Anda di halaman 1dari 39

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu bentuk dari hubungan antar personal.

Seiring dengan berkembangnya hubungan antar manusia tersebut maka terjadilah kebutuhan saling memperoleh informasi, bertukar ide, dan berbagi sikap. Komunikasi hanya dapat terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Kondisi tersebut menciptakan komunikasi tatap muka antar satu individu dengan individu lainnya. Komunikasi yang terus berkembang tidak lagi cukup hanya dengan komunikasi antar individu ataupun kelompok. Proses komunikasi juga membutuhkan suatu bentuk teknologi yang dapat menjembatani antara manusia dengan informasi, dengan demikian lahirlah istilah di kalangan manusia modern yaitu komunikasi massa. Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim yang penyebarannya dapat melalui berbagai media seperti media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Sifat komunikasi massa memiliki hubungan yang erat dengan media massa, tanpa media massa tentu tidak akan ada komunikasi massa. Sifat yang saling berkaitan ini menimbulkan efek dan dampak yang luas di kalangan masyarakat. Hal tersebut menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi produsen, suatu perusahaan, atau sebuah instansi dalam memilih bentuk komunikasi untuk menginformasikan atau memasarkan suatu produk barang atau jasa. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik, kini semakin luas jangkauannya. Media massa mendistribusikan berbagai informasi yang bertujuan agar informasi tersebut merasuk pada masing-masing individu. Proses penyampaian informasi itu beragam namun tetap pada tujuan yang sama yaitu mendapat feedback dari khalayak sebagai penerima pesan. Media massa juga sering digunakan dalam penyampaian informasi suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Berbagai macam media massa dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Media massa cetak misalnya, berbagai macam media massa cetak telah membanjiri mata

dengan khasnya masing-masing. Poster merupakan salah satu contoh kecil dari media massa cetak yang biasanya digunakan oleh suatu perusahaan dalam mempromosikan kegiatan yang akan diselenggarakannya. Perfectgroup adalah salah satu perusahaan yang memiliki keunggulan dalam bidang event organizer, selalu mengutamakan penyebaran suatu informasi yang ketika melaksanakan suatu kegiatan menggunakan media. Salah satu kegiatan yang baru saja diselenggarakan oleh Perfectgroup adalah Youth Fest 2012, kegiatan kerjasama antara Perfectgroup sebagai penyelenggara Goes To Campus Sharing Education yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012 bekerjasama dengan Kubikahomy, Prasetya Mulya Business School, dan Milestone. Kegiatan berbentuk talkshow ini tentunya membutuhkan promosi untuk disampaikan kepada khalayak. Penggunaan poster ditujukan untuk menginformasikan kegiatan tersebut. Tidak hanya informasi, tetapi komunikasi visual juga perlu diperhatikan dalam pembuatan desain event tersebut. Komunikasi visual yang baik tentunya berpengaruh pada desain visual yang baik pula, dan sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dan juga dapat dijadikan kunci keputusan kepuasan khalayak terhadap penilaian suatu produk barang, jasa maupun kegiatan yang dimiliki oleh perusahaan. Desain dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi visual. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi penyebaran informasi, periklanan, menciptakan identitas visual untuk institusi atau perusahaan, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. Desain visual yang terdapat pada media cetak seperti poster dalam kegiatan tersebut tentunya memerlukan kematangan dalam menentukan konsep, agar desain event tersebut dapat mempengaruhi khalayak yang melihatnya. Desain komunikasi visual berperan penting dalam seni pakai, sebab memiliki fungsi estetis dalam komunikasi. Nilai estetik tersebut terletak dalam efeknya terhadap struktur sosial, sebagai keseimbangan terhadap pengaruh teknologi yang semakin kuat.

Keseluruhan

proses

kegiatan

tersebut

hingga

akhirnya

dapat

diselenggarakan dengan baik dan sempurna, dibutuhkan beberapa ide yang kreatif.

Terdapat tahapan-tahapan serta hambatan yang biasanya terjadi dalam proses pembuatan desain poster kegiatan Youth Fest 2012, untuk menampilkan gambar atau visual agar enak dan nyaman untuk dilihat. Maka dari itu, untuk menghasilkan sebuah poster yang nantinya akan dipublikasikan, memerlukan ketekunan serta ketelitian dalam pemilihan materi desainnya. 1.2. Perumusan Masalah Kegiatan talkshow seperti Youth Fest 2012 merupakan kegiatan kerja sama antara Perfectgroup dengan Prasetiya Mulya Business School, Kubikahomy, dan Milestone. Dimana Perfectgroup sebagai penyelenggara kegiatan Goes To Campus yang merupakan kegiatan rutin dari perusahaan tersebut. Untuk itu disetiap kegiatan diperlukan desain poster yang baik agar khalayak tertarik. Permasalahan yang dibahas dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah : 1) Bagaimana proses pembuatan desain poster pada kegiatan Youth Fest tahun 2012? 2) Apa saja hambatan yang terjadi pada proses pembuatan desain poster pada kegiatan Youth Fest tahun 2012? 1.3. Tujuan Penulisan laporan tugas akhir ini mempunyai tujuan diantaranya adalah : 1) Menjelaskan proses pembuatan desain poster pada kegiatan Youth Fest tahun 2012. 2) Mengidentifikasi hambatan yang terjadi pada proses pembuatan desain poster dari kegiatan Youth Fest tahun 2012.

