2 1. 2. 3. 4. 5. E. Jenis Secara umum pneumonia dibagi dalam dua jenis, yaitu: 1. Lobaris; terdapat konsolidasi dari seluruh lobus paru. 2. Lobularis atau bronkopneumonia; penyebaran daerah infeksi yang berbercak dengan diameter 3-4 Cm yang mengelilingi dan melibatkan brokhi. F. Gambaran Patologi Dalam batas tertentu tergantung pada agen penyebab. Pneumonia bakteri ditandai adanya eksudat intraalveolar supuratuf disertai konsolidasi. Pneumonia karena virus atau mikopalsma ditandai dengan peradangan interstisial yang disertai penimbunan infiltrat dalam dinding alveolar meskipun rongga alveolar bebas dari eksudat dan konsolidasi. Agen jamur atau mycobacterium tuberculosa memiliki gambaran ditemukannya penyebaran granuloma berbercak yang dapat menjadi nekrosis kaseosa disertai pembentukan kaverna. G. Manifestasi Klinis Tanda-tanda klinis utama termasuk ha-hal berikut: 1. Suhu naik mendadak sampai 40oC dan kadang disertai kejang demam tinggi 2. Batuk mula-mula kering kemudian menjadi batuk produktif 3. Gelisah 4. Dispnea 5. Takipnea 6. Sianosis 7. Melemahnya suara nafas 8. Retraksi dinding dada 9. Nafas cuping hidung 10. Nyeri abdomen karena iritasi diafragma oleh paru yang terinfeksi didekatnya. 11. Batuk paroksismal mirip pertusis (umum pada anak). 12. Anak-anak yang lebih besar tidak tampak sakit. Menurut penyebabnya: 1. Pneumonia Bakteri Virus Bakteri Mikoplasma Aspirasi substansi asing Hipostatik.
3 Macam: pneumonia stafilokokkus, streptokokkus, dan Gejala awal: rinitis ringan, anoreksia, gelisah. Berkembang sampai awitan yang tiba-tiba: demam, malaise,
nafas cepat dan dangkal (50-80 kali.menit), ekpirasi bunyi, lebih dari 5 tahun timbul sakit kepala dab kedinginan, kurang dari 2 tahun terjadi vomitus dan diare ringan, leukositosis, foto thoraks pneumonia lobar. 2. Pneumonia Virus Macam: virus influensa, adenovirus, rubeola, varisela, Gejala awal: batuk, rinitis. Berkembang sampai awitan berangsur dan cepat: gejalasitomegalovirus manusia, sinsisium pernafasan.
gejala; demam ringan, batuk ringan, malaise sampai demam tinggi, batuk hevat, kelesuan. Emfisema obstruktif, ronkgi basah, foto thoraks bronkopneumonia, penurunan lekosit. 3. Pneumonia Mikoplasma mialgia. H. Komplikasi 1. Pneumonia interstisial menahun. 2. Atelektasis segmental atau lobar kronik. 3. Rusaknya jalannafas. 4. Efusi pleura. 5. Kalsifikasi paru. 6. Fibrosis paru. 7. Bronkitis obliteratif dan bronkiolitis. 8. Atelektasis persisten. B. Laboratorium dan Diagnostik 2. 3. 4. 5. Foto thoraks: untuk melihat adanya infeksi di paru dan ststus pulmoner. AGD: mengevaluasi status kardiopulmoner berhubungan dengan oksigenasi. Hitung darah lengkap dan jenis: adanya anemia, infeksi, proses inflamasi. Pewarnaan gram (darah): seleksi awal antimikroba. Brekembang sampai awitan yang tersembunyi atau tiba-tiba: rinitis, sakit tenggorok, batuk kering-berdarah, foto thoraks area konsolidasi. Gejala awal: demam, menggigil, sakit kepala, anoreksia,
4 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. C. Tes kulit untuk tuberkulin: mengesampingkan kemungkinan TB jika anak Jumlah leukosit: leukositosis pada pneumonia bakterial. Tes fungsi paru: mengecaluasi fungsi paru, luas beratnya penyakit,mendiagnosis Spirometri statik: mengkaji jumlah udara yang diinspirasi. Kultur darah: menetapkan agen penyebab. Kulturcairan pleura: menetapkan agen penyebab. Bronkoskopi: melihat dan memanipulasi cabang-cabang utama pohon
keadaan.
trakheobronkhial. Penatalaksanaan Medis mencakup memperbaiki oksigenasi dengan terapi oksigen dan terapi pernadasan. Digunakan antibiotik secara iv untukmengobatai penumonia bakterial berdasarkan hasil kultur dan uji sensitivitas. Jika terjaid efusi pleura dilakukan thorakosintesis. D. Pengkajian 13. 14. 15. 16. 17. E. 18. 19. 20. 21. Kepatenan jalan nafas. Tanda-tanda gawat nafas dan respon terhadap terapi oksigen. Tanda-tanda dehidrasi. Respon anak terhadap pengobatan. kemampuan keluarga untukmelaksanakan programpengobatan di rumah.
Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif. Pola nafas tidak efektif. Gangguan pertukaran gas PK : infeksi
DAFTAR PUSTAKA Carpenito L.J., 1997,Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6, EGC, Jakarta Doenges ME, ed.al , 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta MC.Clokey, J. C Bulechek : Nursing Intervention Clasifikation (NIC), Mosby st, Louis, 1996. http://www. Us.elsevierhealth.com.nursing diagnosis, outcomes and interventions. NANDA,2001, Nursing Diagnoses : Definition & Clasification, Philadephia, USA