Anda di halaman 1dari 1

Ekonomi Kreatif, Ekonomi Alternatif

oleh: Fadrin F. Bya


Ada yang menarik saat Reshuffle kabinet Indonesia Bersatu kemarin, ada pos kementerian yang ditukar yaitu Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan yang sebelumnya diisi oleh Jero Wacik diganti dengan Marie Elka Pangestu yang sebelumnya menjabat sebagai Menteria Perindustrian dan perdagangan, Tetapi bukan hanya menterinya saja yang diganti, nama kementerian pun juga diubah. Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan kini telah berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif. Embel-embel Kebudayaan telah berpindah ke kementerian pendidikan sehingga sekarang menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apa itu ekonomi kreatif? Seberapa pentingnya sehingga itu harus diurus oleh Kementerian? Ekonomi kreatif sendiri merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif sangat erat kaitannya dengan industri kreatif. Industri kreatif menurut Departemen Perdaganagan Republik Indonesia tahun 2007 adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Dewasa ini telah terjadi pergeseran orientasi ekonomi di neghara-negara maju. Dari era ekonomi pertanian lalu era industri, dilanjutkan era ekonomi Informasi dan sekarang era ekonomi kreatif. Di negara-negara maju seperti, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan sebagian besar negara Eropa, Ekonomi kreatif telah memberi sumbangan besar terhadap perkonomian negara-negara tersebut. Alasan terjainya pergeseran orientasi ekonomi tersebut cukup jelas, di negara maju lahan pertanian telah menyusut jauh, standar hidup yang tinggi menyebabkan biaya operasional pabrik besar di negara-negara maju menjadi semakin mahal sehingga pemanfaatan teknologi informasi, mesin-mesin canggih yang optimal akan sangat membantu mengurangi biaya-biaya manusia. Tetapi karena SDA yang terbatas dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan menjadi kendala di era teknologi informasi. Dari alasan tersebut, konsep-konsep dan gagasan kreatif adalah modal baru bagi perkonomian di negara-negara maju. Setelah diteliti ternyata ekonomi kreatif telah mampu menjadi sumber ekonomi yang tinggi. Ekonomi kreatif di Indonesia sudah mulai didengungkan sejak tahun 2006. Pada saat itu Menteri Perdagangan RI meluncurkan program Indonesia Design Power di jajaran Departemen Perdagangan RI, suatu program pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dipasar domestik maupun ekspor. Lalu pada tahun 2009 ditindaklanjuti dengan menyusun sebuah Rancanagan Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 yang fokus pada pengenbangan 14 subsektor industri kreatif di Indonesia yang meliputi; riset dan pengembangan, penerbitan, perangkat lunak, tv dan radio, desain, musik, film (termasuk fotografi), jasa periklanan, arsitektur, seni pertunjukan, kerajinan, permainan interaktif, fashion, dan kerajinan. Tak dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang kreatif. Keanekaragaman budaya mulai dari Sabang hingga Merauke yang diwariskan dari nenek moyang dan juga beragam inovasi yang telah dihasilkan para pemuda indonesia saat ini menjadi buktinya. Indonesia sama sekali tidak kekurangan modal kreatifitas, hanya saja Indonesia kekurangan kesempatan untuk mengimplementasikannya. Diperlukan peran aktif pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai kekuatan ekonomi baru di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai