Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum Pada mata kuliah lab, perawatan mahasiswa harus dapat meneliti,melihat dan membandingkan apa yang diperoleh dari teori pada ruang teori dengan praktek pada lab, perawatan. Hal ini bertujuan agar mahasiswa siap diterjunkan ke lapangan dengan memberikan teori dan praktek yang kiranya dapat relevan dengan bidangnya masing-masing. Salah satu materi yang dipelajari dalam mata kuliah laboratorium bengkel adalah Bearing. Praktek yang dilakukan di bengkel perawatan ini ditujukan agar mahasiswa dapat : 1. Agar mahasiswa mengerti fungsi dari boring dan bagian-bagian dari boring, 2. Agar mahasiswa mengerti / mengetahui cara kerja dari mesin boring, 3. Agar mahasiswa mengetahui komponen-komponen mesin boring, 4. Agar mahasiswa dapat melakukan pengoperasian mesin boring, 5. Agar mahasiswa dapat melakukan perbaikan dan perawatan pada mesin boring. B. Manfaat Pada praktek ini diperoleh beberapa manfaat yang barpengaruh bagi mahasiswa, yaitu sebagai barikut : 1. Mahasiswa telah memperoleh pangalaman dalam malakukan pamboringan, 2. Mahasiswa telah manganal komponen yang terdapat pada mesin boring, 3. Mahasiswa juga telah mengetahui cara pengoperasian pada mesin borimg, 4. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktek boring, 5. Mahasiswa memahami bagaimana perawatan mesin boring.

BAB II DASAR TEORI

A. Defenisi Boring Mesin boring adalah suatu mesin perkakas yang berfungsi untuk membuat pembesaran lubang sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Mesin boring juga berfungsi untuk menghaluskan dinding silinder lubang yang telah dibesarkan. Ada beberapa jenis mesin boring, sesuai dengan kemampuan/kapasitas mesin tersebut untuk melakukan pembesaran lubang. Mesin boring terdiri dari beberapa bagian mesin dimana bagian tiap bagian memiliki keterkaitan dengan bagian lain untuk melakukan operasi boring. B. Spesifikasi Mesin Boring Spesifikasi dari mesin boring yaitu : No Keterangan Satuan Parameter 1 Diameter lubang boring mm 39 72 2 Kedalaman boring mm 160 3 Kecepatan langkah variabel Putaran 1 4 5 6 7 silinder Kecepatan putar silinder Pemakanan silinder Turun naik spindel Motor listrik Daya Kecepatan putar Tegangan 8 9 10 r/menit 480 mm/r 0.09 Putaran Manual Kw r/min V 0.25 1440 220/380 50 39- 46 46 54

Frekuensi Hz Jarak senter dari penyenteran mm permukaan Ukuran Berat mesin mm Kg

54 56 65 72 340 x 400 x 1100 A 00 / B 100

Gambar. Mesin Boring Keterangan gambar : 1. Batu gerinda 2. Motor listrik 3. Spindel 4. Pen pengunci 5. Lengan kedudukan mata pisau 6. Tempat dudukan mesin 7. Handel otomatis / off 8. Tempat pengikat benda kerja 9. Pengikat poros 10. Poros lengan untuk tempat pisau boring.

Gambar. Konstruksi Mesin Boring Keterangan gambar : 1. Rotolling kick 2. Ramti wedge rulley 3. Priving long shaft 4. Spindle sleeve 5. Spindle 6. Boring cutter.

Gambar. Pemasangan Benda Kerja

Gambar. Pemasangan Pahat Boring

Gambar. Penggunaan Center (menyenter benda kerja)

Gambar. Penggunaan Mikrometer Untuk Menentukan Jarak Pahat Boring

BAB III PROSEDUR PERCOBAAN


A. Langkah Kerja Adapun langkah kerja dalam kegiatan praktek boring adalah sebagai berikut :

1. Lakukan penyetelan terhadap benda kerja yang akan diboring dan lakukan penyetelan terhadap silinder yang akan diboring, senter pahat yang akan digunakan sesuai dengan nomor dan diameter dari silinder yang akan diboring. 2. Setelah benda kerja senter, lakukan penguncian sampai kuat. 3. Lakukan penyetelan mata pisau boring dengan jarak sesuai diameter pembesaran lubang yang telah ditentukan. 4. Lakukan penyetelan jarak main pisau sampai batas yang sama. 5. Hidupkan motor penggerak dan lakukan pemakanan sampai batas ukuran yang telah ditentukan, dapat dilakukan dengan gerakan otomatis atau manual.

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari praktikum boring yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa ukuran diameter lubang haruslah teliti dan sesuai dengan yang dibutuhkan karena

untuk pembesaran lubang diperlukan ketelitian yang tinggi dan toleransi pemakanan yang sekecil mungkin. Disamping itu juga perlu diperhatikan saat-saat pemasangan dan pembongkaran benda kerja pada mesin boring tersebut haruslah sesuai dengan prosedur, hal ini ditujukan untuk menjaga agar mesin tidak mengalami kerusakan dan diperoleh hasil dari benda kerja yang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Sebab jika kondisi mesin terganggu pada saat pemasangan maka kinerja bantalan tersebut tidak akan bekerja sesuai yang kita inginkan. Apabila diperoleh hasil yang kurang maksimal disebabkan pada saat melakukan penyenteran benda kerja terjadi sedikit kemiringan (kurang center). B. Saran Saran yang perlu diperhatikan pada praktek boring : 1. Sebelum melakukan praktek boring pada benda kerja terlebih dahulu agar diameter pembesaran lubang diukur dengan teliti. 2. Pastikan selalu kedudukan benda kerja dan mata pisau sudah senter. 3. Selalu mengunci mata pisau boring denga kencang. 4. Selalu bersihkan mesin setelah menggunakan mesin agar tidak terjadi korosi pada mesin. 5. Lumasi bagian-bagian mesin yang bergerak dan memerlukan pelumasan.

Anda mungkin juga menyukai