II. METODE 2.1. Lokasi dan Waktu 4

Penulisan laporan tugas akhir ini datanya dikumpulkan pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di kantor Perfect Group, PT. Sarana Lahan Pratama yang beralamat di Grand Wijaya Center G-16, Jl. Wijaya II Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan selama 2 bulan terhitung mulai 1 Maret 2012 sampai dengan 30 April 2012. 2.2. Data dan Instrumen Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. 1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik menggunakan metode wawancara, observasi, dan ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan. Ikut berperan dalam pembuatan desain poster, berdiskusi dengan pembimbing lapangan, serta melakukan tanya jawab langsung dengan creative director pada saat mengerjakan poster. 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, melainkan dari pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh dari buku, data internal seperti company profile Perfectgroup, dan bahan bacaan lainnya. Instrumentasi yang digunakan, yaitu menyiapkan daftar pertanyaan dan materi, alat tulis, dan komputer untuk megolah data. 2.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam menyusun tugas akhir melalui empat cara yaitu meliputi: 1) pengamatan lapangan (observasi), 2) wawancara, 3) partisipasi dan 4) studi pustaka. 1) Observasi Pengamatan dilakukan secara langsung dengan mengamati tahap-tahap proses pembuatan desain poster selama menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perfectgroup.

2) Wawancara 5

Proses wawancara dilakukan dengan membuat pertanyaan yang ditujukan untuk creative director dan pembimbing lapangan, mengenai segala proses pembuatan desain poster beserta hambatan yang sering kali terjadi. 3) Partisipasi langsung Ikut serta secara langsung dalam proses pembuatan poster kegiatan Youth Fest 2012, mulai dari penentuan konsep kreatif hingga proses finishing. Penulis ditugaskan untuk membuat hal yang sama dan kemudian akan diperiksa langsung oleh desainer. 4) Studi pustaka Penulis mencari mengenai gambaran umum perusahaan dari HRD dan dokumentasi pembimbing lapangan. Membandingkan teori yang ada pada buku bacaan dengan kenyataan di lapangan, mencari teori-teori yang berhubungan dengan isi laporan yang dibuat penulis melalui buku-buku, memperbanyak referensi dan pengetahuan tentang proses pembuatan poster event dan membuka situs-situs internet yang sesuai dengan materi laporan.

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN PERFECTGROUP

3.1. Sejarah Perfectgroup berdiri dibawah naungan sebuah perusahaan bernama PT Sarana Lahan Pratama. Perusahaan tersebut memang menaungi beberapa perusahaan kecil yang bergerak dibidangnya masing-masing. PT. Sarana Lahan Pratama sendiri, berdiri pada tahun 2003 dan dikukuhkan dengan akta pendirian perusahaan di hadapan Notaris Inggrid Lannywaty, SH tepatnya pada tanggal 10 Februari 2003. Awal mulanya PT. Sarana Lahan Pratama ini menjalankan usahanya di bidang pengelolaan property. Sejalan dengan persaingan yang begitu kompetitif dan trend yang semakin menurun kemudian ditambah dengan peluang yang ada untuk menjalankan bisnis seperti sekarang, maka pada awal tahun 2004 PT Sarana Lahan Pratama mulai beralih ke usaha lain yaitu dibidang jasa periklanan, pameran, dan manajemen acara atau kegiatan. Seiring dengan bidang usaha baru yang sedang berjalan, PT Sarana Lahan Pratama memulai untuk mengembangkan usahanya. Fokus usaha tidak pada bidang periklanan dan pameran saja, tetapi mencakup bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhbition). Pada tahun 2006, PT. Sarana Lahan Pratama memperluas usahanya pada bidang Marketing Komunikasi, yaitu: 1) Event Management 2) Public Relation 3) Training 4) Advertising Dari setiap bidang usahanya tersebut maka lahirlah sebuah perusahaanperusahaan kecil dibawah naungan PT Sarana Lahan Pratama yang kemudian diberi nama; Perfectgroup untuk event management dan training, Perfectcomm untuk public relation dan training, serta PerfectAdvertising untuk advertising. Perfectgroup dapat dikatakan sebuah tim yang solid dalam menjalankan usahanya.

