares, 14-01-1944 (68 thn) : Laki-laki : Kawin : 4 bersaudara : Kristen Protestan : Indonesia : Bahasa Daerah (dialek Manado) : SD : Petani : Pinares Ling VI kecamatan Tomohon

Tempat/ tgl lahir (umur) Jenis Kelamin Status Perkawinan Jumlah Anak Agama/Suku Warga Negara Bahasa yang digunakan Pendidikan Pekerjaan Alamat Rumah

II.

PENANGGUNG JAWAB Nama Alamat Hubungan dengan Klien : Maria Wawo : Pinares Ling 6 kecamatan Tomohon : Istri

B. DATA MEDIK I. II. Dikirim oleh Diagnosa Medik Saat Masuk : UGD : : Hemetemesis Melena

Saat Pengkajian

: Hemetemesis Melena

C. KEADAAN UMUM I. KEADAAN SAKIT tidak tampak sakit Alasan : Tak bereaksi/ baring lemah/ duduk/ : Klien tampak sakit ringan/ sedang/ berat/

aktif/ gelisah/ posisi tubuh terbaring lemah/ pucat/ Cyanosis/ sesak napas/ penggunaan alat medik tidak ada, lain-lain tidak ada.

II.

TANDA-TANDA VITAL: a. Kesadaran Kualitatif Kuantitatif : Compos mentis : :4 :2 :4 : 10

Skala Coma Glasgow: - Respon Motorik - Respon Bicara - Respon Membuka Mata - Jumlah

Kesimpulan: Pasien Tn.Y.m masih memiliki kesadaran yang baik dan masih kooperatif saat dilakukannya pengkajian. Flapping Tremor/ asterixis b. Tekanan Darah MAP Kesimpulan : Negatif

: 110/80 mmHg : 120 mmHg : Pada saat di ukur tekanan darah pasien, tekanan : 360,5C melalui Axillar : 80 x/ menit : Frekuensi 26 x/ menit Iramanya teratur, dan jenis pernapasan perut

darah pasien normal. c. Suhu d. Nadi e. Pernapasan

III.

PENGUKURAN a. Lingkar lengan Atas b. Lipat Kulit Trisep : 31 cm :-

c. Tinggi Badan

:162 cm
2

Berat badan: 58 kg

I.M.T (Indeks Masa Tubuh) : kg/m Kesimpulan

: Saat dilakukan pengkajian, berat badan

pasien turun dari 62 kg menjadi 58 kg. Yang ditandai dengan adanya pengukuran LLA (31 cm).

IV.

GENOGRAM

Keterangan :

= perempuan yang meninggal

= istri

= Laki-laki yang meninggal

= Pasien

D. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

I.

KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN- PEMELIHARAAN KESEHATAN Riwayat Penyakit yang pernah dialami: Pasien pernah mendapat riwayat penyakit yang terdahulu seperti sakit berat yaitu Stroke yang pernah di rawat di RS pada tanggal 8 11 - 2011. a. Data Subektif Keadaan Sebelum Sakit Pasien mengatakan sebelumnya pernah mendapat penyakit yang berat seperti stroke sehingga membuat daya ingat pasien menurun. Keadaan Sejak Sakit Sejak pukul 02.00 WITA tanggal 12 6 -2012 , pasien mengatakan pusing, nyeri kepala, lemah , BAB mengeluarkan darah dan muntah darah. b. Data Objektif Kebersihan rambut Kulit kepala Kebersihan kulit Higiene rongga mulut tidak ada lesi. Kebersihan Genitalia kelainan. Kebersihan Anus kelainan. Tanda/ scar vaksinasi : BCG Cacar : Bagian anus bersih, tidak ada : Bagian genitalia bersih tidak ada : Rambut sedikit berminyak tidak ada kutu : Kulit kepala tidak terdapat

ketombe, tidak terdapat kutu dan tidak terdapat kelainan kulit lain. : Kulit bersih, tidak ada lesi : Rongga mulut bersih, lembab

II.

