BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan adalah kegiatan yang padat modal dan padat teknologi. Perlu adanya perencanaan yang sangat matang untuk pembukaan lahan tambang. Dimulai dari kegiatan prospeksi, eksplorasi, development, eksploitasi, dan penjualan. Setelah dilakukannya eksploitasi, kita harus memperhatikan apa itu yang dinamakan limbah tambang atau air asam tambang yang menggenangi area tambang, baik itu tambang terbuka (open pit mining) ataupun tambang bawah tanah (underground mining). Kalimantan Selatan merupakan kawasan yang kaya akan sumberdaya alam, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Dimana sumberdaya alam tersebut merupakan aset besar yang perlu dipergunakan atau dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran dan kesejahteraan penduduk. Salah satu kegiatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terbesar ada di Kalimantan Selatan adalah bidang pertambangan yang merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara yang cukup besar. Daerah Banjarbaru merupakan salah satu daerah di Kalimantan Selatan yang mempunyai potensi dalam bidang Pertambangan. Banyak aktivitas yang berkaitan dengan Pertambangan tetapi tidak diimbangi dengan penerapan praktek penambangan yang baik (Good Mining Practice), hingga banyak bekas lahan tambang yang dibuat oleh PETI (Penambang Tanpa Izin) terbengkalai dan tergenang oleh air asam karena tidak adanya reklamasi, salah satunya daerah Cempaka oleh sebab itu perlu ada tindakan untuk mengelola daerah tersebut. Pengelolanya yaitu dengan cara memindahkan air asam dalam lahan bekas tambang dengan instalasi /
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
pemasangan pompa dan pipa yang tepat untuk dikelola sehingga aman bagi lingkungan. Aspek-aspek yang diperlukan dalam membuat rancangan instalasi pipa pembuangan air asam tambang tersebut, yaitu : a. Aspek topografi Peta, elevasi kontur tanah, luas tanah data curah hujan Debit Saluran (al : pipa, panjang pipa, diameter pipa dll) Saluran terbuka gambar Rancangan anggaran biaya / cost tender
b. Aspek hidrologi
c. Aspek hidrolika
d. Aspek perancangan
e. Aspek pemasangan f. Aspek perawatan Hasil tambang seakan menjadi suatu komoditi yang tidak bisa tidak kita hiraukan karena kenyataannya dari hal yang mungkin tidak begitu kita sadari, peranan hasil-hasil tambang sangatlah besar. Industri-industri yang bergerak dalam bidang pertambangan mempunyai ciri khas yaitu mengubah bentang alam dari keadaan semulanya. Hal tersebut tidak dapat dihindari karena bahan galian yang akan di ambil berada dibawah permukaan bumi. Citra dunia pertambangan saat ini sudah begitu kelam. Semua sisi positif dari kegiatan ini seakan hilang tertutup oleh permasalahan kerusakan lingkungan yang begitu di gembar-gemborkan. Aspek lingkungan merupakan salah satu aspek yang terpengaruh oleh kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan sendiri pasti selalu di awali dengan pembukaan lahan, karena cadangan bahan galian umumnya berada di
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
lokasi terpencil seperti pedalaman bahkan terkadang hutan lindung. Minimal perubahan struktur susunan hutan pasti akan mengalami perubahan setelah aktivitas penambangan di lakukan. Salah satu yang menjadi sorotan besar adalah masalah buangan limbah dan genangan cair hasil aktivitas pertambangan. Adanya lubang-lubang bukaan bekas pertambangan yang mempengaruhi stuktur morfologi disekitarnya, serta air tambang yang menggenangi lubang akibat adanya rembesan air bawah dan air hujan. Selain mempengaruhi lingkungan, adanya air yang menggenangi tambang juga mempengaruhi proses kegiatan pertambangan itu sendiri, karena proses produksi bahan galian tidak dapat dilakukan. Lubang bukaan tambang menyebabkan terganggunya proses penambangan, karena adanya air yang menggenang. Air tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem di sekitarnya, karena bercampur dengan material-material yang berbahaya, seperti adanya Mercury (Hg) pada tambang emas. Oleh karena itu, air tersebut harus dibuang atau di pompa keluar dari areal bukaan tambang dan selanjutnya harus dilakukan uji saring untuk menyatakan air buangan tersebut telah aman. Untuk mengalirkan air pada areal bukaan tambang tersebut diperlukan suatu sistem pemompaan yang terencana dengan baik dan efesien.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Gambar 1.2. Lokasi Penambangan yang tidak lepas Dengan air asam tambang 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini adalah : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida. 2. Memahami pengaplikasian mata kuliah Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida dengan pertambangan. 3. Mengetahui cara merancang penginstalisasian pipa sesuai dengan teori yang sudah didapat dari perkuliahan Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida. 4. Mengetahui bagaimana merancang instalasi pemipaan yang efektif dalam pembuangan sump bekas tambang terbuka. 5. Mengurangi dampak negatif yang timbul akibat air asam pada tambang dan menganalisa masalah di ddunia pertambangan. 1.3 Letak / Keadaan Geografis Kabupaten Banjar yang terletak antara 2o 49 55 - 3o 43 38 pada garis Lintang Selatan dan 114o 30 20 hingga 115o 35 37 pada Bujur Timur. Dan terbagi menjadi 17 kecamatan, dengan 288 desa / kelurahan. Ketinggian wilayah Kabupa ten ini berkisar antara 01.878 meter dari permukaan laut (dpl). Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62%) yaitu meliputi tanah liat, berlempung, ber-pasir dan berdebu