Berbagai macam kegiatan telah berhasil dilaksanakan dengan sukses, sehingga perusahaan dapat terus berjalan hingga saat ini. Hal tersebut didukung pula oleh para tim yang bertugas didalam perusahaan, sehinggan hambatan-hambatan yang terjadi dapat dilalui dengan mudah. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam agenda perusahaan, akan terus bertambah setiap bulannya karena tergantung permintaan klien. Selain itu, ada pula kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Perfectgroup (Tabel 1) setiap bulan dan tahunnya. Tabel 1. Project Perfect Tahun 2012 NO 1 2 3 4 5 PROJECT NAME CLIENT Goes To Campus Universitas Goes To School SMA Gerakan Perempuan Anti Komunitas Kanker Serviks Training in-house/Public BUMN DETAIL REMARKS Education Education Sosialisasi Training

Training TV Program Chat After Swasta, Komunitas TTI dan Media Lunch 3.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perfectgroup memiliki tujuan dalam mengembangkan usahanya, yaitu

sebagai mitra terpercaya Anda. Ketika Anda ingin berkomunikasi dengan stakeholder Anda, sebagai perusahaan komunikasi yang terintegrasi kami akan memberikan solusi melalui alat komunikasi dan beberapa media seperti PR, iklan, dan mengorganisir acara (pertemuan dan pameran). Dimana yang pada awalnya, kita melakukan analisis kebutuhan dan kekuatan pada perusahaan Anda. Perfectgroup berkomitmen untuk mengembangkan dan membangun program untuk membantu klien. Perfectgroup siap membantu mengirimkan pesan Anda kepada masyarakat dengan hasil yang terukur. Perfectgroup mempunyai visi yaitu untuk menjadi perusahaan terbaik dan terkemuka yang fokus dalam solusi komunikasi terpadu, inovasi, dan pelayanan prima. Untuk menunjang visi dari perusahaan adapun misi yang dimiliki oleh Perfectgroup yaitu untuk mendukung profitabilitas bisnis klien layanan kami. Kami

akan membantu untuk membuat komunikasi Anda dengan pekerjaan stakeholder Anda melalui beberapa cara, seperti penyediaan alat komunikasi dan touchscreen informasi. Touchscreen informasi ini merupakan media inovatif yang kami kembangkan dengan teknologi layar sentuh, yang selalu siap untuk menyampaikan pesan Anda dengan cara interaktif di lokasi strategis. 3.3. Pelayanan Perusahaan Dalam menjalankan usahanya, Perfectgroup tentunya memfokuskan pula dengan pelayanan perusahaan seperti: 1) Iklan luar ruangan, ketika lokasi adalah pertimbangan utama untuk iklan outdoor, Perfectgroup menyediakan beberapa titik dalam Kawasan Pusat Bisnis Sudirman dekat gedung Bursa Efek Indonesia. 2) Komunikasi konsultasi, hambatan dalam komunikasi kurang sulit untuk diselesaikan oleh orang ketiga yang netral sehingga dapat menyediakan konsultasi yang tepat untuk masalah spesifik klien. 3) Mengorganisir acara, tingkat keberhasilan dari suatu peristiwa sangat tergantung pada konsep yang kuat dan implementasi akurat. Tidak hanya mengirimkan peristiwa yang kita lakukan tetapi juga menyediakan kehadiran kualitas dan pengaturan kelancaran transportasi dan akomodasi untuk membuat acara yang luar biasa. 4) Pelatihan, peningkatan keterampilan karyawan dan pengetahuan penting dalam dunia bisnis yang kompetitif. Perfectgroup bekerja sama dengan para ahli dan pembicara dalam bidang tertentu. Terbaru dalam inovasi pelatihan adalah elearing dan e-campus untuk perusahaan dan lembaga dengan sumber daya terbatas. 5) TV komersial iklan, masih tak terbantahkan bahwa iklan televisi adalah media yang paling kuat dan terbukti hari ini untuk pesan relay pada produk atau perusahaan. Perfectgroup merupakan tim kerja dengan para tenaga kerja profesional terbaik dalam produksi kreatif.

3.4. Logo Setiap perusahaan memiliki ciri khas logo, berikut ini logo perusahaan Perfectgroup.

Gambar 1. Logo Perusahaan Perfectgroup


Sumber: PT Sarana Lahan Pratama (2012)

Logo Perfectgroup diatas terdiri kata perfect dan kata group dan dibawahnya terdapat tulisan Integrated Marketing Communication yang menunjukan tujuan utama dari perusahaan tersebut. Makna dari masing-masing unsur pada logo Perfectgroup adalah sebagai berikut : 1) Kata perfect merupakan identitas dari seluruh anak perusahaan dari PT Sarana Lahan Pratama. 2) Kata group merupakan pelengkap yang menunjukan bahwa perusahaan ini bekerja dengan kekompakan tim atau group. 3) Tulisan Integrated Marketing Communication yang menunjukan tujuan utama dari perusahaan tersebut . Warna yang terdapat pada logo terdiri dari: 1) Warna jingga dan abu yang mencerminkan orang-orang yang kreatif dan dinamis.

10

2) Makna secara keseluruhan adalah intinya sempurna, dengan hasil dan tujuan akhir adalah kesempurnaan.

