Anda di halaman 1dari 25

LATAR BELAKANG

Setiap manusia yang lahir di dunia ini, pasti membawa naluri yang mirip dengan hewan, letak perbedaannya karena naluri manusia disertai dengan akal. Sedangkan naluri hewan tidak demikian halnya. Oleh karena itu naluri manusia dapat menentukan tujuan yang dikehendakinya. Segala sesuatu itu dinilai baik atau buruknya, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara (al-Quran dan Sunnah) hati nurani atau fitrah dalam bahasa al Quran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia di ciptakan oleh Allah Swt memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaannya (QS. Ar-Rum: 30-30). Hati nurani manusia selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar misalnya pengaruh pendidikan, lingkungan, pakaian dan juga pergaulan. Masyarakat yang hati nuraninya sudah tertutup dan akal fikiran sudah di kotori oleh sikap dan perilaku yang tidak terpuji. Namun bukan Cuma perilaku yang harus diperbaiki asupan dalam tubuhpun harus dijaga agar tetap halal. Karena itulah diperlukan adanya suatu jaminan dan kepastian akan kehalalan produk pangan yang dikonsumsi umat Islam. Secara etimologis akhlak berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari khulk sedangkan dalam kamus Munjid Akhlak berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat. Di dalam Dairatul Maarif dikatakan bahwa Akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik. Dari pengertian diatas bahwa akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Dimana sifat-sifat tersebut dapat berupa perbuatan baik atau disebut akhlak mulia dan perbuatan buruk atau akhlak tercela. Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak adalah kebiasaan, kehendak. Di dalam Ensiklopedi pendidikan bahwa akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak panorama-panorama dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting adalah bagaimana kita hidup dalam bermasyarakat, saling menghargai dan saling menghormati di dalam kehidupan seharihari tentunya kita di tuntut untuk bagaimana kita dapat hidup bersosialisasi?

BAB I AKHLAH TERHADAP ALLAH SWT

2.1 Akhlak Terhadap Allah Swt Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Sikap atau perbuatan itu memiliki ciri-ciri perbuatan akhlak sebagaimana telah disebut diatas. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah. Pertama, karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :

)( )( )( ()-0 :
Artinya : (5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,

(6). Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar dari t ulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7) Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.

) : (
Artinya:

"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78) 1. Tauhid (Mengesakan Allah) Dengan telaah terhadap Alquran maka diketahui bahwa tauhid terbagi menjadi tiga bagian. Pertama: Tauhid rububiyah (Mengesakan Allah di dalam perbuatan-Nya; yaitu bahwa Dia tidak memiliki sekutu di dalam seluruh perbuatan-Nya. Bahwa hanya Allah yang menciptakan, memiliki, memberi rizeki, menguasai seluruh makhluk, pent.). Naluri/tabiat seluruh orang yang berakal telah diciptakan mengakui tauhid ini. Allah taala berfirman,

Dan sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka tentang siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, Allah, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (Q.s. Az-Zukhruf [43]:87) Allah taala juga berfirman,


Artinya:

Katakanlah, Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang berkuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati serta yang mengeluarkan

yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan. Maka mereka menjawab, Allah. Maka katakanlah, Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)? (Q.s. Yunus:31) Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi menyampaikan kalimat Tauhid, yaitu agar manusia menyembah Allah semata dan tidak menyembah sembahan lainnya selain Allah: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa. 2. taqwa Orang yang takwa dalam Al-Quran adalah manusia ideal, kekasih Tuhan. Ketahuilah, sungguh para kekasihnya itu adalah orang-orang yang takwa (Al-Anfal 8:34) Ibadat diwajibkan agar orang menjadi takwa. Derajat manusia ditentukan oleh ketakwaannya. Sebagian arifin berkata: Sesungguhnya kebaikan dunia dan akhirat dihimpunkan dalam satu kata- takwa. Karena itu, banyak ayat Al-Quran yang menjanjikan segala kebaikan duniwai dan ukhrawi, lahir dan batin- untuk orang yang takwa. Sayyid Qasim Syubbar1 Pujian dan penghargaan dari Allah swt: Jika kamu bersabar dan bertakwa maka demikian itu termasuk perkara yang sangat menentukan (Ali Imran 3:186). 3. Berdoa Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Tujuan Berdoa / Berdoa - Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT - Agar selamat dunia akhirat - Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT

- Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terku

4. Berzikir Adz-dzikr adalah bentuk masdar dari kata dzakara, yakni apa saja yang keluar melalui lisan atau yang teringat di dalam hati. Maksud-nya adalah berdzikir kepada Allah Taala. Ketahuilah bahwa doa adalah berdzikir kepada Allah, bahkan lebih dari itu. Semua hadits yang berkaitan dengan keutamaan dzikir mengisyaratkan kepada makna ini. 5. Beribadah Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah: -Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. badah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. Firman Allah :


Artinya : Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(Q.S 42:30) 6. Thaat

Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lbh utama dan lbh baik akibatnya. Beberapa hikmah yg dapat kita pahami dan pedomani dari ayat ini adl sebagai berikut. 7. Bertaubat Taubat adalah Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dari jalan yang jauh dari Allah keada jalan yang lebih dekat kepada Allah. Hukum taubat adalah wajib bagi setip muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan berakal). Allah SWT berfirman: Bertaubatlah kumu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman. Supaya kamu beruntung. (QS. An-nur 24:31) 8. Membaca alquran Secara Bahasa Qaraa mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dgn yg lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah yaitu masdar dari kata qaraa qiraatan quranan.

BAB II AKHLAK TERHADAP MANUSIA

1.

Akhlak Terhadap Rasul Ketika Seseorang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, ada banyak

konsekuensi Yang harus ditunjukkannya dalam hidup ini. Di samping harus berakhlak baik kepadaAllah swt, manusia juga harus berakhlak baik kepada Rasulullah saw. Walaupun beliausudah wafat dan kita tidak pernah bisa berjumpa dengannya secara fisik, namunkeimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya. Meskipundemikian, akhlak baik kepada Rasul saw tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyahatau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.

1. 1 Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul Beriman kepada Rasul merupakan salah satu dari rukun iman. Karena itu, setiap muslim harus ridha dalam beriman kepadanya dan ini akan membuat keimanan terasa menjadi nikmat sehingga apa yang menjadi konsekuensi iman bukan sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan untuk membuktikannya, Rasulullah saw bersabda:


Artinya :

Kelezatan iman dirasakan oleh orang yang ridha kepada Allah sebagai Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul (HR. Muslim).

Tuhan,

1.2 . Mengikuti Dan Mentaati Kesiapan untuk mengikuti Rasulullah saw dalam hidup ini merupakan bentuk akhlak yang mulia kepada beliau, sikap ini merupakan salah satu faktor yang membuat manusia

bisa memperoleh kecintaan dari Allah swt sehingga Diapun akan memberikan ampunan bila kita melakukan kesalahan, Allah swt berfirman:


Katakanlah (Muhammad): Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS 3:31).

1.3 . Bershalawat Bershalawat kepada Nabi Muhammad saw merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan, bahkan diperintah oleh Allah swt karena Allah swt dan para malaikat juga bershalawat, hal ini terdapat dalam firman Allah:

Artinya Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam kepadanya (QS 33:56). orang-

perhormatan

1.4. Menghidupkan Sunnah Rasul


Kepada umatnya, Rasulullah saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-Quran dan sunnah. Karena itu, kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah agar tidak sesat dan waspada terhadap kemungkinan dilakukannya bidah atau sesuatu yang diada-adakan dalam perkara ubudiyah padahal pada masa Rasul tidak ada, beliau bersabda:

Di dalam hadits yang lain, beliau juga bersabda:

( : )
Artinya : Aku tinggalkan kepada kalian dua hal, yang kalian tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh dengannya, yaitu: kitab Allah (Al Quran) dan Sunnahku (HR. Hakim).

