Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUHAN
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TELKOM Indonesia, Tbk
TELKOM Indonesia, Tbk adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 50 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

1.1 SEJARAH
Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).Pada tahun 2009 momen bersejarah tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Logo Perusahaan

Logo PN Postel.Logo

PERUMTEL (1974-1991)

Logo lama Telkom (1991-2009)

Logo Telkom sejak 2009-Sekarang

Visi

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

Misi

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif 2. Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia

Tujuan

Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Inisiatif Strategis

1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (''FWL''). 2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access (''FWA'') dan mengelola portofolio nirkabel. 3. Melakukan investasi pada jaringan broadband. 4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale. 5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment. 6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis. 8. Mengintegrasikan Next Generation Network (''NGN'') dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management). 9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

1.2 PRODUK DAN LAYANAN


Adapun disini mengenai produk dan layanan Telkom yang sering dipakai oleh kalangan masyarakat yaitu bidang seluler dan akses internet,walaupun masih banyak lagi sebenarnya produk dan layanan Telkom.
SELULER

AKSES INTERNET

1.3 SDM DAN ORGANISASI

Jumlah Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2009, karyawan TELKOM dan anak perusahaan berjumlah 28.750 orang, terdiri dari 23.154 karyawan TELKOM dan 5.596 karyawan anak perusahaan.

Grafik Jumlah Pegawai TELKOM Mengalami Penurunan Dari Tahun Ke Tahun


Pada tanggal 31 Desember 2008, karyawan TELKOM dan anak perusahaan TELKOM berjumlah 30.213 orang, terdiri dari 25.016 karyawan TELKOM dan 5.197 karyawan anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2007, karyawan TELKOM dan anak perusahaan TELKOM berjumlah 32.465 orang, terdiri dari 25.361 karyawan TELKOM dan 7.104 karyawan anak perusahaan. Dalam rentang waktu 2005-2009, TELKOM mengalami penurunan jumlah karyawan (tidak termasuk karyawan anak perusahaan) dengan rata-rata tingkat penurunan sebesar 4,8% per tahun. Penurunan tersebut merupakan keberhasilan TELKOM dalam melakukan program multiexit terutama program pensiun dini selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Pada tahun 2009, terdapat pengurangan karyawan TELKOM (tidak termasuk anak perusahaan) sebanyak 1.862 orang atau sebesar 7,4%, terutama disebabkan oleh program pensiun dini yang telah direvitalisasi dan juga disebabkan oleh pensiun normal, pengunduran diri atas permintaan sendiri, meninggal dunia dan lain-lain. Manajemen yakin bahwa secara umum TELKOM memiliki hubungan baik dengan para karyawan TELKOM dan dengan serikat karyawan.

BAB II SISTEM MANAJEMEN SDM


2. PENGADAAN KARYAWAN 2.1 Perencanaan SDM
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cara mengubah konsep human resources menjadi human capital. TELKOM melihat bakat karyawan (keterampilan individu, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keahlian, pengalaman, kelayakan, kemampuan, kesesuaian, wewenang, pelatihan, pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya) sebagai aset perusahaan untuk mendorong pembentukan sebuah organisasi pembelajaran. Kinerja TELKOM selama ini sangat tergantung dari kualitas dan profesionalisme karyawannya. Agar dapat terus menciptakan nilai, kami melakukan proses penggeseran paradigma pengelolaan SDM untuk menyelaraskan kembali karyawannya agar dapat berpartisipasi dalam bisnis new wave yang terus tumbuh. Dengan mengacu kepada Rencana Induk Human Capital, upaya transformasi SDM difokuskan untuk mengarahkan transformasi bisnis menuju bisnis new wave melalui perencanaan SDM, termasuk pengembangan kompetensi dan pengelolaan keahlian. Pada tahun 2009, kami memusatkan perhatian untuk mengawal transformasi bisnis yang mengarah kepada bisnis new wave sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Human Capital. Di dalam Rencana Induk tersebut terdapat arahan bagi perencanaan SDM yaitu penekanan pada rekrutasi dan peningkatan kompentensi yang selaras dengan bisnis new wave serta penerapan program pensiun dini untuk mengurangi kompetensi yang tidak relevan dengan bisnis new wave. Di samping itu, TELKOM melakukan transformasi organisasi untuk mendukung bisnis new wave antara lain dengan membentuk Divisi TELKOM Flexi (DTF) yang independen. Dalam pengelolaan SDM, TELKOM telah membangun pengelolaan keahlian, direktori kompetensi dan kebijakan pengembangan kompetensi yang mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan dalam bisnis new wave. Tujuan perubahan konsep dari human resources ke human capital adalah untuk memberikan kesempatan berkarir yang lebih luas bagi karyawan yang berkinerja baik, sehingga kualitas dan profesionalisme karyawan dapat dikembangkan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, TELKOM telah mengubah cara berpikir dalam pengelolaan SDM dengan menjadikan departemen SDM sebagai Penjaga Nilai (Guard of Value) yang mempunyai lima peran utama (ahli administratif, karyawan yang unggul, agen perubahan, partner bisnis strategis dan kepemimpin SDM). Dengan melakukan hal tersebut, maka kami berharap agar semangat dan loyalitas karyawan dapat meningkat sehingga mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.