3.5. Portofolio Berikut adalah portofolio perusahaan Perfectgroup: 1) Pameran luar negeri dan bisnis forum 2) Events 3) Training 4) Golftournament 5) Outbound 6) TV Commercial Advertising 7) Touchscreen Information 8) Outdoor and Indoor Advertising 3.6. Penghargaan Perusahaan Penghargaan yang diperoleh Perfect tentunya tak lepas dari kekompakkan tim yang ada didalamnya. Oleh karena itu pada tahun 2007, perusahaan ini mendapatkan rekor muri sebagai penyelenggara foto keluarga dengan jumlah terbanyak. Dunia mengakui Perfectgroup sebagai pihak yang pertama untuk mencapai koleksi terbesar foto keluarga, untuk klien di tahun tersebut. Di atas itu, sertifikat profesi mengkonfirmasi kita untuk tahun anggota yang memenuhi syarat dari tahun ke tahun. 3.7. Struktur Organisasi Secara umum Perfectgroup dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari: 1) Direktur Utama 2) Direktur Manajemen 3) Direktur Administrasi 4) Direktur Keuangan 5) Direktur Kreatif

11

6) Direktur Operasional 3.8. Creative Director Struktur organisasi Perfectgroup bagian unit kerja Creative Director berada di bawah Managing Director. Direktur kreatif memimpin langsung dua divisi dibawahnya yaitu Design-graphis Manager dan Production Manager serta bertanggungjawab secara utuh terhadap pengerjaan desain. Berikut gambar struktur organisasi Creative Director di Perfectgroup.

CREATIVE DIRECTOR

DESIGNGRAPHIS MANAGER

PRODUCTION MANAGER

Gambar 2. Struktur Organisasi Creative Director


Sumber : Perfectgroup (2012)

12

IV. PROSES PEMBUATAN DESAIN POSTER 4.1. Deskripsi Kegiatan Youth Fest 2012 Youth Fest 2012 merupakan salah satu kegiatan kerja sama antara Perfectgroup dengan Prasetiya Mulya Business School, Kubikahomy, dan Milestone. Perfectgroup sebagai penyelenggara dari kegiatan Goes To Campus Sharing Education, yang merupakan kegiatan rutin dari perusahaan. Hal yang melatarbelakangi Perfectgroup menyelenggarakan kegiatan tersebut anatara lain karena mahasiswa sebagai penggerak perubahan di negeri ini dan yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang. Mahasiswa juga harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. Sudah saatnya merubah paradigma berpikir dikalangan mahasiswa, yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak dari bangku kuliah. Hal yang sangat penting juga adalah menanamkan rasa sosialnya kepada mahasiswa sebagai upaya untuk peduli kepada lingkungannya. Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja, dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang. Berikut merupakan tujuan dari terlaksananya kegiatan Youth Fest 2012:

13

1) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menanamkan rasa kemanusiaan kepada mahasiswa 2) Memberikan motivasi untuk memulai usaha sejak dini. 3) Memberikan tips-tips pelaku bisnis dalam menghadapi permasalahan dunia usaha. 4) Memberikan pengetahuan tentang cara membidik peluang bisnis.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2012, dimulai pada pukul delapan pagi hingga pukul tiga sore dan bertempat di Auditorium Gedung William Soerjadjaya Prasetiya Mulya Business School, Edu Town BSD City Tangerang. Demi terlangsungnya kegiatan yang bersifat continue, Perfectgroup memiliki konsep yang matang dalam penentuan perlengkapan event. Proses dan uraian kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kepada khalayak, seperti mengadakan rapat koordinasi pertama dengan pihak penyedia tempat, dalam hal ini Prasetiya Mulya Business School dan PT Sarana Lahan Pratama-Perfectgroup. Tahap kedua yaitu mengadakan rapat koordinasi kedua dengan pihak Prasetiya Mulya Business School, PT Sarana Lahan Pratama-Perfectgroup, dan dengan pihak terkait lainnya. Setelah itu berlanjut pada tahap akhir yaitu mematangkan konsep kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. 4.2. Konsep Kreatif Desain Desain merupakan aktivitas seni yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi berkaitan pula dengan aspek-aspek seperti kultural, sosial, teknis, dan bisnis. Aktifitasnya termasuk kedalam desain grafis, desain industri, arsitektur, desain interior, dan lain-lain. Kusrianto (2007), dalam bukunya yang berjudul Pengantar Desain Komunikasi Visual mendefinisikan desain adalah sesuatu yang berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa, serta kreativitas. Event Organizer dapat mendesain sebuah event dengan melakukan scoping atau menganalisis kebutuhan event. Melalui wawancara dengan klien, event organizer menggali berbagai aspek yang akan menjadi landasan untuk membuat desain event, termasuk intent, context, extent, content atau syarat-syarat lain yang ditetapkan klien. Seluruh

14

aspek kebutuhan itu kemudian dirangkum dalam sebuah kemasan desain secara terpadu dan berkesinambungan. Menentukan suatu konsep kreatif tentunya memerlukan suatu pemikiran yang matang. Aspek-aspek desain juga perlu dimatangkan dalam proses ini. Berbagai tahapan-tahapan yang nantinya akan dijadikan satu kesatuan haruslah lengkap dan tidak ragu-ragu. Seorang creative director bertugas penuh dalam hal ini, seluruh konsep kreatif dianalisis setelah menerima materi dari klien. Sesuai dengan yang dijabarkan oleh Kusrianto (2007), tahapan-tahapan yang diterapkan oleh Perfectgroup pada saat menentukan konsep kreatif desain poster tersebut adalah sebagai berikut: 1) Review data dan hasil riset; tahap ini merupakan tahap pengumpulan seluruh materi atau data yang telah diperoleh. 2) Reorganization Information; materi atau data yang sudah terkumpul dipilahpilah sesuai kelompok dan jenisnya. 3) Restate Information; pada tahap ini data dipilih, mana yang benar-benar diperlukan sebagai bahan masukan dan mana yang perlu diperhatikan sebagai dasar-dasar pengambilan keputusan untuk menggarap desain. 4) Readdress Objective Project; mempertimbangkan kembali seluruh rancangan awal dengan hasil perolehan data yang dianggap pantas dipergunakan sebagai dasar pijakan objek yang digarap. 5) Reword Objective Project; sebagai kriteria desain. Creative Director Perfectgroup yang telah mengerjakan tahap-tahap tersebut, nantinya akan bekerjasama dengan Design-Graphis Manager beserta Production Manager untuk menindaklanjuti proyek desain yang sedang dikerjakan. Berikut adalah gambar tahapan-tahapan yang dibuat oleh creative director Perfectgroup saat mengerjakan konsep kreatif desain poster kegiatan Youth Fest 2012 (Gambar 3)

Review Reorganization Information

15

Restate Information Readdress Objective Project Reword Objective Project Gambar 3. Tahap-tahap Konsep Kreatif
Sumber: Perfectgroup (2012)

4.3. Ide dan Gagasan Proses pembuatan desain poster akan sangat menguntungkan bila desainer melengkapi dirinya dengan pengetahuan mengenai sejarah, karakteristik, serta gaya desain yang ingin ditampilkan. Hal tersebut telah ada pada seluruh tim desain dari Perfectgroup, yaitu menguasi gaya desain yang biasa digunakan oleh perusahaan dan diharapkan tidak ada lagi kehabisan ide dalam penggarapan desainnya nanti. Pengetahuan seorang desainer sangat mempengaruhi kemampuannya mendesain dengan jangkauan yang luas dan bahkan dapat memadukan gaya yang satu dengan yang lain untuk karya desainnya. 4.4. Ukuran dan Spesifikasinya Hal penting lain yang harus diperhatikan setelah mengetahui konsep desain pada saat pembuatan poster adalah menentukan ukuran dan spesifikasinya. Ukuran yang digunakan oleh Perfectgroup dalam pembuatan poster kegiatan Youth Fest tahun 2012 ini dapat dikatakan bebas, namun ada patokan tersendiri. Misalnya, A3 untuk software Adobe Ilustration atau 297x420mm untuk Adobe Photoshop. Posisi dari poster tersebut dapat tegak lurus (potrait) atau pun mendatar (landscape). Ukuran poster yang pada umumnya cukup besar, maka dari itu poster mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian. 4.5. Sketsa Kasar dan Layout Desainer dapat memulai desain berdasarkan ide atau gagasan, kemudian merencanakan pengorganisasian layout dan membuat sketsa. Sebaiknya dalam pembuatan sketsa tidak langsung menggunakan komputer, tetapi cukup dengan alat tulis seperti pensil dan kertas. Desainer juga harus memperkirakan letak elemen16

elemen layout pada poster. Hanya saja dalam pengerjaan poster ini, desainer Perfectgroup tidak menggunakan sketsa kasar, melainkan langsung mendesain layout nya. Secara umum tujuan penggunaan elemen dalam layout yang pertama adalah menyampaikan informasi apa saja yang ada pada layout dengan lengkap dan tepat, yang kedua adalah kenyamanan dalam membaca, termasuk di dalamnya kemudahan mencari informasi yang dibutuhkan, navigasi dan estetika sehingga target peserta talkshow mudah dalam membaca layout. Desainer perlu mengetahui peran masingmasing elemen tersebut untuk membuat layout yang optimal. Elemen layout dibagi menjadi tiga, diantaranya sebagai berikut: 1) Elemen teks a) Headline Unsur yang memegang peranan penting, besar, singkat, dan padat. Headline itulah yang diharapkan akan dibaca pertama kali serta akan melekat dalam ingatan pembacanya. Selain itu, headline berguna untuk memancing agar pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya secara lebih detail. Headline selalu diberi ukuran besar untuk membedakan dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf tersebut tetap harus menarik, karena untuk headline segi estetika lebih diprioritaskan. Misalnya, seperti salah satu contoh poster Milestone Youth Fest 2012 (Gambar 4), desainer menggunakan hurufhuruf yang dekoratif. Headline merupakan unsur utama yang digarap pada proses pembuatan desain poster. Desainer perlu mematangkan elemen ini karena dalam headline terdapat informasi secara keseluruhan yang dikemas ringkas.

17

Gambar 4. Contoh Headline Poster Youth Fest 2012


Sumber: Perfectgroup (2012)

b) Bodytext Bodytext merupakan teks informasi lengkap yang berisi informasi detail pada isi poster (Gambar 5). Keberhasilan suatu bodytext ditentukan oleh beberapa hal, antara lain; dukungan headline dan ilustrasi yang menarik sehingga memancing pembaca meneruskan keingintahuannya akan informasi yang lengkap dan gaya penulisan yang menarik dari tulisan itu sendiri. Desainer melakukan penekanan pada bodytext dengan menggunakan font yang berbeda. Warna bodytext dalam poster kegiatan ini sengaja hanya memakai warna hitam karena kegiatannya yang memang bersifat formal. Fungsi dari perbedaan font adalah untuk melakukan

18

penekanan pada informasi-informasi yang paling penting seperti ide pokok pesan, hari, tempat, dan alamat. Penekanan tersebut membutuhkan kecermatan seorang desainer dengan menyortir informasi terpenting yang hendak disampaikan pada khalayak. Penerapan prinsip desain grafis seperti penekanan tersebut telah divisualisasikan dengan baik pada poster kegiatan Youth Fest 2012 ini. Bodytext dalam poster ini terlihat seimbang dan tidak bertele-tele, sehingga informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak yang membacanya.