1.5 . Menghormati Pewaris Rasul

Berakhlak baik kepada Rasul saw juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya, Allah swt
berfirman:

.
Artinya : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS 35:28). ulama.

1.6 . Melanjutkan Misi Rasul Misi utama Rasul adalah berdakwah, yakni menyeru dan mengajak manusia untuk beriman dan tunduk kepada Allah swt. Tugas ini merupakan hal yang amat penting dan dibutuhkan oleh manusia. Orang baik membutuhkan dakwah agar bisa mempertahankan dan meningkatkan kebaikannya, sedangkan orang yang belum baik lebih

10

membutuhkannya lagi agar bisa memperbaiki dirinya. Karena itu dakwah menjadi tugas bagi setiap muslim sebagaimana tercermin dalam hadits Nabi saw:

Artinya: Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi).

2. AKHLAH TERHADAP DIRI SENDIRI

2.1.sabar Sabar berasal dari bahasa Arab dari akar SHABARA ( berarti bersabar atau tabah hati, shabaraan ( shabarabihi ( ) berarti menanggung. ), hanya tidak yang )

berada dibelakang hurufnya karena ia tidak bias berdiri sendiri. Shabaraala (

) berarti memohon atau mencegah,

2.2 Bersyukur Bersyukur adalah sebuah perbuatan yang patut untuk kita lakukan, karena didalam rasa bersyukur, kita menghargai dan menghormati Kebesaran Tuhan yang sudah diberikan pada masing-masing kita semua. 2.3 Tawadhuk Pengertian Tawadhu adalah rendah hati, tidak sombong. Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawadhu adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya

11

dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah. Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung (QS al-Isra-37).

2.4. Jujur Arti jujur Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau

memberikan suatu informasiyang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukumtingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yangdibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan padaarti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenarandan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudahdapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya

2.5. Amanah Amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah kepada manusia untuk dilaksanakan (Q.S. 32 : 72) yang tercakup di dalamnya khilafah ilahiyah (khalifat allah, ibad allah), khilafah takwiniah (al-taklif al-syar'iah) dalam kaitannya dengan hablun min allah dan hablun min al-nas. Dalam ajaran Al-Qur'an manusia adalah makhluk yang memikul beban (mukallaf). Pembebanan (taklif) meliputi hak dan kewajiban. Setiap beban yang diterima manusia harus dilaksanakan sebagai amanah.

2.6. Asy-Syajaah (Keberanian) Asy-syajaah (keberanian) adalah salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri berupa al-ithminan (ketenangan) dan at-tafaul 12

(optimisme). Jadi orang yang istiqamah akan senantiasa berani, tenang dan optimis karena yakin berada di jalan yang benar dan yakin pula akan dekatnya pertolongan Allah.

2.7. Qanaah Qanaah ialah menerima dengan cukup, Qanaah itu mengandung lima perkara: 1. Menerima dengan rela akan apa yang ada. 2. Memohonkan kepada Tuhan tambahan yang pantas, dan berusaha. 3. Menerima dengan sabar akan ketentuan Tuhan. 4. Bertawakal kepada Tuhan. 5. Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Itulah yang dinamai Qanaah, dan itulah kekayaan yang sebenarnya. Rasulullah saw bersabda: "Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta,, kekayaan ialah kekayaan jiwa".

2.9. Menuntut Ilmu Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara istilah Syari pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw. 3.AKHLAH TERHADAP KELUARGA

3.1. Berbakti Kepada Ibi Bapak Orang tua adalah penyebab perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kitapun tidak akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai dengan kebaikan 13

dan kenikmatan yang tak terhingga banyaknya., plus berbagi rizki yang kita peroleh dan kedudukan yang kita raih. Orang tua sering kali mengerahkan segenap jerih paya mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri kita. Kajian Akhlak "Adab Terhadap Orang Tua"

)
Artinya :

,-

, ( : ,

Dari Abdullah Ibnu Amar al-'Ash Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Keridloan Allah tergantung keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kepada

kemurkaan Hakim.

