Anda di halaman 1dari 19

Goverment Relation

Kelompok 4 :
Agina Puspanurani Attoullah Azah Muntazah Daden Miftahul Haq

Dea Maltita Azizah


Jurnalistik A

Sejarah Pembentukan Jamsostek


Program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Yang berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup :

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Jaminan Kematian (JKM)


Jaminan Hari Tua (JHT) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Program Jamsostek pun tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa.

Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero) Adapun Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero) di bagi beberapa bagian, yang terdiri dari : (Direktur Utama) (Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi) (Direktur Keuangan) (Direktur Operasi dan Pelayanan) (Direktur Umum dan SDM)

(Direktur Investasi)
(Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko)

Jamsostek adalah singkatan dari jaminan sosial tenaga kerja, dan merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Jamsostek pun memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti (compulsory) bagi pengusaha dan tenaga kerja berdasarkan Undang-undang No.3 tahun 1992 mengatur Jenis Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK),sedangkan kewajiban peserta adalah tertib administrasi dan membayar iuran.Dalam meningkatkan pelayanan jamsostek tak hentinya melakukan terobosan melalui sistem online guna menyederhanakan sistem layanan dan kecepatan pembayaran klaim hari tua (JHT).

Adapun peraturan jamsostek yaitu :


Pengaturan program kepesertaan jamsostek adalah wajib melalui Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Pengaturan tentang pelaksanaannya jamsostek dituangkan dalam: Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993. Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per12/Men/VI/2007.

Perlindungan Jamsostek
Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh Program Jamsostek terbatas yaitu perlindungan pada : *Peristiwa kecelakaan *Sakit *Hamil *Bersalin *Cacat *Hari tua *Meninggal dunia Hal-hal ini mengakibatkan berkurangnya dan terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/atau membutuhkan perawatan medis.

Filosopi Jamsostek
Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak bergantung pada orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya, bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan belas kasihan orang lain.

HUBUNGAN HUMAS PT JAMSOSTEK DENGAN GOVERMENT

RELATIONSBN

Pelaksanaan Program CSR Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT.Jamsostek (Persero) Kanwil I Cikarang, Bekasi

PT. Jamsostek (Persero) Kanwil I Cikarang, Bekasi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi, dan melaksanakan beberapa program yang erat kaitannya dengan humas. Humas merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik. Didalam pelaksanaannya pun tidak lepas dari bidang penyebaran pesan, informasi, dan komunikasi mengenai program organisasi atau lembaga yang diwakilinya untuk disampaikan kepada komunikan (publik) sebagai sasaran atau targetnya.

Menurut DR. Rex Harlow dalam bukunya berjudul A Model for PublicRelations Educations for Profesional Practices, oleh IPRA (1978) Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam mengahadapi persoalan/ permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menghadapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

Program CSR KBL PT. Jamsostek


Program CSR KBL ini mulai dilaksanakan pada tahun 2008, Dalam pelaksanaan CSR, peran Humas sangat dibutuhkan, salah satunya untuk menumbuhkan citra perusahaan di mata masyarakat. Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Dalam melaksanakan program CSR KBL ini humas PT. Jamsostek (Persero) Kanwil I Cikarang, Bekasi juga melakukan sosialisasi kepada pihak eksternal perusahaan. Biasanya pihak Jamsostek meminta bantuan dari kantor kantor cabang setempat/ terdekat, melalui Account Officer, biasanya mulai dari Top Level Atas sampai kebawah (Direksi Pusat, Kantor Wilayah, kantor kantor cabang).

Dalam pelaksanaan program CSR KBL ini sendiri, pihak Jamsostek tentu saja mempunyai visi dan misi perusahaan. PR mempunyai peran yang sangat besar dalam membangun interaksi dan relasi yang berhasil dalam suatu organisasi. Peran adalah kumpulan kegiatan harian yang dilakukan seseorang, oleh karena itu Program CSR ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat penerima bantuan. Fokus bantuan CSR ini meliputi :

1. Program Kemitraan meliputi yang meliputi : *industri. *perdagangan. *pertanian. *jasa. *peternakan. *pemasaran dan promosi.

2. Program Bina Lingkungan yang meliputi : *bantuan program bencana alam. *bantuan biaya pendidikan. *peningkatan kesehatan. *bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum, serta sarana ibadah.