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Sementara 14,93 % bertekstur sedang yaitu jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39 % bertekstur kasar yaitu pasir berlempung, pasir berdebu. Daerah Banjar memiliki morfologi pegunungan dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian antara 200-600 m dpl. yang dikenal sebagai Pegunungan Bobaris. Satuan morfologi lainnya adalah dataran rendah berupa padang alang-alang, dataran aluvial dan rawa-rawa. Daerah Banjar berada pada bagian barat daya busur Pegunungan Meratus dan disusun oleh batuan dasar Komplek Ultrabasa (Mub) dan Batuan Metamorf (Mm) berumur Jura (Sikumbang dan Heryanto, 1994). Batuan ultrabasa (harsburgit, piroksenit dan serpentinit) dan batuan metamorf (sekis, filit dan kuarsit) tersebar di sepanjang Peg. Bobaris dan Peg. Meratus dan di beberapa tempat diterobos oleh Gabro (Mgb) berumur Kapur. Diatas batuan dasar ini dijumpai berbagai formasi batuan, diantaranya Formasi Manunggul (Kapur), Formasi Tanjung (Eosen), Formasi Berai (Miosen Awal), Formasi Warukin (Miosen Tengah Miosen Akhir) dan Formasi Dahor (Plio-Plistosen). Bagian paling atas berupa endapan kuarter. Kawasan tambang PT. Putra Perkasa Abadi yang merupakan galian A menjadi areal pengamatan atau tinjauan penulis dalam perancangan pipa pengaliran air sump terletak di kecamatan Pengaron atau tepatnya yang berada di desa Sungkai, yang mana secara administrasi daerah tersebut berada di kawasan pemerintahan kota Pengaron, merupakan kawasan dengan kondisi alam berupa dataran dan berbukit-bukit. Secara geografis PT. Putra Perkasa Abadi salah satu KP-nya yang dilakukan pengamatan yaitu terletak pada : Titik Pertama terletak di S 3o 14 00.0 E115o 06 00.0 Titik kedua terletak di S 3o 14 00.0 E115o 08 00.0 Titik ketiga terletak di S 3o 15 00.0 E115o 08 00.0 Titik keempat terletak di S 3o 15 00.0 E115o 06 00.0
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Keterangan : : Kota Banjarmasin & Banjarbaru : Jalan Propinsi : Jalan Rakyat : Batas KP Gambar 1.3. Batas Wilayah Tambang Dan posisi daerah tersebut batasan langsung dengan: a. Sebelah utara dengan Kota Marabahan dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. b. Sebelah selatan dengan Kabupaten Barito Kuala dan Banjar Masin Ibu Kota Kalimatan Selatan. c. Sebelah timur dengan Kabupaten Tapin. d. Sebelah barat dengan Astambul. Kawasan pertambangan yang menjadi lokasi pengamatan dan penelitian dalam perancangan saluran pipa sump ini berjarak kurang lebih 49,3 kilometer dari pusat pemerintahan kota Banjarbaru. Dan kurang lebih 74,3 kilometer dari ibu kota Kalimatan Selatan yaitu Banjarmasin yaitu kurang lebih 60 menit jika menggunakan motor menuju lokasi tambang yang dikelola kegiatan pertambangannya telah mulai dirintis semenjak 7 tahun yang lalu, dengan luas areal tambang yang tersedia 685 Ha namun yang prospek untuk ditambang hanya sekitar 475 Ha saja, tetapi lokasi yang diamati yaitu adalah kawasan pit Maharani yang luasanya kurang lebih sekitar 9 Ha dan sekarang sudah pada tahap rehabilitasi dan reklamasi.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
1.4
Keadaan Penduduk Kecamatan Banjar termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk didaerah ini adalah Penambang Intan Tradisional, namun ada juga yang berusaha sebagai petani sawah, dan perkebunan, sedangkan lainnya sebagai pegawai, pedagang dan buruh. Berdasarkan data yang tecatat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar, jumlah rumah tangga pada pertengahan tahun 2006 mencapai 130.390 RT, dengan jumlah penduduk 464.148 orang yang terdiri dari 238.162 lakilaki dan 225.986 perempuan, dengan sex ratio 105 yang berarti hampir tidak ada perbedaan jumlah menurut jenis kelamin. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Martapura dengan kepadatan 2.042 penduduk per kilometer persegi. Dibanding tahun sebelumnya, kecamatan Martapura mengalami kenaikan jumlah penduduk. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka kepadatan penduduk, pada tahun 2005. Tabel. 1.1. Luas Kecamatan, Populasi Penduduk, dan Kepadatan penduduk per km2 Kecamatan Banjar Pertengahan Tahun 2008 Kecamatan Luas Area (km2) Aluh-Aluh Gambut Martapura Astambul Beruntung Baru Kertak Hanyar Sungai Tabuk Martapura Timur Martapura Barat Karang Intan Aranio 82,48 129,30 42,03 216,50 61,42 81,30 147,30 29,99 149,38 215,35 1 166,35 Populasi Penduduk 29 706 31 224 85 827 33 072 13 731 43 383 48 595 27 056 16 930 28 453 8 201 Kepadatan Penduduk per km2 360 241 2 042 153 224 534 330 902 113 132 7
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Sungai Pinang Peramasan Pengaron Sambung Makmur Mataraman Simpang Empat Jumlah
30 6 34 71 149 56 99
Gambar 1.4. Wilayah permukiman masyarakat sekitar lokasi tambang 1.5 Bahan Galian Bahan galian yang cukup baik dan bervariasi, meliputi mineral logam (emas, besi, kromit, nikel, mangan dan platina), mineral industri (intan, lempung, kaolin, pasir kuarsa, batugamping, marmer dan batuan beku), batubara dan gambut. Sebagian bahan galian ini telah ditambang baik oleh masyarakat secara tradisional maupun pengusaha swasta. Emas dan tembaga terdapat di daerah Bunglai, Kec. Aranio berasosiasi dengan urat kuarsa berarah umum N270oE dan N45oE dengan kemiringan 45o-50o dengan ketebalan 25-60 cm, yang menerobos peridotit (Palmadi, dkk., 2001). Emas aluvial terdapat di daerah Peramasan, Rantau
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Nangka dan Sumber Harapan dan Pakutik (Pengaron). Mineralisasi Fe, Ni dan Cr berasosiasi dengan dunit, serpentinit dan peridotit tersebar di jalur Peg. Bobaris dan Meratus. Intan dan berbagai jenis batu mulia lainnya terdapat pada endapan aluvial sungai purba Formasi Martapura (Qpm) dan pada batuan konglomerat Formasi Manunggul. Berdasarkan lokasi, karakteristik litologi, framen batuannya, endapan pembawa intan dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu endapan darat, sungai dan rawa-rawa. Pada endapan darat, intan terdapat pada wilayah berjarak lebih dari 50 meter dari aliran sungai aktif (misalnya Simpang Empat dan Cempaka) dimana intan berasosiasi dengan aluvial purba. Batubara terdapat pada lapisan batuan 9ediment Formasi Tanjung berumur Eosen dan tersebar di Kecamatan Astambul, Mataraman, Simpang Empat, Sungai Pinang, Pengaron dan Karang Intan dengan jumlah sumber daya sebesar 2817597 ton (hipotetik) dan 760839 ton.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Lokasi tambang yang menjadi pengamatan adalah tambang bahan galian strategis dari PT. Putra Perkasa Abadi lokasi tersebut berada di kecamatan Pengaron atau tepatnya di desa Desa Sungkai Km.71. Berdasarkan informasi yang didapatkan PT. Putra Perkasa Abadi tambang tersebut, data luas lokasi tambang seluas 9 hektar atau 90.000 m2. Namun secara keseluruhan tambang yang ada kecamatan Pengaron seluas 120 hektar. Pada lokasi yang diamati salah satu luas areal sump pada PT. Putra Perkasa Abadi itu yang tergenang air (sump) seluas 2.500 m2 dengan kedalaman genangan air sedalam 1,5 m. Dengan areal bukaan seluas 1 Ha atau 10.000 m2.