Gambar 5. Contoh Bodytext Poster Youth Fest 2012


Sumber: Perfectgroup (2012)

19

c) Mandatories Safanayong (2006), dalam bukunya yang berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu mendefinisikan mandatories sebagai penyelenggara atau alamat perusahaan atau distributor atau produsen. Bagian ini dimuat dalam poster sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isi poster, jika ada pertanyaan maupun komplain sehubungan dengan materi maupun produk. Penerapan mandatories dalam poster Youth Fest tahun 2012 ini adalah segala keterangan tambahan seperti tempat, tanggal, jam, nama, atau nomor yang dapat dihubungi, logo, dan gambar pendukung sebagai pelengkap isi. Contoh mandatories disajikan pada Gambar berikut ini.

20

Gambar 6. Mandatories Poster Youth Fest 2012


Sumber: Perfectgroup (2012)

2) Elemen Visual Elemen visual merupakan jenis elemen pembentuk keseluruhan layout poster yang mengacu pada tampilan foto, titik, artworks, kotak, garis, bentuk, dan warna. Keseluruhan elemen visual pada gilirannya akan mampu memberi karakter kuat pada hasil akhir layout poster yang dihasilkan. a) Foto Kekuatan terbesar dari fotografi adalah kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberi kesan dapat dipercaya, karena itu desainer

21

harus hati-hati dalam memilih foto yang mana yang akan digunakan. Jangan sampai foto tersebut pernah digunakan pada desain sebelumnya. b) Titik Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, di mana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. c) Artworks Untuk menyajikan informasi yang akurat, kadang pada situasi tertentu ilustrasi menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan dibandingkan bila memakai teknik fotografi. Artworks adalah segala jenis karya seni bukan fotografi baik itu ilustrasi, kartun, sketsa, dan lain-lain. d) Kotak Biasanya berisi naskah bahkan gambar yang bersifat tambahan dari artikel utama. Elemen-elemen visual juga sering diberi kotak supaya terlihat lebih rapi. e) Garis Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan, serta dasar tempat garis digoreskan. Garis pada software grafis komputer disebut outline (CorelDraw) atau contour atau stroke (AdobePhotoshop). Setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. f) Bentuk Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk dimulai dari dua dimensi dan tiga dimensi. Setiap bentuk dapat mewakili arti budaya, geografis, atau semacamnya.

22

g)

Warna Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan cahaya. Setiap warna memiliki karakteristiknya masing-masing. Desainer dapat mengkomunikasikan desainnya kepada khalayak secara efektif melalui warna. Warna juga dapat mencerminkan karakter dari suatu perusahaan atau brand, seperti halnya Perfectgroup dengan warna jingga dan abu mencerminkan orang-orang yang kreatif dan dinamis, atau PT Sarana Lahan Pratama dengan warna merah dan biru yang mencerminkan keberanian dan kebijaksanaan.

3)

Invisible Element Invisible elemen mengacu pada penggunaan margin sebagai upaya untuk menjaga konsistensi keberadaan elemen-elemen layout poster. Dimana elemen tersebut akan menciptakan kerapian dalam struktur, tepat, dan indah secara visual.

a)

Margin Penentuan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah agar elemen-elemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir halaman karena hal tersebut akan mengurangi estetika. Jangan sampai elemen layout terpotong pada saat proses cetak atau pada saat pengubahan format. Pada proses pembuatan layout tidak harus menggunakan margin, namun melihat fungsinya sebagai penjaga konsistensi dan unity serta kemampuannya menciptakan layout yang terstruktur dan rapi, tentunya penggunaan margin akan sangat bermanfaat untuk desainer. 4.6. Desktop Publishing Istilah lain yang populer di era komputer adalah Desktop Publishing (disingkat DTP). Pekerjaan itu menggabungkan unsur personal computer dan program page layout untuk menghasilkan suatu karya, baik untuk diedarkan dalam skala kecil maupun skala besar. Desainer dapat memilih software yang cocok untuk memulai eksekusi setelah semua material desain lengkap. Saat ini desainer Perfectgroup menggunakan dua program desktop publishing, yaitu: Adobe 23

Photoshop untuk mengedit image berbasis bitmap, serta Adobe Ilustration yang berbasis vector agar lebih mudah dalam membuat karya desain logo dan poster. 4.7. Proses Pembuatan Poster Prinsip dasar dari layout, antara lain: urutan, penekanan, keseimbangan, dan kesatuan. Suatu karya grafis besar kemungkinan tidak hanya memuat satu atau dua pesan saja, seperti contoh poster kegiatan Youth Fest 2012 berikut ini (Gambar 7).

