Anda di halaman 1dari 8

ANTROPOSFER Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia

yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. DINAMIKA DEMOGRAFI Adalah peristiwa yang terjadi secara terus-menerus dan saling berkaitan mengenai perubahanjumlah penduduk. 1. a. b. c. 2. a. b. Menghitung pertumbuhan penduduk Natalitas Mortalitas / Tingkat kematian Migrasi Mengukur kualitas Penduduk Pendidikan Kesehatan

**Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin** 1. Menghitung jumlah penduduk Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah, propinsi, atau negara dapat di la kukan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau pencatatan atau su rvei. a. Sensus penduduk Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti penaksiran harta benda seor ang warga negara pencatatan nama warga negara, misal untuk pemungutan pajak. Sensus dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de factor dan de jure. Sensu s de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan s etiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada pada wilayah sensus. Sementar a sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal pada penduduk yang benar-b enar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut b. Register Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dina s terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi. c. Survei Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan di seluruh wilayah nega ra, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wi layah negara tersebut. Macam-macam komposisi penduduk 1. Berdasarkan aspek biologis Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin . 2. Berdasarkan aspek sosial Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkaw inan. 3. Berdasarkan aspek ekonomis Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapat an. 4. Berdasarkan aspek geografis Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Piramida penduduk Struktur piramida penduduk : a. Sumbu vertical untuk distribusi umur b. Sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah penduduk

c. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan. Cakupan Atroposfer Tidak semua tempat di bumi dapat ditinggali manusia. Total luas permukaan bumi, yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta mil persegi atau 29 persen dari kesel uruhan permukaan bumi, lainnya 71 persen merupakan wilayah perairan (baik Perair an Darat maupun Perairan Laut. Total luas daratan 29 persen yang dapat ditinggali manusia hanya sekitar 20 pers en, 20 persen merupakan daerah kutub, 20 persen daerah gurun, 20 persen daerah y ang bergunung-gunung, dan 20 persen lainnya merupakan daerah hutan dan rawa. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi bergantung pada kond isi biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Lapisan atmosfer membentuk cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Lapisan litosfer berp engaruh pada tanah dan bentuk lahan, dan berpengaruh pula pada manusia dalam mem peroleh sumber daya alam. Lapisan hidrosfer memberikan manfaat bagi kehidupan ma nusia dalam hal ketersediaan air dengan berbagai manfaatnya. Berikut gambar kedu dukan antroposfer di antara Biosfer, Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer.

Faktor-Faktor Antroposfer Para ahli geografi mengemukakan tujuh faktor lingkungan alam yang mendasari kehi dupan manusia. Faktor lingkungan alam tersebut akan memengaruhi kehidupan manusi a dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan religi. Faktor-f aktor tersebut adalah sebagai berikut, Lokasi Geografis Lokasi geografis dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. lokasi absolut Lokasi yang ditentukan oleh Garis Lintang dan Garis Bujur di permukaan bumi. Pen entuannya secara matematis dan tidak dapat diubah, 2. lokasi relatif Berkaitan dengan bentuk daratan atau perairan. Lokasi ini menyangkut keterjangka uan (aksesibilitas) suatu daerah. Topografi atau Relief Daerah dengan Topografi terlalu tinggi, terlalu miring, dan terlalu bergelombang , seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung lebih sulit berkembang dibandingkan dengan daerah yang memiliki topografi relatif datar seperti di daer ah dataran rendah. Berbagai usaha pertanian di daerah yang mempunyai topografi k asar akan sulit berkembang, misalnya Swiss,Austria, Tibet, Nepal, serta kawasan di sepanjang Pegunungan Andes (Amerika Selatan). Sebaliknya dataran rendah seper ti Cina, tanah rendah di Inggris, dan kawasan prairie di Amerika Serikat mempuny ai topografi yang baik untuk pertanian. Konfigurasi garis pantai juga merupakan jenis topografi yang berpengaruh pada kegiatan manusia, misal pantai berteluk-te luk (fyord) di Norwegia menguntungkan dalam usaha perikanan. Struktur Geologis Struktur geologis pada permukaan bumi memengaruhi geomorfologi suatu wilayah. Ge omorfologi sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan penduduk yang ada di wilay ah tersebut, khususnya kegiatan di bidang ekonomi. Iklim Iklim adalah faktor lingkungan yang sangat penting dalam memengaruhi kegiatan ma nusia. Kekayaan budaya banyak sekali dipengaruhi oleh iklim misalnya model pakai an, bentuk bangunan rumah, dan sistem pertanian. Tanah Tanah merupakan lapisan paling atas dari permukaan bumi. Tanah mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia di antaranya untuk tempat tinggal dan sebagai la