2.1.2
Kontur Tanah Secara garis besar, areal penambangan berada pada satuan
geomorfologi. Bila diperhatikan struktur bentang alam yang terbentuk di daerah ini dapat dikatakan bahwa areal ini terletak pada satuan peralihan antara dataran menuju perbukitan rendah dari rangkaian
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
10
pegunungan Meratus yang ada di sebelah timurnya. Pada wilayah dataran pada umumnya terdiri dari bahan endapan kwarter.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
11
Gambar 2.3. Peta Topografi Daerah Banjar 2.1.3 Elevasi Permukaan Tanah Daerah penambangan batubara PT. Putra Perkasa Abadi berada di kabupaten Banjar kecamatan Pengaron di desa Sungkai ini merupakan daerah yang didominasi oleh dataran dan perbukitan yang sedang-landai dengan elevasi sekitar 15o-35o, sedangkan untuk bukaan tambang sendiri elevasinya sekitar 40o. Keadaan topografi suatu wilayah (khususnya elevasi permukaan tanah) akan mempengaruhi atau dapat mencirikan dari keadaan kemampuan atau kapasitas dari material-material yang ada di tempat tersebut (tanah) untuk menampung jumlah air yang menerobos masuk atau meresap, baik melalui permukaan tanah maupun yang berasal dari bawah lapisan tanah tersebut. Untuk lahan yang miring biasanya cenderung akan mempunyai cadangan atau tampungan air
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
12
yang lebih sedikit daripada lahan yang relatif datar, karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi, dengan kata lain kehilangan air di lahan miring akan lebih besar. 2.2 Aspek Hidrologi 2.2.1 Data Curuh Hujan Dalam perencanaan suatu sistem drainase, penggunaan data curah hujan antara lain dapat digunakan untuk perhitungan dimensi saluran, baik yang tertutup maupun yang terbuka. Hal ini karena hujan merupakan komponen yang sangat penting dalam analisa hidrologi pada perencanaan debit untuk menentukan dimensi saluran drainase tersebut. Daerah Banjar memiliki morfologi pegunungan dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian antara 200-600 m dpl. Satuan morfologi lainnya adalah dataran rendah berupa padang alang-alang, dataran aluvial dan rawa-rawa. Tebalnya hujan pada setiap tempat dapat diketahui dengan pengukuran curah hujan. Alat pengukur hujan disebut alat penakar hujan. Di seluruh Indonesia pada saat ini terdapat lebih kurang 4000 unit alat penakar hujan. Alat pengukur curah hujan biasa berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama 24 jam pada suatu gelas ukur. Sedangkan alat pancatat hujan otomatis mencatat jumlah curah hujan pada kertas pencatat yang setiap hari atau minggunya diganti dengan baru. Suhu udara di suatu tempat ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Berdasarkan pemantauan Badan Meteoro-logi dan Geofisika Banjarbaru pada tahun 2010, suhu udara di Kabupaten Banjar ratarata berkisar antara 27,5oC sampai 28oC. suhu tahunan rata-rata terendah 200 C terjadi bulan Agustus dan tertinggi pada suhu 35,30 C
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
13
terjadi pada bulan Oktober dengan kelembaban udara 70 90 % dan kecepatan angin berkisar antara 20 34 km/jam. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topograpi dan perputaran/pertemuan arus udara. Curah hujan yang disajikan pada tabel menunjukkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2010 tercatat rata-rata 236,64mm, dengan jumlah terendah terjadi pada bulan Mei (54,4mm) dan tertinggi terjadi pada bulan Maret (554,3mm). Untuk lebih jelasnya keadaan curah hujan di daerah Banjarbaru, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.1. Curah Hujan Wilayah Kabupaten Banjar, tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Rata -rata Jumlah Curah hujan (mm) 271,8 239,9 554,3 241,2 54,4 259,5 143,8 82,8 60,4 75,7 287,8 391,9 2601.3 236,64 Rata-rata (mm) 24,0 21,0 20,0 10 3 14 7,2 22 15 24 25 15,1 200,3 16,69
Sumber : Stasiun Klimatologi Banjarbaru 2.2.2 Data Debit Air Debit adalah laju aliran sungai (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
14
Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/s). Genangan air yang sering tibul pada lubang bukaan tambang, muncul akibat adanya resapan atau rembesan air dari dinding lubang bukaan dan juga ditambah dengan masukan dari air hujan yang terjadi disaat musim penghujan. Sumber air yang masuk dan menggenangi lubang bukaan tambang (sump) berasal dari : Tabel. 2.2. HARGA KOEFISIEN LIMPASAN Kemiringan Tutupan Sawah, Rawa Hutan, Perkebunan Perumahan dengan kebun Hutan, Perkebunan Perumahan 3 15 % Tumbuhan yang jarang Tanpa tumbuhan Hutan Perumahan, Kebun > 15 % Tumbuhan yang jarang Tanpa tumbuhan, Daerah tambang Wilayah Pengaron termasuk di wilayah dataran rendah yang landai hingga berombak yang topografinya terdiri atas hutan ( Sehingga koefisien limpasan untuk daerah ini adalah 0,6). Bentangan daerah ini memanjang dari Timur ke Barat dengan lebih
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
Debit air hujan langsung yang masuk ke dalam sump Debit limpasan air hujan Rembesan air bawah permukaan tanah.
Koefisien limpasan 0,2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,7 0,8 0,9
<3%
15
melebar di bagian Barat yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai, muara sungai dan Pantai Laut Jawa. Curah hujan tertinggi tahun 2006 pada bulan Desember 2006 sebanyak 408,4 mm/21 hari. Rumus Menghitung Debit Air Limpasan, yaitu : Keterangan : C : Koefisin Limpasan Q = 0,00278 x C I A I : Intensitas Hujan (mm/Jam) A : Luas Wilayah (ha) Dengan menggunakan rumus diatas dapat dicari besarnya debit pada lokasi penambangan, desa Sungkai, Kecamatan Pengaron, Kalimantan Selatan adalah : Untuk Sump Diketahui : C = 0,6 I = 408,4 mm/ 21 hari = 408,4 mm/504 jam A = 1 Hektar Area = 10.000 m2 Ditannya : Q ..........? Penyelesaian : Q = 0,00278 C I A = 0,00278 x 0,6 x 408,4/504 x 1 = 0,00278 x 0,6 x 0,8103 x 1 = 1,3516 x 10-3 m3/s Jadi besarnya debit air limpasan pada sump 1 di lokasi penambangan, desa Sungkai Kecamatan Pengaron adalah 1,3516 x 10-3 m3/s. 2.2.3 Saluran Air yang Ada 1. Saluran terbuka Saluran terbuka memiliki jenis-jenis saluran dengan suatu persoalan kedudukan saluran dalam berbagai segi rupa. Dalam
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
16