KAJIAN NUTIRSI METABOLIK a. Observasi 1. Keadaan sebelum sakit :

Pasien mengatakan sebelum sakit, nafsu makannya baik, bahkan selalu makan. Frekuensi makan 3 x sehari. Dengan lauk pauk, nasi dan sayur daging dan buah . pasien mengatakan minum 5-7 gelas/hari jenis minuman air putih , teh , kopi dan susu. 2. Keadaan sejak sakit :

Pasien mengatakan saat ini dia makan bubur yang disediakan oleh rumah sakit. Dengan frekuensi makan yang tidak menentu. b. Data Objektif 1. Observasi : Keadaan umum pasien terlihat lemah, dan pucat. 2. Pemeriksaan Fisik Keadaan Rambut Hidrasi kulit Palpebrae Conjungtiva Sclera Rongga mulut Gusi Gigi geligi Gigi Palsu : Berminyak : Lembab : Tidak berwarna kehitam-hitaman : Berwarna merah muda : Berwarna putih : Bersih tidak ada bau busuk : Gusi tidak hiperemis : Tidak ada caries : Tidak ada

Kemampuan mengunyah keras: Pasien bisa mengunyah makanan yang keras. Lidah Tonsil Pharing Kelenjar Parotis : tidak ada lesi ataupun kelainan : Warna merah muda, tidak ada

pembesaran, ovula di tengah-tengah dan tidak ada bau mulut. : Tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening leher : Tidak ada pembesaran : Tidak ada pembesaran

Kelenjar Tyroid Abdomen Inspeksi

: Tidak ada pembesaran

: Bentuk abdomen datar, tidak ada

bayangan vena dan tidak benjolan vena. Auskultasi Palpasi : Peristaltik 10x/ menit : Tanda nyeri umum di bagian

epigastrika, massa tidak ada, dan hidrasi kulit lembab. Nyeri tekan Hepar Lien Perkusi : Didaerah Epigastrika : Tidak terjadi pembesaran : Tidak ada pembesaran : karena nyeri dibagian epigastrika,

tidak dilakukan perkusi di bagian abdomen. Ascites Kelenjar limfe inguinal Kulit : Negatif : Tidak ada pembesaran : Spider naevi, Uremic frost,

edema, ikterik semuanya negative dan tidak ada tanda-tanda radang. Lesi 3. Pemeriksaan Diagnostik Laboraturium: Parameter WBC RBC HGB HCT PLT MPV L4 Nilai 10,5 2,85 9.6 27,1 3,88 3.9 0,1 Flag Satuan H L L L L H L 10/pl fl 10,3/pl 10,3/ul 10,6/hl 9/dl 40.90 3.80 - 530 12.6 18.0 3.60 56.0 120 - 380 50 10.0 0.4 44 : Tidak ada

4. Terapi Ceftriaxme Nutaprazol 30 mg

: : 1 x 2 Gr : 2 x 1 amp IV

Calnex Brain Act Propepsa

: 3 x 1 amp IV : 2 x 1 tab :3x1c

III.

KAJIAN POLA ELIMINASI a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan frekuensi

BAB 3 x sehari dan BAK 8-9 x sehari, : Pasien mengatakan frekuensi

BAB lembek berwarna kahitaman dan bercampur darah . b. Data Obyektif 1. Observasi :

Saat dikaji pasien mengeluh tentang penyakit BAB yang sedang di derita pasien yaitu BAB mengeluarkan darah . Keadaan umum pasien lemah. 2. Pemeriksaan Fisik Peristaltik usus Palpasi suprapubika Nyeri ketuk ginjal Mulut Urethra Anus : 10x/ menit : Kandung kemih kosong : Kiri dan kanan negatif : Tidak ada lesi : Peradangan, Fisura, Hemoroid,

Prolapsus recti, hasilnya negatif 3. Pemeriksaan Diagnostik Laboraturium sebelumnya. 4. Terapi : Sama dengan sebelumnya : Hasilnya sama dengan yang

IV.

KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN a. Data Subyektif Keadaan Sebelum sakit : Pasien mengatakan sering pergi

berkebun dan tidak pernah berolahraga. Di waktu senggang

biasanya pasien nonton TV atau duduk dengan keluarga . pasien mengatakan semua kegiatan/ aktivitasnya di lakukan secara mandiri. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan aktivitas sehari sehari di batasi , pasien mengatakan aktifitasnya sehari hari hanya di bantu keluarga karena pasien tidak dapat beraktifitas sendiri , seperti makan , BAK , BAB ganti pakaian dan mandi. b. Data Obyektif 1. Observasi Aktifitas harian Makan Mandi Berpakaian Kerapian Buang air kecil Buang air besar Ambulasi Postur tubuh Gaya Jalan Fiksasi Tracheostomi 2. Pemeriksaan Fisik JVP Kesimpulan ada kelainan. Perfusi pembuluh perifer kuku Thorax dan pernapasan Inspeksi : Bentuk thorax datar, stridor dyspnea d Effort dan sianosis hasilnya negative. : tidak ada gangguan : cm H2O : nilai JVP pasien normal, tidak :2 :2 :2 :0 :2 :2 4: Bantuan penuh 2: Bantuan orang 3: Bantuan orang dan alat 0: Mandiri 1: Bantuan dengan alat :

Mobilisasi di tempat tidur : 0 :3

: Sedikit membungkuk : pasien berjalan biasa

Anggota gerak yang cacat: tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

10

Palpasi

: Vocal fremitus, getaran kiri dan

kanan sama. Tidak ada kelainan. Perkusi : Sonor Batas paru hepar: terdapat di ICS 5 Kesimpulan : Pasien tidak mengalami

gangguan dibagian sistem pernapasan. Auskultasi : Suara napas vesikuler, suara

ucapan getaran kiri dan kanan sama, dan tidak ada suara tambahan. Jantung Inspeksi : Ictus Cordis: tidak tampak

denyutan, dan pasien tidak menggunakan alat pacu jantung. Palpasi Thrill negative Perkusi : Batas atas jantung ICS II sejajar : Ictus Cordis: teraba denyutan,

dengan midclavikula kira dan kanan. Batas kanan jantung ICS II dan Batas Kiri jantung ICS III. Auskultasi : : Bunyi jantung 2 lebih keras

Bunyi Jantung II A dari bunyi jantung 1. Bunyi jantung II P Bunyi jantung I T Bunyi jantung I T

: BJ 2 lebih keras dari BJ 1 : BJ 1 lebih keras dari BJ 2 : BJ 1 lebih keras dari BJ 2

Pada bunyi jantung III Irama Gallop tidak terdengar. Tidak ada murmur, dan HR: 80x/ menit. Tidak terdengar bruit, baik pada aorta, A. Renalis ataupun A. Femoralis. Lengan dan Tungkai Atrofi otot Rentang gerak : Negatif : Baik, tidak ada gangguan, tidak

mati sendi ataupun kaku sendi.

11

Uji kekuatan otot Reflex Fisiologik Reflex Patologik Clubing jari-jari Varices Tungkai Columna Vertebralis Inspeksi

: tidak dilakukan : Baik : Babinski pada kaki kiri dan

kanan hasilnya negative. : Negatif : Negatif

: Tidak ada kelainan bentuk

pada kolumna vertebralis Palpasi N. III-IV-VI : Nyeri tekan negatif : Tidak ada gangguan pada

mata, pupil dan gerakan bola mata. N. VIII Romberg Test : Negatif N. XI Kaku kuduk : Tidak ada gangguan : Pasien dapat melakukan

pergerakan pasif berupa flexi, ekstensi dan rotasi kepala. 3. Pemeriksaan Laboraturium Laboraturium 4. Terapi : tidak ada hasil lab : Tidak di lakukan terapi, khusus

untuk pola aktifitas dan latihan, karena pasien tidak mengalami gangguan di bagian ini.

V.

KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak

mengalami gangguan saat tidur. Frekuensi saat tidur, kalau pada malam hari tidur jam 22.00 WITA dan bangun pada pagi hari jam 06.00 WITA. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak

sakit dan di rawat di rumah sakit, pasien tidur terus karena keadaan tubuh yang lemah dan pengaruh dari minum obat.

