Tujuan 1. Peserta setelah mengikuti pelajaran akan memahami konsep dasar prinsip
pembentukan panasbumi dan aplikasinya, terutama aplikasi geologi lapangan dalam esplorasi panasbumi (Geothermal). 2.
Apliaksi
geologi
esplorasi
pada
panasbumi,
penekanannya sumber
pada
mengidentifikasi batuan,
erupsi
batuan,
membatasi
sebarannya,
Stratigrafi,
Struktur geologi, melokalisir batuan ubahan dan kemungkinan batuan. dalam mineralnya dan penentuan dapat umur
Pendekatan peta
tersebut geologi
bentuk
panasbumi. tersebut,
memahami
metoda
pemetaan
didik diharapkan dapat membantu para ahli dalam menentukan panasbumi. kemungkinan daerah potensial
Pendahuluan Dasar batuan pemetaan geologi untuk dan penentuan umur daerah
digunakan
mengetahui
prospek secara umum bagi eksplorasi panasbumi. Diantaranya mengidentifikasi daerah "Resent
Volcanism" hal ini dilihat juga volume material yang dihasilkan, sebab magma body yang cukup besar volumenya menyimpan panas lebih lama
daripada yang kecil. mencoba mengidentifikasi secara regional, adanya hubungan suatu struktur vulkanik dan gambaran tektonik regional. Studi semua kemungkinan resorvoir dan caprock unit. Metoda Penyelidikan 1. Geomorfologi Studi geomorfik pada suatu lapangan panasbumi umumnya Pertama, mempunyai bermaksud dua (2) tujuan utama. secara
mengorganisasikan
sistematik pemerian bentang alam dalam suatu skema pengelompokan. Kedua, bermaksud untuk yang
membuktikan
adanya suatu perubahan dalam tata lingkungan bentang alam yang normal, untuk suatu tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, (Bloom, 1979). 2. Stratigrafi Stratigrafi pada daerah panasbumi disusun
mengikuti Tata Penyusunan Stratigrafi Gunungapi Indonesia, stratigrafi batuan (1997). bertujuan Klasifikasi untuk satuan
mengelompokan
secara
sistematis. pusat
berdasarkan kedudukannya
kesamaan secara
geografi.
Dipelajari
berdasarkan kesamaan ciri-ciri litologi. Untuk penamaan batuan dilakukan melalui analisis
terhadap digunakan
pada kenampakan di lapangan. Namun jika tidak ditemukan, penarikan batas dilakukan secara
interpolasi, melalui interpretasi foto satelit dan pola-pola kesamaan kontur pada peta batuan
topografi. (stratigrafi)
Penyusunan digunakan
urut-urutan azas
potong-memotong
pada kedudukannya di lapangan dan juga didukung dari data umur batuan.
dari ada
pola-pola hubungannya
dengan
frakturasi dapat
dan
permeabilitas
batuan. yang
Diantaranya
diketahui
struktur
berkembang yang juga merupakan refleksi dari perkembangan hubungan struktur struktur-struktur terhadap tata serta lainnya. suatu pada Peta air regional, kepanasbumian, tanah dan daur
struktur terhadap
kedudukan Pola-pola
lapangan Geologi
diperlihatkan Diagram.
Analisis
pola-pola
tersebut
dibantu
melalui interpretasi dari : Peta topografi dan proyeksi peta topografi (gambar blok diagram) Foto Satelit (JERS-1 SAR Imagery) Foto Udara
Pengamatan Lapangan penentuan pembentukan struktur geologi Pada peta topografi terlihat
pola-pola
pola kerapatan
kontur, yang
yang mencerminkan kemiringan lereng dapat landai maupun terjal, terlihat beserta
kemungkinan bentuk
seperti berupa
kaldera.
Kemudian vulkanik
kerucut-kerucut
struktur kawah pada bagian puncak-puncaknya, dan membentuk terlihat struktur juga liniasi. Pada topografi yang
adanya
kelurusan
sungai
mencerminkan adanya bentuk pola struktur. Pada foto satelit JERS-1 SAR Imagery skala
pola-pola
yang
berkembang Struktur
kenampakan
panasbumi.
dapat terlihat diantaranya kawah yang terdapat pada bagian puncak volcanic cone, volcanic
lineament,
Kaldera,
Sesar,
dan
daerah-daerah
depresi yang diperkiran berkaitan dengan terban tektonik. Pada foto udara skala apa 1:50.000, yang umumnya
sama
dengan
satelit.
Diantaranya kawah
terjal,
struktur
sungai yang dicirikan oleh lembah yang sempit dan dalam. Pengamatan lapangan merupakan rangkaian
lanjutan dari hasil analisis dan interpretasi foto satelit, foto udara, peta topografi serta studi kepustakaan yang dari dari peneliti di terdahulu. umumnya struktur berupa
Struktur terdiri
terlihat struktur
lapangan dan
tektonik
vulkanik. sesar.
Struktur
umumnya
Tanda-tanda deretan
munculnya
kenampakan
daerah
alterasi
hidrothermal
dan
gawir terjal seperti air terjun. Hasilnya kemudian disederhanakan dalam bentuk Peta Geologi (didalamnya tercakup Stratigrafi, struktur geologi) dan gambar blok diagram.