batasan topografi, jalur saluran yang pasti ditentukan oleh kemiringan yang dapat diterima. Kemiringan yang berlebihan dapat menyebabkan kecepatan yang cukup untuk menggerus dasar dan sisi saluran. Saluran tanah umumnya berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi-sisinya ditentukan oleh kestabilan bahan tebingnya. Tabel. 2.3. Kecepatan Maksimum yang diizinkan dalam Saluran dan Tabung
Tinggi jagaan harus disediakan di atas elevasi permukaan air rencana sebagai kewaspadaan untuk menghadapi penimbunan sedimen di dalam saluran. Tabel. 2.4. Kemiringan tebing
2. Saluran tertutup a) Pipa Isap Dalam merencanakan pipa isap tindakan pengamanan berikut ini perlu diambil:
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
17
b) c)
Hindari terjadinya penyimpangan aliran atau Pipa harus sependek mungkin dan jumlah belokan
pusaran pada nosel isap. harus sesedikit mungkin agar kerugian head dapat diperkecil. d) Hindari terjadinya kantong udara di dalam pipa dengan membuat bagian pipa yang mendatar agak menanjak ke arah pompa dengan kemiringan 1/100 sampai 1/50. Jika terjadinya kantong udara tak dapat dihindari sama sekali, perlu disediakan cara untuk membuang udara. e) Karena tekanan di dalam pipa biasanya lebih rendah dari pada tekanan atmosfir, perlu dipakai cara menyambung pipa yang tidak dapat menyebabkan kebocoran udara dari luar ke dalam pipa isap. f) Bila sebuah saringan atau katup isap akan dipasang maka perlu disediakan cara untuk membersihkan kotoran yang menyumbat. Hal ini dapat dilakukan
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
18
Gambar 2.5. Penyimpangan Aliran 3. Pipa Keluar a) Diameter pipa dan kecepatan Diameter pipa keluar atau pipa penyalur harus ditentukan berdasarkan atas efisiensi dan ekonomi pemompaan. Jadi, diameter pipa penyalur tidak harus sama dengan diameter lubang keluar pompa. Jika pipa sangat panjang, diameter pipa yang ekonomis tergantung pada biaya pemeliharaan, ongkos daya pompa, dan besarnya biaya instalasi.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
19
(b)
Akhir pipa keluar Untuk pompa dengan head rendah, ujung akhir pipa ke luar umumnya dibuat terbuka, dengan arah hampir mendatar, di bawah permukaan zat cair di tadah atas. Jika pompa akan dipasang di atas permukaan air keluar, maka harus dibuat pipa sifon dengan membengkokkan pipa keluar ke bawah. Perbandingan rumus energi untuk kedua tipe aliran tersebut adalah : Aliran pada saluran tertutup P1 V1 P V2 1 + + h1 + g 2 g = h2 g 2 g +hf Aliran pada saluran terbuka
V1 2g
2
h1 +
V2 2g h = h2 + + f
Pada perancangan instalasi pembuangan air asam tambang (sump) ini kita menggunakan instalasi dengan saluran tertutup mengingat karena debit air pada lubang galian ini kecil sehingga jenis saluran tertutup sangat cocok pada lubang galian ini. Jadi dalam rancangan instalasi pembuangan air asam tambang ini kita cukup memakai pipa sebagai saluran pembuangannya dan juga biaya yang kita keluarkan lebih kecil apabila kita menggunakan jenis saluran tertutup. 2.3 Instalasi 2.3.1. Gambar Sump
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
20
Gambar 2.7. Lubang bukaan tambang yang tergenang air (sump) 2.3.2. Gambar Instalasi Pompa dan Pipa
Gambar 2.8. Rancangan SUMP Keterangan gambar : = kolam /sump, water basin = saringan = pipa = sambungan lurus = sambungan elbow 900
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
21
= sambungan elbow 450 = katup = pompa = penumpu / penopang pipa Tabel 2.5. Kesesuaian Ukuran Pipa Berdasarkan Debit Air Masuk
Debit air masuk maksimum (lt/min) 0 - 49 50 - 208 209 378 379 624 625 - 1.343 1.344 - 2.422 2.423 - 3.936 lebih dari 3.937 Ukuran pipa peluap (mm) 40 50 65 80 100 125 150 200
1984
Dari tabel di atas, kita dapat menentukan ukuran pipa (untuk sisi isap) yang sesuai untuk digunakan pada areal lubang bukaan ini (sump) yaitu sebagai berikut. Diketahui Ditanyakan Jawab : Q = 1,3516 x 10-3 m3/s : Dpipa = ... ? : Q = 1,3516 x 10-3 m3/s = 1,3516 x 10-3 x 1.000 x 60 = 81,096 lt/min Berdasarkan tabel di atas, untuk debit air sebesar 81,096 lt/min maka ukuran pipa yang sesuai untuk digunakan yaitu berdiameter 50 mm (1,97 inci atau 2 inci). Untuk pipa, kita menggunakan pipa dengan diameter 2 inch atau 0,0508 cm untuk sisi isap dan 1,5 inch atau 0,0381 cm untuk sisi buang, hal ini dikarenakan debit limpasan lubang galian ini cukup besar. Untuk pompa, kita terlebih dahulu harus menghitung berapa kapasitas pompa yang diperlukan. Untuk Sisi Isap Pompa Diket :Q = 1,3516 x 10-3 m3/s
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
22
D1 Ditanya Jawab : A1 = : V1 ?
D2 4
=
0,0508 2 4
= 0,667 m/s Untuk Sisi Buang Pompa Diket Ditanya Jawab : A2 = : Q 1 = 1,3516 x 10-3 m3/s D2 : V2 ? = 1,5 x 2,54 cm = 3,81 cm = 0,0381 m
D2 4
=
0,03812 4
= 1,185 m/s a. Rancangan Di dalam perencanaan masalah biaya, kita harus benar-benar teliti, sehingga cost yang digunakan dalam pengolahan instalasi ini
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
23
tidak terlalu besar sehingga berpengaruh pada profit tambang yang kita peroleh. Tentu saja hal ini bukan menjadi patokan utama, kualitas material yang digunakan dalam pembangunan instalasi ini tetap juga harus kita pertimbangkan. Apabila harga material tersebut murah, tetapi kualitasnya jelek, hal ini malah memerlukan biaya yang mahal (perawatan). Untuk menghitung cost, terlebih dahulu kita menentukan jenis pipa dan pompa yang akan kita gunakan. Untuk pipa, kita menggunakan pipa dengan diameter 2 inch, hal ini dikarenakan debit limpasan lubang galian ini cukup besar . Untuk pompa, kita terlebih dahulu harus menghitung berapa kapasitas pompa yang akan digunakan. Cuaca pada saat melakukan peninjauan berkisar pada suhu 30 o C ( = 0,802 x 10 -6 m2/s ) Perhitungan Mayor Losses Pompa Sisi Isap Pompa Diket: V1 = 0,667 m/s g = 9,81 m2/s = 0,802 x 10 -6 m2/s D1 = 2 inch = 0,0508 m L1 = 24,5 m Ditanya : HL ???? HL = f Re = =
L V2 D 2g
V D
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
24
f =
0,316 Re
1 4
0,316 = 42.882,29
1 4
= 0,022 HL = f
L V2 D 2g
L V2 D 2g
f =
Re 4
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
25
= 0,0205
= 0,0205 x 1207,35 x 0,07157 = 1,771 m Perhitungan Minor Losses Pompa Diketahui : V1 V2 g f saringan f katup isap f katup buang f elbow ( 90o) f elbow (45o) f reduser = 0,667 m/s = 1,185 m/s = 9,81 m2/s = 0,4 = 0,0916 = 0,092 = 1,129 = 0,236 = 0,211875
V2 2g
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
26
0,4
0,667 2 2 9,81
V2 2g 0,667 2 2 9,81
1,129
V2 2g
V2 2g 0,667 2 2 9,81
