Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 14

DAMPAK URBANISASI DAN KEMISKINAN

Pandangan Umum
Urbanisasi merupakan salah satu proses yang tercepat diantara perubahan-perubahan sosial di seluruh dunia Pada umumnya urbanisasi itu diartikan sebagai suatu proses, yang membawa bagian yang semakin besar dari penduduk suatu negara untuk berdiam di pusatpusat perkotaan Gerak penduduk dari desa ke kota sering merupakan sumber kerisauan di beberapa negara berkembang karena terbatasnya kemampuan penyediaan lapangan kerja dan berbagai fasilitas perkotaan bagi penduduk desa yang datang Salah satu sebab meningkatnya jumlah penduduk perkotaan akibat adanya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan

Urbanisasi
Pergeseran penduduk dari desa ke kota Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraris di sektor industri dan sektor tersier di daerah perkotaan dalam berbagai bentuk dan ukuran Tumbuhnya permukiman menjadi kota Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi, sosial, kebudayaan, psikologi dan lembaga-lembaga sosial yang lain

Faktor pendorong (push faktor)


Terbatasnya sumberdaya alam di daerah asal Terbatasnya lapangan usaha Faktor kemiskinan Keterbatasan sarana pendidikan Tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya

Faktor penarik (pull faktor)

Lapangan usaha yang menjanjikan Peluang pendapatan yang lebih tinggi Tarikan keluarga Sarana pendidikan yang memadai Tempat hiburan yang cukup Fasilitas sosial yang lebih banyak

Menurut Everest S. Lee


(migrasi atau tidak bermigrasi)

Faktor daerah asal Faktor daerah tujuan Faktor penghalang antara Faktor individu

Kemiskinan
Miskin sekali: batas tingkat pengeluaran per kapita per tahun kurang dari 240 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 360 kg beras bagi penduduk perkotaan Paling miskin: sedangkan pengeluaran kurang dari 180 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 270 kg beras bagi penduduk perkotaan Miskin: mereka yang mempunyai tingkat pengeluaran kurang dari 320 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 480 kg beras untuk penduduk perkotaan

Kemiskinan dan Lingkungan


Orang yang berada di bawah garis kemiskinan selalu berusaha untuk memperbaiki hidupnya, salah satu cara yaitu dengan jalan mengadakan urbanisasi ke kota Di kota mereka mencari orang-orang yang memiliki nasib yang sama, dan kemudian mengisolir diri dalam perkampungan miskin yang bergaya pedesaan Di tempat yang secara sosial terisolir ini mereka hidup dalam keadaan melarat, karena tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan layak Di dalam pemukiman miskin ini terdapat suasana kehidupan yang pengap, karena adanya transisi Lingkungan ini akan menjadi kumuh, karena mereka tidak punya biaya untuk menjaganya

Kemiskinan menyebabkan Kemelaratan


Apatisme serba curiga Fanatisme putus asa tergantung dan rendah diri Kriminalitas banyaknya anak diluar perkawinan pemborosan dan konsumtif berorientasi pada hari ini tidak berintegrasi dengan kehidupan kota kesemuanya itu disosialisasi dari generasi ke generasi

Menurut Mc Taggart
Para migran membangun wilayah pemukiman miskin yang luas dan perumahan liar di sekeliling kota Menempati tanah-tanah kosong yang mereka temukan Jasa dan pelayanan yang memenuhi standar yang memadai tidak tersedia bagi daerah pinggiran kota yang tumbuh dengan pesat Kecenderungan ini akan membesar masalah dan membuat kota tetap mewarisi pemukiman yang tidak memadai Komunikasi tidak lancar dan sistem pelayanan umum tidak efektif

Karakteristik migran
Karakteristik demografi; pada migran tersebut terdiri dai pemuda-pemuda yang berumur 15-24 tahun Karakteristik pendidikan; tujuan migran ke kota adalah untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu maksud tujuan yang positif Karakteristik ekonomi; pada umumnya yang migran itu adalah orang yang miskin, di desa tidak punya tanah/ sawah, orangorang yang tidak mempunyai keterampilan yang di desa tidak ada kesempatan untuk memperoleh pekerjaan

Kemiskinan rakyat Indonesia

Pertukaran yang tidak adil dalam perdagangan barang-barang Pembayaran yang tidak adil atas jasa-jasa pekerja Penggunaan pungutan yang relatif memberatkan dari penguasa terhadap rakyat kecil

Dampak kemiskinan
Terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas negatif Tidak mampu memenuhi gizi minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya, akibatnya keluarganya merana fisik dan mentalnya Dampak lansung adalah keterbelakangan dan rendahnya produktivitas Terhadap lingkungan sosial, mengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan. Akibatnya sampai di kota bekerja sebagai tukang becak, pemulung, gelandangan dan pengemis yang menghuni kampungkampung liar yang jorok digubuk-gubuk yang tidak pantas didiami oleh manusia Terhadap lingkungan alam, sehingga dikatakan masalah lingkungan alam di Indonesia ini adalah masalah kemiskinan

Penanggulangan Kemiskinan

Delapan jalur pemerataan Membangun sektor pertanian Transmigrasi (Nasional/lokal) Meningkatkan kehidupan dan penghidupan penduduk (IDT, K2I, PEK, Bapak Angkat, GNOTA)

Anda mungkin juga menyukai