han untuk kegiatan bercocok tanam. Tanah sebagai salah satu sumber daya alam per lu dijaga kelestariannya. Tumbuhan Tumbuhan atau vegetasi, baik yang alami maupun vegetasi buatan sebagai hasil bud i daya manusia bermanfaat, antara lain: 1. sebagai sumber bahan makanan baik bagi manusia maupun binatang (khususny a binatang memamah biak); 2. sebagai bahan dasar obat-obatan tradisional; 3. sebagai bahan dasar pembuatan kosmetika; 4. penghasil kayu untuk bahan industri, perumahan, sandang, kerajinan, dan sebagainya. Hewan Terdapat hubungan yang erat antara vegetasi dan hewan yang hidup secara alamiah maupun yang telah dibudidayakan manusia. Manusia memanfaatkan hewan untuk memban tu pekerjaannya, sumber makanan, juga untuk rekreasi. Namun ada pula hewan yang mengganggu kehidupan manusia, misal hewan yang mengganggu usaha pertanian sepert i belalang, wereng, kumbang, tikus, dan sebagainya. Ada pula hewan yang menyebar kan penyakit, misalnya nyamuk, tikus, anjing, unggas, burung, dan sebagainya. Piramida penduduk Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jum lah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempu an dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasan ya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapa t menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah pe nduduk total. Konsep Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dal am bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari s truktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk lak i-laki dan penduduk perempuan menurut umur. Kegunaan Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kel ompok umur pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah per kembangan penduduk masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan d atang. Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan m igrasi masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan pe rkembangan penduduk di masa yang akan datang. Indonesia telah mengalami perubaha n bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan kematia n bayi beberapa dekade yang lalu. Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam ben tuk piramida penduduk secara umum, yaitu: 1. Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahi ran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu. 2. Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di wa ktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yan g dapat hidup terus keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit. 3. Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu t elah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi men urun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya. A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah at au berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu : a. Kelahiran (natalitas) b. Kematian (mortalitas) c. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indon esia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kela hiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah s ebagai berikut: a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain : 1. Kawin usia muda 2. Pandangan banyak anak banyak rezeki 3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah 4. Anak merupakan penentu status sosial 5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki. b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain : 1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB) 2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan 3. Semakin banyak wanita karir c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hi dup dari tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah : Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ? Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam setahun. Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) : 1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk 2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 40 per 1000 penduduk 3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut : a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain : 1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai 3. Keadaan gizi penduduk yang rendah 4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir 5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain : 1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan 2. Fasilitas kesehatan yang memadai 3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk 4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan 5. Kemajuan di bidang kedokteran. c. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000 pe nduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah : Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar n egara tersebut ? Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang da lam setahun. Penggolongan angka kelahiran kasar :

1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk 2. angka kematian sedang, apabila antara 10 20 per 1000 penduduk 3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk B. Piramida Penduduk Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk. a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih ba nyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat ting gi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil. 2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama deng an usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika S erikat, Belanda, Norwegia, Finlandia. 3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua l ebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas , sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida : 1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri : a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit c. Tingkat kelahiran bayi tinggi d. Pertumbuhan penduduk tinggi 2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri : Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama Tingkat kelahiran rendah Tingkat kematian rendah Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri : Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian Pertumbuhan penduduk terus berkurang

3. KEPENDUDUKAN Secara demografi yaitu mempelajari penduduk pada suatu wilayah seperti : jumlah, struktur perubahannya dll Studi kependudukan penduduk terbagi menjadi jumlah, struktur, dan perubahannya 3. Masalah kependudukan 1. Jumlah penduduk semakin meningkat 2. Penyebaran penduduk tidak merata 3. Komposisi penduduk kurang menguntungkan 4. Urbanisasi semakin meningkat Menurut Daniel chiras penyebab terjadinya masalah di atas adalah 1. Imperalisme biologis 2. I vs not I 3. Tumbuhnya mental merusak ( frontier mentality) 4. Pembangunan dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang semakin canggih

5. Anggapan bahwa SDA di bumi itu tidak terbatas 6. Manusia ada di atas alam 7. Ada paham ekonomi Tujuan - Kebijakan pembangunan - Alokasi kebijakan (dana) - Data diolah kemudian di interpretasi Komposisi penduduk Pengelompokan penduduk berdasarkan variable tertentu Biologis : umur, jenis kelamin Social : pendidikan Ekonomi: tingkat pencaharian, pendapatan Geografi : tempat di visualkan secara grafik Piramida penduduk 1. Tipe ekspansif contohnya Indonesia dan Bangladesh 2. Tipe konstruktif contohnya swedia 3. Tipe strasioner contohnya jerman

