Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
zoonosis yang disebabkan kelompok arbovirus yang bersifat bawaan arthopoda genus Flavoviridae (single stranded RNA).
ditularkan
dari
babi
melalui
gigitan
gelidus, Cx. fuscocephalus dan Cx. vishnui yang dikoleksi dari Kapuk, Indonesia.
EPIDEMIOLOGI
Van Peenen et al. (1974a) berhasil mengisolasi virus JE
pertama kali dari pool nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang dikoleksi dari sekitar kandang babi di Kapuk, Tanggerang.
Menurut Kanamitsu et al., (1979) vektor JE terdapat di
seluruh Indonesia, tetapi di sebelah timur garis Wallace kecuali Lombok, antibody terhadap JE pada orang sangat jarang teradapat.
Japanese Encephalitis adalah penyebab utama ensefalitis
virus di Asia dengan 30,000-50,000 kasus klinis dilaporkan setiap tahun. Hal ini terjadi dari pulau-pulau di Pasifik Barat di timur ke perbatasan Pakistan di barat, dan dari Korea di utara ke Papua Nugini di selatan.
di bawah usia 5 tahun. Tidak ada pola musiman yang jelas muncul, dengan kasus diberitahu sepanjang tahun. Tidak hanya angka kematian tinggi (sekitar 23%), tetapi hampir 20% dari korban dibuang dengan beberapa bentuk kecacatan. Jadi dampak penyakit tinggi.
PATOFISIOLOGI
Tingkat sel paparan virus JE ke membran
sel host masuk ke dalam sel dan berkembangnya viremia perubahan inflamasi pada jantung, hati, paru-paru & sistem RES subklinis.
Bentuk subklinis atau enefalitis ringan dpt
neurologi dapat berkembang pertumbuhan virus pada sel endotel pembuluh darah menyebabkan area yg luas dari otak termasuk, thalamus, ganglia basal, batang otak, otak kecil (termasuk kehancuran sel purkinje serebellum), hipokampus, dan korteks serebral.
ditemui. Tingginya sitokin tertentu (Interferon-, IL-6 dan IL-8) dikaitkan dengan kematian yang tinggi.
menyebabkan peningkatan patologi CNS karena efek langsung neurotoksik pada sel otak dan kemampuannya untuk mencegah perkembangan sel-sel saraf baru dari stem sel neural/sel progenitor (NPC).
Kuman patogen dapat ditularkan pertama kali
neuron lain, seperti sel astrosit dan sel mikroglia virus bereplikasi merusak sawar darah otak.
GEJALA KLINIS
35.000 50.000 kasus pertahun Masa inkubasi : 6 sampai 8 hari Hampir tidak bergejala atau gejala ringan Anak-anak dan dewasa muda sangat beresiko
Esefalitis Akut: Sakit kepala, demam tinggi, leher kaku, stupor Dapat berlanjut menjdai kelumpuhan, kejang, konvulsi, koma dan kematian. Neuropsikiatri sekuele: 45 70% bertahan
throughout CNS Occasional microscopic necrotic foci Thalamus generally severely affected
Diagnosa pasti : Isolasi virus : LCS, otak Tidak ada terapi spesifik : Terapi suportif
DESINFEKSI
Biosafety level 3 precautions Chemical
Ethanol, glutaraldehyde, formaldehyde Sodium hypochlorite (bleach) Iodine, phenols, iodophors
Physical
Deactivation at 133oF (for 30 minutes) Sensitive to UV light, gamma radiation
Kontrol Vektor Pemberantasan daerah perkembangbiakan nyamuk Kontrol larva dan nyamuk dewasa Vaksinasi
kuda, babi, manusia
Personal protective measures Avoid prime mosquito hours Use of repellants containing DEET
VAKSINASI
Vaksin hidup yang dilemahkan: Kuda dan babi Berhasil mengurangi angka kejadian Vaksin tidak aktif (JE-VAX) Manusia Jepang, Korea, Taiwan, India, Thailand Digunakan untuk daerah endemis atau wabah Wisatawan, militer, pekerja laboratorium