Hubungan media dengan PT. Jamsostek


Dalam melakukan proses sosialisasi program CSR KBL ini, PT.Jamsostek tentu saja tidak lepas dari bantuan media, baik media elektronik maupun media cetak. Hubungan media dengan pers merupakan sebagai alat pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi danpublisitas sebagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktifitas komunikasi humas dengan publiknya. Disamping itu kerjasama dengan mediaakan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi.
Dari kerjasama inilah diharapkan dapat tercipta suatu opini publikyang positif sekaligus memperoleh citra yang baik pula dari publik sebagai khalayak sasarannya (target audience) dan masyarakat luas lainnya. Setelah membandingkan hasil penelitian dengan teori yang ada, maka adanya hubungan yang saling berhubungan antara perusahaan dengan media. Dengan adanya publikasi dari media massa maupun elektronik secara tidak langsung dapat dijadikan alat penyebar informasi tentang program yang dimiliki oleh perusahaan Ruslan (2003 :146).

Dalam melakukan proses sosialisasi program CSR KBL ini, PT.Jamsostek tentu saja tidak lepas dari bantuan media, baik media elektronik maupun media cetak. Hubungan media dengan pers merupakan sebagai alat pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi danpublisitas sebagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktifitas komunikasi humas dengan publiknya. Disamping itu kerjasama dengan mediaakan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi.

Dari kerjasama inilah diharapkan dapat tercipta suatu opini publikyang positif sekaligus memperoleh citra yang baik pula dari publik sebagai khalayak sasarannya (target audience) dan masyarakat luas lainnya. Setelah membandingkan hasil penelitian dengan teori yang ada, maka adanya hubungan yang saling berhubungan antara perusahaan dengan media. Dengan adanya publikasi dari media massa maupun elektronik secara tidak langsung dapat dijadikan alat penyebar informasi tentang program yang dimiliki oleh perusahaan

Respon Masyarakat Terhadap Bantuan CSR KBL


Dalam pelaksanaan program CSR KBL ini tidak lain adalah untuk memperoleh respon positif agar dapat lebih diterima, dimengerti dan mengenapada masyarakat yang menerima bantuan melalui program ini demi mendapatkan umpan balik yang positif. Respon khalayak perlu diketahui untuk mengetahui apakah sosialisasi yang dilakukan memberikan hasil yang diharapkan. Masyarakat di area Kanwil I telah menikmati bantuan dari program CSR KBL dari PT. Jamsostek (Kanwil I CikarangBekasi. Dalam bidangekonomi misalnya Jamsostek memberikan bantuan dana untuk perenovasian balai gedung kelurahan sekayu. Dalam bidang pendidikan memberikanbeasiswa

Dalam bidang sosial misalnya memberikan bantuan untuk pembangunan sarana MCK melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Kab. Bekasi. Dalam bidang keagamaanpun Jamsostek turut memberikan bantuannya. Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya berdasarkan fakta fakta atau kenyataan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi informasi yang diterima seseorang.

Untuk itu Penilaian dan kesan bagus dari masyarakat dapat membentuk citra positif perusahaan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa respondenmenunjukkan respon yang positif terhadap perusahaan, dengan tidak adanya keluhan tentang pemberian bantuan melalui program CSR KBL tersebut,karena mereka yakin adanya manfaat yang dapat dirasakan baik secaralangsung maupun tidak langsung di kemudian hari.

Kesimpulan
Secara menyeluruh peran humas PT. Jamsostek (Persero) Kanwil I Cikarang -Bekasi telah berjalan dengan baik. Pada pelaksanaan program CSR KBL ini telah melakukan komunikasinya dengan baik, yaitu sosialisasi secara langsung dan sosialisasi tidak langsung. Pada proses pelaksanaan program kegiatan CSR KBL ini telahdilakukan secara matang dan terprogram, humas memberikan bantuandengan melakukan survei langsung ke lapangan. Hal ini dilakukan agar pemberian bantuan tepat sasaran dan merata. Responden memberikan tanggapan yang positif, dengan tidak adanya keluhan tentang pemberian bantuan yang diberikan.

Saran
Untuk bidang humas hendaknya menambah jumlah personil pada pemberian bantuan CSR KBL ini, karena masih kurangnya tenaga dibidang ini.
Tetap menjaga hubungan baik dengan media, baik cetak maupun elektronik, agar tetap dapat melakukan publisitas untuk memperkuat citra perusahaan. Hubungan dengan pemerintah pun berjalan dengan baik, karena programprogram dari PT JAMSOSTEK diperuntukkan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia pada umumnya. Peningkatan komunikasi dengan pihak eksternal harus dilakukan dengan baik. Dalam hal ini peran humas sangat diperlukan dalam mengkomunikasikan program CSR KBL yang dilakukan untuk memenuhi tujuan perusahaan yaitu mendapatkan citra yang baik dimata masyarakat.

The End ...

Anda mungkin juga menyukai