Anda di halaman 1dari 44

Presentasi kasus

hemoptoe et causa TB paru

Presentan: Click to edit Master subtitle style dr. Indah Kumala Pendamping: dr. Mardiana

7/15/12

Kasus ini merupakan asli memilih kasus ini, karena setiap

Alasan

tahunnya di Indonesia terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB.
Yang

P E N D A H U L U A N

menarik dari kasus TB adalah TB pembunuh


7/15/12

merupakan

nomor

satu

Buku- buku acuan:

Dr. Halim Danusantoso, SpP., FCCP. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Penyakit Paru Kronis. Jakarta: Hipokrates; 2000.

Mansjoer, Arif ,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Media Aescullapius.

Rasjid R. Patofisiologi dan diagnostik tuberkulosis paru.Dalam: Yusuf A, Tjokronegoro A. Tuberkulosis paru pedoman penataan diagnostik dan terapi. Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 1985:1-11.

P E N D A H U L U A N

Global tuberculosis control. WHO Report, 2003. Treatment of Tuberculosis. Guidelines for National Programmes 3rded. WHO Geneva, 2003

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, eds 9. Jakarta, 7/15/12

Nama kelamin bangsa perkawinan

: Ny. N : Perempuan : 23 tahun : Jawa : Sudah menikah : Islam : Ibu RT : SMP : Peranap masuk : 02 Juli 2012
7/15/12

Jenis Usia Suku

Status Agama

I D E N T I T A S P A S I E N

Pekerjaan Pendidikan Alamat Tanggal

Autoanamnesis tanggal 02 Juli 2012 pukul 11.00 WIB

Keluhan Utama:

Batuk darah sejak 3 jam SMRS

A N A M N E S I S

7/15/12

Sejak 2 minggu SMRS

- Batuk berdahak kuning kehijauan


-

R P S

Demam tidak terlalu tinggi, naik menjelang sore namun jarang. Menyangkal adanya pilek, sesak nafas, keringat malam, nyeri dada, sakit tenggorokan, lemas, maupun mual muntah. BAB & BAK lancar dan normal Mengaku sudah meminum OBH yang dibelinya sendiri dari warung sebanyak 2 botol.

7/15/12

2 hari SMRS

Batuk berdahak tidak berkurang, dirasa semakin sering dan hebat. Gatal tenggorokan (+) Nafsu makan , Mual (-) muntah (-) Demam masih naik turun (tidak tinggi) Mengaku terjadi penurunan berat badan namun tidak drastis ( 3-4 kilo dalam 2 minggu terakhir) Sering keluar keringat malam saat tidur walaupun sudah dekat kipas. Mengaku sudah berobat ke Puskesmas 7/15/12 dan

R P S

3 jam SMRS

Batuk darah 1x berwarna merah tua segar kirakira sebanyak 3 sendok makan, os menyangkal batuk berlendir bercampur darah namun mengaku murni hanya darah encer sedikit bergumpal. Ini merupakan hal pertama kalinya dialami os. Nyeri dada kuat terutama saat batuk dan setelah batuk, tidak menjalar kepunggung. Sesak nafas, mual- muntah disangkal. Os mengeluh pusing. BAB & BAK lancar dan normal
7/15/12

R P S

Adanya keluhan serupa dialami oleh keluarga dekat (tidak tinggal serumah) Riwayat sakit maag (+) Riwayat minum OAT sebelumnya (-)

anggota

R P S

Riwayat merokok, alergi, DM, hipertensi, radang sinus, dan jantung disangkal.

7/15/12

Tinggi Berat

badan : 145 cm badan : 40 kg

D A T A B I O L O G I K

Berat badan rata rata (Kg)

Berat badan sekarang (Kg) : 36 kg


Habitus Mobilisasi Keadaan

: asthenikus (aktif/pasif) : aktif

gizi: kurang (IMT= 17, 1) 7/15/12

Pemeriksaan Umum

Kesadaran umum darah

: Compos Mentis : tampak sakit sedang : 100 / 70 mmHg P E M E R I K S A A N

Keadaan Tekanan Nadi Suhu

: 84x / menit, teratur : 37,0 C : 22 x / menit, thorako-abdominal

Pernapasan

7/15/12

Kepala
Ekspresi Rambut

wajah

: wajar : hitam merata P E M E R I K S A A N

Mata

Mulut conjungtiva anemis +/+, sklera tidak ikterik

Lidah Faring

: normal : tidak hiperemis


7/15/12

Leher

Tekanan vena Jugularis (JVP)

: 5 2 cmH20

Thoraks

Kelenjar Limfe

: tidak teraba membesar

Bentuk : simetris Paru

Tidak ada bagian dada yang tertinggal. Sonor pada kedua lapang paru, SN vesikuler, rhonki basah halus apex +/+ , wheezing -/-

Jantung
BJ

I-II reguler, murmur (-), gallop (-).


