PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai fisiologi cairan tubuh normal mencakup 3 hal yang utama 1.Jumlah total air dan bahan larut dalam tubuh. 2.Distribusi air dan konsentrasi bahan larut pada berbagai ruang tubuh. 3.Pengaturan ruang cairan yang mempertahankan keseimbangan fisiologis.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikelpartikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuhmakanan, minuman, dan cairan intravena (IV), didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit bergantung satu dengan yang lainnya. saling
AIR TUBUH
Pada masa prenatal, Total Body Water/ATT turun selama kehamilan. Pada saat lahir, ATT 78 % berat badan & beberapa bulan pertama kehidupan ATT turun dengan cepat mendekati kadar dewasa 55-60 % berat badan saat usia satu tahun
Air tubuh: Cairan intrasel (30 40%) Cairan transeluler (1 3%) Cairan ekstrasel (20 25%) 15% interstitiel (limfe, cairan jaringan) 5% intravaskuler (plasma
usia Bayi prematur 3 bulan 6bulan 1-2 tahun 11-16 tahun Dewasa
40-50
70-75
Pada janin, CES lebih besar dibandingkan volume CIS CES akan turun sesuai bertambahnya usia volume CES akan turun cepat setelah kelahiran diuresis pasca natal. Sementara volume CES turun pada tahun pertama kehidupan, volume CIS naik untuk mencapai rasio CIS terhadap CES mendekati nilai dewasa setelah usia satu tahun.
4.Mekanisme regulasi ginjal Mengatur: -keseimbangan cairan -osmolalitas cairan dengan mengatur ekskresi air -mengatur distribusi air melalui retensi Na+& ekskresi Na+
ELEKTROLIT
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit: zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik(protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik). Elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah, tergantung kepada perbedaan konsentras&tekanan hidrostatik.
b.
Pompa Na-Ksuatu proses transpor yang memompa ion Na keluar melaLui membran sel & pada saat bersamaan memompa ion K dari luar ke dalam.Tujuan mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
Pompa Na-K
c.Osmosis bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel dari larutan berkadar rendah ke larutan berkadar tinggi hingga kadarnya sama.
d. Tekanan osmotiktekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis)
Tekanan hidrostatiktekanan yg mpengaruhi filtrasi. Filtrasi perbedaan tekanan antara 2 ruang yg dibatasi oleh membran. Membranmembatasi ruang intrasel&interstitial Tekanan onkotiktekanan osmotik yg disebabkan oleh koloid cairan.
Pergeseran cairan
perpindahan cairan dr plasma ke interstitialoedem -pe tek hidrostatik -petek onkotik plasma -petek onkotik interstisial
CHP = tek hidrostatik kapielr COP = tek osmotik kapiler IFHP = tek hidrostatik inters IFOP=tek osmotik inters Arterial end of capillary CHP + IFOP = Pressure taking fluid out of capillary 30 + 6 = 36
COP + IFHP = Pressure putting fluid into capillary 28 - 5 = 23 Therefore 36 - 23 = 13 Cairan dari plasma interstitial space.
Venous end of capillary CHP + IFOP = Pressure taking fluid out of capillary 10 + 6 = 16 COP + IFHP = Pressure putting fluid into capillary 28 - 5 = 23 Therefore 23 - 16 = 7 mm/Hg Cairan dari interstitialplasma
ELEKTROLIT
1. Kation : Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq2.
2. Anion : Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq. Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq. Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq. Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq. Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEqa.
ANION GAP Digunakan sebagai differensial diagnosis pada asidosis metabolik. = ([Na] + [ K]) - ([Cl] + [HCO3])
Anion gap merupakan tolak ukur terhadap ion di plasma atau serum yang tidak dapat diukur. Kation yg dapat diukurNa, K, Ca, Mg Kation yg tidak dapat diukurprotein &beberapa protein yang patologis. Anion yg dapat diukur yaitu Cl,CO3,PO4 Sedangkan anion tidak dapat diukur:sulfat&sejumlah protein serum ( albumin ).
ELEKTROLIT
NATRIUM
Na kunci dari kontrol volume cairan tubuh Konsentrasi intrasel 10 mEq/ L Konsentrasi ekstrasel (plasma) = 135 140 mEq/ L Absorbsi Pada GIT (jejunum) melalui enzim Na K ATP ase, hormon aldosteron, hormon desoksi kortikosteron acetat Ekskresi t.u melalui ginjal, sebagian kecil melalui tinja, keringat, air mata
Koreksi hiponatremi
Na yg dibutuhkan : (125-Na serum)x 10x0,6 Contoh : BB=10 Kg Na serum=110 mEq/L keb Na /hari=1-3 mEq/Kg/hari Na dibutuhkan=(125-110)x10x0,6 =90 mEq/L
Keb 1 hari: 1mEq/kg/hari x 10kg=10mEq/hari Total Na yg diberikan: 90+10=100mEq/hari NaCl 3%:0,51 mEq/ml NaCl 500 cc=255mEq NaCl yg diberi=(500x100):255mEq = 196CC TETESAN MAKRO = (196x15):(24x60) =2 tts/menit
KALIUM
95% di intrasel Kebutuhan K+ 1 3 mEq/ kgBB/ hari resting potential membran sel Ekskresi: 90% melalui urin, diatur oleh aldosteron Sumber ( banyak terdapat ): Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis
Hipokalemi menyebabkan potensial istirahat membran lebih besar shg menyebabkan perbedaan potensial ambang dan potensial istirahat bertambah besar shg tjd hipopolarisasi (kurang peka thdp rangsang)
KALSIUM
Kalsium berfungsi membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat, meningkatkan fungsi dari syaraf serta otot, meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah(pengaktifan protrombin dan juga trombin) Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikandengan tulang, sayuran, dll.