2.2 REKRUTMEN
Daftarkan diri anda dengan melengkapi formulir data pribadi. Hanya pelamar yang memenuhi kualifikasi yang akan dipanggil sesuai lowongan yang tersedia. Telkom tidak memungut biaya apa pun dalam proses rekrutasi. Adapun mengenai kiat kiat mengenai pelamar : Data Pribadi Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat & Tanggal Lahir Agama Status Pernikahan Kewarganegaraan Golongan Darah Web Blog Alamat Pelamar Jalan Propinsi Kota Kode Pos Alamat lain yang dapat dihubungi Jalan Propinsi Kota Kode Pos Nomor Telepon Rumah Flexi Telkomsel User ID E-mail

2.2 KOMPENSASI
Untuk mengukur kinerja karyawan, TELKOM menggunakan Competency Based Human Resources Management (CBHRM). CBHRM telah kami gunakan sejak tahun 2004 yang pada awalnya digunakan untuk memotivsi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2007, CBHRM telah digunakan secara penuh untuk mengukur kinerja karyawan, menentukan tingkat gaji dan membangun kompetensi. Berdasarkan hal tersebut, kami memperbarui direktori kompetensi dan membangun sebuah Master Plan untuk memberikan arah bagi pengembangan SDM kami untuk periode 2008-2012. Pada tahun 2009, kebijakan CBHRM telah mencakup beberapa bidang, antara lain: Pengembangan Kompetensi: dilakukan pemutakhiran Direktori Kompetensi agar dapat mendukung aplikasi assessment tool, kemudian dilakukan juga evaluasi terhadap aplikasi assessment tool tersebut dan pembaharuan panduan pengembangan kompetensi yang sejalan dengan transformasi perusahaan menjadi perusahaan InfoComm; Manajemen Karir: dilaksanakannya job tender dan fit and proper test untuk posisi tertentu dengan memperhitungkan kecocokan profil. Manajemen Kinerja: dilakukan evaluasi dan pengembangan terhadap aplikasi assessment tool dengan penambahan sistem pengukuran kompetensi 3600, yang keduanya ditujukan untuk membangun kompetensi dengan tujuan mengurangi penilaian sendiri dan menambah penilaian oleh atasan.

2.3 PENGEMBANGAN
Pengembangan SDM TELKOM disesuaikan dengan strategi bisnis yang didasarkan pada Corporate Strategic Scenario (CSS), Master Plan for Human Capital (MPHC), Training Needs Analysis (TNA), transformasi organisasi serta pertumbuhan keuangan perusahaan. Pendidikan dan pelatihan karyawan di tahun 2009 difokuskan kepada:

Pengembangan kepemimpinan. Pembinaan karyawan yang berpotensi sebagai pemimpin dan berkinerja tinggi yang telah menunjukkan komitmen untuk memberikan yang terbaik dan berwawasan global; Mendukung pencapaian corporate strategic goals. Dengan mengacu pada CSS dan business plan unit bisnis terkait; Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan, melalui evaluasi kompetensi berbasis penilaian CBHRM.

Program pengembangan kepemimpinan disediakan dalam berbagai program:


Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental , Supervi sory Leadership Functional); Kepemimpinan Tingkat Menengah (Suspim 135 B, Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan Kepemimpinan Tingkat Senior (Suspim 135 A, Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen Senior).

