Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN JURNAL

Nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta sangat berperan dalam proses imunitas dan pengontrolan fraksi lemak telah dimiliki oleh minyak ikan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan fungsi dari minyak ikan tersebut terutama omega 3 dan omega 6. Salah satu jurnal penelitian yang membahas mengenai fungsi dari minyak ikan yaitu Prostaglandin E2 Production and T cell function after fish oil suplementation: respon to antioxidant cosupplementation. Pada jurnal ini meneliti tentang sebarapa jauh peran minyak ikan dalam meransang zat-zat antioksidan yang sangat berperan dalam reaksi terhadap infeksi penyakit. Jurnal menyertakan 16 sampel yang diberikan minyak ikan sebanyak 0,3,1,2 g asam eicosapentanoid dan asam docosahexanoid selama total 12 minggu. Sample ini diambil secara acak dan ada dari sampel yang diambil diberikan placebo yang akan dibandingkan dengan sampel yang diberikan cosuplementasi. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa pemberian suplemen minyak ikan yang

mengandung asam eicosapentanoid dan asam docosahexanoid dapat menurunkan kadar Prostaglandin E2, meningkatkan produksi interferon - (IFN-), dan meningkatkan proliferasi limfosit, sedangkan konsumsi cosuplementasi yang dilakukan oleh sampel tidak mempengaruhi produksi interferon - (IFN-) dan proliferasi limfosit.

Dengan

meningktanya

produksi

IFN-

dan

proliferasi

limfosit

mengindikasikan bahwa minyak ikan sangat baik digunakan untuk proteksi terhadap antigen yang akan menginfeksi tubuh dan baik digunakan juga saat infeksi sebab kemampuannya untuk meningkatkan proliferasi limfosit mampu membantu antibodi lainnya untuk memfagosit(membunuh) antigen yang beredar dalam darah. Selain berperan dalam hal proteksi tubuh terhadap infeksi penyakit, minyak ikan juga berperan dalam proteksi tubuh terhadap meningkatkan fraksi lipid pada tubuh serta menetralkan tekanan darah dan menyeimbangkan kadar trombosit pada darah. Hal ini bisa terlihat pada jurnal dengan judul Fish Consumption, Fish Oil, Omega-3, Fatty Acids and Cardiovascular Disease. Jurnal ini dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA) Pada fraksi lipid, omega-3 sangat berperan dalam menurunkan trigliserida. Pada penelitian yang dilakuan oleh Harris melaporkan bahwa sekitar 4 gram asam lemak omega-3 dari minyak ikan dapat menurunkan konsentrasi serum trigliserida sebesar 25% - 30% dan disertai dengan peningkatan LDL sebesar 5% 10% LDL dan HDL sebesar 1%-3%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Morris et al menunjukkan pada ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah pada orang yang mengonsumsi asam lemak omega-3 minyak ikan sebanyak 5,6 gram. Begitu pula yang ditemukan oleh Appel yang menunjukkan bahwa terjdi penurunan sebanyak -5,5/3,5 mmHg pada tekanan darah jika seseorang mengonsumsi minyak ikan dalam

hal ini DHA memegang peranan penting dalam penurunan tekanan darah jika dibandingkan dengan EPA. Pada penelitian ini juga membahas mengenai peran asam lemak omega-3 dari minyak ikan yang berperan dalam menurunkan agregasi platelat. Beberapa bukti menunjukkan bahwa omega-3 meransang proses fibrinolisis sehingga Prolong Time dari trombosit memanjang. Dengan mencegah agregasi platelet (trombisit) maka angka risiko penyakit jantung koroner akan berkurang karena sebagian besar proses terjadinya penyakit jantung koroner terjadi akibat adanya agregasi platelet pada A.coronaria jantung. Penelitian ini menggunakan Randomize Control Trials (RCT) dalam mengambil sampelnya. Sampel yang diambil pada penelitian ini menyertakan beberapa orang dengan diagnosis CVD (Cardiovascular Disease/Penyakit Jantung) yang diberikan suplemen asam lemak omega-3 dari minyak ikan. Penelitian membuktikan bahwa asam lemak omega-3 mempunyai efek terhadap fungsi jantung (termasuk anti aritmia), hemodinamik tubuh, fungsi endotel arteri jantung.

Anda mungkin juga menyukai