= 0,0916
= 2,077 x 10-3 m
Sambungan Lurus hL = =
V2 2g
= 2,2680 x 10-2 m
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
27
Sisi Isap = (9,070 x 10-3 + 0,0256 + 0,0107 + 2,077 x 10-3 + 2,2680 x 10-2m) = 0,07013 m Sisi buang Reduser hL = = = Sambungan Elbow ( 90o ) hL = = = Sambungan Elbow ( 45o ) hL = = =
V2 f 2g 0,211875
0,01516 m
1,185 2 2 9,81
V2 2g 1,185 2 3 2 9,81
1,129
0,2424 m
V2 2g
Sambungan Katup hL = = =
V2 2g 1,185 2 2 9,81
0,092
6,5845 x 10-3 m
Sambungan Lurus
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
28
V2 2g 1,185 2 9 2 9,81
0,02
0,01288 m
Head Total Pompa = Mayor losses + Minor Losses = ( sisi isap + sisi buang) + ( sisi isap + sisi buang) = (0,240 + 1,771) + (0,07013 + 0,31080) = 2,39193 m Perhitungan Persamaan Bernouli untuk Sump ke Settling Ponds Diket : P/ Z1 Z2 V1 V2 g Keterangan : Z = Tinggi permukaan fluida sampai ke titik tengah pompa Ditanya : Jawab Hpump : Hpump ? = = = = = = 0 ( Diabaikan ) 3,828 m 6,535 m 0,667 m/s 1,185 m/s 9,81 m2/s
HL = 2,3697005 m
V V2 P + ( Z 2 Z1 ) + 1 = 2g = 0 + (6,535 3,828) +
) + H
29
= 5,1127118 m Jadi pemilihan atau pemasangan pompa harus diatas 5,1127118 m 2.4 Rancangan Anggaran Biaya / Cost / Biaya Rancangan Setelah mengetahui jenis pompa dan pipa yang sesuai untuk digunakan di lokasi sump ini, maka selanjutnya kita dapat menghitung atau memperkirakan biaya keseluruhan untuk pengadaan pipa dan pompa beserta aksesorisnya, pemasangan pipa dan pompa beserta aksesorisnya, hingga biaya tidak terduga biaya perawatan) seperti adanya kerusakan dari alat-alat tersebut secara tiba-tiba. a. Pompa Pada perancangan instalasi pompa dan pipa ini menggunakan pompa sentrifugal volut tegak, karena menyesuaikan atau mengikuti referensi dari buku Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan, 1983 bahwa untuk memompa air limbah dan berlumpur maka pompa yang sesuai adalah pompa volut tegak jenis sumuran kecil dimana zat cair dari impeler secara langsung dibawa ke rumah volut. Pompa volut yang digunakan pada instalasi ini adalah pompa dengan merk dagang INTERDAB JET 501 AUTO sebanyak 1 unit.
Gambar 2.9. Pompa INTERDAB JET 501 AUTO Spesifikasi Pompa yang digunakan Nama : INTERDAB JET 501 AUTO Output : 500watt Daya Hisap. Maks : 11 meter
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
30
Daya Dorong. Maks Head Total Kapasitas. Maks Diameter Pipa Harga b. Pipa
Pipa yang digunakan ialah pipa baja , pipa baja sangat cocok digunakan pada perencanaan jaringan pipa ini, karena bagus dipergunakan dalam jangka waktu lama dan memiliki kekuatannya sangat tinggi. Pipa yang digunakan berukuran 2 inci dengan harga Rp. 75.000/meter
Gambar 2.10. Pipa Baja c. Sambungan elbow 900 Sambungan elbow 900 digunakan untuk mempermudah mengalirkan air dalam pipa yang terpengaruh oleh perubahan topografi lahan.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
31
Gambar 2.11. Macam-macam sambungan Elbow d. Sambungan elbow 450 Sambungan lahan. elbow 450 digunakan untuk mempermudah mengalirkan air dalam pipa yang terpengaruh oleh perubahan topografi
Gambar 2.12.. Sambungan elbow 450 pipa PVC 1,5 e. Sambungan lurus Sambungan lurus digunakan untuk menyambungkan atau menghubungkan dua pipa PVC agar menjadi satu rangkaian lurus, hal ini biasanya disebabkan oleh ukuran pipa yang pendek tetapi lahan yang harus dilalui cukup panjang.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
32
Gambar 2.14. Sambungan lurus pipa PVC 1,5 f. Katup putar (slide valves) Katup dipergunakan untuk membuka dan menutup aliran air yang mengalir di dalam pipa, biasanya ditempatkan di sisi isap dan di sisi buang.
Gambar 2.15. Katup putar pipa PVC g. Lem pipa PVC Lem pipa dipergunakan untuk merekatkan antara dua permukaan pipa.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
33
Gambar 2.16. Lem pipa PVC h. Saringan (filter) Saringan dipergunakan menyaring material atau benda-benda agar tidak masuk ke dalam pipa yang mungkin saja dapat menghambat aliran pipa. Saringan yang akan digunakan ini merupakan saringan yang dapat bekerja optimal pada sistem saringan lapisan sedimen.
Gambar 2.17. Saringan i. Seng Seng sebagai bahan untuk membuat ruang atau tempat meletakan pompa dan perlengkapan lainnya agar tidak cepat rusak terkena perubahan cuaca. Seng yang akan digunakan merupakan seng yang
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
34
mempunyai
tipe
bergelombang
pada
permukaannya.Seng
yang
dipergunakan adalah seng yang mempunyai merk dagang Gajah dengan ukuran panjang 90 cm dan tebal 1,2 cm.
Gambar 2.18. Seng j. Paku seng Paku seng dipergunakan sebagai bahan untuk membuat ruang atau tempat meletakan pompa dan perlengkapan lainnya agar tidak cepat rusak terkena perubahan cuaca.
k. Papan Papan dipergunakan sebagai bahan untuk membuat ruang atau tempat meletakan pompa dan perlengkapan lainnya agar tidak cepat rusak terkena perubahan cuaca. Papan yang dipergunakan adalah tipe
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
35
papan / kayu galar bermerk dagang Borneo dan berukuran (5 x 10) per batang.
Gambar. 2.20. Papan l. Paku papan / kayu Paku papan / kayu dipergunakan sebagai bahan untuk membuat ruang atau tempat meletakan pompa dan perlengkapan lainnya agar tidak cepat rusak terkena perubahan cuaca. Paku kayu yang dipergunakan adalah paku yang berukuran panjang 5 cm.
Gambar 2.21. Paku Papan m. Kayu Reng Kayu reng dipergunakan sebagai bahan untuk membuat penumpu atau penopang pipa agar tidak membebani pompa. Kayu reng yang
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
36
Gambar 2.21. Kayu Reng Tabel 2.6. Rincian Rancangan Anggaran Biaya Instalasi Pompa dan Pipa Pembuangan Air Asam Tambang No.
1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 8 . 9 . 1 0 . 1 1 . 1
Alat / Bahan Pompa Pipa PVC 2 Sambungan elbow 900 Sambungan elbow 450 Sambungan lurus Katup Lem pipa PVC Saringan Seng Paku seng Papan Paku papan
Jumlah 1unit 18 batang 4 buah 4 buah 8 buah 2 buah 4 kaleng 1buah 13 lembar kg
Harga Satuan Rp 2.022.000,Rp. 25.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 7.000,Rp. 20.000,Rp. 2.500,Rp. 30.000,Rp. 20.000,Rp. 9.000,Rp. 25.000,-
Jumlah Rp 2.022.000,Rp. 450.000,Rp. 20.000,Rp. 24.000,Rp. 56.000,Rp. 40.000,Rp. 10.000,Rp. 30.000,Rp. 260.000,Rp. 4.500,Rp. 875.000,Rp. 7.000,-
35 buah 1kg
Rp. 7.000,-
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
37
1 3 . 1 4 . 1 5 . 1 6 . 1 7 .