Pada tahun 2009, program pengembangan kompetensi diberikan kepada 39.637 karyawan yang terdiri dari program pengembangan kepemimpinan untuk 1.121 karyawan, program pengembangan fungsional untuk 38.372 karyawan, dan program pengembangan bakat untuk 144 karyawan. Program pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kompetensi karyawan di bidang teknologi, pemasaran & manajemen telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan new wave sejalan dengan visi kami menjadi market leader dalam bidang InfoComm. Berbagai kerja sama dengan lembaga terkemuka yang terkait dengan industri kami telah dilakukan untuk mendukung program pelatihan baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar negeri. Pada tahun 2009, kami mengalokasikan dana Rp116,9 miliar untuk pelatihan dan pendidikan, atau rata-rata sebesar Rp2,95 juta per karyawan, berdasarkan jumlah karyawan yang menjalani pelatihan di tahun 2009, yang mencapai total 39.637 peserta dari total tenaga kerja perusahaan 23.154 karyawan. Upaya lain untuk mengembangkan sumber daya manusia dilakukan melalui Knowledge Management, yaitu suatu fasilitas bagi setiap karyawan untuk bertukar ide, konsep dan informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh semua karyawan. The Dunamis Organization Service mengakui bahwa kami telah berhasil menerapkan fasilitas tersebut dalam mengelola perusahaan. Pada tanggal 15 Juli 2008, kami berhasil meraih peringkat ketiga Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Award Indonesia, dan kami merupakan salah satu nominator dalam MAKE Award tingkat Asia pada tanggal 15 Oktober 2009 di Korea Selatan. TELKOM terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM-nya di masa mendatang melalui program perekrutan karyawan yang terarah dan strategis sesuai target yang dikembangkan oleh Assessment Service Center dan Talent Pool.

2.4 PENGINTEGRASIAN
Pada bulan Mei 2000, karyawan TELKOM membentuk serikat bernama Serikat Karyawan TELKOM atau Sekar. Pada bulan Mei 2006, beberapa karyawan TELKOM membentuk serikat lain bernama Serikat Pekerja atau SP sebagai alternatif di luar Sekar. Pembentukan Sekar dan SP adalah sesuai dengan Keputusan Presiden No. 83 tahun 1998 mengenai ratifikasi Konvensi ILO No. 87 tahun 1948 mengenai kebebasan berserikat dan perlindungan atas hak membentuk organisasi. Keanggotaan pada serikat tidak wajib sifatnya. TELKOM meyakini bahwa hubungannya dengan Sekar dan SP cukup baik. Namun, tidak ada jaminan bahwa kegiatan serikat pekerja tidak akan berubah atau memberi dampak material dan merugikan pada bisnis, kondisi keuangan dan prospek TELKOM. Pengelolaan hubungan kerja karyawan diatur melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) III tanggal 17 Juli 2007 yang memuat hak dan kewajiban Perusahaan, karyawan dan Sekar. Manajemen dan Sekar belum dapat menyepakati rumusan uniformula yang diusulkan dalam draft PKB IV. Yang menjadi akar permasalahannya adalah perbedaan pemahaman implementasi Pasal 35 ayat 4 dari PKB III. Pada intinya, pemberian Bantuan Peningkatan Kesejahteraan (BPK) dengan tarif 2 kali THT berakhir pada 1 Januari 2009 dan mulai 1 Februari 2009 akan diberikan Manfaat Pensiun (MP) dengan azas uniformula yang besarannya ditetapkan atas kesepakatan antara Manajemen dan Sekar. Akibatnya, sampai saat ini belum adanya rumusan yang pasti terhadap pembayaran Manfaat Pensiun dengan azas Uniformula (Pasal 35 ayat 4 PKB III). Manajemen memberikan Bantuan Manfaat Pensiun Sekaligus (BMPS) sebagai solusi dari Manfaat Pensiun bagi karyawan yang pensiun mulai 1 Februari 2009. Sejak Desember 2009, program pembayaran BMPS telah direalisasikan terhadap lebih dari 111 orang pensiunan TELKOM yang pengajuannya telah diproses. Remunerasi Yang Kompetitif

Karyawan TELKOM menerima gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan untuk mereka sendiri dan beberapa anggota keluarga intinya, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu lainnya, termasuk yang terkait dengan kinerja unit. Bonus dianggarkan terlebih dahulu dan diberikan pada tahun berikutnya ketika bonus tersebut diakui (accrued). Selama lima tahun terakhir, jumlah bonus tahunan berkisar antara Rp186,4 miliar sampai Rp391,3 miliar. Bonus tahun 2009 akan diberikan kepada seluruh karyawan setelah selesainya audit laporan keuangan tahun 2009. Besarnya bonus akan ditentukan dan disetujui pada RUPS 2010 sebelum dibagikan kepada seluruh karyawan sesuai tingkat posisi masing-masing. Untuk menjaga agar remunerasi tetap kompetitif, TELKOM secara periodik melakukan salary survey baik untuk tingkat top manajemen ataupun karyawan. TELKOM merupakan anggota tetap kelompok perusahaan yang mengikuti pergerakan gaji sesuai dengan harga pasar.

Usia pensiun untuk seluruh karyawan TELKOM adalah 56 tahun. TELKOM mensponsori dua program pensiun; (i) manfaat pasti diperuntukkan untuk karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002 dan (ii) program pensiun iuran pasti untuk semua pegawai tetap lainnya.