1.Sensus pendududk yaitu perhitungan penduduk pada suatu wilayah yang dilakukan secara langsung Ruang lingkup berupa proses pengumpulan, pengolahan dan pengumpulan data Cirri khas 1. Bersifat individual (tidak bias diwakilkan) 2. Bersifat universal (menyeluruh) 3. Dilakukan secara serentak dan bersifat berkala Kesalahan dalam sensus penduduk 1. Kesalahan cakupan (tidak semuanya tersensus) 2. Kesalahan isi pelaporan ( banyak orang yang lupa tanggal lahirnya sendiri) 3. Kesalahan ketepatan pelaporan 2. Registrasi penduduk 3. Survey penduduk yaitu sampel ( diambel sampelnya) Contohnya : survey penduduk antar sensus ( SUPAS ) Pengukuran kependudukan 1. Jumlah penduduk Rumusnya : p2 = p1 + (B+D) Ket: p2: jumlah penduduk sebelumnya P1 : jumlah penduduk sebelumnya B : banyaknya kelahiran D : banyaknya kematian 2. Laju pertumbuhan penduduk Rumus: (p2-p1) = p3 X 100% Ket: P3 = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun P2 : banyaknya penduduk pada akhir tahun P1 : banyaknya penduduk awal tahun Jika hasilnya positif maka bukti adanya pertumbuhan Tetapi jika hasilnya negative berarti bukti adanya penurunan 3. Pengukuran fertilitas : kelahiran hidup (live birth) a. CBR ( Crude Birth Rate) adalah laju kelahiran kasar b. GFR ( General Fertility Rate ) adalah laju kelahiran umum Rumus : CBR = jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun/Jumlah penduduk pada pertengahan tahu n X 1000 GFR = jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun/Banyaknya wanita yang berumur 15-49 t hn X 1000

Migrasi Yaitu perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain dengan tujuan menetap, jika tidak terjadi disebut mobilisasi penduduk KOMPOSISI PENDUDUK Komposisi Penduduk Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) t ertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur , jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk d apat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dal am mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan. Contoh: Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 12 tahun maka pemerintah dapat memperkirak an berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar. Untuk selanjutnya kita akan bahas beberapa komposisi. a. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu: - Umur 0 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif. - Umur 15 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif. - Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo. Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk nega ra-negara di dunia dibagi 3 yaitu: - Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar pendudu k usia muda. - Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia d ewasa. - Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk beru sia tua. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk. Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu: 1) Piramida penduduk muda berbentuk limas Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi p enduduk sedang mengalami pertumbuhan. 2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk a kan tetap diwaktu yang akan datang. 3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dib andingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi. Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbent uk batu nisan. Perhatikan gambar berikut ini! Grafik 2. Piramida Penduduk Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk: - Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan. - Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang. - Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita. Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagia

n besar penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingk at kelahiran akan tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara ter tentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio) Rumus untuk menghitungnya: Contoh: Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan ber jumlah 197.000. Hitunglah Sex Rationya! Penyelesaian Soal: Selain perhitungan perbandingan di atas ada satu hal yang perlu Anda ketahui lag i yaitu Rasio ketergantungan. Perhatikan uraian berikut ini! Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukka n besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 64 tahun ) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golo ngan usia muda (0 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas). Rumus untuk menghitungnya: Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompo k usia produktif. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif menanggung beban hidup orang y ang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang. Untuk melatih pemahaman materi yang telah Anda pelajari sekarang kerjakan latiha n soal di bawah ini! 1. Suatu kota terdapat penduduk usia 0 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data terse but hitunglah besarnya angka beban ketergantungan! 2. Sebutkan akibat yang terjadi jika angka ketergantungan suatu daerah tinggi! Saya yakin Anda mudah mengerjakan! Selanjutnya untuk meyakinkan jawaban Anda benar atau salah, perhatikan kunci jaw aban soal tersebut! 1. 2. - Usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan golonga n non produktif. - Pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah. - Kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah. - Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. b. Komposisi penduduk menurut pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLR I, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir. c. Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokka n ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk. d. Komposisi Penduduk menurut Agama Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Ka tolik, Protestan, Hindu dan Budha. e. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal p enduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah s ebagian besar penduduk tinggal di desa.

64 tahun

Anda mungkin juga menyukai