12

b. Data Obyektif 1. Observasi Ekspresi wajah mengantuk : Negatif Banyak Menguap : Negatif

Palpebrae Inferior berwarna gelap: Negatif 2. Terapi yang di berikan dokter tidak ada.

VI.

KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF a. Data Subyektif Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu

dalam hal pendengaran dan penglihatan bahkan tidak mengalami gangguan dalam hal tersebut. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan saat ini,

masih mampu dalam hal berkomunikasi dengan orang lain bahkan dengan orang terdekat. b. Data Obyektif 1. Observasi : Pasien terlihat tenang, karena

anak-anak dan keluarganya selalu menemaninya. 2. Pemeriksaan Fisik Penghasilan Cornea Visus Pupil Lensa Mata Pendengaran Pina Canalis Membran tympani Tes pendengaran : tidak ada gangguan : Tidak ada gangguan : tidak ada gangguan : Baik, tidak ada gangguan : Baik, tidak ada gangguan : Baik, tidak ada gangguan : Baik, tidak ada gangguan : Tidak ada

Tekanan intra ocular (TIO) : Tidak ada gangguan

Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan dan tungkai: respon pada pasien baik, tidak ada gangguan atau kelainan.

13

N.I N. II N. V Sensorik N. VII Sensorik N. VIII Sensorik Tes Romberg 3. Pemeriksaan Diagostik 4. Terapi

: Baik : Baik : Baik : Baik : Baik : Baik : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan

VII.

KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI a. Data Subyektif Keadaan sebelum sakit :

Pasien mengatakan pasien tidak mengenal putus asa selalu berusaha mencari jalan keluar , selalu berfikir positif serta pasien tidak gampang mempercayai orang lain sebelum ada bukti atau penjelasan yang jelas. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan saat penyakit

datang, pasien bisa menerima keadaannya yang sekarang. b. Data Obyektif 1. Observasi Kontak mata Rentang perhatian Suara dan cara bicara Postur tubuh 2. Pemeriksaan Fisik Kelainan bawaan yang nyata :Tidak di temukan kelainan Abdomen Kulit Penggunaan Protesa : Bentuk datar, tidak terlihat : Baik : Baik : Jelas : Baik

bayangan vena dan benjolan massa. : Lesi kulit tidak Nampak : Tidak di temukan baik di

hidung, payudara, lengan dan tungkai.

14

VIII.

KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit :

Pasien mengatakan saat di rumah, hubungannya dengan sesama baik dan berhubungan baik dengan masyarakat yang ada di lingkungannya. Keadaan sejak sakit :

Pasien mengatakan meskipun sakit, hubungannya dengan sesama masih berjalan dengan baik. b. Data obyektif Observasi Saat di rumah sakit, terlihat keluarga dan teman dari Ny. Y.m datang berkunjung ke rumah sakit.

IX.

KAJIAN POLA REPRODUKSI-SEKSUALITAS a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak

mengalami gangguan dalam hal reproduksi terutama dalam libido. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan tidak

mengalami gangguan dalam hal libido, tetapi saat masuk rumah sakit sudah jarang memperhatikan hubungan seksual dan reproduksi. b. Data Obyektif 1. Observasi : Pada saat pengkajian, hubungan

suami-istri yang masih harmonis. 2. Pemeriksaan fisik tidak dilakukan. 3. Pemeriksaan diagnostik 4. Terapi : Tidak ada : Tidak ada : Dalam hal ini, pemeriksaan fisik

15

X.

KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit :

Pasien dapat mengambil keputusan sendiri, mengenai masalah penyakit yang di hadapinya. Keadaan sejak sakit :

Pasien dapat mengambil keputusan sendiri, mengenai masalah penyakitnya dengan di bantu oleh anak dan keluarganya. b. Data Obyektif 1. Observasi dan keluarganya. 2. Pemeriksaan Fisik Tekanan darah Kesimpulan HR Kulit basah 3. Terapi : Tidak dilakukan terapi : 110/80 mmHg : Hipotensi Ortostatik negative : 80 x/menit : Tidak keringat dingin dan tidak : Pasien selalu di temani oleh anak

XI.

KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN a. Data subyektif Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sering

mengikuti Misa pada hari minggu, maupun mengikuti ibadah WKRI. Keadaan sejak sakit : Saat pasien berada di rumah

sakit, kegiatan ibadah tidak dilakukan, tetapi pasien masih tetap melakukan doa pribadi dan doa bersama di rumah sakit. b. Data obyektif Observasi : Saat mengkaji pasien, terlihat

sangat kooperatif, dalam hal keagamaan.

16

17

DIAGNOSA KEPERAWATAN No. 1. DS: - Klien terlihat Lemah , dan pucat - BB menurun, Produksi asam lambung meningkat DO: - Pasien mengatakan mual munta kurang lebih tiga hari - Merasa kelelahan tanpa melakukan aktivitas Anoreksia TTV TD : 110 / 80 mmHg N : 80 x/m R : 26 x/m SB : 37 C Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Napsu makan menurun Mual dan munta Gangguan pada epigastrium Data Etiologi Masalah Diagnosa Keperawatan

Gangguan pemenuhan nutrisi Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan dengan tubuh pasien

berhubungan

mengeluh kurang nafsu makan, mual dan muntah

18

2.

Do : Ds : Klien mengatakan merasa haus yang berkepanjangan BAK tidak lancar Mual munta cairan dan makanan . Klien terlihat , lemah, tugor kulit tdak elastis, mukosa mulut kering .

Perdarahan pada gastrointestinal

kekurangan volume cairan

kekurangan volume cairan berhubungan dengan pasien mengatakan Klien mengatakan

Gangguan pada epigastrium

merasa haus yang berkepanjangan BAK tidak lancar Mual munta

Produksi asam lambung meningkat

cairan dan makanan

Mual dan munta

kekurangan volume cairan

19

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Pasien: Ny. S.H No. 1. Diagnosa Keperawatan Gangguan nutrisi Ruang: Irina St. Paula Tujuan dan Kriteria Evaluasi dilakuakan Rencana Tindakan No.RM: 029135 Rasional 1. Memberikan tentang kebutuhan informasi diet /

pemenuhan Setelah kurang

tindakan 1. Timbang BB setiap hari.

dari keperawatan selama 3 x 24 jam, daharapkan pemenuhan nutrisi dapat diatasi.

kebutuhan tubuh Yang ditandai dengan:

keefetikfan therapy.

DS: - Klien terlihat Lemah , dan pucat - BB menurun, DO: - Pasien mengatakan mual munta kurang lebih tiga hari

Dengan Kriteria hasil : DO : Peningkatan BB meningkat. Muntah tidak ada Napsu makan meningkat

2. berikan makan dalam porsi kecil tapi sering.

2. Buruknya toleransi terhadap makanan banyak mungkin dengan tekanan intra

berhubungan peningkatan abdomen.

DS : Klien mengatakan tidak lagi merasakan mual. 3. Bantu pasien dan dorong 3. Diet yang tepat untuk

20

- Merasa kelelahan tanpa melakukan aktivitas

Klien merasa bertebaga dan tidak merasa lemah.

pasien untuk makan.

penyembuhan, mungkin lebih baik keluarga terlibat ketika pasien makan.

TTV TD : 110 / 80 mmHg N : 80 x/m R : 26 x/m SB : 37 C

4. Awasi pemasukan diet.

4. Memberikan kebutuhan defisiensi.

informasi pemasukan

5. Kolaborasi dengan ahli gizi Skala nyeri 8 (skala 0-10) dan dokter mengenai obat antiemetic.

5. Membantu

mengkaji

kebutuhan nutrisi dalam perubahan pencernaan dan fungsi usus, anti emetic mengatasi mual.