Gambar 7. Poster Kegiatan Youth Fest 2012 enam


Sumber: Perfectgroup (2012)

Ada satuan

informasi yang harus disampaikan kepada target pembaca, oleh karena itu diperlukan aturan dalam urutan informasi mana yang didahulukan untuk dilihat 24

pembaca, mana yang kedua, dan seterusnya. Hal inilah yang disebut sequence. Desainer membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca terlebih dahulu hingga terakhir. Fungsi dari sequence sendiri hanyalah sebagai pembatas penglihatan untuk membaca materi poster. Tidak hanya itu saja, arah gerak mata juga dipengaruhi oleh hal-hal lain berupa pemberian emphasis pada suatu objek seperti warna, ukuran, dan style, karena itu jika semua materi itu ditampilkan sama kuat, pembaca akan secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang desainer inginkan. Sequence dapat dicapai dengan adanya emphasis. Keenam informasi yang ada dalam poster kegiatan Youth Fest 2012 menjadi elemen-elemen layout. Misalnya, tulisan Milestone Youth Fest 2012 adalah informasi yang pertama harus dilihat pembaca, maka elemen teks Milestone Youth Fest 2012 kini berperan sebagai judul atau headline karena mendapat penekanan (emphasis) yang paling kuat sehingga menjadi pusat perhatian. Emphasis dapat diciptakan dengan cara-cara berikut: 1) Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada poster tersebut. 2) Warna hitam yang tegas sangat kontras dengan warna latar dan elemen lainnya. 3) Letakan di posisi yang strategis. Penempatan judul diletakkan diatas karena pada umumnya kebiasaan orang membaca dari atas ke bawah. 4) Menggunakan bentuk dan style yang berbeda dengan sekitarnya. Selanjutnya, informasi kedua yang harus dilihat pembaca, mempunyai penekanan yang tidak sekuat informasi pertama, demikian pula informasi ketiga, keempat, dan seterusnya. Informasi terakhir biasanya berupa mandatories, mungkin mempunyai ukuran paling kecil dengan yang lainnya. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan selain kedua prinsip tersebut, yaitu keseimbangan. Pembagian berat merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan menaruhnya di tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tetapi juga ukuran, arah, warna, dan atributatribut lainnya. Sebagaimana sebuah poster harus memberi efek yang kuat bagi

25

pembacanya, layout nya pun harus mempunyai kesan kesatuan. Prinsipnya sama dengan kesatuan antara elemen-elemen desain, yaitu teks, gambar, warna, ukuran, posisi, dan style. Seluruh elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Kesatuan juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsep kreatif yang telah dibuat. 4.8. Evaluasi Setelah seluruh proses dan tahap-tahap tadi dilakukan, maka perlu pengecekan ulang apakah desian sudah sesuai dengan selera klien atau belum. Bila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan keinginan klien maka desain akan masuk dalam tahap revisi. Meski tidak merombak secara keseluruhan, paling tidak desainer biasanya melakukan revisi berkali-kali, dimulai dari gambar yang kurang mengilustrasikan isi poster atau penggunaan font yang kurang cocok dengan isi bodytext. Jika desain telah rampung dan benar serta lolos dari tahap revisi maka desain akan siap dipublikasikan.

V. HAMBATAN PROSES PEMBUATAN POSTER

26

Dalam proses pengerjaan desain poster kegiatan Youth Fest 2012 terdapat beberapa hambatan yang terjadi dari tahap persiapan hingga pengeksekusian. Hambatan yang dialami bukan merupakan hambatan yang berarti, melainkan hanya hambatan ringan, namun dengan adanya hambatan ringan yang dialami terkadang membuat keoptimalan berkurang. Hambatan-hambatan tersebut tentunya seringkali dialami oleh desainer dan berikut adalah hambatan yang dialami desainer Perfectgroup. 5.1. Benturan Ide atau Gagasan Seringkali terjadi benturan ide antara desainer dengan direktur. Perbedaan ini pada akhirnya membuat hasil poster mengalami revisi berkali-kali. Revisi tentu saja membutuhkan waktu, padahal desainer pun dikejar tenggat waktu penyerahan poster. Keterbatasan waktu dalam proses revisi membuat tingkat kejelian seorang desainer berkurang dan akhirnya membuahkan hasil yang kurang optimal pada poster. 5.2. Ukuran Material Menentukan ukuran material poster haruslah dilakukan pengukuran secara detail, terkadang ukuran tersebut bisa terlalu besar atau bisa terlalu kecil. Pembaca atau klien tentunya menginginkan hasil yang sempurna. Selain dari layout poster, ternyata ukuran poster yang pas juga harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi minat khalayak untuk melihat poster tersebut. 5.3. Warna poster Pemilihan warna dalam proses pembuatan poster kegiatan Youth Fest 2012 ini tentunya telah dilakukan sejak awal oleh desainer. Namun seringkali adanya perubahan permintaan klien yang secara mendadak. Hal tersebut yang menyebabkan kreatifitas atau keoptimalan hasil poster terhambat. Warna yang telah dipilih oleh desainer terkadang sudah baik, namun karena ini merupakan poster yang dipesan oleh klien jadi setiap pemilihan material pun mengikuti selera klien.