Rp. 15.000,Kayu reng Biaya lain-lain Biaya pemasangan Biaya listrik 1 batang Rp. 150.000,Rp. 150.000,Biaya pemeliharan Rp. 100.000,@ 6 bulan Jumlah pengeluaran
2.5
Pemasangan Pompa dan Pipa Pada Lokasi Tambang a. Pemasangan Pompa Dalam merencanakan pemasangan pompa, orang perlu memperhatikan segi-segi yang menyangkut penempatan pompa, pondasi, urutan pemasangan, dan pemeriksaan kelurusan. Penempatan pompa Penempatan pompa mendatar harus memperhatikan tiga hal yaitu letak pompa terhadap zat cair yang di isap, faktor lingkungan, dan penempatan instrumentasi seperti dibawah ini: Letak pompa terhadap permukaan zat cair Pompa mendatar harus diletakkan sedekat mungkin dengan tadah isap. Posisinya harus sedemikian rupa hingga tidak memerlukan terlalu banyak belokan pada pipa isap. Faktor lingkungan Pompa-pompa sebaiknya diletakkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari, hujan, dan angin. Untuk memudahkan pemeliharaan dan pemeriksaan, kamar pompa
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
38
harus
dijaga,
baik
secara
alamiah
maupun
dengan
menggunakan kipas angin. Penempatan instrumentasi Alat-alat ukur dan instrumentasi yang lainnya harus dipasang sedemikian rupa hingga mudah dilihat dan dibaca oleh operator pompa. Pondasi Dalam merencanakan pondasi pompa perlu diperhatikan hal berikut ini : Kekuatan Pondasi harus dapat sepenuhnya menyerap getaran pompa dan penggeraknya, disamping harus dapat menahan beratnya. Landasan Jika pompa kopel langsung dengan penggerak mula atau digerakkan melalui roda gigi, maka semuanya harus dipasang pada satu landasan. Apabila dipergunakan transmisi sabuk (belt), pompa dan motor penggerak dapat mempunyai landasan yang terpisah. Namun dalam hal ini harus dijaga agar sabuk tidak slip atau landasan tidak miring atau bergeser karena tegangan sabuk. Letak landasan terhadap balok Jika pompa akan dipasang pada lantai lempeng (slab) beton, maka garis sumbu landasan pompa sebaiknya diletakkan tepat segaris di atas sumbu balok lantai. Lebih baik lagi jika landasan pompa dapat berdiri diatas dua balok. Kedataran landasan Agar landasan dapat duduk mendatar dengan baik pada pondasi, perlu disediakan celah sebesar10 sampai 30 mm antara bidang atas pondasi dan bidang dasar landasan. Setelah
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
39
landasan disetel datar pada pondasi, kemudian celah diisi dengan aduk (grout). Urutan pemasangan
Pompa dan motor penggerak harus dilakukan dalam urutan yang baik sebagai berikut : Perletakan mesin Pompa dan motor penggerak harus diletakkan pada pondasi sedemikian rupa hingga sumbu poros kedua mesin tersebut dapat menjadi segaris dan mendatar sempurna. Untuk dapat menyetel dengan teliti, diperlukan ganjal-ganjal berbentuk baji dari baja.tiap pasang baji terdiri dari dua baji, baji atas dan baji bawah. Pelurusan (centering) dan penetapan Pompa dan penggeraknya pada umumnya sudah diluruskan diatas satu landasan oleh pabrik pembuatnya. Meskipun demikian perangkat ini tidak bolehlangsung dijalankan setelah dipasang ditempat, karena landasan yang dipakai umumnya tidak mempunyai kekakuan yang tinggi sehingga masih mungkin terjadi deformasi elastis. Pemeriksaan kelurusan
Ketidaklurusan yang terjadi pada pompa sebagai akibat dari halhal diatas dalam jangka panjang menimbulkan keausan yang cepat pada bantalan serta getaran yang besar pada mesin. Karena itu kelurusan harus diperiksa dan dikoreksi dalam jangka-jangka waktu tertentu. Adapun caranya adalah sebagai berikut : Pemeriksaan kelurusan Pemeriksaan kelurusan dengan menggunakan mistar pelurus (centering gauge) sepanjang kurang lebih 150 mm. Sisi mistar
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
40
diimpitkan
dengan
keliling
kedua
pasangan
kopling.
Kemudian celah antara sisi mistar dan keliling luar kopli diukur dengan feeler. Dari pengukuran ini dapat diketahui apakah poros cukup lurus atau tidak. Koreksi kelurusan Jika kelurusan berubah karena perubahan pada tanah atau yang lainnya setelah aduk mengeras, koreksi dengan baji tidak mungkin lagi dilakukan. Karena itu koreksi harus dikerjakan dengan menyesuaikan letak kaki motor diatas landasan.
b.
Pemasangan Jaringan Pipa Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yang diminta pada setiap proyek. Kapasitas pemompaan dan umur pompa sering kali ditentukan oleh kesempurnaan pemipaan. Karena itu pemipaan harus direncanakan untuk mendapatkan performansi pompa yang optimal. Pemasangannya pun harus dilakukan secara benar. Jenis pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. 2. Jenis pipa tanpa sambungan sambungan). Jenis pipa dengan sambungan (Pembuatan pipa dengan pengelasan). Adapun bahan-bahan pipa secara umum adalah : 1. Carbon Steel 2. Carbon Moly 3. Galvenees (Pembuatan pipa tanpa
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
41
4. Ferro Nikel 5. Stainless Steel 6. PVC 7. Chrome Moly Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yang terdaftar dalam simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen perpipaan perpipaan yang dimaksud di sini meliputi, yaitu : 1.Pipes (pipa-pipa) 2.Flanges (flens-flens) 3.Fittings (sambungan) 4.Valves (katup-katup) 5.Bolting (baut-baut) 6.Gasket 7.Special Items (bagian khusus) Beberapa hal khusus mengenai bagian-bagian pemipaan akan diuraikan lebih lanjut secara terperinci dibawah ini. Pipa isap Pipa ini memerlukan penanganan tertentu untuk memberikan performansi yang baik pada instalasi pompa, seperti diuraikan dibawah ini : Pencegahan kebocoran Penanganan khusus perlu diberikam terhadap kemungkinan masuknya udara kedalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi, bila mungkin, penggunaan pipa ulir harus dihindari dan sebagai gantinya dipakai pipa berflens. Pencegahan kantong udara Dalam hal pipa beroprasi mengisap zat cair, pipa isap harus dipasang dengan cara sedemikian hingga pipa akan mempunyai arah menurun dari pompa ke tadah isap dengan
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
42
kemiringan 1/50 sampai 1/200. hal ini dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya kantong udara. Pemasangan saringan Untuk mencegah benda-benda asing dan sampah terisap kedalam pompa, oleh karena itu pipa harus dipasang saringan/filter. Kedalam ujung pipa Ujung pipa isap harus dibenamkan dibawah muka zat cair dengan kedalaman tertentu untuk mencegah terisapnya udara udara dari permukaan. Kedalaman ini harus cukup meskipun permukaan zat cair didalam tadah isap turun sampai batas minimum. Rantai penarik katup Katup sering kali mendapat gangguan karena rusak atau karena ada benda asing tersangkut pada dudukan katup. Untuk mengatasi hal ini dapat dipakai katup isap yang diperlengkapi dengan rantai penarik katup. Disebelah atas, rantai ini disangkutkan pada dudukan pipa isap. Katup sorong Pipa isap yang bekerja dengan isapan pada waktu memasukkan zat cair tidak boleh dilengkapi dengan katup sorong. Hal ini akan menimbulkan kebocoran udara atau menjadi kantong udara. Dalam hal pemasukan dengan dorongan, katup sorong diperlukan pada waktu pompa harus dilepas atau diperiksa. Namun pemasangan katup ini harus dilakukan dengan cara yang benar yaitu menempatkan pemutarnya di bawah atau disamping. Hal ini perlu untuk menghindari kantong udara. Katup ini harus selalu dalam keadaan terbuka penuh kecuali pada waktu pompa diperiksa atau dilepas.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
43
Reduser dan belokan Bila memakai reduser, untuk menyambung ppipa isap yang diameternya lebih besar daripada diameter lubang isap pompa, harus dipakai reduser jenis eksentrik. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Boila iperlukan belokan, jumlahnya harus diusahakan sesedikit mungkin dengan sudut beloan yang sehalus mungkin. Belokan ini harus diletakkan sejauh mingkin dari pompa. Pipa isap bersama Penggunaan pipa isap bersama untuk pompa-pompa yang dipasang paralel sama sekali tidak dibenarkan. Pipa semacam ini akan menimbulkan kantong udara jika ada pompa paralel tersebut tidak dioperasikan. Melalui paking tekan pompa ini, udara dapat terisap masuk kedalam pipa isap bersama sehingga menggangu kerja pompa-pompa yang lain. Jadi untuk pompa paralel sebaiknya digunakan pipa isap individuil. Pipa keluar Dibawah ini akan diberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pemasangan pipa keluar : Diameter pipa dan kecepatan aliran Diameter pipa harus ditentukan berdasarkan kecepatan aliran di dalam pipa dan tidak perlu sama dengan diameter lubang keluar pompa. Pencegahan kantong udara benturan air (water hammer). Untuk Kantong udara juga merugikan pada sisi keluar karena dapat menimbulkan mencegahnya dapat digunakan katup laluan udara (air ventvalve) yang dipasang pada bagian pipa yang melengkung
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
44
ke atas. Katup ini akan mengeluarkan udara yang terjebak dibagian atas lengkungan pipa tersebut. Pengamanan tekanan perapat Beberapa sistem pompa mengeluarkan zat cair di ujung pipa keluar pada ketinggian permukaan yang lebih rendah daripada ketinggian sumbu pompa. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan tekanan negatif di dalam pompa sehingga udara dapat terisap masuk melalui paking tekan pada poros. Tinggi pipa sifon Bila pipa keluar berbentu sifon, maka titik tertinggi sifon tersebut diukur dari permukaan zat cair ditadah isap tidak melebihi head tertutup (shut off head) pompa. Jika head tertutup ini dilebihi, maka pompa tidak akan mengalirkan zat cair pada awal kerjanya Pemasangan pipa diatas tanah dapat dilakukan pada rak pipa (pipe rack) diatas penyangga-penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan yaitu yang meliputi pipa kolom dan vessel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompresor, dan pipa utilitas. Jenis material yang umum digunakan antara lain adalah : Carbon steel piping (pipa baja Karbon) Pipa ini banyak digunakan karena mudah dipasang, tapi untuk melindungi karat dari luar biasanya dilapas dengan bahan anti karat. Bahan anti karat ini lebih baik menggunkanan pelapis plastik seperti scotch kote atau plicoflex, karena lebih tahan daripada pelapis dari aspal atau residu. Cast Iron Water Pipe (besi tuang pipa air) Digunakan untuk pembuangan air dengan tekanan tertentu. Concrete pipe (pipa beton)
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
45
Digunakan untuk pembuangan kotoran air dengan ukuran 24 atau lebih : Concrete Lined steel pipe (pipa baja dilapisi semen) Pipa ini digunakan untuk pembuangan kotoran cairan yang korosif serta mempunyai tekanan diatas kemampuan pipa besi tuang. Duriron Pipe Pipa ini digunakan untuk pembuangan cairan dengan tingkat korosi yang tinggi. Pipa ini sangat getas seperti gelas, sehingga harus hati-hati dalam pengangkutan dan pemasangan.
2.5.
Perawatan Instalasi 2.5.1. Perawatan Berkala Pemakaian pompa secara terus-menerus perlu di imbangi dengan maintence yang berkala, agar kinerja pompa dan pipa dapat maksimal. Pengecekan terhadap hamparan pipa perlu dilakukan, sehingga kita dapat mengetahui apakah terdapat kebocoran tau hal-hal lain yang menyebabkan terhambatnya kinerja pompa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan agar kinerja pompa dapat maksimal antara lain : Operasikan pompa mendekati titik efisiensi terbaiknya (BEP) Pastikan NPSH yang cukup pada lokasi pemasangan
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
46
Modifikasi sistim pompa dan kehilangan pompa Pastikan ketersediaan instrumen dasar pada pompa Sesuaikan terhadap variasi beban dengan
untuk meminimalkan penyumbatan. seperti pengukur tekanan, pengukur aliran menggunakan penggerak kecepatan yang bervariasi atau pengendali berurutan dari unit yang banyak. Hindari pengoperasian lebih dari satu pompa untuk Gunakan pompa pendorong/booster untuk beban Untuk memperbaiki kinerja alat penukar panas, penggunaan yang sama kecil yang memerlukan tekanan yang lebih tinggi kurangi perbedaan suhu antara saluran masuk dan keluar daripada meningkatkan debit aliran Perbaiki sil dan paking untuk meminimalkan Seimbangkan sistim untuk meminimalkan aliran dan Hindari head pemompaan dengan penggunaan Lakukan keseimbangan air untuk meminimalkan air, dengan demikian mengoptimumkan kehilangan air oleh tetesan menurunkan permintaan daya pompa pengembalian jatuh bebas (gravitasi), dan gunakan efek sifon pemakaian
pengoperasian pompa Hindari pensirkulasian ulang air pendingin dalam Genset Diesel, kompresor udara, sistim pendinginan, pompa air umpan menara pendingin, pompa kondensor dan pompa proses Pada operasi banyak pompa, padukan secara hati-hati operasi pompa untuk menghindarkan penyumbatan saluran
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
47
Ganti pompa yang sudah tua dengan pompa yang Perbaiki efisiensi pompa yang ukurannya berlebih,
efisien energinya pasang penggerak kecepatan yang bervariasi, turunkan ukuran/ganti impeler, atau ganti dengan pompa yang lebih kecil Optimalkan jumlah tahap dalam pompa multi-tahap Kurangi tahanan sistim dengan cara pengkajian Periksa secara kerusakan teratur pada getarannya bantalan, untuk kesalahan jika terdapat keuntungan pada tekanan keluar. penurunan tekanan dan optimalisasi ukuran pipa memperkirakan