2.

kekurangan volume cairan yang di tandai dengan :

Setelah

dilakukan

tindakan

1. Awasi masukan haluaran.

1. Memberikan

informasi

keperawatan selama 3 x 24 jam, keseimbangan terpenuhi. cairan dapat

tentang keseimbangan cairan, fungsi penyakit ginjal, juga dan control merupakan

21

Do : . Ds : Klien mengatakan merasa haus yang berkepanjangan BAK tidak lancar Mual munta cairan dan makanan . Klien terlihat , lemah, tugor kulit tdak elastis, mukosa mulut kering Dengan Kriteria hasil : DO : Turgor kulit elastis Intake dan output balance membrane mukosa lembab, bak TTV : TD : 120/80 mmhg N : 80x / menit R T : 24x / menit : 36 C 4. Observasi tanda tanda vital setiap 4 jam. 3. Observasi membrane kulit kering, dan 2. Pertahankan tirah baring,

pedoman untuk penggantian cairan.

2. Aktivitas

muntah

dapat

jadwalkan aktivitas untuk memberikan periode istrahat tanpa gangguan.

meningkatkan tekanan intra abdominal.

3. Menunjukan cairan berlebihan.

kehilangan

mukosa,

penurunan turgor kulit.

4. Untuk mengetahui perubahan TTV yang dapat

menyebabkan syok. 5. Observasi tanda tanda 5. Untuk syock.

mencegah

terjadi

perdarahan yang berlebihan.

22

23

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI 1 Nama Klien : Tn. Y.m Umur : 68 thn Jam 09.00 Dx 1 Implementasi 1.Menimbang berat badan klien Hasil: berat badan turun di akibatkan pasien sering muntah BB : 68 kg O: 11.12 2. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering Hasil: pasien kooperatif dan pasien dapat menghabiskan makanan piring Pasien terlihat kooperatif saat diberikan makanan dalam porsi kecil tapi sedang. Klien terlihat lemah dan pasien dapat menghabiskan makanan Ruang : Irina franciscus Kamar : VIII B2 Evaluasi S: Pasien mengatakan bahwa berat badan pasien turun di akibatkan karena pasien sering muntah. Paraf

Hari/ tanggal Jumat, 15/6/2012

24

13.45

3. Membantu pasien dan dorong pasien untuk makan Hasil: Klien hanya

piring

mampu A: Masalah belum teratasi

menghabiskan porsi makanan , karena berhubung lambung pasien yang masih P: Intervensi Lanjut belum baik mencerna makanan. Intervensi 1, 3, 5

15.02

4. Mengawasi pemasukan diet pasien Hasil: klien bisa mengkuti ajuran dari perawat bahwa pasien harus makan bubur di karenakan lambung yang belum membaik.

16.00

5. Kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter mengenai obat antiemetic. Hasil: Pasien di berikan injeksi IV Kalnex , agar pendarahan pada lambung dapat berkurang.

25

O9.10

1.Mempertahankan

tirah

baring, S: Pasien mengatakan perasaan mual

mencegah muntah dan tegangan pada sudah mulai berkurang. saat defekasi. Menjadwalkan aktivitas untuk memberikan periode istirahat tanpa DO: gangguan. Hasil: klien mulai melakukan tirah baring yang diajarkan namun masih terlihat masih kesakitan. 2 10.34 2.Mengobservasi kulit kering, membrane mukosa, dan penurunan turgor kulit. Hasil : turgor kulit kering dan membrane mukosa pasien sudah sadikit membaik. 3. Observasi tanda tanda vital setiap 6 jam. Hasil : P: Intervensi Lanjut A: Masalah belum teratasi Pasien tampak lemah Pasien terlihat mendemonstrasikan yang telah diajarkan, namun masih terlihat meringis kesakitan.

12.00

26

Td : 110/80 mmhg N : 80 x/m R : 26 x/m SB : 37c

13.20

4.menganjurkan klien minum banyak 2 3 liter/hari Hasil : Pasien minum air 1-2 hari/liter .

14.40

5.Kolaborasi pemberian perdarahan.

dengan terapi

dokter dan

dalam anti

cairan

Hasil : Pasien dapat menerima cairan dan terapi pendarahan yang sudah di berikan dokter.

27

28

Anda mungkin juga menyukai