7/15/12

P E M E R I K S A A N

Abdomen
Datar,

bekas luka (-), BU (+) Normoperistaltik, supel, Nyeri tekan (-), tymphani.

Ekstremitas

Akral hangat, clubbing finger (-), sensorik: normal

motorik-

7/15/12

P E M E R I K S A A N

LABORATORIUM

Laboratorium darah

Tanggal 2 Juli 2012 pukul 12.10 WIB


P E M P E N U N J

Pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit

Hasil 10,4 g/ dl 29,8 % 8.200 /uL 301.000 /uL

Nilai normal 12- 14 g/ dl 36-52 % 4.000- 11.000/ uL 150.000- 450.000/ uL

7/15/12

Laboratorium

darah

Tanggal 3 Juli 2012 pukul 12.00 WIB Fungsi ginjal Pemeriksaan


Ureum Kreatinin Hasil 27 mg/ dl 0.8 mg/ dl Nilai normal 20- 40 mg/ dl 0,5- 1,2 mg/ dl

P E M P E N U N J

Pemeriksaan GDS

Hasil 105 mg/ dl

Nilai normal < 140 mg/ dl < 40 U/L < 30 U/L

Diabetes dan fungsi hati23 U/ L SGOT


SGPT 25 U/ L

7/15/12

RONTGEN THORAKS
Tanggal 2 Juli 2012 pukul 11.45 WIB Kesan: Cor dalam batas normal TB paru aktif

P E M P E N U N J

7/15/12

Perempuan, 23 tahun datang dengan keluhan batuk darah sejak 3 jam SMRS, mengeluh nyeri dada tidak menjalar bila batuk, nafsu makan , demam kadangkadang dan keringat malam hari sejak 2 hari SMRS, batuk berdahak tidak kunjung sembuh, berat badan sejak 2 minggu SMRS, tidak merokok, riwayat kontak TB paru (+). Pd PF: RR: 22x/ menit, konjungtiva anemis, auskultasi paru terdengar rhonki basah halus kedua apeks paru. Pd Lab: Hb: 10,4 gr/dl, Ht: 29,8%. Rontgen thoraks dengan kesan: TB paru aktif.

R I N G K A S A N

7/15/12

Hemoptoe et causa TB Paru Kategori I

Dasar diagnosis :
Anamnesis: Batuk darah (3 jam SMRS) berwarna merah tua segar, batuk 2 minggu, nyeri dada saat batuk, riwayat kontak dengan pasien TB paru (+), demam, berat badan menurun, nafsu makan menurun, keringat di malam hari. Keluhan ini pertama kali diderita. Riwyt/ OAT (-) PF: auskultasi paru terdengar rhonki basah halus pada kedua apeks paru. Penunjang: Kesan rontgen thoraks: TB paru aktif.

D I A G N O S A K E R

7/15/12

Hemoptoe et causa bronkiektasis

Dasar diagnosis :
Yang mendukung: Batuk darah (3 jam SMRS), darah berwarna merah tua segar, riwayat batuk- batuk, dahak (+), nyeri dada saat batuk, demam Yang tidak mendukung: Riwayat kontak dengan pasien TB paru (+), berat badan menurun, keringat di malam hari, pada pemeriksaan auskultasi paru terdengar rhonki basah halus pada kedua apeks paru, tidak dijumpainya gambaran cincin banyak seperti kumpulan sarang tawon (honeycomb appearance)pada rontgen thoraks.
7/15/12

D I A G N O S A B A

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Foto

sputum BTA (3x). darah lengkap kadar asam urat darah.


A N J U R A N P E M

thoraks diulang dan dievaluasi setelah pengobatan 2 bulan dan 6 bulan.

7/15/12

Non- Medikamentosa

Diit Lunak Istirahat

Hindari polusi

Gunakan penutup mulut saat batuk 7/15/12

P E N A T A L A K S

Medikamentosa IVFD RL : D5 ( 1:1) Inj. Vit K 3x 10 mg IV Inj. Ranitidin 2 x 50mg IV Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr IV PCT 3x 500 mg p.o. (kalau demam)
7/15/12

Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg IV Codein 3x10 mg p.o.

PROOAT

P E N A T A L A K S

S
O A

3 J U L I 2 0 1
7/15/12

S
O A

Kombipa k II 2 RHZE Kombipa k III 4 4 (HR)3

J U L I 2 0 1
7/15/12

Pembahasa n

7/15/12

PENEGAKKAN DIAGNOSIS

7/15/12

GEJALA KLINIS TUBERKULOSIS


-

DepKes dalam pemberantasan TB di Indonesia menentukan anamnesis resmi 5 keluhan utama, yaitu:
- Batuk lama ( > 2 minggu) - Batuk darah - Sesak nafas - Panas badan, dan - Nyeri dada

- Keluhan umum lainnya: Demam, keringat malam, BB menurun, nafsu makan menurun, malaise, anoreksia, cepat lelah
7/15/12

7/15/12

PEMERIKSAAN FISIK

Bisa ditemukan pada pemeriksaan umum, adanya penurunan berat badan atau adanya sesak nafas. orang dewasa biasanya penyakit ini dimulai pada daerah paru atas, yang disebut fruh infiltrat . awal penyakit auskultasi hanya ditemukan rhonki basah halus sebagai satu- satunya kelainan PF. proses infiltratif ini makin meluas dan menebal, akan didapatkan fremitus
7/15/12

Pada

Pada

Bila

7/15/12

Untuk memeriksa kemampuan reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV) cerminkan potensi sistem imunitas seluler terhadap basil TB Pernah terinfeksi basil TB sistem akan terangsang secara efektif 3-8 minggu post infeksi primer dan akan positif (diameter indurasi 1014 mm pd hr ke-3 / ke-4 dengan dosis PPD 5 TU intrakutan) Sedang menderita TB aktif hasil test diameter indurasi > 14 mm. TB hiperaktif (TB milier)

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS

Mikroskopis :
Pewarnaan Ziehl-Nielsen (biasa), Pewarnaan auramin-

rhodamin (fluoresens khusus untuk screening)


Hasil menurut skala IUATLD (WHO):

NEGATIF: Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP 1-9 BTA dalam 100 LP, ditulis jumlah kuman yang ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP disebut + (1+) 1-10 BTA dalam 1 LP, disebut ++ (2+) >10 BTA dalam 1 LP, disebut +++ (3+)
7/15/12

Ditemukan Ditemukan Ditemukan Ditemukan

Interpretasi hasil pemeriksaan dahak


3 kali positif atau 2 kali positif, 1 kali negatifBTA positif 1 kali positif, 2 kali negatifulang BTA 3 kali, kemudian bila 1 kali positif, 2 kali negatif BTA positif bila 3 kali negatifBTA negatif

7/15/12

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS

Pemeriksaan biakan kuman:


Egg base media: Lowenstein-Jensen (yang

dianjurkan), Ogawa, Kudoh.

Agar base media: Middle brook

Dilakukan pada kasus kambuh, kasus gagal, putus obat, kasus kronik Hasil (+) bila jumlah kuman 10-100/ml

7/15/12

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
Bahan pemeriksaan :

Dahak, cairan pleura, bilasan bronkus, LCS, bilasan lambung, feses, urin, dan jaringan BJH, pengambilan dahak :
Sewaktu (dahak sewaktu saat kunjungan). Pagi (Keesokan harinya). Sewaktu (Sewaktu mengantar dahak

Cara

pagi).

Atau

setiap pagi 3 hari berturut-turut


7/15/12

Pemeriksaan Pemeriksaan

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

standar : foto toraks PA. lain atas indikasi : foto toraks

lateral.
Pada

foto toraks TB paru dapat memberikan gambaran lesi yang bermacam-macam (multiform) dan secara umum dibagi menjadi lesi yang aktif dan lesi inaktif.

7/15/12

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Lesi paru yang aktif :

Bercak-bercak infiltrat/ nodular infiltrat di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah, Bercak milier. Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang) Kavitas yang dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular.

Lesi paru yang tidak aktif :


Fibrotik. Kalsifikasi.
7/15/12

Skema alur diagnosis TB Paru pada dewasa


7/15/12

KLASIFIKASI TUBERKULOSI S
7/15/12

Berdasarkan Terapi WHO:

Kategori I ditujukan terhadap kasus baru ditemukan dengan BTA positif 2x dari 3x dan kasus baru dengan kasus baru BTA negatif/Rontgen positif yang sakit berat dan ekstra paru berat. Kategori II ditujukan terhadap kasus kambuh dan kasus gagal dengan sputum BTA positf. Kategori III ditujukan terhadap kasus TB baru dengan hasil BTA negatif, sedang hasil Rontgennya positif dengan kelainan paru yang tidak luas dan kasus TB ekstra paru 7/15/12

7/15/12

Berdasarkanaspek kesehatan masyarakat American Thorasic Society 1974:

Kategori 0, yaitu tidak pernah terpajan dan tidak terinfeksi, riwayat kontak tidak pernah, tes tuberculin negatif. Kategori I, yaitu terpajan tuberculosis tetapi tidak tebukti adanya infeksi, disini riwayat kontak positif, tes tuberkulin negatif. Kategori II, yaitu terinfeksi tuberculosis tapi tidak sakit. Kategori III, yaitu terinfeksi tuberculosis dan sakit.
7/15/12

Skema Klasifikasi Tuberkulosis 7/15/12

TerimaKasih

7/15/12

Anda mungkin juga menyukai