5.4. Keterbatasan Pengetahuan

27

Pengetahuan desainer tentang teknik dan prinsip yang ada dalam proses desain terkadang masih minim, sehingga desain poster terlihat monoton dan kurang mencerminkan karakter dari perusahaan. Desainer terkadang melewati perumusan konsep desain dengan penuh pertimbangan, namun mengalami hambatan dan revisi berulang kali karena kurangnya pengetahuan tentang elemen-elemen pembangun layout poster. Informasi seringkali tumpang tindih tanpa pertimbangan matang dan terkesan tanpa fokus yang jelas. Penekanan pada judul, warna, jenis huruf, dan unsur lainnya tidak diperhatikan secara seksama dan proposional. Dominan antar elemen visual juga berpengaruh terhadap eksekusi akhir layout poster. Kuatnya dominasi antar elemen mengaburkan makna pesan yang terkonsep dalam ide dan gagasan awal. Berbagai hambatan dalam proses pembuatan poster untuk kegiatan Youth Fest 2012 dapat diminimalisasi dengan upaya berikut ini: 1) Mengoptimalkan pembuatan konsep kreatif. Konsep poster yang matang dan terstruktur dapat menghindari dari keterbatasan atau adanya benturan ide. Upaya ini juga perlu dilakukan secara efektif untuk meminimalisasi revisi yang terjadi berulang kali. 2) Memerhatikan kekontrasan warna, antara warna teks dengan warna background poster dan elemen teks lainnya. 3) Memperhatikan kestabilan komputer agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ketika proses pembuatan desain poster tersebut. 4) Memperhatikan wawasan desainer dengan terus berlatih aplikasi desain. Ilmu, praktik, dan kreativitas desainer perlu dibina secara berkelanjutan agar dapat menciptakan karya desain yang tidak hanya indah dilihat tetapi juga tepat guna bagi klien.

28

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pembuatan desain poster merupakan salah satu aktifitas rutin yang dilakukan oleh direktur kreatif di perusahaan Perfectgroup. Pembuatan desain poster yang baik melalui beberapa tahap yaitu; membuat konsep kreatif desain secara matang, berinovasi dalam pemberian ide dan gagasan, teliti dalam teknik pengukuran, pembuatan sketsa kasar serta layout yang teratur, dan tidak lupa untuk memilih aplikasi yang tepat dan sesuai. Tahap-tahap tersebut sudah dilalui maka desainer dapat memutuskan elemen-elemen desain yang positif untuk dipublikasikan. Kecenderungan desain yang divisualisasikan oleh Perfectgroup dalam kegiatan Youth Fest 2012 ini terkesan formal. Terlihat dari penataan layout nya yang sederhana dan tidak banyak menggunakan warna. Pemakaian kata pun singkat, jelas, dan padat. Desain simpel namun tetap membawa ciri khas atau identitas perusahaan Perfectgroup sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Hambatan yang terjadi pada saat pembuatan poster antara lain, benturan ide atau gagasan, ukuran material, warna poster, dan keterbatasan pengetahuan. Hal-hal tersebut dapat menghambat proses dan akan berimbas pada keterbatasan waktu yang diberikan. 6.2. Saran Seharusnya desainer dapat menentukan konsep kreatif yang lebih matang lagi serta teliti dalam hal pengukuran bidang desain. Pengetahuan akan prinsip-prinsip desain juga harus diperhatikan oleh desainer. Sebaiknya diadakan pelatihan untuk para desainer setiap bulannya agar desain yang ditampilkan tidak monoton. Selain itu evaluasi juga sebaiknya rutin dilaksanakan diakhir kegiatan dengan melihat apakah sudah menarik perhatian khalayak atau belum.

29

30

DAFTAR PUSTAKA Cangara, H. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Ardianto, E. L. Komala dan S. Karlinah. 2007. Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. PT Sarana Lahan Pratama. 2007. Company Profile Perfectgroup. Jakarta. Jefkins, Frank. 2004. Advertising. Erlangga. Jakarta. Mursid, M. 2008. Manajemen Pemasaran. PT Bumi Aksara. Jakarta Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. ANDI Offset. Yogyakarta. Kusrianto, A. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. ANDI Offset. Yogyakarta. Safanayong, Y. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Arte Intermedia. Jakarta. Evelina, L. 2005. Event Organizer Pameran. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

31

32

LAMPIRAN

33

Lampiran 1. Struktur Organisasi Perfectgroup

34

Sumber : Perfectgroup, 2012

Lampiran 2. Contoh Poster Saat Dipublikasikan

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012

Lampiran 3. Contoh Media Promosi Lain seperti Umbul-umbul

35

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012

Lampiran 4. Foto Kegiatan Youth Fest 2012

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012

Lampiran 5. Foto Media Promosi Berupa Spanduk

36

Sumber : Dokumentasi Perfectgroup, 2012

Lampiran 6. Foto Media Promosi Berupa Standing Banner

37

Sumber : Dokumentasi Perfectgroup, 2012

38

39

Anda mungkin juga menyukai