MAGNESIUM
Kation terbanyak keempat dalam tubuh dan elektrolit intraseluler terbanyak kedua. Kandungan dan distribusi magnesium tubuh : konsentrasi magnesium tubuh bayi sekitar 22 mEq/kg Pengaturan : kisaran masukan magnesium anak adalah 10-25mEq/24 jam, tergantung pada umur. Absorpsi terbanyak terutama terjadi di GIT atas melalui mekanisme yang belum dapat digambarkan.
Ekskresi ginjal : pemeliharaan keseimbangan magnesium terutama terjadi pada ekskresi urin. Normalnya kurang dari 5% beban filtrasi magnesium terdapat di urin, dan 20-30 % direabsorpsi di tubulus di tubulus proksimal dan sebagian besar sisanya di lengkung henle.
FOSFOR
Kandungan dan distribusi fosfat tubuh : bayi mudah sekali menyimpan fosfor. Bayi dengan berat badan 3 kg, menyimpan 40-80 mg/24jam, lebih dari 50 % masukan biasa. Pengaturan fosfor : masukan harian yang disarankan adalah 880mg/24 jam pada anak berusia 1-10 tahun dan 1.200 mg untuk anak yang lebih besar.
Bayi menyusui menelan 25-30mh fosfor/kg/24jam. Sekitar dua per tiga diabsorpsi di usus terutama di jejunum. Absorpsi dirangsang oleh vitamin D dan metabolitnya, dan oleh hormon paratiroid
Ekskresi ginjal : ginjal yang berperan paling penting dalam pengeluaran fosfat tubuh. Pengelolaan fosfat ginjal terdiri dari filtrasi glomerulus dengan reabsorpsi fakultatif di tubulus. 90% beban filtrasi ini dalam keadaan normal direabsorpsi, 80 % beban filtrasi mengalami reabsorpsi di tubulus proksimal, sedangkan sisanya terjadi pada segmen yang lebih distall.
KLORIDA
Chloride(Cl-) -Klorida merupakan anion terbanyak di ruang ekstrasel -Fungsi dari anion klorida yaitu ikut membantu proses keseimbangan natrium, merupakan komponen utama dari sekresi kelenjar gaster -Sumber klorida yaitu terdapat pada garam dapur.
Klorida plasma 13,6 %;limfa interstitial 37,3%; jaringan ikat pada dan kartilago 17%; tulang 15,2%; dan cairan transeluler 4,5%. Sebagian kecil (12,4%) berada intraseluler. Pengaturan klorida : masukan dan keluaran klorida biasanya paralel dengan natrium. Di tubulus proksimal, sebagian tertentu(60-70%) beban filtrasi klorida diabsorpsi kembali..
Pada cabang asendens tebal lengkung henle, 20-30 % beban klorida direabsorpsi, terkait erat dengan natrium melalui suatu mekanisme khusus. Hampir semua beban klorida direabsorpsi di tubulus distalis dan duktus koligentes
KESIMPULAN
Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu( jenis kelamin dan umur individu tersebu). Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.
Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel& ekstrasel. 2/3 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel (cairan ekstrasel/CES), kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yi cairan transel.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan intersisial.Dinding kapiler memisahkan cairan intersisial dengan plasma.
Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan volume cairan antar kompartmen.Perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmenperpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga terjadi keseimbangan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Muhtasor siswanto. Kebutuhan cairan dan elektrolit. Diunduh dari http://www.sisroom.bloqspot.com/2006/05/kebutuhancairan-dan-elektrolit.html. last updated May 07th, 2006 Behrman, Kliegmen, Arvin. Patofisiologi Cairan Tubuh dan Terapi Cairan. In Samik Wahabeditor. Ilmu Kesehatan Anak Nelson.edisi 15. Jakarta:EGC; 1999.P.233-249 Mill. Anatomi fisiologi cairan tubuh. Diunduh dari http://sp4669.wordpress.com/2008/07/24/anatomifisiologi-cairan tubuh/. last updated Juli 24th, 2008. Ganong F William. Dasar-dasar Umum & Selullar Fisiologi Kedokteran.In M.Djauhari Widjayakusumah,editor.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.edisi 17.Jakarta:EGC; 1995.P.1-6 Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak I.Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI;1985.P.269-276