penggabungan, ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi dll. Untuk perawatan secara berkala sebaiknya dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Jadi pada saat perawatan berkala dilakukan pengecekan secara menyeluruh mulai dari pipa pempuangan, kolam pengendapan sampai dengan pompa. Sehingga kinerja instalasi pipa pembuangan tersebut dapat bekerja dengan maksimal. 2.5.2. Perawatan Intensif Perawatan secara intensif harus selalu dilakukan agar kinerja pompa dapat terus selalu terjaga. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan antara lain : a. Kondisi pipa Kondisi pipa harus selalu di cek disepanjang panjang pipa, kita harus memperhatikan apakah disepanjang aliran pipa tersebut terdapat kebocoran. Untuk mencegah terjadinya korosi, pipa juga harus dirawat dan dipelihara dengan maksimal. b. Kondisi pompa
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
48
Pompa yang digunakan juga harus sering adalah : Pembersihan tadah isap dan pipa isap
dikontrol dan
Jika selama pembangunan instalasi ada benda asing, kotoran dan sampah yang masuk ke dalam pipa isap atau tadah isap, maka pompa akan mengalami gangguan yang serius. Karena itu pompa harus diperiksa dan benda-benda yang dapat menggangu dapat segera dibersihkan. Pemeriksaan sistem listrik Ketepatan kapasias pemutus sirkit, harga preset rele arus lebih, dan ukuran serta sambungan kabel harus diyakinkan. Untuk motor terutama motor benam, tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan jaminan dari pabriknya. Pemeriksaan kelurusan Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa. Jika ada penyimpangan, harus dikoreksi lebih dahulu. Pemeriksaan minyak pelumas dan bantalan Gemuk dan minyak untuk bantalan harus diperiksa kebersihan dan jumlahnya. Pemeriksaan dengan memutar poros Poros hanya dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan. Pemeriksaan pipa alat pembantu Semua katup pada sistem pipa pembantu seperti pipa pendingin , pipa perapat untuk perapat mekanis, pipa pengimbang, harus terbuka penuh. Jumlah dan tekanan air
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
49
pendingin
dan
sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Pemeriksaan katup sorong dan pipa isap Katup sorong yang dipasang ditengah pipa isap (pada sistem isapan dengan dorongan) harus dipastikan dalam keadaan terbuka penuh. Pemeriksaan arah putaran Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu melepas kopling atau sabuk yang menghubungkna pompa dan motor penggerak. Motor dihidupkan sendiri dan diperiksa putarannya. Namun untuk pompa-pompa kecilpemeriksaan putaran dapat dilakukan dengan menghidupkan pompa selama satu detik tanpa melepas koplingnya. Pembacaan manometer dan ampermeter Tekanan keluar dan tekanan isap harus sesuai atau mendekati harga yang telah ditentukan atau diperhitungkan sebelumnya, serta tidak boleh berfluktuasi secara tidak normal. Jika ada benda asing yang menyumbat atau ada udara yang terisap, maka tekanan akan jatuh atau akan berfluktuasi secara tidak normal. Arus listrik yang dikonsumsikan harus lebih rendah daripada yang dinyatakan pada label motor. Arus ini tidak berfluktuasi secara tidak normal. Jika ada benda asing atau pasir yang terselip pada celah-celah sempit antara impeler dan rumah pompa arus listrik dapat berfluktuasi secara tidak normalsebelum impeler macet. Temperatur dan kebocoran pada kotak paking Kebocoran pada kotak paking (pada paking tekan) harus berupa tetesan-tetesan zat cair yang jumlahnya tidak
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
50
lebih dari 0,5 cm3/s. Jika jumlah tetesan lebih dari iniu penekan paking harus dikencangkan pelan-pelan dan merata sampai tetesan menjadi normal. Pengencangan yang berlebihan akan menyebabkan paking menjadi panas. Pemeriksaan bantalan Jika bantalan yang digunakan memakai cara pelumasan cincin, maka cincin ini harus dapat berputar secara normal. Jika rumah bantalan dipegang dengan tangan, harus tidak tidak terasa adanya panas yang berlebihan. Jika diukur dengan termometer, biasanya bantalan dianggap normal bila temperaturnya tidak lebih dari 40oC diatas temperatur udara disekitarnya. Pemeriksaan getaran dan bunyi Bila tangan diletakkan diatas permukaan rumah pompa harus tidak terasa adanya getaran yang berlebihan. Untuk pengukuran yang teliti, amplitudo getaran dapat diukur dengan vibrometer pada rumah bantalan dan pada motor. Dalam hal pompa tegak, pengukuran dilakukan pada titik tertinggi dari motor. Harga amplitudo yang diukur harus kurang dari 30 m (30/100 mm) pada 3000 rpm, dan kurang dari 50 m pada 1500 rpm. Tidak boleh ada bunyi yang luar biasa karena kavitasi atau surjing maupun bunyi dari bantalan. Pemeriksaan cakram pengimbang Bila cakram pengimbang dipakai pada pompa bertingkat banyak, tidak boleh ada pemanasan yang berlebihan pada ruang cakram pengimbang atau pada saluran air baliknya pada ujung poros terdapat tanda untuk
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
51
memeriksa keausan cakram dari luar. Jika keausan sudah melebihi batas, bagian yang aus harus cepat diganti.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan Dari perancangan instalasi pipa pembuangan ini, kita dapat menarik
beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Pembuatan instalasi pipa pembuangan dilakukan untuk membuang air asam tambang yang tergenang pada wilayah area tambang dimana apabila tidak dibuang akan mengganggu aktivitas kerja tambang tersebut. 2. Pembuatan instalasi tambang ini juga harus meninjau dan memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhinya seperti aspek topografi, aspek hidrologi, aspek hidrolika, perancangan, pemasangan dan perawatan.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
52
3.
Dalam aspek topografi kita harus memperhatikan keadaan wilayah di daerah tersebut,relief permukaan, kontur tanah, elevasi. Dengan memperhatikan aspek ini kita dapat menentukan arah pembuangan, dan jalur pipa yang akan dipasang.
4.
Dalam aspek hidrologi kita harus memperhatikan curah hujan dan debit pada derah itu. Curah hujan sangat mempengaruhi banyak atau sedikitnya genangan pada lubang bukaan tambang. Dengan ini kita dapat menentukan debit air limpasan, yang nantinya kita dapat menentukan
5.
jenis saluran dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Dalam instalasi pembuangan pada daerah tambang di desa serongga menggunakan jenis saluran terbuka mengingat debit air sangat kecil dan efisiensi.
6.
Aspek perawatan juga sangat penting dalam menjaga instalasi pipa tersebut. Agar pemakaian instalasi dapat maksimal, instalasi tersebut perlu perawatan berkala dan inspeksi.
4.2
se-efisien mungkin tetapi juga mementingkan kualitas. Perawatan pipa juga dapat lebih di tekankan agar kinerja instalasi dapat lebih maksimal.
Nama : AZHAR HANAFI Nim : H1C109010 Pengetahuan Teknik dan Mesin Fluida 2011
53