Program Pensiun Manfaat Pasti

Besarnya pensiun untuk program pensiun manfaat pasti didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Sumber utama dana pensiun adalah iuran dari karyawan dan TELKOM. Karyawan yang berpartisipasi dalam program berkontribusi sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) dan TELKOM memberikan kontribusi sisanya dari jumlah yang diperlukan untuk mendanai program. Dalam program pensiun manfaat pasti, manfaat pensiun minimum untuk pensiunan sekitar Rp425.000 per bulan. Kontribusi TELKOM untuk dana pensiun sebesar Rp700,2 miliar, Rp889,1 miliar dan Rp889,1 miliar, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007, 2008, dan 2009. Program Pensiun Iuran Pasti

Program Pensiun Iuran Pasti disediakan untuk karyawan tetap yang direkrut pada atau setelah tanggal 1 Juli 2002. Pegawai mempunyai pilihan di antara berbagai yayasan dana pensiun yang diakui dalam program ini. Kontribusi tahunan Perusahaan untuk Program Pensiun Iuran Pasti ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji peserta dengan jumlah sebesar Rp2.196,0 juta, Rp3.001,2 juta dan Rp3.841,4 juta, masing-masing pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Karyawan Perusahaan yang telah memenuhi masa jabatan tertentu berhak menerima penghargaan sejumlah uang kontan yang dibayarkan pada saat karyawan yang dimaksud mengakhiri masa jabatan atau pada saat pensiun. TELKOM juga menyediakan manfaat kesehatan pasca pensiun untuk seluruh karyawan yang pensiun, termasuk istri atau suami dan anak mereka. Ada dua jenis pendanaan untuk manfaat kesehatan pasca pensiun: (i) untuk karyawan yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 Nopember 1995 dan telah 20 tahun bekerja, manfaat tersebut didanai oleh Yayasan Kesehatan TELKOM (Yakes); (ii) untuk semua karyawan tetap lainnya, sejak Agustus tahun 2008 manfaat tersebut akan diberikan dalam bentuk tunjangan asuransi oleh TELKOM. Kontribusi TELKOM untuk program yang didanai Yakes adalah sebesar Rp900,0 miliar, Rp1.100,8 miliar dan Rp1.101,5miliar, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, dan 2009. Kontribusi TELKOM untuk program yang diberikan dalam bentuk asuransi sejak tahun 2009 berjumlah Rp22,8 miliar.

2.5 PEMBERENTIAN PESIUN


Dokumen yang diperlukan untuk penerbitan SK Pembayaran Manfaat Pensiun dan pembuatan Kartu Pensiun adalah: a. Foto copy SK Pemberhentian dari Perusahaan; b. Foto copy SK Capeg dan Pegawai Perusahaan; c. Foto copy KTP dan Kartu Keluarga d. Foto copy Surat/ Akte Nikah dan Kartu Keluarga; e. Pas Photo berwarna 2 buah ukuran 3 x 4; f. Foto copy buku rekening bank (sebaiknya Bank BNI, BRI, Mandiri, Saudara dan BTPN); g. Foto copy akte kelahiran anak yang masih di bawah usia 21 tahun/ 25 tahun yang masih kuliah; h. Foto copy Kartu NPWP (wajib bagi Pensiun Normal atau yang MP bulannnya di atas Rp.1.300.000,SIAPAKAH AHLI WARIS YANG BERHAK ATAS PENERIMAAN MANFAAT PENSIUN? Adalah isteri/ suami/ anak yang terdaftar dalam SK Pemberhentian dari PT Telkom atau Isteri/ suami/ anak yang terdaftar sebelum yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Apabila Pensiunan mendaftarkan isteri/ suami/ anak setelah memasuki masa pensiun maka isteri/ suami/ anak tersebut tidak berhak memperoleh Manfaat Pensiun apabila Pensiunan meninggal dunia.

BAB III ANALISI & PEMBAHASAN


PT. Telkom Indonesia.lbk adalah perusahaan telekomunikasi terbaik milik negara yang sangat menyediakan telekomunikasi secara lengkap diindonesia.

BAB IV KESIMPULAN & SARAN


Kesimpulan PT.Telkom Indonesia setiap tahunnya sangat berkembang besar dalam komunikasi,apa lagi dan bidang produk &layanan seluler dan akses internet. Saran Agar lebih berkembang lagi dalam bidang telekomunikasi dan jaringan-jaringan mengenai telokomunikasi diperbahuri lagi agar para konsumen bisa lebih nyaman lagi dalam melakukan komunikasi.

Referensi http://www.telkom.co.id http://www.usu.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai