Anda di halaman 1dari 104

Audit Mutu Akademik Internal

Ref. ISO-10011

Tujuan Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat: memberikan nilai tambah dan memperbaiki kegiatan operasional akademik mengetahui bawa pelaksanaan standar mutu akademik telah tepat, efektif, serta terdapat upayaupaya peningkatan standar mutu akademik tersebut mengidentifikasi lingkup perbaikan dan mengembangkannya secara profesional serta berkelanjutan. dan mampu: melaksanakan audit mutu akademik internal secara profesional, independen, dan objektif mengidentifikasi bahwa kegiatan akademik telah/belum sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan mengidentifikasi lingkup perbaikan dan mengembangkan secara berkelanjutan

Topik Bahasan
1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Audit Mutu Klasifikasi Audit Peristilahan dalam Audit Perencanaan Audit dan Unsur-unsur dalam Audit Metode Audit Daftar Pengecekan Teknik Bertanya dalam Pengauditan

8.

9. 10. 11. 12.

13.

Kiat Keberhasilan dalam Audit Ketidaksesuaian Tindakan Koreksi Laporan Audit Kajiulang Manajemen Kualifikasi Auditor

Audit Mutu

Audit Mutu
Suatu pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan

Mari kita ingat kembali

Sistem Mutu (SM)


Sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk melaksanakan manajemen mutu.

Mari kita ingat kembali

3 Tipe PENJAMINAN MUTU

a) Jaminan Mutu Produk: Memastikan mutu roduk/keluaran b) Jaminan Mutu Proses: Memastikan mutu suatu roses Jaminan Mutu Sistem: c) Memastikan mutu sistem (semua proses)
Masukan

Proses

Keluaran

Pelanggan

3 Tipe Utama

Audit Mutu

Audit Mutu Produk/Pelayanan: berdasar atas karakteristik produk/pelayanan tersebut. Audit Mutu Proses: berdasar atas indikator kinerja kunci. Audit Mutu Sistem: berdasar pada elemen-elemen dari sistem.

Tipe-tipe Lain
Audit

Pengamatan:

untuk memantau kendali proses.


Inspeksi:

untuk penerimaan produk.


Penilaian:

untuk pertimbangan berdasar hasil evaluasi seberapa baik pencapaian tingkat mutu.

Tujuan Audit Mutu


Antara lain untuk: Menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian elemen-elemen Sistem Mutu (SM) dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Menentukan keefektifan pencapaian dari tujuan-tujuan mutu yang telah ditetapkan (Indikator Kinerja Kunci). Menyempurnakan SM. Memenuhi persyaratan peraturan. Memantau SM sebagaimana tercantum dalam program atau kebijakan organisasi.

Alasan-alasan Audit Mutu

Untuk mengevaluasi pemasok (rekanan) sesuai dengan kontrak. Untuk memverifikasi SM organisasi yang masih berlaku untuk tujuan tertentu. Untuk mengevaluasi SM dibandingkan dengan standar SM lain.

Lingkup Audit Mutu

Lingkup Audit: Aktivitas-aktivitas yang perlu didesain untuk audit tertentu agar mencapai target atau tujuan audit.
Klien harus menentukan standar atau referensi dokumennya.

Klasifikasi Audit

Klasifikasi Audit:

Ada Tiga Tipe Audit

1) Audit tipe pertama (audit internal) 2) Audit tipe kedua (audit eksternal)
3)

Ketiga tipe audit tersebut dapat menggunakan auditor eksternal.

Audit tipe ketiga (audit eksternal secara independen)

Klasifikasi Audit:

AUDIT INTERNAL
1) Audit tipe pertama (audit internal): Audit secara internal dalam organisasi berdasarkan standar yang dimiliki organisasi itu sendiri untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang penyempurnaan.

MANFAAT AUDIT INTERNAL


Mengenal dengan baik pekerjaanpekerjaannya. Menyempurnakan dan mengembangkan SM. Mengurangi risiko kegagalan audit eksternal.

Klasifikasi Audit:

AUDIT EKSTERNAL
2) Audit tipe kedua (audit eksternal) Audit secara eksternal yang tergantung pada perjanjian kerja. Misal: audit kontraktor, audit pemasok, audit kantor pusat.

Klasifikasi Audit:

AUDIT EKSTERNAL
Secara Independen
3) Audit tipe ketiga (audit eksternal secara independen) Audit secara eksternal tanpa perjanjian atau ikatan kontrak yang dilakukan oleh suatu badan yang independen. Misal: audit oleh lembaga sertifikasi, audit untuk penghargaan atau

Frekuensi Audit

Sesuai persyaratan peraturan. Terdapat perubahan yang signifikan dalam manajemen, kebijakan, dan teknik. Terdapat perubahan sistem. Atas permintaan klien. Sesuai kebutuhan penyempurnaan.

Tahapan Audit:
1. Audit 2. Audit

Sistem

Kepatuhan

Audit Sistem

Audit Sistem: audit terhadap kecukupan kebijakan dan prosedur organisasi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan standar sistem audit mutu.

Dilakukan di Kantor/Desk Evaluation

Audit Kepatuhan

Audit Kepatuhan: memeriksa/memastikan apakah setiap prosedur atau Instruksi Kerja (IK) dilaksanakan secara tertib dan benar.

Dilakukan di tempat teraudit/visitasi

Aras dan Kedalaman Audit


MM
PROGRAM ATAU RENCANA AUDIT MUTU

MP
IK, DP, BO

AUDIT SISTEM
Desk evaluation

DANGKAL

AUDIT KEPATUHAN
Site visit

DALAM

Badan Sertifikasi (BS)

Badan Sertifikasi: suatu badan yang memberikan sertifikat kepada individu/organisasi yang memenuhi seluruh karakteristik standar yang ditentukan.

Badan Sertifikasi Luar Negeri


ABS Quality Evaluation, Inc. (ABS QE) U.S.A. AT & T Quality Registrar U.S.A. British Standards Institution Quality Assurance (BSI)U.K. Bureau Veritas Quality International (BVQI) Det Norske Veritas Industry, Inc. (DNV) Lloyds Register Quality Assurance Ltd. (LRQA) Quality Management Institute (QMI) (Ireland, Italy, Norway, Spain, Sweden) SGS Yardley Quality Assured Firms Singapore Institute of Standards and Industrial Research (SISIR) Underwriters Laboratories, Inc. (UL) More (Belgium, Denmark, France, Germany) Netherland Norway U.K. Canada U.K. Singapore U.S.A.

Badan Akreditasi (BA)

Badan Akreditasi (BA): adalah badan yang mengakreditasi Badan Sertifikasi, untuk menjamin bahwa sertifikat yang dikeluarkan sesuai dengan standar yang berlaku.

AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI)


Audit penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif secara internal dalam organisasi penyelenggara pendidikan berdasarkan standar yang dimiliki organisasi itu sendiri

TUJUAN UMUM

AMAI
Untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang penyempurnaan mutu akademik.

TUJUAN

AMAI

Memberi nilai tambah dan memperbaiki kegiatan operasional akademik atau proses akademik Universitas. Mengetahui bahwa pelaksanaan standar mutu akademik Universitas telah tepat dan efektif, serta terdapat upaya-upaya peningkatan standar mutu akademik tersebut. Mengidentifikasi lingkup perbaikan dan mengembangkannya secara profesional berkelanjutan.

Siklus AMAI
1) Menetapkan tujuan audit 2) Merencanakan audit tahunan 3) Menetapkan sasaran dan lingkup audit 4) Membentuk tim audit 5) Mengkaji ulang dokumen dan menyiapkan daftar pengecekan (Audit Sistem) 6) Menyelenggarakan rapat tim audit 7) Menetapkan jadwal audit 8) Melaksanakan audit di tempat obyek audit (Audit Kepatuhan) 9) Menyusun laporan audit [Temuan (KTS,OB) & PTK] 10) Melakukan kajiulang oleh manajemen (+ auditor/konsultan).

MANAJEMEN 1 Menentukan Menentuka n kajiulang 10 kebijakan 2


kebijakan AMAI

Pemilihan Pelatihan

MPAMAI

3
Perencanaan Audit

Kualifikasi AMAI

Tentukan Tujuan Audit

Kelompok Auditor

4 Membentu

k Tim Audit

LAPORAN AUDIT 5

Tim Audit

Melaksanakan Audit Lapangan

6
Rapat Tim Audit

Kajiulang Dokumen dan Persiapan checklist

Jadwal Audit (Visitasi)

Siklus Audit Mutu Akademik Internal

PERISTILAHAN PERISTILAHAN DALAM AUDIT DALAM AUDIT

Auditor: seorang yang memiliki kualifikasi untuk menjalankan audit mutu Teraudit: suatu organisasi yang diaudit Klien: seseorang atau organisasi yang meminta audit

Temuan

Temuan: pernyataan yang berisi fakta yang dicatat selama audit dan didukung dengan bukti-bukti obyektif.

Bukti-bukti Obyektif

Catatan/dokumen bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, Pernyataan responden tentang: fakta mutu pelayanan, eksistensi dan implementasi elemen-elemen sistem mutu.

KeTidakSesuaian atau Ketidakpatuhan


Tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Observasi
Temuan yang menunjukkan ketidakcukupan terhadap persyaratan yang memerlukan penyempurnaan.

Permintaan Tindakan Koreksi


Permintaan perbaikan oleh manajemen kepada teraudit atas dasar laporan audit agar teraudit memperbaiki KTS atau penyebab KTS

Perencanaan Audit dan Unsur di dalam Audit

Pertimbangan dalam

Perencanaan Audit

Struktur organisasi. Lingkup kegiatan. Lingkup produk dan pelayanan. Ukuran dan lokasi. Harapan pelanggan/stakeholders. Tujuan dan kebijakan organisasi. Pengalaman auditor.

Tim Audit
Ditunjuk oleh Manajer Program Audit Mutu Akademik Internal (MP-AMAI), disetujui oleh klien/teraudit, dan diangkat oleh manajemen (Rektor/Dekan). Terdiri dari 3 - 5 orang auditor, seorang sebagai Ketua Tim dan lainnya sebagai anggota.

Peran dan Tanggungjawab

Manajemen (Rektor/Dekan)

Menugaskan staf senior sebagai MP-AMAI. Mengesahkan rencana audit tahunan. Melakukan kajiulang dan menyempurnakan kebijakan manajemen. Mendukung dan menyediakan sumberdaya untuk pengauditan.

Kesalingkaitan dalam Audit


MANAJEMEN
MANAJER PROGRAM AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (MPAMAI)
TIM AUDIT KETUA & ANGGOTA TERAUDIT PIMPINAN UNIT TERAUDIT

Peran dan Tanggungjawab

MP-AMAI

Mempersiapkan rencana audit tahunan. Memilih, melatih dan menetapkan kualifikasi auditor. Menunjuk Tim Audit. Melaksanakan program audit. Mengelola laporan audit. Melaporkan hasil audit untuk kajiulang oleh manajemen.

Peran dan Tanggungjawab

Ketua Tim Auditor

Membuka rapat. Memilih anggota tim audit (jika prodi lebih dari satu). Menyiapkan jadwal dan program audit. Memimpin audit.

Membuat keputusan akhir atas temuan audit. Memantau tindak lanjut OB. Menyerahkan laporan audit. Menutup rapat.

Peran dan Tanggungjawab

Auditor

Mengaudit sesuai lingkup audit. Melaksanakan tugas secara obyektif. Mengumpulkan dan menganalisis bukti. Melaksanakan tugas sesuai kode etik. Mampu menjawab pertanyaan.

Peran dan Tanggungjawab

Manajemen Teraudit

Memberikan informasi kepada pejabat yang relevan tentang tujuan dan lingkup audit. Mendampingi tim audit. Menyediakan sumber informasi yang diperlukan oleh tim audit. Memberikan akses fasilitas dan bahan yang diminta oleh auditor. Menentukan dan memprakarsai tindakan koreksi berdasarkan laporan audit.

Program/Jadwal Audit

Tanggal dan jam pertemuan yang pasti. Disepakati oleh Auditor dan Teraudit. Tempat/lokasi audit. Topik/unsur audit. Tujuan dan lingkup audit. Sumber informasi/fasilitas/bahan yang diperlukan.

Metode AUDIT

Teknik Audit Laksanakan audit sesuai rencana.


Gunakan daftar pengecekan untuk menemukan fakta. Temukan fakta dengan mengajukan pertanyaan secara sistematik. Cocokkan temuan-temuan fakta dengan buktibukti di lokasi. Aculah buku panduan mutu (MM, MP, IK, DP) saat mengaudit. Jaga hubungan baik dengan teraudit. Gagasan-gagasan abstrak tidak dapat diaudit.

Jadwal Audit
Dipersiapkan agar sesuai dengan lingkup setiap audit. Mencakup semua aspek pekerjaan dalam lingkup audit. Frekuensi audit tergantung pada status dan kepentingan audit. Jadwal harus diinformasikan sebelumnya kepada teraudit.

Pertemuan Pembukaan
Dipimpin oleh ketua tim auditor. Memperkenalkan tim audit kepada manajemen teraudit. Melakukan kajiulang tujuan dan lingkup audit. Melakukan kajiulang metode dan prosedur audit. Meminta persetujuan jadwal audit. Memastikan jalur komunikasi dengan pemandu dari teraudit.

Pertemuan Pembukaan
(Lanjutan)
Mengkonfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas. Mengkonfirmasi kerahasiaan. Mengkonfirmasi pertemuan penutupan. Mengklasifikasi setiap masalah yang mungkin timbul.

Teknik Audit Dasar


Wawancara, diskusi, atau konsultasi dengan para penanggung jawab. Melakukan kajiulang dokumen dan catatan-catatan. Mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung. Menguji masukan, proses, dan keluaran pekerjaan. Menguji sumber daya dan fasilitas.

Kegunaan Daftar Pengecekan Kegiatan Audit


Membantu perencanaan audit. Merupakan panduan dalam wawancara yang sistematis. Memastikan kelancaran audit. Memudahkan untuk diacu saat penyusunan laporan audit.
Hal ini lebih jauh akan dibahas di bab Daftar Pengecekan

Contoh-Contoh Pertanyaan Sebelum Pengambilan Sampel


Seberapa jauh masalah audit mempengaruhi mutu produk atau proses. Seberapa jauh masalah audit terkait dengan kebutuhan pelanggan atau kriteria yang ditetapkan institusi. Jika pengambilan keputusan salah, apa yang akan terjadi. Apakah sampel seperti ini hanya terdapat dalam bidang tertentu atau juga di bidang lain.

Teknik Audit Tambahan


Mintalah pelaksana menjelaskan tahap-tahap operasional atau Instruksi Kerja dan ujilah apakah pekerjaan dilaksanakan secara sesuai. Ujilah pekerjaan yang sesungguhnya dilakukan dan bandingkan dengan buku Manual Prosedur dan Instruksi Kerja. Pilihlah salah satu proyek kemudian ikutilah semua tahap untuk melihat apakah pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan kontrak.

Teknik Audit Tambahan


Ujilah tuntutan atau keluhan pelanggan dan coba untuk melihat kecenderungan masalah. Pilihlah salah satu dokumen, uji masukan dan keluaran, dan bandingkan dengan pekerjaan sesungguhnya.

(Lanjutan)

Pendekatan Audit Mutu Akademik


Langkah Maju

Stakeholde rs
Pengadaan Masukan

R&D
Proses Pembelajaran

Perancangan
Pengujian
Penyaluran dan Penelusuran Lulusan

Yudisium

Wisuda

Pendekatan Audit Mutu Akademik


Langkah Mundur

Stakeholde rs
Pengadaan Masukan

R&D
Proses Pembelajaran

Perancangan
Pengujian
Penyaluran dan Penelusuran Lulusan

Yudisium

Wisuda

Hal-hal yang sebaiknya dicek oleh auditor


Otoritas dan tanggungjawab. Buku panduan (MM, MP, IK, DP) dan cara pengendalian kegiatan. Pengetahuan dan pemahaman teraudit. Orang, piranti, sumber daya, dan fasilitas. Efisiensi dan efektivitas operasi. Tindakan koreksi.

Pertemuan PraPenutupan
Dipimpin oleh Ketua Tim Auditor. Mengaitkan temuan-temuan (yakinkan bahwa segala sesuatunya telah benar). Mengevaluasi dan melakukan kajiulang hasil audit. Menentukan tindakan yang akan dilakukan. Mengelompokkan temuan-temuan (mayor, minor, observasi). Memastikan laporan KTS telah dipersiapkan dengan benar. Menyusun draft laporan akhir.

Pertemuan Penutupan
Dipimpin oleh Ketua Tim Auditor Ucapkan terimakasih pada organisasi. Perkenalkan ulang tim audit. Berikan penjelasan singkat tentang audit yang dilakukan. Presentasikan ketidaksesuaian (KTS). Berikan ringkasan menyeluruh dan

Pertemuan Penutupan
(Lanjutan)
Menyetujui tanggal tindakan perbaikan. Menjelaskan tindakan selanjutnya. Mengulang pemeriksaan untuk sebagian yang tidak disetujui oleh teraudit. Menyerahkan salinan laporan ketidaksesuaian (KTS). Mencatat persetujuan yang dicapai.

Daftar Pengecekan

Tujuan Daftar Pengecekan Audit


Mengkomunikasikan dan menjaga agar audit tetap dalam lingkup audit. Menyediakan pendekatan terstruktur. Memandu auditor. Mengumpulkan dan menyusun catatan-catatan selama audit. Membantu penyiapan laporan akhir.

Keunggulan Daftar Pengecekan


Lebih siap. Penghematan waktu. Sistematis. Memorisasi. Memberi gambaran sistem mutu secara menyeluruh.

Kelemahan Daftar Pengecekan


Mengabaikan hal-hal yang tidak tercantum dalam daftar pengecekan. Kurang fleksibel. Dipersiapkan berdasarkan imajinasi auditor dan mungkin kurang realistik.

Teknik Bertanya dalam Pengauditan

Pertanyaan
Harus memenuhi kebutuhan
informasi. Tidak mengarahkan pada suatu jawaban tertentu. Tidak ada bias dari auditor.

Tiga Tipe Pertanyaan Terbuka :


q Jelaskan ? q Bagaimana mengerjakan ?
Jangan biarkan teraudit menjelaskan terlalu panjang.

Tertutup :
q Benar atau salah? q Ya atau tidak?

Penjelasan:
q Lebih dirinci untuk sesuatu yang penting. q Pertanyaan tindak lanjut. q Harus diakhiri dengan tunjukkan (catatan
atau bukti).

Kebaikan/Keburuka n Tipe Pertanyaan


Tipe Pertanyaan Tertutup:
Kebaikan: cepat, mudah. Keburukan: teraudit harus memutuskan
apakah harus menjawab ya atau tidak (tidak ada penjelasan).

Tipe Pertanyaan Terbuka dan Penjelasan


Kebaikan: mengetahui jawaban secara
rinci. Keburukan: menghabiskan banyak waktu dan biaya.

Aspek yang Ditanyakan dalam Audit


Orang Bahan Metode
: Terlatih, tersertifikasi : Inspeksi, kriteria : Tahap, monitor, pemeriksaan Mesin/alat : Teruji, terpelihara, terkalibrasi Dokumen : Termutakhirkan, terkendali Lingkungan : Terspesifikasi, terkendali

Kiat Keberhasilan dalam Audit


Memenuhi syarat Audit Internal Berkomunikasi dengan baik

Syarat Audit Internal:


Auditor berpengalaman. Auditor terlatih. Program audit lengkap. Jumlah auditor mencukupi. Ada komitmen dari pihak manajemen.

Beberapa cara berkomunikasi dengan teraudit:


Auditor jangan terlalu banyak bicara. Jangan takut diam dan hanya mendengarkan teraudit. Gunakan pertanyaan terbuka. Merespon jawaban teraudit pada waktu yang tepat. Gunakan beberapa cara/media.

Beberapa penyebab kegagalan berkomunikasi :


Hanya mendengarkan bagian tertentu. Tanpa mengklasifikasi persoalan dalam pembahasan/diskusi. Merespon terlalu cepat. Merespon dengan emosi. Menulis berkepanjangan. Menghindar dari persoalan yang terlalu sulit Membiarkan teraudit bicara terus. Suara bising dan gaduh dari

KeTidakSesuaia KeTidakSesuaia n n (KTS) (KTS)

KTS Berat

KTS yang berpengaruh besar terhadap mutu produk/pelayanan. KTS yang menyebabkan risiko kehilangan konsumen. KTS yang mengancam sertifikasi atau registrasi. KTS yang merupakan ancaman terhadap kegiatan atau para pelaksana dalam organisasi.

Contoh KTS Berat

Tidak tersedia prosedur terdokumentasi yang diperlukan untuk meninjau kontrak atau perancangan. Laporan audit internal tentang kelemahan sistem dibiarkan tanpa adanya bukti tindak lanjut. Sejumlah besar piranti pengukuran dan standar tidak dikalibrasi secara mutakhir. Perubahan pokok prosedur/perencanaan yang dilakukan secara tidak resmi dan tanpa persetujuan.

KTS Ringan

KTS yang tidak secara langsung mempengaruhi mutu produk/pelayanan. KTS yang mudah diralat. KTS yang tidak menghambat sertifikasi/registrasi.

Contoh KTS Ringan


Instrumen yang tidak memuat tanggal kalibrasi. Tindak lanjut yang masih dalam proses tetapi sudah termuat dalam laporan tindakan koreksi audit internal. Catatan yang kurang lengkap dari kajiulang kontrak atau rancangan. Ketidaklengkapan dokumentasi peningkatan pengalaman pelatihan.

Isi Laporan KTS


(KeTidakSesuaian)

Nomor/identifikasi audit. Tanggal audit. Lingkup/bidang audit. Deskripsi temuan KTS.

Isi Laporan KTS


(Lanjutan)

Bagian acuan standar; yang diacu untuk menunjukkan temuan audit mengenai ketidaksesuaian dengan standar, misal: JMUniversitas XYZ 03-Kriteria I.1. Identifikasi auditor yang bertanggung jawab dan wakil teraudit. Tindakan yang disepakati untuk memperjelas KTS. Tindakan nyata yang diambil untuk mengatasi KTS.

Ketidaksesuaian
butuh

TINDAKAN KOREKSI

Tindakan Koreksi

TINDAKAN KOREKSI Definisi

Tindakan yang diambil untuk meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian, cacat, atau hal-hal lain yang tidak diinginkan sehingga dapat mencegah pengulangan hal-hal di atas untuk mengarah pada peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Tindakan Koreksi akar masalah dari Mengidentifikasi

KTS. Menganalisis semua penyebab terjadinya KTS. Memilih metode yang sesuai untuk perbaikan dan mencegah pengulangan KTS. Menerapkan langkah pengendalian. Mendokumentasi tindakan koreksi yang dilaksanakan.

Tugas-tugas Auditor
dalam hal KTS

Mengidentifikasi KTS (mengapa terdapat ketidaksesuaian dengan standar yang diacu). Menjelaskan KTS kepada teraudit. Menyepakati tanggal penyelesaian perbaikan KTS (biasanya tidak lebih 4 minggu setelah diaudit).

Tugas-tugas Teraudit dalam hal KTS


Memahami KTS secara rinci. Menimbang seberapa berat KTS dan tanggal penyelesaiannya (lama/durasi penyelesaian). Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan.

Tindak Lanjut Audit Tindakan Koreksi dalam hal

Auditor memeriksa apakah tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan oleh teraudit sudah mencukupi dan efisien. Audit susulan harus dilaksanakan di depan teraudit.

Laporan Audit

Isi Laporan Audit


Lingkup dan tujuan. Jadwal audit. Nama-nama anggota tim audit. Nama-nama obyek teraudit. Rincian dokumen acuan. Ringkasan KTS, observasi, dan rekomendasi. Ringkasan hasil audit dan pertimbangan. Tindak lanjut yang disepakati, oleh siapa dan kapan dilaksanakan.

Distribusi Laporan Audit


Pimpinan puncak teraudit. Anggota tim kajiulang manajemen. MPAMAI. Auditor dan teraudit. Mereka yang bertanggung jawab atas tindakan koreksi.

Kajiulang Manajemen

Kajiulang Manajemen

Proses terencana, melibatkan sistem mutu organisasi yang menunjukkan adanya kepemimpinan dan komitmen manajemen puncak.

Tujuan Kajiulang Manajemen

Memfokuskan pada kebijakan dan tujuan manajemen puncak dalam sistem mutu. Mencari cara-cara untuk meningkatkan mutu. Mengkaji ulang komitmen terhadap sumber daya dan fasilitas. Menilai efisiensi sistem mutu.

Kualifikasi Auditor

Karakter Auditor
Diplomatis. Profesional. Cakap dalam menjelaskan dan mengikuti aturan. Komunikatif. Pendengar yang baik. Jujur dan tidak bias. Selalu ingin tahu dan pengamat yang baik. Penuh pengertian. Rajin bekerja. Dapat mengendalika n diri. Mempunyai watak kepemimpinan . Ramah dan dapat bekerjasama.

Atribut Auditor
Terlatih. Berpendidikan baik dalam bidang yang diaudit. Berpengalaman (secara teknis). Berkepribadian positif. Berkemampuan manajerial.

Atribut Auditor
(Lanjutan)
Berkemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Tidak bias. Tidak terlibat (bebas dari pengaruh) dalam setiap pekerjaan dalam bidang yang diaudit. Disegani oleh orang-orang dalam organisasi.

Sikap Auditor
Sedikit bicara. Banyak mendengarkan.

Etika Auditor
Tidak bias. Profesional. Tidak mengungkapkan rahasia organisasi kepada pihak ketiga. Melaksanakan audit secara bersahabat/kolegial. Berpikiran terbuka dan objektif. Realistik. Bersikap dewasa.

Halhal yang perlu diingat 1. Tidak dibenarkan mengaudit Tim Auditor

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sendiri. 2. Tidak bias. 3. Harus memiliki pengetahuan atas topik-topik yang ditugaskan. 4. Harus mempunyai pengalaman mengenai lokasi dan tempat audit. 5. Tidak ada conflict of interest dengan teraudit Jika tidak (3 dan 4) libatkan pakar atau pengamat.

Anda mungkin juga menyukai