orang tua." Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan

3.2. Adil Terhadap Kelurga Adil terhadap kelurga adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja. Allah swt. berfirman dalam surat an-Nisa ayat 135 :

14

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia [361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

3.3 Membina Dan Mendidik Keluarga Hubungan sosial dan dinamika keluarga merupakan suatu keniscayaan fitrah bagi umat manusia. Hubungan dan dinamika ini tidak terlepas dari susana harmoni maupun disharmoni yang semuanya itu bertolak dari pengelolaan konflik dan sumber-sumbernya secara baik sehingga apapun adayang ada, situasi, gejala dan reaksi yang timbul akan menjadi sebuah potensi kebaikan dan kebahagiaan dan bukan sebaliknya.

3.4. Memelihara Keturunan Seperti kita telah ketahui dalam beberapa hadits Rasulullah saw, jika ada seseorang yang tidak memelihara hak keturunan Rasulullah saw (syarifah) tersebut, maka ketahuilah bahwa orang tersebut tidak akan mendapat syafaat dari Rasulullah saw, sebagaimana hadits beliau yang diriwayatkan oleh Thabrani, Al-Hakim dan Rafii : maka mereka itu keturunannku diciptakan (oleh Allah) dari darah dagingku dan dikaruniai pengertian serta pengetahuanku. Celakalah (neraka wail) bagi orang dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka dan memutuskan hubunganku dari mereka. Kepada mereka itu Allah tidak akan menurunkan syafaatku .

15

4.

AKHLAH TERHADAP MASYARAKAT

4.1 Ukhuwwah/ Silaturrahmi Ukhuwwah `ubudiyyah; persaudaraan karena sama-sama makhluk yang tunduk kepada Allah. Bagaimana ukhuwwah berlangsung, tak lepas dari faktor penunjang. Faktor penunjang yang signifikan membentuk persaudaraan adalah persamaan. Semakin banyak persamaannya, baik persamaan rasa maupun persamaan cita-cita maka semakin kokoh ukhuwwahnya. Ukhuwwah biasanya melahirkan aksi solidaritas. Contohnya, di antara kelompok masyarakat yang sedang berselisih, segera terjalin persaudaraan ketika semuanya menjadi korban banjir, karena banjir menyatukan perasaan, yakni sama-sama merasa menderita.Kesamaan perasaan itu kemudian memunculkan kesadaran untuk saling membantu.

4.2

Adil

Adil adalah sebuah kata yang sering kita dengar. Di setiap kalimat yang diucapkan saat membahas hal-hal berkaitan dengan sosial kemasyarakatan, hampir selalu muncul kata adil ini. Lalu, bagaimana sesungguhnya makna dari kata adil tersebut? Nah, ini merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk memberi definisi adil secara langsung, jelas dan terang, serta tentu saja bisa memuaskan semua pihak.

Menurut Drs. Kahar Masyhur memberikan defenisi tentang adil adala 1. Adil ialah meletakkan sesuatu pada tempatny 2. Adil adalah menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang 3. Adil adalah memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap tanpa lebih tanpa kurang antara sesama yang berhak, dalam keadaan yang sama dan penghukuman orang jahat atau yang melanggar hukum sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya.

16

4.3. Tolong Menolong (taawum)

Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kitaakan dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun akanmenolong kita. Dengan tolong menolong kita akan dapat membina hubungan baik dengansemua orang. Dengan tolong menolong kita dapat memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar rekan kerja. Singkat kata tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap orang

manfaat Tolong menolong 1. Yang pasti tolong menolong bertujuan untuk membina ukhuwah islamiyah atau persatuan yang antara lain: 2. Menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong saudaranya demi Kebaikan 3. Memperat silahturahmi antar sesame masyarakat 4. Menciptakan komunikasi yang baik anatar masyarakat 5. Menciptakan keharmonisan sesama.

4.4. Pemurah Pada suatu hari, setelah selesai sembahyang jemaah di masjid, baginda tergesagesa pulang ke rumah hingga sahabat-sahabat merasa hairan. Setibanya di rumah, baginda lalu menyuruh pembantunya memanggil orang-orang fakir dan miskin pada malam itu juga untuk dibahagikan wang. Sebenarnya sesudah sembahyang tadi terlintas dalam ingatan baginda yang ia masih menyimpan wang yang belum dibahagikan kepada orang yang berhak menerimanya.

4.5 Penyantun

17

Penyantun dalam arti bahasa sehari hari adalah santun , taat , baik itu taat dala ibadah dan lainnya Pemaaf dalam kehidupan dan hubungan sosial mereka, supaya kelak pada hari memperoleh hal yang setimpa di dunia.

4.6. Pemaaf Pemaafkan orang lain adalah salah satu keutamaan akhlak yang sangat ditekankan oleh Al-Quran dan ajaran Ahlul Bait as. Al-Quran sangat menekankan supaya mukminin mendominasikan sikap memaafkan dan semangat berkorban untuk orang lain dalam kehidupan dan hubungan sosial mereka supaya kelak pada hari kiamat bisa memperoleh ampunan Allah Yang Maha Tinggi, ungkapnya.

4.7. Menempati Janji Menurut Mohammad abduh, menempati Janji adalah sesuatu yang harus ditepati oleh setiap orang terhadap yang lain, baik kepaada Allah, dan menyimak dan mentaati semua ajaran-ajarannya maupun kepada manusia. Janji itu wajib ditepati selama bukan maksiat.

Rasulullah bersabda:

) ( .
Artinya: Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan mengerjakan enam perkara ini niscaya kamu masuk surga. Berkata benar, tepatilah apabila berjanji, kerjakanlah apabila diamanati orang, jagalah kehormatan, tundukkanlah pandanganmu dan jangan suka memukul orang. (Hentikan lancang tanganmu).(HR. Ahmad, 101 hadits.hal:24-25

18

4.8 Musyawarah

Musyawarah adalah proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama. Mufakat adalah kesepakatan yang dihasilkan setelah melakukan proses pembahasan dan perundingan bersama. Jadi musyawarah mufakat merupakan proses membahas persoalan secara bersama demi mencapai kesepakatan bersama. Musyawarah mufakat dilakukan sebagai cara untuk menghindari pemungutan suara yang menghasilkan kelompok minoritas dan mayoritas. Dengan musyawarah mufakat diharapkan dua atau beberapa pihak yang berbeda pendapat tidak terus bertikai dan mendapat jalan tengah. Karena itu, dalam proses musyawarah mufakat diperlukan kerendahan hati dan keikhlasan diri.

4.9. berwasiat

Dan bergaullah dengan mereka secara patut. (an-Nissa : 19)

{ : . }

Artinya : Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatungkatung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (an Nissa : 129)

19

BAB III AKHLAH TERHADAP LINGKUNGAN

3.1 Memperhatikan Dan Merenungkan Penciptaan Allah

20

Setelah mengetahui dan memahami sikap yang benar dalam konteks hubungan masyarakat dan sesama manusia, kita sebagai umat Islam dan umat manusia hendaknya memiliki akhlak yang mulia terhadap lingkungan dan alam sekitar kita. Apa artinya keharmonisan antar manusia tercipta, sementara lingkungan alam tempat tinggal kita bersama ini rusak lantaran tidak kita perlakukan dengan baik ? Keharmonisan dunia akan lebih memberi kesejahteraan manakala didukung dengan keseimbangan, keteraturan dan kebermanfaatan lingkungan alam untuk kehidupan. Dan peran manusia di muka bumi mutlak diperlukan untuk menjaga, memelihara, mengelola dan memakmurkan Alam Lingkungan karunia Allah ini.

Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia sehingga Allah mencicipkan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan dosa mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. (Ar Rum: 41)

Allah SWT berfirman:

"Maka apakah

mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun." (QS. Qaaf: 6)

21

3.2. Memamfaatkan Alam Dengan Sebaik Baiknya .

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam semesta yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuknya bisa berwujud barang, benda, fenomena, suasana, gas/udara, air dan lain sebainya. Alam semesta diciptakan Tuhan yang Maha Esa dengan segala macam isinya untuk kelangsungan dan kesejahteraan umat manusia. Alam semesta kaya akan sumber daya alam yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya,

3.3. Melestarikan alam

Menurutku, sepatutnya dan memang harus kita jaga lingkungan ataupun melestarikannya.,. karena alam ini adalah titipan yang maha kuasa, dialah yang menciptkan semuanya.. kita hanya bisa menikmati tapi tak bisa menjaganya,,, Apa kata anak cucu kita jikalau Alam ini sudah hancur dan musnah!! Mereka tidak bisa menikmatinya Oleh karena itu, mulailah dari diri kita untuk melestarikan alam ini, dgn hal paling kecil.. yaitu tdk membuang sampah.. kemudian ada beberapa tips dari sayaManusia bertanggung jawab melestarikan alam dan lingkungan.


Artinya: Dia-lah Allah, yang menciptakan untuk kamu apa-apa yang ada di bumi semuanya. dan Dia selesaikan atas sama (susunan tata surya), lalu Dia sempurnakan tujuh samawat (planet-planet). Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuat Menjaga

3.4. Menjaga Kelangsungan Perkembangan Alam Dengan Baik

22

Manusia merupakan khalifah di muka bumi yang diberi tanggung jawab untuk memelihara alam ini. Alam yang terjaga akan memberikan kemanfaatan bagi umat manusia itu sendiri. Sebab kerusakan yang banyak terjadi di muka bumi lebih banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang merusak alam untuk tujuan jangka pendek. Adapun dalam jangka panjang pengaruh perbuatan manusia tersebut akan berakibat kepada dirinya sendiri.

Usaha dalam menjaga kelangsungan perkembangan alam dengan baik Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya. 2. untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsiste 3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi. 5. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya. 6. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global

23

BAB IV PENUTUP

Secara etimologis akhlak berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari khulk sedangkan dalam kamus Munjid Akhlak berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat. Di dalam Dairatul Maarif dikatakan bahwa Akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik. manfaat Tolong menolong 1. Yang pasti tolong menolong bertujuan untuk membina ukhuwah islamiyah atau persatuan yang antara lain: 2. Menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong saudaranya demi Kebaikan 3. Memperat silahturahmi antar sesame masyarakat 4. Menciptakan komunikasi yang baik anatar masyarakat 5. Menciptakan keharmonisan sesama.

24

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sahilun A. Nasir, Etika dan Problematikanya Dewasa ini, PT. Al-Maarif Bandung, 1980, hal 98-99 Shihab, M. Quraish. 2009. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Quran. Jakarta : Lentera Hati. Quthb, Sayyid.2005.Tafsir Fil Zhilalil Quran: Dibawah Naungan Al-Quran(Surat AlFatihah-Al-Baqarah http://Kahar Masyhur, Membina Moral Dan Akhlak, (Jakarta : Kalam Artikel www.UstadzMuslim.com http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2243423-pengertian-taubat/ ) Jilid 1cetakan pertama .Jakarta: Gema Insani Dewan enseklopedi islam ,Ensiklopedi islam (Jakarta ichtiyar baru van hoeve ,1997). Imam Munawwir ( Pt Bina Ilmu , Surabaya, 2006 ).

http://jalandakwahbersama.wordpress.com http://calipso-tasaufmoden.blogspot.com/2008/10/pengertian-qanaah.html http://benmashoor.wordpress.com/2008/12/22/menjaga-hak-keturunan-rasulullah-sawdalam-perkawinan/ Hasyimsyah Nasution MA. Dr. Filsafat Islam ( Gaya Media Pratama Jakarta, 2002). Jamaluddin Kafie,Psikologi Dakwah, Indah, Surabaya, 1993, hal.32 Drs. M. Zein Yusuf, Akhlak-Tasawuf, Al-Husna, Semarang, 1993, hal.56 Ramli, Muhammad, dkk. 2005. Mengenal Islam. Semarang : UNNES.

25

Anda mungkin juga menyukai